• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UNIVERSITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UNIVERSITA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERMEABILITAS

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

Oleh :

ADI TRISTIANTO

512017603

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)

I. DASAR TEORI

Permeabilitas menujukan kemampuan tanah untuk meloloskan air, struktur dan tekstur serta unsur organik lainya juga ikut ambil bagian dalam menaikan laju infiltrasi dan menurunkan laju air. Tekstur tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah, begitu juga dengan permeabilitas. Pada ilmu tanah, permeabilitas didefenisikan secara kualitatif sebagai pengurangan gas-gas, cairan-cairan atau penetrasi akar tanaman atau lewat. Selain itu permeabilitas juga merupakan pengukuran hantaran hidraulik tanah. Hantaran hidraulik tanah timbul adanya pori kapiler yang saling bersambungan dengan satu dengan yang lain (Sutanto, 2005).

Permeabilitas dapat mempengaruhi kesuburan tanah. Permeabilitas berbeda dengan drainase yang lebih mengacu pada proses pengaliran air saja, permeabilitas dapat mencakup bagaimana air, bahan organik, bahan mineral, udara dan partikel – partikel lainya yang terbawa bersama air yang akan diserap masuk kedalam tanah. Pemeabilitas merupakan lambatnya air merembes kedalam tanah baik melalui pori makro maupun pori mikro baik kearah horizontal maupun vertikal (Sari, dkk. 2014).

Permeabilitas terbagi dua macam, yaitu permeabilitas pada tanah jenuh air dan permeabilitas pada tanah tidak jenuh air. Pengukuran permeabilitas sangat perlu dilakukan untuk kepentingan permukaan daerah pengairan dan drainase. Pengukuran permeabilitas tanah dalam larutan jenuh di laboratorium dengan dasar hukum darcy dapat dilakukan dengan menggunakan alat permeabilitas (Sari, dkk. 2014). Hukum darcy ini dapat dinyatakan dengan rumus:

Permeabilitas (K) = ( Q

I : Tebal contoh tanah (cm) biasanya tinggi ring

h : Tinggi permukaan air dari permukaan contoh tanah>head (cm) A : Luas permukaaan tanah

Permeabilitas tanah merupakan salah satu parameter fisika tanah yang penting untuk diketahui dalam mempelajari sifat hidrologis tanah. Pada saat mempelajari permeabilitas tanah tanah maka secara tidak langsung mempelajari model transportasi zat terlarut dan pengukuran aliran limpasan yang dapat digunakan untuk pendugaan erosivitas tanah. Sifat tanah yang memungkinkan air melewatinya pada berbagai laju air tertentu disebut permeabilitas tanah. Sifat ini merupakan sifat alami granular tanah, meskipun dapat dipengaruhi faktor lain (seperti air terikat di tanah liat). Jadi tanah yang berbeda akan memiliki permeabilitas yang berbeda pula (Sarwono, 2010).

(3)

cepat. Tanah yang mempunyai struktur mantap maka permeabilitasnya rendah, karena mempunyai pori-pori yang kecil. Sedangkan tanah yang berstruktur lemah, mempunyai pori besar sehingga permeabilitanya tinggi. Porositas atau ruang pori adalah rongga antar tanah yang biasanya diisi air atau udara. Permeabilitas tergantung pada ukuran pori-pori yang dipengaruhi oleh ukuran partikel, bentuk partikel, dan struktur tanah. Semakin kecil ukuran partikel, maka semakin rendah permeabilitas. Viskositas sama juga dengan kekentalan air, semakin kental air tersebut, maka semakin sulit juga air untuk menembuas tanah tersebut (Deriyanto, 2009).

Permeabilitas tanah juga mempengaruhi beberapa faktor antara lain drainase, infiltrasi, evaporasi dan erosi. Pada tekstur tanah pasir yang memiliki ruang pori besar, akan akan memiliki daya infiltrasi yang cepat dan permeabilitasnya sangat tinggi. Namun pada tekstur pada tekstur liat akan berbeda, tekstur liat memiliki kemampuan yang baik menyimpan air, maka akan mengakibatkan daya infiltrasi menjadi lambat, yang menyebabkan permeabilitas akan juga lambat. Pada tanah berpasir drainasenya akan tinggi sehingga permeabilitasnya pun akan semakin cepat namun tekstur tanah liat memiliki aliran drainase yang kurang baik, yang menyebabkan permeabilitasnya melambat. Tanah jenuh akan memiliki kadar air yang tinggi atau banyak maka evaporasinya akan tinggi sehingga permebilitasnya pun akan tinggi. Namun tidak akan tanah tak jenuh yang memiiki kadar air yang rendah sehingga evaporasi pun akan rendah dan permebilitasnya rendah pula (Deriyanto, 2009).

II. TUJUAN

1. Mengetahui laju permeabilitas suatu tanah dan cara mengukur permeabilitas

2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi permeabilitas dan faktor yang dipengaruhi permeabilitas

III. ALAT DAN BAHAN

Alat :

 Rangkaian alat permeabilitas  Tabung besi untuk tempat

ring

(4)

IV. LANGKAH KERJA

1. Sampel tanah utuh dan ring dimasukan tabung besi sebelum dimasukan kedalam alat permeabilitas

2. Setelah tanah dan ring terpasang kemudian tabung dimasukan kedalam alat permeabilitas

3. Rendam tanah yang berada dalam alat permeabilitas selama 24 jam

4. Setelah dilakukan perendaman selama 24 jam, air dalam rangkaian dialirkan selama 6 jam kemudian dilakukan pengamatan pertama pada 1 jam pertama, pada hari yang sama dilakukan pengamatan kedua pada 1 jam berikutnya

5. Hari kedua dilakukan pengamatn juga selama satu jam, diulangi hingga hari keempat, setelah hari keempat tanah ambil, kemudian ring ditimbang beratnya.

V. HASIL PENGAMATAN

Kel T ring D ring 1 2 3 4 5

1 4,3 5,6 240/4,5 840/5 60/5 34/4,5 50/5

2 4,2 5,4 14/7,5 17/7,8 12/7,5 2/7 12/6

3 4,7 5,5 360/7 240/7 220/7 44/5,5 60/5

4 4,3 5,5 890/7 740/70 800/6,5 300/5,5 500/6

5 4,7 5,5 110/7 70/6,5 160/7 250/5,5 300/7

H (rata-rata ketinggian air) = h1+h2+h3+h4+h5 5

= 7+7+7+5,5+5

5

= 31,55

= 6,3 cm

T (rata-rata waktu pengukuran) = 1+1+1+15 +1

= 5

(5)

Q (rata-rata volume air) = V1+V2+V53+V4+V5

Permeabilitas dapat diartikan dengan kecepatan air dalam bergerak pada media berpori berupa tanah dalam keadaaan jenuh. Tanah dalam keadaan jenuh yang biasa disebut dengan permeabilitas jenuh merupakan salah satu sifat fisika tanah yang sangat berpengaruh terhadap kepekaan tanah terhadap erosi. Tanah yang memiliki permeabilitas yang tinggi maka tingkat erosinya lebih rendah atau kurang peka terhadap erosi, sedangkan tanah yang memiliki permeabilitas yang rendah tingkat kepekaan terhadap erisi akan lebih tinggi. Setiap jenis tanah akan memiliki tingkat permeabilitas yang berbeda-beda, sehingga pengukuran tingkat permeabilitas tanah harus akurat, karena pengukuran tingkat permeabilitas ini sangat penting dan dibutuhkan untuk pertanian. Pengukuran permeabilitas ini diperlukan atau dapat digunakan untuk mengukur masuknya air kedalam tanah, aliran air untuk drainase dan penentuan evaporasi air dari permukaan tanah.

(6)

air dalam tanah. Hal ini terkait dengan pengaruh tekstur terhadap proporsi bahan koloidal, ruang pori dan luas permukaan adsorptive, yang semakin halus teksturnya akan makin banyak, sehingga makin besar kapasitas simpan airnya, hasilnya berupa peningkatan kadar dan ketersediaan air tanah. Penetapan permeabilitas sangat penting dalam memprediksi dan mengevaluasi berbagai proses yang berkaitan dengan pengelolan tanah dan air. Di sektor pertanian dan kehutanan, nilai permeabilitas suatu jenis tanah dapat digunakan untuk mengevaluasi mudah tidaknya tanah tersebut menghasilkan aliran permukaan (runoff) atau tergenang bila hujan turun. Bila nilai permeabilitas lebih rendah dari intesitas hujan maka tanah tersebut cendering akan mengalami runoff dan tererosi bila lahanya miring dan tergenang bila lahannya datar atau cekung. Pengukuran permeabilitas juga penting dalam menentukan laju kehilangan air dari tubuh tanah melalui perembesan seperti yang ditemui pada saluran irigasi dan petak-petak sawah.

Permeabilitas tanah ialah sifat tanah yang menyatakan cepat lambatanya jenuh, yang dapat diukur dengan peresapan air melalui masa tanah per waktu tertentu. Laju permeabilitas di kelompokkan mejadi beberapa kriteria yaitu untuk kategori lambat (kurang dari 0.5 cm/jam), agak lambat (0.5 – 2.0 cm/jam), sedang (2.0 – 6.25 cm/jam), agak cepat ( 6.25 – 12.5 cm/jam), cepat ( lebih dari 12.5 cm/jam).

Dari hasil pengukuran dan perhitungan yang dilakukan selama praktikum permeabilitas yang didapatkan sebesar 14,747 cm/jam. Hasil ini menunjukkkan tingkat permeabilitas yang tinggi. Tanah yang memiliki permeabilitas yang tinggi akan sulit menyimpan air dan unsur hara, tanah seperti ini biasanya memiliki struktur berpasir berbeda dengan tanah yang memiliki permeabilitas yang rendah, tanah ini memiliki struktur yang halus dan lebih liat sehingga air akan lebih sulit untuk meresap ketanah, bahkan akan menggenang pada permukaan tanah, tanah seperti ini biasanya ditemui didaerah persawahan.

Banyak faktor yang mempengaruhi permeabilitas suatu tanah, faktor ini dapat berupa tekstur tanah, tanah yang memiliki tekstur yang kasar atau berpasir akan memiliki laju permeabilitas yang lebih tinggi dari pada tanah yang memiliki struktur halus. Kemudian struktur tanah, tanah yang memiliki struktur lempeng akan sulit ditembus oleh air dari pada tanah yang berstruktur remah, tanah berstuktur lempeng ini memiliki laju permeabilitas yang rendah karena sulit dalam menyerap air. Faktor yang lain berupa porositas atau ruang pori tanah, ruang pori ini biasanya berisi air atau udara, ruang pori tanah ini sangat menentukan laju permeabilitas karena semakin besar ruang pori tanah maka tingkat permeabilitas akan lebih besar.

(7)

1. Permeabilitas merupakan kecepatan bergeraknya air pada media berpori berupa tanah dalam keadaan jenuh. Permeabilitas dihitung menggunakan suatu rangkaian alat permeabilitas dengan tanah dibuat dalam keadaan jenuh dengan merendamnya selama 24 jam, dari hasil perhitungan peremabilitas yang didapatkan sangat tinggi.

2. Banyak faktor yang mempengaruhi permeabilitas suatu tanah antara lain tekstur tanah, struktur tanah, porositas, berat isi dan sebagainya. Sedangkan faktor yang dipengaruhi oleh permeabilitas suatu tanah meliputi drainase, infiltrasi, evaporasi serta erosi.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Deriyanto. 2009. Jurnal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permeabilitas Tanah. http://www.membuatblog.web.id/201 3 / 14 permeabilitas-tanah.html. hal 2 (55-69). Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo: Jakarta.

Sari, Welsi Y., Nita Oktarina, dan Yana Andriani. 2014. Jurnal Nasional Ecopedon. Cara Praktis Pengukuran Permeabilitas Tanah dengan Menggunakan Ring Sampel. 2 (2) 46-49.

Referensi

Dokumen terkait

Tekstur tanah mempengaruhi kapasitas tanah untuk menahan air (Rayes, 2006), tanah bertekstur agak halus seperti lempung liat berpasir mempunyai drainase agak buruk yang

Tekstur tanah mempengaruhi kapasitas tanah untuk menahan air (Rayes, 2006), tanah bertekstur agak halus seperti lempung liat berpasir mempunyai drainase agak buruk yang

Parameter yang diukur adalah tekstur tanah, struktur tanah, bulk density tanah, total ruang pori tanah, infiltrasi tanah, warna tanah, permeabilitas tanah, pH tanah, C-organik

Namun dengan adanya pertumbuhan ekonomi, alokasi investasi yang tidak merata pada beberapa daerah, tingkat mobilitas faktor produksi yang rendah antar daerah,

Berarti suatu lapisan tanah berbutir kasar yang mengandung butiran-butiran halus memiliki harga k yang lebih rendah dari pada tanah ini, koefisien permeabilitas merupakan fungsi

Penelitian ini bertujuan 1) Mengidentifikasi kondisi beberapa sifat fisik tanah (Warna, tekstur, kerapatan isi, ruang pori total, dan permeabilitas) dalam menunjang pertumbuhan

Sifat-sifat fisik tanah yang dapat ditetapkan di laboratorium mencakup berat volume (BV), berat jenis partikel (PD = particle density), tekstur tanah, permeabilitas tanah,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemiringan lereng dengan tekstur, bahan organik, permeabilitas dan erodibilitas tanah pada berbagai posisi