Yogi Saputra 2014017068 4A3
AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN :
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO PIUTANG USAHA
A. Definisi Audit Siklus Pendapatan dan Uji Substantif
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan2 tersebut. Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
Pengujian substantif (Substantive Test) adalah perosedur yang digunakan untuk menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk uang yang langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Kekeliruan tersebut sering disebut dengan salah saji moneter (dalam satuan mata uang) yang merupakan indikasi yang jelas terjadinya salah saji dalam saldo laporan keuangan.
B. Permasalahan Audit Terhadap Siklus Pendapatan 1. Tujuan Audit
1. Eksistensi atau okurensi ( existence or occurrence ), yang meliputi :
a. Pencatatan transaksi penjualan tercerminkan pada barang – barang yang dikirimkan
kepada pembeli dalam periode yang di audit.
b. Pencatatan transaksi penerimaan kas terceminkan pada penerimaan kas dalam periode
penjualan kredit serta penerimaan kas.
c. Pencatatan transaksi penyesuai penjualan telah memperoleh persetujuan dari pejabat
yang berwenang.
d. Pencatatn saldo piutang dagang benar – benar mencerminkan jumlah yang menjadi hak
perusahaan untuk periode yang di audit.
2. Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit
Sumber utama pendapatan suatu perusahaan berasal dari transaksi penjualan baik barang maupun jasa. Pendapatan ini merupakan komponen utama dalam membentuk penghasilan
Yogi Saputra 2014017068 4A3
2. Pemahaman Terhadap Struktur Pengendalian Intern
Terhadap ketiga aspek tersebut auditor harus memperoleh pemahaman sehingga dapat menentukan langkah – langkah yang dipandang perlu dalam melakukan operasi pengauditan. 1. Aspek Lingkungan Pengendalian ( control environtment )
Pemahaman terhadap lingkungan pegendalian mengahruskan auditor melakukan langkah-langkah awal untuk mempelajari bagian organisasi,
2. Sistem Akuntasi ( Accounting System )
Pemahaman terhadap sistem akuntasi sangat bermanfaat guna mengetahui metode pengolahan data, dokumen kunci, dan catatan yang digunakan.
C. Pengendalian Intern Terhadap Transaksi Penjualan Kredit
1. Catatan dan dokumen yang digunakan,
2. Fungsi yang terkait dalam sistem prosedur penjualan kredit,
3. Obtaining and Documenting the Understanding,
4. Assessing Control Risk
D. Catatan dan Dokumen Kunci dalam siklus Pendapatan
Dokumen-dokumen maupun catatan akuntansi tersebut antara lain: a. Customer Order
b. Sales Order
c. Shipping Document
d. Sales Invoice
e. Authorized Price List
f. Accounts Receivable Subsidiary Ledger, g. Sales Journal
h. Customer Monthly Statement
E. Resiko Pengendalian
Untuk memahami terhadap munculnya resiko pengendalian, auditor harus merujuk tiga langkah yang antara lain:
1. Mengidentifikasi kemungkinan salah saji,
2. Identifikasi pengawasan yang dapat melindungi dan mendeteksi terhadap salah saji,
3. Memperoleh pembuktian terhadap pengujian pengendalian
Kemungkinan yang dapat diperhitungkan terhadap resiko pengendalian transaksi penjualan kredit adalah:
1. Penerimaan pesanan dari pelanggan, kemungkinan salah saji dalam bentuk penjualan
2. Persetujuan kredit, kemungkinan salah saji dalam bentuk penjualan kredit diberikan tanpa
Yogi Saputra 2014017068 4A3
3. Penanganan penjualan barang, kemungkinan salah saji dalam bentuk barang yang
dikeluarkan dari gudang tidak berdasarkan order yang disetujui. 4. Pengiriman barang, kemungkinan salah saji dalam bentuk:
5. Penagihan, kemungkinan salah saji dalam bentuk tagihan dibuat untuk penjualan fiktif,
demikian juga beberapa transaksi penjualan pengiriman barang tidak diotorisasi pejabat atasan yang berwenang,
6. Pencatatan penjualan, kemungkinan salah saji dalam bentuk invoice mungkin tidak dicatat
dalam jurnal dan buku pembantunya dan dapat pula invoice dicatat dalam rekening
pelanggan yang berbeda.
F. Audit Terhadap Transaksi dalam Sistem Penerimaan Kas
Auditor bertanggung jawab terhadp pelaksanaan standar kedua terhadap transaksi penerimaan kas. Memperoleh pemahaman tersebut dilakukan denan mengajuka quisioner pengendalian intern terhadap transaksi penerimaan kas. Semua pertanyaan tersebut harus didokumentasikan salam suatu kertas kerja.
G. Pengujian Substansi Terhadap Saldo Piutang