• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Kejaksaan Dalam Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi (Studi Kasus Kejaksaan Negeri Kabupaten Fak-Fak)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Kejaksaan Dalam Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi (Studi Kasus Kejaksaan Negeri Kabupaten Fak-Fak)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Peranan Kejaksaan Dalam Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi

(Studi Kasus Kejaksaan Negeri Kabupaten Fak-Fak)

ABSTRAKSI

Rozhi Ananda Sitepu1

Prof.Dr.Syafruddin Kalo, S.H.M.Hum2

Dr.Mahmud Mulyadi, S.H.M.Hum3

Korupsi merupakan perbuatan yang sangat merugikan keuangan negara dan masyarakat sehingga dapat menghambat jalannya pembangunan nasional, oleh karenba itu segala macam perbuatan yang sifatnya merugikan keuangan negara perlu dikikis habis diantaranya adalah dengban cara memaksimalkan daya kerja dan daya paksa dari peraturan perundang-undangan yang ada baik melalui penegakan hukum pidana maupun melalu i penegakan hukum perdata.

Khusus untuk skripsi ini pembahasan lebih difokuskan kepada peranan kejaksaan dalam pengembalian Uang Pengganti dalam Tindak Pidana Korupsi.

Peranan kejaksaan dalam pengembalian uang pengganti tersebut dapat dilihat dari UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU. No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Bertitik tolak dari uraian diatas maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan kejaksaan dalam pelaksanaan pembayaran uang

(2)

2. Bagaimana pelaksanaan dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pihak

kejaksaan dalam pelaksanaan pembayaran uang pengganti pada perkara

tindak pidana korupsi di Daerah Kabupaten Fak-Fak Papua Barat?

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan yuridis normatif dan yuridis

empiris. Pendekatan yuridis normatif dimaksudkan untuk melakukan pengkajian

terhadap hukum pidana dan penerapan pidana sebagai sarana kebijakan hukum

pidana, dalam rangka pembangunan dan pembaharuan hukum pidana Indonesia.

Pendekatan yuridis empiris dimaksudkan untuk melakukan penelitian terhadap

eksistensi pidana badan di Indonesia dan aplikasinya terhadap penegakan hukum

di Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pengembalian dan pembayaran uang pengganti kerugian yang

diderita negara.

a. Pelaku tindak pidana korupsi dihukum oleh hakim untuk membayar uang

pengganti kerugian yang diderita negara karena sampai saat putusan

diucapkan pelaku tidak pernah mengembalikan kekayaan negara yag

dikorupsinya.

b. Pelaku tindak pidana korupsi dihukum oleh hakim untuk membayar uang

pengganti dengan harta bendanya apabila pelaku tindak pidana korupsi tidak

dapat membayar sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan hakim.

c. Jaksa ditunjuk oleh hakim selaku pengeksekusi putusan dari hakim mengenai

pengembalian uang pengganti dalam tindak pidana korupsi.

2. Faktor-faktor yang mempegaruhi penuntutan pertanggungjawaban perdata

terhadap pelaku tindak pidana korupsi atau ahli warisnya maupun sebagai

(3)

eksekutor dalam melaksanakan putusan hakim tentang pembayaran uang

pengganti kerugian terhadap negara adalah meliputi faktor-faktor nonyuridis

sebagai berikut :

a) Faktor-faktor yuridis.

1) Kesulitan dalam pembuktian

2) Terpidana mempergunakan upaya hukum dan grasi

b) Faktor-faktor nonyuridis.

1) Harta terpidana tidak mencukupi untuk membayar uang pengganti

kerugian negara.

2) Kurangnya sumber daya manusia yang potensial.

3) Tidak tersedianya anggaran biaya untuk mengajukan gugatan.

Dari skripsi ini ada suatu hal penting yang perlu dicatat bahwa peranan

kejaksaan mengenai pengembalian uang pengganti sangatlah penting dimana

sesuai Tugas pokok Jaksa dalam Pasal 26, Pasal 27 dan Pasal 39 Undang-Undang

No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 serta Pasal 39 UU

No. 30 Tahun 2002 dimana di undang-undang tersebut dikatakan bahwa tugas dan

wewenang dari pihak kejaksaan yaitu berupa Penyelidikan, Penyidikan, serta

Penuntutan dalam kasus tindak pidana korupsi.

Referensi

Dokumen terkait

Endang sendiri juga demikian, apabila rumah tersebut laku dijual, uang digunakan untuk memenuhi kewajibannya agar keluarganya tidak akan terbebani nantinya dengan permasalahan

Independensi, komite audit, kualitas audit, manajemen laba berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan, sedangkan komisaris independen, kepemilikan manajerial,

Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada mata kuliah IPA terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar mahasiswa jurusan

[r]

Sedangkan internet merupakan sarana informasi global dimana dapat di gunakan untuk mencari informasi yang penting, Internet juga merupakan suatu sasaran alat vital bagi masuknya

[r]

Alat penghitung otomatis ini sekiranya dapat menampilkan angka mulai dari 00 sampai dengan 99 pada seven segment yang menunjukan