• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Warna pada Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman dalam Larutan Kopi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perubahan Warna pada Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman dalam Larutan Kopi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi

Tahun 2017

Dheshny Ramachandran

Perubahan Warna pada Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

Setelah Perendaman dalam Larutan Kopi

xi + 45 halaman

Bahan basis gigitiruan yang sering digunakan adalah resin akrilik polimerisasi

panas. Salah satu sifat dari bahan basis gigitiruan adalah stabilitas warna untuk

mencapai nilai estetik yang baik. Minuman kopi dapat mempengaruhi stabilitas warna

akibat kandungan kimia didalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

perubahan warna yang terjadi pada resin akrilik polimerisasi panas yang direndam

dalam larutan kopi selama 1, 2 dan 3 hari. Sampel yang digunakan adalah resin

akrilik polimerisasi panas yang berbentuk persegi dengan ukuran panjang 20mm,

lebar 10mm dan tebal 1,5mm dengan besar sampel 6 buah untuk setiap kelompok.

Sampel dibagi untuk 4 kelompok yaitu kelompok kontrol (A), kelompok perendaman

selama 1 hari (B), kelompok perendaman selama 2 hari (C) dan kelompok

perendaman selama 3 hari (D). Resin akrilik polimerisasi panas (QC-20) dengan

perbandingan polimer dan monomer sebanyak 23gr : 10ml diaduk dan dikuring di

dalam waterbath dengan suhu kamar dan dipanaskan hingga mencapai 74°C selama 2

jam kemudian suhunya ditingkatkan sampai 100°C selama 60 menit. Kemudian,

sampel dirapikan dengan bur fraser dan pemolisan dilakukan dengan kertas pasir

waterproof dan kertas emery. Sampel pada kelompok (B), (C), dan (D) direndam

dalam larutan kopi dan disimpan dalam inkubator pada suhu 37 ± 1°C. Kemudian,

seluruh sampel diukur absorbansi cahayanya dengan menggunakan alat

Spectrophotometer UV-Visible dengan panjang gelombang 552 nm. Hasil penelitian

ini menunjukkan rerata nilai absorbansi cahaya pada kelompok kontrol (A) adalah

0,07700 ± 0,033233, kelompok (B) adalah 0,18450 ± 0,028240, kelompok (C) adalah

(2)

0,30117 ± 0,028294 dan kelompok (D) adalah 0,37650 ± 0,069342. Hasil uji

ANOVA satu arah terlihat bahwa p=0,00 (p<0,05) yang berarti terdapat perubahan

warna yang terjadi pada sampel resin akrilik polimerisasi panas setelah perendaman

dalam larutan kopi selama 1, 2, dan 3 hari. Dari hasil penelitian ini, disimpulkan

bahwa terdapat perubahan warna yang signifikan pada sampel resin akrilik

polimerisasi panas setelah perendaman dalam larutan kopi selama 1, 2, dan 3 hari.

Semakin lama sampel direndam dalam larutan kopi, semakin besar perubahan warna

yang terjadi pada sampel tersebut. Perubahan warna yang paling besar adalah pada

sampel yang direndam selama 3 hari yaitu kelompok 4.

Daftar Rujukan: 26 (Tahun 1991-2015)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Bertolino A, Callicott JH, Elman I, Mattay VS, Tedeschi G, Frank JA, et al (1998a): Regionally specific neuronal pathol- ogy in untreated patients with schizophrenia: A proton

[r]

Pihak penerbit kartu atau bank seharusnya ikut bertanggung jawab terhadap masalah yang dihadapi oleh pemegang kartu, dan tidak memberatkan konsumen kartu

Selain itu untuk mendapatkan fenomena aliran fluida yang terjadi di sekitar airfoil, sehingga koefisien angkat dan koefisien hambat akan diperoleh perbedaan

[r]

[r]

Selain itu untuk mendapatkan fenomena aliran fluida yang terjadi di sekitar airfoil, sehingga koefisien angkat dan koefisien hambat akan diperoleh perbedaan