• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENJA DISPARPORA 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RENJA DISPARPORA 2015"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun

rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan

jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah (kabupaten/kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Sementara itu paralel dengan pembuatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sesuai dengan pasal 7 UU Nomor 25 tahun 2004 juga mewajibkan setiap

SKPD membuat dan memiliki Rencana Kerja (Renja) SKPD, yang disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKPD. Sedangkan RKPD

dijadikan dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), Kebijakan Umum Aanggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran

Sementara (PPAS).

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh tahun 2015 yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, penyusunannya dengan memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan melalui

penyelenggaraan Musrenbang tahunan yang diselenggarakan secara berjenjang untuk keterpaduan Rancangan Renja SKPD.

Sesuai amanat tersebut maka Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota

Payakumbuh sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah pada tahun 2015 ini menyusun Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Diparpora) Kota Payakumbuh tahun 2015.Renja SKPD merupakan dokumen rencana pembangunan SKPD yang

berjangka waktu 1 (satu) tahun guna mengoperasionalkan RKPD yang disertai

dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja pelayanan masyarakat yang sudah dicapai oleh SKPD, sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya.

Rencana Kerja (Renja) Diparpora Kota Payakumbuh tahun 2014, akan

(2)

2

Pembangunan Daerah, yang mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran pembangunan yang dalam penyusunannya juga memperhatikan program dan

kebijakan dari Pemerintah Pusat yang dilaksanakan di daerah.

1.2. LANDASAN HUKUM

Dasar Hukum penyusunan Rencana KerjaDinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh Tahun 2014 adalah :

a. Undang–UndangNomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan Negara;

b. Undang–Undang Nomor 25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

c. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah;

d. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

e. Undang–Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Kerja Diparpora Kota Payakumbuh tahun 2015dimaksudkan menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program dan kegiatan

pembangunan daerah yang menjadi tolok ukur penilaian kinerja Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

selama tahun 2015.

Sedangkan tujuan :

1. Acuan Diparpora dalam mengoperasionalkan RKPD Kota Payakumbuh tahun

2015 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka mencapai visi dan misi Pemerintah Kota.

2. Merumuskan program dan kegiatan pembangunan Diparpora Kota Payakumbuh

selama tahun 2015.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

(3)

3

maksud dan tujuan serta sistematika penulisan, sehingga substansi pada bab–bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

.BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra

SKPD, memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun

berjalan (tahun n-1), mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja SKPD sudah disahkan.

Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD

tahun-tahun sebelumnya.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan

Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2008, dan Peraturan Pemerintah

Nomor 38 tahun 2007. Jika indikator yang dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, serta ketentuan peraturan

perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan

2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, berisikan uraian mengenai :Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan

hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD,Permasalahan dan

hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi SKPD,Dampaknya terhadap capaian visi dan misi kepala daerah,

terhadap capaian program nasional/internasional, seperti SPM dan MDGs (Millenium Development Goalds),Tantangan dan peluang serta Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang

strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan

kegiatan prioritas tahun yang direncanakan. BAB III TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional, telaahan terhadap kebijakan nasional dan sebagaimana maksud, yaitu penelaahan yang

menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD, perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan

(4)

4

3.3. Program dan Kegiatan, berisikan penjelasan mengenai :faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan

kegiatan, rekapitulasi program dan kegiatan serta penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal

RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya

BAB IV PENUTUP, menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat

perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah pelaksanaannya serta rencana

(5)

5

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPD

Rencana Kerja Diparpora Kota Payakumbuh adalah penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis Diparpora tersebut.Tercapai tidaknya

pelaksanaan kegiatan – kegiatan atau program yang telah disusun dapat dilihat berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.Akuntabilitas merupakan

suatu bentuk perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai

tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Terkait dengan hal

tersebut Rencana Kerja (RENJA) Diparpora Kota Payakumbuh ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran dari hasil

apa yang telah diraih atau dilaksanakan oleh Diparpora Kota Payakumbuh selama tahun 2013 dan perkiraan target tahun 2014.

2.1.1 Evaluasi Program Tahun 2013

Anggaran Tahun 2013 Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh sebesar Rp. 10.294.530.316,- (termasuk perubahan) dengan 14

program dan 42 kegiatan. Dari jumlah dana tersebut terealisasi sebesar Rp 8.312.733.816,- dengan capaian kinerja fisik sebesar 100% dan capaian kinerja

keuangan sebesar 80,75%.

1. Realisasi program/Kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/keluaran

yang direncanakan

No. Program / Kegiatan Capaian

% Penjelasan

1.  Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan Jasa

(6)

6 Air dan Listrik terealisasi Rp. 124.520.948,-. Hal ini

disebabkan karena :

- Pembayaran berdasarkan rekening

- Sebagian kios Pariwisata rekeningnya

dibayar oleh si pengontrak / tahun

sebelumnya kita yang bayar.

Sebagai estimasi dalam penanggulangan

penggantian air kolam renang kalau terjadi

bencana

2. Penyediaan Jasa

Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan Dinas /

Operasional

65,87 Realisasi keuangan Rp. 2.500.000,- dengan

terealisasi Rp. 1.646.800,-. Hal ini disebabkan :

Adanya antisipasi kenaikan pajak dan

peluang adanya pengadaan kendaraan

dinas yang baru.

2  Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Pemeliharaan Rutin /

Berkala Kendaraan Dinas /

Operasional

59,90

Realisasi keuangan Rp. 147.571.200,- dengan

terealisasi Rp. 88.399.868,- (59,90%)

- Dana BBM dianggarkan seluruh Kasi dan

Staf sebagai antisipasi penambahan

kendaraan operasional baru

- Menurut peraturan Walikota Payakumbuh

Nomor 6. Tahun 2013 tentang pemberian

bahan bakar minyak (BBM) bagi Kendaraan

Dinas.

- Suku cadang tergantung penggantiannya /

kerusakan, karena penganggaran

berdasarkan estimasi suku cadang yang

akan mengalami kerusakan

3  Pengembangan Pemasaran Pariwisata

1. Pelaksanaan Promosi

Pariwisata Nusantara di

Dalam dan Luar Negeri

72,68 Rencana awal penetapan anggaran di DPA

dianggarkan biaya untuk peralatan artis

Nasional karena ada beberapa pertimbangan

(7)

7 dalam daerah saja sehingga adanya

penghematan keuangan di kegiatan promosi.

4  Pengembangan Destinasi Pariwisata

1. Peningkatan Pembangunan

Sarana dan Prasarana

Pariwisata

64,97 Informasi awal tidak ada permasalahan tanah,

namun setelah selesai perencanaan dan akan

dibangun, timbul komplain / gugatan dari pihak

lain (Teja).

2. Pengembangan jenis dan

paket wisata unggulan

- Pembangunan restoran

- Peningkatan area parkir

dan jalan kawasan Ngalau

fisik terlaksana 87 % karena pihak rekanan

tidak sanggup menyelesaikan kontrak sampai

tanggal 24 Desember 2013 dan telah dilakukan

pemutusan kontrak / wan prestasi.

1. Bahwa standar biaya khusus yang

diterbitkan Dinas Pekerjaan Umum sekitar bulan Maret 2013, sementara

perencanaannya di RAB telah disusun pada bulan Januari 2013 sehingga pihak rekanan tidak ada yang sanggup

mengajukan penawaran sampai akhir tahun anggaran

2. Harga aspal mengalami kenaikan 3. Pengembangan Daerah

Tujuan Wisata

5,14 Terealisasi ± 5,4 % atau Rp. 2.581.600,- dari

anggaran Rp. 50.215.500. Anggaran yang

terpakai hanya makan rapat satu kali,

sedangkan biaya lainnya tidak terealisir karena

belum ada kesepakatan dengan para pemilik

tanah Ngalau Indah.

5  Perencanaan Pembangunan Daerah

1. Penyusunan Renstra SKPD 56,23 Dalam DPA dianggarkan uang saku rapat,

namun hal tersebut tidak sesuai dengan aturan

(8)

8 banyak ATK dan SPPD tidak tidak seluruhnya

terealisir karena sudah dianggap mencukupi.

6  Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

1. Pembinaan Pemuda

Pelopor Keamanan

Lingkungan

69,03 Karena kurang jelasnya peserta dan dana

pembinaan yang ada di Provinsi, maka dana

yang dianggarkan tidak terpakai / adanya

penghematan keuangan

7  Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

1. Persiapan Pengadaan

Tanah

49,49 Bahwa dilokasi tanah untuk Sarana dan

Prasarana Olahraga ini baru didapatkan pada

bulan Oktober 2013, dan tidak memungkinkan

untuk dilaksanakan, yang terealisasi hanya

biaya ATK.

2. Perencanaan Pengadaan

Tanah

72,24 Realisasi keuangan Rp. 155.379.500,- dari Rp.

215.088.500,- dengan prosentasi 72,24%. Hal

ini disebabkan karena anggaran yang tersedia

tidak seluruhnya direalisasikan karena :

1. Honor PPTK tidak terealisasi karena

PPTK yang bersangkutan juga

memegang kegiatan kegiatan di Bidang

lain.

2. Jasa Konsultasi UKL / UPL

dianggarkan Rp. 100.000.000,-

terealisir Rp. 48.537.500,-

Kontrak dengan pihak konsultan

3. Biaya perjalanan Dinas dalam daerah

tidak terealisir dalam rangka

penghematan.

(9)

9 Rekreasi

- Pembuatan Partisi Ruangan - Pemasangan Sekat Kaca

Item pekerjaan diajukan dalam perubahan

APBD 2013 dalam bentuk rehab. Namun dalam

DPA perubahan tetap nomenklatur lama yang

keluar, sehingga tidak bisa terlaksana.

 Pengelolaan Keragaman Budaya

1. Pengembangan Kesenian

dan Kebudayaan Daerah

74,82 Karena keterdesakan waktu atas penyampaian

proposal untuk dana hibah telah melebihi waktu

yang telah ditetapkan sesuai dengan Perwako

dan Permendagri

Perkiraan pencapaian Tahun Anggaran 2014

Sedangkan untuk tahun berjalan yakni Anggaran tahun 2014 dengan alokasi

sebesar Rp12.097.691.495terurai dalam 15 program dan 49 kegiatan, diharapkan keberhasilan kinerja mencapai 100 % atau meningkat dari tahun 2013, baik realisasi keuangan maupun realisasi fisik.

Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penilaian kinerja terhadap program

maupun kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 serta perkiraan capaian

program dan kegiatan tahun 2014, dapat dikemukakan beberapa

permasalahandalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh sebagai berikut:

a. Keterbatasan data dan informasi yang diperlukan bagiperencanaan

pembangunan dan pengembangan destinasi wisata;

b. Belum optimalnya kemampuan sumber daya manusia dalampengelolaan objek wisata;

c. Belum optimalnya koordinasi dalam perencanaan pembangunanyang

menyebabkan rendahnya keterpaduan dalam fungsiperencanaan, monitoring dan

evaluasi pengembangan pariwisata pemuda dan olahraga;

d. Belum dipahaminya secara utuh tentang outcome yang ingindicapai dari setiap

kegiatan, sehingga masih adanya kesulitanmerealisasikan sasaran program menjadi outcome kegiatanyang menunjang efektivitas program/kegiatan

e. Perlunya peningkatan komitmen dan pemahaman untukmempedomani indiSeksi

kegiatan dalam Renstra, RKPD maupundalam RPJMD dalam merencanakan

kegiatan

f. Tidak adanya kejelasan status asset terhadap beberapa objek serta sarana

(10)

10

menyulitkan untuk diusulkan untuk dibantu oleh dana APBN atau mendatangkan investor dari luar daerah.

Dari identifiSeksi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Diparporadalam pelaksanaan urusan perencanaan pembangunan daerah,maka peningkatan kinerja

organisasi melalui kegiatan tahunan yangdilaksanakannya, menjadi hal yang mutlak dilakukan secarasistematis dan terstruktur.

Dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan Renstra Diparpora Kota Payakumbuh tahun 2012–2017,

maka strategi dan kebijakan yang akan ditempuh Diparpora Kota Payakumbuh pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan Pelayanan Prima

Strategi :

a. Tersediannya fasilitas pendukung pelayanan prima dan perlengkapan kerja aparatur

b. Tersedianya sarana dan prasarana

c. Meningkatkan SDM aparatur

2. Kebijakan Peningkatan pariwisata yang berbasis ekonomi kerakyatan

Strategi :

a. Menyediakana data base potensi pariwisata daerah b. Meningkatkan SDM pelaku pariwisata

c. Meningkatkan sarana dan prasarana

d. Meningkatkan iven-iven pariwisatapromosi pariwisata

e. Meningkatkan peranan dan kerjasama bidang pariwisata dengan

Investor/pengusaha dan masyarakat 3. Kebijakan Pengembangan kebudayaan asli daerah

Strategi :

a. Menyediakan data base potensi kebudayaan daerah

b. Meningkatkan pembinaan seni dan budaya daerah c. Meningkatkan sarana dan prasarana

d. Meningkatkan peranan Kerapatan Adat Nagari e. Meningkatkan iven-iven seni budaya daerah

f. Memberikan penghargaan terhadap pelaku seni budaya daerah

4. Kebijakan Pembangunan Generasi Muda yang Kreatif, Maju, Sehat, Bertaqwa,

Unggul dan Kompetitif Strategi :

a. Menyediakan data base potensi pemuda

b. Meningkatkan SDM pemuda

(11)

11

d. Meningkatkan ekonomi pemuda

5. Kebijakan Peningkatan Olahraga Prestasi dan Rekreasi Strategi :

a. Menyediakan data base potensi olahraga b. Meningkatkan SDM pelaku olahraga

c. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga prestasi dan rekreasi d. Meningkatkan kegiatan kompetisi olahraga prestasi dan rekreasi

iven-iven berskala regional dan nasional

e. Memberikan penghargaan terhadap pelaku olahraga

2.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD

Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi

Sampai saat ini, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab langsung kepada

Walikota Payakumbuh.

Susunan Organisasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga terdiri dari :

1. Unsur Pimpinan yaitu : Kepala Dinas

2. Unsur Pembantu Pimpinan yaitu Sekretariat yang dipimpin oleh seorang

Sekretaris Dinas yang terdiri dari :

a. Subag Umum

b. Subag Keuangan

c. SubagKepegawaian

3. Unsur Pelaksana yaitu :

a. Bidang Kendali Program yang terdiri dari Seksi Evaluasi dan Pelaporan dan

Seksi Perencanaan Program.

b. Bidang Pembinaan Kepariwisataan yang terdiri dariSeksi Objek dan Daya

Tarik Wisata, Seksi Perizinan Usaha Jasa Wisatadan SeksiSeni Budaya dan Promosi Wisata.

c. Bidang Sarana dan Prasarana yang terdiri dariSeksiSarana dan Prasarana Wisata dan SeksiSarana dan Prasarana Olah Raga dan Kepemudaan.

d. BidangPemuda dan Olah Raga yang terdiri dariSeksi Pemuda dan Seksi Olah Raga.

Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang

(12)

12

Tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh yang akan dipakai landasan penyusunan program dengan mengantisipasi

(13)

13 Kasubag Kepegawaian

ELIMURNI NIP. 19610626 198601 2 003

Kasubag Keuangan HARIYANTI NIP. 19641020 198902 2 001

Kasubag Umum dan Perlengkapan YUSNIWARTI NIP. 19621201 198503 2 002

Kabid Pembinaan Kepariwisataan YULIZON,S.Sos.M.Si NIP. 19600730 198211 1 001

Kabid Pemuda & Olahraga FARDINAL,SH NIP. 19640715 198602 1 003

Kasi OW & OTW NIRDAWATI, S.Sos NIP. 19631231 198503 2 159

Kasi Perizinan & UJW HERA KARTIKA, A NIP. 19690418 199002 2 001

Kasi Seni Budaya & Promosi Wisata

HADIATUL RAHMAT, S.Pd 19710921 200604 1 015

Kasi Pemuda Hj. YULIAR,S.Sos NIP. 19581208 198503 2 002

Kasi Olahraga DENITRAL,S.Pd NIP. 19741227 200901 1 002

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh

Kasi Sarana & Prasarana Wisata ALI IMRAN, S.Sos NIP. 19760428 200604 1 009

Kasi Sarana & Prasarana Olahraga YUSRIL, S.ST NIP. 19691017 199003 1 006 Kabid Sarana dan Prasarana

ELVI JAYA, ST NIP. 19641031 198602 1 001 Kabid Kendali Program

Drs. APLIMADANAR NIP. 19650409 198603 1 007

Sekretaris DAFRUL PASI NIP. 19740315 199311 1 001 JABATAN

FUNSIONAL

Kepala Dinas Drs. SYAHNADEL KHAIRI NIP. 19610903 198703 1 003

UPTD

Kasi Perencanaan Program BUDHY DHARMA PERMANA,S.Sos,MM.Par

NIP. 19700318 199701 1 001

(14)

14 2.3. ISU – ISU PENTING PENYELENGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD

2.3.1.Permasalahan

Banyak hal yang perlu dibenahi dalam menjalankan tupoksi yang diemban

oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, namun hal yang paling sentral adalah kejelasan atas status asset yang dikelola serta pentingnya ruang kerja atau

kantor yang representatif dalam pengelolaan pengembangan serta peningkatan destinasi wisata, peran serta pemuda serta memasyrakatkan olah raga

ditengah-tengah masyarakat.

Permasalahan Kepariwisataan tersebut antara lain :

1. Kepemilikan lokasi objek wisata sebagian besar masih merupakan tanah ulayat kaum.

2. Relatif terbatasnya dana yang tersedia untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata.

3. Masih kurangnya dukungan jasa- jasa komersil pada lokasi- lokasi Objek Wisata yang ada dalam bentuk pusat rekreasi, pusat souvenir, dan

cenderamata

4. Masih terbatasnya akomodasi hotel yang memadai untuk wisatawan.

5. Masih terbatasnya sarana transportasi yang berkualitas yang dapat mendukung kelancaran dan kenyamanan wisatawan untuk mengunjungi

objek wisata yang ada.

6. Masih terbatasnya biro- biro perjalanan untuk mendukung pengelolaan

sector pariwisata.

7. Belum tersedianya sarana dan prasarana pelayanan umum yang bersih

dan layak dilokasi objek- objek wisata yang ada yang memungkinkan wisatawan menikmati objek wisata dengan nyaman.

8. Masih adanya sikap masyarakat yang kurang mendukung pengembangan

objek wisata yang ada.

9. Belum adanya Master Plan Kepariwisataan.

10.Belum adanya sarana dan prasarana Olah Raga yang Representatif . 11.Belum adanya Master Plane sarana dan prasarana.

12.Belum terdata dan Infentarisasi organisasi kepemudaan dan kegiatan

Kepemudaan.

(15)

15

Dengan menggunakan analisa SWOT

(Strength,Weakness,Opportunity,Treath)dilakukan identifikasi faktor strategis

yang sangat perlu dilakukan untuk mengetahui factor – factor yang

mempengaruhi pelaksanaan tugas suatu organisasi.Lingkungan strategis tersebut

sendiri terdiri dari faktor lingkungan eksternal.Pada analisa SWOT faktor internal dan Eksternal yang sangat mempengaruhi adalah:

A. Strenghtness

1. Dengan Otonomi Daerah dan perangkat hukumnya akan mampu

meningkatkan kemampuan PEMDA untuk membangun destinasi baru khususnya pengembangan obyek dan daya tarik wisata, usaha jasa dan

sarana wisata.

2. Adanya masterplain atau rencana pengmbangan pariwisata Kota

Payakumbuh secara terpadu (RIPPDA Kota Payakumbuh).

3. Telah tersedianya standart, pedoman teknis, kriteria dan prosedur

pengelolaan kebudayaan dan Pariwisata;

4. Potensi ekonomi pariwisata relatif besar dan menjanjikan untuk

meningkatkan lapangan usaha dan lapangan kerja, pemerintah berusaha

untuk memberikan kemudahan agar pengusaha tertarik untuk berusaha di bidang pariwisata, dan sebaliknya para pengusaha sendiri berminat cukup besar untuk mengembangkan usahanya di bidang pariwisata, sehingga

jumlah usaha pariwisata semakin meningkat;

5. Sosialisasi branding baru untuk pasar luar negeri ”Indonesia The Ultinaite

in Diversity” dan untuk pasar dalam negeri ”Kenali Negerimu, Cintai Negerimu” diharapkan akan membangkitkan citra pariwisata (dalan dan luar negeri);

6. Adanya jalinan kerja sama yang harmonis antara Pemerintah Daerah,

pelaku pariwisata dan komponen pariwisata untuk menyamakan presepsi

dalam meningkatkan pembangunan pariwisata;

7. Tersedianya teknologi informasi dan telekomunikasi untuk melakukan

promosi;

8. Tersedianya Sumber Daya Manusia kepariwisataan.

9. Adanya Peraturan Daerah No. 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas DaerahLingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh,

10.Adanya SDM yang mendukung pelaksanaan kegiatan pariwisata, pemuda, dan olah raga

(16)

16

12.Tingginya komitmen Pemerintah terhadap pengembangan pariwisata pemuda dan olah raga

13.Adanya hubungan yang harmonis antara Pemerintah Pusat,Propinsi dan Kota dibidang pariwisata pemuda dan olah raga

B.Weakness

1. Data base kebudayaan dan pariwisata yang tersedia belum mampu

mendukung kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan

pembangunan sektor kebudayaan dan pariwisata yang aktual;

2. Masih rendahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya dan produk lokal.

3. Krisis nilai budaya/jati diri (identitas) nasional, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, keramahtamahan sosial dan rasa cinta tanah air yang pernah

dianggap sebagai kerukunan pemersatu dan ciri khas bangsa Indonesia, mulai pudar bersamaan dengan meningkatnaya nilai-nilai materialisme;

4. Kurang tersosialisainya standar, pedoman teknis, kriteria dan prosedur pengembangan nilai budaya;

5. Rendahnya pengelolaan destinasi pariwisata khususnya dalam pengemasan

daya tarik wisata kedalam produk pariwisata dan paket-paket wisata;

6. Belum optimalnya peran masyarakat dan insan pariwisata dalam pembangunan kepariwisataan.

7. Belum efektifnya upaya pemasaran dalam dan luar negeri;

8. Obyek dan daya tarik wisata belum tertata secara optimal;

9. Belum optimalnya pola kemitraan masyarakat di bidang kepriwisataan;

10. Kurangnya aksesisbilitas menuju obyek wisata dan daya tarik wisata potensial.

11. Belum optimalnya pengelolaan usaha jasa dan sarana wisata;

12. Kualitas Sumber Daya Manusia yang belum memadai.

13. Sarana dan prasarana bidang pariwisata pemuda dan olah raga yang belum memadai

14. Belum optimalnya upaya meningkatkan SDM pegawai pada Dinas

Pariwisata Pemuda dan Olah Raga

15. Terbatasnya dana pembinaaan olah raga, Promosi wisata dan pengadaan sarana dan prasarana pariwisata Pemuda dan Olah raga.

16. Belum adanya data base bidang Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata

(17)

17

1. Kode etik pariwisata dunia membantu proses pelestarian benda peninggalan sejarah dan purbakala (benda cagar budaya) agar tetap lestari dan mampu

memberi manfaat.

2. Dengan semakin tersegmentasinya wisatawan yang memiliki motivasi

khusus, menuntut destinasi yang mampu menawarkan keanekaragaman produk pariwisata.

3. Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan etnis dikenal suka membantu dan ramah yang merupakan modal untuk

membangun industri pariwisata sebagai industri jasa.

4. Adanya peluang dengan manfaat tehnologi informasi dan komunikasi

dalam upaya mempromosikan potensi kepariwisataan Kota Payakumbuh. 5. Terbukanya kesempatan untuk mengembangkan peningkatan obyek dan

daya tarik wisata.

6. Adanya produk usaha jasa dan sarana yang berdaya saing tinggi.

7. Adanya komitmen bersama dan terpadu antara pemerintah sebagai fasilitator dengan masyarakat dan swasta untuk memajukan pembangunan

kepariwisataan.

8. Adanya komitmen yang luat di bidang debirokrasi perijinan dalam menumbuhkan keinginan pengusaha mengivestasikan modalnya di Kota Payakumbuh

9. Terbukanya kesempatan bagi aparat pariwisata dalam mengembangkan

sumber dayanya.

10. Adanya kewenangan bidang pariwisata, pemuda dan olah raga yang

diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Propinsi

11. Adanya berbagai jenis pelatihan kepemudaan yang diadakan oleh Pemerintah Pusat dan Propinsi

12. Adanya penghargaan atas prestasi dibidang Olahraga oleh Pemerintah

13. Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan prestasi olahraga

14. Adanya komitmen Pemerintah Pusat dan Propinsi untuk pemeliharaan dan

pengembangan kebudayaan Daerah 15. Adanya Intitusi dibidang kepariwisataan

16. Terbukanya peluang kerjasama dibidang pariwisata pemuda dan olah raga 17. Letak Geografis Kota Payakumbuh yang strategis, kondisi iklim dan

pemandangan alam yang mendukung

18. Adanya kalender event pariwisata nasional yang melibatkan daerah-daerah

(18)

18

19. Terdapatnya potensi pariwisata tengah kota yang dapat ditumbuh kembangkan menjadi wisata unggulan keluarga tengah kota

D. Threatness

1. Kurangya pemahaman masyarakat terhadap pelestarian (BCB) benda cagar

budaya.

2. Lemahnya SDM pengelola peninggalan sejarah kepurbakalaan dan budaya

lokal, serta pengelolaan obyek dan daya tark wisata.

3. Apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan produk dalam

negeri masih rendah antara lain karena keterbatasan informasi.

4. Pembangunan destinasi yang kurang memperhatikan aspek kepentingan

dan manfaat bagi masyarakat lokal.

5. Adanya kesamaan potensi kepriwisataan dengan daerah lainMasih

tingginya persaingan antar daerah dalam pengelolaan kepariwisataan pemuda dan olah raga

6. Masuknya pengaruh budaya asing yang berkembang di masyarakat.

7. Masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat di bidang

pariwisata pemuda dan olah raga.

8. Adanya daerah lain/ daerah pesaing yang memiliki SDMdan sarana wisata olah raga yang lebih unggul

9. Kondisi politik dan perekonomian daerah yang tidak selalu stabil.

Untuk itu agar berperannya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya, kedepan isu-isu strategis yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Perlunya mempersiapkan sumber daya manusia yang handal di bidang pariwisata pemuda dan olah Raga yang berorientasi pelayanan prima kepada

masyarakat.

2. Perlunya menjadikan Payakumbuh sebagai daerah tujuan wisata utama di

Sumatera Barat.

3. Perlunya membuat konsep Pariwisata yang Terintegrasi, yang Berkualitas dan

memiliki daya saing

4. Perlunya ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai di bidang

pariwisata pemuda dan olah raga

5. Perlunya menjadikan industri pariwisata yang religius berdasarkan ABS-BSK.

6. Perlunya mengsingkronkan industri kepariwisataan yang didukung oleh stage holder terkait

(19)

19

8. Perlunya menciptakan event-event dan atraksi seni dan budaya yang berkualitas bagi pengembangan pariwisata daerah

9. Perlunya melestarikan dan mengembangkan budaya lokal

10.Perlunya menciptakan iklim investasi yang sehat di bidang pariwisata pemuda

dan olahraga

11.Perlunya menciptakan pemuda yang kreatifdan produktifyang berkemampuan

untuk tumbuh sehat, maju, mandiri, bertaqwa, berjiwa usaha, unggul dan kompetitif

12.Perlunya pengembangan atlet-atlet olahraga prestasi yang handal dan profesional serta menciptakan olahraga rekreasi dan pemasyarakatan olahraga

(20)

20

BAB III

TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN

3.1. TELAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL

Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih

kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Perangkat Kerja

3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA SKPD

Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifiSeksi factor-faktor kunci keberhasilan (Critical Success Factor) yang ditetapkan setelah penetapan

visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Visi dan Misi.

Sedangkan sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat

dicapai.

Diparpora sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan urusan

Pemerintahan Daerah berdasarkan asas Otonomi dan melaksanakan tugas-tugas pembantuan di bidang Pariwisata, Pemuda dan Olah Ragadituntut untuk lebih

professional dalam menjalankan beban tugasnya. Untuk itu, disusun visi dan misi Diparpora yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan pelaksanaan

kegiatan utama dan kegiatan pendukungnya. Dalam hal ini, visi dan misi yang

disusun harus dikaitkan dengan RPJMD 2012 – 2017.VISI Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh adalah :

TERWUJUDNYA PAYAKUMBUH SEBAGAI KOTA TUJUAN WISATA SERTA BERKEMBANGNYA KREATIFITAS PEMUDA DAN

OLAHRAGA YANG BERBUDAYA DAN RELIGIUS”

Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran dari pada misi. Dari tujuan akan tergambar

kerangka prioritas yang menentukan arah dari setiap program dan kegiatan serta aktifitas lembaga dalam melaksanakan misi.

(21)

21

1. Meningkatkan Peningkatan Pelayanan Pemerintah yang prima

2. Menjadikan Kota Payakumbuh sebagai daerah destinasi wisata Sumatera Barat

3. Menjadikan Pariwisata yang Terintegrasi, yang Berkualitas dan memiliki daya saing, serta peningkatan citra kota Payakumbuh sebagai daerah tujuan wisata.

4. Mengembangkan sarana dan prasarana pariwisata, pemuda dan olahraga 5. Menjadikan industri pariwisata yang religius berdasarkan ABS-BSK.

6. Mengsingkronkan industri kepariwisataan yang didukung oleh sektor perdagangan, hotel, restoran, kuliner, industri dan jasa

7. Melaksanakan promosi pariwisata yang efektif dengan bertumpu pada kekuatan analisa pasar yang dilakukan secara komprehensif

8. Melaksanakan event dan atraksi seni dan budaya yang berkualitas bagi pengembangan pariwisata daerah

9. Melaksanakan pelestarian dan pengembangan budaya lokal yang beraneka ragam, sesuai dengan tata nilai dan kelembagaan yang secara turun temurun

dipraktekkan dan dipelihara

10.Menciptakan jaringan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta

dalam pengembangan pariwisata, seni dan budaya

11.Mengembangkan kreatifitas dan produktifitas pemuda yang berkemampuan untuk tumbuh sehat, maju, mandiri, bertaqwa, berjiwa usaha, unggul dan kompetitif

12.Mengembangkankan atlet-atlet olahraga prestasi yang handal dan profesional

serta menciptakan olahraga rekreasi dan pemasyarakatan olahraga sebagai penopang sektor pariwisata

Sasaran

Adapun sasaran yang hendak dicapai Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah raga

Kota Payakumbuh Adalah :

1. Terwujudnya Peningkatan Pelayanan Pemerintah yang prima

2. Terwujudnya Kota Payakumbuh sebagai daerah destinasi wisata Sumatera Barat 3. Terwujudnya Pariwisata yang Terintegrasi, yang Berkualitas dan memiliki daya

saing, serta peningkatan citra kota Payakumbuh sebagai daerah tujuan wisata. 4. Terwujudnya pengembangan sarana dan prasarana pariwisata, pemuda dan

olahraga

5. Terwujudnya industri pariwisata yang religius berdasarkan ABS-BSK.

(22)

22

7. Terwujudnya promosi pariwisata yang efektif dengan bertumpu pada kekuatan analisa pasar yang dilakukan secara komprehensif

8. Terwujudnya event dan atraksi seni dan budaya yang berkualitas bagi pengembangan pariwisata daerah

9. Terwujudnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal yang beraneka ragam, sesuai dengan tata nilai dan kelembagaan yang secara turun temurun

dipraktekkan dan dipelihara

10.Terwujudnya pengembangan jaringan kerjasama antara pemerintah, masyarakat

dan swasta dalam pengembangan pariwisata, seni dan budaya

11.Terwujudnya pengembangan kreatifitas dan produktifitas pemuda yang

berkemampuan untuk tumbuh sehat, maju, mandiri, bertaqwa, berjiwa usaha, unggul dan kompetitif

12.Terwujudnya pengembangan atlet-atlet olahraga prestasi yang handal dan profesional serta menciptakan olahraga rekreasi dan pemasyarakatan olahraga

sebagai penopang sektor pariwisata

3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu

untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu dan beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna mencapai

sasaran tertentu.

Diparpora sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan

urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas Otonomi dan melaksanakan tugas-tugas pembantuan di bidang Pariwisata, Pemuda dan Olah Ragadituntut

untuk lebih professional dalam menjalankan beban tugasnya. Untuk itu, disusun visi dan misi Diparpora yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan

pelaksanaan kegiatan utama dan kegiatan pendukungnya.

Sejalan dengan Visi Kota Payakumbuh tahun 2012 – 2017 yaitu

“Terwujudnya Payakumbuh menjadi kota yang maju, sejahtera dan religius, pro

rakyat, berbasis ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berlandaskan kepada

adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”dan sesuai dengan Visi Diparpora Kota Payakumbuh Tahun 2012 – 2017 yaitu “Terwujudnya Payakumbuh Sebagai

Kota Tujuan Wisata Serta Berkembangnya Kreatifitas Pemuda Dan Olahraga Yang Berbudaya dan Religius”, maka program dan kegiatan yang dirancang Diparpora

Kota Payakumbuh tahun 2015 terdiri dari :

(23)

23

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Pelayanan Administrasi

Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Apatur

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Pelayanan Apatur

3. Program Peningkatan Disiplin Apatur

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Disiplin Apatur

4. Program Peningkatan Sumber Daya Apatur

Program ini bertujuan untuk Meningkatkan kualitas PNS

5. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Kunjungan Wisatawan

6. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pariwisata untuk perencanaan objek wisata unggulan

7. Program Pengembangan Kemitraan

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya informasi kepariwisataan, Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan kemintraan

pariwisata, serta Meningkatnya akuntabilitas pelaksanaan program dan kegiatan

8. Program Pengembangan Nilai Budaya

Program ini bertujuan untuk Berkembangannya Seni dan Budaya Daerah 9. Program Pengelolaan Kekayaan Daerah

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Pengelolaan Kekayaan Daerah 10. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Program ini bertujuan untuk Berkembangannya Budaya Daerah 11. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya

Program ini bertujuan untuk Meningktnya Kerjasama dalam Pengembangan

Budaya daerah

12. Program Pengembangan Dan Keserasian Kebijakan Pemuda

Program ini bertujuan untuk Miningkatnya Keselarasan dalam

(24)

24

13. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Peran Serta Kepemudaan dalam

Pembangunan

14. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Kecakapan Pemuda 15. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajeman Olah Raga

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Prestasi Olah Raga Daerah 16. Program Pengembangan dan Pemasyarakatan Olah Raga

Program ini bertujuan untuk Meningkatkan Prestasi olahraga,

memasyarakatkan olahraga,dan mengolahragakan masyarakat 17. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Olah Raga

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Kunatitas dan kualitas Sarana Olah Raga

18. Program Pengembangan Data / Informarsi

Program ini bertujuan untuk Meningktnya Perencanaan Pekerjaan

19. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Perencanaan program SKPD

Rencana Program dan Kegiatan

5.1.1 Sekretariat

a. Program Pelayaan Administrasi Perkantoran Kegiatan :

1. Penyediaan jasa surat menyurat

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

3. Penyediaan jasa jaminan +pemeliharaan kesehatan PNS

4. Penyediaan jasa Pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

5. Penyediaan jasa administrasi keuangan

6. Penyediaan jasa kebersihan kantor

7. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

8. Penyediaan alat tulis kantor

9. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

10.Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 11.Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

(25)

25

13.Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 14.Penyediaan jasa tenaga Administrasi/teknis perkantoran

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan :

1. Pengadaan perlengkapan gedung kantor 2. Pengadaan mebeleur

3.Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan :

1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

d. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur Kegiatan :

1. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

5.1.2 Pariwisata

a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Kegiatan :

1. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran

pariwisata

2. Pelaksanaan promosi pariwisata Nusantara di dalam dan Luar Negeri

3. Pelatihan pemandu wisata terpadu 4. Pelaksanaan Tour de Singkarak

5. Pengembangan Ikon Pariwisata Daerah

6. Pelaksanaan Acara Payakumbuh World Music Festival ( PWF)

7. Pelaksanaan Pemilihan Uda dan Uni

8. Penyusunan Kebijakan Bidang Usaha Pariwisata

b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Kegiatan :

1. Pengembangan objek pariwisata unggulan

2. Peningkatan Bangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata

3. Pemeliharaan Bangunan Sarana dan Prasaran Pariwisata

4. Pelaksanaan koordinasi pembangunan objek pariwisata dengan lembaga

/ dunia usaha

(26)

26

c. Program Pengembangan Kemitraan Kegiatan :

1. Pengembangan dan penguatan informasi data base

2. Pengembangan SDM dibidang kebudayaan dan pariwisata bekerjasama

dengan lembaga lainnya

3. Fasilitasi pembentukan forum komunikasi antar pelaku pariwisata dan

budaya

4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program peningkatan kemitraan

5. Pengembangan SDM dan profesionalisme bidang pariwisata

6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan

Pariwisata

7. Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata

5.1.3 Kebudayaan

a. Program kebudayaan Pengembangan Nilai Budaya

Kegiatan :

1.Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Kegiatan :

1. Penyusunan kebijakan pengelolaan kekayaan budaya lokal daerah 2. Sosialisasi pengelolaan kebudayaan budaya lokal daerah

3. Pengembangan kebudayaan dan pariwisata 4. Perekaman dan digitalisasi bahan pustaka c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Kegiatan :

1. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah 2. Penyelenggaraan dialog kebudayaan

3. Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah 4. Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah

d. Program Pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya

Kegiatan :

(27)

27

5.1.4 Pemuda

a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

Kegiatan :

1. Penelitian dan pengkajian kebijakan-kebijakan pembangunan

b. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Kegiatan :

1.Pembinaan organisasi kepemudaan

2.Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan pemuda

3.lomba kreasi dan karya tulis ilmiah dikalangan pemuda 4.Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan

5.Pendataan potensi kepemudaan 6.Pembinaan Organisasi Pramuka

c. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan

Hidup Pemuda

Kegiatan :

1. Pelatihan keterampilan bagi pemuda

5.1.5 Olahraga

a. Program Pengembangan Kebijakan dan Managemen Olahraga

Kegiatan :

1.Peningkatan mutu organisasi dan tenaga keolahragaan (Bintek)

2.Pengembangan sistim sertifikasi dan standarisasi profesi 3.Pembinaan managemen olahraga

b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Kegiatan :

1. Pembinaan cabang olahraga berprestasi ditingkat daerah

2. Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi

3. Penyelenggaraan kompetisi olahraga

4. Pengembangan olahraga lanjut usia termasuk penyandang cacat

5. Pengadaan peralatan olahraga / lomba

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Kegiatan :

1. Peningkatan pembangunan sarana olahraga

2. Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK dalam pengembangan sarana dan prasarana olahraga

(28)

28

5. Persiapan pengadaan tanah 6. Pelaksanaan pengadaan tanah

7. Penyerahan hasil pengadaan tanah

5.1.6 Perencanaan Pembangunan

a. Program Pengembangan Data / Informasi Kegiatan :

1. Penyusunan dan pengumpulan data informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan

b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Kegiatan :

1. Penyusunan RENJA SKPD

2. Penyusunan SPM SKPD

3. Penyusunan IKM

4. Penyusunan RIPPDA

(29)

29

BAB IV

P E N U T U P

Rencana Kerja (Renja) menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan

berbagai persoalan-persoalan terkait dengan kegiatan Kepariwisataan Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh agar tercipta arah pembangunan kepariwisataan, peningkatan

partisipasi pemuda dan kualitasnya serta menjadikan olah raga sebagai kegiatan yang memasyarakat diantara rutinitas, merupakan hal yang wajib di kembangkan dan

menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

OutputRencana KerjaDinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh

adalah Program Tahunan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh yang sesuai dengan Tupoksi dan sasaran Program Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah

Raga Kota Payakumbuh.

Rencana Kerja (RENJA) Diparpora Kota Payakumbuh selain menjadi pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2015 berfungsi pula sebagai sarana peningkatan kinerja Diparpora. Sebagai bahan pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2015, RENJA juga

dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun bagi seluruh jajaran Diparpora Kota Payakumbuh. RENJA juga memberikan

umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan

rencana di masa mendatang oleh para pimpinan manajemen dan seluruh staf Diparpora Kota Payakumbuh sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik dimasa datang.

Sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang- undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional ( SPPN ) bahwa Pemerintah dan

Pemerintah Daerah wajib menyusun Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) sebagai landasan penyusunan RAPBD tahun 2015.

Sesuai dengan visi dan misi Dinas Pariwisata , Pemuda dan Olah Raga Kota

Payakumbuh bahwa dalam pelaksanaan tugas mengacu kepada rencana kerja SKPD yang berpedoman kepada tugas pokok dan fungsi.

Disamping itu Dinas Pariwisata , Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh secara rutin melakukan kegiatan kantor seperti :

 Melakukan pelayanan umum dan administrasi

 Melakukan pemungutan/ penagihan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) di sektor Pariwisata Pemuda dan Olah Raga

 Melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha industri pariwisata.

(30)

30

KEPALA

DINAS PARIWISATA PEMUDA DAN OLAH RAGA KOTA PAYAKUMBUH

Drs.SYAHNADEL KHAIRI

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat nyeri ekstremitas bawah pada lansia di Desa Karangrau Kecamatan Sokaraja

Ketersediaan bahan baku yang tepat sangat terkait dengan jumlah produk yang akan diproduksi oleh karena itu, prediksi produksi harus disesuaikan agar pemesanan stok

Program talk show ini merupakan kejutan bagi masyarakat luas bahwa seorang Deddy Corbuzier juga mampu menjadi presenter yang baik, serta memiliki kemampuan melucu dengan sedikit

Usaha pengembangan pariwisata yang dapat dilakukan antara lain adalah usaha pengembangan atraksi wisata air di Kawasan Rawa pening Kabupaten Semarang, yaitu dengan menonjolkan

Nilai cr dan mr yang digunakan dalam kombinasi nilai cr dan mr ini dilakukan sebanyak 10 kali dengan parameter dari hasil uji coba ukuran populasi dan hasil uji

Pengujian dilakukan pada jumlah generasi antara 10 hingga 100 dengan ukuran populasi yang merupakan hasil terbaik dari pengujian ukuran populasi, yaitu 80 dan ukuran

Fenomena penggunaan sosial media sudah menjadi hal yang biasa di banyak kalangan akan tetapi sebagai masyarakat muslim yang memiliki pegangan utama dalam berkehidupan

Akhirnya ciri penting yang membedakan pembagian ilmu menurut ragam dengan menurut jenis pengetahuan ialah bahwa yang terdahulu merupakan suatu skema yang tertutup.. Ini