Perancangan Aplikasi Knowledge Management System
Menggunakan Metode SECI
(Studi Kasus: Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh:
Pouw Rudi Gunawan (682006072) Johan Tambotoh, SE., MTI.
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
1
Perancangan Aplikasi Knowledge Management System
Menggunakan Metode SECI
(Studi Kasus: Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda)
1)
Pouw Rudi Gunawan,2)Johan Tambotoh
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)rudy.zildjian@gmail.com, 2)johan.tambotoh@gmail.com
Abstract
Mutiara Bunda Maternity Hospital has a main focus to provide good service for mother and child. In improving the service, the hospital has to follow gynecology development in order the medics can handling new expended diseases. The purpose of this research is to analyze the knowledge in the hospital and build a knowledge management based on web. By having this knowledge management, hope the knowledge needs could always available for the doctors, nurses and pharmacists. The method that used in collecting data are observation, divining manual and interview. While in building the knowledge management using SECI method from Nonaka and Takeuchi. The result that would be achieved is to increase doctors' and nurses' knowledge in handling illness that occurs in childbirth and child through knowledge sharing.
Keywords: Knowledge Management System, SECI Model
Abstrak
Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda mempunyai fokus utama yaitu pelayanan kesehatan terhadap ibu dan anak. Dalam meningkatkan pelayananya, rumah sakit harus mengikuti perkembangan ilmu dibidang persalinan sehingga para ahli medis dapat menangani setiap penyakit baru yang berkembang di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa knowledge yang ada di Rumah Sakit dan membangun knowledge
management berbasis web. Dengan adanya knowledge management ini, diharapkan
kebutuhan knowledge dapat selalu tersedia bagi para dokter dan perawat. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu melalui survei, studi pustaka dan interview sedangkan dalam membangun knowledge management menggunakan metode SECI dari Nonaka dan Takeuchi. Hasil yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan ibu dan anak melalui penerapan knowledge sharing.
Kata Kunci: Knowledge Management System, SECI Model
1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
2)
2
1.Pendahuluan
Menurut Kementrian Kesehatan pada tahun 2013 jumlah ibu yang meninggal dunia akibat kehamilan maupun persalinan mencapai angka 5.019 orang. Penyebab kematian ibu melahirkan terjadi banyak faktor diantaranya karena rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil yang menjadi penentu angka kematian. Persoalan lain kematian yang terjadi dapat berupa pendarahan, keracunan kehamilan, aborsi serta infeksi maupun minimnya layanan medis. Faktor lain juga dapat mempebesar jumlah kematian ibu diantaranya pemberdayaan perempuan yang kurang baik, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi keluarga serta lingkungan masyarakat. Menurut data ikatan bidan Indonesia pada tahun 2013 di JawaTengah jumlah angka kematian ibu mengalami peningkatan 29 kelahiran per 100.000 serta angka kematian bayi mencapai 348 per 100 ribu kelahiran [1], dalam website resminya di kota Salatiga sendiri angka kematian ibu melahirkan mencapai 7 kasus dari 100.000 angka ibu melahirkan, sedangkan angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup terdapat 40 kasus [2].
Meminimalisir dalam terjadinya angka kematian ibu dan bayi, pihak rumah sakit bersalin Mutiara Bunda belum mempunyai suatu tempat atau sarana untuk memberikan informasi tentang pentingnya kesehatan ibu dan bayi serta wadah bagi masyarakat khususnya Salatiga untuk mencurakhan segala permasalahan tentang ibu dan bayi mereka. Selama ini informasi tentang pentingnya menjaga kesehatan ibu dan bayi hanya di tampilkan di dalam rumah sakit serta bagi masyarakat sekitar yang ingin berkonsultasi tentang permasalahan seputar ibu dan bayi mereka harus datang kerumah sakit.
Pengetahuan medis bagi para dokter dan perawat harus terus ditingkatkan serta kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan ibu dan bayi. Oleh karena itu rumah sakit bersalin mutiara bunda membutuhkan suatu media pengetahuan dan sarana berbagi pengetahuan dengan menggunakan metode SECI dan berbasis
website yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja supaya memudahkan para
dokter, perawat dan masyarakat sekitar yang ingin mengakases serta memberikan jawaban seputar permasalahan ibu dan bayi mereka, yang nantinya dapat bermanfaat bagi para dokter dan perawat dalam bertukar informasi serta bagi masyarakat khususnya Salatiga dapat secara langsung bertanya tentang permasalahan seputar ibu dan bayi mereka kepada dokter spesialis secara gratis.
2.Kajian Pustaka
Beberapa contoh penelitian yang menerapkan Knowledge management
system adalah penelitian yang berjudul “Analisis dan Perancangan Knowledge
Management System Berbasis Web dan Wap” (Studi Kasus: SMAN 4 Tangerang
Selatan) dalam penelitian tersebut membahas bahwa knowledge yang ada di SMAN4 Tangerang Selatan masih sulit untuk disimpan dalam suatu sistem karena
knowledge tersebut masih bersifat individual, sehingga proses seperti berbagi data
3
dilakukan dengan menggunakan web browser pada computer atau melalui
handphone masing-masing yang masih menggunakan teknologi wap. Sehingga
para Guru dan Pegawai dapat dengan mudah berkomunikasi dan bertukar pendapat maupun ide ataupun data melalui media internet[3].
Penelitian selanjutnya yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi
Knowledge Management Multimedia dalam proses pengembangan Video
Pendidikan pada BPMTV Surabaya” Balai Pengembangan Media Televisi adalah
unit teknisi yang bertugas mengembangkan model dan format pendidikan. Dalam mengembangkan video pendidikan banyak masalah yang timbul diataranya kurangnya pengetahuan para karyawan sehingga banyak pelatihan-pelatihan diselenggarakan, namun pengalaman, pengetahuan (tacit atau explicit) dan ketrampilan hanya dimiliki oleh pegawai yang diberi pelatihan. Oleh karena itu dirancang sebuah aplikasi knowledge management system multimedia berbasis
website agar dapat membantu proses pemeliharaan dan pengelolaan data menjadi
informasi yang bermanfaat, sehingga proses pembelajaran dan transfer pengetahuan baik itu tacit maupun explicit dari pegawai yang sudah mengikuti pelatihan terhadap orang yang belum mempunyai pengetahuan tentang pelatihan tersebut[4].
Dalam penelitian ini membahas tentang penerapan serta perancangan suatu aplikasi knowledge management system dengan menggunakan metode SECI. Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian sebelumnya, persamaanya ialah menggunakan rekayasa web sebagai sarana untuk proses berbagi pengetahuan dalam organisasi, perbedaanya yaitu dari tujuan diterapkannya knowledge management system di SMAN4 yaitu agar proses penyimpanan data, pencarian data dan pertukaran data dapat mudah dilakukan antar guru dan diakses melalui web atau wap, sedangkan dalam perancangan aplikasi Knowledge management system di Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda bertujuan menyimpan pengetahuan serta mengelolanya, supaya para ahli medis dan perawat dapat dengan mudah mengakses pengetahuan baru dan bertukar pengetahuan dari tenaga atau para ahli medis lain yang nantinya bertujuan meningkatkan pengetahuan untuk para ahli medis, perawat maupun masyarakat sekitar. Dengan adanya knowledge management berbasis web ini diharapkan dapat meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan persalinan dan kandungan sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Knowledge adalah sebuah konsep yang rumit dan sejumlah faktor
menentukan sifat penciptaan, pengelolaan, dan kegiatan dalam berbagi tukar knowledge. Kesimpulan dari literatur yang ada membedakan knowledge menjadi data, informasi, knowledge dan wisdom. Knowledge sendiri merupakan kombinasi antara pengalaman, nilai-nilai, informasi kontekstual dan wawasan para pakar yang membentuk kerangka untuk mengavaluasi dan menggabungkan pengalaman baru dengan informasi yang ada.
Knowledge management merupakan suatu proses terformat dalam
4
dibutuhkan. Pengertian Knowledge management dari matakuliah knowledge
management (Manongga, 2010):
1. Knowledge (Pengetahuan) “Understanding obtained through the process of
experience or appropriate study” yang berarti pemahaman yang diperoleh melalui
proses pengalaman.
2. Intelegence (kecerdasan) yang berarti kemampuan untuk memperoleh dan
menerapkan pengetahuan. Memori menunjukan kemampuan untuk menyimpan dan mengambil pengalaman yang relevan. Belajar merupakan keterampilan memperoleh pengetahuan dengan menggunakan metode pangajaran.
3. Experience (Pengalaman) berkaitan dengan pemahaman yang kami
kembangkan melalui pengalaman sukses dan pengalaman dapat menyebabkan keahlian.
4. Common sense (berfikir kreatif).
Konsep knowledge management yaitu merupakan suatu paradigma pengelolaan informasi yang bersal dari pemikiran bahwa pengetahuan yang murni sebenarnya tertanam dalam benak dan pikiran manusia. Oleh karena itu perlu dibangun mekanisme penyebaran informasi dan pengalaman dari sumberdaya manusia yang ada agar menjadi peningkatan pengetahuan dari masing-masing pelaku kegiatan di dalam suatu organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa
knowledge management adalah merencanakan, mengumpulkan, mengorganisir,
mengatur serta mengendalikan data dan informasi yang telah digabungkan dengan berbagai bentuk pemikiran dan analisa dari macam-macam sumber yang kompeten.
Tacit Knowledge merupakan pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman seseorang yang dipengaruhi oleh keyakinan, nilai dan perspektif orang tersebut. Pengetahuan ini bersifat subyektif, cognitve, experimental learning dan kasat mata. Sangat sulit untuk didokumentasikan, transfer atau diajarkan maupun dipelajari. Berkaitan erat dengan pemahaman manusia. Explicit
Knowledge menurut Nonaka dan Takeuchi, explicit knowledge adalah Sesuatu
yang dapat diungkapkan dengan kata-kata, angka dan dapat dikomunikasikan dengan mudah dan dibagi dalam bentuk data, formula ilmiah, kodifikasi prosedur, atau prinsip-prinsip universal.
5
Gambar 1 Spiral Model [5]
Proses Socialisasi (Socialization) tacit menjadi tacit merupakan proses yang paling dasar dalam melakukan penyebaraluasan suatu pengetahuan. Pada proses sosialisasi terjadi interaksi social antar individu sehingga terjadi interaksi antara pengetahuan tacit.
Proses Eksternalisasi (externalization) tacit menjadi explicit merupakan proses pengubahan/penerjemahan pengetahuan dalam bentuk tacit menjadi pengetahuan yang explicit (nyata), proses ini dapat membantu pengubahan tacit seseorang ke dalam bentuk pengetahuan explicit yang dapat dipahami dengan mudah oleh orang lain.
Proses Kombinasi (Combination) explicit menjadi explicit, yaitu terjadi penyebarluasan dan/atau pengembangan dari pengetahuan-pengetahuan explicit yang telah ada. Pengetahuan yang telah terdokumentasi dapat disebarluaskan melalui suatu pertemuan dalam bentuk dokumen ataupun melalui suatu proses pendidikan atau pelatihan. Pengetahuan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menggabungkan dan/atau mengolah berbagai pengetahuan, dapat juga mencakup data dan/atau informasi yang telah ada sehingga didapatkan ataupun dihasilkan suatu pengetahuan baru.
Proses Internalisasi (Internalization) explicit menjadi tacit, terjadi perubahan pengetahuan explicit menjadi pengetahuan tacit, namun dilakukan melalui proses belajar dan/atau penelitian yang dilakukan maupun pengalaman yang dilalui oleh setiap individu.
6
bulan Juli 2004 dan berdiri diatas sebidang tanah milik dr. H Robby Hernawan, SpOG (K) dan dr Hj Emilia Pratiwi yang mempunyai motto “Dengan Asah, Asih
dan Asuh Kita Lahirkan Generasi Mendatang yang Berkualitas”. Berikut ini
merupakan struktur organisasi di RS. Bersalin Mutiara Bunda.
Gambar 2 Struktur Organisasi
3.Metode Penelitian
Meetode kualitatif digunakan dengan pertimbangan: pertama, jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperloleh melalui prosedur statistic atau bentuk hitungan lainnya. Kedua, metode kualitatif dapat digunakan untuk mengungkapkan dan memahami sesuatu di balik fenomena yang sedikitpun belum diketahui. Ketiga, metode kualitatif dapat memberikan yang kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif.
Melakukan penelitian ini terdapat beberapa proses diantaranya, pertama, mengetahui siapa yang memberikan izin dalam melakukan penelitian ini, dalam hal tersebut direktur mutiara bunda ibu Srie Bengawani yang memberikan izin untuk melakukan penelitian, kedua, memilih informan yang mengetahui seputar rumah sakit, dalam hal tersebut direktur serta kepala keperawatan. Tahapan awal penelitian dan pengembangan sistem dimulai pada bulan November 2013 sampai dengan 17 Januari 2014.
7
fungsi serta kesiapan keselurahan aplikasi. Wawancara ke empat aplikasi sudah memasuki tahap akhir dan siap untuk diuji kembali.
Tabel 1 Kuisioner
No Pernyataan Jawaban
Setuju Cukup Tidak
3 Setelah menggunakan sistem ini informasi dapat dengan mudah didapat memenuhi kebutuhan masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu dan bayi
9 1 0
6 Saya berpendapat pemberian informasi manual dapat digantikan oleh sistem ini
4 4 2
7 Saya dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan semua orang melalui sistem ini
4 3 3
8
Gambar 3 Hasil Kuisioner
Dari pengujian aplikasi berdasarkan kuisioner diatas dapat disimpulkan bahwa dari 10 koresponden yang terdiri dari 3 dokter, 2 perawat serta 5 masyarakat sekitar rumah sakit menyatakan bahwa dari aplikasi tersebut dapat membantu mencari informasi penting seputar kesehatan ibu dan bayi serta dapat membantu bagi para dokter dan masyarakat untuk dapat saling berbagi
knowledge.
Aplikasi knowledge management system ini dibangun dengan menggunakan metode prototyping. Sehingga pengembang atau developer dapat saling berinteraksi dengan user selama proses pembuatan aplikasi ini, supaya aplikasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan user tanpa harus menunggu implementasi program terlebih dahulu. Dengan menggunakan metode ini aplikasi dapat dengan mudah selesai.
9
Pada proses yang pertama, penulis melakukan wawancara terhadap direktur utama yang ada di Rumah Sakit bersalin Mutiara Bunda, yaitu bertujuan mengidentifikasikan kebutuhan user dalam membangun aplikasi ini. Tehnik mengumpulkan data dengan cara wawancara serta mengumpulkan data-data yang diperlukan agar proses pembuatan aplikasi berjalan dengan lancar. Gambaran aplikasi seperti input, proses dan output berhasil dikumpulkan, untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Setelah mengindentifikasikan kebutuhan dalam membangun aplikasi ,wawancara dan data-data dikumpulkan untuk melanjutkan tahap selanjutnya. Pada tahap ini proses perancangan aplikasi dimulai sesuai dengan kebutuhan user
requirement yang telah disepakati pada tahap awal. Sebelum membuat aplikasi,
perlu di rancang sebuah sistem UML (Unified Model Language) dengan memakai program Visual Paradigm 10.2 serta membuat tabel database beserta interface aplikasi yang akan dibuat. Setelah itu proses coding berjalan sampai aplikasi ini siap pakai.
Proses selanjutnya yaitu testing aplikasi kepada user. Testing ini diperlukan apakah aplikasi telah berjalan sesuai user requietment, jika aplikasi tidak berjalan sesuai rencan maka harus kembali lagi ke tahap awal, begitu seterusnya sampai aplikasi siap pakai.
Use Case Diagram, dalam pembuatan use case diagram ini
menggunakan 3 aktor, diantaranya admin, ahli medis atau perawat yang bisa mengakses website serta forum diskusi serta non-member yang hanya bisa melihat informasi isi website .
Gambar 5 Use Case Diagram
Penjelasan use case diagram pada gambar 3 adalah sebagai berikut : user
10
password terlebih dahulu lalu sudah teraftar sebagai member pada forum diskusi
tersebut. User yang ketiga dikategorikan sebagai non-member, yang hanya dapat melihat isi website serta meberikan komentar.
11
Class diagram adalah deskripsi sekelompok objek dari properti (atribut), sifat (operasi) relasi antar objek. Class merupakan
template untuk membentuk objek, setiap objek merupakan contoh dari beberapa class dan objek tidak dapat menjadi contoh lebih dari satu class.
Gambar 6 Class Diagram
Gambar 7 merupakan class diagram. yang menjelaskan proses admin, member dan nonmember serta interface dalam website
12
4. Hasil dan Pembahasan
Dari kebutuhan user diatas dan dengan menggunakan metode prototyping
dihasilkan tiga buah prototype, sebagai berikut :
Tabel 2 prototyping
prototype Hasil Keterangan
Version 0.1 Pengumpulan data dari user.
Mendesign halaman admin serta fungsinya.
Mendesign halaman web
portal ditambah menu
home, berita.
Mendesign halaman forum dan fungsinya.
Merancang system yang ada, serta membuat
website yang diawali dengan tampilan utama memberi link berita untuk melihat berita seputar kesehatan dan kehamilan serta
Version 0.5 Terdapat penambahan menu jadwal dan harga, guest book, serta penambahan
profile dari Rumah Sakit.
Penambahan menu dihalaman admin seperti mengatur buku tamu dan jadwal serta harga.
Jadwal dan harga kiranya dapat berisi informasi
Version 1.0 Halaman website lebih
disempurnakan.
Terdapat penambahan fungsi pendaftaran pada forum diskusi.
Dari hasil identifikasi tentang prototype diatas didapatkan bahwa pada pengujian pertama gambaran website serta fungsi dari website sudah berjalan walaupun masih terlihat sederhana. Pada tahap yang kedua ada beberapa penambahan menu serta ada perubahan tampilan karena user masih ingin menemukan tampilan yang sesuai keinginannya. Sedangkan pada testing berikutnya tampilan menu disempurnakan dan tambahan beberapa fungsi pada
website serta forum diskusi, user melihat aplikasi sudah berjalan sesuai keinginan,
13
Gambar 7 Halaman utama
Pada gambar 8 menjelaskan bahwa tampilan utama pada aplikasi
knowledge management, terlihat bahwa pada aplikasi tersebut terdapat menu
dengan beberapa fugsi yang berbeda serta menu dengan manajemen pengetahuan lainnya. Untuk dapat menambah berita, pengumuman serta mengupload dokumen diperlukan hak sebagai admin, selain itu terdapat fungsi mengupdate serta menghapus artikel yang hanya bisa dilakukan dengan hak akses admin.
Gambar 8 Forum Diskusi
Pada Gambar 9 merupakan halaman awal forum diskusi, forum ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana knowledge sharing baik itu antar perawat, dokter, maupun masyrakat yang mengakses forum tersebut. Pada forum tersebut terdapat
category yang hanya dapat dibuat oleh hak akses admin dan didalam category
14
Gambar 9 Form Login
Gambar 10 merupakan tampilan form login administrator, hak akses
administrator diperlukan dalam mengakses dashboard website untuk menghapus,
menambah serta mengedit isi dari website tersebut.
Transfer Pengetahuan dari tacit ke tacit (Sosialisasi), dalam kehidupan sehari-hari transfer pengetahuan dapat berupa interaksi dua orang atau lebih baik itu antar pasien, suster maupun dokter. Jika diaplikasikan ke dalam sistem transfer pengetahuan ini dapat terjadi baik itu di forum diskusi atau dihalaman website RSB Mutiara Bunda, dibawah ini merupakan contoh interaksi pada sistem.
Gambar 10 Proses Sosialisasi
Pada gambar 8 merupakan interaksi antara pengunjung dan dokter (admin) yang memberikan solusi terhadap pertanyaan yang diajukan si pengunjung.
15
Gambar 11 Proses eksternalisasi
Pada gambar 9 merupakan dokumentasi dari suatu tacit menjadi explicit, pengetahuan explicit menjadi digital dan tersimpan dalam database. Sebagai contoh mempublikasikan suatu info tentang kesehatan dan memberikan suatu info tentang keperawatan kepada publik, karna para pegawai di mutiara bunda seringkali mengikuti pelatihan serta seminar yang hanya dilakukan perorangan, agar knowledge tidak berhenti pada satu orang, oleh karena itu knowledge dapat dibagikan kepada para perawat lain maupun kepada orang yang membutuhkan dan dipublikasikan dalam website.
Proses transfer pengetahuan dari explicit menjadi explicit yaitu didalam rumah sakit bersalin mutiara bunda selalu ada pendokumentasian dalam bentuk berkas-berkas fisik, baik itu data-data tentang staff keperawatan dokter dan pengarsipan lainnya.
Gambar 12 proses combinasi
Contoh diatas merupakan pengarsipan dokument yang selalu diperbaharui dari waktu ke waktu seperti struktur organisasi, data para pegawai, data pasien dan lain sebagainya.
Transfer pengetahuan dari explicit menjadi tacit seperti pengumuman jadwal dokter, kegiatan pelatihan dan lain-lain yang biasanya hanya tertempel pada
16
Gambar 13 proses internalisasi
Pada gambar 14 merupakan proses explicit menjadi tacit yang terjadi di dalam sistem, sehingga pengunjung yang melihat informasi dapat menangkap sesuatu dari isi informasi tersebut.
5.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan aplikasi maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : Aplikasi knowledge management system yang dibangun dengan menggunakan model SECI dapat memenuhi dalam proses penciptaan pengetahuan. Dimana proses tacit knowledge menjadi explicit
knowledge dapat menciptakan pengetahuan baru melalui budaya sharing
knowledge baik itu antar dokter maupun perawat, bahkan masyarakat sekitar
melalui aplikasi yang ada, sehingga pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak bisa diketahui oleh masyarakat umum dan meningkatkan kepedulian kesehatan terhadapa ibu dan anak. Proses seperti socialization tercipta melalui forum diskusi
dan tanggapan atau komentar dari setiap berita yang dipublikasikan. Proses
externalization tercipta melalui dokumen ataupun informasi yang di upload baik
dalam bentuk file pdf ataupun text. Proses combination dapat tercipta melalui dokumen seperti struktur organisasi, visi misi, serta informasi lainnya yang perlu diperbaharui jika diperlukan. Proses internalization dapat tercipta dari setiap diskusi di buatkan suatu kesimpulan, kesimpulan tersebut dapat dipelajari oleh para perawat ataupun karyawan baru bahkan masyarakat umum yang mengaksesnya.
6.Daftar Pustaka
[1] Dian, Partitis, 2013 Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan di BPS Ernawati Boyolali, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah
Surakarta, 10(2).
[2] Salatiga Kota (2014), Musrenbang Kota Salatiga Tahun 2014, http://salatigakota.go.id/InfoBerita.php?id=890&
Diakses tanggal 25 Maret 2014.
[3] Mardhotillah, Shinta, 2011, Analisis dan Perancangan Knowledge Management System Berbasis Web dan Wap : Studi Kasus SMAN 4 Tangerang Selatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 11(11),
17
tanggal 15 Oktober 2013
[4] Baskoro, Rizky, Tirtahana, 2012. Rancang Bangun Aplikasi Knowledge Management Multimedia dalam proses pengembangan Video Pendidikan pada BPMTV Surabaya, 1(1):(1-13),
http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika/article/view/85. Diakses tanggal 15 Oktober 2013
[5] Nawawi, Ismail. (2012). Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management). Bogor: Ghalia Indonesia.
[6] Jogiyanto, 1995, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi Offset.
[7] Sutarman, S. Kom, 2003, Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan
MySql, Yogyakarta: Graha Ilmu.
[8] Sunarfrihantono, 2002, PHP dan MySql untuk Web, Yogyakarta: Andi Offset.
[9] Arie, Prabawati, 2010, Paling Dicari PHP Source Code, Yogyakarta: Andi Offset.
[10] Alatas, Husein, 2013, Responsive Web Design dengan PHP dan Bootstrap,