• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Pemimpin Dalam Peningkatan Kinerja Karyawan Di Kantor Regional Vi Badan Kepegawaian Negara Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Pemimpin Dalam Peningkatan Kinerja Karyawan Di Kantor Regional Vi Badan Kepegawaian Negara Medan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Sejarah berdirinya BKN diawali dengan nama “ Kantor Urusan

Pegawai(KUP) yang dibentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1948 tanggal 30 Mei 1948, berkedudukan di ibukota pemerintahan yogyakarta

dan dipimpin oleh seorang Kepala yang bernama Raden Pandji Soeroso. Pada

tahun yang sama pemerintah juga menetapkan pembentukan perwakilan KUP

untuk wilayah indonesia bagian timur yang berkedudukan di Makasar. Dalam

perkembangan selanjutnya KUP inilah yang menjadi cikal bakal Badan

Kepegawaian Negara (BKN) sehingga tanggal 30 Mei 1948 ditetapkan sebagai

tanggal lahirnya BKN. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia

Belanda Nomor 13 tanggal 9 Juni 1948 dibentuklah Dienst Voor Algemene Personele Zaken (DAPZ) atau yang lebih dikenal dengan DUUP (Djawatan Umum Urusan Pegawai) yang dikepalai oleh Mr. J.W. Van Hoogstraken yang

berkedudukan di Jakarta. Pada tanggal 15 Agustus 1950, pemerintah memandang

perlu untuk memusatkan urusan kepegawaian di jakarta. Untuk maksud tersebut

ditetapkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tanggal 15 Desember

1950. Dengan peraturan pemerintah tersebut, KUP di Yogyakarta dan DUUP di

Jakarta digabung menjadi satu. Meskipun KUP berkedudukan di Jakarta, dalam

pelaksanaan tugasnya masih ada unit kerja yang berkedudukan di daerah yaitu

bagian Tata Usaha Kepegawaian (Biro TUK) di Yogyakarta dan bagian Pensiun

(2)

Dalam perkembangannya, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

1972, mengubah fungsi KUP yang awalnya hanya menangani hal-hal yang lebih

bersifat administratif, ditingkatkan fungsinya menjadi institusi yang melakukan

pembinaan kepegawaian dengan nama Badan Administrasi Kepegawaian Negara

(BAKN). Seiring dengan berbagai perubahan dalam upaya peningkatan efisiensi

dan efektivitas manajemen sumber daya manusia, maka ruang lingkup BAKN

semakin diperkuat dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974.

Sejalan dengan hal tersebut, untuk lebih meningkatkan pelayanan PNS di daerah,

BAKN membentuk Kantor Wilayah (Kanwil), yang sampai tahun 1997 telah

dibentuk 6 (enam) Kantor Wilayah BAKN dan salah satunya adalah Kantor

Wilayah VI BAKN Medan. Keputusan tentang Kantor Wilayan BAKN, diatur

dalam Keputusan Kepala BAKN Nomor 57 Tahun 1997.

Sejalan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

tentang Pemerintah Daerah dan untuk mendorong desentralisasi urusan

kepegawaian kepada daerah, maka dikeluarkanlah Undang-Undang Nomor 43

Tahun 1999, tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974

tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Atas dasar perubahan tersebut, nomenklatur

Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) diubah menjadi Badan

Kepegawaian Negara (BKN) yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden Nomor

95 Tahun 1999 dengan tugas pokok adalah membantu Presiden dalam

penyelenggaraan Kepegawaian Negara.

Dalam rangka terciptanya sumber daya manusia (SDM) Aparatur Negara

(3)

BKN Nomor : 03/KEP/2000, tanggal 18 Januari 2000, nomenklatur Kantor

Wilayah BAKN juga dirubah menjadi Kantor Regional BKN diseluruh Indonesia.

Kantor Regional (Kanreg) Badan Kepegawaian Negara sampai dengan saat ini

telah terbentuk 12 (dua belas) Kantor Regional BKN yang ada didaerah di seluruh

wilayah Indonesia, hal ini dilandasi dengan pemikiran supaya pelayanan

kepegawaian yang diberikan oleh BKN maupun Kantor Regional BKN semakin

dekat dengan yang dilayani, sehingga akan menuju pelayanan yang mengandung

prinsip efisien dan efektif.

B. SEJARAH BKN KANREG VI MEDAN

Kantor Regional VI BKN Medan diresmikan pada tanggal 18 Pebruari

Tahun 1998 oleh Kepala BKN Bapak Drs. Soenarko, MM. Pada tahun 1998

sampai dengan tahun 2005 Kanreg VI BKN medan dipimpin oleh Dra. Poppi

Soeparmi, kemudian pada tahun 2005 sampai tanggal 15 Juni 2011 dipimpin oleh

Bapak Dr. Edy Wahyono. SP. Pada tanggal 15 Juni 2011,Bapak I Nyoman Arsa

SH, M.Si dilantik sebagai Kepala Kantor Regional VI BKN Medan yang baru, di

Aula Gedung Martabe Komplek Gubernur Sumatera Utara menggantikan Bapak

Dr. Edy Wahyono.

Dari sejak berdiri sampai dengan tahun 2000 Kanreg VI BKN Medan memiliki

wilayah kerja 4 propinsi yaitu : 1. Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 2.

Provinsi Sumatera Utara (Sumut), 3. Propinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan

Propinsi Riau. Kemudian pada tahun 2006 dibentuk Kantor Regional XII

Pekanbaru, sehingga wilayah kerja kantor Regional VI BKN Medan tinggal 2

(4)

Utara. Secara khusus pada tahun 2006, BKN memberi tugas dan tanggung jawab

serta kewenangan yang lebih besar kepada seluruh Kantor Regional BKN yang

ada di daerah, khususnya dalam kegiatan Penyelesaian Penetapan NIP CPNS

Daerah, dimana sebelumnya penetapan NIP CPNS adalah tersentralisasi dan

dilaksanakan di BKN Jakarta, hal ini menunjukkan suatu komitmen dan

kesungguhan BKN dalam memberikan pelayanan yang semakin cepat kepada

seluruh instansi didaerah sesuai dengan wilayah kerja masing-masing Kantor

Regional.

C. Makna Logo Kanreg VI BKN Medan

Sumber : Kantor Regional VI BKN Medan(2016)

Gambar 2.1 Logo Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara

Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara (KANREG VI BKN)

Medan adalah kantor milik pemerintah dan dalam menyelenggarakan tugas

dan fungsinya Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

(5)

Adapun makna logo dari Burung Garuda adalah sebagai berikut:

A. Bulu yang terdapat pada leher yang berjumlah 45 mengartikan tahun

kemerdekaan Negara Indonesia.

B. Sayapnya yang berjumlah 17 mengartikan tanggal kemerdekaan Negara

Indonesia.

C. Ekornya yang berjumlah 8 mengartikan bulan kemerdekaan Negara

Indonesia.

D. Tulisan BHINEKA TUNGGAL IKA mengartikan berbeda-beda tetapi

satu jua.

E. Gambar yang terdapat pada dada burung garuda adalah lambing Negara

yaitu PANCASILA.

D. Visi dan Misi Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara

a. Visi Kanreg VI BKN Medan

Visi merupakan suatu gambaran keadaan ideal dimasa depan yang ingin

dicapai oleh Kanreg VI BKN Medan yang merupakan refleksi dari

keadaan internal dan eksternal dimana visi dari BKN adalah “mewujudkan

Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara sebagai Unit terdepan

dalam pelayanan Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil. (Kanreg VI BKN

(6)

b. Misi Kanreg VI BKN Medan adalah:

1) Menyelenggarakan pelayanan prima bidang kepegawaian.

2) Menyelenggarakan koordinasi sistem informasi kepegawaian berbasis

teknologi informasi dan pemeliharaan data kepegawaian pegawai

negeri sipil.

3) Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian serta bimbingan

teknis bidang kepegawaian.

4) Menyelenggarakan koordinasi perencanaan program dan kegiatan,

pengelolaan sumber daya dan administrasi serta manajemen internal.

(7)

E.Struktur Organisasi Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara

Sumber : Kantor Regional VI BKN Medan (2016)

(8)

F. Job Description Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan a. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan

administrasi bagi seluruh satuan organisasi Kanreg BKN.

Untuk melaksankan tugas Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana dan program

2. Pengelolaan administrasi keuangan

3. Pengelolaan administrasi kepegawaian.

4. Pengelolaan tata usaha kantor, dokumentasi dan kehumasan serta

perlengkapan dan rumah tangga.

b. Bidang Mutasi

Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertimbangan

teknis mutasi kepegawaian kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dan

Pejabat Instansi Pusat yang berwenang di daerah dan menetapkan kenaikan

pangkat anumerta, pengabdian di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Mutasi menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan pertimbangan teknis kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah

untuk penetapan kenaikan pengkat Pegawai Negeri Sipil Daerah dari Juru

Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan Pembina Utama golongan

ruang IV/e.

2. Pemberian pertimbangan teknis kepada Pejabat Instansi Pusat yang berwenang

di daerah untuk penetapan kenaikan pengkat Pegawai Negeri Sipil Daerah dari

(9)

golongan ruang IV/b.

3. Penetapan kenaikan pangkat anumerta dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil

Pusat.

4. Pemberian pertimbangan teknis peninjauan masa kerja.

5. Penetapan pemindahan Pegawai Negeri Sipil Daerah antar Daerah Propinsi

dan antara Daerah Kabupaten/ Kota dengan Daerah Kabupaten lain Propinsi.

c. Bidang Status Kepegawaian Dan Pensiun

Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penetapan Nomor

Indentitas Pegawai Negeri Sipil, Kartu Pegawai, Kartu Isteri/Suami,

pemberhentian dan pemberian pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan

janda/dudanya dan penyiapan pertimbangan teknis bagi Pegawai Negeri Sipil

Daerah dan janda/dudanya yang telah mencapai batas usia pensiun serta

penyiapan pertimbangan status kepegawaian lainnya. (Kanreg VI BKN Medan

tahun 2013)

Bidang Status Kepegawaian Dan Pensiun menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan penetapan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil Daerah di

wilayah kerjanya.

2. Penyiapan penetapan KARPEG dan KARIS/KARSU Pegawai Negeri Sipil.

3. Penyiapan pertimbangan teknis pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil

bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjalani masa percobaan lebih

dari 2(dua) tahun.

4. Penyiapan penetapan/pertimbangan teknis pengangkatan menjadi Pegawai

(10)

masa percobaan lebih dari 2(dua) tahun.

5. Penyiapan penetapan pemberhentian dan pemberian pensiun Pegawai Negeri

Sipil Pusat yang berpangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke bawah

yang mencapai batas usia pensiun dan pensiun janda/dudanya.

6. Penyiapan pertimbangan teknis pemberhentian dan pemberian pensiun

Pegawai Negeri Sipil Daerah yang berpangkat Pembina Utama golongan

ruang IV/e ke bawah yang mencapai batas usia pensiun dan pensiun

janda/dudanya.

7. Penyiapan pemberian pertimbangan masalah kedudukan dan status hukum

kepegawaian.

8. Penyiapan pertimbangan pernyataan tewas dan uang duka tewas serta

tunjangan cacat.

9. Penyiapan persetujuan pemberian cuti diluar tanggungan negara.

d. Bidang Informasi Kepegawaian

Bidang Infromasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan system

informasi kepegawaian Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah dan memfasilitasi

pengembangan sistem informasi kepegawaian pada instansi daerah di wilayah

kerjanya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 23

Bidang Informasi Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan data masukan hasil mutasi kepegawaian.

2. Pelaksanaan penyuntingan dan penyandian data kepegawaian.

(11)

4. Penyelenggaraan sistem kepegawaian dan pertukaran informasi.

5. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi kepegawaian.

6. Pengelolaan arsip kepegawaian.

e. Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian

Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

bimbingan teknis kepegawaian dan Diklat kepegawaian, melakukan pengawasan

kompetensi jabatan, dan pengendalian pemanfatan lulusan Diklat Pegawai Negeri

Sipil Pusat maupun Daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Bidang

Bimbingan Teknis Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

1. Pemberian bimbingan dan petunjuk teknis kepegawaian.

2. Perencanaan kebutuhan Diklat.

3. Penyiapan penyelengaraan Diklat Kepegawaian.

4. Penyiapan kerjasama, monitoring dan pengendalian pemanfataan Diklat.

5. Pengawasan standar kompetensi Jabatan.

6. Koordinasi dengan aparat pengawasan fungsional bidang kepegawaian.

7. Pengawasan dan pengedalian pengembangan karir dan disiplin Pegawain.

Negeri Sipil dilingkungan Kanreg BKN.

G.Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan

tujuan perusahaan. Dibutuhkan waktu untuk mencapai haltersebut, demikian juga

(12)

Terkini Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan adalah

mewujudkan Kantor Regional VI BKN sebagai unit terdepan dalam pelayanan

kepegawaian PNS. Dengan demikian yang harus dilaksanakan Kanreg VI BKN

adalah menyelenggarakan pelayanan prima kepegawaian, menyelenggarakan

koordinasi sistem informasi kepegawaian berbasis teknologi informasi dan

pemeliharaan data kepegawaian PNS, menyelenggarakan pengawasan dan

pengendalian serta bimbingan teknis bidang kepegawaian, dan juga

menyelenggarakan koordinasi perencanaan program dan kegiatan pengelolaan

sumber daya dan administrasi serta manajemen internal.

H. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

adalah

1. Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan dan pengembangan

kepegawaian

2. Meningkatkan Sistem Pembinaan Kinerja yang Optimal

3. Meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan kepegawaian

4. Meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi

5. Meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi

6. Meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan pengendalian

kepegawaian

7. Meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan program, sumber daya,

serta pengelolaan administrasi

Gambar

Gambar 2.1 Logo Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara
Gambar 2.2 : Struktur Organisasi Kantor Regional VI BKN Medan

Referensi

Dokumen terkait

Jika pencarian gagal artinya data yang dicari tidak terdapat pada tabel arab maka akan muncul informasi yang menyatakan bahwa kata yang dic ari tidak terdapat didalam database

[r]

3. Analisis hasil pengamatan melalui diskusi dalam kelompok,kritisi penyajian pembelajaran dalam video berdasarkan aspek-aspek pada tahap pelaksanaan pembelajaran

Further analysis indicates that workers in the three projects have different safety culture perceptions, especially on factors of top management commitment, safety rules

(2014) Ketidakadilan Gender Dalam Novel Hanauzumi Karya Watanabe Jun`ichi: Pendekatan Kritik Sastra Feminis. Skripsi pada UGM Yogyakarta :

Berbagai aspek yang dapat memberi kontribusi pada pencapaian tujuan ini, antara lain, peningkatan pengawasan pemerintah melalui penegakan aturan bisnis yang menjamin

Dengan cara itu, Kimura menyentuh beberapa sejarah tragis seperti tenggelamnya Kapal Awa Maru dan kisah pilot kamikaze perempuan di masa Perang Dunia II lalu

Ketika kades itu berkomunikasi dengan jawara, umumnya ia menggunakan bahasa Sunda yang relatif kasar, dengan nada suara yang acapkali agak tinggi, dan sama sekali tidak diiringi