KELOMPOK TUTORIAL 5
SKENARIO 2
Blok 21
Tutor : dr. Adrianto Ghazali
Anggota :
Titi Wulandari (G1A108007)
Erick G Sirait (G1A108008)
Rahmawati Risna (G1A108043)
Nyimas Gus Febriani (G1A108044) Erwin Kamaruddin S A (G1A108045) Siti Annisa Nurfathia (G1A107013)
Pradinasetia (G1A108014)
Ana Rofiatul Mar’ah (G1A108040) Harlan Kasyfil Aziz (G1A108088) Nur Azizah El Aminy (G1A108089)
Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Jambi
SKENARIO
dr. Q adalah seorang dokter umum yang menjalankan sebuah praktek pribadi dengan konsep kedokteran keluarga. dr. Q masih mempertimbangkan apakah praktek tersebut dapat dijalankannya sendiri atau bergabung di dalam suatu sistem tertentu, misalnya perusahaan, asuransi swasta, jaminan kesehatan, dan sebagainya. Apabila menjalankannya sendiri ataupun bersama teman sejawatnya. Maka dr. Q perlu mengetahui tentang perizinan pendirian klinik tersebut dan bagaimana penjaminan mutunya kelak. Sedangkan bila bergabung dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada. dr. Q sebaiknya menguasai sistem yang dijalankan misalnya sistem kapitasi.
Keywords : Klinik Dokter Keluarga, Manajemen Mutu, Quality Assurance, Kapitasi dan
Pembiayaan dalam Praktek Kedokteran Keluarga, Pilar B Ilmu Kedokteran Keluarga.
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Dokter Umum ::
Lulusan fakultas kedokteran yang mengabdikan dirinya dalam pelayanan dan pengembangan ilmu kedokteran dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pendidikan di bidang kedokteran serta memiliki STR dan SIP untuk menyelenggarakan praktek.
2. Dokter Keluarga ::
Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit, tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif,tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.
3. Asuransi ::
Asuransi adalah suatu upaya untuk memberikan perlindungan terhadap kemungkinan- kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi.(Breider and Breadles,1972). suatu perjanjian dimana si penanggung dengan menerima suatu premi meningkatkan dirinya untuk memberi ganti rugi kepada si tertanggung yang mungkin di derita karena terjadinya suatu peristiwa yang mengandung ketidak pastian dan yang akan mengakibatkan kehilangan, kerugian atau kehilangan suatu keuntungan (kitab UU Hukum dagang, 1987).
4. Perizinan Klinik ::
Pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang mendirikan sarana pelayanan kesehatan.
5. Sistem Kapitasi ::
Suatu sistem pembayaran dimuka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk setiap peserta untuk jangka waktu tertentu. Tidak ditentukan oleh frekuensi penggunaan pelayanan kesehatan, melainkan ditentukan oleh jumlah peserta dan kesepakatan jangka waktu jaminan.
6. Mutu Klinik ::
Tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang pada pihak pengguna jasa pelayanan dapat menimbulkan kepuasan sesuai dengan tingkat kepuasan yang dirasakan oleh seseorang, serta dari pihak pelaksanaan sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.
7. Pelayanan Kesehatan ::
Pelayanan yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan ( provider) yang berwewenang sesuai dengan latar belakang pendidikannya di bidang kesehatan.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. dr. Q adalah seorang dokter umum yang menjalankan sebuah praktek pribadi dengan konsep kedokteran keluarga.
2. dr. Q masih mempertimbangkan apakah praktek tersebut dapat dijalankannya sendiri atau bergabung di dalam suatu sistem tertentu, misalnya perusahaan, asuransi swasta, jaminan kesehatan, dan sebagainya.
3. Apabila menjalankannya sendiri ataupun bersama teman sejawatnya, maka dr. Q perlu mengetahui tentang perizinan pendirian klinik tersebut dan bagaimana penjaminan mutunya kelak.
4. Sedangkan bila bergabung dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada. dr. Q sebaiknya menguasai sistem yang dijalankan misalnya sistem kapitasi.
Tabel identifikasi masalah
No Objective Expected Concern1 I Senjang √√√
2 II Senjang √√
3 III Senjang √√
ANALISIS MASALAH
I
1. Apa saja konsep dari dokter keluarga? Jawab ::
Nilai sentral kedokteran keluarga
Pelayanan personal, pelayanan berkelanjutan, pelayanan komprehensif
Keluarga sebagai suatu unit pelayanan
Pelayanan emergency, pelayanan di rumah dan perawatan di rumah
Pelayanan paliatif
Dapat berkomunikasi secara efektif memanfaatkan keluarga sebagai sarana pencegahan penyembuhan, secara professional dapat menyelenggarakan pelayanan professional.
2. Apa saja prinsip dari dokter keluarga? Jawab ::
1) Komprehensif dan holistik
2) Kontinu
3) Mengutamakan pencegahan
4) Koordinatif dan kolaboratif
5) Personal sebagai bagian integral dari keluarganya
6) Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
7) Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum
8) Sadar biaya dan sadar mutu
9) Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan
3. Apa saja bentuk-bentuk praktek dokter keluarga? Jawab ::
a. Hospital based
Pelayanan Dokter Keluarga sebagai bagian dari pelayanan Rumah Sakit (Hospital
Based) pada bentuk ini pelayanan dokter keluarga diselenggarakan di rumah
sakit.
b. Family Clinic
Pelayanan Dokter Keluarga dilaksanakan oleh Klinik Dokter Keluarga (Family
Clinic). Praktek mandiri (solo practice) dan bersama – sama dalam satu kelompok
dianjurkan adalah klinik dokter keluarga yang dikelola secara berkelompok. Biasanya merupakan gabungan dari 2 sampai 3 orang dokter keluarga.
Bentuk
praktek doga Keuntungan Kekurangan
Sendiri Pendapatan lebih besar dibanding kelompok - Waktu sulit diatur - Biaya pembelian alat
- Pemakaian peralatan medis non medis ditanggung sendiri Kelompok -.Pelayanan kedokteran lebih bermutu dan
variasi
-.Efisiensi waktu lebih banyak untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan
-.Pembelian dan pemakaian peralatan medis dan non medis dapat digunakan bersama-sama
-.Pendapatan lebih kecil dibanding klinik doga sendiri -.Kerjasama tim mempengaruhi kinerja klinik kelompok
c. Family practice
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan melalui praktek dokter keluarga (Family Practice)
4. Apa perbedaan pelayanan dokter umum dan dokter keluarga? Jawab ::
Dari sumber lain adalah sebagai berikut ::
Layanan DPU( dokter Praktek Umum) DK (Dokter Keluarga)
Cakupan Umumnya kuratif Promotif, preventif, kuratif, rehabilitative
Sifat Sesuai dengan keluhan Menyeluruh dan paripurna
Pendekatan Kasus per kasus, pengamatan sesaat
Kasus per kasus, bersinambung, pengamatan sepanjang hayat
Misi Mengobati penyakit yg ditemukan Menyembuhkan dan menyehatkan
Peran keluarga
Kurang dipertimbangkan Selalu dipertimbangkan, bahkan dimanfaatkan dan dilibatkan
Hubungan Dokter dengan pasien Dokter-pasien-teman-konsultan
5. Apa saja profil pelayanan dokter keluarga? Jawab :: Primer/kontak pertama Personal Komprehensif Kontinu Koordinatif/ kolaboratif Preventif Keluarga Komunitas
Pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga :: 1. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan
2. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah. 3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah,
serta pelayanan rawat inap di rumah sakit.
Kelebihan Pelayanan praktek dokter keluarga :: 1. lebih aktif dan bertanggung jawab
2. Lebih lengkap dan bervariasi
II
1. Bagaimana sistem pembiayaan dan pembayaran kesehatan menurut WHO? Jawab ::
1) Fee for services
Pembayaran per item pelayanan, yaitu tindakan diagnosis, terapi, pelayanan pengobatan dan tindakan diidentifikasi satu persatu, kemudian dijumlahkan dan ditagih rekeningnya.
2) Case payment
Pembayaran bagi paket pelayanan atau episode pelayanan, dan pembayaran didasarkan item.
3) Daily charge
Pembayaran langsung dengan jumlah tetapper a=hari bagi pelayanan atau hospitalisasi.
4) Bonus payment
Pembayaran langsung sejumlah yang disepakati bagi tipe pelayanan yang diberikan. 5) Capitation
6) Salary
Pendapatan per tahun yang tidak didasarkan beban kerja atau biaya pelayanan yang diberikan.
7) Global baget
Seluruh anggaran pelaksanaan ditetapkan dimuka yang dirancang untuk menyediakan pengeluaran tertingggi, tetapi memungkinkan pemanfaatan dana secara fleksibel dalam batas tertentu.
2. Sistem pembiayaan dan pembayaran yang mana yang diterapkan di Indonesia? Jawab ::
Masih banyak digunakan fee for services, namun sudah dilakukan capitation misalnya pada pasien jamkesmas dan asuransi. Serta juga salary, dimana dokter yang berpraktek di rumah sakit dibayar melalui gaji dari rumah sakit. Pemerintah telah melakukan kebijakan pendanaan kesehatan bagi masyarakat miskin yang disebut Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dengan menerapkan sistem tagihan/klaim bersifat prospective
payment system berdasarkan tarif paket Indonesia Diagnosis Related Group (INA-DRG).
3. Darimana saja sumber pembiayaan kesehatan? Jawab ::
a. Pemerintah, misal APBN, APBD.
b. Swasta, misal prudensial atau asuransi lainnya c. Pembayaran pasien langsung (Fee for Services) d. Charity atau penggalangan dana
4. Apa saja manfaat dari asuransi?
Manfaat Asuransi Kesehatan ::
Dapat merubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana
Asuransi membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko sekelompok orang dengan cara perangkuman risiko (risk pooling).
Manfaat penerapan program asuransi kesehatan ::
a. Dapat membebaskan peserta dari kesulitan menyediakan dana tunai b. Biaya kesehatan dapat dikendalikan.
c. Mutu pelayanan dapat dijaga d. Data kesehatan lebih tersedia
Manfaat penerapan sistem pembiayaan pra-upaya :: a. Dapat dicegah kenaikan biaya kesehatan b. Mendorong pelayanan pencegahan penyakit c. Menjamin penghasilan penyelenggara pelayanan
5. Apa saja macam-macam dan jenis asuransi? Jawab ::
a. Berdasarkan Hubungan ketiga komponen asuransi ::
Asuransi tripartied ketiga komponen terpisah dan berdiri sendiri.
b. Berdasarkan Jumlah peserta Asuransi kesehatan Individu Asuransi kesehatan Keluarga Asuransi kesehatan Kelompok c. Berdasarkan Keikutsertaan anggota
Asuransi kesehatan wajib Asuransi kesehatan sukarela
d. Berdasarkan Kepemilikan badan penyelenggara
Asuransi kesehatan pemerintah Asuransi kesehatan swasta
e. Berdasarkan Peranan badan penyelenggara asuransi
Hanya bertindak sebagai pengelola dana (sesuai bentuk tripartied)
Bapel juga bertindak sebagai PPk/provider(sesuai bentuk bipartied)
f. Berdasarkan Jenis pelayanan yang ditanggung
Menanggung seluruh jenis pelkes Menanggung sebagian pelkes
g. Berdasarkan Jumlah dana yang ditanggung
Seluruh biaya kesehatan ditanggung Bapel
Sebagian biaya kesehatan ditanggung Bapel
h. Berdasarkan Cara pembayaran kepada penyelenggara pelkes
Berdasarkan jumlah kunjungan peserta yang memanfaatkan pelkes (reimbursement)
Berdasarkan kapitasi
i. Berdasarkan Waktu pembayaran terhadap PPK
Setelah pelkes selesai diselenggarakan (retrospective payment)
Pembayaran di muka (pre payment) j. Berdasarkan Jenis jaminan
Jaminan uang
Jaminan tidak berupa uang (contohnya JPKM, Askes)
III
1. Apa saja klasifikasi dokter keluarga? Jawab ::
Jenis Klinik Berdasarkan Pelayananya Dalam Permenkes No 028 Tentang Klinik Dibagi Atas ::
a. Klinik Pratamamerupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar.
b. Klinik Utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
Sedangkan klasifikasi klinik dokter keluarga yaitu ::
Klinik keluarga mandiri (free-standing family clinic)
Sepakat bagian dari rumah sakit tetapi didirikan diluarkan kompleks rumah sakit (satelite family clinic)
Dari sumber lain, klasifikasi klinik dokter keluarga ::
Klinik Dokter Keluarga
Kelas A (Ideal) Kelas B (Optimum) Kelas C (Minimum)
24 jam 24 jam 24 jam
Kedaruratan dan kejadian luar biasa
Kedaruratan dan kejadian luar biasa
Kedaruratan dan kejadian luar biasa
Pelayanan rawat jalan Pelayanan rawat jalan Pelayanan rawat jalan Pelayanan rawat inap sehari Pelayanan rawat inap sehari Pelayanan rawat inap
sehari Bedah minor Bedah minor Bedah minor
Konseling Konseling Konseling Preventif dan promotif Preventif dan promotif Preventif dan promotif Kunjungan ke- dan perawatan di
rumah pasien
Kunjungan ke- dan perawatan di rumah pasien
Kunjungan ke- dan perawatan di rumah
pasien Penyediaan obat Penyediaan obat Penyediaan obat
Pemeriksaan penunjang - -
Pendidikan, riset, dan pengembangan
Pendidikan, riset, dan pengembangan
2. Apa saja langkah awal untuk pendirian klinik dokter keluarga? Jawab ::
Langkah yang sangat menentukan
◦ Visi dan misi klinik ◦ Kaji kelayakan
Profil konsumen Situasi lingkungan Sumber daya manusia Sumber dana ◦ Profesionalisme Segi legal ◦ Perizinan ◦ Persyaratan ◦ Akreditasi ◦ Etika Segi medis ◦ Cakupan pelayanan ◦ SDM
◦ Pasokan BHP (bahan habis pakai) ◦ Epidemiologi Segi sarana ◦ Bangunan ◦ Telekomunikasi ◦ Listrik
◦ Sumber air bersih ◦ Transportasi
◦ Kondisi geografis ◦ Pengolah limbah Segi sosial
◦ Latar belakang budaya ◦ Peta demografi Budaya Pekerjaan Pendidikan Distribusi usia Segi finansial
◦ Perkirakan titik impas (bisa operasional) ◦ Bisnis berlandaskan profesionalisme ◦ Berkembang karena profesionalisme ◦ Menguntungan semua pihak ◦ Transparansi Kesejawatan ◦ Kerjasama profesional ◦ Kebersamaan ◦ Saling menghormati, membantu, mengingatkan dan mengontrol ◦ Transparansi Langkah perencanaan, efisiensi dan investasi pendirian klinik dokter keluarga ::
KDK membuat inventarisasi jenis layanan yang dapat dilakukan di kliniknya Buat prioritas layanan yang dominan (mis 10 besar)
Usahakan membuat SOP untuk layanan yang tersedia dimulai dengan layanan prioritas (layanan terbanyak) termasuk prosedur administrasi
SOP Klinik SOP Manajemen
Sosialisasikan SOP ke semua staf yang terlibat di KDK
Bakukan SOP dan sampaikan pada pihak yang akan bekerjasama, SOP yang dimiliki KDK sebagai acuan pelayanan
Senantiasa lakukan analisis layanan dibandingkan dengan SOP yang telah dibuat Lakukan tindak lanjut bila ditemukan ada layanan yang tidak tepat atau tidak efisien Senantiasa komunikasikan hasil analisis kepada seluruh staf yang terlibat di KDK
Bila perlu libatkan mereka dalam melakukan analisis sesuai bidangnya
3. Apa saja syarat dalam pendirian klinik dokter keluarga? Jawab ::
Syarat-syarat pendirian Praktek Dokter Keluarga ::
Sebaiknya mudah dicapai dengan kendaraan umum. (terletak di tempat strategis), Mempunyai bangunan yang memadai,
Dilengkapi dengan sarana komunikasi,
Mempunyai sejumlah tenaga dokter yang telah lulus pelatihan DK,
Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik dan paramedis telah lulus perlatihan khusus pembantu KDK,
Dapat berbentuk praktek mandiri (solo) atau berkelompok. Mempunyai izin yang berorientasi wilayah,
Menyelenggarakan pelayanan yang sifatnya paripurna, holistik, terpadu, dan berkesinambungan,
Melayani semua jenis penyakit dan golongan umur,
Mempunyai sarana medis yang memadai sesuai dengan peringkat klinik yang bersangkutan.
Syarat Izin Pendirian Klinik :: 1. Surat Permohonan.
2. Surat Pernyataan Dokter Penanggung jawab.
3. Surat Izin Praktek (SIP) Dokter Penanggung jawab.
4. Rekomendasi dari Puskesmas
5. Fhoto copy Ijazah Dokter, Paramedis dan Non Medis.
6. Daftar Peralatan Medis, non Medis dan Obat obatan .
7. Fhoto copy izin gangguan / HO dan IMB
8. Pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 4 Lembar.
9. Foto copy Pemilik Usaha. 10. Denah klinik
11. Struktur organisasi
12. Dokumen AMDAL atau UKL/UPL. 13. Advis dari Tim Terknis/ Dinas
Teknis.
Persyaratan klinik dokter keluarga dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 028/Menkes/Per/I/2011 tentang klinik doga, yaitu ::
1. Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruangan, prasarana, peralatan, dan ketenagaan.
LOKASI
a. Lokasi pendirian klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah masing-masing. b. Pemerintah daerah kabupaten/kota mengatur persebaran klinik yang
diselenggarakan masyarakat di wilayahnya dengan memperhatikan kebutuhan pelayanan berdasarkan rasio jumlah penduduk.
c. ketentuan mengenai lokasi dan persebaran klinik sebagaimana dimaksud sebelumnya tidak berlaku untuk klinik perusahaan atau klinik instansi pemerintah tertentu yang hanya melayani karyawan perusahaan atau pegawai instansi pemerintah tersebut.
Bangunan dan Ruangan
a. Klinik diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan tidak bergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja lainnya.
b. Bangunan klinik harus memenuhi persyaratan lingkungan sehat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Bangunan klinik harus memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.
d. Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas: ruang pendaftaran/ruang
tunggu;
ruang konsultasi dokter; ruang administrasi; ruang tindakan;
ruang farmasi; kamar mandi/wc;
ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.
Prasarana klinik meliputi: (harus dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan
baik).
a. instalasi air; b. instalasi listrik;
c. instalasi sirkulasi udara; d. sarana pengelolaan limbah; e. pencegahan dan penanggulangan
kebakaran;
f. ambulans, untuk klinik yang menyelenggarakan rawat inap; dan
g. sarana lainnya sesuai kebutuhan.
Peralatan
a. Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.
b. Peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar mutu, keamanan, dan keselamatan serta harus memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan
c. Peralatan medis yang digunakan di klinik harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi penguji dan pengkalibrasi yang berwenang.
d. Peralatan medis yang menggunakan radiasi pengion harus mendapatkan izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Penggunaan peralatan medis untuk kepentingan penegakan diagnosis, terapi dan rehabilitasi harus berdasarkan indikasi medis.
Ketenagaan
a. Pimpinan klinik merupakan penanggung jawab klinik dan merangkap sebagai pelaksana pelayanan.
b. Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi.
c. Pimpinan Klinik Utama adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya.
d. Ketenagaan klinik terdiri atas tenaga medis, tenaga kesehatan lain dan tenaga non kesehatan.
e. Tenaga medis pada Klinik Pratama minimal terdiri dari 2 (dua) orang dokter dan/atau dokter gigi.
f. Tenaga medis pada Klinik Utama minimal terdiri dari 1 (satu) orang dokter spesialis dari masing-masing spesialisasi sesuai jenis pelayanan yang diberikan. g. Klinik Utama dapat mempekerjakan dokter dan/atau dokter gigi sebagai tenaga
pelaksana pelayanan medis.
h. Dokter atau dokter gigi harus memiliki kompetensi setelah mengikuti pendidikan atau pelatihan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik.
i. Jenis, kualifikasi, dan jumlah tenaga kesehatan lain serta tenaga non kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik. j. Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai Surat Tanda
Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
k. Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai Surat Izin sebagai tanda registrasi/Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK) atau Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) sesuai ketentuan peraturan
perundang-l. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di klinik harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional, standar pelayanan, etika profesi, menghormati hak pasien, mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien. m. Klinik dilarang mempekerjakan tenaga kesehatan warga negara asing. Untuk mendirikan dan menyelenggarakan klinik harus mendapat izin dari pemerintah
daerah kabupaten/kota setelah mendapatkan rekomendasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota setempat. Dinas kesehatan kabupaten/kota mengeluarkan rekomendasi setelah klinik memenuhi ketentuan persyaratan klinik dalam Permenkes.
Permohonan izin klinik diajukan dengan melampirkan: a. surat rekomendasi dari dinas kesehatan setempat;
b. salinan/fotokopi pendirian badan usaha kecuali untuk kepemilikan perorangan; c. identitas lengkap pemohon;
d. surat keterangan persetujuan lokasi dari pemerintah daerah setempat;
e. bukti hak kepemilikan atau penggunaan tanah atau izin penggunaan bangunan untuk penyelenggaraan kegiatan bagi milik pribadi atau surat kontrak minimal selama 5 (lima)
tahun bagi yang menyewa bangunan untuk penyelenggaraan kegiatan;
f. dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL);
g. profil klinik yang akan didirikan meliputi struktur organisasi kepengurusan, tenaga kesehatan,
sarana dan prasarana, dan peralatan serta pelayanan yang diberikan; dan
h. persyaratan administrasi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Bagaimana dasar hukum yang mengatur perizinan doga? Jawab ::
Diatur dalam Permenkes No. 512/MENKES/PER/IV/2007.
5. Bagaimana cara memperpanjang perizinan klinik doga? Jawab ::
Terdapat pada pasal 21 ayat 3, dimana ::
Izin klinik diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan perpanjangan 6 (enam) bulan sebelum habis masa berlaku izinnya.
Pemerintah daerah kabupaten/kota dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak permohonan diterima harus menetapkan menerima atau menolak permohonan izin atau permohonan perpanjangan izin.
Permohonan yang tidak memenuhi syarat ditolak oleh pemerintah daerah kabupaten/kota dengan memberikan alasan penolakannya secara tertulis.
6. Apa saja manajemen mutu pelayanan kesehatan dan cara mempertahankannya agar kualitas klinik doga tetap baik?
Jawab ::
Dilakukan prinsip penerapan manajemen mutu (W. Edward Deming), yaitu :: 1. Menetapkan sasaran yg konsisten.
2. Menerapkan filosofi : memuaskan pelanggan.
3. Mengutamakan pencegahan kesalahan (tindakan proaktif) bukan mengandalkan pada inspeksi.
4. Menghentikan praktek kebiasaan menilai suatu hanya berdasarkan pada harga. 5. Melakukan perbaikan proses terus-menerus.
6. Melakukan pelatihan.
7. Menjalankan kepemimpinan yg efektif.
8. Menjauhkan atau menghindarkan karyawan dari perasaan ketakutan. 9. Menghilangkan hambatan hubungan antar bagian dalam sistem.
10. Menghilangkan slogan-slogan maupun target-target yg membebani karyawan. 11. Menghilangkan praktek manajemen berdasarkan pada sasaran angka.
12. Menciptakan kebanggaan krywn atas pekerjaan.
13. Menerapkan program pendidikan dan pengembangan karyawan secara serius. 14. Melibatkan seluruh karyawan dalam transformasi manajemen mutu.
7. Bagaimana cara mempertahankan mutu klinik doga?
Jawab :: Dengan dilakukannya peningkatan kemampuan & pengembangan staf ::
1. Untuk tenaga medis
a. PKB (pendidikan kedokteran berkelanjutan) b. Seminar, Simposium, Lokakarya, dll
c. Peer Review: Pembahasan kasus secara EBM
d. Kursus singkat untuk satu ketrampilan tertentu (ATLS, ACLS, EKG, Kepemimpinan, dll)Pendidikan formal (S2 Aktuaria, S2Kesehatan Kerja, dll)
2. Untuk paramedis
a. Kursus keperawatan
b. Peer Review: Diskusi kelompok membahas satu masalah (rutin)
c. Kursus Manajemen pengelolaan keperawatan di klinik (asuhan keperawatan,dll)
d. Pendidikan formal seperti Akademi Keperawatan, Akademi Kebidanan, dll
3. Untuk tenaga non-medis
a. Kursus penggunaan alat tertentu
b. Kursus Manajemen laboratorium, Pemeriksaan Kesehatan Berkala dll c. Pendidikan Formal seperti Akademi Penata Rontgen, AKK, dll
d. Kursus perpajakan, dll
8. Apa saja dimensi mutu pelayanan doga? Jawab ::
1. Reliability (kehandalan)
Kemampuan memberikan kepastian pelayanan sebagaimana yang dijanjikan dengan memuaskan.
2. Assurance (jaminan)
Kemampuan yang dapat dipercaya yang dimiliki para staf dalam melakukan pelayanan bermutu yang menjamin bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. 3. Tangiable (bukti langsung)
Adanya bukti langsung yang dapat dirasakan oleh pelanggan secara inderawi (sarana, perlengkapan, karyawan, dsb).
4. Empathy (empati)
Kemampuan untuk dapat melakukan interaksi dengan pelanggan dengan memahami penuh kebutuhan dan keinginannya.
5. Responsiveness (daya tanggap)
Sikap untuk memberikan pelayanan atau bantuan yang sesegera mungkin kepada pelanggan.
9. Bagaimana cara untuk pendekatan dan evaluasi mutu pelayanan? Jawab ::
1) Struktur
Struktur meliputi sarana fisik perlengkapan dan peralatan, organisasi dan manajemen, keuangan, sumber daya manusia lainnya di fasilitas Dokter Keluarga, struktur sebagai input. Baik tidaknya struktur sebagai input dapat diukur dari : Jumlah, besarnya input, Mutu struktur atau mutu input, Besarnya anggaran atau biaya , dan Kewajaran.
2) Proses
Proses mencakup diagnosa, rencana pengobatan, indikasi tindakan, prosedur dan penanganan kasus. Baik tidaknya proses dapat diukur dari : Relevan tidaknya proses itu bagi pasien, Fleksibilitas dan efektifitas, Mutu proses itu sendiri sesuai dengan standar pelayanan yang semestinya, Kewajaran, tidak kurang dan tidak berlebihan.
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga Klinik Dokter Keluarga profesional terhadap pasien. Dapat berarti adanya perubahan derajat Kesehatan dan kepuasan baik positif maupun negatif.
10. Apa saja hambatan yang terjadi dalam mutu pelayanan kesehatan? Jawab ::
Kita merasa tahu apa yang penting bagi pelanggan Pelanggan tidak cukup tahu soal medis
Harapan pelanggan berubah
Pelanggan membuat permintaan yang tak beralasan
11. Apa manfaat dalam adanya peningkatan mutu pelayanan? Jawab ::
1. Peningkatan pemanfaatan jasa secara pesat.
2. Pengurangan besar-besaran kebocoran sumber daya. 3. Lompatan jauh dalam produktivitas.
4. Peluang terbaik untuk meningkatkan keuntungan (manfaat). 5. Peningkatan pangsa pasar jangka panjang.
6. Keuntungan kompetitif yg berkelanjutan. 7. Penyaluran potensi orang-orang secara nyata. 8. Peningkatan motivasi kerja karyawan.
9. Penghapusan kekacauan dan frustasi yg terlibat dalam manajemen.
12. Bagaimana cara untuk menilai kepuasan pelanggan? Jawab ::
Dengan melakukan beberapa cara, yaitu: 1. Sistem Keluhan dan Saran
Menyediakan kotak saran, customer hotlines, kartu komentar
2. Ghostshopping
Memperkerjakan orang untuk bersikap atau berperan sebagai pembeli potensial
3. Lost Customer Analysis
Menghubungi pelanggan yang berhenti membeli/menggunakan 4. Survei Kepuasan Pelanggan
Menggunakan kuisioner dgn angket atau wawancara. Pasien saat dirawat atau saat pulang
Parameter Kinerja Klinik Dokter Keluarga, yaitu :
Utilisasi atau pemanfaatan/penggunaan (jumlah kunjungan dibagi jumlah populasi) Unit Biaya (unit cost) yaitu jumlah biaya dibagi jumlah kunjungan
Bila kunjungan melebihi 15% atau kurang dari 10% populasi yang menjadi tanggungan asuransi harus segera dilakukan audit medis untuk mencari penyebabnya
13. Apa yang dimaksud dengan quality assurance? Jawab ::
Kondisi yg memberikan kepastian ttg tkt mutu dari produk atau jasa shg konsumen dpt membeli atau memanfaatkan dgn penuh kepercayaan dan menggunakannya dlm jangka waktu lama dgn kepercayaan dan kepuasan (Kauro Ishikawa).
Semua tindkn terencana dan sistematis yg diimplementasi-kan dan didemonstrasikan guna memberikan kepercayaan yg cukup bhw produk atau jasa yg dihasilkan akan memenuhi persyaratan mutu tertentu (Vincent Gaspersz).
Suatu proses pengukuran mutu, menganalisis kekurangan yg ditemukan dan membuat kegiatan utk meningkatkan penampilan yg diikuti dgn pengukuran mutu kembali utk menentukan apakah peningkatan telah dicapai (Heather Palmer, 1983).
14. Apa saja dimensi yang distandarisasi dalam quality assurance? Jawab ::
a) Standar Input
Sarana / pranata, Metoda/teknologi, Data / informasi, Pranata / dasar hukum, Dana / biaya, dan Tenaga (SDM).
b) Standar Proses
Tata alur / urutan kerja, Jenis / jumlah kegiatan, Etika dan sikap kerja., dan Lama proses kerja.
c) Standar Hasil
Efektifitas, Efisiensi, Produktivitas, Kepuasan, dan Akuntabilitas.
15. Bagaimana konsep dari quality assurance? Jawab ::
16. Apa yang dimaksud dengan quality control? Jawab ::
Tehnik-tehnik dan aktivitas operasional yg digunakan untuk memenuhi persyaratan mutu yg telah dispesifikasikan (Juran-Vincent Gaspersz).
IV
1. Bagaimana mekanisme sistem kapitasi? Jawab ::
Pembayaran dengan jumlah yang ditetapkan berdasarkan jumlah orang yang menjadi tanggung jawab dokter (tiap tahun). Juga merupakan sebuah sistem pembayaran yang memberikan imbalan jasa kepada PPK berdasarkan jumlah orang yang dilayani, yang diterima oleh PPK secara pra upaya dalam jumlah tetap, tanpa memperhatikan jumlah kunjungan, pemeriksaan, tindakan, obat dan pelayanan medic lain.
2. Bagaimana ciri dari sistem kapitasi? Jawab ::
1) Pembayaran pra upaya
2) Jumlah kapitasi berdasarkan jumlah peserta 3) Jangka waktu tertentu
4) Tidak tergantung jumlah kunjungan
5) Biaya diperhitungkan per peserta sesuai dengan resiko 6) Batasan dalam jaminan
Pertimbangan pembayaran kapitasi ::
Umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kebiasaan, serta geografi.
3. Bagaimana reaksi positif dan negative dari sistem kapitasi? Jawab ::
Reaksi Positif
Memberikan pelayanan bermutu tinggi dengan menegakkan diagnosis, pengobatan dan diagnostic yang tepat
Memberikan pelayanan promotif dan preventif untuk mencegah meningkatnya incident penyakit
Memberikan pelayanan yang “pas” untuk mempertahankan efisiensi dengan jumlah anggota yang cukup memadai, sehingga jaminan bagi PPK untuk mendapat penghasilan yang rutin
Reaksi Negatif
Kapitasi parsial akan memudahkan PPK untuk merujuk ke spesialis Mementingkan pasien –FFS dibandingkan pasien kapitasi
Memberikan pelayanan yang kurang baik untuk menekan kunjungan
4. Bagaimana penetapan sistem kapitasi? Jawab ::
Penetapan unit cost Penetapan angka utilisasi
1) Angka kunjungan 2) Angka kesakitan 3) Profil peserta
5. Apa saja permasalahan dalam menjalan sistem kapitasi? Jawab ::
Rasio dokter keluarga, PPK dan peserta tidak ideal SIM kurang baik, data tidak akurat
Dampak dari sistem kapitasi ::
Efisiensi pelayanan : LOS, pengobatan rasional, rujukan rasional Mendorong kerjasama antar PPK lebih baik
Mendorong PPK untuk sadar mutu dan biaya desentralisasi
6. Bagaimana prinsip pembayaran kapitasi? Jawab ::
Transfer resiko
Hukum bilangan besar
Semakin besar jumlah peserta yang dikontrakan, semakin kecil resiko yang harus ditanggung
7. Apa saja persyaratan pembayaran sistem kapitasi agar efektif? Jawab ::
Kesiapan Bapel mengelola manajemen administrasi yang padat data
Adanya jaringan PPK yang memadai (jumlah, penyebaran dan kesiapan)
Pembayaran pra upaya
Adanya standar pelkes yang disepakati antara Bapel dan PPK
Adanya jumlah peserta minimum yang mencukupi
PPK harus mampu melakukan pengendalian biaya
Peserta bersedia merubah pola berobat
8. Apa saja pilar B dari kedokteran keluarga? Jawab ::
Paket B :: Managing in family medicine practice 1. Manajemen SDM
2. Manajemen fasilitas dan utilitas 3. Manajemen Informasi
KERANGKA KONSEP
HIPOTESIS
“
Dr. Q ingin mendirikan praktek dokter keluarga dengan mengkaji
sistem manajemen pelayanan dokter keluarga untuk mencapai
praktek dokter keluarga yang bermutu
”
SINTESIS
Praktek Dokter Keluarga
DefinisiPelayanan kedokteran yang menyeluruh/komprehensif yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit dimana tanggungjawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja (The American Academy of Family Physician, 1969).
Merupakan pelayanan yang luas yang bertitik tolak dari suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu yang membentuk kesatuan yang terpadu.
Rumusan pertama menunjuk pada karakteristik pelayanan, ditujukan untuk kepentingan penyelenggaraan pelayanan.
dr. Q seorang dokter keluarga
Membuka Praktek Dokter Keluarga
Bentuk Pelayanan Praktek Dokter Keluarga
Izin Praktek dan Pendirian Klinik DOGA
Manajemen Mutu Praktek Doga
Manajemen Pembiayaan Doga
Rumusan kedua menunjuk pada penerapan disiplin ilmu, ditujukan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan.
Pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga secara umum dapat dibedakan atas tiga macam ::
1) Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan.
2) Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah. 3) Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah,
serta pelayanan rawat inap di rumah sakit.
Kelebihan pelayanan praktek dokter keluarga umumnya :: lebih aktif dan bertanggung jawab
Lebih lengkap dan bervariasi
Menangani penyakit pada stadium awal
Profil pelayanan dokter keluarga ::
Primer/kontak pertama, Personal, Komprehensif, Kontinu, Koordinatif/kolaboratif, Preventif, Keluarga, dan Komunitas
Manajemen SDM dalam Praktek Doga
Manajemen SDM dalam Pelayanan Dokter KeluargaRUANG LINGKUP MANAJEMEN SDM
ENTRY EXIT Recruitment Seleksi Training pelantikan Motivasi Handle SDM Struktur Kepemimpinan Kefektifitasan personal Manajemen perubahan Pengembangan staf - Delegasi - Appraisal - kursus Separasi Promosi
SDM dalam Pelayanan Dokter Keluarga A. Kriteria Dokter Keluarga
Dokter keluarga yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga adalah dokter yang bersertifikat dokter keluarga dan patut menjadi panutan masyarakat dalam hal perilaku kesehatan.
Indikator
a) Semua dokter keluarga yang berpraktik dokter keluarga dapat menunjukkan sertifikat dokter keluarga
b) Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinkan dokter keluarga yang berpraktik untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dokter keluarga demi menjaga kualitas praktiknya.
c) Dokter pengganti dari dokter keluarga yang berpraktik di tempat yang bersangkutan juga seorang dokter yang mempunyai sertifikat dokter keluarga.
d) Dokter keluarga yang memberikan pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki perilaku kesehatan yang patut menjadi panutan masyarakat.
Panduan untuk interpretasi
Konsil Kedokteran Indonesia bersama-sama dengan Kolegium menetapkan standar kompetensi dokter keluarga yang harus dimiliki oleh semua dokter keluarga dan setiap 5 tahunan terdapat resertifikasi dokter keluarga dengan menunjukkan sejumlah kredit pelatihan yang telah ditentukan oleh Kolegium
B. Kriteria Perawat
Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatihan pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.
Indikator
a) Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa memilik ijazah pendidikan yang sesuai.
b) Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan yang di dalamnya berisi dasar-dasar pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.
c) Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinkan perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga mengikuti pelatihan-pelatihan demi menjaga kualitas pelayanannya
C. Kriteria Bidan
Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatihan pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.
Indikator
a) Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa memiliki ijazah pendidikan yang sesuai.
b) Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan yang di dalamnya berisi dasar-dasar pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga
c) Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistem yang memungkinkan bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga mengikuti pelatihan-pelatihan demi menjaga kualitas pelayanannya
Panduan untuk interpretasi Perawat dan Bidan ::
menguasai filososi pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga agar pelayanan dapat diberikan secara terintegrasi. Pelatihan pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga bagi tenaga kesehatan lain berisi serupa dengan Paket A Pelatihan dokter keluarga.
D. Kriteria Administrator klinik
Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga, telah mengikuti pelatihan untuk menunjang pelayanan pendekatan kedokteran keluarga.
Indikator
a) Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa memiliki ijazah pendidikan yang sesuai dengan pekerjaannya
b) Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah dilatih, setidak-tidaknya oleh pimpinan klinik, untuk dapat menunjang pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.
c) Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinkan pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga mengikuti pelatihan-pelatihan demi menjaga kualitas pekerjaannya.
Panduan untuk interpretasi
a) Pelayanan dokter keluarga setidak-tidaknya memiliki satu pegawai administrasi. b) Dokter keluarga yang berpraktik tunggal, dianjurkan memiliki satu pegawai yang
membantu dokter dalam membuat perjanjian konsultasi, menjelaskan fasilitas pelayanan dan mencatat secara administratif kegiatan pelayanan.
c) Dokter keluarga yang berpraktik bersama harus memiliki setidak-tidaknya satu pegawai administrasi agar pelayanan dokter satu sama lain dapat terkoordinasi. d) Materi pelatihan pegawai administrasi untuk menunjang pendekatan kedokteran
keluarga meliputi ::
Komunikasi, Pencatatan dan pelaporan, Penggunaan alat bantu komunikasi, Penggunaan alat bantu pencatatan dan pelaporan, Tatacara berbagai pelayanan yang menjadi fasilitas tempat praktek yang bersangkutan.
Manajemen Fasilitas dan Utilisasi
Sarana dan Prasarana pada Klinik Dokter Keluarga ::A. Peralatan Medis
1. Rutin :: Termometer, Tensimeter, Pengukur berat dan tinggi badan, Stetoskop, Penekan lidah, Senter/lampu kepala, Spekulum hidung, Diagnostic set
2. Khusus :: Otoskop, Optalmoskop, Glukometer
3. Penunjang :: Laboratorium klinik, EKG, USG, Pemeriksa visus, Pemeriksa buta warna, Ronsen
4. Kedaruratan :: Oksigen + regulator, Nebulizer, Semprit dari berbagai ukuran, Jarum suntik dari berbagai ukuran, Perangkat infus, Minor set
B. Peralatan Non-Medis
Bangunan (mungkin sewa), Rekam medis, Ruangan, Sarana komunikasi, dan Sarana administrasi.
Standar Fasilitas Praktik
Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya.
a) Kriteria Fasilitas untuk praktik
Fasilitas pelayanan dokter keluarga sesuai untuk kesehatan, kenyamanan dan keamanan pasien, pegawai dan dokter yang berpraktik dengan indikator, yaitu ::
1. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki tempat yang tampak terawat dan bersih 2. Pelayanan dokter keluarga membuktikan bahwa terdapat larangan merokok pada
semua ruangannya.
3. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki ruang tunggu yang cukup luas dan jumlah kursi yang cukup untuk pasien yang menunggu.
4. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki toilet dan tempat cuci tangan yang bersih dan terawat yang dapat digunakan untuk pasien dan pegawai.
5. Tempat tunggu pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki tanda arah menuju toilet untuk pasien yang menunggu.
6. Rekam medik, kertas resep, surat kop klinik dan surat keterangan lainnya pada tempat pelayanan dokter keluarga terbukti tidak dapat diambil atau dibaca oleh orang lain/dokter yang tidak bertugas.
7. Pelayanan dokter keluarga yang berlokasi pada daerah tidak aman terbukti memiliki sistem pengamanan bagi tempat praktik.
8. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim evaluasi berupa umpan balik pasien yang berkunjung untuk merasa puas dan nyaman dengan fasilitas praktik. 9. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki keadaan ruang periksa dan ruang
tunggu yang :: Bersih, Terang, Ventilasi baik, Lantai tidak licin, Tidak berbau, Tidak bising, Suhu yang nyaman, Terpisah untuk pasien infeksius.
b) Kriteria Kerahasiaan dan privasi Konsultasi dilaksanakan dengan memperhatikan kerahasiaan dan privasi pasien Indikator ::
1. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki ruang konsultasi dan pemeriksaan fisik yang terpisah dari ruang tunggu dengan ketentuan pembicaraan antar dokter-pasien tidak dapat didengar dengan pasien lain, dan pada saat pemeriksaan fisik tidak dapat terlihat oleh pasien lain.
2. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim penyimpanan rekam medik yang menjamin kerahasiaan dan memiliki peraturan bahwa rekam medik hanya boleh dibaca oleh dokter pemeriksa dan pasien yang bersangkutan.
3. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim perjanjian dan pelayanan setelahnya (after care) yang juga menjamin kerahasiaan dan privasi pasien.
c) Kriteria Bangunan dan interior
Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga merupakan bangunan permanen atau semi permanen serta dirancang sesuai dengan kebutuhan pelayanan medis strata pertama yang aman dan terjangkau oleh berbagai kondisi pasien dengan Indikator, yaitu ::
1. Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki beberapa ruang terpisah atau tergabung yang disesuaikan dengan kemampuan fasilitas pelayanan dan fisik bangunan, antara lain ::
Ruang pendaftaran dan administrasi, Ruang penyimpanan obat-obatan, Ruang tunggu, Ruang pemeriksaan fisik dan Kamar kecil.
2. Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga terbukti merupakan bangunan yang dapat melindungi dari panas dan hujan, serta dapat ditutup rapat bila tidak sedang digunakan.
3. Bangunan dan ruang dalam untuk pelayanan dokter keluarga terbukti merupakan bahan bangunan yang relatif mudah dibersihkan..
4. Ruang dalam untuk pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai ventilasi yang cukup, atau berpendingin bila tidak memungkinkan ventilasi yang cukup.
5. Ruang dalam untuk pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sinar yang cukup, atau menggunakan lampu untuk pencahayaan bila sinar matahari tidak dapat masuk dengan baik.
d) Kriteria Alat komunikasi
Klinik memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan masyarakat sekitarnya dengan
Indikator ::
1. Pelayanan dokter keluarga memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan masyarakat sekitarnya misalnya telepon Panduan untuk interpretasi
2. Untuk daerah perkotaan, pesawat telpon merupakan keharusan bagi pelayanan dokter keluarga, agar memudahkan pasien untuk membuat perjanjian atau menanyakan masalah kesehatan kepada dokter selama perawatan di rumah.
3. Dokterpun dapat menggunakan pesawat telepon untuk menanyakan tindak lanjut keadaan pasien dan menjanjikan tempat rujukan bagi pasien
4. Pada daerah terpencil, pelayanan dokter keluarga dapat menggunakan SSB atau sistim radio panggil lainnya untuk mempunyai hubungan dengan sistim pelayanan kesehatan strata kedua atau dinas kesehatan.
e) Kriteria Papan Nama
Tempat pelayanan dokter keluarga memasang papan nama yang telah diatur oleh perkumpulan profesi dengan Indikator ::
1. Terdapat papan nama di depan tempat praktik pada posisi yang mudah terlihat dengan ketentuan sesuai dengan ketentuan organisasi profesi di wilayahnya. Panduan untuk interpretasi.
2. Papan praktik tidak boleh diberi lampu warna atau hiasan-hiasan yang memberi kesan seperti suatu papan iklan/promosi, karena papan nama praktik bukan media iklan. Lampu penerangan boleh ditempatkan di sekitar papan nama, selain itu tidak boleh memuat tulisan tambahan “untuk dewasa/anak” dan lain-lain.
3. Bila organisasi profesi di wilayah dokter keluarga berpraktik belum mempunyai ketentuan papan nama dokter, maka papan nama dokter keluarga mengikuti ketentuan, yaitu ::
Ukuran minimal 40 cm x 60 cm, maksimal 60 cm x 90 cm, Warna dasar putih dengan huruf balok warna hitam, Tulisan pada papan nama praktik memuat nama dokter keluarga, nomor SPTP yang sesuai dengan alamat praktik, jenis praktik, hari/jam praktik.
f) Kriteria Peralatan Medis
Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang minimal harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia layanan strata pertama dengan Indikator ::
1. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis strata pertama terbukti setidaknya memiliki alat-alat pemeriksaan fisik.
2. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis strata pertama terbukti setidaknya memiliki alat-alat laboratorium sebagai berikut ::
Alat monitoring gula darah, pengukur kadar hemoglobin darah, pemulas sediaan gram, pemulas sediaan basah, Gelas obyek dan penutupnya, Mikroskop.
g) Kriteria Peralatan Penunjang Medis
Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan penunjang medis yang minimal harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata pertama dengan Indikator :
1. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis strata pertama terbukti setidaknya memiliki alat-alat medis tambahan.
2. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis strata pertama terbukti setidaknya tas dokter untuk panggilan rumah atau perawatan di rumah dilengkapi dengan alat-alat sebagai berikut ::
Alat penekan lidah, Forsep hemostatik, Jarum suntik (no 22 & 23), Kapas dan alkohol, Lampu senter, Obat-obatan, Palu refleks, Semprit/spuit (3 & 5 cc), Stetoskop, Tensimeter, Termometer, dan Perlengkapan peralatan luka.
3. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis strata pertama terbukti setidaknya memiliki persedian obat-obatan sebagai berikut ::
Obat suntik (Adrenalin bitatras, Kortikosteroid, Antihistamin, dan Anti konvulsan), Cairan infus, Obat (bukan obat suntik) guna diberikan untuk pertolongan pertama (ISDN, obat-obat luka, parasetamol, anti konvulsan spasmolitik), Anestesi lokal: prokain HCl, Metoda kontrasepsi.
h) Kriteria Peralatan Non Medis
Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan non medis yang minimal harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata pertama dengan
Indikator ::
Lemari/ rak penyimpan rekam medik, Komputer, Printer, Kursi staf, Kursi pengunjung, dan Tempat sampah.
2. Ruang penyimpan obat-obatan pada pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki setidaknya perabotan sebagai berikut :: Lemari rak penyimpan obat-obatan, Meja (berlaci), Komputer, Printer, Kursi staf, Tempat sampah, Tempat/ baskom cuci tangan atau wastafel dan Lap pengering
3. Ruang tunggu pada pelayanan dokter keluarga terbukti lengkap. 4. Ruang praktik pada pelayanan dokter keluarga terbukti lengkap.
i) Standar Proses-Proses Penunjang Medik
Pelayanan dokter keluarga memiliki panduan proses proses yang menunjang kegiatan pelayanan dokter keluarga.
Kriteria Pengelolaan Rekam Medic :: Pelayanan dokter keluarga menyiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi rekam medik dengan dasar rekam medik berorientasikan pada masalah (problem oriented medical record) dengan Indikator ::
1. Pelayanan dokter keluarga terbukti menggunakan rekam medik yang digunakan berdasarkan pada berorientasikan pada masalah.
2. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki prosedur pengelolaan rekam medik yang sesuai dengan etik kedokteran.
3. Dokter keluarga tebukti memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai rekam medik dokter keluarga.
4. Petugas kesehatan dan pegawai administrasi yang bekerja pada praktek dokter keluarga terbukti telah dilatih untuk mengelola rekam medik sesuai dengan etik kedokteran.
j) Standar proses-proses penunjang medik
Kriteria Pengelolaan Rantai Dingin
Pelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan rantai beku (cold chain
management) yang berpengaruh kepada kualitas vaksin atau obat lainnya dengan Indikator ::
1. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai buku pedoman manajemen rantai beku untuk penyelenggara pelayanan strata pertama
2. Praktik dokter keluargaterbukti memiliki alat pendingin (lemari es atau termos cold chain) dengan suhu di bawah 4P celcius yang terawat baik.
Kriteria Pengelolaan Pencegahan Infeksi
Pelayanan dokter keluarga memperhatikan universal precaution management yang mengutamakan pencegahan infeksi pada pelayanannya dengan Indikator ::
1. Dokter keluarga dan stafnya baik paramedik maupun non paramedik yang berhubungan dengan pasien, terbukti memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan/ pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai pengelolaan pencegahan infeksi baik berhubungan dengan manusia, maupun sterilitas peralatan
2. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki panduan universal precaution yang wajib dipelajari oleh seluruh personil yang bekerja di pelayanan kesehatan
3. Pelayanan dokter keluarga dan paramedik terbukti menggunakan masker, sarung tangan dan apron plastik pada saat melakukan tindakan yang memungkinkan terpercik darah dari pasien
4. Pelayanan dokter keluarga terbukti menyediakan alat-alat dan bahan untuk mensterilkan alat-alat baik dari bakteri maupun virus.
5. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki peralatan yang memadai sesuai dengan pelayanan yang diberikan dalam rangka mencegah infeksi silang dari satu pasien ke pasien lainnya.
Kriteria Pengelolaan Limbah
Pelayanan dokter keluarga memperhatikan sistim pembuangan air kotor dan limbah, baik limbah medis maupun limbah non medis agar ramah lingkungan dan aman bagi masyarakat sekitar klinik dengan Indikator ::
1. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk memisahkan sampah medik dengan sampah non medik (termasuk sistim pembuangan benda medik tajam seperti jarum suntik)
2. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim pembuangan air kotor (termasuk darah dan duh tubuh pasien) yang aman bagi masyarakat sekitarnya.
Kriteria Pengelolaan Air Bersih
Pelayanan dokter keluarga mengkonsumsi air bersih atau air yang telah diolah sehingga aman digunakan dengan Indikator ::
1. Pelayanan dokter keluarga terbukti menggunakan air bersih untuk keperluan pelayanannya termasuk untuk air minum bagi dokter dan stafnya.
2. Pada lokasi dengan kesulitan mendapatkan air bersih, maka pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sistim penyulingan air agar aman digunakan untuk keperluan pelayanan medis.
Kriteria Pengelolaan Obat
Pelayanan dokter keluarga melaksanakan sistim pengelolaan obat sesuai prosedur yang berlaku termasuk mencegah penggunaan obat yang kadaluwarsa dengan Indikator :: 1. Dokter keluarga terbukti memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan /
pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan profesionalisme kedokteran mengenai pengelolaan obat.
2. Tenaga kesehatan dan staf lain yang terkait terbukti telah dilatih mengenai kadaluwarsa pada obat-obatan dan alat-alat steril.
3. Pelayanan dokter keluarga terbukti tidak menyimpan obat-obatan dan vaksin yang telah kadaluwarsa pada lemari obat atau tas dokter.
4. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai catatan stok obat yang mencantumkan tanggal kadaluwarsa.
Manajemen Informasi
Defini Rekam MedisPasal 46 ayat (1) UU Praktik kedokteran :: Rekam medis adalah : Berkas yang berisi
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Peraturan Menkes No.749a/Menkes/Per/XII/1989 :: Rekam medis adalah:berkas yang
berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Prinsip Manajemen operasional rekam medis ::
1. Have a workable filling system Memiliki sebuah system pengisian yang dapat bekerja misalnya system pengisian dengan nama, keluarga, dan alamat atau kombinasi diantaranya.
2. Have a filling discipline Pengisian merupakan tugas yang membosankan yang memiliki peluang kemungkinan terjadinya missing records sehingga dibutuhkan spesifikasi batas waktu yang mengizinkan untuk menyimpan data ke file lainnya. Dan juga memindahkan data rekam medis yang dibutuhkan sebagai track.
3. Have operational rules for missing records Pencatatan rekam medis temporer dan penggabungannya ketika rekam medis utama dibutuhkan untuk dilaporkan.
4. Have a culling procedure Rekam medis yang ada semaikn lama akan semakin tebal, sehingga beberapa pemilihan diperlukan. Pada umumnya rekam medis disimpan samapi jangka waktu 7 tahun, tapi terdapat pengecualian untuk rekam medis anak dan rekam medis medikolegal yang penting.
POMR ( the Problem Oriented Medical Record) lebih baik dibandingkan SOMR (the
Source Oriented Medical Record).
Komponen 1 POMR the master record : o Biodata;
o Problem list ada 3 kolom isinya : tanggal aktif, masalah dan tanggal inaktif, kolom inaktif yang kosong mengindikasikan bahwa permasalahannya masih aktif.
o Report summaries(ringkasan laoparan) seperti imunisasi, rujukan, dll o Graphic space genogram
Komponen 2 POMR progress notes and source document
o Format 2 kolom kolom pertama berisi data subjektif, objektif dan assessment, sedangkan kolom kedua berisi rencana.
o Format 4 kolom setiap kolom berisi salah satu dari data elemen subjektif, objektif, assessment dan rencana pindahkan dari kiri k kanan. Komponen 3 POMR flow charts seperti alur penatalaksanaan DM, hipertensi, asma. Komponen 4 POMR source documents contohnya hasil pemeriksaan laboratorium.
Yang termasuk Rekam Medis
1. Berkas kesehatan 2. Kartu indeks 3. Buku register
4. Formulir hasil pemeriksaan penunjang
Klasifikasi Rekam Medis
1. Rekam medis konventional 2. Rekam medis elektronik
Bentuk-bentuk rekam medis
1. Berkas Keluarga (Family Folder/FF) :: Merupakan kumpulan RM dari masing-masing anggota keluarga, yang disimpan menurut nomor urut atau huruf pertama nama kepala keluarga (KK).
2. Buku Kesehatan Keluarga :: Merupakan suatu RM berbentuk buku, dipakai bersama oleh semua anggota keluarga.
Manfaat Rekam Medis
1. Pengobatan Pasien
2. Peningkatan Kualitas Pelayanan 3. Pendidikan dan Penelitian 4. Pembiayaan
5. Statistik Kesehatan
6. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik
Syarat Rekam Medis
1. Mampu menampilkan gambaran, susunan dan bentuk keluarga 2. Mampu menjadi sarana pelayanan promotif dan preventif
3. Mampu menampilkan secara garis besar riwayat kesehatan dan faktor risiko kesehatan
pasien sebelumnya
4. Mampu menampilkan secara cepat masalah kesehatan utama pasien 5. Mampu menjadi sarana untuk melaksanakan pelayanan terpadu
Isi Rekam Medis
1. Catatan : Identitas pasien, pemeriksaan pasien, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain baik dilakukan oleh doketr dan dokter gigi maupun tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensinya.
2. Dokumen : kelengkapan dari catatan tersebut antara lain foto rontgen, hasil laboratorium dan keterangan lain sesuai kompetensinya.
A. Rekam Medis Pasien Rawat Jalan
1. Identitas pasien 2. Pemeriksaan fisik 3. Diagnosis / masalah 4. Tindakan / pengobatan
5. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
B. Rekam Medis Pasien Rawat Inap
1. Identitas pasien 2. Pemeriksaan fisik 3. Diagnosis / masalah
4. Persetujuan tindakan medis (bila ada)
6. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
C. Rekam medis keluarga 1. Data dasar keluarga 2. Profil Keluarga
3. Penilaian kesejahteraan/ kualitas hidup keluarga
4. Status Psikologik keluarga
5. Perilaku kesehatan keluarga 6. Lingkungan
7. Daftar permasalahan keluarga 8. Diagnosa keluarga
9. Prognosa
10. Penatalaksanaan masalah keluarga 11. Denah rumah
12. Genogram 13. Tindak lanjut
Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis
1. Pasal 46 ayat(1) UU Praktik Kedokteran :: dr. & drg. wajib membuat rekam medis dalam menjalankan praktik kedokteran. Setelah memberikan pelayanan praktik kedokteran, segera melangkapi RM dengan mengisi atau menulis semua pelayanan praktik kedokteran yang telah dilakukannya.
2. Setiap catatan dalam RM harus dibubuhi :: nama, waktu dan tanda tangan petugas yg memberikan pelayanan atau tindakan. Pada RM elektronik tanda tangan diganti dengan nomor identitas pribadi / personal identification number (PIN).
3. Bila ada kesalahan saat melakukan pencatatan pd RM catatan atau berkas tidak boleh dihilangkan atau dihapus dengan cara apapun. Perubahan catatan atas kesalahan dengan pencoretan dan kemudian dibubuhi paraf petugas yang bersangkutan.
Kepemilikan Rekam Medis Sesuai UU Praktik Kedokteran ::
1. Berkas RM milik dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan. 2. Isi RM dan lampiran dokumen milik pasien.
Penyimpanan Rekam Medis
1. RM harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, dan pimpinan sarana kesehatan
2. Batas waktu penyimpanan : paling lama 5 tahun ( Peraturan Menkes )
Genogram
Suatu gambar/diagram/susunan pohon keluarga yang disusun oleh seorang dokter keluarga mengenai pasien, berdasarkan informasi dari pasien dan/atau keluarganya, di dalamnya tercantum keterangan kesehatan seluruh anggota keluarga, sehingga memungkinkan terlacaknya masalah kesehatan pasien dan keluarga, terutama yang erat hubungannya dengan penyakit herediter dan/atau penyakit menular.
Tujuan Genogram
1. Mendapatkan gambaran tentang latar belakang keluarga
2. Mengetahui masalah-masalah kesehatan dalam keluarga yang potensial mempunyai hubungan dengan masalah kesehatan yang ada pada pasien
2. Kunjungan berikutnya
3. Pada beberapa kunjungan selanjutnya
Simbol-simbol Genogram
1. Anggota keluarga dan garis keturunannya
2. Pola interaksi dalam keluarga 3. Riwayat kesehatan
4. Informasi lain yang dianggap penting
Syarat Genogram
1. Terdiri dari 3 generasi atau lebih
2. Tercantum nama-nama seluruh anggota keluarga
3. Tercantum usia atau tahun lahir semua anggota keluarga
4. Tercantum tanda anggota keluarga yang telah meninggal, usia meninggal, tahun meninggal dan penyebab kematian (bila diketahui)
5. Tercantum masalah kesehatan yang bermakna 6. Tergambarkan anggota keluarga yang tinggal seatap
7. Tercantum tanggal menikah dan bercerai, tinggal bersama & pisah 8. Yang lahir dahulu di sebelah kiri
9. Keterangan kunci dari simbol2 dan singkatan2 yang digunakan ditulis pada kertas yang sama
10. Simbol yang digunakan dibuat sederhana dan mudah dilihat.
Manajemen Keuangan dan Managed Care
Biaya KesehatanBiaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan
dan/atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat (Azrul A, 1996). Ada dua sudut pandang, yaitu provider dan pemakai jasa pelkes.
Hal yang harus diperhatikan dalam rencana pelayanan dokter keluarga ::
o Perencanaan Pembiayaan memperhitungkan semua pengeluaran dan pemasukan untuk masa ke depan berdasarkan data sekaranga atau hasil studi.
o Efisiensi Dana pembiayaan yang efektif o Investasi penanaman modal
Jenis Biaya Kesehatan
a) Biaya pelayanan kedokteran pengobatan dan pemulihan.
b) Biaya pelayanan kesehatan masyrakat peningkatan kesehatan dan pencegahan.
Manajemen keuangan meliputi ::
1) Membuat catatan pemasukan, pengeluaran dan keuntungan.
2) Mempersiapkan laporan keuangan paad periode perhitungan akhir.
3) Menganalisa laporan keuangan dan menagmbil tindakan yang dibutuhkan. 4) Melaksanakan proses control persediaan dan inventaris.
5) Bertindak jika terdapat penyimpangan-penyimpangan. 6) Menjamin bahwa laporan financial dapat di audit
7) Mengembangakn rencana keuangan.
Model Pembiayaan Kesehatan
a) Atas dasar tagihan (reimbursement) :: pembiayaan oleh badan pelaksana / asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan dilakukan atas dasar besarnya tagihan. b) Pembayaran pra-upaya :: sistem atau cara pembayaran oleh bapel kepada penyelenggara
yang besar biayanya dihitung dimuka (in-advance) dan penyelenggara pelayanan menerima biaya tersebut tanpa memperhatikan besarnya biaya riil yang dikeluarkan oleh penyelenggara. Bentuk pembiayaan secara pra-upaya :
1. Sistem kapitasi (capitation system)
Sistem pembayaran dimuka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung
untuk setiap peserta untuk jangka waktu tertentu. Tidak ditentukan oleh frekuensi
pengguaan pelayanan kesehatan, melainkan ditentukan oleh jumlah peserta dan kesepakatan jangka waktu jaminan.
2. Sistem paket (packet system)
Sistem pembayaran di muka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung
untuk suatu paket pelayanan kesehatan tertentu. Tidak ditentukan oleh macam
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, melainkan oleh paket pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan.
3. Sistem anggaran (budget system)
Sistem pembayaran di muka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga, sesuai dengan
besarnya anggaran yang diajukan penyelenggara pelayanan kesehatan. Tidak
ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, melainkan oleh besarnya anggaran yang telah disepakati.
Mekanisme pembiayaan pada pelayanan kesehatan ::
a) Pembiayaan secara tunai (fee for service) setiap kali pasien datang berobat, harus membayar biaya pelayanan.
b) Pembiayaan melalui program asuransi kesehatan (health insurance) setiap kali pasien datang berobat tidak perlu membayar secara tunai, karena pembiayaan tersebut telah ditanggung pihak ketiga yaitu badan asuransi.
Asuransi Kesehatan
Health Insurance : The payment for the excepted costs of a group resulting from medical utilization based on the excepted expense incurred by the payment can be based on community or experience rating (JaconbsP, 1997)
Definisi di atas ada beberapa kata kunci, yaitu :