BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang
PT.TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk, didirikan pada taggal 3 Februari 1977. Sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal asing No.1 Tahun 1967 anatara Perusahaan Indonesia dan Jepang yang terdiri atas The Furukawa Electric Co., Ltd., Jepang, PT. Supreme Cable Manufakturing Corporation (PT. SUCACO) Indonesia dan Toyota Tsusho Corporation, Jepang. The Furukawa Electric Co., Ltd., Jepang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kawat dan kabel, antara lain kabel fiber optik serta non-ferrous metal yang terkemuka di dunia. Sedangkan PT. Supreme Cable Manufacturing Corporation (PT. SUCACO) Indonesia, merupakan salah satu perusahaan terkemuka dalam bidang industri kabel di Indonesia dan telah berhasil menjual sahamnya kepada masyarakat luas (go Public) sejak tahun 1982. Toyota Tsusho Corporation, Jepang sebagai penanam modal asing terakhir merupakan salah satu perusahaan dagang terkemuka di dunia grup “TOYOTA”, yang telah bergabung dengan Tomen Corporation pada bulan Maret 2003 telah menjadi salah satu pendiri Perseroan.
PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk mulai berproduksi secara komersial sejak Desember 1979 dan telah berhasil memasok batangan tembaga dan kawat tembaga ke semua industri kabel yang ada di Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Kabel Indonesia (APKABEL) serta telah berhasil secara kontinyu mengekspor produknya ke luar negri. Kemudian pada tahun 1987 PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk mulai mengoprasikan unit Nuget. Pada tahun 1990 disusul dengan penjualan perdana, saham pada publik di Bursa Efek Jakarta. Lalu pada tahun 1993 mulai mengoperasikan adanya Divisi Electronic. Seiring dengan kinerja perusahaan yang maksimal maka perusahaan mulai mendapat sertifikat ISO 9001-2000 dari SGS International dan mulai mengoperasikan unit drawing. Maka secara langsung pun PT. TEMBAGA
MULIA SEMANAN Tbk dapat menjadikan sertifikat ISO tersebut sebagai acuan peningkatan kualitas. Disusul pada tahun 1995, produksi kawat tembaga halus serta kawat berlapis timah. Kemudian fiber optik pada tahun 1998. Untuk pasokan batangan alumunium, PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk, mendapatkan dari PT. SUCACO pada tahun 2001.
Dengan adanya cuaca yang tidak menentu, musibah banjir pun terjadi di daerah semanan pada tahun 2002, yang menyebabkan kerusakan pada bangunan, mesin-mesin dan lain-lain. Tahun 2003, rencana peningkatan mulai direalisasikan antara lain adanya pembangunan pabrik SCR, pemasangan mesin SCR baru dan memindahkan pabrik Drawing ke Lantai-2 serta membangun kantor administrasi.
Mesin baru yang telah dipasanga di lantai 2 gedung baru mulai berproduksi pada bulan April 2003. Mesin tersebut memiliki kapasitas lebih besar, lebih efisien dan menghasilkan produk berkualitas tinggi serta dilengkapi dengan peralatan “Kontrol otomatis”. Selain itu, dalam rangka diversifikasi produksi dibidang bisnis baru, PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk, mulai memproduksi kawat/kabel elektronik dan rakitan. Sejak permintaan akan kualitas batangan tembaga dari waktu kewaktu semakin kuat, maka perusahaan pun terus berusaha untuk memperbaiki kemampuan tarik, permukaan yang halus, bentuk gulungan dan kemasan yang bagus dan lain-lain. Secara komulatif, PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk, mulai menaikkan kapasitas produksi dari 60.000 ton per tahun saat permulaan menjadi 80.000 ton per tahun untuk memenuhi permintaan pasar. Kemudian pertahanan kebijaksanaan terus dilakukan melalui kapasitas produksi yang dinaikkan menjadi 10.000 ton per tahun guna tetap berperan dalam pemasaran Batangan Tembaga dan kawat Tembaga di kawasan Industri.
PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk, menjamin bahwa produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik dan dapat memenuhi kebutuhan, harapan dan kepuasan konsumen.Untuk mencapai kualitas produk yang baik dan memenuhi kepuasan pelanggan, PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk. Menerapkan sistem manajemen mutu antara lain dengan menetapkan, standar proses, standar produk, metode kerja, proses perbaikan secara terus
menerus dan menetapkan target mutu di setiap unit kerja, meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta memonitor kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Target mutu yang ditetapkan harus dapat diukur secara kuantitatif sehingga dapat dianalisis dengan baik dan dapat dilakukan perbaikan. Secara garis besar ada 3 target mutu, yaitu:
1) Perspektif Produksi
a. Peningkatan rasio produktivitas (improvement in productivity/yield ratio) b. Rasio kehilangan waktu karena kerusakan, dll (down time ratio)
c. Rasio pengembalian produk dari pelanggan (return product ratio) 2) Perspektif Kepuasan Pelanggan
a. Jumlah keluhan pelanggan (number of complaints)
b. Frekuensi kunjungan ke lapangan (number of visits to customers) c. Rasio pengiriman tepat waktu (on time delivery ratio)
3) Perspektif Sumber Daya Manusia
a. Rasio tidak masuk kerja (absenteeism ratio)
b. Rasio kecelakaan kerja (number of accidents, related occurrcaces) c. Jam waktu training per tahun/time in training (hours/years)
Untuk mencapai sasaran mutu tersebut Pimpinan PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk, melakukan upaya/mendorong terciptanya suasana kerja yang harmonis melalui: kerjasama tim (team work), komunikasi, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, mengikuti perkembangan teknologi dan menerapkan sistem manajemen pabrik yang tepat guna, dan meningkatkan kompetensi karyawan melalui program training.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.1.2.1 Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan Supplier batangan tembaga dan kawat tembaga yang berkualitas di Indonesia.
3.1.2.2 Misi Perusahaan
1. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap pelanggannya.
2. Mengutamakan kepuasan pelanggan dalam setiap pelayanan yang diberikan.
3.1.3 Lokasi Perusahaan dan Produk yang Dijual 3.1.3.1 Lokasi
Nama Badan Usaha : PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk.
Factory : 1. Jalan Daan Mogot Km 16 Desa Semanan-Jakarta 11850 Telp : +6221-6190196, +6221-6190968.
Fax : +6221-6190968
2. Jalan Semanan Raya Daan Mogot, Km 16, Jakarta 11850 Telp : +6221-6194208, +6221-6194515 Fax. : +6221-6193950
3.1.3.2 Produk yang Dijual
Tabel 3. 1 Jenis-Jenis Produk
ITEM SIZE Φ (mm) (mmAREA 2)
TS (kgf/m m2) EC (%) E (%) PACKAGING I. Cooper
Rod 8,0 50,24 ≤ 25,0 101,0 ≥ ≥ 35,0 Wooden Pallet 2,7 - 4,0 5,72 - 12,56 Max 26,0 100,0 Min 30,0 Min
2,0 - 2,6 3,14 - 5,31 Max 27,0 100,0 Min
Steel Basket & Steel Bobbin
1,0 - 1,9 1,785 - 2,83 Max 27,0 100,0 Min 25,0 Min Steel Basket & Card Board Drum 0,80 - 0,90 0,502 - 0,635 Max 28,0 100,0 Min 25,0 Min Steel Bobbin 0,50 - 0,75 0,196 - 0,441 Max 28,0 100,0 Min 25,0 Min Steel Bobbin II. Draw
Copper Wire
0,10 - 0,30 0,007 - 0,0070 - 98,0 Min 15,0 Min Steel Bobbin & Plastic Bobbin 7/0,12-7/
0,25 0,354-2,50 6-50* 15,0 Min Steel Bobbin 12/ 0,16-12/ 0,20 0,618-0,772 6-50* > 18,0 Steel Bobbin 20/ 0,18-20/0,26 0,897-1,296 6-50* > 18,0 Steel Bobbin 30/ 0,18-30/0,26 1,049-0,587 6-50* > 18,0 Steel Bobbin III. Bunched Copper Wire 50/ 0,25-50/0,26 1,931-2,049 6-50* > 18,0 Steel Bobbin 0,12-0,20 0,011-0,031 >15,0 Steel Bobbin & Plastic Bobbin IV. Single Tin Coated Copper Wire 0,50-0,70 0,196-0,384 24,0-25,0 >20,0 Steel Bobbin 7/ 0,12-7/ 0,67 0,354-1,976 6-50* >15,0 Steel Bobbin 12/ 0,18 0,695 6-50* >15,0 Steel Bobbin 20/ 0,18 0,897 6-50* >15,0 Steel Bobbin V. Bunched Tin Coated Copper Wire 30/ 0,18 1,049 6-50* >15,0 Steel Bobbin Sumber : PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk.
SPESIFICATION ITEM SIZE Φ (mm) TYPE Typical
UTSR (Mpa) Resistiv ity (Ohm mm2/m m) EC (min) (%) E (%) NOTES EC GRADE 1350-H12 (ACC) 83-117 0,0280 35 61,50 Min 4,0 Coil Size (APPROXIMATELY) EC GRADE 1350-H14 (ACC) 103-138 0,028080 61,40 Min 4,0 Weight (kg) 1250-2500 EC GRADE 1350-H16 (ACC) 117-150 0,028126 61,30 Min 4,0 Inner Φ (mm) 670-760 ALLOY 6101-TA (AAAC) 155-230 0,03400 50,70 Min 4,0 Outer Φ (mm) 1050-1600 ALLOY 6101-TA (AAAC) 165-240 0,0345 00 50,0 Min 4,0 Width (mm) 850-1000 7,60 and 9,50
60 TAL 98-142 0,028730 60,0 Min 4,0 Coil size same as above VI.
Aluminum Rod
12,00 SOLID WIRE DEOXIDANT 83-117 15,0 Min Coil size same as above Sumber : PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk.
3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan
PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk. tergolong perusahaan supplier tembaga terbesar di Indonesia. Dengan adanya jumlah pesaing yang sangat minimum, maka perusahaan memiliki potensi yang cukup besar untuk memasarkan produk tembaga tersebut. Adapun segi-segi yang menjadi perhatian bagi perusahaan untuk melancarkan pemenuhan permintaan para pelanggan. Terutama bidang ekonomi, yang merupakan tolak ukur kondisi bisnis suatu perusahaan. Adapun
ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan ketidakstabilan politik Indonesia seperti pemilu dan serangan bom para teroris yang terjadi selama tiga tahun terakhir ini. Akibatnya permintaan atas infrastruktur semakin berkurang, namun disisi lain konsumsi umum dan investasi konstruksi mulai menunjukkan tanda-tanda positif. Khususnya permintaan dari industri mobil dan motor yang semakin meningkat serta memperoleh keuntungan yang besar.
Selanjutnya, terjadi perubahan besar dalam iklim bisnis untuk PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk, Harga tembaga yang cenderung stabil beberapa tahun terakhir ini, kini melonjak tinggi. Terutama tiga bulan pertama di tahun ini, perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan pengiriman produk karena kekurangan bahan baku Copper Cathode. Ketika harga mulai stabil meskipun masih di tingkat yang tinggi, permintaan di pasar dalam negeripun masih belum meningkat. Sementara itu, perusahaan berusaha secara maksimal untuk memperluas penjualan ekspor agar dapat membuat hasil yang terbaik dari kinerja mesin SCR.
Pada tahun 2004, perusahaan memperoleh hasil total penjualan yang tertinggi dalam sejarah Perseroan yaitu Rp. 1.823,200 milyar (Meningkat 79% dibandingkan dengan tahun sebelumnya). Total laba usaha yang diperoleh sebesar Rp. 21,6 milyar merupakan perubahan besar dengan jumlah kumulatif 6,3 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Dilihat dari volume penjualan tembaga dalam negeri yaitu sebesar 37.000 ton dengan peningkatan ekspor sekitar 20.000 ton (2,1 kali lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya). Kawat tembaga besar terjual 5.900 ton, kawat tembaga soudronik terjual 1.900 ton, kawat tembaga medium terjual 300 ton dan kawat halus terjual 420 ton. Sedangkan untuk kawat-kawat jenis lain termasuk kawat-kawat tembaga pilin dan kawat-kawat tembaga lapis timah, total penjualan keseluruhan adalah 300 ton (Mengalami peningkatan sebesar 2,8% dari total tahun sebelumnya). Dengan demikian perusahaan mengalami puncak pengiriman tertinggi atas permintaan kawat tembaga soudronik dan kawat halus oleh para pelanggan. Untuk pengiriman tiap-tiap bidang industri antara lain permintaan atas industri kabel tegangan tinggi untuk infrastruktur menurun, industri kabel tenaga listrik untuk tegangan medium dan rendah serta kabel listrik biasa untuk konstruksi umum justru lebih baik. Namun demikian, perhitungan
jumlah keseluruhan menurun drastis hingga 40%. Sedangkan untuk pengiriman kebutuhan industri kabel-kabel lainnya seperti kabel magnet 22% (meningkat 5% dari tahun sebelumnya), kabel telekomunikasi 12% (meningkat 2% dari tahun sebelumnya), mobil-mobil dan motor-motor 11% (meningkat 2% dari tahun sebelumnya), kabel yang digunakan untuk keperluan listrik dan elektronik 4% (menurun 2% dari tahun sebelumnya), kawat untuk pengelasan kemasan kaleng 5%, dan kabel-kabel lainnya sebesar 6% (Pada kawat enamel dan kawat yang digunakan pada mobil dan motor). Sebagai pelaku utama bisnis manufaktur batang tembaga, PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk, Memiliki kemampuan potensial untuk meningkatkan kepuasan para pelanggan dari segi kualitas, harga, waktu pengiriman dan service, serta bekerja keras memenuhi tanggung jawabnya untuk mempertahankan produksi tembaga baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam menganalisa kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kondisi persaingan bisnis perusahaan dapat menggunakan pendekatan 5 P oleh Porter.
Gambar 3.1
Aplikasi 5 Kekuatan Porter dalam Persaingan Industri PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk. Sumber : TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk.
Pembeli 1. Dalam Negeri • PT. BICC (Tangerang) • PT. COMETA CAN • PT. GGPC (Lampung) • PT. JASA LESTARI • PT. MULTI MAKMUR (Bekasi) • PT. PELANGI • PT. RENCONG WIBAWA (medan) • PT.TERANG SAKTI • PT. SINAR PERMAI • PT. CAA (Surabaya) • PT. PRISMA CABLE • PT. SUCACO (Bekasi) • PT. JEMBO CABEES • PT. SUCACO (Cengkareng) • PT. SUCACO (Jakarta) 2. Luar Negeri • Hoiluen (Hongkong) • Longwell (Hongkong) • HNC (Hongkong) • CHELLIC (Hongkong) • LTK (Hongkong) • THAI HITACHI (Laemchabang) • FEMM (Portklang) • MAAN BOON (Yantian) • APOLLO (Yantian) • HANGZHOU YAZAKI
(Shanghai)
• TAI SIN (Singapore) • RONSEN (Zhuzai) Pemasok
1. material utama (cooper cathode) • Brand → Jepang • Pasar → Fhilipina • Esox → Chili • Sterlite → India • Montusr → Myanmar • Gresik → Indonesia 2. Material Pendukung
(market scrap, nuget, pigmould, copper, wire reject, croopbar, barpre) • Pasar → fhilipina • Olyda → Australia • Monywa → Myanmar • Esox, cmce → Chilie • Sterlite → India • Gresik → Indonesia Pesaing Industri • PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk • PT. KNS (Gresik) Produk Subtitusi Belum ditemukan adanya produk pengganti Pendatang Baru
Globalisasi mendorong munculnya pendatang baru dari dalam dan luar negri
Lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Ancaman pesaing
Persaingan dalam industri tembaga (di Negara Indonesia) tidak terlalu tinggi terutama dalam cakupan wilayah Jakarta, hal ini terlihat dari pesaing PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk. Hanya ada satu pesaing yaitu PT. KNS (Gresik). PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk. Mengalami persaingan dengan perusahaan sejenis. Persaingan kompetitif terjadi diantara kedua perusahaan yang disebabkan oleh beberapa faktor :
a. Jumlah pesaing industri tembaga di Indonesia yang masih sedikit dalam kuantitas ukuran dan kekuatan.
b. Pemenuhan kebutuhan baik dari segi produk yang ditawarkan dengan pelayanannya menuju pada target industri infrastruktur sebagai pangsa pasar utama.
c. Adanya penguasaan produksi tembaga pada setiap industri supplier tembaga, sehingga pembeli sebagai penentu persaingan diantara kedua perusahaan tembaga tersebut. Pada ruang lingkup dalam negeri yakni di Indonesia, PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk, Memiliki pesaing yang cukup kuat. PT. KNS (Gresik) merupakan kompetitor satu-satunya di Indonesia mengingat hanya ada dua industri supplier tembaga di Indonesia.
2. Ancaman pendatang baru
Sedikitnya industri penghasil tembaga di Indonesia, maka secara langsung berdampak pula pada kecilnya peluang munculnya para pendatang baru. Besar pula hambatan-hambatan yang akan menjadi batasan para perusahaan baru untuk masuk pada dunia bisnis tembaga di Indonesia. Dalam hal ini, perlu adanya modal utama untuk pengalihan pendatang baru yang tidak hanya ditinjau dari segi pemenuhan kebutuhan pelanggan sebagai pelayanan, melainkan perlu adanya peningkatan kualitas secara terus menerus pada bidang manajemen terutama divisi produksi (kontrol kualitas). PT. KNS (Gresik) dalam hal ini berada dalam cakupan persaingan yang sangat ketat terhadap PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk.
3. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Pembeli merupakan penentu utama dalam dunia persaingan. Persaingan yang kompetitif selalu memiliki posisi tawar pembeli yang kuat. Dalam hal ini terlihat pada PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk. yang selalu mempertimbangkan posisi tawar pembeli, melalui kesempatan untuk membayar secara kredit untuk permintaan tembaga yang sudah dipesan. Peluang tersebut dapat menjadi peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli bagi PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk.
4. Ancaman peningkatan kekuatan posisi pemasok
Posisi pemasok menjadi faktor utama untuk keberlangsungan produktivitas perusahaan. Terutama dalam hal kualitas yang menjadi perhatian utama dalam proses produksi. Semakin tinggi kualitas produk tembaga PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk. Maka tinggi pula kepercayaan perusahaan untuk menetapkan posisi pemasok. Kualitas pemasok dapat menjadi penggerak produk terutama dalam hal mutu produk yang dihasilkan.
5. Ancaman produk substitusi
PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk. Termasuk perusahaan supplier tembaga (Copper rod) terbesar di Negara Indonesia. Produk substitusi untuk tembaga tidak memiliki peluang yang besar. Mengingat tembaga merupakan produk tambang yang pengurangan kandungan kimiawi tidak dapat tergantikan dengan produk lain. Tidak adanya ancaman merupakan hasil yang positif bagi PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk. untuk mengembangkan produk berkualitasnya (Hasil produk yang sesuai dengan batas kendali) dalam hal pemenuhan kebutuhan pelanggan.
3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan
Pada PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk. Terdapat struktur organisasi beserta uraian pekerjaan, yang dapat memilah tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan masing-masing karyawan. Dengan struktur organisasi, perusahaan dapat dengan jelas mengetahui aktivitas dan kemampuan kinerja masing-masing karyawan. Selain itu dapat dilihat pula adanya
pembagian tugas dan wewenang secara terstruktur dan terbuka. Struktur organisasi PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk. dapat dilihat sebagai berikut :
1. RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham )
RUPS merupakan kekuasaan tertinggi didalam suatu perusahaan. RUPS memiliki wewenang yaitu mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi serta menentukan kebijaksanaan yang berhubungan dengan pemegang saham.
2. Dewan Komisaris
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain :
• Mengadakan Rapat Umum pemegang saham.
• Mengawasi pekerjaan dan pengurusan Dewan Direksi.
• Menyusun dan menentukan kebijaksanaan untuk ditugaskan kepada Dewan
Direksi.
• Menyusun dan menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang
perusahaan. 3. Dewan Direksi
Tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi antara lain :
• Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijaksanaan yang diserahkan oleh
Dewan Komisaris.
• Mengangkat dan memberhentikan direktur.
• Menyusun strategi dan sasaran kegiatan operasinal yang akan dilaksanakan
dalam mencapai tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
• Mengambil keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi kelangsungan
hidup dan perkembangan perusahaan. 4. Direktur Utama
Tugas seorang direktur utama meliputi :
• Bersama-sama dengan manajer menyusun anggaran perusahaan, merumuskan strategi perusahaan dan sasaran kegiatan operasional perusahaan.
• Mengkoordinir tugas para manajer.
• Memimpin, mengawasi dan meningkatkan kerja para bawahan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
• Mengambil keputusan tentang segala masalah yang terjadi dalam perusahaan. • Membuat keputusan dan kebijaksanaan perusahaan.
5. Manajer Pemasaran
Tugas dan tanggung jawab Manajer Pemasaran antara lain :
• Bersama-sama dengan direktur dan manajer keuangan menyusun anggaran penjualan.
• Bertanggung jawab atas semua kegiatan penjualan dan promosi penjualan. • Memberikan laporan kepada pimpinan perusahaan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pemasaran.
• Membuat analisa pasar ekspor dan lokal per bulan maupun per tahun.
• Bekerja sama dengan manajer pembelian dan memonitor pelaksanaan ekspor dan impor.
Manajer pemasaran membawahi bagian-bagian sebagai berikut : a. Kepala Bagian Penjualan Ekspor yang bertugas :
• Mengatur dokumentasi ekspor dan mengontrol pembayaran dari luar negeri baik dengan LC (Letter of credit), maupun tanpa LC.
• Mencatat jadwal pengiriman untuk penjualan ekspor dan mencatat last shipment data dari penjualan ekspor serta pemesanan kapal laut.
• Menentukan kebijaksanaan penjualan lokal produk perusahaan dan mengatur tenaga penjualan lokal.
b. Kepala Bagian Penjualan lokal yang bertugas :
• Menentukan kebijaksanaan penjualan lokal produk perusahaan dan mengatur tenaga penjualan lokal.
• Melakukan survei terhadap pasar dalam negeri dan program promosi. • Melakukan pemantauan terhadap penjualan.
6. Manajer Keuangan
Tugas Manajer Keuangan antara lain : • Mengawasi pembukuan perusahaan.
• Mengatur sumber dan penggunaan dana secara efisien dan efektif. • Membuat rencana keuangan pendapatan dan belanja perusahaan. Manajer Keuangan membawahi
a. Kepala Bagian Keuangan yang bertugas :
• Membantu manajer keuangan dalam pengalokasian dan penggunaan sumber dana yang ada.
• Menyusun anggaran produksi perusahaan bersama dengan manajer produksi.
• Mengadakan koordinasi dengan bagian akuntansi. b. Kepala Bagian Akuntansi yang bertugas :
• Menangani kegiatan pencatatan dan pembukuan umum serta pembukuan pabrik.
• Menangani masalah perpajakan perusahaan.
• Menyusun anggaran produksi perusahaan bersama manajer produksi. • Mengadakan koordinasi dengan bagian keuangan.
7. Manajer Pembelian
Tugas dan tanggung jawab manajer pembelian antara lain : • Menyusun rencana pembelian impor dan lokal.
• Mengadakan koordinasi dengan manajer produksi dalam merencanakan pengadaan bahan baku.
• Bertanggung jawab atas segala pembelian impor maupun lokal. Manajer pembelian membawahi
a. Kepala bagian pembelian impor yang bertugas : • Melaksanakan pembelian impor.
• Mengatur dokumentasi impor.
• Mengawasi segala kegiatan pembelian impor. b. Kepala Bagian Pembelian Lokal yang bertugas :
• Melakukan pembelian di pasar lokal.
• Mengawasi segala kegiatan pembelian lokal. c. Kepala Bagian Gudang Bahan Baku yang bertugas :
• Menerima, menyimpan dan mengeluarkan bahan baku sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
• Bertanggung jawab atas keamanan barang di gudang. 8. Manajer Produksi
Tugas dan tanggung jawab Manajer Produksi
• Bersama-sama dengan kepala bagian akuntansi dan keuangan menyusun anggaran produksi perusahaan.
• Bekerja sama dengan manajer pembelian dalam merencanakan pengadaan bahan baku.
• Mengawasi kegiatan produksi.
• Membuat laporan produksi harian, mingguan dan bulanan.
• Mengalokasikan kapasitas produksi sesuai dengan permintaan dan menentukan kebijaksanaan pengatur persediaan.
9. Manajer Personalia
• Merekrut karyawan baru untuk setiap divisi pada perusahaan. • Memberikan pendidiikan dan pelatihan kepada para karyawan.
• Mengevaluasi tugas dan wewenang untuk masing-masing karyawan setiap satu tahun sekali.
• Sebagai pengawas dan penyelenggara penyuluhan bagi para karyawan.
Gambar 3.2 Struktur organisasi PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk. Sumber : PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk.