• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Swamedikasi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Periode November-Desember 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Profil Swamedikasi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Periode November-Desember 2017"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE

NOVEMBER-DESEMBER 2017

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Fakultas Farmasi

Oleh:

MUHAMMAD ANGGA REZA SASMITA K100 100 051

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE

NOVEMBER-DESEMBER 2017

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

MUHAMMAD ANGGA REZA SASMITA K100 100 051

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Hidayah Karuniawati, M.Sc. NIK. 100.1606

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE

NOVEMBER-DESEMBER 2017

OLEH

MUHAMMAD ANGGA REZA SASMITA K 100 100 051

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Farmasi

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Senin, 05 Febuari 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Ambar Yunita N, M.Sc., Apt. (……..……..) (Ketua Dewan Penguji)

2. Ika Trisharyanti D.K., M.Farm., Apt (………) (Anggota I Dewan Penguji)

3. Hidayah Karuniawati, M.Sc., Apt. (……….) (Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Azis Saifudin, Ph.D., Apt NIK. 956

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

.

Surakarta, 5 Febuari 2018 Penulis

MUHAMMAD ANGGA REZA SASMITA K 100 100 051

(5)

PROFIL SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE

NOVEMBER-DESEMBER 2017 Abstrak

Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan bagian dari upaya masyarakat menjaga kesehatannya sendiri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui profil swamedikasi serta mendiskripsikan alasan yang melatarbelakangi swamedikasi yang dilakukan oleh mahasiswa Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif observasional dengan pengambilan data secara crossectional melalui wawancara serta memberikan kuesioner kepada responden.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 456 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 82 responden. Teknik analisis data dengan teknik analisis presentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa swamedikasi yang dilakukan responden mayoritas dilakukan perempuan (55,3 %) sedangkan laki-laki (44,7 %), 3 jenis penyakit ringan terbanyak yang sering dilakukan adalah flu (24,7%), nyeri kepala (17,61%), dan demam (16,42%). Sebanyak 61,2 % responden telah mengikuti cara dan aturan pemakaian obat, (86%) responden membeli obat di apotek dan terdapat 23,5% responden mengalami efek samping obat berupa mengantuk. Sedangkan alasan melakukan swamedikasi karena menganggap penyakit ringan sebanyak 25,8 %, iklan 17,6 %, pengalaman 16,4 %, lebih murah 14,7 %, edukasi dari teman 14,7 %, lebih cepat 11,7 %.

Kata kunci: Swamedikasi, mahasiswa, obat

Abstract

Swamedikasi or treatment itself is part of a community effort maintaining their own health. The purpose of this study is to determine the swamedikasi profile and describe the factors underlying the swamedikasi performed by students of Engineering, University of Muhammadiyah Surakarta. This type of research is quantitative observational cross-sectional data collection through interviews and questionnaire to the respondent.

The population in this study were students of the Faculty of Engineering University of Muhammadiyah Surakarta, amounting to 456 people. The sample in this study amounted to 82 respondents. Data analysis techniques with percentage analysis techniques.

The results of the study showed that the majority of respondents conducted swamedikasi women (55,3%) while men (44,7%), 3 of the most frequent illnesses were flu (24,7%), headache (17, 61%), and fever (16.42%). As many as 61.2% of respondents have followed the method and rules of drug use, (86%) of respondents buy drugs in pharmacies and there are 23.5% of respondents experiencing drug side effects of drowsiness. While the reasons for swamedikasi because it considers minor illness as much as 25.8%, advertising 17.6%, experience 16.4%, 14.7% cheaper, educate from friends 14.7%, 11.7% faster.

Keywords: Swamedikasi, students, drug

1.PENDAHULUAN

Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan bagian dari upaya masyarakat menjaga kesehatannya sendiri. Pada pelaksanaanya, swamedikasi /pengobatan sendiri dapat menjadi

(6)

masalahterkait obat (Drug Related Problem) akibat terbatasnya pengetahuan mengenai obat dan penggunaannya (Nur Aini, 2017). Menurut Pratiwi, et al (2014) swamedikasi merupakan salah satu upaya yang sering dilakukan oleh seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit yang sedang dideritanya tanpa terlebih dahulu melakukan konsultasi kepada dokter.

Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2014 menunjukkan bahwa presentase penduduk yang melakukan swamedikasi / pengobatan diri sendiri akibat keluhan kesehatan yang dialami sebesar 61,05%. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku swamedikasi di Indonesia masih cukup besar (BPS, 2016). Alasan masyarakat Indonesia melakukan swamedikasi atau peresepan sendiri karena penyakit dianggap ringan (46%), harga obat yang lebih murah (16%) dan obat mudah diperoleh (9%) (Kartajaya et al., 2011).

Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami masyarakat seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, cacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain (Depkes RI, 2010). Kriteria yang dipakai untuk memilih sumber pengobatan adalah pengetahuan tentang sakit dan pengobatannya, keyakinan terhadap obat/ pengobatan, keparahan sakit, dan keterjangkauan biaya, dan jarak ke sumber pengobatan. Keparahan sakit merupakan faktor yang dominan diantara keempat faktor diatas (Supardi, 2005

Perilaku swamedikasi dibentuk melalui suatu proses dan berlangsung dari interaksi manusia dengan lingkungannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku dibedakan menjadi dua yakni faktor-faktor intern dan ekstern. Faktor intern mencakup pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi dan sebagainya yang berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar (Yusrizal, 2015). Menurut Notoatmodjo (2003) faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar baik fisik maupun non fisik seperti iklim, manusia, sosial-ekonomi, kebudayaan, dan sebagainya.

Penelitian tentang swamedikasi di kalangan mahasiswa pernah dilakukan sebelumnya di beberapa negara selain Indonesia. Penelitian di Uni Emirat Arab yang dilakukan di sebuah Universitas, namun dilakukan pada mahasiswa non kesehatan menunjukkan prevalensi swamedikasi sebesar 59% (Sharifdan Sharif, 2014). Penelitian lain yang terbaru di Saudi Arabia menunjukkan bahwa prevalensi swamedikasi di kalangan mahasiswa cukup tinggi yaitu 64,8%. Hasil tersebut menunjukkan prevalensi swamedikas imahasiswa medis (66%) lebih tinggi daripada mahasiswa non medis (60%) (Aljaouni et al., 2015).

(7)

2.METODE

2.1 Rencana Penelitian

Rancangan yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif observasional dengan pengambilan data secara crosssectional melalui wawancara dengan responden. Wawancara dilakukan dengan memberikan kuesioner untuk mengetahui swamedikasi yang dilakukan responden.

2.1.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari tiga bagian, bagian pertama merupakan kuesioner pendahuluan yang berisi pertanyaan mengenai alasan responden melakukan swamedikasi. Bagian kedua berisi cara responden melakukan swamedikasi dan cara mendapatkan informasi tentang swamedikasi.

2.1.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah mahasiswa aktif semua angkatan Fakultas Teknik Arsitek Universitas Muhammadiyah Surakarta yang melakukan swamedikasi pada batas waktu 3 bulan terakhir.

2.2 Jalannya Penelitian

2.2.1 Pembuatan proposal

Proses pembuatan dan persiapan studi pustaka proposal dilakukan dalam waktu 2 minggu. Pada prosesnya peneliti latar belakang yang berhubunngan dengan judul penelitian skripsi agar dapat menentukan rumusan masalah dan tujuan dari dibuatnya penelitian skripsi ini.

2.2.2 Perizinan

Perizinan langsung melalui surat dari Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kepada dekan Fakultas Teknik Universitas Surakarta.

2.2.3 Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan dibagikan kepada mahasiswa sebagi responden. Kuesioner terdiri dari dua bagian yang berisi :

1. Daftar pertanyaan mengenai karakteristik responden.

2. Daftar pertanyaan mengenai alasan pemilihan swamedikasi, cara memperoleh informasi tentang swamedikasi obat dan penyakit yang bisa diatasi dengan swamedikasi

(8)

Pengambilan sampel difokuskan mahasiswa aktif Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan cara membagikan angket kuesioner. Pengambilan data yang diambil sebanyak85 orang responden.

2.2.4 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2.3 Analisis Data

Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel dengan indikator variabel yang cukup bervariasi, untuk itu penelitian ini dianggap cukup relevan hanya dengan menggunakan teknik datanya dengan teknik analisa presentase setelah pengumpulan data, kemudian data diolah secara sederhana dengan menggunakan tabel frekuensi kemudian diambil persentase menurut item angket. Adapun rumus persentase adalah sebagai berikut:

% 100 n f

P 

3.HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini termasuk dalam usia produktif karena masih berstatus mahasiswa aktif di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Responden berjumlah 85 orang dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 38 orang dan perempuan berjumlah 47 orang. Tabel 1 di bawah ini menjelaskan jumlah responden berdasarkan hasil kuesioner yang telah diberikan.

Tabel 1. Jumlah Responden jenis kelamin jumlah reponden presentase % (N= 85)

laki laki 38 44,7

perempuan 47 55,3

total 85 100

3.2 Gejala Penyakit

Jenis penyakit yang diderita responden cukup beragam seperti demam, flu, maag, dan penyakit ringan lainnya. Hasil temuan selama penelitian pada bulan November-Desember 2017 menemukan fakta bahwa jenis penyakit flu banyak dialami responden. Bulan November-Desember merupakan bulan yang banyak sekali turun hujan, sehingga wajar

(9)

apabila penyakit ringan seperti flu, demam atau batuk diderita oleh sebagian besar responden. Tabel 3 di bawah ini menjelaskan tentang jenis penyakit yang diderita oleh responden.

Tabel 3 Jenis Penyakit Responden

No Gejala Penyakit Jumlah kejadian Presentase % (N= 85)

1 Flu 21 24,70 2 nyeri kepala 15 17,61 3 Demam 14 16,42 4 Batuk 11 12,93 5 radang tenggorokan 8 9,41 6 masuk angin 6 7,10 7 Maag 6 7,10 8 Diare 4 4,71 Total 85 100,00

Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan bahwa gejala yang sering dirasakan responden adalah flu. Hal ini terkait dengan cuaca pada bulan Nopember-Desember yang banyak terdapat curah hujan. Responden merasakan dengan melakukan swamedikasi sudah cukup untuk menyembuhkan penyakit yang diderita.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Supadmi (2013) yang menyatakan bahwa peningkatan pelayanan apoteker di apotek pada saat swamedikasi akan sangat membantu pemerintah dalam mewujudkan program tercapainya pelayanan kesehatan masyarakat yang optimal. Hasil analisis yang dilakukan oleh Supadmi juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara perilaku swamedikasi dengan kemampuan petugas apotek dalam memberikan informasi tentang obat kepada responden.

3.3. Alasan Penggunaan Swamedikasi

Alasan responden melakukan swamedikasi pada saat sakit ringan yang diderita merupakan hal yang penting untuk diketahui, karena dapat mengevaluasi dan meningkatkan pelayanan swamedikasi sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh responden. Swamedikasi dilakukan responden untuk penanganan penyakit ringan. Murah dan mudah menjadi alasan responden melakukan swamedikasi, karena responden langsung mendapatkan obat tanpa biaya periksa dokter. Pelayanan swamedikasi diharapkan menjadi pelayanan utama dalam pengobatan penyakit ringan padamasyarakat.Tabel di bawah ini menjelaskan alasan swamedikasi yang dilakukan responden.

(10)

Tabel 3. Alasan Responden Melakukan Swamedikasi No Alasan Swamedikasi Jumlah Persentase (N= 85)

1 Penyakit ringan 22 25,8%

2 Iklan 15 17,6%

3 Pengalaman 14 16,4% 4 Lebih murah 12 14,7% 5 Edukasi dari teman 12 14,7% 6 Lebih cepat 10 11,7%

Jumlah 85 100%

Tabel di atas memberikan gambaran bahwa 25,8% responden melakukan swamedikasi karena penyakit ringan yang diderita. Penyakit ringan menurut responden bukan sesuatu yang harus ditakutkan, apalagi yang sering dialami responden adalah flu yang memang dapat terjadi pada siapa saja ketika musim hujan t iba. Swamedikasi juga dilakukan karena pengalaman semasa kecil dengan keluarga yang memilih untuk melakukan pengobatan di rumah dengan memberikan obat untuk menyembuhkan penyakitnya. Faktor pengalaman serta tinggal yang berjauhan dengan keluarga merupakan alasan tersendiri bagi seorang mahasiswa yang melakukan swamedikasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani dan Cahyaningsih (2016) yang dilakukan di wilayah Dusun Wonorejo RW 08. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama seseorang melakukan swamedikasi dan yang paling banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan serta penyakit ringan yang banyak dialami seperti, demam, batuk, flu, nyeri, diare, dan gastritis sebelum mencari pertolongan dari tenaga kesehatan.

3.4 Evaluasi Faktor Terbanyak

Berdasarkan tinjaun penelitian yang telah telah dibuat peneliti, berikut hasil evaluasi terhadap faktor dilakukannya swamedikasi:

3.4.1 Persepsi sakit

Dari hasil penelitian yang ditemukan pada tabel 3 bahwa sebanyak 22 (25,8%) menyatakan bahwa penyakit dirasa ringan sebagai alasan/persepsi sakit dalam melakukan swamedikasi merupakan faktor terbanyak. Sedangkan alasan/persepsi sakit lebih cepat merupakan yang paling sedikit dengan jumlah kejadian sebanyak 10 (11,7%).

(11)

3.4.2 Ketersediaan Informasi Obat

Tabel 15. Sumber informasi swamedikasi

No. Sumber Informasi Swamedikasi Jumlah Kejadian Presentase % (N= 85)

1 Kemauan sendiri 31 36,5

2 Keluarga 19 22,3

3 Apoteker 18 21,2

4 Teman 17 20.0

Total 85 100

Berdasarkan hasil tabel 15 di atas menunjukkan bahwa informasi obat tentang swamedikasi didapatkan paling banyak dari pengetahuan responden sendiri yang mencari tau dari sumber-sumber yang responden gunakan sebanyak 31 (36,5 %) kejadian. Tetapi pada penelitian ini peneliti tidak meberikan pertanyaaan terkait sumber indormasi yang digunakan oleh responden. Sumber paling sedikit didapatkan dari teman dengan kejadian sebanyak 17 ( 20,0 %).

3.4.3 Ketersediaan Obat di Masyarakat

Apotek sebagai penyedia obat yang paling banyak pada penelitian ini. Hal ini dapat dilihat pada hasil tabel 9 yang menunjukkan bahwa sebanyak 73 (86 %) responden mendapatkan obat di apotek. Sedangkan 12 (14 %) responden mendapatkan obat di tempat non Apotek

3.4.4 Sumber Informasi Cara Pemakaian Obat

Tabel 16. Informasi Keterangan pada Kemasan Obat

No Keterangan pada Kemasan Obat Angka Kejadian Persentase % (N= 85) 1 2 Ya Tidak 79 6 92,9 7,1 Jumlah 85 100

Sumber informasi cara pemakaian obat dapat dilihat dari hasil yang ada pada tabel 16. Hasil temuan pada tabel 16 menunnjukkan bahwa sebanyak 79 (92,9 %) responden telah membaca keterangan yang terdapat pada kemasan obat. Sedangkan 6 (7,1 %) responden tidak membaca terlebih dahulu keterangan yang terdapat pada kemasan obat.

(12)

4.PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan swamedikasi pada mahasiswa.

1. Profil Swamedikasi pada mahasiswa jurusan Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta pada kurun waktu bulan November-Desember 2017 menjabarkan bahwa swamedikasi yang dilakukan oleh mahasiswa eremuan sebanyak 55,3 % dan mahasiswa laki-laki sebanyak 44,7 % 3 jenis enyakit ringan terbanyak yang sering dilakukan swamedikasi adalah flu (24,70%), nyeri keala (17,61%) dan demam (16,42%) Sebanyak 61,2 % resonden telah mengikuti cara dan aturan emakaian obat, 86% resonden membeli obat untuk swamedikasi di aotek dan terdaat 23,5% resonden mengalami efek saming obat berua mengantuk.

2. Faktor utama responden melakukan swamedikasi karena menganggap sakit ringan sebanyak 25,8 %. Selain faktor tersebut, faktor ketersediaan obat di apotek sebnyak 86 % menunjukkan obat mudah didapatkan responden. Lalu faktor sumber informasi cara pemakaian obat sebanyak 92,9 % menunjukkan bahwa reponden mampu mngetahui cara pemakmaian obat yang tersedia di kemasan obat Namun demikian swamedikasi yang dilakukan tetap mengacu pada penjelasan dari petugas apoteker tentang obat yang dikonsumsi oleh responden.

PERSANTUNAN

Terima kasih diucapkan kepada Hidayah Karuniawati, M.Sc., Apt. selaku pembimbing penelitian, kaprodi Fakultas Teknik Arsitek yang memberikan ijin penelitian, serta rekan-rekan responden yang telah bersedia ikut dalam penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Aljaouni, dkk, 2015.Self-medication Practice Among Medical and Non-medical Students at Taibah University, Madinah, Saudi Arabia.International of Journal Academic Scientific Research,Vol. 3 (4): 54-55

Badan Pusat Statistik, 2016. Sistem Informasi Rujukan Statistik.

(13)

Depkes, 2007, Profil kesehatan Indonesia 2006, departemen kesehatan republik Indonesia, Jakarta, (online), http: //www.depkes.go.id/ downloads/ publikasi/ profil20 Kesehatan%20indone sia%202006.pdf

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes), 2008, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas, 3-13, 31, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan, Jakarta.

Immaz, Alfanurjatin, 2015. Persepsi Pasien terhadap Pelayanan Swamedikasi oleh Apoteker di Beberapa Apotek Wilayah Surabaya Selatan. Jurnal Ilmiah Mahasiwa Surabaya Vol 4 No. 2 (2015).

Kartajaya, H., Taufik., Mussry, J., Setiawan, I., Asmara, B., Winasis, N.T., 2011. Self-Medication. Who Benefit and Who Is At Loss. Mark Plus Insight, Indonesia.

Lestari, Yus Puji. 2014. Swamedikasi Penyakit Maag pada MahasiswaBidang Kesehatan di Universitas MuhammadiyahSurakarta. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Nur Aini Harahap, Khairunnisa, Juanita Tanuwijaya, 2017, Tingkat Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Penyambungan, Jurnal Sains dan Klinis. Ikatan Apoteker Indonesia. Sumatera Barat.

Pratiwi Puji Ningrum, Liza Pristianty, Gusti Noorrizka Anila Impian. 2014. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid Oral pada Etnis Thionghoa di Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 1, No. 2, (2014) 36-40

Sharif, & Sharif, R.S. 2014.Self-medication Among Non-Healthcare Students of the University of Sharjah United Arab Emirates.Archieve of Pharmacy Practice.Vol. 5 (1): 35-41

Sibagariang, E. E, Pusmaika, R & Rismalinda, 2010. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Trans Info Media.

(14)

Yusrizal. 2015. Gambaran Penggunaan Obat Dalam Upaya Swamedikasi PadaPengunjung Apotek Pandan Kecamatan Jati AgungKabupaten Lampung Selatan Tahun 2014. Jurnal Analis Kesehatan : Volume 4, No 2, September 2015

Gambar

Tabel 1. Jumlah Responden  jenis kelamin  jumlah reponden  presentase % (N= 85)
Tabel 3 di bawah ini menjelaskan tentang jenis penyakit yang diderita oleh responden.
Tabel 3. Alasan Responden Melakukan Swamedikasi  No   Alasan Swamedikasi  Jumlah   Persentase (N= 85)
Tabel 15. Sumber informasi swamedikasi

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat diperoleh data dan informasi yang dapat digunakan sebagai acuan bagi pihak pengelola HL Gunung Slamet Barat khususnya dan

Simulation is conducted with due respect to material that is half brick and one wall brick, floor tile all, the window glass and wood, all solid wood doors,

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi sumber asam lemak tak jenuh dari jenis minyak nabati (wijen, kanola, dan flaxseed) dan metode proteksi (tanpa proteksi,

kepatuhan yang direkomendasikan, tujuannya adalah mempertahankan pasien dalam kuadran 4 dengan tingkat kepatuhan tinggi pada semua obat yang diresepkan ( Case Management Society

Bersama ini kami sertakan Buku Laporan Pendidikan (Raport) yang bersangkutan dan surat permohonan pindah orang tua/ wali murid*).

1 Encik Umar ialah pemilik Perniagaan Pintar yang menjalankan perniagaan di Bandaraya Alor Setar sebagai pembekal buku.. (a) Sediakan catatan dalam buku-buku catatan pertama

Diceritakan bahwa ibu Ji Hae (Joo Hee) mempunyai cinta pertama bernama Joon Ha. Joon Ha dan Joo Hee bertemu untuk pertama kalinya ketika Joo Hee menghabiskan liburan musim panas

______ murid dapat mencapai objektif yang ditetapkan dan ______ murid yang tidak mencapai objektif akan diberi bimbingan khas dalam sesi akan datang. PdP