Universitas Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah
Bengkulu "Nurse Vy"
Bengkulu "Nurse Vy"
RABU, 05 JUNI 2013RABU, 05 JUNI 2013
ASKEP
ASKEP
ULKUS
ULKUS
TUNGKA
TUNGKA
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
A. Latar Belakang.Latar Belakang.
Ulkus tungkai adalah ekskavasi permukaan kulit yang terjadi ketika jaringan nekrotik
Ulkus tungkai adalah ekskavasi permukaan kulit yang terjadi ketika jaringan nekrotik
yang meradang lepas. Sekitar 75% ulkus tungkai terjadi karna insufisiensi vena yang kronis.
yang meradang lepas. Sekitar 75% ulkus tungkai terjadi karna insufisiensi vena yang kronis.
Lesi terhadap insufisiensi arteri hanya sekitar 25% dan 5% sisanya akibat luka bakar, anemia
Lesi terhadap insufisiensi arteri hanya sekitar 25% dan 5% sisanya akibat luka bakar, anemia
sel sabit dan faktor lainnya !runner " Suddarth,2##2$.
sel sabit dan faktor lainnya !runner " Suddarth,2##2$.
anya sedikit ulkus tungkai yang terutama berhubungan dengan tarauma, beberapa
anya sedikit ulkus tungkai yang terutama berhubungan dengan tarauma, beberapa
diantaranya merupakan komplikasi skunder akibat pengobatan, dan sebagian lain yang tidak
diantaranya merupakan komplikasi skunder akibat pengobatan, dan sebagian lain yang tidak
diketahui merupakan akibat luka yang disengaja oleh diri sendiri.
diketahui merupakan akibat luka yang disengaja oleh diri sendiri.
B.
B. Tujuan Penulisan.Tujuan Penulisan.
1.
1. Tujuan Umum.Tujuan Umum.
&eningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam melaksanakan proses asuhan kepera'atan
&eningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam melaksanakan proses asuhan kepera'atan
pada klien dengan Ulkus tungk
pada klien dengan Ulkus tungkai.ai.
2.
2. Tujuan Khusus.Tujuan Khusus.
a.
a. (iharapkan mahasis'a dapat mengetahui etiologi penyakit ulkus tungkai.(iharapkan mahasis'a dapat mengetahui etiologi penyakit ulkus tungkai.
b.
b. (iharapkan mahasis'a dapat mengetahui patofisiologi penyakit ulkus tungkai.(iharapkan mahasis'a dapat mengetahui patofisiologi penyakit ulkus tungkai.
.
. (iharapkan mahasis'a dapat mengetahui manifestasi klinis dari penyakit ulkus tungkai(iharapkan mahasis'a dapat mengetahui manifestasi klinis dari penyakit ulkus tungkai
!.
!. (iharapkan mahasis'a dapat mengetahui pemeriksaan fisik penyakit ulkus tungkai(iharapkan mahasis'a dapat mengetahui pemeriksaan fisik penyakit ulkus tungkai
e.
e. (iharapkan mahasis'a dapat mengetahui penatalaksanaan penyakit ulkus tungkai.(iharapkan mahasis'a dapat mengetahui penatalaksanaan penyakit ulkus tungkai.
f.
f. (iharapkan mahasis'a dapat mengetahui asuhan kepera'atan penyakit ulkus tungkai(iharapkan mahasis'a dapat mengetahui asuhan kepera'atan penyakit ulkus tungkai
".
&etode yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan pengkajian literatur baik dari buku, internet, dan berbagai sumber lainnya yang relevan dengan topik kajian yang kami bahas, sehingga diharapkan bisa memperkaya isi makalah ini.
BAB II
PE#BAHA%AN
A. Eti$l$gi.
)enyebab utama
1. ipertensivena kronik. !iasanya disebabkan ketidak mampuan katup pada vena profunda dan vena perpforans.
2. )enyakit arteri. *klusi aterosklerotik pada pembuluh darah besar atau arteritis pada pembuluh darah ke+il,mengakibatkan iskemia jaringan.
. -abungan hipertensi vena dan penyakit arteri.
)enyebab tidak biasa
. /eganasan. /arsinoma sel skuamosa, melanoma atau karsinoma sel basal. 2. 0nfeksi.1uberkolusis, lempra, spilis, infeksi jamur krokunda.
. -angguan darah. )olisitemia, hemoglobinnopatik.
5. Limfedema. Se+ara normal hanya berhubungan dengan ulserasi apabila hipertensi vena juga terjadi ataupun akibat selilitis.
3. 1rauma. !iasanya sebab langsung ulserasi pada kebanyakan kasus, dan penyebab primer ada sedikit kasus dimana terdapat se+ara klin is masalah vaskuler yang mendasarinya.
7. 0atrogenik. &emasang perban terlalu ken+ang atau gips plester yang terlalu ken+ang. 4. Luka yang disengaja
!. Pat$&isi$l$gi.
)ertukaran dan nutrisi lain yang tidak adekuat dijaringan merupakan dasar metabolis penyebab ulkus tungkai. /etika metabolisme sel tidak mampu menjaga kesetimbangan energi, terjadilah kematian sel nekrosis$ kerusakan pembuluh darah pada tungkai arteri, kapiler dan vena dapat mempengaruhi proses seluler dan mengakibatkan terjadinya ulkus. ". #ani&estasi klinis.
-ambaran klinis dan sifatsifat khas ulkus tungkai ditentukan oleh penyebab ulkus. )enting di+atat bah'a kebanyakan ulkus tungkai pada manula, memiliki lebih dari satu penyebab. -ejalanya tergantung dari penyebabnya, apakah berasal dari arteri atau vena.
Ulkus itu sendiri tampak sebagai luka inflamasi terbuka, bisa terdapat +airan atau tertutup oleh eskar krusta keras, hitam$.
Se+ara khas ulkus arteri adalah ke+il, bulat, dan dalam pada ujung jari kaki atau sela jari kaki. Ulkus sering terjadi disisi media ibu jari kaki atau disisi lateral jari kaki kelima dan
disebabkan karena kombinasi tekanan dan iskemia.
0nsufisiensi vena kronis ditandai dengan nyeri yang digambarkan dengan ngilu dan rasa berat disertai edema pada kaki dan tumit. Ulserasi bisa terjadi dimeleolus medialis maupun lateralis area gaitor$. Ulkus biasanya besar, superfisial, dan sangat oksidatif.
(. Pemeriksaan 'isik. . 0nspeksi
0nspeksi tungkai dilakukan dari distal ke proksimal dari depan ke belakang. 6egion perineum, pubis, dan dinding abdomen. ena normalnya terlihat distensi hanya pada kaki dan pergelangan kaki. )elebaran vena superfisial yang terlihat pada region lainnya pada tungkai
biasanya merupakan suatu kelainan. Ulkus dapat terjadi dan sulit untuk sembuh, bila ulkus berlokasi pada sisi media tungkai maka hal ini disebabkan oleh adanya insufusiensi vena. 2. )alpasi
Seluruh permukaan kulit dilakukan palpasi dengan jari tangan untuk mengetahui adanya dilatasi vena 'alaupun tidak terlihat ke permukaan kulit, )alpasi dia'ali dari sisi permukaan anteromedial untuk menilai keadaan S& kemudian dilanjutkan pada sisi lateral diraba apakah ada varises dari vena nonsafena yang merupakan +abang kolateral dari S&, selanjutnya dilakukan palpasi pada permukaan posterior untuk meinail keadaan S). Selain pemeriksaan vena, dilakukan juga palpasi denyut arteri distal dan proksimal untuk
mengetahui adanya insufisiensi arteri dengan menghitung indeks anklebra+hial. . )erkusi
)erkusi dilakukan untuk mengetahui kedaan katup vena superfi+ial. 8aranya dengan mengetok vena bagian distal dan dirasakan adanya gelombang yang menjalar sepanjang vena di bagian proksimal.
E. Penatalaksanaan.
)asien dengan ulkus tungkai harus ditangani dengan baik oleh pera'at berpengalaman berkolaborasi dengan dokter. Semua ulkus berpotensi mengalami infeksi.
1erapi antibiotik.
1erapi antibiotik diberikan bila ada infeksi9 antibiotik spesifik ditentukan berdasarkan kultur dan sensitifitas.biasanya diberikan antibiotik pada oral karena antobiotik terbukti tidak efektif untuk ulkus tungkai,
(epridemen
Untuk memper+epat penyembuhan,luka dijaga tetap kering dari derainase dan jaringan nekrotik.metode yang paling biasa adalah dengan +airan saling noapabila tidak berhasil perluh dilakukan depritdemen.depritdemen adalah pengangkatan mati dari
luka.penggangkatan jaringan mati sangat penting bila ada infeksi,
)embalutan luka
&etode paling sederhana adalah menggunakan bahan kontak misalnya tegapore tepat pada dasar luka dan ditutup dengan kasa.tegapore dapat menjaga suasana lembab,dapat didiamkan se+ara beberapa haridan tidak akan mengganggu dasar kapiler ketika evaluasi.
"$nt$h kasus * 1. Pengkajian.
Identitas :
:ama ; 1n. < =enis kelamin ; lakilaki Umur ; 5 tahun Suku>bangsa ; !engkulu
/eluhan utama ; nyeri pada bagian kaki 6i'ayat penyakit terdahulu.
)ernahakah klien atau pasien menderita penyakit Ulkus 1ungkai sebelumnya. 6i'ayat keluarga.
<pakah keluarga adanya yang menderita penyakit yang dialami klien. Pemerikasaan fisik :
0nspeksi ; keadaan umum lemas, tingkat kesadaran +omposmentis? &3 5$.
2. Diagn$sa.
a. -angguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke daerah perifer akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
b. -angguan integritas kulit berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan skunder terhadap sirkulasi yang tidak adekuat.
c. 6esilo tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan hiperglikemi, perubahan pada sirkulasi perifer.
+. Inter,ensi Ke(era)atan.
Diagn$s I * -angguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke daerah perifer akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
1. <jarkan pasien untuk melakukan mobilisasi.
2. <jarkan tentang fa+torfaktor yang dapat meningkatkan aliran darah. +. <jarkan tentang modifikasi fa+tor
faktor resiko berupa;
indari diet tinggi kolestrol, teknik relaksasi menghentikan kebiasaan merokok dan penggunaaan obat fasokontriksi. -. /olaborasi dengan tim medis
dalam pemberian vasodilator, pemeriksaan gula darah se+ara
rutin dan terapi oksigen!*$
1. (engan mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah.
2. &eningkatkan, melan+arkan aliran darah balik sehingga tidak terjadi oedema.
+. /olestrol tinggi dapat memper+epat terjadinya arterklerosis.
-. )emberian vasodilator akakn meningkatkan dilatasi pembuluh darah sehingga pulpusi jaringan dapat diperbaiki, sedangkan pemeriksaan gula darah se+ara rutin dapat mmengetahui perkembangan dan keaadaan pasien, !* untuk memperbaiki oksigenasi darah.
-. Im(lementasi.
Diagn$sa I; -angguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke daerah perifer akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
&engobservasi keadaan umum klien
&elakukan pera'atan lukaganti balut$ dengan menggunakan teknik asepti+.
&embantu meningkatkan aliran darah baik dengan memberikan posisi kaki sedikit lebih tinggi
&emberikan terapi.
8iproflo@a+ine ##mg 0
&elakukan pengukuran tandatanda vital
&engevaluasi kondisi balutan luka
&engganti +airan infuse :a8l #,A% dengan albumin 2#% ,dengan 2# tetes> menit
&engevaluasi posisi tidur klien.
Diagn$sa I; -angguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke daerah perifer akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
S; /lien mengatakan badan masih terasa lemas, masih susah untuk beraktivitas, klien mengeluh terdapat luka le+et pada daerah bokong, luka pada tungkai kaki kiri tidak sembuh sembuh
*; terdapat luka dekubitus pada daerah bokong, luka daerah tungkai kaki kiri dengan diameter A+m.
<; &asalah belum teratasi. ); *ptimalkan intervensi
Lakukan perubahan posisi atau tirah balik ditempat tidur maupun se'aktu tidur Lakukan pera'atan luka setiap hari dengan menggunakan teknik septi+
<njurkan keluarga untuk melakukan nasase pada daerah yang tertekan dengan menggunakan lotion atau minyak.
<njurkan kepada klien untuk menjaga kulit tetap kering.
!erikan penjelasan kepada keluarga bah'a luka dekubitus terjadi karena kurang mobilisasi sehingga daerah yang tertekan kurang sirkulasi.
BAB III
PENUTUP
<. /esimpulan.
Ulkus tungkai adalah ekskavasi permukaan kulit yang terjadi ketika jaringan nekrotik yang meradang lepas. -ambaran klinis dan sifatsifat khas ulkus tungkai ditentukan oleh penyebab ulkus. )enting di+atat bah'a kebanyakan ulkus tungkai pada manula, memiliki lebih dari satu penyebab. -ejalanya tergantung dari penyebabnya, apakah berasal dari arteri
atau vena. Ulkus itu sendiri tampak sebagai luka inflamasi terbuka, bisa terdapat +airan atau tertutup oleh eskar krusta keras, hitam$.
!. Saran.
&akalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu kami ingin meminta kritik dan saran dari pemba+a serta dosen pengasuh agar makalah yang saya buat bisa menjadi sempurna dan jauh lebih baik dari sebelumnya, serta krtik dan saran yang sifatnya membangun dari para pemba+a mudah mudahan bisa menjadikan makalah ini jauh lebih sempurna dan bermanfaat bagi semuanya.
DA'TA/ PU%TAKA
&orison, &oya =. 2##, Manajemen Luka,?-8;=akarta
SmeltBer, 8 SuBanne. 2##2. Keperawatan Medikal Bedah, ?-8; =akarta
!i#skan #leh Selvy Vy di $$%&'
Kirimkan ni le(at EmailBl#gThis)Ber*agi ke T(itterBer*agi ke +a,e*##kBagikan ke Pinterest
Tidak ada
k#mentar-P#skan K#mentar
Beranda
Langganan- P#skan K#mentar .At#m/ARSIP BLOG
• 0 $123 .2/
o 0 4uni .2/
ASKEP ULKUS TUNGKA
%el,0 0
Lihat profil lengkapku