INFORMED CONSENT INFORMED CONSENT
Rekam medis merupakan formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian Rekam medis merupakan formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen klinis dan administrasi guna rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen klinis dan administrasi guna memudahkan pengolahan dalam melayani pasien, sehingga semua hasil pelayanan kepada pasien memudahkan pengolahan dalam melayani pasien, sehingga semua hasil pelayanan kepada pasien dapat dinilai dan dilihat pada formulir- formulir dalam dokumen rekam medis.
dapat dinilai dan dilihat pada formulir- formulir dalam dokumen rekam medis.
Semua proses pelayanan yang diberikan dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien Semua proses pelayanan yang diberikan dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien harus mendapat persetujuan dari pihak pasien. Dalam hal ini (surat persetujuan tindakan medis) harus mendapat persetujuan dari pihak pasien. Dalam hal ini (surat persetujuan tindakan medis) memiliki peranan yang sangat penting.
memiliki peranan yang sangat penting. Informed Informed consentconsent merupakan bukti persetujuan yangmerupakan bukti persetujuan yang diberikan oleh pasien/keluarga pasien atas dasar informasi dan penjelasan dari tenaga kesehatan diberikan oleh pasien/keluarga pasien atas dasar informasi dan penjelasan dari tenaga kesehatan (dokter) kepada pasien mengenai penyakit pasien dan tindakan yang akan dilakukan kepada (dokter) kepada pasien mengenai penyakit pasien dan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien tersebut dalam rangka penyembuhan.
pasien tersebut dalam rangka penyembuhan. Informed consent
Informed consent bisa dilihat bisa dilihat dari dua sdari dua sudut yaitu pertama udut yaitu pertama dari pengertian dari pengertian umum dan keduaumum dan kedua dari pengertian khusus. Dalam pengertian umum
dari pengertian khusus. Dalam pengertian umum informed consentinformed consent adalah persetujuan yangadalah persetujuan yang diperoleh dokter sebelum melakukan pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan medik apa pun diperoleh dokter sebelum melakukan pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan medik apa pun yang akan dilakukan.
yang akan dilakukan. Namun
Namun dalam dalam pelayanan pelayanan kesehatan, kesehatan, pengertian pengertian khusus khusus yang yang sering sering digunakan digunakan yaituyaitu persetujuan
persetujuan atau atau izin izin tertulis tertulis dari dari pasien/ pasien/ keluarga keluarga pasien pasien pada pada tindakantindakan operatifoperatif atau tindakanatau tindakan invasive
invasive lain yang beresiko.lain yang beresiko.
Adapun peraturan perundangan untuk persetujuan tindakan medik sebagai b
Adapun peraturan perundangan untuk persetujuan tindakan medik sebagai b erikut :erikut : a)
a) Undang Undang RI No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah SakitUndang Undang RI No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit b)
b) Undang Undang RI No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik KedokteranUndang Undang RI No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran c)
c) Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 269/Men.Kes/Per/III/2008 Tentang Rekam MedisPeraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 269/Men.Kes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis d)
d) Permenkes RI No 290/Menkes/Per/III/2008 Tentang Persetujuan Permenkes RI No 290/Menkes/Per/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan KedokteranTindakan Kedokteran Dalam proses pelayanan kesehatan informed consent yang dapat dijadikan bukti dan Dalam proses pelayanan kesehatan informed consent yang dapat dijadikan bukti dan memiliki nilai hukum yang kuat biasanya berupa selembar kertas yang berisi penjelasan dokter memiliki nilai hukum yang kuat biasanya berupa selembar kertas yang berisi penjelasan dokter tentang diagnose penyakit pasien, tindakan yang akan dilakukan dokter, alternatif tindakan tentang diagnose penyakit pasien, tindakan yang akan dilakukan dokter, alternatif tindakan prognosis ataupun akibat
prognosis ataupun akibat yang mungkin terjadi akyang mungkin terjadi akibat tindakan ibat tindakan yang dilakukan dokter, seyang dilakukan dokter, selain itulain itu juga
juga berisi berisi pernyataan pernyataan bahwa bahwa pasien pasien telah telah mengerti mengerti tentang tentang penjelasan/ penjelasan/ informasi informasi yangyang disampaikan dokter dan menyetujui tindakan dokter dengan tanda tangan pasien/ keluarga pasien disampaikan dokter dan menyetujui tindakan dokter dengan tanda tangan pasien/ keluarga pasien serta tanda tangan dokter.
serta tanda tangan dokter.
PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
DINAS KESEHATAN DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS BABULU UPT PUSKESMAS BABULU J
1.
1. PengertianPengertian
Menurut Dirjen Yanmed No.00.06.3.5.1.1866 tanggal 21 april1999: Informed consent Menurut Dirjen Yanmed No.00.06.3.5.1.1866 tanggal 21 april1999: Informed consent terdiri dari dua kata yaitu informed dan consent. Informed berarti telah mendapatkan terdiri dari dua kata yaitu informed dan consent. Informed berarti telah mendapatkan informasi dan consent berarti persetujuan atau memberikan izin, jadi informed consent informasi dan consent berarti persetujuan atau memberikan izin, jadi informed consent mengandung pengertian suatu persetujuan yang setelah mendapatkan informasi.
mengandung pengertian suatu persetujuan yang setelah mendapatkan informasi. 2.
2. Dasar Hukum Informed ConsentDasar Hukum Informed Consent a)
a) Undang Undang RI No 36 Tahun 2009 Tentang KesehatanUndang Undang RI No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan b)
b) Undang Undang RI No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah SakitUndang Undang RI No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit c)
c) Undang Undang RI No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik KedokteranUndang Undang RI No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran d)
d) Permenkes RI No 290/Menkes/Per/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan KedokteranPermenkes RI No 290/Menkes/Per/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran e)
e) Perkenkes RI No 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam MedisPerkenkes RI No 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis f)
f) Surat Edaran Dirjen Yanmed Nomor: HK.00.06.3.5.1866 tentang pedoman PersetujuanSurat Edaran Dirjen Yanmed Nomor: HK.00.06.3.5.1866 tentang pedoman Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent) tanggal 21 April
Tindakan Medik (Informed Consent) tanggal 21 April 19991999 3.
3. Tujuan Informed ConsentTujuan Informed Consent a)
a) Menurut Guwandi (2005:32) dalam hubungan antara pelaksana (dokter) denganMenurut Guwandi (2005:32) dalam hubungan antara pelaksana (dokter) dengan pengguna jas
pengguna jasa a tindakan tindakan medis medis (pasien), (pasien), maka maka pelaksanaan pelaksanaan informed informed consent consent bertujuan bertujuan :: Melindungi pengguna jasa tindakan medis (pasien) secara hukum dari segala tindakan Melindungi pengguna jasa tindakan medis (pasien) secara hukum dari segala tindakan medis yang dilakukan tanpa sepengetahuannya, maupun tindakan pelaksanaan jasa medis yang dilakukan tanpa sepengetahuannya, maupun tindakan pelaksanaan jasa tindakan medis yang sewenang-wenang, tindakan malpraktek yang bertentangan dengan tindakan medis yang sewenang-wenang, tindakan malpraktek yang bertentangan dengan hak asasi pasien dan standar profesi medis, serta penyalahgunaan alat canggih.
hak asasi pasien dan standar profesi medis, serta penyalahgunaan alat canggih. b)
b) Memberikan perlindungan hukum terhadap pelaksana tindakan medis dari tuntutan-Memberikan perlindungan hukum terhadap pelaksana tindakan medis dari tuntutan-tuntutan pihak pasien yang tidak wajar, serta akibat tindakan medis tak terduga dan tuntutan pihak pasien yang tidak wajar, serta akibat tindakan medis tak terduga dan bersifat
bersifat negatif, negatif, misalnya misalnya terhadap terhadap risk risk of of treatment treatment yang yang tidak tidak mungkin mungkin dihindarkandihindarkan walaupun dokter telah bertindak hati- hati dan teliti serta sesuai dengan standar profesi walaupun dokter telah bertindak hati- hati dan teliti serta sesuai dengan standar profesi medis.
medis. 4.
4. Fungsi Informed ConsentFungsi Informed Consent
Perlunya dimintakan informed consent dari pasien karena informed consent mempunyai Perlunya dimintakan informed consent dari pasien karena informed consent mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut :
beberapa fungsi sebagai berikut : a)
a) Penghormatan terhadap harkat dan martabat pasien selaku manusiaPenghormatan terhadap harkat dan martabat pasien selaku manusia b)
b) Promosi terhadap hak untuk menentukan nasibnya sendiriPromosi terhadap hak untuk menentukan nasibnya sendiri c)
c) Untuk mendorong dokter melakukan kehati-hatian dalam mengobati pasienUntuk mendorong dokter melakukan kehati-hatian dalam mengobati pasien d)
d) Mendorong diambil keputusan yang lebih rasionalMendorong diambil keputusan yang lebih rasional e)
e) Mendorong kerterlibatan publik dalam masalah kedokteran dan kesehatanMendorong kerterlibatan publik dalam masalah kedokteran dan kesehatan f)
f) Sebagai suatu proses edukasi masyarakat dalam bidang kedokteran dan kesehatanSebagai suatu proses edukasi masyarakat dalam bidang kedokteran dan kesehatan 5.
5. Bentuk Informed ConsentBentuk Informed Consent
Ada 2 bentuk informed consent yaitu : Ada 2 bentuk informed consent yaitu : a)
Keadaan normal dan keadaan darurat Keadaan normal dan keadaan darurat b)
b) Dinyatakan (expressed consent)Dinyatakan (expressed consent) Lisan (oral) dan tulisan (written) Lisan (oral) dan tulisan (written)
Impiled consent adalah persetujuan yang diberikan pasien secara tersirat, tanpa Impiled consent adalah persetujuan yang diberikan pasien secara tersirat, tanpa pernyataan
pernyataan tegas. tegas. Isyarat Isyarat persetujuan persetujuan ini ini ditangkap ditangkap dokter dokter dari dari sikap sikap dan dan tinndakantinndakan pasien. Umumnya tindakan do
pasien. Umumnya tindakan dokter disini adalah tindakan yang biasa dilakukan atau sudkter disini adalah tindakan yang biasa dilakukan atau sudahah diketahui umum.
diketahui umum.
Implied consent bentuk lain adalah bila pasien dalam keadaan gawat darurat Implied consent bentuk lain adalah bila pasien dalam keadaan gawat darurat (emergency) sedang dokter memerlukan tindakan segera, sementara pasien dalam (emergency) sedang dokter memerlukan tindakan segera, sementara pasien dalam keadaan tidak bisa memberikan persetujuan dan keluarganya pun tidak ditempat maka keadaan tidak bisa memberikan persetujuan dan keluarganya pun tidak ditempat maka dokterdapat melakukan tindakan medik terbaik menurut dokter (Permenkes No. 585 dokterdapat melakukan tindakan medik terbaik menurut dokter (Permenkes No. 585 tahun 1989, pasal 11). Jenis persetujuan ini disebut sebagai Presumed consent, artinya tahun 1989, pasal 11). Jenis persetujuan ini disebut sebagai Presumed consent, artinya bila
bila pasien pasien dalam dalam keadaan keadaan sadar, sadar, dianggap dianggap akan akan menyetujui menyetujui tindakan tindakan yang yang akanakan dilakukan dokter.
dilakukan dokter.
Expressed consent adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau tulisan, bila Expressed consent adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau tulisan, bila yang akan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaan dan tindakan yang biasa. Dalam yang akan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaan dan tindakan yang biasa. Dalam keadaan demikian sebaiknya kepada pasien disampaikan terlebih dahulu tindakan apa keadaan demikian sebaiknya kepada pasien disampaikan terlebih dahulu tindakan apa yang akan dilakukan supaya tidak sampai terjadi salah pengertian. (Hanafiah dan yang akan dilakukan supaya tidak sampai terjadi salah pengertian. (Hanafiah dan Amir,2009 : 74)
Amir,2009 : 74) 6.
6. Pemberian Informasi dan Pemberi Pemberian Informasi dan Pemberi PersetuPersetujuan Informed Consentjuan Informed Consent
Adapun yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi dan persetujuan informed Adapun yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi dan persetujuan informed consent adalah sebagai berikut :
consent adalah sebagai berikut : a)
a) Pemberi Informasi Informasi ConsentPemberi Informasi Informasi Consent
Adalah tanggung jawab dokter pemberi perawatan atau pelaku pemeriksaan/ Adalah tanggung jawab dokter pemberi perawatan atau pelaku pemeriksaan/ tindakan untuk memastikan bahwa persetujuan tersebut diperoleh secara benar dan tindakan untuk memastikan bahwa persetujuan tersebut diperoleh secara benar dan layak. Dokter memang dapat mendelegasikan proses pemberian informasi dan layak. Dokter memang dapat mendelegasikan proses pemberian informasi dan penerimaan
penerimaan persetujuan, persetujuan, namun namun tanggung tanggung jawab jawab tetap tetap berada berada pada pada dokter dokter pemberipemberi delegasi untuk memastikan bahwa persetujuan diperoleh secara benar dan l
delegasi untuk memastikan bahwa persetujuan diperoleh secara benar dan l ayak.ayak. Jika seseorang dokter akan memberikan informasi dan menerima persetujuan Jika seseorang dokter akan memberikan informasi dan menerima persetujuan pasien atas nama dokter l
pasien atas nama dokter lain, maka dokter tersebut harus ain, maka dokter tersebut harus yakin bahwa dirinya mampuyakin bahwa dirinya mampu menjawab secara penuh pertanyaan apapun yang diajukan pasien berkenaan dengan menjawab secara penuh pertanyaan apapun yang diajukan pasien berkenaan dengan tindakan yang akan dilakukan terhadapnya untuk memastikan bahwa persetujuan tindakan yang akan dilakukan terhadapnya untuk memastikan bahwa persetujuan tersebut dibuat secara benar dan layak (Sampurna dan Rafly, 2006 : 6).
tersebut dibuat secara benar dan layak (Sampurna dan Rafly, 2006 : 6). b)
b) Pemberi Persetujuan Informed ConsentPemberi Persetujuan Informed Consent
Dalam pasal 13 ayat (1) dan (2) Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008 tentang Dalam pasal 13 ayat (1) dan (2) Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008 tentang persetujuan tindakan kedokteran yaitu :
persetujuan tindakan kedokteran yaitu :
Penilaian terhadap kompetensi pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1)Penilaian terhadap kompetensi pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh dokter pada saat diperlukan saat persetujuan.
dilakukan oleh dokter pada saat diperlukan saat persetujuan.
Sedangkan menurut Sampurna dan Rafly, (2006: 7) Persetujuan diberikan oleh Sedangkan menurut Sampurna dan Rafly, (2006: 7) Persetujuan diberikan oleh individu yang kompetensi. Ditinjau dari segi usia, maka seseorang dianggap individu yang kompetensi. Ditinjau dari segi usia, maka seseorang dianggap kompeten apabila telah berusia 18 tahun atau lebih atau telah pernah menikah. kompeten apabila telah berusia 18 tahun atau lebih atau telah pernah menikah. Sedangkan anak anak yang berusia 16 tahun atau lebih tetapi belum berusia 18 tahun Sedangkan anak anak yang berusia 16 tahun atau lebih tetapi belum berusia 18 tahun dapat membuat persetujuan tindakan kedokteran tertentu yang tidak beresiko tinggi dapat membuat persetujuan tindakan kedokteran tertentu yang tidak beresiko tinggi apabila mereka dapat me
apabila mereka dapat menunjukkan kompetensinya dalam membuat keputusan.nunjukkan kompetensinya dalam membuat keputusan. Alasan hukum yang mendasarinya adalah sebagai berikut:
Alasan hukum yang mendasarinya adalah sebagai berikut: a)
a) Berdasarkan Kitab Undang- Undang Hukum Perdata maka seseorang yangBerdasarkan Kitab Undang- Undang Hukum Perdata maka seseorang yang berumur 21 tahun atau lebih atau lebih atau telah menikah dianggap sebagai orang berumur 21 tahun atau lebih atau lebih atau telah menikah dianggap sebagai orang
dewasa dan oleh karenanya dapat memberikan persetujuan. dewasa dan oleh karenanya dapat memberikan persetujuan. b)
b) Berdasarkan UU No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak maka setiap orangBerdasarkan UU No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak maka setiap orang yang berusia 18 tahun atau lebih dianggap sebagai orang yang sudah bukan anak yang berusia 18 tahun atau lebih dianggap sebagai orang yang sudah bukan anak anak. Dengan demikian mereka dapat diperlakukan sebagaimana orang dewasa anak. Dengan demikian mereka dapat diperlakukan sebagaimana orang dewasa yang kompeten , dan oleh karenanya dapat memberikan persetujuan.
yang kompeten , dan oleh karenanya dapat memberikan persetujuan. c)
c) Mereka yang telah berusia 16 tahun tetapi belum berusia 18 tahun memang masihMereka yang telah berusia 16 tahun tetapi belum berusia 18 tahun memang masih tergolong anak menurut hukum, namun dengan menghargai hak individu tergolong anak menurut hukum, namun dengan menghargai hak individu untukberpendapat sebagaimana juga diatur dalam UU No 23 Tahun 2002 tentang untukberpendapat sebagaimana juga diatur dalam UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, maka mereka dapat memberikan persetujuan tindakan Perlindungan Anak, maka mereka dapat memberikan persetujuan tindakan kedokteran tertentu, khususnya yang tidak berisiko tinggi. Untuk itu mereka harus kedokteran tertentu, khususnya yang tidak berisiko tinggi. Untuk itu mereka harus dapat menunjukkan kompetensinya dalam menerima informasi dan membuat dapat menunjukkan kompetensinya dalam menerima informasi dan membuat keputusan dengan bebas. Selain itu, persetujuan atau penolakan mereka dapat keputusan dengan bebas. Selain itu, persetujuan atau penolakan mereka dapat dibatalkan oleh kedua orang tua atau wali atau penetapan pengadilan.
dibatalkan oleh kedua orang tua atau wali atau penetapan pengadilan.
7.
7. Pemberian Informasi Kepada PasienPemberian Informasi Kepada Pasien
Pasal 45 Undang-Undang Praktik Kedokteran memberikan bantuan minimal informasi Pasal 45 Undang-Undang Praktik Kedokteran memberikan bantuan minimal informasi yang selayaknya diberikan kepada pasien, yaitu :
yang selayaknya diberikan kepada pasien, yaitu : a)
a) Diagnosis dan tata cara tindakan medisDiagnosis dan tata cara tindakan medis b)
b) Tujuan tindakan medis yang dilakukanTujuan tindakan medis yang dilakukan c)
c) Alternatif tindakan lain dan resikonyaAlternatif tindakan lain dan resikonya d)
d) Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, danResiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan e)
e) Prognosis terhadap tindakan yang dilakukanPrognosis terhadap tindakan yang dilakukan 12
12 unci informasi yang sebaiknya di berikan kepada pasien :unci informasi yang sebaiknya di berikan kepada pasien : a)
a) Diagnosis dan prognosis secara rinci dan juga prognosis apabila tidak diobatiDiagnosis dan prognosis secara rinci dan juga prognosis apabila tidak diobati b)
b) Ketidakpastian tentang diagnosis (diagnosis kerja dan diagnosis banding) termasukKetidakpastian tentang diagnosis (diagnosis kerja dan diagnosis banding) termasuk pilihan pemeriksaan lanjutan sebelum melakukan peng
c)
c) Pilihan pengobatan atau penatalaksanaan terhadap kondisi kesehatannya, termasukPilihan pengobatan atau penatalaksanaan terhadap kondisi kesehatannya, termasuk pilihan untuk tidak diobati
pilihan untuk tidak diobati d)
d) Tujuan dari rencana pemeriksaan atau pengobatan; rincian dari prosedur atauTujuan dari rencana pemeriksaan atau pengobatan; rincian dari prosedur atau pengobatan yang dilaksanakan, termasuk
pengobatan yang dilaksanakan, termasuk tindakan subsider tindakan subsider seperti penanganan nyeri,seperti penanganan nyeri, bagaimana
bagaimana pasien pasien seharusnya seharusnya mempersiapkan mempersiapkan diri, diri, rincian rincian apa apa yang yang akan akan dialamidialami pasien
pasien selama selama dan dan sesudah sesudah tindakan, tindakan, termasuk termasuk efek efek samping samping yang yang biasa biasa terjadi terjadi dandan yang serius
yang serius e)
e) Untuk setiap pilihan tindakan, diperlukan keterarangan tentang kelebihan/Untuk setiap pilihan tindakan, diperlukan keterarangan tentang kelebihan/ keuntungan dan tingkat kemungkinan keberhasilannya, dan diskusi tentang keuntungan dan tingkat kemungkinan keberhasilannya, dan diskusi tentang kemungkinan resiko yang serius atau yang sering terjadi dan perubahan gaya hidup kemungkinan resiko yang serius atau yang sering terjadi dan perubahan gaya hidup sebagai akibat dari tindakan tersebut
sebagai akibat dari tindakan tersebut f)
f) Nyatakan bila rencana pengobatan tersebut adalah upay Nyatakan bila rencana pengobatan tersebut adalah upaya yang masih eksperimentala yang masih eksperimental g)
g) Bagaimana dan kapan kondisi pasien dan akibat sampingannya akan dimonitor atauBagaimana dan kapan kondisi pasien dan akibat sampingannya akan dimonitor atau dinilai kembali
dinilai kembali h)
h) Nama Nama dokter dokter yang yang bertangungjawab bertangungjawab secara secara keseluruhan keseluruhan untuk untuk pengobatan pengobatan tersebut,tersebut, serta bila mungkin nama nama anggota tim lainnya
serta bila mungkin nama nama anggota tim lainnya i)
i) Bila melibatkan dokter yang sedang mengikuti pelatihan atau pendidikan, makaBila melibatkan dokter yang sedang mengikuti pelatihan atau pendidikan, maka sebaiknya dijelaskan peranannya didalam rangkaian tindakan yang akan dilakukan sebaiknya dijelaskan peranannya didalam rangkaian tindakan yang akan dilakukan j)
j) Mengingatkan kembali bahwa pasien dapat mengubah pendapatnya setiap waktu bilaMengingatkan kembali bahwa pasien dapat mengubah pendapatnya setiap waktu bila hal itu dilakukan maka pasien bertanggung jawab penuh atas konsekuensi pembatalan hal itu dilakukan maka pasien bertanggung jawab penuh atas konsekuensi pembatalan tersebut
tersebut k)
k) Mengingatkan bahwa pasien berhak memperoleh pendapat kedua dari dokter lainMengingatkan bahwa pasien berhak memperoleh pendapat kedua dari dokter lain l)
l) Bila memungkinkan, juga diberitahu tentang perincian biaya (Sampurna dan Rafly,Bila memungkinkan, juga diberitahu tentang perincian biaya (Sampurna dan Rafly, 2006: 15)
2006: 15) 8.
8. Tata Cara Pengisian Informed ConsentTata Cara Pengisian Informed Consent
Setiap tindakan medik yang dilakukan terhadap pasien harus mendapat persetujuan dari Setiap tindakan medik yang dilakukan terhadap pasien harus mendapat persetujuan dari pasien
pasien atau atau keluarga keluarga baik baik secara secara tertulis tertulis maupun limaupun lisan. san. Untuk Untuk tindakan tindakan yang beresiko yang beresiko harusharus mendapatkan persetujuan secara tertulis yang ditandatangani oleh pasien untuk mendapatkan mendapatkan persetujuan secara tertulis yang ditandatangani oleh pasien untuk mendapatkan persetujuannya. Persetujuan diberikan
persetujuannya. Persetujuan diberikan pada pasien pada pasien setelah setelah mendapatkan informasi mendapatkan informasi yang jelasyang jelas tentang perlunya tindakan medis serta resiko yang akan ditimbulkannya.
tentang perlunya tindakan medis serta resiko yang akan ditimbulkannya.
Menurut SK Dirjen Pelayanan Medik No.HK.00.06.6.5.1866 Kebijakan dan Prosedur Menurut SK Dirjen Pelayanan Medik No.HK.00.06.6.5.1866 Kebijakan dan Prosedur tentang Informed Consent adalah sebagai berikut:
tentang Informed Consent adalah sebagai berikut: a)
a) Pengaturan persetujuan atau penolakan tindakan medis harus dalam bentukPengaturan persetujuan atau penolakan tindakan medis harus dalam bentuk kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh pimpinan
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh pimpinan Rumah Sakit.Rumah Sakit. b)
b) Memperoleh informasi dan penjelasan merupakan hak pasien dan sebaliknyaMemperoleh informasi dan penjelasan merupakan hak pasien dan sebaliknya memberikan informasi dan penjelasan adalah hak dokter.
memberikan informasi dan penjelasan adalah hak dokter. c)
Persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan untuk tindakan medis yangPersetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan untuk tindakan medis yang dinyatakan secara spesifik.
dinyatakan secara spesifik.
Persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan tanpa paksaan.Persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan tanpa paksaan.
Persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan oleh seorang (pasien) yangPersetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan oleh seorang (pasien) yang sehat mental dan yang memang berhak memberikannya.
sehat mental dan yang memang berhak memberikannya.
Persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan setelah diberikan cukupPersetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan setelah diberikan cukup informasi dan penjelasan yang diberikan.
informasi dan penjelasan yang diberikan. d)
d) Isi informasi dan penjelasan yang diberikanIsi informasi dan penjelasan yang diberikan
Informasi dan penjelasan dianggap cukup jika paling sedikit enam hal pokok Informasi dan penjelasan dianggap cukup jika paling sedikit enam hal pokok dibawah ini disampaikan dalam memberikan informasi dan penjelasan yaitu:
dibawah ini disampaikan dalam memberikan informasi dan penjelasan yaitu:
Informasi dan penjelasan tentang tujuan dan prospek keberhasilan tindakan medisInformasi dan penjelasan tentang tujuan dan prospek keberhasilan tindakan medis yang akan dilakukan.
yang akan dilakukan.
Informasi dan penjelasan tentang tata cara tInformasi dan penjelasan tentang tata cara tindakan medis yang akan dilakukan.indakan medis yang akan dilakukan.
Informasi dan penjelasan tentang resiko dan komplikasi yang mungkinInformasi dan penjelasan tentang resiko dan komplikasi yang mungkin akanterjadi.
akanterjadi.
Informasi dan penjelasan tentang alternatif tindakan lain yang tersedia dan sertaInformasi dan penjelasan tentang alternatif tindakan lain yang tersedia dan serta resikonya dari masing-masing tindakan tersebut.
resikonya dari masing-masing tindakan tersebut.
Informasi dan penjelasan tentang prognosis penyakit apabila tindakan tersebutInformasi dan penjelasan tentang prognosis penyakit apabila tindakan tersebut dilakukan.
dilakukan.
Diagnosis.Diagnosis. 9.
9. Kewajiban memberikan informasi dan Kewajiban memberikan informasi dan penjelasan.penjelasan.
Dokter yang akan melakukan tindakan medis mempunyai tanggung jawab utama Dokter yang akan melakukan tindakan medis mempunyai tanggung jawab utama memberikan informasi dan penjelasan yang diperlukan. Apabila berhalangan, informasi dan memberikan informasi dan penjelasan yang diperlukan. Apabila berhalangan, informasi dan penjelasan yang diberikan dapat diwakili pada dokter lain dengan sepengetahuan dokter yang penjelasan yang diberikan dapat diwakili pada dokter lain dengan sepengetahuan dokter yang bersangkutan.
bersangkutan. 10.
10. Cara menyampaikan informasiCara menyampaikan informasi
Informasi dan penjelasan disampaikan secara lisan. Informasi secara tertulis hanya Informasi dan penjelasan disampaikan secara lisan. Informasi secara tertulis hanya dilakukan sebagai pelengkap penjelasan yang telah disampaikan secara lisan.
dilakukan sebagai pelengkap penjelasan yang telah disampaikan secara lisan. 11.
11. Pihak yang Pihak yang menyatakan persetumenyatakan persetujuanjuan
Pasien sendiri, yaitu apabila pasien telah berPasien sendiri, yaitu apabila pasien telah berumur 21 tahun atau sudah menikahumur 21 tahun atau sudah menikah
Bagi pasien dibawah umur 21 tahun, persetujuan (Informed Consent) atau penolakanBagi pasien dibawah umur 21 tahun, persetujuan (Informed Consent) atau penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka, menurut urutan hak sebagai berikut :
tindakan medis diberikan oleh mereka, menurut urutan hak sebagai berikut : a)
a) Ayah/ Ibu adopsiAyah/ Ibu adopsi b)
b) Saudara- saudara kandungSaudara- saudara kandung
Bagi pasien dibawah umur 21 tahun atau tidak mempunyai orang tua atau orang tuanyaBagi pasien dibawah umur 21 tahun atau tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya berhalangan
berhalangan hadir. hadir. Persetujuan Persetujuan (Informed (Informed Consent) Consent) atau atau penolakan penolakan tindakan tindakan medismedis diberikan oleh mereka, menurut hak sebagai berikut:
a)
a) Ayah/ Ibu adopsiAyah/ Ibu adopsi b)
b) Saudara-saudara kandungSaudara-saudara kandung
Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan (Informed Consent) atauBagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan (Informed Consent) atau penolakan tindakan medis diberikan
penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut :oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut : a)
a) Ayah/ Ibu kandungAyah/ Ibu kandung b)
b) Wali yang sahWali yang sah c)
c) Saudara- saudara kandungSaudara- saudara kandung
Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampunan (curatelle) persetujuan atauBagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampunan (curatelle) persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan
penolakan tindakan medis diberikan menurut urutan hak tersebut :menurut urutan hak tersebut : a)
a) WaliWali b)
b) CuratorCurator
Bagi pasien dewasa yang telah menikah /orang tua, persetujuan atau penolakan tindakanBagi pasien dewasa yang telah menikah /orang tua, persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak tersebut:
medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak tersebut: a)
a) Suami/ isteriSuami/ isteri b)
b) Ayah/ ibu kandungAyah/ ibu kandung c)
c) Anak- anak kandungAnak- anak kandung d)
d) Saudara- saudara kandung.Saudara- saudara kandung.
12.
12. Cara menyatakan persetujuanCara menyatakan persetujuan
Cara pasien menyatakan persetujuan dapat secara tertulis (expressed) maupun lisan. Cara pasien menyatakan persetujuan dapat secara tertulis (expressed) maupun lisan. Persetujuan secara tertulis mutlak diperlakukan pada tindakan medis yang mengandung Persetujuan secara tertulis mutlak diperlakukan pada tindakan medis yang mengandung resiko tinggi, sedangkan persetujuan secara lisan diperlukan pada tindakan medis yang tidak resiko tinggi, sedangkan persetujuan secara lisan diperlukan pada tindakan medis yang tidak mengandung resiko tinggi.
mengandung resiko tinggi.
Demi kepentingan pasien, Informed Consent tidak diperlukan bagi pasien gawat darurat Demi kepentingan pasien, Informed Consent tidak diperlukan bagi pasien gawat darurat dalam keadaan tidak sadar dan tidak didampingi oleh keluarga pasien yang berhak dalam keadaan tidak sadar dan tidak didampingi oleh keluarga pasien yang berhak memberikan persetujuan/ penolakan tindakan medis.
memberikan persetujuan/ penolakan tindakan medis.
Format isian persetujuan tindakan medis (Informed Consent) atau penolakan tindakan Format isian persetujuan tindakan medis (Informed Consent) atau penolakan tindakan medis, digunakan seperti pada contoh formulir terlampir, dengan ketentuan sebagai berikut : medis, digunakan seperti pada contoh formulir terlampir, dengan ketentuan sebagai berikut : a.
a. Diketahui dan ditandatangani oleh dua orang saksi. Perawat bertindak sebagai salah satuDiketahui dan ditandatangani oleh dua orang saksi. Perawat bertindak sebagai salah satu saksi.
saksi. b.
b. Formulir asli dalam berkas rekam medis pasien.Formulir asli dalam berkas rekam medis pasien. c.
c. Formulir harus sudah diisi dan ditandatangani 24 jam sebelum tindakan medis dilakukan.Formulir harus sudah diisi dan ditandatangani 24 jam sebelum tindakan medis dilakukan. d.
d. Dokter harus ikut membubuhkan tandatangan sebagai bukti bahwa telah diberikanDokter harus ikut membubuhkan tandatangan sebagai bukti bahwa telah diberikan informasi dan penjelasan secukupnya.
informasi dan penjelasan secukupnya. e.
e. Sebagai ganti tandatangan, pasien atau keluarganya yang buta huruf harus membubuhkanSebagai ganti tandatangan, pasien atau keluarganya yang buta huruf harus membubuhkan cap jempol ibu jari tangan kanan. (MenKes, 2008)