PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL
ANIMASI PENDEK
“The Missing String”
Evina Febrianti Christy
Universitas Bina Nusantara
Jln. K.H. Syahdan no. 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat 11480, 5345830 [email protected]
Evina Febrianti Christy, Ardiyan, S.Sn., Arik Kurnianto, S.Sn., M.T.
ABSTRAK
The purpose of this visual communication study is for listing all the creative process of “The Missing String” short animation which is the Last Project of the writer. For that reason, writer needs to do studies from various books and researches in order to support the concepting process and the production process of this short animation movie. “The Missing String” short animation movie is telling a story about some inner conflict of a very famous musician on his peak of success, who suffer under depression and he felt that he have no hope in his life. When he was about to run from the reality he meets a young street music performer who only had 5 strings on her guitar but she keeps playing her guitar in high spirit to entertain peoples. The meeting of the musician and the street music performer girl is unexpectedly reminds the musician of his passion in music and changes his live.
Tujuan penelitian komunikasi visual ini adalah untuk menjabarkan proses kreatif dari film animasi pendek 2D “The Missing String” yang menjadi karya Tugas Akhir dari penulis. Untuk itulah penulis memerlukan studi pustaka dari berbagai macam buku dan melakukan riset untuk mendukung proses konsep serta proses produksi dari film animasi pendek ini. Film animasi pendek “The Missing String” menceritakan pergumulan seorang musisi terkenal yang pada puncak karirnya justru menderita depresi dan merasa putus asa dengan kehidupannya. Di saat dia ingin melarikan diri dari hidup itulah dia bertemu dengan sesosok pengamen cilik yang hanya memiliki lima senar pada gitarnya namun tetap bersemangat memainkan gitarnya menghibur orang-orang yang lalu lalang. Tidak diduga, pertemuannya dengan gadis cilik itu justru mengingatkannya kembali kepada kecintaannya terhadap musik dan merubah hidupnya.
Kata Kunci : Animasi, Depresi, Musik, Visual, The Missing String
PENDAHULUAN
Perkembangan animasi di Indonesia tidak dapat dipungkiri lagi telah sangat berkembang pesat. Tidak hanya anak-anak, animasi kini dapat dinikmati oleh hampir semua umur. Tema yang bervariasi juga tentu dapat menghibur. Pada kesempatan ini penulis berniat mengambil tema drama sebagai tugas akhir. Topik yang akan penulis angkat adalah seputar musik dan depresi.
Alasan diangkatnya topik tentang penyakit depresi oleh penulis adalah karena menurut Dr. Greg Wilkinson dalam bukunya berjudul ‘Depression’, depresi adalah suatu penyakit psikis, bukan hanya perubahan mood yang biasa, namun perasaan putus asa tanpa sebab pada diri seseorang (Wilkinson, 1991). Dampak depresi sangatlah menakutkan, sebagaimana yang kita bisa lihat di kehidupan sehari-hari, dimana seorang yang sukses dapat menderita depresi dan berujung pada tindakan ekstrim seperti melukai diri atau bahkan membunuh dirinya sendiri.
Umumnya penderita depresi tidak mudah terdeteksi karena kurangnya pemahaman terhadap penyakit depresi. Maka dari itu penulis berharap agar film animasi pendek ini dapat menjadi sarana yang vokal untuk membangun kesadaran umum tentang penyakit depresi.
Film animasi ini akan dikemas dalam visual, melodi dan cerita yang indah yang penulis harapkan dapat menghibur pemirsa sekalian. Animasi ini bercerita tentang kesulitan seorang musisi yang sedang menghadapi depresi dan kebosanan dan anak lugu yang menghargai hidup dengan lima senar gitar.
METODE PERANCANGAN
Metode perancangan yang dilakukan oleh penulis dengan cara mengumpulkan data secara literatur dari buku-buku pendukung maupun artikel di internet. Penulis juga melakukan pengamatan observasi secara langsung ke dalam kehidupan masyarakat untuk membandingkan kehidupan
para pengamen dan musisi yang memang sudah terkenal. Referensi-referensi foto juga
digunakan penulis sebagai landasan dalam pembuatan matte painting.
Pada proses teknis pembuatan film animasi pendek “The Missing String”, penulis membagi proses pipeline produksi menjadi tiga tahapan yaitu pra-produksi, produksi dan pasca produksi. Dalam pra-produksi penulis mengerjakan brainstorming & observasi, naskah, desain karakter, perencanaan musik dan sound effect, serta storyboard dan animatic. Dalam proses produksi penulis mengerjakan lineart asset yang digunakan dalam film seperti karakter, environment dan aset transisi, penyesuaian dengan animatic, colouring dasar, dan pengaturan arah cahaya (cellshade) . Dalam pasca produksi penulis mengerjakan compositing, editing, sound effect, dan final render.
HASIL DAN BAHASAN
Selain data-data, penulis juga menggunakan berbagai refrensi animasi untuk membentuk style dari film animasi pendek “The Missing String”.
Untuk studi visual bentuk, penulis melakukan studi penonjolan karakteristik karakter dengan bentuk 2D Anime style, sehingga terlihat sederhana namun tetap memiliki detail-detail yang cukup. Konsep gaya penggambaran bentuk dari animasi pendek “The Missing String” terinspirasi dari konsep karater anime berjudul “Summer Wars” ciptaan Mamoru Hosoda sebagai character designer film tersebut.
Referensi gaya bentuk 2d anime style karya Mamoru Hosoda dari film animasi ‘Summer Wars’
Sumber: http://www.manganimation.net
Untuk warna, yang akan dipilih adalah warna-warna yang memiliki saturasi rendah untuk memperkaya emosi. Sedangkan untuk shading dan lighting, penulis menerapkan teknik cellshading untuk membentuk dimensi karakter. Berdasarkan teori warna yang diambil oleh penulis, warna menjadi karakteristik untuk kedua tokoh di film animasi pendek “The Missing String”. Amira yang memiliki karakter riang dan ceria di dominasi warna-warna hangat seperti merah, oranye, kuning. Mike yang memilikk Karakter dingin dan sinis di dominasi warna-warna dingin seperti biru, hijau.
Referensi palet warna yang akan digunakan. Sumber: http://tigers-stock.deviantart.com
Untuk environment, penulis akan menyesuaikan pada gaya matte painting dari Makoto Shinkai, yang merupakan teknik digital painting yang menggunakan referensi foto-foto.
Referensi teknik matte painting karya Makoto Shinkai Sumber: https://infinitemirai.wordpress.com
Motion style yang akan digunakan penulis dalam animasi pendek ini seperti animasi frame to frame pada umumnya dan menggunakan teknik dari gaya anime, di mana banyak gerakan kamera pada sudut-sudut pandang tertentu yang disorot, Dengan banyak pengambilan close up . Untuk beberapa adegan seperti saat bermain gitar akan menggunakan stok video dari musisi asli yang akan mengisi soundtrack dari film animasi pendek ini.
Contoh motion style frame to frame dari anime“BECK” Sumber: www.pureanimegallery.com
Dari studi desain tersebut, melalui pengamatan dan eksplorasi desain, penulis mendapatkan hasil desain sebagai berikut:
Typeface yang digunakan penulis sebagai desain judul adalah “Pasifico”, Pacifico dengan warna yang menyatu dengan warna langit pada background. Pada tampilan title, penulis juga menampilkan animasi daun-daun yang berterbangan untuk menambahkan mood yang tentram.
Title “The Missing String”
Pada visual karakter, penulis membuat dua karakter utama yaitu Mike dan Amira. Mike digambarkan sebagai seorang musisi tenar dengan penampilan menarik. Referensi karakter Mike adalah musisi blues terkenal, John Mayer. Sedangkan untuk karakter Amira, terinspirasi dari sebuah foto pengamen cilik yang menggambarkan pengamen pada umumnya.
Konsep Mike dan Amira
Mike adalah seorang musisi blues tenar yang memiliki penyakit depresi. Penampilan Mike didominasi warna-warna dingin seperti biru dan hijau, untuk menggambarkan sifatnya yang dingin dan sinis.
Amira adalah seorang pengamen cilik yang memiliki sifat riang dan usil. Penampilan Amira didominasi warna-warna hangat seperti oranye dan merah, untuk mempertegas karakter amira yang bersemangat.
Visualisasi Mike dan Amira
Pada animasi pendek ini, penulis menggunakan matte painting environment yang merupakan hasil dari digital painting dari stok foto asli. Latar yang digunakan adalah kota Jogjakarta, sehingga penulis melakukan observasi secara langsung untuk mendapatkan referensi yang menggambarkan kota Jogjakarta.
Environment dalam film “The Missing String”
Penulis mendesain dua macam poster untuk film animasi pendek “The Missing String”. Poster pertama memperlihatkan gitar yang hanya memiliki lima senar dan latar belakang langit. Sedangkan poster kedua menggambarkan Mike dan Amira yang sedang menyusuri kota bersama-sama seperti yang ada dalam film ini.
Poster “The Missing String”
SIMPULAN DAN SARAN
Perancangan film animasi ini membutuhkan banyak riset tentang penyakit depresi, musik blues dan juga cerita yang baik agar maksud dan tujuan film animasi pendek ini dapat tersampaikan dengan baik. Observasi sangat diperlukan dalam proses pembuatan konsep dan riset ke beberapa tempat untuk mendapatkan stok footage matte painting juga sangat penting dilakukan. Time management dalam pembuatan aset dan environment menjadi hal yang sangat penting untuk kelancaran produksi. Pemilihan lagu atau sound effect yang tepat juga perlu menjadi perhatian, agar mood dari film dapat tersampaikan.
Saran dari penulis untuk pembuatan animasi 2d, time management yang baik sangatlah dibutuhkan dalam progress asset. Aset harus segera siap untuk dianimate agar tidak menghambat jalannya produksi. Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah proses produksi sound effect. Musik menjadi hal yang sangat penting untuk membangkitkan mood dan memperlihatkan kualitas karya. Animasi di Indonesia juga sudah sangat berkembang pesat dan perlu adanya media yang dapat menampung karya-karya anak bangsa agar masyarakat dapat menikmati animasi yang berselera local content dengan kualitas yang baik.
REFERENSI
Buku:
Dameria, A.(2007).Color Basic Panduan Dasar Warna untuk Desainer &Industri Grafika. Jakarta: Link & Match graphic.
Griffin, H. (2001). The animator's guide to 2d computer animation. Oxford: Focal Press. Hendro S.D. (2009). Jago Melodi Gitar Tanpa Guru. Jakarta: Kawan Pustaka.
Mascelli, J. (1965). The five C's of cinematography: Motion picture filming techniques simplified. Hollywood: Cine/Grafic Publications.
Mattingly, D. (2011). The digital matte painting handbook. Indianapolis, IN: Wiley May, C. (1976). Short story theories. Athens: Ohio University Press.
Sullivan, K., & Schumer, G. (2008). Ideas for the animated short: Finding and building stories. Amsterdam: Focal Press.
Wilkinson, G.(1991). Depresi (Depression). Jakarta: Arcan (Ed.) Williams, R. (2001). The animator's survival kit. London: Faber.
Thomas, F., & Johnston, O. (1981). Disney animation: The illusion of life. New York: Abbeville Press. Website: http://www.festivalarchive.com https://funkytridoretta.wordpress.com http://www.manganimation.net http://tigers-stock.deviantart.com http://www.pureanimegallery.com http://www.zimbio.com
RIWAYAT PENULIS
Evina Febrianti Christy lahir di kota Jakarta pada tanggal 29 Februari 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual Program Animasi pada tahun 2015.