• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK SEMANGKA EMAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK SEMANGKA EMAS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL

ANIMASI FILM PENDEK

“SEMANGKA EMAS”

Wenda Tjoandra

JL. Raya Hankam Housing Baru Blok FF4 Bekasi, Childish_caprigirl@yahoo.com Wenda Tjoandra, Dermawan Syamsuddin, S.Sn. ; Tunjung Riyadi, S.Sn.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk membuat perancangan film animasi pendek dengan teknik 3D yang bertemakan tentang cerita rakyat dan menggunakan visual yang menarik agar pesan moral dapat tersampaikan, khususnya anak-anak.Metode Penelitian yang dilakukan dalam proses pembuatan tugas akhir ini antara lain melalui survey langsung ke lapangan, yaitu TMII. Selain itu juga melakukan pencarian data dengan media literatur seperti buku, serta didukung referensi dari media internet. Hasil yang dicapai ialah agar pesan moral yang terdapat dalam film cerita rakyat ini dapat tersampaikan dan dimengerti oleh penonton, khususnya anak-anak. Jadi simpulan dari penelitian ini ialah merancang sebuah media komunikasi visual film animasi pendek yang berisi informasi mengenai cerita rakyat yang memiliki pesan moral mengenai pentingnya sebuah kebaikan.

Kata Kunci : Cerita Rakyat, Semangka Emas, Sambas, Kalimantan Barat, Animasi Pendek, Pesan Moral

ABSTRACT

The purpose of this study is to make the design of short animated films with 3D techniques with the theme of folklore and uses an interesting visual that can be conveyed moral messages, especially children. Methods The study, conducted in the process of making this final task, among others, through the survey directly to the field, the TMII. In addition to searching the literature data with media like books, supported by a reference from the internet media. The result achieved is that the moral message contained in the folklore of this movie can be conveyed and understood by the audience, especially children. So the conclusions of this study is to design a visual communication medium short animated film that contains information about the folklore that has a moral message about the importance of a good.

Keywords: Folklore, Watermelon Gold, Sambas, West Kalimantan, Short Animation, Moral

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki banyak budaya dan beraneka ragam tradisi di setiap propinsinya. Dari keanekaragaman budaya itu, terciptalah cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun di setiap daerah yang ada di Indonesia. Setiap cerita rakyat memiliki makna yang berbeda-beda dan bersifat moral serta mendidik. Cerita rakyat memiliki ciri khas, yaitu ceritanya berisi hal-hal yang diluar nalar dan tidak mungkin bisa terjadi. Misalnya, hewan yang dapat menjelma menjadi manusia, hewan yang dapat berbicara, adanya raksasa, anak manusia yang durhaka dan dikutuk menjadi batu, dan sebagainya. Segala hal yang tidak

(2)

mungkin terjadi di dunia nyata bisa dibayangkan oleh nenek moyang kita dulu. Cerita rakyat sudah jarang terdengar dan ditemui di jaman sekarang. Tak banyak generasi muda yang tidak mengetahui cerita rakyat, meskipun dikemas dalam buku cerita rakyat. Hal itu disebabkan karena generasi muda jaman sekarang sudah tidak peka terhadap cerita-cerita rakyat yang ada di Indonesia. Oleh karena itu dengan dibuatnya film animasi ini, para generasi muda saat ini diharapkan bisa lebih menghargai warisan budaya dari nenek moyang mereka.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dipakai oleh penulis adalah pengumpulan data baik dari buku literatur yang sudah ditentukan sebelumnya dan juga data melalui internet. Berikut ini akan dijabarkan hasil analisa penulis dari sumber - sumber data yang telah dikumpulkan :

1. Data Umum

1.1 Definisi Animasi

Kata animasi diambil dari kata ‘to animate’ yang artinya membuat seolah-olah hidup dan bergerak. Secara sederhana, animasi dapat diartikan sebagai ilustrasi atau gambar yang dicetak dalam frame demi frame, yang dimana setiap frame memiliki gambar yang memuat tentang obyek dalam posisi gerak bergantian secara beraturan dengan cepat. Sehingga terciptalah ilusi pergerakan gambar. Gerakan animasi yang statis menghasilkan suatu gerakan yang halus dan tidak putus-putus. Secara luas, animasi berasal dari bahas latin, anima yang artinya jiwa, hidup, nyawa dan semangat. Animasi merupakan suatu seni untuk memanipulasi gambar menjadi seolah-olah hidup dan bergerak, yang terdiri dari animasi 2D maupun 3D.

1.2 Cerita Rakyat

Cerita rakyat adalah suatu cerita luar biasa yang terjadi di masa lampau, baik kisah nyata maupun kisah fiktif dan dianggap sebagai kekayaan milik yang kehadirannya atas dasar keinginan untuk berhubungan sosial dengan orang lain. Dalam cerita rakyat ada berbagai tindakan guna menampilkan nilai-nilai dalam masyarakat dan menjadi pelajaran bagi pendengarnya tentang makna kehidupan. Ell Konggoes dan Piere Mananda berpendapat, bahwa cerita rakyat yang tersebar secara lisan dan turun-temurun dari generasi ke generasi ini mempunyai ciri lain, yaitu “ketradisian”. Cerita rakyat diceritakan kepada anak-anak sebelum tidur karena pada saat seperti ini, anak-anak bisa fokus mendengarkan cerita dan bisa dengan cepat menyimpannya di dalam memorinya. Cerita rakyat baik diceritakan kepada anak-anak sebab agar mereka bisa meniru peran tokoh-tokoh yang baik di dalam cerita tersebut dan mengambil pesan moral dari cerita tersebut.

2. Data Cerita

2.1 Survey Lapangan

Penulis melakukan survey lapangan ke Taman Mini Indonesia Indah untuk melihat secara langsung budaya yang ada di Kalimantan Barat. Dari keterangan yang didapat langsung dari pemandu, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan melayu masih melekat pada masyarakat Sambas. Hal ini terlihat pada rumah tinggalnya yang serupa dengan rumah tinggal di Riau yang juga ada unsur melayunya, pakaian adatnya juga seperti pakaian adat melayu dan orang Sambas dulu memakai pakaian adat warna kuning.

(3)

Gambar 1 Anjungan Kalimantan Barat di Taman Mini Indonesia Indah

2.2 Sumber Cerita

Sumber cerita yang penulis dapat berasal dari cerita rakyat “Semangka Emas” yang berasal dari Kalimantan Barat, tepatnya di daerah Sambas. Berikut ceritanya :

Konon di daerah Kalimantan hidup dua orang bersaudara. Sebut saja namanya Muzakir dan Dermawan. Dua bersaudara ini memiliki sifat yang sangat berbeda. Muzakir dikenal sebagai orang yang pelit, sedangkan Dermawan suka menolong. Beberapa tahun kemudian, usaha dagang Dermawan bangkrut. Dermawan jatuh miskin sementara Muzakir selalu bertambah kaya.

Suatu hari, Dermawan menemukan burung kecil yang terjatuh di depan rumahnya. Sekonyong-konyong Dermawan langsung memungutnya dan mengobati lukanya. Ia benar-benar merawat dan menyayangi burung itu. Tak lama, burung tersebut itu dapat terbang lagi. Dermawan pun melepasnya dengan suka cita. Beberapa hari kemudian burung itu kembali ke rumah Dermawan dan menjatuhkan biji semangka. Setelah mengucapkan terima kasih, Dermawan lalu menanam biji semangka tersebut. Selang beberapa bulan semangka itu berbuah. Dermawan lalu membelahnya. Betapa terkejutnya ketika ia melihat semangka besar itu berisi penuh biji emas dan berlian. Ia menggunakannya untuk melunasi hutang-hutangnya dan membangun kembali usaha dagangnya. Dermawan menjadi kaya raya melebihi kakaknya. Dermawan juga tetap menolong dan selalu menyisihkan penghasilannya untuk orang-orang miskin.

Muzakir sangat iri dengan hal ini. Ia lalu menyuruh seorang tukang sumpit untuk melukai burung yang sedang terbang. Burung yang terkena sumpitan tersebut lalu jatuh dan Muzakir menolongnya. Muzakir melakukan hal yang persis seperti yang dilakukan Dermawan. Setelah burung itu sembuh, Muzakir pun melepasnya lagi. Beberapa hari kemudian burung tersebut kembali ke rumah Muzakir dan menjatuhkan biji semangka. Sesudah semangka tersebut berbuah dan dibelah, semangka itu malah mengeluarkan lumpur yang tiada habisnya. Lumpur tersebut lalu mengubur Muzakir dan semua harta bendanya.

Pesan Moral : Siapa yang menanam dialah yang akan menuai hasilnya. Kalau kita suka menolong orang lain dengan ikhlas dan tanpa pamrih, maka suatu saat kita pun akan diberikan pertolongan oleh yang maha kuasa tanpa sepengetahuan kita.

3. Landasan Teori

Berikut adalah landasan teori yang digunakan dalam pembuatan film animasi pendek “Semangka Emas” :

3.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi

Prinsip – prinsip animasi umum dipakai oleh animator, sebagai modal utama mereka untuk mengekspolitasi imajinasi mereka agar dapat diterapkan dalam karya yang bertujuan untuk menghidupkan suatu karya seperti arti kata Animasi yang secara harafiah berarti “membuat seolah – olah menjadi hidup”. Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang ‘hidup’. Ke-12 prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, memperkaya visual, sekaligus teknis pembuatan sebuah animasi.

(4)

Berdasarkan eksperimen yang dilakukan dan dicatat dalam buku “warna : Teori dan Kreatifitas

Penggunaannya” (Sulasmi Darmaprawira W. A., Penerbit ITB, 2002), apabila anak diberi pilihan

antara dua objek yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama, yang satu berwarna dan yang satunya tidak, anak akan cenderung memilih objek yang berwarna. Selain itu dalam buku “mengembangkan kreativitas dan kecerdasan anak”, dikatakan bahwa untuk mengembangkan kecerdasan spasial anak. Anak usia 5-8 tahun cenderung memilih suatu objek berdasarkan warna dan warna yang disukai anak adalah warna-warna cerah dan muda yang dapat merangsang kepekaan anak terhadap perasaan ceria, bahagia, dan warna-warni.

3.3 Teori Narasi

Pada dasarnya teori narasi adalah studi yang mempelajari tentang hakikat narasi, bercerita, tulisan atau sebaliknya. Aristoteles merupakan pendiri dari teori naratif dan memunculkan studi tentang narasi sebagai bentuk seni yang dikenal sebagai puisi. Menurut Chatman, narasi adalah komnikasi dan terdapat dua pihak, yaitu pengirim dan penerima. Chatman juga berpendapat bahwa narasi merupakan komunikasi yang dilihat sebagai petunjuk yang menjelaskan dari penulis ke penonton. Sedangkan menurut Rimon Kenan, narasi menunjukan proses komunikasi diamana narasi sebagai pesan yang dikirimkan. Dalam menentukan awal dan akhir dalam narasi pada dasarnya sama seperti menentukan definisi dari narasi itu sendiri. Terkadang alur cerita narasi berupa lingkaran, yaitu dari awal ke akhir dan akan kembali ke awal lagi.

3.4 Teori Sinematografi

Dalam film animasi pendek “Semangka Emas”, penulis menggunakan teknik sinematografi yang menggunakan teknik pengambilan gambar pada umumnya. Karena film animasi pendek ini bergenre drama, maka tidak menggunakan pengambilan gambar kamera yang ekstrim seperti yang biasa digunakan di film action.

HASIL DAN BAHASAN

Berikut adalah hasil dari analisa dan pembahasan mengenai visual untuk media animasi film pendek “Semangka Emas” :

1. Desain Title

Untuk desain title “Semangka Emas”, penulis menggunakan font “Scriptina Pro” yang dianggap dapat mencerminkan motif sulur tanaman semangka.

Warna yang digunakan ada 2, yang pertama gradasi warna hijau muda dan hijau tua untuk menggambarkan warna semangka, serta di berikan stroke emboss hijau tua. Warna kedua yang dipakai adalah warna gradasi warna kuning dan coklat untuk membuat efek warna emas yang diberikan stroke

emboss coklat untuk memperkuat efek warna emas pada judul.

(5)

2. Konsep Visual

2.1 Visualisasi Karakter

Untuk penggambaran visualisasi karakter-karakter dalam film animasi pendek “Semangka Emas” ini, pertama-tama penulis melakukan desain konsep berupa sketsa kasar yang diperkirakan cocok untuk karakter yang ada dalam animasi ini. Berikut adalah penjelasan dan pembahasan masing-masing karakter.

Gambar 3 Character comparison

2.1.1 Adit

Salah satu tokoh pembuka yang muncul di awal film. Merupakan anak laki-laki yang berumur 6 tahun yang memiliki sifat baik hati dan suka mendengarkan cerita. Memiliki seorang kakak yang bernama Bagas. Memakai kaos dan celana pendek sebagai baju tidur.

Gambar 4 Visualisasi 3D Adit

2.1.2 Bagas

Salah satu tokoh pembuka yang muncul di awal film. Merupakan kakak laki-laki dari Adit yang berumur 7 tahun. Sifatnya suka mengambil barang mainan milik temannya. Memakai kaos dan celana pendek sebagai baju tidur.

(6)

2.1.3 Ibu Narator

Tokoh karakter yang muncul di awal film sebagai ibu yang membacakan cerita untuk anak-anaknya. Ibu juga menjadi narator dalam cerita “Semangka Emas”. Sifat yang dimiliki sama seperti sifat ibu-ibu pada umumnya, yaitu baik hati, tegas, penyayang, sabar dan mendidik. Ciri fisiknya memakai baju terusan sederhana dan berumur 30 tahun.

Gambar 6 Visualisasi 3D Ibu

2.1.4 Dermawan

Karakter yang terdapat di dalam cerita “Semangka Emas” yang diceritakan oleh ibu dan memiliki sifat Dermawan. Karakteristiknya sama dengan Adit, namun ciri fisiknya menggunakan aksesoris dan pakaian yang diambil dari propinsi Kalimantan Barat. Saat ia menjadi miskin, pakaian yang digunakan adalah kaos dalam.

Gambar 7 Visualisasi 3D Dermawan

2.1.5 Muzakir

Karakter yang terdapat di dalam cerita “Semangka Emas” yang diceritakan oleh ibu dan memiliki sifat yang kikir. Merupakan saudara dari Dermawan. Karakteristiknya sama dengan Bagas, namun ciri fisiknya menggunakan aksesoris dan pakaian yang diambil dari propinsi Kalimantan Barat.

(7)

Gambar 8 Visualisasi 3D Muzakir

2.2 Visualisasi Environment

Environment yang dipakai dalam film animasi pendek ini ada 3, diantaranya : 2.2.1 Kamar Tidur

Environment yang muncul di awal cerita dan merupakan tempat Ibu memulai membacakan

cerita “Semangka Emas”.

Gambar 9 Visualisasi environment kamar

2.2.2 Rumah Dermawan dan Muzakir

Environment yang dipakai sebagai tempat tinggal Dermawan dan Muzakir. Dinding rumah

Dermawan berwarna kuning gading sedangkan dinding rumah Muzakir berwarna putih sedikit kekuning-kuningan.

(8)

Gambar 11 Visualisasi rumah Dermawan (kanan) dan Muzakir (kiri) 2.2.3 Rumah Kecil Dermawan

Environment yang dipakai sebagai tempat tinggal Dermawan setelah ia jatuh miskin dan

halaman rumahnya dipakai untuk menanam biji semangka pemberian burung.

Gambar 12 Visualisasi environment rumah kecil Dermawan 2.3 Hasil Visual

Berikut beberapa hasil visual yang sudah jadi :

Gambar 13 Hasil animasi yang sudah jadi

2.4 Poster

Desain poster menonjolkan 2 karakter utama dlam cerita “Semangka Emas” yang menunjukan ekspresi tiap karakter dengan latar belakang rumah Dermawan, dan terdapat semangka di depan Dermawan dan Muzakir.

(9)

Gambar 14 Poster

SIMPULAN DAN SARAN

Indonesia merupakan sebuah Negara kepulauan yang kaya akan budaya, suku bangsa, ragam budaya, ragam kesenian, musik, adat istiadat, kebiasaan hingga ragam cerita rakyat dari daerah-daerah di Indonesia yang diturunkan dari generasi nenek moyang kepada generasi penerus mereka. Di dalam cerita rakyat tersimpan pesan moral yang bermanfaat, mengajarkan mengenai etika dan moral hidup. Memberikan contoh kasus-kasus dari amal dan karma dari perbuatan yang yang telah dilakukan. Dengan adanya film animasi pendek “Semangka Emas” ini, diharapkan agar perkembangan animasi dengan tema lokal dapat terus dikembangkan, agar para generasi muda saat ini terlatih untuk mencintai produk lokal dan bisa lebih menghargai warisan budaya dari nenek moyang mereka.

REFERENSI

Buku

Agus Pitoyo. 16 April (2009). Perjalanan Animasi Indonesia.Majalah CONCEPT. Vol04. Ed.22. 2008 Sihombing, Danton. 2003. Tipografi Dalam Desain Grafis. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Syahzaman. 1995. Cerita Rakyat dari Kalimantan Barat 2. PT.Grasindo

Williams, Richard. 2002. The Animator’s Survival Kit.

Internet

---. 18 Januari (2008). Animasi : dalam teori, diakses 15 Maret 2012 dari http://agesvisual.wordpress.com

---. 7 Mei (2010). Menasehati Anak Lewat Cerita Dongeng, Cerita Anak dan Hikayat, diakses 17 Maret 2012 dari http://www.ceritarakyatnusantara.com

Anne Ahira. (2010). Asyiknya Mencari Buku Dongeng Anak. Manfaat Dongeng Anak, diakses http://anneahira.com

Arman Syam. 26 November (2011). Sejarah. Sejarah Animasi, diakses 16 Maret 2012 dari http://sejarah.info/sejarah/sejarah+animasi+lengkap

Bambang Gunawan. 12 juni (2007). Tentang animasi 2d dan di Indonesia, diakses 16 Maret 2012 dari http://sibambi.multiply.com

Cenamaycena. 12 Februari (2008). Sejarah animasi, diakses 15 Maret 2012 dari http://bolehtau.wordpress.com

Edi cahyono. 17 Oktober (2009). Tutorial. Sejarah Film Pendek, diakses 9 Maret 2012 dari http://www.filmpelajar.com

(10)

Eka Nugraha Putra. 29 Maret (2010). Ayo Kenali Indonesia Lewat Dongeng dan Cerita Rakyat, diakses 17 Maret 2012 dari http://ceritarakyatnusantara.com

Hendy Lie. (2009). Cerita Rakyat Nusantara. Semangka Emas, diakses 15 Maret 2012 dari http://folktalesnusantara.blogspot.com

Joddie Prasunu Palgunadi. 10 oktober (2010). Cerita Legenda. Cerita rakyat: Semangka Emas, diakses 15 Maret 2012 dari http://ceritainspirasi.net

Wahyu Mukti Aji. 10 oktober (2010). Cerita Dongeng. Semangka emas, diakses 15 Maret 2012 dari http://ceritakupelangiku.blogspot.com

RIWAYAT PENULIS

Wenda Tjoandra lahir di kota Jakarta pada tanggal 8 Januari 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di

Gambar

Gambar 1 Anjungan Kalimantan Barat di Taman Mini Indonesia Indah   2.2  Sumber Cerita
Gambar 2  Title “Semangka Emas”
Gambar 5 Visualisasi 3D Bagas
Gambar 7 Visualisasi 3D Dermawan  2.1.5  Muzakir
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam skripsi berjudul “Perancangan 3D Visual Effect Partikel pada Film Animasi Pendek “Light Up”” ini berisi tentang teori-teori terkait partikel cahaya, penelitian

Rumusan masalah yang ditemukan Penulis adalah, bagaimana membuat sebuah film animasi pendek yang memiliki isi yang cukup ringan untuk remaja hingga dewasa, tetapi juga

Tujuan dari film animasi pendek ini adalah merefresh kembali ingatan publik akan nilai-nilai penting Pancasila dalam penegakan hukum di Indonesia, serta mempertontonkan cerita

Tujuan penelitian ialah untuk merancang konsep dan membuat sebuah film pendek animasi 3 dimensi yang bercerita tentang pengorbanan sosok seorang ayah, dengan

Mengangkat cerita legenda dengan menggunakan media animasi sudah sangat umum dan banyak, penulis harus mencoba membuat animasi ini dengan style yang berbeda dan

Analisis di lakukan untuk mencapai dan mempermudah dalam proses pengerjaan animasi ini .Hasil yang dicapai Produk animasi film pendek yang menghibur dengan sedikit fantasi

Penulis membuat film ini bertujuan untuk mengembangkan dunia industri desain di Indonesia dan penulis menyadari film pendek animasi dengan genre komedi dan cerita

Tujuan dari penelitian untuk merancang konsep dan membuat sebuah film pendek animasi 3 dimensi yang bercerita tentang perlombaan berlari antara seekor kelinci dan