• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hiperkes Laporan Kunjungan Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hiperkes Laporan Kunjungan Perusahaan"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

WALK THROUGH SURVEY DI PERUSAHAAN WALK THROUGH SURVEY DI PERUSAHAAN PT. JAKARTA CAKRATUNGGAL STEEL MILLS PT. JAKARTA CAKRATUNGGAL STEEL MILLS

15 SEPTEMBER 2017 15 SEPTEMBER 2017

KESEHATAN KERJA DAN ERGONOMI KESEHATAN KERJA DAN ERGONOMI

Kel!"# II Kel!"# II

Rahmalia Lestari

Rahmalia Lestari 030.1030.11.2411.241

PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN DAN

KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASTRANSMIGRASII REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA PERIODE 11 $ 1% SEPTEMBER 2017 PERIODE 11 $ 1% SEPTEMBER 2017 JAKARTA JAKARTA 1 1

(2)

2 2

(3)

2 2

(4)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1. 1.

1. 1. L&'&L&'&( Bel&( Bel&#&)* M&#&)* M&+&l&+&l&,, Per

Perkemkembanbangan gan tekteknolnologi ogi saat saat ini ini begbegitu itu pespesatnatnya ya sehsehingingga ga perperalatalatan an sudsudah ah jadjadii keb

kebutuutuhan han popokok kok padpada a berberbagbagai ai laplapangangan an pekpekerjaerjaan. an. ArtArtinyinya a perperalatalatan an dan dan tekteknolnologiogi merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan prokdutifitas untuk berbagai merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan prokdutifitas untuk berbagai  jenis

 jenis pekerjaan. pekerjaan. isamping isamping itu! itu! di di sisi sisi lain lain akan akan menjadikan menjadikan dampak dampak negatifnya! negatifnya! bila bila kitakita kurang "aspada menghadapi bahaya potensial

kurang "aspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul.yang mungkin timbul. #ua

#uatu tu perperusahusahaan aan yanyang g amaaman n adaadalah lah perperusausahaahaan n yanyang g terteratuatur r dan dan terterpelpelihaiharanran dengan baik dan $epat menjadi terkenal sebagai tempat naungan buruh yang baik. Prrogram dengan baik dan $epat menjadi terkenal sebagai tempat naungan buruh yang baik. Prrogram kes

keselamelamatan atan kerkerja ja yanyang g baibaik k adaadalah lah proprogragram m yanyang g terpterpadu adu dendengan gan pekpekerjaerjaan an sehsehariari%har%harii sehingga seukar untuk di pisahkan satu sama lainnya. Pelajaran ini di maksudkan untuk  sehingga seukar untuk di pisahkan satu sama lainnya. Pelajaran ini di maksudkan untuk  memberi bimbingan ke arah pen$egahan ke$elakaan pada "aktu kita bekerja! pertolongan memberi bimbingan ke arah pen$egahan ke$elakaan pada "aktu kita bekerja! pertolongan  pertama pada ke$elakaan dan lain%lain.

 pertama pada ke$elakaan dan lain%lain.

&eselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan! terpat &eselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan! terpat kerja dan lingkungan serta $ara%$ara melakukan pekerjaan. Arti dan tujuan keselamatan kerja kerja dan lingkungan serta $ara%$ara melakukan pekerjaan. Arti dan tujuan keselamatan kerja untuk menjamin keadaan! keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah dan rohaniah manusia untuk menjamin keadaan! keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah dan rohaniah manusia serta hasil

serta hasil karya dan karya dan budabudayanyayanya! ! tertujtertuju u pada kesejahtepada kesejahteraan masyarakat pada umumnya danraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.

manusia pada khususnya.

'enaga kerja adalah setiap orang yang mempu melakukan pekerjaan baik di dalam 'enaga kerja adalah setiap orang yang mempu melakukan pekerjaan baik di dalam ma

maupupun un di di luluar ar huhububungngan an kekerjrja a guguna na memengnghahasisilklkan an jasjasa a ataatau u babaranrang g ututuk uk memememenunuhihi masyarakat. 'empat kerja adalah ruangan atau lapangan! tertutup atau terbuka! bergerak atau masyarakat. 'empat kerja adalah ruangan atau lapangan! tertutup atau terbuka! bergerak atau tetap! dimana tenaga kerja untuk suatu keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber  tetap! dimana tenaga kerja untuk suatu keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber  atau sumber%sumber bahaya! termasuk tempat kerja! semua ruangan! lapangan! halaman dan atau sumber%sumber bahaya! termasuk tempat kerja! semua ruangan! lapangan! halaman dan sekililingnya! yang merupakan bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut. sekililingnya! yang merupakan bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut.

(en

(enyadyadari ari aspaspek ek keskeselaelamatmatan an dan dan keskesehaehatan tan kerkerja! ja! pempemerinerintah tah menmengelgeluaruarkankan )ndang )ndang nomor 1 tahun 1*+0 tentang keselamatan kerja yang bertujuan melindungi )ndang )ndang nomor 1 tahun 1*+0 tentang keselamatan kerja yang bertujuan melindungi tenaga kerja dan orang lain yang ada di tempat kerja

tenaga kerja dan orang lain yang ada di tempat kerja 1.2

(5)

engan alasan untuk melindungi para tenaga kerja dan pengembangan usaha demi ter$apainya tidak adanya ke$elakaan dan penyakit akibat kerja maka ada beberapa landasan yang digunakan oleh perusahaan! sebagai berikut ,

A. )) -o. tahun 1*+0 tentang kesehatan dan keselamatan kerja /. )) -o 13 tahun 2003 pasal  dan + tentang ketenagakerjaan . )) -o.23 tahun 1**2 tentang kesehatan

. )) -o 3 tahun 1**2 tentang jaminan sosial tenaga kerja

. Permenakertrans -o.03(en1*2 tentang pelayanan kesehatan kerja

5. &epres R -o.22 tahun 1**3 tentang penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja

6. &epmenakertrans -o. tahun 2004 tentang pen$egahan dan penanggulangan 78A# di tempat kerja

7. Permenakertrans -o.11(en82009 tentang pen$egahan penyalahgunaan narkoba!  psikotropika dan :at adiktif lainnya di tempat kerja

. Permenakertrans -o.01(en1*+ tentang ke"ajiban pelatihan hiperkes bagi dokter   perusahaan

;. Permenakertrans -o.01(en1*+* tentang ke"ajiban pelatihan hiperkes bagi  paramedi$ perusahaan

&. Permenakertrans -o.Per 02(en1*0 tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelanggaraan keselamatan kerja

L. Permenakertrans -o.Per 03(en1*3 tentang pelayanan kesehatan kerja.

(. #.(enakertrans -o.#.01(en1*+* tentang pengadaan kantin dan ruang makan  -. #.irjen bina"as -o.#./<1** tentang perusahaan $atering yang

mengelola makanan bagi tenaga kerja

=. Permenakertrans -o.Per 09(-8200 tentang pertolongan pertama pada ke$elakaan di tempat kerja.

1. P(/l Pe(-+&,&&)

 -ama , P'. ;akarta akratunggal #teel (ills

Alamat , ;l. Raya /ekasi &( 21%22! Pulogadung! R' 0*R<09! Ra"a 'erate!akung! ;akarta 'imur! & ;akarta. 13*20

(6)

5asilitas produksi , #teel (elting > Rolling (ills Produk , /illet /aja > /esi /eton

&apasitas Produksi , 420.000 (' > 30.000 (' per 'ahun ;umlah &arya"an , +00 =rang

#ektor Perusahaan, /erdasarkan Anggaran asar Perusahaan! ruang lingkup kegiatan AL&A adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum! per"akilan atau keagenan! pemborong ?kontraktor@! industri manufakturing dan fabrikasi! pengolahan  barang%barang dari logam dan aluminium.

;am &erja, Pukul 0.00  1.00 ?#enin  ;umat@! terdapat 3 shift yaitu, 00.00  0.00

0.00  1.00 1.00  00.00

=Bertime , long shit ?as needed@ #abtu  (inggu , day shift ? 1 shift@

Asuransi Pega"ai, &arya"an P' Alakasa Ctrusindo memiliki asuransi kesehatan  berupa /P;# &esehatan! /P;# &etenagakerjaan..

&elembagaan P2&3 , masih belum berjalan.

okter Perusahaan , 1 orang hanya bekerja dari hari senin%rabu. 'erdapat pera"at maupun paramedis lain! bekerja setiap hari senin%jumDat.

#ejarah Perusahaan,

P' ;akarta akratunggal #teel (ills adalah salah satu perusahaan pengolaan baja nasional yang memproduksi baja tulangan beton atau yang lebih dikenal masyarakat dengan istilah besi beton. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1** di atas laha seluas 14! 7a!  berlokasi di ka"asan industri Pulo 6adung! ;akarta dan mulai beroperasi pada ;uni 1**2

#ejak memulai kegiatan operasional sampai sekarang! P'. ;#( telah berhasil menembus pasar domestik dan internasional P'. ;#( memiliki komitmen untuk 

(7)

men$iptakan produk besi beton berkualitas tinggi berinisial E#F sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh /adan #tandar -asional ndonesia dan juga standar nternasional seperti A#'(! ;# dn /#.

alam mendukung komitmen tersebut P'. ;#( terlah menerapkan #istem (anajemen (utu #= *001 yang disertifikasi sejak 1**9 dan dalam kontribusinya terhadap  penyusunan #- untuk produk besi beton dan ke ikut sertaan se$ara konsisten melakukan edukasi bagi masyarakat konsumen untuk ikut peduli terhadap pemilihan bahan%bahan  berkualitas dan memenuhi standar! P'. ;#( mendapatkan penghargaan E#- A"ardF pada tahun 201. #elanjutnya! P'. ;#( juga telah menerapkan (anajemen (utu #= 14001 dan =7#A# 1001 pada tahun 2013

8isi Perusahaan,

E(enjadikan P'. ;akarta akratunggal #teel (ills sebagai salah satu produsen baja yang terkemuka di ndonesia.F

(isi Perusahaan,

 (enjadikan # sebagai Quality Leader  untuk produksi besi beton

 (enjadikan # sebagai Price Leader  untuk produsen besi beton di ndonesia  (enjadikan # sebagai Supplier   besi beton yang terlengkap dalam memenuhi

kebutuhan pasar 

1. Al-( P(-#+

Alumunium Ctrussion Press and Aging 5urna$e  Anodi:ing dan Po"der $oating ?olouring@  Remelt  ie (anufa$turing  5abrikasi  Pa$king

BAB II

TINJAUAN TEORITIS 2.1. Ke+e,&'&) Ke(3&

&esehatan kerja adalah upaya penyeserasian antara kapasitas kerja! beban kerja! dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja se$ara sehat tanpa membahayakan

(8)

dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya! agar diperoleh produktiBitas kerja yang optimal ?)) &esehatan 1**2 Pasal 23@. &esehatan kerja bertujuan untuk  memperoleh derajat kesehatan yang setinggi%tingginya! baik fisik! mental dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat yang berada di lingkungan perusahaan. Aplikasi kesehatan kerja berupa upaya promotif! preBentif! kuratif! dan rehabilitatif.

Promosi kesehatan merupakan ilmu pengetahuan dan seni yang membantu seseorang untuk mengubah gaya hidup menuju kesehatan yang optimal! yaitu terjadinya keseimbangan kesehatan fisik! emosi! spiritual dan intelektual. 'ujuan promosi kesehatan di tempat kerja adalah ter$iptanya perilaku dan lingkungan kerja sehat juga produktiBitas yang tinggi. 'ujuan dari promosi kesehatan adalah,

 (engembangkan perilaku kerja sehat

 (enumbuhkan lingkungan kerja sehat

 (enurunkan angka absensi sakit

 (eningkatkan produktiBitas kerja

 (enurunnya biaya kesehatan

 (eningkatnya semangat kerja

)paya preBentif dilakukan untuk men$egah terjadinya penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh alatmesin dan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan kerja ataupun penyakit menular umumnya yang bisa terjangkit pada saat melakukan pekerjaan yang diakibatkan oleh pekerja. )paya preBentif diperlukan untuk menunjang kesehatan optimal pekerja agar didapat kepuasan antara pihak pekerja dan perusahaan sehingga menimbulkan keuntungan bagi kedua belah pihak. Aplikasi upaya preBentif diantaranya  pemakaian alat pelindung diri dan pemberian gi:i makanan bagi pekerja.

)paya kuratif merupakan langkah pemeliharaan dan peningkatan kesehatan bagi  pekerja. )paya penatalaksanaan penyakit yang timbul pada saat bekerja merupakan langkah untuk meningkatkan kepuasan pekerja dalam bekerja! sekaligus memberi motiBasi untuk pekerja supaya memiliki kesehatan yang optimal. Penyakit yang sering timbul dalam suatu lokasi pekerjaan dapat menjadi tolak ukur dalam mengambil langkah  promosi dan pen$egahan! sehingga tujuan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan kerja

optimal dilaksanakan.

#alah satu aspek yang harus diimplementasikan dalam kesehatan kerja adalah adanya  pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja! baik sejak a"al sebelum bekerja! selama  bekerja! maupun sesudah bekerja. 'ujuan dari pemeriksaan kesehatan ini ditujukan agar 

(9)

selain tenaga kerja yang diterima di a"al berada dalam kondisi kesehatan setinggi% tingginya! juga untuk memantau status kesehatan pekerja dan juga meminimalisir dan mendeteksi dini apakah ada penyakit akibat kerja yang ditimbulkan akibat proses  produksi.

#arana P3& di tempat kerja diatur dalam Permenakertrans R -o. 19(-8200. alam Permenakertrans tersebut! dijabarkan bah"a Pertolongan Pertama Pada &e$elakaan di tempat kerja ?P3&@ adalah upaya memberikan pertolongan pertama se$ara $epat dan tepat kepada pekerjaburuhdanatau orang lain yang berada di tempat kerja! yang mengalami sakit atau $idera di tempat kerja.

5asilitas P3& yang dimaksud dalam Permenakertrans ini meliputi ruang P3&! kotak  P3& dan isinya sesuai standar! alat eBakuasi dan alat transportasi! fasilitas tambahan  berupa alat pelindung diri danatau peralatan khusus di tempat kerja yang memiliki  potensi bahaya yang bersifat khusus. Pengusaha "ajib menyediakan ruang P3& dalam hal proses produksi mempekerjakan pekerjaburuh 100 orang atau lebih atau kurang dari 100 orang dengan potensi bahaya tinggi.

Ruang P3& juga diatur standarnya! salah satunya meliputi lokasi yang harus dekat dengan toiletkamar mandi! jalan keluar! mudah dijangkau! dan dekat dengan tempat  parkir kendaraan. &otak P3& juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut! yaitu

terbuat dari bahan yang kuat dan mudah diba"a! ber"arna dasar putih dengan lambang P3& ber"arna putih dengan lambang P3& ber"arna hijau dengan isi kotak sesuai dengan Permenakertrans yang mengatur. Penempatan kotak P3& juga harus pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau dengan diberi tanda arah yang jelas dan $ukup $ahaya serta mudah diangkat apabila digunakan dan disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja yang ada! dan dalam hal tempat kerja dengan unit kerja berjarak 900 meter atau lebih masing% masing unit kerja harus menyediakan kotak P3& sesuai jumlah pekerjaburuh.

2.2. E(*)!

rgonomi menurut /adan /uruh nternasional ? International Labor  OrganizationL=@ adalah penerapan ilmu biologi manusia sejalan dengan ilmu rekayasa untuk men$apai penyesuaian bersama antara pekerjaan dan manusia se$ara optimum agar   bermanfaat demi efisiensi dan kesejahteraan. Pada prosesnya dibutuhkan kerjasama antara lingkungan kerja ?ahli hiperkes@! manusia ?dokter dan paramedik@! serta mesin  perusahaan ?ahli tehnik@. &erjasama ini disebut segitiga ergonomi.

(10)

'ujuan dari ergonomi adalah efisiensi dan kesejahteraan yang berkaitan erat dengan  produktiBitas dan kepuasan kerja. Adapun sasaran dari ergonomi adalah seluruh tenaga kerja baik sektor formal! informal! maupun tradisional. Pendekatan ergonomi menga$u  pada konsep total manusia! mesin! dan lingkungan yang bertujuan agar pekerjaan dalam industri dapat berjalan se$ara efisien! selamat! dan nyaman. engan demikian! dalam  penerapannya harus memperhatikan beberapa hal yaitu, tempat kerja! posisi kerja! dan  proses kerja.

Adapun tujuan penerapan ergonomi adalah sebagai berikut,

1. (eningkatkan kesejahteraan fisik dan mental! dengan meniadakan beban kerja tambahan ?fisik dan mental@! men$egah penyakit akibat kerja! dan meningkatkan kepuasan kerjaG

2. (eningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan meningkatkan kualitas kerjasama sesama pekerja! pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan sistem kebersamaan dalam tempat kerjaG

3. /erkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek%aspek teknik! ekonomi! antropologi! dan budaya dari sistem manusia%mesin untuk tujuan meningkatkan efisiensi sistem manusia%mesin.

Adapun manfaat pelaksanaan ergonomi adalah menurunnya angka kesakitan akibat kerja! menurunnya ke$elakaan kerja! biaya pengobatan dan kompensasi berkurang! stress akibat kerja berkurang! produktiBitas membaik! alur kerja bertambah baik! rasa aman karena bebas dari gangguan $idera! kepuasan kerja meningkat.

Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya! antara lain meliputi, ?1@ tekhnikG ?2@ fisikG ?3@ pengalaman psikisG ?4@ anatomi! utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan persendianG ?9@ anthropometriG ?@ sosiologiG ?+@ fisiologi! terutama  berhubungan dengan temperatur tubuh! oxygen up take dan aktiBitas ototG ?@ disainG dan

sebagainya.

A"l#&+ E(*)! "&& Te)&*& Ke(3& 1. P++ #e(3&

'erdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri! posisi duduk dimana kaki tidak  terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. #edangkan posisi

(11)

 berdiri dimana posisi tulang belakang Bertikal dan berat badan tertumpu se$ara seimbang pada dua kaki.

2. P(+e+ #e(3&

Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi "aktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. 7arus dibedakan ukuran anthropometri  barat dan timur.

. T&'& le'&# 'e!"&' #e(3&

 Display harus jelas terlihat pada "aktu melakukan aktiBitas kerja. #edangkan simbol yang berlaku se$ara internasional lebih banyak digunakan daripada kata%kata. . Me)*&)*#&' 4e4&)

/erma$am%ma$am $ara dalam mengangkat beban yakni! dengan kepala! bahu! tangan! punggung! dan lain%lain. /eban yang terlalu berat dapat menimbulkan $edera tulang punggung! jaringan otot! dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.

#uperBisi 'enaga &erja

#emua pekerja se$ara kontinyu mendapat superBisi medis teratur. #uperBisi medis yang biasanya dilakukan terhadap pekerja antara lain,

&. Pemeriksaan sebelum kerja bertujuan untuk menyesuaikan pekerja baru terhadap  beban kerjanya.

&. Pemeriksaan berkala bertujuan untuk memastikan pekerja sesuai dengan pekerjaannya dan mendeteksi bila ada kelainan.

4.  -asihat harus diberikan tentang higiene dan kesehatan

2.. Pe)&#' A#4&' Ke(3&

(enurut  International Labour Organization ?L=@ tahun 1**! penyakit akibat kerja adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat dengan  pekerjaan! yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui.

/eberapa faktor penyebab penyakit akibat kerja! antara lain, 1. 5aktor fisik 

 #uara bising mengakibatkan ketulian

 Radiasi sinar rontgen atau sinar radioaktif menyebabkan penyakit kelainan darah dan

(12)

 #uhu yang terlalu tinggi menyebabkan heat stroke, heat cramps, hiperpireksia.

#edangkan suhu yang terlalu rendah menyebabkan  rosbite.

 'ekanan udara yang tinggi menyebabkan !aison Disease  Pen$ahayaan yang buruk menyebabkan kelainan pada mata.  6etaran dapat menyebabkan RaynaudDs disease.

2. 5aktor kimia

 ebu dapat menyebabkan  pneumoconiosis, diantaranya, silikosis! asbestosis dan

lainnya.

 )ap dapat menyebabkan demam uap logam ?metal ume e"er @! dermatosis.  6as dapat menyebabkan kera$unan! misalkan =! 72#! Pb dan lainnya.  Larutan :at kimia dapat menyebabkan iritasi pada kulit

 A"an atau kabut

3. 5aktor biologi

 (isalkan bibit penyakit antraks atau brusella yang menyebabkan penyakit akibat

kerja pada tenaga kerja penyamak kulit

4. 5aktor fisiologiergonomi antara lain kesalahan konstruksi mesin! sikap badan yang tidak benar dalam melakukan pekerjaan dan lain%lain yang dapat menimbulkan kelelelahan fisik dan gangguan kesehatan bahkan lambat laun dapat menyebakan

terjadi perubahan fisik.

9. 5aktor mental%psikologis

 7ubungan kerja atau hubungan industrial yang tidak baik dapat menyebabkan depresi

atau penyakit psikosomatis.

Pe)e*&#&) &*)++ "e)&#' &#4&' #e(3& &"&' l&#-#&) !el&l- 7 l&)*#&,6 &)'&(& l&)

1. 'entukan iagnosis klinisnya

iagnosis klinis harus dapat ditegakkan terlebih dahulu! dengan memanfaatkan fasilitas%fasilitas penunjang yang ada! seperti umumnya dilakukan untuk  mendiagnosis suatu penyakit. #etelah diagnosis klinik ditegakkan baru dapat

(13)

dipikirkan lebih lanjut apakah penyakit tersebut berhubungan dengan pekerjaan atau tidak.

2. 'entukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini

Pengetahuan mengenai pajanan yang dialami oleh seorang tenaga kerja adalah esensial untuk dapat menghubungkan suatu penyakit dengan pekerjaannya. )ntuk ini  perlu dilakukan anamnesis mengenai ri"ayat pekerjaannya se$ara $ermat dan teliti!

yang men$akup,

 Penjelasan mengenai semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh penderita se$ara

khronologis

 Lamanya melakukan masing%masing pekerjaan  /ahan yang diproduksi

 (ateri ?bahan baku@ yang digunakan  ;umlah pajanannya

 Pemakaian alat perlindungan diri ?masker@  Pola "aktu terjadinya gejala

 nformasi mengenai tenaga kerja lain ?apakah ada yang mengalami gejala serupa@  nformasi tertulis yang ada mengenai bahan%bahan yang digunakan ?(##! label!

dan sebagainya@

3. 'entukan apakah pajanan tersebut memang dapat menyebabkan penyakit tersebut! Apakah terdapat bukti%bukti ilmiah dalam kepustakaan yang mendukung pendapat bah"a pajanan yang dialami menyebabkan penyakit yang diderita. ;ika dalam kepustakaan tidak ditemukan adanya dasar ilmiah yang menyatakan hal tersebut di atas! maka tidak dapat ditegakkan diagnosa penyakit akibat kerja. ;ika dalam kepustakaan ada yang mendukung! perlu dipelajari lebih lanjut se$ara khusus mengenai pajanan sehingga dapat menyebabkan penyakit yang diderita ?konsentrasi! jumlah! lama! dan sebagainya@.

4. 'entukan apakah jumlah pajanan yang dialami $ukup besar untuk dapat mengakibatkan  penyakit tersebut. ;ika penyakit yang diderita hanya dapat terjadi pada keadaan pajanan

tertentu! maka pajanan yang dialami pasien di tempat kerja menjadi penting untuk diteliti lebih lanjut dan membandingkannya dengan kepustakaan yang ada untuk dapat menentukan diagnosis penyakit akibat kerja.

(14)

9. 'entukan apakah ada faktor%faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi. Apakah ada keterangan dari ri"ayat penyakit maupun ri"ayat pekerjaannya! yang dapat mengubah keadaan pajanannya! misalnya penggunaan AP! ri"ayat adanya pajanan serupa sebelumnya sehingga risikonya meningkat. Apakah pasien mempunyai ri"ayat kesehatan ?ri"ayat keluarga@ yang mengakibatkan penderita lebih rentanlebih sensitif terhadap pajanan yang dialami.

. ari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab penyakit

Apakah ada faktor lain yang dapat merupakan penyebab penyakitH Apakah penderita mengalami pajanan lain yang diketahui dapat merupakan penyebab penyakit. (eskipun demikian! adanya penyebab lain tidak selalu dapat digunakan untuk menyingkirkan penyebab di tempat kerja.

+. /uat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya

#esudah menerapkan ke enam langkah di atas perlu dibuat suatu keputusan berdasarkan informasi yang telah didapat yang memiliki dasar ilmiah. #eperti telah disebutkan sebelumnya! tidak selalu pekerjaan merupakan penyebab langsung suatu penyakit! kadang% kadang pekerjaan hanya memperberat suatu kondisi yang telah ada sebelumnya. 7al ini perlu dibedakan pada "aktu menegakkan diagnosis. #uatu pekerjaanpajanan dinyatakan sebagai  penyebab suatu penyakit apabila tanpa melakukan pekerjaan atau tanpa adanya pajanan

tertentu! pasien tidak akan menderita penyakit tersebut pada saat ini. edangkan pekerjaan dinyatakan memperberat suatu keadaan apabila penyakit telah ada atau timbul pada "aktu yang sama tanpa tergantung pekerjaannya! tetapi pekerjaannyapajanannya memperberatmemper$epat timbulnya penyakit.

2.. G8 Ke(3&

6i:i kerja adalah gi:inutrisi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerja tambahan. 6i:i kerja menjadi masalah disebabkan beberapa hal yaitu rendahnya kebiasaan makan pagi! kurangnya  perhatian pengusaha! kurangnya pengetahuan tenaga kerja tentang gi:i! tidak mendapat

(15)

uang makan! serta jumlah! kapan dan apa dimakan tidak diketahui. fek dari gi:i kerja yang kurang bagi pekerja adalah,

 Pekerja tidak bekerja dengan maksimal

 Pertahanan tubuh terhadap penyakit berkurang

 &emampuan fisik pekerja yang berkurang

 /erat badan pekerja yang berkurang atau berlebihan

 Reaksi pekerja yang lamban dan apatis!

 Pekerja tidak teliti

 fisiensi dan produktiBitas kerja berkurang

;enis pekerjaan dan gi:i yang tidak sesuai akan menyebabkan timbulnya berbagai  penyakit seperti obesitas! penyakit jantung koroner! stroke! penyakit degeneratiBe! arteriosklerotik! hipertensi! kurang gi:i dan mudah terserang infeksi akut seperti gangguan saluran nafas. &etersediaan makanan bergi:i dan peran perusahaan untuk  memberikan informasi gi:i makanan atau pelaksanaan pemberian gi:i kerja yang optimal akan meningkatkan kesehatan dan produktiBitas yang setinggi%tingginya.

2.5. Pe!e(#+&&) Ke+e,&'&)

alam pelaksanaan program kesehatan kerja! di dalamnya terkandung ke"ajiban  pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja. Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh dokter perusahaan yang ditunjuk oleh pengusaha dan telah memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan (enteri 'enaga &erja dan 'ransmigrasi dan &operasi -o. Per. 01(-1*+. 'ujuan dari dilakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja se$ara umum adalah memperoleh dan mempertahankan derajat kesehatan yang setinggi%tingginya selama bekerja maupun setelah bekerja.

Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja terbagi atas tiga !antara lain,

 Pe!e(#+&&) #e+e,&'&) +e4el-! 4e#e(3&

itujukan agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi%tingginya! tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai

(16)

tenaga kerja lainnya dan $o$ok untuk pekerjaan yang akan dilakukan sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja lainnya terjamin.

Pemeriksaan yang dilakukan antara lain! pemeriksaan fisik lengkap! kesegaran  jasmani! rontgen paru! laboratorium rutin dan pemeriksaan lain yang berkaitan

dengan pekerjaan tertentu.

 Pe!e(#+&&) #e+e,&'&) 4e(#&l&

(erupakan pemeriksaan kesehatan pada "aktu%"aktu tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter perusahaan. Pemeriksaan dimaksudkan untuk menilai kemungkinan adanya pengaruh%pengaruh dari pekerjaan sedini mungkin ?deteksi dini@ yang kemudian perlu dikendalikan dengan usaha pen$egahan. #emua perusahaan harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kerja sekurang% kurangnya 1 tahun sekali.

 Pe!e(#+&&) #e+e,&'&) #,-+-+

(erupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter perusahan se$ara khusus terhadap tenaga kerja tertentu. Pemeriksaan bertujuan untuk menilai adanya pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau kelompok tenaga kerja tertentu.

Pemeriksaan kesehatan khusus dapat dilakukan terhadap,

 'enaga kerja yang telah mengalami ke$elakaan atau penyakit yang memerlukan  pera"atan lebih dari 2 minggu.

 'enaga kerja usia lebih dari 40 tahun atau tenaga kerja "anita dan tenaga kerja $a$at! serta tenaga kerja muda yang melakukan pekerjaan tertentu.

 'enaga kerja yang terdapat dugaan%dugaan tertentu mengenai gangguan kesehatannya. Perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuai kebutuhan.

(17)

2.9. HIV:AIDS

78A# saat ini di bukan hanya menjadi masalah kesehatan akan tetapi juga menjadi masalah di bidang dunia kerja yang berdampak pada produktiBitas dan profitabilitas  perusahaan. &ementrian &etenagakerjaan R telah mengeluarkan &eputusan (enteri -o. (en82004 mengenai pen$egahan dan Penaggulangan 78A# di tempat kerja! di mana dalam &eputusan (enteru 'enaga &erja dan 'ransmigrasi terdapat ke"ajiban  pengusaha untuk melakukan upaya pen$egahan dan penanggulangan 78A# di tempat

kerja melalui,

1. Pengembangan kebijakan tentang upaya pen$egahan dan penanggulangan 78A# di tempat kerja yang dapat dituangkan dalam Peraturan Perusahaan ?PP@ atau Perjajian &erja /ersama ?P&/@

2. Pengkomunikasian kebijakan dengan $ara menyebarluaskan informasi dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.

3. Pemberian perlindungan kepada pekerjaburuh dengan 78A# dari tindak dan  perlakuan diskriminatif.

4. Penerapan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja khusus untuk pen$egahan dan  penanggulangan 78A# sesuai dengan peraturan perundan%undangan yang  berlaku.

(enurut L= terdapat beberapa prinsip kun$i dan kaidah tentang 78A# di dunia kerja yang berlaku bagi semua aspek pekerjaan dan semua tempat kerja! termasuk sektor  kesehatan! antara lain,

1. su tempat kerja

78 A# adalah isu tempat kerja! karena dia mempengaruhi angkatan kerja! dan karena tempat kerja dapat memainkan peran Bital dalam membatasi penularan dan dampak  epideminya.

2. -ondiskriminasi

'idak ada diskriminasi terhadap pekerja berdasarkan status 78 yang nyata atau di$urigai.

(18)

7ubungan gender yang lebih setara dan pemberdayaan "anita adalah penting untuk  men$egah penularan 78 dan membantu masyarakat mengelola dampaknya.

4. Lingkungan kerja yang sehat

'empat kerja harus meminimalkan risiko pekerjaan! dan disesuaikan dengan kesehatan dan kemampuan pekerja.

9. ialog #osial

&ebijakan dan program 78A# yang sukses membutuhkan kerjasama dan saling per$aya antara pengusaha! pekerja dan pemerintah

. 'idak boleh melakukan skrining untuk tujuan rekrutmen

'es 78 di tempat kerja harus dilaksanakan se$ara sukarela dan rahasia! tidak boleh digunakan untuk menskrining pelamar atau pekerja.

+. &erahasiaan

Akses kepada data perseorangan! termasuk status 78 pekerja! harus dibatasi oleh aturan dan kerahasiaan.

. (elanjutkan hubungan pekerjaan

Pekerja dengan penyakit yang berkaitan dengan 78 harus dibolehkan bekerja dalam kondisi yang sesuai selama dia mampu se$ara medik.

*. Pen$egahan

(itra sosial mempunyai posisi yang unik untuk mempromosikan upaya pen$egahan melalui informasi! pendidikan dan dukungan bagi perubahan perilaku.

10. &epedulian dan dukungan Pekerja berhak mendapat pelayanan kesehatan yang terjangkau.

(19)

BAB III PELAKSANAAN

.1. T&)**&l &) W&#'- Pe)*&!&'&)

&unjungan perusahaan ke P'. ;A&AR'A A&RA')-66AL #'L (LL# ini dilakukan pada hari ;umat tanggal 14 #eptember 201+ pukul 13.00%1.00

.2. L#&+ Pe)*&!&'&)

Lokasi P'. ;A&AR'A A&RA')-66AL #'L (LL# terletak ;l. Raya /ekasi &( 21%22! Pulogadung! R' 0*R<09! Ra"a 'erate!akung! ;akarta 'imur! & ;akarta. 13*20

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

.1. ;&+l'&+ Pel&&)&) Ke+e,&'&)

5asilitas pelayanan kesehatan yang tersedia hanya satu poliklinik. 'erdapat satu dokter   perusahaan yang datang ke perusahaan tiga hari dalam seminggu setiap hari #enin sampai hari

Rabu. okter perusahaan hanya menangani keluhan yang tidak berat seperti #PA dan myalgia. /ila terdapat pasien dengan kega"atdaruratan ataupun pasien dengan luka besar! maka akan

(20)

dirujuk ke rumah sakit terdekat dari perusahaan. Pada saat kunjungan dilakukan! poliklinik  sedang tutup dan dikun$i! sehingga kami tidak dapat memeriksa apa saja yang terdapat di dalam  poliklinik tersebut.

.2. P(*(&! Ke+e,&'&)

Program kesehatan preBentif seperti pemberian suplemen kesehatan tidak ada pada  perusahaan ini. Pemeriksaan kesehatan berkala tidak pernah dilakukan lagi sejak 9 tahun terakhir.

Penggunaan alat pelindung diri masih sangat kurang.

Program kesehatan promotif yang dilakukan yaitu kegiatan penyuluhan APAR ?Alat Pemadam &ebakaran Ringan@. Penyuluhan yang berasal dari puskesmas yang diikuti semua tenaga kerja mengenai tentang narkoba! /! tetapi belum pernah dilakukan penyuluhan mengenai 78 A#.

Program kesehatan kuratif yaitu pengobatan yang dilakukan oleh dokter perusahaan! misalnya  pengobatan poliklinik yang buka dua kali dalam seminggu! tetapi pengobatan yang dilakukan hanya untuk keluhan yang tidak berat seperti #PA dan myalgia! dan jika ada pasien dengan kega"atdaruratan ataupun pasien dengan luka besar! maka akan dirujuk ke rumah sakit terdekat dari perusahaan

Program kesehatan rehabilitasi sudah dilakukan oleh perusahaan ini dalam bentuk rujukan tenaga kerja yang mengalami ke$elakaan kerja ke rumah sakit yang mengadakan kerja sama dengan perusahaan ini. 'etapi tidak ada pemindahan tugas pekerjaan apabila karya"an tersebut mengalami ke$elakaan kerja.

(21)

.. Pe)<e*&,&) HIV AIDS &) N&(#4&

Pen$egahan 78 A# tidak dilakukan se$ara optimal dan tidak dilakukan  penyuluhan. -amun penyuluhan narkoba pernah diberikan kepada tenaga kerja oleh dokter puskesmas. Pada saat penerimaan $alon tenaga kerja juga tidak ada persyaratan untuk dilakukan tes narkoba.

.. Pe!e(#+&&) Ke+e,&'&)

P'. ;akarta akrtatunggal #teel (ills selalu mengadakan Pemeriksaan &esehatan A"al kepada $alon tenaga kerja. &emudian dokter perusahaan akan melakukan beberapa "a"an$ara dan pemeriksaan fisik kepada $alon tenaga kerja di klinik perusahaan.

P'. ;akarta akrtatunggal #teel (ills sudah tidak melakukan Pemeriksaan &esehatan /erkala dalam 9 tahun terakhir .

/agi tenaga kerja yang memiliki keluhan khusus! P'. ;akarta akrtatunggal #teel (ills memberikan Pemeriksaan &esehatan &husus yang akan dilayani oleh dokter   perusahaan. Apabila memerlukan pemeriksaan penunjang yang tidak tersedia di klinik   perusahaan! maka tenaga kerja akan dirujuk ke Rumah #akit setempat yang lebih

memadai.

.5. Ke+e+-&&) Pe#e(3& e)*&) Al&'

Pada salah satu departemen! yaitu epartemen ie (anufa$turing! para pekerja melakukan pekerjaannya dalam posisi statis selama  jam! dan hanya beristirahat selama 1 jam pada jam makan siang. Pada bagian untuk pengelasan para pekerja juga tidak  menggunakan penutup muka. Posisi kerja pun saat memasang baut tidak ergonomis. ara &erja juga tidak ergonomis! dengan mengangkut aluminium dan menggunakan  punggung sebagai tumpuan sehingga menyebabkan risiko nyeri pinggang ba"ah. #elain itu! kursi yang mereka gunakan tidak memiiki sandaran sehingga posisi $enderung membungkuk. Para pekerja menggunakan alat bantu untuk mengangkat aluminium dalam jumlah besar. #e$ara garis besar! kebanyakan para pekerja tidak menggunakan alat  pelindung diri.

(22)

.9. P(*(&! Pe!e)-,&) G8 Pe#e(3&6 K&)') &'&- R-&)* M&#&)

Perusahaan tidak memperhatikan dan memastikan apakah nutrisi yang diperoleh setiap tenaga kerja $ukup atau tidak. P'. ;akarta akratunggal #teel (ills memberikan uang makan kepada tenaga kerja yang termasuk di dalam gaji sehingga mengharuskan  para pekerja membeli makanan sendiri yang tidak diketahui kandungan nutrisinya. 7al ini menyebabkan tidak dapat diketahui se$ara pasti jenis makanan! ke$ukupan gi:i serta kesehatan makanan setiap tenaga kerja. apat disimpulkan bah"a perusahaan tidak  memperhatikan aspek kebutuhan gi:i tenaga kerja. #elain itu! pada perusahaan ini tidak  ada perbedaan uang makan berdasarkan beban kerja. /erdasarkan #urat daran (enteri 'enaga &erja dan 'ransmigrasi -o. 01(en1*+* tentang pengadaan kantin dan ruang makan! seharusnya perusahaan dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 200 orang "ajib memiilki kantin sendiri. -amun! P' Alakasa Ctrusindo tidak memiliki ruang makan untuk tenaga kerja. 'enaga kerja memakai ruang loker di diBisi sendiri sebagai ruang makan.

.7. Pe)&#' A#4&' Ke(3&

Penyakit terbanyak yang diderita oleh tenaga kerja P'. Alakasa Ctrusindo antara lain,

a. Lo" /a$k Pain  b. )rtikaria $. 7ernia d. 6astritis e. &olesterol f. Rhinitis g. (yalgia h. ermatitis i. Lain%lain

 -amua berdasarkan pengkuan pega"ai P'. ;akarta akratunggal #teel! penyakit yang  paling sering dikeluhkan oleh perkerja adalah ,

1. Lo" /a$k Pain 2. #PA

3. Luka /akar   .%. S&(&)& PK &) T!

(23)

Perusahaan tidak menyediakan kotak P3& hampir di setiap deBisi atau bagian  produksi. Perusahaan sudah tidak membentuk tim tanggap darurat untuk memberikan  pertolongan pertama kepada tenaga kerja yang mengalami ke$elakaan kerja. #ehingga  jika terjadi ke$elakaan atau penyakit akibat kerja! maka yang melakukan pertolongan  pertama yaitu teman%teman atau tenaga kerja yang lainnya. #e$ara pengetahuan dan  perlengkapan P3& jauh dari kata sempurna dikarenakan tenaga kerja tidak dibekali

mengenai pengobatan atau tindakan pertolongan pada saat ke$elakaan terjadi.

BAB V RUMUSAN MASALAH N R-!-+&) !&+&l&, Pe(&'-(&) "e(-)&)*&) &)* 4e(l&#-S'&)&('

(24)

1. 5asilitas, Poliklinik  2Cminggu ?#enin dan &amis@! dilayani oleh 1 dokter perusahaan. okter tersebut  praktik dalam "aktu 9 jam. Permenaker   -o.3(-1*2 tentang pelayanan &esehatan &erja

Perusahaan yang memiliki tenaga kerja 200%900 orang dengan tingkat

 bahaya rendah harus

menyelenggarkan pelayahan kesehatan kerja,

% /erbentuk klinik buka tiap hari kerja ?dilayani oleh  paramedis@

i pimpin dokter yang praktek 2 hari sekali. )paya preBentiBe Pemberian suplemen kesehatan tidak  ada pada  perusahaan ini. Pemeriksaan kesehatan berkala tidak pernah dilakukan lagi sejak 9 tahun terakhir. Penggunaan alat  pelindung diri masih sangat kurang. Permenaker   -o.02(-1*0 tentang Pemeriksaan &esehatan 'enaga &erja dalam Penyelenggaraan &eselamatan &erja Permenakertrans  -o.Per.03(en1*2 tentang Pelayanan &esehatan &erja Permenakertrans  -o.0(en82010

tentang Alat Pelindung iri

% Pembinaan dan penga"asan kesehatan kerja dan lingkungan kerja minimal setiap 3 bulan sekali

% ilakukan pemeriksaan berkala 1 tahun sekali! dan pemeriksaan khusus bila diperlukan

%Pemberian penyuluhan tentang  pentingnya AP dan bila melanggar 

(25)

)paya Promotif  'idak pernah dilakukan  penyuluhan mengenai 78 A#! hanya  penyuluhan tentang / dan  -arkoba. &urangnya poster   peringatan bahaya! dan pen$egahan ke$elakaan kerja. Permenakertrans  -o.03(en1*2 tentang P&& 

Pemberian penyuluhan tentang 78 A# dan penyakit tersering minimal 1 kali dalam 1 tahun.

Pemberian poster peringatan disetiap alat yang berbahaya dan poster  keselamatan kerja disetiap departemen. )paya &uratif, % &urang diperhatikan keberadaan klinik   pemeriksaan dan  pengobatan di  perusahaan % Permenakertrans  -o. Per.03(en1*2 tentang P&& yang meliputi usaha promotif!  preBentif! kuratif! dan

rehabilitatif.

% Permenaker  

 -o.2(en1*0 tentang Pemeriksaan &esehatan 'enaga kerja dalam Penyelenggaraan.

% (engoptimalkan klinik yang ada di lingkungan perusahaan. )paya Rehabilitatif , % 'idak adanya  pemindahan tugas  pekerjaan apabila karya"an tersebut mengalami ke$elakaan kerja % &onfensi L= -o. 19*1*3 tentang proses  pemulihan tenaga kerja dari ke$elakaan atau  penyakit untuk dapat  bekerja kembali baik di tempat kerja semula atau baru yang sesuai dengan kondisi dan kemampuannya

% Permenakertrans -o. Per.03(en1*2

tentang P&& yang meliputi usaha promotif!  preBentif! kuratif! dan

rehabilitatif.

% Peningkatan upaya promotif dan  preBentif sehingga tidak terulang

kembali ke$elakaan akibat kerja. % 'erdapat penilaian dan konseling dalam upaya pemulihan ke$elakaan yang di alaminya! sehingga  penempatannya tepat.

% Peningkatan pelayanan pengobatan  pada klinik perusahaan.

2 78 A# ,

% 'idak pernah

% &epmenakertrans -o. (-82004 tentang

% Pemeriksaan 78 A# tidak   menjadi ke"ajiban $alon tenaga kerja

(26)

dilakukan

 pemeriksaan 78 A#

Pen$egahan dan Penanggulangan 78 A# di tempat kerja % &epdirjen PP& -o. &ep.22;PP&8200 tentang Petunjuk 'eknis Penyelenggaraan

Pelayanan &esehatan &erja.

ke$uali atas inisiatif ?permintaan@ indiBidu tersebut.

% alon tenaga kerja dengan 78 A#  positif diperbolehkan untuk bekerja dengan pemberian edukasi dan  pertimbangan pekerjaan yang sesuai.

3 Posisi kerja tidak   ergonomis! posisi kerja saat memasang baut! mengangkut aluminium dan menggunakan  punggung sebagai tumpuan sehingga menyebabkan risiko nyeri  pinggang ba"ah. &ursi yang mereka gunakan tidak memiiki sandaran sehingga  posisi $enderung membungkuk  )) no.1 tahun 1*+0 tentang keselamatan kerja )) R no.13 tahun 2003 tentang ketenagakaerjaan PP no.90 tahun 2012 tentang penerapan #(&3

(elakukan penyuluhan tentang  bagaimana sikap tubuh yang

ergonomis dalam bekerja.

(elakukan penyuluhan tentang  bagaimana $ara mengangkat dan

mengangkut yang benar.

(enyediakan alat%alat sesuai ergonomi.

4 'idak terdapat ruang ruang tempat makan dan kantin

tidak pernah ada  penyuluhan

tentang kebutuhan dan pentingnya gi:i bagi pekerja

#urat edaran menteri tenaga kerja dan transmigrasi -=. #. 01men1*+* tentang  pengadaan kantin dan

ruang makan

Pengadaan ruang tempat makan dan kantin.

(engadakan penyuluhan tentang kebutuhan gi:i kerja.

9 'idak diadakan  pemeriksaan kesehatan se$ara  berkala 'idak ada  pemeriksaan )ndang undang no 1 tahun 1*+0 tentang keselamatan kerja Permenaker no 2(en 1*0 tentang  pemeriksaan kesehatan

(engadakan pemeriksaan kesehatan  berkala minimal 1 tahun dalam sekali! melakukan pemeriksaan khusus bila di butuhkan

(27)

se$ara khusus tenaga kerja dalam  penyelenggaraan keselamatan kerja  #arana P3&   % /elum adanya  petugas khusus untuk P3&  % /elum tampak  adanya lokasi P3&  yang mudah terlihat dan terjangkau /elum ada  pembasahan tubuh $epat ?sho"er@ dan pembilasan  pen$u$ian mata Permenaker   -o.Per.03(-1*2 Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi republik  indonesia nomor,PR  19 (- 8200

%#uatu perusahaan seharusnya menyediakan minimal 2 orang  petugas khusus untuk menangani

P3& 

%Pengurus seharusnya memasang  pemberitahuan tentang nama dan lokasi di tempat kerja pada tempat yang mudah dilihat dan dapat  jangkau

%&arena jumlah tenaga kerja di  perusahaan P' Alakasa kstrusindo memiliki lebih dari 100 orang oekerja maka perusahaan seharusnya menyediakan fasilitas berupa ruang P3k 

Perusahaan seharusnya mempunyai tempat untuk pembasahan tubuh

(28)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Ke+!"-l&)

ari hasil "alkthough surBey yang kami lakukan! maka kesimpulan yang dapat ditarik  adalah,

 ari aspek ergonomis sikap dan posisi tubuh pekerja kurang ergonomis.

 ari aspek pemenuhan gi:i pekerja! pekerja hanya diberikan uang makan yang tidak  disesuaikan dengan beban kerja! tidak terdapat ruang makan atau kantin.

 ari aspek pemeriksaan kesehatan belum sesuai dengan aturan! "alaupun  pemeriksaan kesehatan a"al telah dilakukan pada semua $alon tenaga kerja yang meliputi "a"an$ara dan pemeriksaan fisik!  pemeriksaan berkala tidak dilakukan rutin setiap 1 tahun karena sudah tidak dilakukan 9 tahun terakhir ini . Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan bagi tenaga kerja tertentu sesuai dengan keluhan pekerja yang nantinya akan dirujuk ke Rumah #akit setempat yang lebih memadai.

 ari aspek program kesehatan! perusahaan belum rutin mengadakan penyuluhan  berkala! selain itu data mengenai program preBentif! kuratif dan rehabilitatiBe juga

tidak jelas.

 ari aspek pen$egahan 78! A#! dan narkoba belum dilakukan se$ara optimal dan  belum dilakukan penyuluhan.

 itinjau dari segi sarana P3& belum ada di setiap deBisi atau bagian produksi! jika terjadi ke$elakan pertolongan pertama dilakukan oleh tenaga kerja lain! tidak ada  petugas P3& khusus.

 itinjau dari segi personil kesehatan! P'. ;akarta akratunggal #teel memiliki dokter  yang melakukan pelayanan kesehatan yang datang tiga kali dalam seminggu.

B. S&(&)

ari hasil "alkthrough surBey yang kami lakukan! maka kami ajukan beberapa saran yaitu , 

 (elakukan sosialisasi dan pelatihan petugas kesehatan demi kelangsungan program kesehatan ?promotif! preBentif! kuratif! rehabilitatif@

 (elakukan penelitian epidemiologi untuk mengetahui 10 penyakit terbanyak dan  penyakit akibat kerja yang ada di perusahaan.

 Pengadaan Ruang (akan dan penyuluhan gi:i kerja bagi tenaga kerja

 Penyuluhan tentang penggunaan AP yang baik dan benar! posisi yang ergonomis dalam melakukan pekerjaan! 78%A# dan narkoba.

 Perusahaan seharusnya melaporkan setiap PA& yang terjadi.

 Perusahaan seharusnya menyediakan minimal 2 orang petugas P3&.

 Pengurus seharusnya memasang pemberitahuan tentang nama dan lokasi P3& di tempat kerja pada tempat yang mudah terlihat.

(29)

 =leh karena jumlah tenaga kerja di perusahaan P'. ;akarta akratunggal #teel (ills lebih dari 100 orang dalam satu shift maka perusahaan seharusnya menyediakan fasilitas berupa ruang P3&. .

 &otak P3& seharusnya terletak pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau! diberi tanda arah yang jelas! $ukup $ahaya serta mudah diangkat apabila digunakan.

(30)

BAB VII PENUTUP

ari pemaparan makalah di atas! maka dapat diambil kesimpulan bah"a kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk men$iptakan perlindungan dan keamanan dari resiko ke$elakaan dan bahaya baik fisik! mental maupun emosional terhadap  pekerja! perusahaan! masyarakat dan lingkungan. ;adi kesehatan dan keselamatan kerja tidak 

selalu berkaitan dengan masalah fisik pekerja! tetapi juga mental! psikologis dan emosional. &esehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam ketenagakerjaan. =leh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang%undangan yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan keselamatan kerja. (eskipun banyak  ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja! tetapi masih banyak  faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. (asih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi ke$elakaan kerja.

=leh karena itu! perlu ditingkatkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang dalam hal ini tentu melibatkan peran bagi semua pihak. 'idak hanya bagi para pekerja! tetapi juga pengusaha itu sendiri! masyarakat dan lingkungan sehingga dapat ter$apai  peningkatan mutu kehidupan dan produktiBitas nasional.

Referensi

Dokumen terkait

If this message is not eventually replaced by the proper contents of the document, your PDF viewer may not be able to display this type of document.. You can upgrade to the

Mata Pelajaran Nilai Rata-rata Rapor1. Nilai

Praktik Pengalaman Lapangan meliputi semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sabagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Sistem klasifikasi pada penelitian ini pun dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan di lingkungan masyarakat Jawa Barat, akan tetapi terbatasnya ruang lingkup untuk

karangannya dalam Quran, menemui banyak hambatan untuk mendapatkan pengikut karena orang-orang Mekkah selalu memberitahu kepada pengikutnya bahwa Allah adalah Dewa Bulan dan Dewa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya formalin pada tahu cina yang dijual di pasar tradisional sekitar Darmaga, Kabupaten Bogor; menentukan kadar fotmalin

Skema ini mengacu pada Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 223 Tahun 2016 tentang Penetapan Jenjang Kualifikasi Nasional Indonesia bidang

Berdasarkan metoda Box-Jenkins ARMA, maka menggunakan data curah hujan bulanan tahun 2001 – 2013 di Kabupaten Semarang dapat dilakukan prediksi curah hujan bulanan untuk wilayah