• Tidak ada hasil yang ditemukan

8.1 Ringkasan Rencana Pembangunan Kabupaten Fakfak Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Fakfak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "8.1 Ringkasan Rencana Pembangunan Kabupaten Fakfak Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Fakfak"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

B

B

a

a

b

b

8

8

R

R

E

E

N

N

C

C

A

A

N

N

A

A

K

K

E

E

S

S

E

E

P

P

A

A

K

K

A

A

T

T

A

A

N

N

(

(

M

M

E

E

M

M

O

O

R

R

A

A

N

N

D

D

U

U

M

M

)

)

R

RE

E

N

N

C

C

AN

A

NA

A

IN

I

NV

VE

ES

ST

TA

A

SI

S

I

DA

D

AN

N

KA

K

AI

ID

DA

AH

H

PE

P

EL

LA

AK

KS

SA

A

NA

N

AA

AN

N

8.1 Ringkasan

Rencana

Pembangunan

Kabupaten

Fakfak

8.1.1 Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten

Fakfak

Skenario pengembangan wilayah Kabupaten Fakfak secara rinci dijabarkan dalam arah dan kebijakan pembangunan daerah. Kebijakan Pembangunan Tahun 2006 - 2010 diarahkan guna pemantapan kehidupan sosial, politik, ekonomi masyarakat, peningkatan sumberdaya manusia, penanganan kesenjangan wilayah / perkampungan, pemantapan kelembagaan dan otonomi daerah, perlindungan hak dan martabat kaum perempuan, peningkatan bakat dan prestasi generasi muda, pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang adil dan bijaksana, serta stabilitas daerah yang aman, tertib, tentram, damai dan rukun.

Dalam pelaksanaan agar tercapai agenda atau misi pembangunan, Pemerintah Daerah akan menggunakan strategi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Upaya tersebut dilakukan dengan strategi sebagai berikut :

1. Strategi pembangunan melalui pendekatan kewilayahan, yang membagi daerah pembangunan sesuai dengan potensi unggulan dan karakteristik wilayah dirumuskan dalam 7 (tujuh) wilayah pembangunan dengan potensi unggulan, yaitu :

Tabel 8.1

Skenario Pendekatan Pembangunan Berdasarkan Kewilayahan

No Orde Sub Wilayah Pengembangan

Pusat Sub Wilayah

Pengembangan Fungsi

1 I Fakfak, Fakfak Tengah Kota Fakfak

1. Fungsi utama, sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) :

 Sebagai pusat pemerintahan lingkup kabupaten (ibukota kabupaten)  Sebagai pusat pelayanan distrik  Sebagai pusat perdagangan dan

jasa (CBD) skala pelayanan regional kabupaten

 Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala regional

 Sebagai pusat pelayan kesehatan skala regional

 Sebagai pusat pelayanan komunikasi dan perhubungan  Untuk pengembangan kegiatan

pariwisata

 Sebagai pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan  Pusat koleksi dan distribusi

2. Fungsi pendukung :

 Pusat permukiman penduduk terbatas

2 II Kokas, Kramomongga Kokas

1. Fungsi utama :

 Sebagai pusat pelayanan distrik  Sebagai pusat perdagangan dan

jasa

 Sebagai pusat pelayanan perhubungan skala distrik/lokal  Sebagai pusat pengembangan

kegiatan pariwisata

 Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala lokal/distrik

(2)

No Orde Sub Wilayah Pengembangan

Pusat Sub Wilayah

Pengembangan Fungsi

kesehatan skala lokal/distrik  Sebagai pusat pengembangan

sektor industri perkebunan rakyat  Sebagai pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan

 Sebagai koleksi dan distribusi

2. Fungsi pendukung :

Pusat permukiman penduduk

3 II Teluk patipi, Fakfak Barat Teluk patipi

1. Fungsi utama :

 Sebagai pusat pelayanan Distrik  Sebagai pusat perdagangan dan

jasa Distrik

 Sebagai pusat pelayanan perhubungan skala Distrik/lokal  Sebagai pusat pelayanan

pendidikan skala lokal

 Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala lokal

 Sebagai pengembangan industri perkebunan rakyat

 Sebagai pusat pengebangan kegiatan industri kelautan dan perikanan

 Sebagai pengebangan agroindustri

2. Fungsi pendukung :

Pusat permukiman penduduk

4 III Bomberay Bomberay

1. Fungsi utama :

 Sebagai pusat pelayanan Distrik  Sebagai pusat perdagangan dan

jasa Distrik

 Sebagai pusat pelayanan perhubungan skala Distrik/lokal  Sebagai pusat pelayanan

pendidikan skala lokal

 Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala lokal

 Sebagai pusat pengembangan permukiman

 Sebagai pusat pengembangan pertanian dan peternakan  Sebagai pusat pengembangan

pertambangan dan energi  Sebagai pusat pengebangan

kegiatan budidaya perikanan  Sebagai pusat pengebangan

agrobisnis

 Sebagai koleksi dan distribusi

2. Fungsi pendukung :

Pusat permukiman penduduk

No Orde Sub Wilayah Pengembangan

Pusat Sub Wilayah

Pengembangan Fungsi

 Sebagai pusat pelayanan Distrik  Sebagai pusat perdagangan dan

jasa Distrik

 Sebagai pusat pelayanan perhubungan skala Distrik/lokal  Sebagai pengembangan kegiatan

pertanian

 Sebagai pengembangan agrobisnis  Sebagai pusat pelayanan

pendidikan skala lokal

 Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala lokal

 Sebagai pusat pengembangan permukiman

 Sebagai pusat pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan

 Sebagai koleksi dan distribusi

Sumber : RTRW Kabupaten Fakfak, Tahun 2006

Keterangan :

Orde I = Skala Kabupaten

Orde II = Skala Sub Kabupaten (inter distrik)

Orde III = Skala local/Distrik (yang dipicu perkembangan yang disiapkan sebagai pengganti fungsi orde I)

2. Strategi pemenuhan kebutuhan hak dasar masyarakat sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui upaya :

1) Pemenuhan hak atas pangan;

2) Pemenuhan hak atas pelayanan kesehatan;

3) Pemenuhan hak atas pelayanan pendidikan dasar; 4) Pemenuhan hak atas pekerjaan dan usaha;

5) Pemenuhan hak atas perumahan; 6) Pemenuhan hak atas tanah;

7) Pemenuhan hak atas fasilitas umum publik; 8) Pemenuhan hak atas rasa aman;

9) Pemenuhan hak atas sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

3. Dalam upaya mewujudkan pembangunan ekonomi yang baik dan berkesinambungan ditempuh melalui :

(3)

3) Pengelolaan BUMD yang sehat dan

4) Mendorong pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan sentra pertanian. 4. Agar pertumbuhan ekonomi dapat terwujud dan terpenuhinya kebutuhan dasar

masyarakat, maka perlu ditunjang dengan percepatan dan realisasi pembangunan infrastruktur seperti pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan dan pusat kota menuju daerah pedalaman, pembangunan Bandara di Bomberay, peningkatan infrastruktur bandara Rendani serta merevitalisasi lapangan terbang perintis.

5. Menyelenggarakan pemerintahan sesuai amanat otonomi daerah dan Otonomii Khusus.

Dalam Pelaksanaan agenda atau inisi pembangunan di Kabupaten Fakfak, maka sasaran dan kebijakan serta program pembangunan yang akan ditempuh sebagaimana uraian berikut :

1. Agenda Perwujudan Kesejahteraan Rakyat.

Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi geografis, dan kondisi lingkungan. Rumusan kebijakan pembangunan diorientasikan pada upaya peningkatan pendapatan, pemberdayaan usaha, pemberdayaan manusia dan lingkungan.

Sasaran

Sasaran Dalam Pelaksanaan agenda atau inisi pembangunan ini adalah sebagaimana uraian berikut :

a. Menurunnya jumlah penduduk iniskin terutama penduduk pra sejahtera dan sejahtera 1, yaitu dengan indikator meningkatnya Pendapatan Per Kapita Penduduk.

b. Meningkatnya efisiensi dan produktifitas pembangunan pertanian /perkebunan, yang diupayakan melalui konsolidasi luasan usaha tani/perkebunan, ketepatan

penyediaan sarana produksi dan terjaminnya sistim pengendalian hama dan penyakit, dengan demikian sistim produksi akan terjaga dengan baik.

c. Terjaganya sistim permintaan dan penawaran produk yang berimbang, sehingga mampu menjaga stabilitas harga produk pertanian.

d. Optimalisasi pengelolaan sumberdaya kelautan yang dicirikan oleh perluasan wilayah tangkap pada Zone Exclusive Economy (ZEE) yang didukung oleh infrastruktur pelabuhan perikanan maupun armada tangkap.

e. Optimalnya pengelolaan UPTD yang didirikan oleh meningkatnya pelayanan kepada masyarakat maupun peningkatan PAD secara signifikan.

f. Terciptanya kecukupan pangan dan pemenuhan gizi yang baik, yang ditandai dengan meningkatnya konsumsi protein hewani yang berasal dari ternak dan ikan.

g. Meningkatnya akses petani/nelayan/peternak kepada sumberdaya produktif, yang dicirikan o!eh berkembangnya sistim usaha pertanian yang didukung oleh akses permodalan, informasi dan transportasi maupun peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) petani/nelayan/peternak.

h. Terwujudnya pengelolaan hutan yang memadai yang dicirikan oleh pengusahaan hutan yang lestari.

i. Meningkatkan peran serta dan permodalan UMKM dan Koperasi sehingga dapat menggerakkan perekonomian daerah.

j. Berkembangnya investasi nasional yang berakar dari potensi sumber daya daerah yang akan berdampak ganda dalam pembangunan perekonomian daerah.

k. Meningkatnya pelayanan publik dan perlindungan konsumen terhadap barang /produk.

(4)

i. Terciptanya penataan dan pengembangan wilayah pariwisata dengan meningkatnya kuantitas dan kualitas wisata, dengan meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan pariwisata, meningkatnya fungsi kelembagaan pariwisata dan meningkatnya promosi wisata.

m. Meningkatnya kualitas pelayanan, rehabilitasi dan bantuan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

n. Terpenuhinya bantuan sosial dan meningkatnya penanganan korban bencana alam dan bencana sosial.

o. Terpenuhinya kebutuhan perumahan dan sanitasi yang layak dan sehat. p. Tersedianya pelayanan energi penerangan yang cukup bagi masyarakat.

Adapun Sasaran indikator yang ingin dicapai adalah sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Tabel 8.2

Indikator Sasaran Pelaksanaan Misi Perwujudan Kesejahteraan Rakyat No. Indikator Sasaran Satuan RencanaCapaian

1 Menurunnya Jumlah Penduduk Miskin KK 12.500 2 Meningkatnya Rata-rata produksi

- Padi Ton/Ha 3,50

- Jagung Ton/Ha 2,00

- Kedelai Ton/Ha 1,75

3 Meningkatnya konsumsi protein Kg/KK/Th 10 4 Menurunnya jumlah tidak layak % 10 5 Meningkatnya jumlah RT pemakai listrik % 75 6 Jumlah RT terlayani air bersih % 60

Sumber Data : Diperoleh dari berbagai sumber data

Arah Kebijakan

Untuk mencapai sasaran di atas perlu ditempuh kebijakan sebagai berikut : a. Meningkatkan jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera 1 yang aktif

dalam usaha ekonomi produktif

b. Kebijakan dalam pengamanan ketahanan pangan diarahkan untuk: 1. Meningkatkan tingkat produksi pangan beras, jagung dan kedelai. 2. Meningkatkan ketersediaan pangan hasil ternak dan ikan.

c. Kebijakan dalam peningkatan efisiensi, produktifitas, produksi dan nilai tambah produk pertanian, perkebunan dan perikanan, yang diarahkan: 1. Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan. 2. Peningkatan daya saing produksi pertanian, perikanan dan perikanan

melalui peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil.

d. Kebijakan dalam peningkatan kemampuan petani, peternak dan nelayan melalui:

1. Revitalisasi penyuluhan dan pendampingan petani, peternak dan nelayan.

2. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) petani, nelayan dan peternak.

e. Kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan hutan diarahkan untuk :

1. Peningkatan nilai tambah dan manfaat hasil hutan kayu dan non kayu. 2. Peningkatan hasil hutan non kayu untuk masyarakat disekitar hutan. 3. Pengawasan peredaran hasil hutan untuk menjainin kelangsungan sistim

distribusi legal.

4. Rehabilitasi hutan dan lahan di dalam dan di luar kawasan hutan

f. Mengembangkan UKM yang diarahkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktifitas. Sedangkan pengembangan usaha skala

(5)

mikro diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

g. Peningkatan efektifitas pelaksanaan perlindungan konsumen melalui sistim pengawasan barang beredar.

h. Meningkatkan dan menumbuhkan kembali potensi wisata yang telah berkembang, maupun potensi yang belum berkembang yang bersumber pada potensi alam dan budaya lokal.

i. Meningkatkan kualitas hidup bagi PMKS terhadap pelayanan sosial dasar, fasititas pelayanan publik dan jaminan kesejahteraan sosial.

j. Pembangunan perumahan dan permukiman bagi masyarakat pra sejahtera dan sejahtera 1.

2. Agenda Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.

Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dimulai dari pembangunan kependudukan dan keluarga kecil yang berkualitas agar dapat tercapai pembangunan berkelanjutan. Hal ini diselenggarakan dengan melalui peningkatan kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas insani serta sumberdaya manusia. Adanya Sumberdaya yang cerdas, kreatif dan inovatif dapat menjadikan dasar dan modal pelaksanaan pembangunan selanjutnya.

Sasaran

Sasaran pelaksanaan agenda ini adalah:

a. Meningkatnya proporsi anak yang terlayani pada pendidikan anak usia dini dan meningkatnya Angka Partisipasi Kasar dan Murni SD, SLTP dan SLTA.

b. Menurunnya angka putus sekolah dan buta huruf.

c. Berkurangnya jumlah guru dengan kualifikasi tidak layak mengajar. d. Tercapainya rasio ideal bagi murid, guru, ruang dan rombongan belajar.

e. Terlaksananya pemerataan dan kesempatan pendidikan bagi semua masyarakat luas, terutama dalam pendidikan dasar 9 tahun.

f. Tercukupinya rasio dokter, Puskesmas, Pustu dan Polinder dengan jumlah penduduk.

g. Menurunkan angka kematian ibu melahirkan. h. Menurunnya angka kematian bayi.

j. Peningkatan SDM kesehatan yang terakreditasi. j. Meningkatnya angka Keluarga Bencana pada PUS. k. Meningkatnya ketrampilan tenaga kerja usia produktif.

Tabel 8.3

Indikator Sasaran Pelaksanaan Peningkatan Kualitas SDM

No. Indikator Sasaran Satuan% RencanaCapaian

1 Meningkatnya APM SD 98,37 2 Meningkatnya APM SMP 62,11 3 Meningkatnya APM SMA 31,37 4 Meningkatnya Rasio :

- Murid dan Guru Tingkat SD 17,4 - Murid dan Ruang Tingkat SD 26,8 - Murid dan Guru Tingkat SMP 49,7 - Murid dan Ruang Tingkat SMP 40,5 - Murid dan Guru Tingkat SMA 23,1 - Murid dan Ruang Tingkat SMA 57,1 5 Menurunkan angka putus sekolah

6 Meningkatkan guru layak mengajar

7 Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran 34 8 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran

9 Meningkatkannya umur harapan hidup

10 Meningkatkan Kelahiran oleh Paramedis 46,90

Sumber Data : IPM Prov. Papua

Arah Kebijakan

Arah kebijakan serta program pembangunan yang akan ditempuh sebagaimana uraian berikut:

a. Meningkatnya kualitas moral dan akhlak masyarakat melalui pembinaan keagamaan

b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui peningkatan profesionalisme tenaga pendidik maupun peningkatan sarana dan prasarana.

(6)

c. Memberdayakan masyarakat dan seluruh stakeholders sekolah dalam mewujudkan peningkatan mutu pendidikan yang berbasis sekolah, dengan menciptakan iklim kelembagaan yang memungkinkan kemandirian dan akuntabilitas sekolah yang lebih baik.

d. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh penduduk, terutama pendidikan dasar 9 tahun, dengan pembebasan biaya pendidikan.

e. Meningkatkan anggaran pendidikan.

f. Meningkatkan perluasan Pendidikan Luar Sekolah bagi masyarakat. g. Peningkatan kualitas pelayanan pada semua tingkatan pelayanan. h. Peningkatan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan tenaga kesehatan. i. Peningkatan kualitas lingkungan sehat dan perilaku hidup bersih sehat di

masyarakat.

j. Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas sarana dan prasarana kesehatan.

k. Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk melalui upaya memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana, terutama bagi keluarga miskin dan penduduk didaerah pedalaman.

m. Menata kebijakan adininistrasi kependudukan guna mendorong terakomodasinya hak-hak penduduk dan meningkatkan kualitas dokumen, data dan informasi penduduk dalarn mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan melalui registrasi penduduk.

3. Agenda Penanganan Kesenjangan Wilayah Distrik dan Kampung melalui Penerobosan Isolasi Daerah.

Pembangunan yang berlangsung selama ini menunjukkan hasil yang cukup mengembirakan meskipun belum menunjukan perkembangan yang nyata. Gambaran ini terlihat dan masih terjadi disparitas wilayah khususnya terkait dengan masih terkonsentrasinya beberapa aktifitas ekonomi pada wilayah tertentu, tidak selarasnya hubungan perkotaan dan perkampungan.

Untuk memperkecil ketimpangan yang terjadi, dalam strategi pembangunan ditempuh melalui pendekatan pusat pertumbuhan, melalui penciptaan pusat – pusat baru sebagai usaha untuk menciptakan pertumbuhan dan perkembangan, membantu pusat yang paling memberi harapan, pembangunan ekonomi lokal dengan mendorong partisipasi masyarakat. Pengurangan ketimpangan kesenjangan wilayah pada dasamya merupakan upaya yang bersifat jangka panjang, yang hasilnya tidak dapat segera dinikmati pada jangka pendek. Oleh karena perlu konsistensi dalam pelaksanaan program.

Sasaran

Sasaran umum penanganan kesenjangan wilayah diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan lebih merata, yaitu dengan:

a. Terwujudnya keterkaitan kegiatan ekonomi antar wilayah perkotaan dan pedesaan. Terwujudnya keseimbangan pembangunan antar kota dan percepatan pembangunan distrik dan kampung sebagai motor penggerak pembangunan di wilayah pusat pembangunan.

b. Terwujudnya sistim jaringan jalan untuk mendukung kawasan strategis potensial.

c. Meningkatnya aksesibilitas wilayah yang sedang dan belum berkembang melalui dukungan pelayanan prasarana jalan.

c. Terbangunnya kembali jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana alam.

Arah Kebijakan

Dalam mencapai sasaran sebagaimana telah disebutkan di atas, maka diperlukan arah kebijakan sebagai berikut:

a. Pembangunan dan peningkatan jalan / jembatan menuju wilayah permukiman dan daerah strategis potensial.

b. Pembangunan lapangan terbang di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dengan jalan darat serta pembangunan bandara di Bomberay SP 2 untuk mobilitas angkutan barang dan orang dalam volume.

(7)

c. Meningkatkan daya dukung dan kapasitas jalan dan jembatan untuk mengantisipasi pertumbuhan lalu lintas.

d. Penanganan seluruh ruas jalan dengan mengutamakan pemeliharaan rutin dan berkala.

e. Pengembangan pos dan telekomunikasi sebagai sarana hubungan luar.

f. Menyediakan sarana angkutan guna mendukung mobilitas transportasi orang dan barang.

g. Melakukan tindakan segera dalam penanganan darurat akibat bencana alam.

4. Agenda Penguatan Kelembagaan dan Otonomi Daerah.

Kebijakan desentralisasi dan otonoini daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, telah merubah kebijakan penyelenggaraan pernerintahan. Melalui kebijakan ini, maka pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penyediaan pelayanan publik diharapkan akan menjadi lebih sederhana dan cepat karena dapat dilakukan pemerintah daerah sesuai kewenangan yang ada Kebijakan ini dibutuhkan untuk menghadapi perkembangan keadaan, baik di dalam maupun diluar daerah.

Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam penguatan kelembagaan dan otonomi daerah adalah:

a. Terbentuknya kelembagaan pemerintah daerah yang efektif, efisien dan akuntabel.

b. Meningkatnya kapasitas pengelolaan sumberdaya aparatur pemerintah daerah yang profesional dan kompeten.

c. Terkelolanya sumber dan aset daerah serta pembiayaan pembangunan secara transparan, akuntabel dan profesional.

Arah Kebijakan

Dalam mencapai sasaran sebagaimana telah disebutkan diatas, maka upaya yang dilakukan adalah untuk mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat dalam hal

pelayanan masyarakat, maka penyelenggaraan otonomi daerah akan dilaksanakan melalui kebijakan :

a. Menata kelembagaan daerah yang lebih proporsional berdasarkan kebutuhan daerah, ramping, hirarki yang pendek, fleksibel dan terdesentrasilisasi kewenanganannya.

b. Menyiapkan ketersediaan aparatur pemerintah daerah yang berkualitas secara proporsional diseluruh wilayah, menata keseimbangan antara jumlah aparatur pemerintah daerah dengan beban kerja di setiap lembaga satuan kerja perangkat daerah serta meningkatkan kualitas aparatur melalui pengelolaan sumberdaya berdasarkan standar kompetensi.

c. Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah termasuk pengelolaan keuangan dan aset – aset daerah yang didasarkan atas prinsip tranparansi, akuntabilitas dan profesional sehingga tersedia sumber dana dan pembiayaan yang memadai bagi kegiatan pelayanan masyarakat dan pelaksanaan pembangunan daerah.

5. Agenda Perlindungan Hak dan Martabat Kaum Perempuan.

Partisipasi anak dan perempuan dalam pelaksanaan pembangunan selama ini masih terlihat rendah. Khusus perempuan hal ini dapat dilihat dan Data susenas 2003 menunjukkan bahwa penduduk perempuan usia 10 tahun ke atas yang tidak / belum pernah sekolah jumlahnya dua kali lipat penduduk laki-laki (11,56 % berbanding 5,43 %). Penduduk perempuan yang buta huruf sekitar 12,28 %, sedangkan penduduk laki-Laki yang buta huruf 5,84 %. Pada tahun 2000, angka kematian ibu melahirkan yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Prevalensi aneinia gizi besi pada ibu hainil juga masih tinggi yaitu sekitar 50,9 % Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001. Berdasarkan Susenas 2003, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan masih relatif rendah yaitu 44,81 %, dibandingkan dengan laki-laki 76,12 %. Di bidang politik, meskipun Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilu mengamanatkan keterwakilan 30 % perempuan di lembaga legislatif, namun hasil pemilu 2004 masih

(8)

menunjukkan. rendahnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif, yaitu keterwakilan perempuan di DPR hanya 11,6% dan di DPD hanya 19,8%. Pada tahun 2003, rendahnya keterlibatan perempuan dalam jabatan publik juga dapat dilihat dari rendahnya prosentase perempuan Pegawai Negeri Sipil yang menjabat sebagai Eselon, I, II, dan III

Sasaran

a. Terwujudnya peningkatan kualitas SDM perempuan, kedudukan dan peranan perempuan termasuk dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan secara adil dan proporsional diberbagai bidang kehidupan.

b. Tercapainya peningkatan kualitas peran pengelolaan dan kemandirian organisasi perempuan dan komitmen masyarakat dalam pemberdayaan perempuan.

c. Terwujudnya kesadaran, kepekaan dan kepedulian gender dan seluruh masyarakat

d. Tercapainya pengembangan dan keserasian kebijakan dan program dalam peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak.

c. Tercapainya penurunan kemiskinan dalam keluarga dan masyarakat melalui pemberdayaan perempuan di berbagai kehidupan.

Arah Kebijakan

Dengan adanya kondisi yang bersifat kultural dan sekaligus bersifat struktural, maka perlu dilakukan peinihakan yang jelas dan nyata guna mengurangi kesenjangan gender diberbagai bidang pembangunan, oleh karena itu arah dan kebijakan yang akan dilakukan adalah :

a. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan.

b. Meningkatkan tarif pendidikan dan layanan kesehatan untuk mempertinggi kualitas hidup dan sumber daya perempuan.

c. Meningkatkan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak.

d. Mengeliminir berbagai tindakan kekerasan, eksploitasi dan dikriminasi serta menyelenggarakan perlindungan perempuan dan anak dan korban kekerasan. e. Memperkuat kelembagaan, pemberdayaan perempuan ditingkat Kabupaten

pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dan berbagai kebijakan, program dan kegiatan pembangunan disegala bidang.

6. Agenda Pembinaan Bakat dan Prestasi Generasi Muda.

Pemuda, penduduk yang berusia 15 – 35 tahun adalah pelaku pembangunan dalam perkembangannya di Indonesia, khususnya pemuda kabupaten Fakfak Propinsi Papua Barat telah mengalaini kemajuan dalam bidang organisasi dan demokrasi namun disisi lain pemuda mengalami sedikit kemunduran dalam membenahi dirinya sendiri dengan ketidaksiapan diri untuk menggali potensi yang dimiliki daerah ini, baik potensi manusia maupun potensi alam dalam menghadapi pembangunan yang sedang berjalan.

Hal ini dapat dilihat pada tahun 2004 angka partisipasi pemuda dalam pembangunan sangat kecil dibandingkan dengan jumlah pemuda yang ada, yaitu 60% dan jumlah jiwa di kabupaten Fakfak dan 99,86% adaiah pemuda produktif pencari kerja. Sampai tahun 2005 belum ada satu wadah pemuda yang dapat mengakomodir kreatifitas dan kewirausahaan.

Pemuda yang nyata dalam mengisi pembangunan sekaligus dalam mengurangi angka pengangguran, sehingga 5 tahun kedepan peran dan tanggung jawab pemuda disamping memantapkan jiwa kebangsaan, kesadaran berdemokrasi dan kepemimpinan nasional perlu meningkatkan peran dan posisi strategis pemuda sebagai garda terdepan dalam menumbuhkan semangat pemuda Indonesia sebagai lokomotif baru dalam dalam mencapai keunggulan kompetitif, meningkatkan daya tahan, produktifitas kerja dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan bersifat kewirausahaan.

Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan minat dan bakat pemuda adalah:

a. Terciptanya pemuda yang bermoral, produktif, inovatif dan mandiri yang ditandai dengan:

1. Meningkatnya moral pemuda dalam menyikapi pengaruh budaya asing seiring dengan perkembangan teknologi informasi.

(9)

3. Berkembangnya kreatifitas anak dan remaja 4. Meningkatnya produktifitas pemuda.

5. Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda di berbagai bidang pembangunan.

b. Terciptanya Olah raga yang berkualitas dan berprestasi yang ditandai dengan: 1. Semakin mantapnya pola pembinaan olah raga di kalangan pelajar dan

mahasiswa.

2. Semakin membudayanya olahraga di kalangan masyarakat. 3. Semakin berkembangnya organisasi olah raga.

4. Meningkatnya prestasi olahraga pemuda di tingkat Propinsi maupun nasional.

Arah Kebijakan

Arab kebijakan yang akan ditempuh dalam mencapai sasaran yaitu :

a. Mewujudkan kerasian kebijakan pemuda di berbagai bidang pembangunan. b. Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan ketrampilan.

c. Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan dan kepeinimpinan dalam pembangunan.

d. Melindungi dan mengembangkan kesadaran generasi muda dan bahaya penyalahgunaan NAPZA, minuman këras, penyebaran HIV / AIDS dan penyakit menular seksual dikalangan remaja.

e. Meningkatkan sarana dan prasarana olah raga yang tersedia untuk mendukung pembinaan olahraga.

f. Meningkatkan upaya pembibitan dan pengembangan prestasi olahraga secara sistematik, berjenjang dan berkelanjutan.

g. Mengembangkan sistim penghargaan terhadap atlit, pelatih dan tenaga olah raga yang berprestasi.

7. Agenda Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup.

Sumberdaya alam dimanfaatkan untuk sebesar – besarnya bagi kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Dengan demikian Sumberdaya alam meiniliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan

ekonomi dan sekaligus sebagai penopang sistim kehidupan. Pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terarah dapat meinicu produksi dan konsumsi yang agresif, eksploitatif dan ekspansif sehingga daya dukung dan fungsi lingkungan hidupnya semakin menurun, bahkan mengarah pada kondisi yang mengkhawatirkan.

Sasaran

Sasaran pembangunan agenda ini diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan, yaitu :

a. Sasaran pembangunan kehutanan adalah tegaknya hukum khususnya dalam pemberantasan pembalakan liar, terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan pengelolaan hutan, terwujudnya rehabilitasi hutan dan lahan kritis serta terwujudnya kelestarian kawasan hutan konservasi.

b. Sasaran pembangunan kelautan adalah berkurangya pelanggaran dan perusakan sumberdaya pesisir dan laut.

c. Sasaran pembangunan pertambangan adalah optimalisasi pemanfaatan dalam rangka meningkatkan PAD, terpenuhinya kebutuhan air bersih dan kelestarian air tanah.

d. Sasaran pembangunan lingkungan hidup adalah meningkatnya kualitas air sungai di seluruh Daerah Aliran Sungai (DAS), terciptanya pengendalian DAS dan Pantai dan ancaman dan degradasi/abrasi oleh air sungai dan laut, terciptanya tata penanganan persampahan dengan baik.

Arah Kebijakan

Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, arah kebijakan ditetapkan sebagai berikut:

a. Pembangunan kehutanan diarahkan untuk memperbaiki sistim pengelolaan hutan termasuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum, mengefektifkan sumberdaya yang tersedia dalam pengelolaan hutan.

b. Pembangunan kelautan diaràhkan untuk membangun sistim pengendalian dan pengawasan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut, menggiatkan kemitraan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat/swasta dalam pengelolaan pesisir dan laut.

(10)

c. Pembangunan pertambangan adalah meningkatkan eksploitasi dengan selalu memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan, meningkatkan pembinaan dan pengawasan pengelolaan pertambangan dan air tanah.

d. Pembangunan lingkungan hidup adalah membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperan aktif sebagai kontrol sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup, peningkatan dan penambahan armada sampah dan meningkat teknologi pengelolaan sampah.

Meningkatkan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota yang Komparatif dan Ramah Lingkungan.

memperhatikan kondisi Kota Fakfak yang telah menjadi Ibu Kota Propinsi Papua Barat, pemerintah telah mcinikirkan upaya untuk meningkatkan serta melengkapi sarana dan prasarana kota demi meningkatkan pelayanan kepada publik.

Sasaran

Untuk mendukung pembangunan tersebut, maka sasaran yang ingin dicapai adalah:

a. Meningkatnya prasarana jalan di Kota Fakfak.

b. Meningkatnya sumber energi, melalui pembangunan energi listrik yang dapat mendukung kebutuhan energi bagi masyarakat kota.

c. Menyediakan sarana pengembangan ekonomi kota guna meningkatkan arus perdagangan.

9. Agenda Mempertahankan Kabupaten Fakfak dalam kondisi aman, tertib, tentram dan damai dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam upaya - upaya pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. Apabila hal ini ditegakkan, maka kepàstian, rasa aman, tentram ataupun kehidupan yang rukun akan dapat terwujud.

Pelaksanaan hukum yang transparan dan terbuka disatu sisi dapat menekan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh tindakan warga negara sekaligus juga dapat meningkatkan dampak positif dan aktifitas warga negara. Penerapan hukum yang ditaati dan diikuti akan menciptakan ketertiban dan memaksimalkan potensi

Penghormatan terhadap hukum dan hak asasi manusia merupakan suatu keharusan dan tidak perlu ada tekanan dan pihak manapun untuk melaksanakannya. Hak asasi tidak sebatas pada kebebasan berpendapat ataupun berorganisasi, tetapi juga menyangkut pemenuhan hak atas keyakinan dan hak dasar warga negara lainnya. Hal tersebut menunjukkan adanya keterkaitan yang erat antara damai, adil dan sejahtera, untuk itu perbaikan pada aspek ini akan mudahkan pencapaian kesejahteraan dan kedamaian.

Sasaran

Untuk mendukung pembangunan tersebut, maka sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

a. Terciptanya sistim hukum yang adil, konsekuen dan tidak diskriminatif. b. Terkoordinasinya dan harmonisasi pelaksanaan produk hukum yang tidak

menonjolkan kepentingan tertentu sehingga dapat mengurangi perlakuan diskriminatif warga.

Arah Kebijakan

Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, arah kebijakan ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan budaya hukum antara lain melalui pendidikan dan sosialisasi berbagai peraturan perundangan – undangan serta perilaku keteladanan kepala daerah dan jajarannya dalam mematuhi dan mentaati hukum serta penegakan supremasi hukum.

b. Menggunakan nilai-nilai budaya daerah sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan terciptanya kesadaran hukum masyarakat.

c. Meningkatkan upaya pemajuan, perlindungan hukum, pemenuhan dan penghormatan Hak Asasi Manusia.

(11)

8.1.2 Skenario Pembangunan Infrastruktur Bidang

Pekerjaan Umum/ Cipta Karya

Strategi/Skenario pengembangan sektor Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya di wilayah Kabupaten Fakfak mencakup beberapa hal pokok yang berkaitan dengan kelangsungan beberapa aktifitas sosial-ekonomi penduduk yang sehat, nyaman dan dengan dampak yang sekecil mungkin.

Strategi pengembangan sektor tersebut mencakup: 1. Strategi Pengembangan Jalan Lingkungan

Strategi pengembangan jaringan jalan diarahkan pada penentuan pola sirkulasi dan sistem angkutan, yang dapat menghubungkan pusat-pusat pelayanan dengan perumahan dan permukiman penduduk.

2. Strategi Pengembangan Air Bersih, meliputi:

• Perintisan sistem daur ulang melalui law enforcement bagi setiap pembangunan permukiman baru.

• Pengembangan pelayanan air bersih dengan menambah kapasitas atau debit air maupun jaringan perpipaan pada wilayah yang belum terlayani.

3. Strategi Pengembangan Drainase

Dalam pengembangan sistem drainase, strategi yang dapat dilakukan adalah:

• Strategi pengembangan diarahkan dengan mempertahankan kondisi dan karateristik lahan sesuai dengan peruntukannya.

• Strategi pengembangan drainase diarahkan pada perbaikan jaringan drainase menjadi permanen.

4. Strategi Pengembangan Prasarana Air Limbah, meliputi :

• Pengembangan sistem pengolahan air limbah diarahkan pada pengolahan air limbah masyarakat/penduduk dengan menggunakan sistem on-site.

• Pengembangan pengolahan air limbah dengan menggunakan sistem off-site septik

tank komunal dengan sasaran perumahan penduduk di daerah terpencil.

5. Strategi Pengembangan Prasarana Persampahan Strategi pengolahan persampahan meliputi :

• Pelaksanaan atau Penyiapan lahan untuk pengolahan persampahan (pembuatan Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu)

• Penciptaan peluang untuk berusaha dari pengolahan sampah yang berwawaskan lingkungan di TPA dengan menerapkan konsep usaha daur ulang, pemanfaatan kembali dan pengomposan.

• Peningkatan peran serta masyarakat di lokasi TPA baik sebagai tenaga kerja, pemulung dalam menerapkan konsep sanitary landfill secara utuh.

8.2 Ringkasan Program Prioritas Infrastruktur

Program prioritas infrastruktur di Kabupaten Fakfak antara lain : 1. Program pengembangan sistem transportasi darat

2. Program pengembangan terminal

3. Program pengembangan transportasi laut 4. Program pengembangan transportasi udara

5. Program pengembangan sistem prasarana telekomunikasi 6. Program pengembangan sistem prasarana energi

7. Program pengembangan penyediaan air bersih 8. Program pengembangan sistem drainase wilayah

9. Program pengembangan sistem pengelolaan limbah cair 10. Program pengembangan sistem persampahan

8.3 Rencana Kesepakatan (Memorandum) Program

Investasi

Pembangunan

Infrastruktur

Bidang

Pekerjaan Umum/ Cipta Karya

Sebagai dasar dari penyusunan dan pelaksanaan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Fakfak, perlu dilakukan kesepakatan (memorandum) yang merupakan koinitmen Pemerintah Daerah dalam melaksanakan program yang telah diusulkan dalam RPIJM.

(12)

BUPATI FAKFAK

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG PEKERJAAN UMUM / CIPTA KARYA

PROVINSI : PAPUA BARAT KABUPATEN : FAKFAK NOMOR :

Berdasarkan Undang – undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah ditetapkan pembagian kewenangan antara pemerintahan pusat, pemerintah provinsi dan pemerintahan kabupaten / kota. Penyediaan infrastruktur permukiman menjadi kewenangan wajib bagi pemerintah kabupaten / kota, sehingga lebih mendekatkan antara pengambil kebijakan dengan masyarakat pengguna infrastruktur permukiman.

Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, kami menyadari bahwa diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan infrastruktur permukiman secara komprehensif yang terintegrasi baik dalam konteks kewilayahan maupun dalam keterkaitannya dengan pengembangan sektor lain. Dalam konstelasi pembangunan regional dan nasional yang berkelanjutan. Untuk itu, kami menyepakati untuk melakukan kesepakatan dala perencanaan dan pelaksanaan Program Investasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum / Cipta Karya pada Tahun 2009 – 2014.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, pada hari ini Rabu Tanggal Sepuluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Delapan, kami menyepakati untuk saling mendukung dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya pada Tahun 2009 – 2013, sebagaimana terlampir.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU / Cipta Karya ini pada dasarnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan yang ada pada tahun – tahun berikutnya. Demikian program kerja ini kami buat berdasarkan kepedulian kami dalam upaya – upaya percepatan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya berkelanjutan.

Fakfak, 10 Desember 2008 BUPATI FAKFAK

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Bela Negara adalah suatu tekad, sikap dan tindakan warga Negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut dengan dilandasi kecintaan pada tanah air Indonesia.

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian dilakukan pada perusahaan go public Sektor Industri Dasar, Sektor Aneka Industri, dan Sektor Barang Konsumsi

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat meyusun proposal skripsi dengan judul

PENGARUH BERPIKIR POSITIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA.. KELAS IV, V, DAN VI MI THOLIBIN KARANGSONO II

[r]

siswa juga terlihat lebih bisa kooperatif saat presentasi hasil kerja kelompok yang. dilakukan

Tujuan penelitian ini adalah memberikan suatu gambaran mengenai hasil yang dperoleh dalam menyelesaikan persoalan interaksi tolak-menolak yang terjadi antara atom target

[r]