METABOLISME
MINERAL DAN VITAMIN
I NYOMAN SUARSANA
LABORATORIUM BIOKIMIA VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
Vitamin dibagi menjadi 2
golongan:
Vitamin Larut AIR
• Vitamin C • B Vitamins • Thiamin • Riboflavin • Niacin • Pantothenic Acid • Biotin • Vitamin B6 • Folic Acid • Vitamin B12 Vitamin Larut LEMAK • Vitamin A • Vitamin D • Vitamin E • Vitamin K MAKROmineral •Ca •P •Mg •K •Na •Cl •S. MINERAL MIKROmineral •Fe •Cu •Zn •Mn •Co •I2 •Mb •Se
•
Vitamin dan mineral nutrient organik yang
dibutukan dalam jumlah kecil untuk
sejumlah fungsi biokimia.
•
Umumnya tidak dapat disintesis oleh
tubuh sehingga harus dipasok dari
makanan
Pencernaan dan Penyerapan
Biomolekul, (mineral, vitamin) Proses digesti Menjadi bentuk yang mudah diasimilasi metabolisme• Tiamin (B1): bentuk aktif Tiamin Difosfat (TD)
• Tiamin difosfotransferase (otak), bertanggung jawab atas konversi tiamin menjadi TD
• Berperan dalam reaksi metabolisme: 1. Reaksi Transketolase
2. Dekarboksilasi Oksidatif
• Pada defisiensi tiamin, semua reaksi (1,2) dihambat
Peran
PeranTiaminTiamin: :
Reaksi
ReaksiTransketolaseTransketolase Peran
PeranTiaminTiamin: : Dekarboksilasi
DekarboksilasiOksidatifOksidatif
• Riboflavin (B2): bentuk aktif FMN or FAD
• FMN or FAD: gugus dari enzim flavoprotein (terdapat diberbagai jaringan)
• Fungsi metabolisme yg luas
• Gejala umum, stomatitis, glositis
Peran riboflavin: Enzim oksidase asam amino
• Niasin (B3): bentuk aktif nikotinamida adenin dinukleotida (NAD) or NADP
• NAD dan NADP: gugus dari enzim oksidoreduktase (sitosol, mitokondria)
• Enzim kunci: Metabolisme CHO, Lipida, AA.
• Pelagra
Figure 45–11. Niacin (nicotinic acid and nicotinamide) and nicotinamide adenine dinucleotide (NAD). * Shows the site of phosphorylation in NADP.
• Asam Pantotenat (B5): bentuk aktif KoA dan ACP (protein pembawa asil)
• Peran dalam TCA, sitesis & oksidasi lipid
• Defisiensi jarang: sumber berbagai makanan
Figure 45–18. Pantothenic acid and coenzyme A. * Shows the site of acylation by fatty acids.
TCA
• Vitamin B6 (piridoksin, piridoksal, piridoksamin): bentuk aktif Piridoksal Fosfat (PF)
• Sebagian besar jaringan mengandung enzim piridoksal kinase, mengkatalis reaksi fosforilasi menjadi bentuk aktif
• PF merupakan koenzim metabolisme asam amino, glikogenolisis
Figure 45–12.
Interconversion of the vitamin B6
vitamers. Figure 31–5. tyrosine to epinephrineConversion of and norepinephrine in neuronal and adrenal cells.
(PLP,pyridoxal phosphate.)
• Vitamin B12 (kobalamin): bentuk aktif
metilkobalamin dan deoksiadenosilkobalamin)
• Koensim bagi konversi metilmalonil-KoA menjadi suksinil-KoA
• Merupakan koenzim metabolisme asam amino, glikogenolisis.
• Koenzim reaksi homosistein menjadi metionin, metil tetrahidrofolat menjadi tetrahidrofolat
• Defisiensi: anemia
Dua reaksi yang penting yang dikatalis oleh enzim bergantung koenzim B12
• Vitamin C (asam askorbat): vitamin C aktif adalah asam askorbat itu sendiri
• Donor ekuivalen pereduksi
• Dalam banyak proses vit C tidak berpartisipasi langsung, tapi diperlukan mempertahankan kofaktor logam tetap berada dalam keadaan tereduksi
• Kofaktor logam mencakup CU+ (En.monooksidase) dan
Fe2+(En.dioksigenase)
• Peran vit C:
1. Pada sintesis kolagen 2. Penguraian tirosin 3. Sintesis epinefrin dari tirosin 4. Pembentukan asam empedu
5. Korteks adrenal mengandung vit C dlm jumlah besar 6. Penyerapan Besi
7. Sebagai antioksidan
Figure 45–19. Vitamin C.
Peran vit C dalam pembentukan asam empedu
Vitamin A
• Pada sayuran berwujud sebagai provitamin
(β-karoten) atau dikenal sebagai KAROTENOID
• β-karoten diserap dengan bantuan garam
empedu dan oleh enzim β-karoten dioksigenase, diubah menjadi vitamin A1 (retinal)
• Pada mukosa usus retinal oleh enzim
retinaldehid reduktase diubah menjadi vitamin A (retinol)
• Vitamin A diinkorporasi ke dalam kilomikron
masuk aliran darah lalu ke hati
• Di hati vitamin A dalam bentuk ester
dihidrolisis menjadi retinol dan berikatan dengan protein pengikat-aporetinol (RBP=retinol binding protein).
• RBP diproses di badan Golgi dan
disekresikan ke dalam plasma (asam retinoat) dan berikatan dengan albumin.
• Asam retinoat diambil oleh jaringan melalui
reseptor sel permukaan
KAROTENOID
KAROTENOID
(retinal, vitamin A1)
KiloM Hati Garam empedu enzim enzim retinaldehid retinaldehid + RBP + RBP asam
asamretinoatretinoat
jaringan jaringan β β--karotenkaroten dioksigenase dioksigenase
O2, Garam empedu Β-karoten
dioksigenase
(retinal, vitamin A1) Retinaldehid reduktase NADPH NADP+ NAD FAD Β-Karoten dan pemecahanya
menjadi retinol • Bentuk vitamin A : Retinol, retinal dan asam retinoat fungssi biologis sendiri
• Retinol dan asam retinoat: bekerja menyerupai hormon steroid
• Retinal: merupakan komponen pigmen penglihatan rodopsin
Kolekalsiferol (Vit D3) dihasilkan dalam kulit oleh radiasi UV dari
7-dehidroksi-kolesterol (prekursor vitamin D yang disintesis oleh hati) Vitamin D berbeda
dari semua vitamin lainnya dimana tubuh dapat mensintesisnya dengan bantuan sinar matahari
VITAMIN D
VITAMIN D
HATI GINJAL,TULANG, PLASENTA 1,25-Dihidroksivitamin D3 25-Dihidroksivitamin D3 GINJAL,TULANG, PLASENTA, USUSPembentukan dan hidroksilasi vit. D3
• 1,25 (OH)2-D3: menstimulasi absorpsi Ca dan P di usus
•
1,25-(OH)
2-D
3merupakan metabolit paling
aktif pada transpor Ca di usus, mobilisasi
Ca di tulang, dan tranpor fosfat di usus
• Defisiensi Vit D (1,25 (OH)2-D3): pembentukan tulang baru dan proses remodeling tulang terganggu
• 1,25 (OH)2-D3 dapat menguatkan kerja hormon Paratiroid terhadap proses reabsorpsi Ca di dalam ginjal HATI Simpanan Vit D Kolekalsiferol (vitamin D3) 7-dehidroksikolesterol panas KULIT 25-OHD 1,25-diOHD (Vit Aktif) PTH Ca++ resorbsi PARATIROID Pembebasan PTH TULANG DBP Melarutkan Ca tulang PTH INTESTIN DBP Pengambilan Ca Konsentrasi Ca plasma [ rendah ] Vitamin D 25-OH DBP Sirkulasi 25-OHD + + Vitamin D3 makanan Melalui kilomikron limfe DBP GINJAL DBP
Metabolisme dan fungsi Vit D
Empedu (ekskresi)
Vitamin E
• Penyerapan lemak secara aktif meningkatkan absorpsi vitamin E
• Vitamin E merupakan antioksidan alami
Mekanisme kerja vitamin E sebagai antioksidan
Dua tahap proses absorpsi kalsium: 1. Penyerapan pada permukaan mukosa
2. Transfer ke dalam serosa
Absorpsi kalsium di dalam usus dipengaruhi oleh: ¾ Vitamin D
¾ Ion phytate dan oksalat ¾ Beberapa macam penyakit ¾ Beberapa macam obat
Ekskresi kalsium dari dalam tubuh:
Melalui urine, tergantung dari intake kalsium dan intake protein
Melalui tinja (air liur, cairan pankreas, cairan empedu)
Mineral Ca
Mineral Ca
PENGATURAN KALSIUM DALAM TUBUHFaktor yang mempengaruhi pengaturan kalsium:
9Hormon parathyroid (PTH) 9Keseimbangan elektrolit 9Hormon calcitonin 9Vitamin D
KONSENTRASI ION FOSFAT DAN ION MAGNESIUM
• K = [Ca2+]3X [PO 43-]2
• kompetisi pada sistem reabsorpsi di ginjal dan usus
• pada hewan, defisiensi kalsium menyebabkan hiperkalsemia, hipokalsiuria, dan kalsinosis
Gambar 1. Mekanisme Pengaturan kalsium di dalam tubuh BONE demineralization ON OFF cooperatively high SERUM CALCIUM low Ca2+ I N T E S TI N E “C” cells Ca excretion ↑ KIDNEY Ca absorption ↑ LIVER Vitamin D 25-(OH)-D3 CT PTG PTH 1,25-(OH)2-D3 sel
sel““CC””((selsel““parafollicularparafollicular””))
Mineral
Mineral
Ca
Ca
Translation INSULIN PDX1 NeuroD Pax6 E2A Transcription Splicing Processing Granule form. Secretion Glut-2 Glucose Glu-6P Glycolysis DAG + 1,4,5-Ins-P3 Depolarization K+ ATP Ca2+sensitizationand release from intracellular stores Exocytosis Glucokinase Ca2+ Voltage sens. Ca2+ Channel K+/ATP-Channel PLC PKC + Ca2+ Ca2+ Stimulus–secretion coupling in the pancreatic b-cell J. Jensen
• Metabolisme Zn (distribusi, ekskresi, penyerapan)
Mineral
Mineral
ZN
ZN
• metabolisme Fe : - makanan dengan P↑↑ mengurangi absorpsi Fe - Asam pitat, oksalat mengganggu absoprsi Fe - Bentuk simpanan Fe dalam tubuh: feritin dan hemosedirin (hati)Mineral
Fe
Mineral
Cu
Sodium (Na), Potasium (K),
Klorida
• Ion-ion elektrolit yang paling banyak dalam tubuh hewan, manusia
• Bertanggung jawab untuk osmolitas cairan (tekanan osmose)
• Ion Na, K dan Cl berada dalam sebelah menyebelah membran dengan konsentrasi berbeda
• Pengaturannya oleh keseimbagan antara ion-ion tersebut:
[K+]+[Na+]
[Ca
2+]+[Mg
2+]+[H+]
Waktu setelah makan (jam)
: fosfor serum : kalsium serum
10,2 3 Ca-serum (m g/100 ml) 10,0 10,1 10,3 10,4 10,5 3,4 3,6 3,8 4,0 4,2 4,4 Fosf or -s er um (mg/1 00 ml) kontrol kontrol
Diet ber P tinggi
Diet ber Ca tinggi
1 2