BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, bahwa akhir-akhir ini nilai standar kelulusan Ujian Nasional (UN) di Indonesia terkhususnya pendidikan di tingkat SMA semakin tinggi. Oleh karena itu, sekolah seharusnya mengetahui apa yang menjadi faktor-faktor yang menentukan tingkat kelulusan siswanya.
Dalam masalah ini, penulis ingin menganalisis faktor yang menentukan tingkat kelulusan siswa berdasarkan perilaku belajar siswa selama belajar di jenjang tingkat pendidikan SMA.Perilaku belajar siswa selama belajar di sekolah diyakini mempunyai peranan yang besar dalam menentukan tingkat kelulusan siswa tersebut. Sebagai penilaiannya, siswa akan menggunakan perilaku belajarnya selama disekolah sebagai standar atau acuan untuk tingkat kelulusannya. Dengan demikian, perilaku belajar siswa dapat melatarbelakangi mengapa tingkat kelulusan siswa yang satu dengan yang lain dapat berbeda.
tambahan siswa di luar sekolah dan nilai rata-rata siswa dikelas XI.
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII-IA yang belajar di SMA Kristen Immanuel Medan.Data yang digunakan adalah kuisioner tentang preferensi dan perilaku belajar siswa.Pengolahan data menggunakan software SPSS 16.0.Penelitian ini yang terbatas pada lamanya belajar siswa, les tambahan siswa, frekuensi tugas siswa dan nilai rata-rata siswa.
Analisis diskriminan adalah salah satu teknik statistik yang bias digunakan pada hubungan dependensi atau hubungan antar faktor dimana sudah bias dibedakan mana faktor respon dan mana faktor penjelas. Lebih spesifik lagi, analisis diskriminan digunakan pada kasus dimana faktor respon berupa data kualitatif dan faktor penjelas berupa data kuantitatif.Analisis diskriminan bertujuan untuk mengklasifikasikan suatu individu atau observasi ke dalam kelompok yang saling bebas (mutuallyexclusive/disjoint) dan menyeluruh (exhaustive) berdasarkan sejumlah faktor
1.2PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini ialah pendiskriminan permasalahan tingkat kelulusan siswa dengan Metode Analisis Diskriminan berdasarkan perilaku belajar siswa dan meramalkan kemungkinan tingkat kelulusan siswa pada Ujian Nasional (UN) tingkat pendidikan SMA serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kelulusan siswa SMA Kristen Immanuel Medan.
1.3BATASAN MASALAH
Agar penelitian ini tepat sasaran, penulis menetapkan pembatasan permasalahan : 1. Hanya untuk mengkategorikan faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat
kelulusan siswa. Adapun faktor- faktor yang menentukan tingkat kelulusan siswa seperti lamanya belajar siswa, les tambahan siswa, frekuensi tugas siswa dan nilai rata-rata siswa.
2. Data yang digunakan adalah data nilai rata-rata siswa kelas XII-IA SMA Kristen Immanuel Medan dan data hasil kuesioner dari responden yakni siswa-siswi SMA Kristen Immanuel Medan.
1.4TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan pada karakteristik atau atribut suatu obyek.
Adapun demikian, Analisis Diskriminan merupakan salah satu teknik menganalisis dalam analisis multivariate. Analisis diskriminan merupakan teknik menganalisis data, kalau variabel tak bebas (disebut criterion) merupakan kategori (non-metrik, nominal atau ordinal,bersifat kualitatif) sedangkan variabel bebas sebagai prediktor merupakan metrik (interval atau rasio, bersifat kuantitatif). Teknik analisis diskriminan dibedakan menjadi dua yaitu analisis diskriminan dua kelompok atau kategori, kalau variabel tak bebas Y dikelompokkan menjadi dua.Diperlukan satu fungsi diskriminan.
Ada dua asumsi utama yang harus dipenuhi pada analisis diskriminan ini, yaitu : 1. Sejumlah p faktor penjelas harus berdistribusi normal.
2. Matriks varians dan kovarians faktor penjelas berukuran p × p pada kedua kelompok yang sama.
Kalau variabel tak bebas dikelompokkan menjadi lebih dari dua kelompokdisebut analisis diskriminan berganda ( multiple discriminant analysis) diperlukan fungsi diskriminan sebanyak ( k – 1 ) kalau memang ada k kategori. Model analisis diskriminan berkenaan dengan kombinasi linear yang bentuknya sebagai berikut.
𝐷𝑖 =𝑏𝑜 +𝑏1𝑋𝑖1+𝑏2𝑋𝑖2+𝑏3𝑋𝑖3+⋯+𝑏𝑗𝑋𝑖𝑗 +⋯+𝑏𝑘𝑋𝑖𝑘
𝐷𝑖 = nilai (skor) diskriminan dari responden (objek) ke-i. i = 1, 2, …, n. D merupakan variabel tak bebas.
𝑋𝑖𝑗 = variabel (atribut) ke-j dari responden ke-i.
𝑏𝑗 = koefisien atau timbangan diskriminan dari variabel atau atribut ke j.
𝑏𝑘 = koefisien atau timbangan diskriminan dari variabel atau atribut ke k.
𝑋𝑖𝑗 = variabel bebas atau prediktor ke j dari responden ke i, juga disebut atribut, seperti disebutkan diatas.
Menurut Maholtra (1999), analisis diskriminan terdiri dari lima tahap, yaitu :
1. Merumuskan masalah, tahap ini mencakup jawaban atas pertanyaan kenapa analisis diskriminan dilakukan atau apa yang menjadi latar belakang masalah dan apa tujuan analisis diskriminan, termasuk variable-variabel apa saja yang dilibatkan.
2. Mengestimasi fungsi diskriminan, estimasi dapat dilakukan setelah sampel analisis diperoleh. Ada dua pendekatan umum yang diperoleh. Pertama, metode langsung (direct method), yaitu suatu cara mengestimasi fungsi diskriminan dengan melibatkan faktor-faktor prediktor sekaligus. Setiap faktor di masukan tanpa memperhatikan kekuatan diskriminan masing-masing faktor. Metode ini baik kalau faktor-faktor prediktor dapat diterima secara teoritis. Kedua, stepwise method dalam metode ini faktor prediktor dimasukkan secara bertahap, tergantung pada kemampuannya melakukan diskriminan kelompok atau grup. Metode ini cocok kalau peneliti ingin memilih sejumlah faktor prediktor untuk membentuk fungsi diskriminan.
3. Memastikan signnifikasi determinan. 4. Interpretasi output.
5. Uji signifikasi, tak ada gunanya menginterpretasi hasil analisis diskriminan kalau fungsi tidak signifikan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskriminasi atau mengelompokkan serta mencari apa yang membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kelulusa siswa antara tingkat kelulusan siswa antara siswa yang satu dengan yang lain berdasarkan perilaku belajar siswa selama belajar di sekolah.
1.6MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian saya ini adalah untuk :
1. Bagi Sekolah, agar mendapat acuan untuk mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan tingkat kelulusan siswanya berdasarkan perilaku belajar siswanya.
2. Bagi Siswa, agar menjadi acuan untuk menentukan seberapa besar kemungkinan mereka lulus berdasarkan perilaku belajar mereka selama disekolah.
3. Bagi Penulis, untuk mengetahui bahwa ada korelasi antara tingkat kelulusan siswa dengan perilaku belajar siswa dan mengaplikasikan ilmu yang selama ini dipelajari oleh si penulis di lingkungan masyarakat.
1.7METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah yaitu : 1. Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini meliputi :
Data primer, merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama, baik individu atau perseorangan.Dalam penelitian ini, berbentuk hasil kuisioner oleh responden.Data sekunder, merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan dalam bentuk table-tabel atau diagram-diagram.Dimana data sekunder tersebut diperoleh dari hasil penilaian belajar siswa/i kelas XII-IA SMA Kristen Immanuel Medan.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas XII-IA SMA Kristen Immanuel Medan.Dan populasi telah diketahui homogen dan diasumsikan bahwa populasi berdistribusi normal.Dalam penelitian ini, data diambil dan telah diolah oleh sekolah bersangkutan.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan wawancara langsung dengan siswa, mengisi kuisioner (angket) dan dokumentasi.
2. Pengolahan Data
Langkah-langkah yang ditempuh sebelum menentukan metode yang akan digunakan yaitu dengan melakukan pengujian terhadap data antara lain :
1.Uji Kecukupan Sampel (Size Sample Test)
Untuk mendapatkan sampel yang representative dalam penelitian ini digunakan Stratified Random Sampling yaitu metode penelitian sampel dengan membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen (strata), kemudian sampel diambil secara acak dari setiap strata.
2.Uji Validitas
Pengujian realibilitas berkaitan dengan masalag adanya kepercayaan terhadap alat uji instrument.Suatu instrument dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika hasil dari pengujian tersebut menunjukkan tetap.
4. Analisis Diskriminan
Untuk model diskriminan dengan tiga kelompok, pembagian variabel bebas tidak seperti kasus dua kelompok, yakni „langsung‟ variabel A ke kelompok 1, variabel b ke kelompok 2 dan seterusnya. Pada kasus tiga kelompok, seluruh variabel bebas dilakukan proses reduksi variabel dahulu, yakni menjadi satu atau beberapa faktor. Setelah itu, setiap kelompok (sering, cukup dan jarang) akan ditentukan lebih cenderung masuk ke faktor yang mana.Jadi dasar pembagian adalah faktor dan bukan variabel bebas yang semula.Analisis diskriminan adalah metode statistik untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan sejumlah obyek ke dalam beberapa kelompok, berdasarkan beberapa variabel, sedemikian hingga setiap obyek yang menjadi anggota lebih dari pada satu kelompok.Pada prinsipnya analisis diskriminan bertujuan untuk mengelompokkan setiap obyek ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan pada criteria sejumlah variabel bebas.
Metode analisis data yang digunakan adalah teknik analisis diskriminan dengan bentuk SPSS dengan tahapan sebagai berikut :
1. Memisahkan faktor ke dalam faktor dependent dan faktor independent 2. Analysis Case Processing Summary, tabel yang menyatakan bahwa
responden ( jumlah kasus atau baris SPSS) semuanya valid atau sah untuk diproses, dapat mengetahui data yang hilang.
3. Group Statistics, tabel yang menunjukkan jumlah responden yang mempunyai pengaruh terhadap berpengaruh atau tidak berpengaruh.
4. Test of Equality Groups Means, tabel yang menunjukkan apakah terdapat perbedaan yang signifikan untuk dua grup diskriminan dengan berdasarkan uji F.
6. Variable in The Analysis, tabel yang berisi rangkaian proses tahap sebelumnya, mengenai pemilihan faktor satu persatu yang dimasukkan ke dalam model.
7. Variable Not in The Analysis, tabel ini berisi “kebalikan” dari tabel sebelumnya, yang memuat faktor yang akan dikeluarkan satu per-satu dari model.
8. Eigenvalues, interpretasi dari pengelompokkan faktor ke dalam satu lebih faktor yang dianalisis.
9. Wilk’s Lambda, mengindikasi perbedaan yang signifikan atau nyata antara kedua grup dalam k model diskriminan berdasarkan angka Chi-Square. 10.Standardized Canonical Discriminant Function Coefficient, menentukan
faktor mana, dasar pemasukan faktor dilihat pada besar korelasi kanonikal, dengan korelasi terbesar masuk ke faktor yang bersangkutan.
11.Structure Matrix, menunjukkan faktor yang paling membedakan perilaku terhadap kelulusan siswa.
12.Function At Group Centroid, tabel ini mengelompokkan ke dua grup dalam satu fungsi 1 atau fungsi 2.
13.Casewise Statistics, tabel ini berisi rincian tiap kasus, penempatannya dalam model diskriminan serta perbandingan apakah penempatannya telah sesuai dengan kenyataan.
14.Classification Result, menunjukkan angka ketepatan prediksi dari model diskriminan. Pada umumnya ketepatan diata 50% dianggap memadai atau sah (valid)