• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - Press Release Dan Citra Pemerintah (Studi Korelasional Pengaruh Press Release Bagian Hubungan Masyarakat (Humasy) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Medan Terhadap Citra Pemerintah Kota Medan Di Masyarakat Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - Press Release Dan Citra Pemerintah (Studi Korelasional Pengaruh Press Release Bagian Hubungan Masyarakat (Humasy) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Medan Terhadap Citra Pemerintah Kota Medan Di Masyarakat Kota Medan)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hampir seluruh instansi pemerintah memiliki bagian Hubungan masyarakat, divisi yang melakukan manajemen media massa, pembangunan citra, jembatan pemerintah dengan masyarakat, serta penghubung antara pemerintah dan pers. Hubungan masyarakat (humas) sebagai padanan kata dari Public Relations walaupun tidak tepat betul artinya, namun secara harfiah dalam kepentingan penulisan ini diartikan sama guna keperluan pembahasannya.

Definisi Public Relations menurut pertemuan asosiasi-asosiasi PR seluruh dunia di Mexico City dalam The Mexican Statement (1978) sebagai berikut: Kehumasan merupakan suatu seni sekaligus suatu disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensi darinya, memberi masukkan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program, tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan untuk kepentingan khalayak (Anggoro, 2000: 2). Public relationsberfungsi untuk menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen pada suatu lembaga atau perusahaan dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi.Semua itu bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan good will, kemauan baik publiknya serta memperoleh opini publik yang menguntungkan (Rahmadi, dalam Soemirat, 2004:12).

Perbedaan yang mendasar antara public relations yang terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah adalah tidak adanya unsur komersial, walaupun public relations pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi, dan periklanan. Public relations pemerintah lebih kepada public service atau meningkatkan pelayanan umum.

(2)

Harahap, MM dengan Wakil Walikota Drs. H. Dzulmi Eldin, M.Si serta didampingi Sekretariat Daerah (Sekda) Ir. Syaiful Bhahri. Dalam kesehariannya, banyak aktivitas yang harus dijalani dan ditangani oleh Pemerintah Kota Medan. Untuk itu dibutuhkan peran khusus dari seorang praktisi public relations yang dituntut memiliki kemampuan dalam menghadapi rutinitas pemerintahan yang kompleks.

Public relations dalam pemerintahan memiliki peran sebagai pembentuk

citra (image building).Citra adalah tujuan utama sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia public relations.Sebenarnya pengertian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara sistematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk.Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat (respect), kesan baik dan menguntungkan terhadap citra pemerintah yang diwakili oleh pihak humas atau public relations.

Menurut Kasali “citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman atas suatu kenyataan. Tugas seorang praktisi humas adalah menegakkan citra organisasi atau perusahaan yang diwakilinya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan tidak melahirkan isu-isu yang dapat merugikan.Perhatian humas dalam menegakkan citra berkaitan erat dengan persepsi, sikap (pendirian), opini orang perorangan di dalam kelompok-kelompok stakeholder. (Kasali, 2003:30).

Public relations dalam pemerintahan memiliki tanggung jawab yang tidak

mudah. Selain harus membangun citra baik pemerintah dalam pandangan segenap lapisan masyarakat, seorang public relations pemerintah juga harus mampu membaca situasi dan keinginan masyarakat sehingga pemerintah bisa mengetahui dan melakukan langkah yang tepat guna dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang damai dan sejahtera.

(3)

berkomunikasi langsung kepada khalayaknya untuk membangun sebuah citra positif dari pemerintahan itu.Public relations pemerintahan sangat membutuhkan media massa dalam menunjang kegiatan mereka sehari-hari.

Public relations dan media massa saling bergantung satu sama lain serta

tidak dapat dipisahkan. Karena public relations membutuhkan media massa untuk menyebarluaskan informasi tentang tempat kerja public relations tersebut, begitu juga media massa membutuhkan public relations sebagai sumber berita bagi media massa tersebut.

Aktivitas-aktivitas yang biasanya ditangani oleh public relations adalah konferensi pers, membuat press release, press clipping, pameran-pameran, menerbitkan media interen, mengorganisasikan pertemuan dengan masyarakat, penerangan melalui berbagai media komunikasi bagi masyarakat, mendokumentasikan semua kegiatan instansi, mengorganisir kunjungan-kunjungan pejabat, menerima keluhan masyarakat atau publik.

Salah satu aktivitas yang paling sering digunakan public relations adalah membuat press release.Begitu juga dengan Humasy Setda Kota Medan.Press release yang dibuat oleh Humasy Setda Kota Medan akan dikirim ke media-media

yang sudah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Medan. Press release yang biasanya dilakukan oleh bagian Humasy Setda Kota Medan ialah press release pasca kegiatan. Jadi press release yang dikirim ke media massa adalah press release setelah kegiatan yang ada di Pemerintah Kota Medan telah berlangsung.

Kegiatan yang telah usai dilaksanakan, lalu bagian Humasy Setda Kota Medan melalui tupoksi (pembagian kerja) pemberitaan membuat sebuah release tentang kegiatan-kegiatan yang baru saja berlangsung.Release yang dibuat tadi kemudian dikirim ke media-media melalui email.

(4)

Humasy Setda Kota Medan dapat dikatakan berhasil menciptakan citra baik dalam pemerintahannya.

Namun, tidak lama ini masyarakat Kota Medan di gemparkan dengan kasus korupsi Walikota Medan yaitu Drs. H. Rahudman Harahap, MM. Walikota Medan, Drs. H. Rahudman Harahap, MM dibelit kasus dugaan korupsi Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintahan Desa (TPAPD) Pemkab Tapsel tahun 2005 dengan kerugian negara Rp. 2 Miliar (http://www.metrotvnews.com/metronews). Tetapi dalam pertimbangannya Drs. H. Rahudman Harahap, MM di vonis bebas.

Setelah kasus korupsi yang menimpa Drs. H. Rahudman Harahap, MM, beredar luas dan Walikota Medan di nonaktifkan, maka diangkatlah Pelaksana Tugas Walikota Medan yaitu Drs. H. Dzulmi Eldin, M.Si. Segala tugas di Pemerintah Kota Medan dialihkan kepadanya.Cukup berat tugas yang harus di capai oleh Plt. Walikota Medan, salah satunya untuk membangkitkan kembali citra yang telah tercoret di mata masyarakatnya. Namun, sekuat apa pun Plt. Walikota Medan untuk membangun kembali citra baik melalui kegiatan-kegiatan yang dapat membangun Pembangunan Kota Medan tanpa ada media yang membantunya untuk menyebarluaskan kegiatan apa yang telah diperbuat oleh Plt. Walikota Medan itu akan sia-sia. Disini peran media sangat di butuhkan untuk menyebarluaskan pemberitaan seputar kegiatan-kegiatan yang di buat oleh Pemerintah Kota Medan.

Media massa yang paling sering digunakan untuk menyebarluaskan informasi tentang Pemko Medan adalah surat kabar. Walau di zaman sekarang ini tidak semua masyarakat menggemari surat kabar sebagai salah satu media untuk mendapatkan informasi, namun tidak jarang masih ada masyarakat yang memilih surat kabar sebagai media informasinya. Selain harga yang relatif murah dan

flexsible (mudah) dibawa kemana-mana, surat kabar juga memiliki banyak

kelebihan dari pada media massa lainnya.

Maka dari itu, penelitian ini di adakan guna melihat sejauhmana pengaruh press release yang dikirim oleh Humasy Setda Kota Medan kepada media dapat

(5)

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :

“ Sejauhmana pengaruh press release bagian Humasy Setda Kota Medan terhadap citra Pemerintah Kota Medan di Masyarakat Kota Medan?

1.3 PEMBATASAN PENELITIAN

Agar tidak terjadi ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan akan mengaburkan penelitian, maka peneliti merasa perlu membuat pembatasan masalah agar menjadi lebih jelas. Pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu :

a. Penelitian ini bersifat korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan sejauhmana pengaruh press release Humasy Setda Kota Medan dalam meningkatkan citra Pemerintah Kota Medan di Masyarakat Kota Medan. b. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili

di Kota Medan.

c. Press release yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu informasi

seputar Pemerintah Kota Medan yang dibuat bagian Humasy Setda Kota Medan dan yang dikirim serta diterbitkan oleh media massa yaitu sejumlah surat kabar yang sudah masuk ke dalam daftar langganan di Bagian Humasy Setda Kota Medan. Press release juga dibatasi dalam penelitian ini yaitu press release yang dibuat pada Januari 2014 - Maret 2014.

(6)

1.4 TUJUAN PENELITIAN

a. Untuk mengetahui deskripsi press release bagian Humasy Setda Kota Medan.

b. Untuk mengetahui citra Pemerintah Kota Medan di kalangan masyarakat Kota Medan.

c. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh press release Humasy Setda Kota Medan terhadap citra Pemerintah Kota Medan di masyarakat Kota Medan.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dalam bidang Ilmu Komunikasi, khususnya bagi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU mengenai press releasedan Citra Pemerintah.

b. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan dan pengetahuan peneliti maupun mahasiswa lainnya mengenai pengaruh press release Humasy Setda Kota Medan tehadap citra Pemerintah Kota Medan di Masyarakat Kota Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian, dengan

society (Article 5 clause (1) Law No. The judge should not only use prevailing legislative regulations in making legal decision on a case, but the judge should

Hasil: Dari hasil pengujian hipotesis dengan paired sample t-test pada kelompok latihan core stability didapatkan nilai p>0,05 (p=0,002) yang berarti latihan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan analisis data tentang penerapan konseling behavioristik dengan teknik self monitoring untuk meningkatkan konsentrasi

AIDS & Clinical Incidence and Risk Factors of Anti-tuberculosis Drugs Induced Hepatotoxicity in HIV / AIDS Patients Attending the Limbe and Buea

Sesuai dengan hasil Evaluasi Dokumen Kualifikasi dan Penawaran Pekerjaan BELANJA MODAL GEDUNG DAN BANGUNAN - KONSULTAN PENGAWASAN (PULO EMASS) dengan ini diberitahukan

[r]

Dalam rangka standardisasi konstruksi alat penangkap ikan, penyusunan materi alat tangkap pengait/penjepit dan melukai sangat diperlukan pada tahap selanjutnya dalam penentuan