• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang - Analisis Hukum Perdata Tentang Syarat Sah Kontrak Berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang - Analisis Hukum Perdata Tentang Syarat Sah Kontrak Berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Manusia hidup sebagai makhluk sosial, yang berarti untuk

memenuhi kebutuhannya sehari-hari membutuhkan bantuan dari manusia

lainnya. Dengan adanya hubungan antar individu tersebut tentu dapat

menimbulkan suatu hal yang bisa saja merupakan suatu perbuatan yang

dianggap merugikan orang lain, sehingga timbullah suatu aturan-aturan

yang sengaja dibuat untuk mengatur hubungan sosial antar individu

tersebut. Hal yang paling umum yang sering dipergunakan antar individu

itu ialah suatu perjanjian. Dalam pencapaian suatu perjanjian itu tentu

diperlukan suatu kesepakatan antara para pihak yang saling berhubungan

tersebut.

Kesepakatan atau sepakat dalam Pasal 1320 KUH Perdata

merupakan salah satu dari empat syarat utama dalam proses terjadinya

suatu kontrak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kontrak itu berarti

perjanjian (secara tertulis) antara dua pihak dalam perdagangan, atau

(2)

pihak atau lebih untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan.1 Artinya, perjanjian atau kontrak itu merupakan suatu proses puncak dalam

hal berhubungan antara satu orang kepada orang yang lain untuk

melakukan atau tidak melakukan suatu kegiatan yang mempunyai tujuan

bagi masing-masing pihak, di mana di dalam kontrak tersebut ada hal-hal

yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak tersebut sehingga

tercapailah pemenuhan kewajiban dan haknya.

Perkembangan zaman yang kian hari semakin maju telah banyak

menciptakan teknologi yang semakin canggih, terutama tekhnologi yang

ditujukan untuk membantu mempermudah kegiatan sehari-hari. Salah satu

contoh ialah media telekomunikasi. Dalam perkembangannya, media

telekomunikasi begitu banyak mengalami perubahan-perubahan yang amat

besar, sehingga pada saat ini telekomunikasi tidak hanya berupa

percakapan langsung melalui alat penghubung, tetapi sudah berubah

menjadi suatu bentuk pengiriman data secara langsung, atau yang dikenal

dengan internet.

1Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ke empat

(Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2008)

Internet yang saat ini berkembang sangat pesat menyebabkan

terciptanya sebuah wahana baru yang biasa disebut dengan dunia maya. Di

sini setiap orang bisa dengan bebas dan mudah untuk berkomunikasi

(3)

Perkembangan teknologi ini sudah pasti sangat memudahkan bagi setiap

orang untuk bisa melakukan banyak hal melalui dunia maya. Dengan

demikian dapat dipastikan, hal tersebut pula yang menjadi pengaruh besar

terhadap berubahnya sistem sosial disebagian besar masyarakat. Media

elektronik, yang berkembang saat ini juga berpengaruh terhadap

berkembangnya kegiatan-kegiatan hukum yang ada di masyarakat.

Kegiatan hukum tersebut tidak lain adalah “kesepakatan”. Banyak orang

pada masa sekarang ini yang benar-benar memanfaatkan kemajuan

teknologi untuk membantu kegiatan kesehariannya, terutama kegiatan

yang bersifat untuk mencari atau mencapai keinginan yang dituju. Hal

tersebutlah yang menjadi penyebab dari berbagai pihak untuk

memanfaatkan internet atau media online untuk membantu kegiatannya

dalam membuat suatu perjanjian. Dikarenakan dengan melalui media

elektronik tersebut, para pihak dapat berhubungan langsung tanpa harus

melakukan tatap muka, atau bertemu di suatu tempat, di mana cara

tersebut sudah tentu memakan waktu dan biaya yang biasanya tidak

sedikit. Sehingga terciptalah suatu arena baru dimana para pelaku hukum

mulai merubah metode dalam bertransaksi dari metode konvensional atau

metode dengan cara bertemu langsung menjadi metode yang lebih mudah

(4)

b Para pihak yang berkontrak dalam kontrak elektronik tidak bertatap wajah secara langsung, bahkan bisa saja tidak akan pernah bertemu.

Terobosan baru atas suatu hal pasti berdampak terhadap masalah

yang akan ditimbulkannya. Hal inilah yang terjadi dalam proses

bertransaksi dalam penggunaan media elektronik sebagai sarananya. Hal

ini dikarenakan proses bertransaksi dalam metode lama atau konvensional

yang dipergunakan di mana seseorang yang hendak berhubungan itu

bertemu secara langsung, bahkan sudah saling mengenal, sehingga tidak

perlu diragukan lagi atas terpenuhinya syarat sah kontrak tersebut.

Berbeda halnya dengan proses pelaksanaan kontrak yang menggunakan

media elektronik sebagai sarananya, di mana seseorang tersebut belum

pasti bisa dikatakan telah memenuhi syarat sah dalam suatu kontrak,

dikarenakan antara para pihak tidak melakukan kesepakatan secara

langsung, sehingga tidak dapat dipastikan antara para pihak apakah sudah

memenuhi syarat untuk melaksanakan kesepakatan tersebut. Berdasarkan

uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kontrak elektronik itu memiliki

ciri-ciri sebagai berikut :

a Dapat terjadi secara jarak jauh, bahkan melampaui

batas-batas Negara melalui internet.

2

2

(5)

Secara umum apa yang tertuang di dalam Kontrak Elektronik itu

sudah mencakup isi yang dimaksud dalam pasal 1320 KUH Perdata, pada

dasarnya pembuatan kontrak melalui media elektronik sama dengan

pembuatan kontrak secara konvensional, yang membedakan hanya proses

atau cara berlangsungnya. Hal ini lah yang membuat sebagian besar orang

masih belum percaya atau belum yakin untuk menggunakan kontrak

secara elektronik, walaupun undang-undang yang mengaturnya telah

diterbitkan. Banyak orang beranggapan kontrak secara konvensional itu

tetap lebih baik, walaupun secara ekonomis pelaksanaannya lebih sulit

dilaksanakan dan membutuhkan biaya yang lebih besar daripada

pelaksanaannya melalui media elektronik.

Untuk menjamin kegiatan yang menggunakan media elektronik

sebagai alat bantu pelaksanaannya, maka dikeluarkan Undang-Undang

yang dibuat khusus mengatur segala hal yang berkaitan dengan perbuatan

hukum melalui media elektronik. Yakni Undang-Undang No. 11 Tahun

2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau yang biasa dikenal

dengan UU ITE, serta PP No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan

Sistem dan Transaksi Elektronik. Undang-Undang dan Peraturan

Pemerintah ini diterbitkan dengan tujuan agar setiap masyarakat bisa

mendapat kepastian hukum dalam melakukan perbuatan hukum melalui

(6)

tersebut diatur juga mengenai kontrak elektronik, di mana pada saat ini

kontrak elektronik banyak dipergunakan. Namun dalam pelaksanaan dan

penerapan UU ITE ini masih banyak menemui kendala-kendala,

dikarenakan banyak pihak yang menganggap undang-undang ini belum

mencakup semua aspek kebutuhan dalam berkontrak, terutama dari segi

pemenuhan syarat keabsahan berkontrak melalui media elektronik. Hal

inilah yang menarik bagi peneliti untuk melakukan pengkajian dan

penelitian lebih dalam mengenai UU ITE.

B. Rumusan Masalah

Penulis merumuskan beberapa hal yang perlu dikaji lebih dalam

dalam penulisan skripsi ini. Permasalahan tersebut ialah :

1 Apa keunggulan dan kelemahan aturan Hukum tentang

Kontrak menurut KUH Perdata dan UU No. 11 Tahun

2008.

2 Apa perbedaan Syarat Sah Kontrak dan Faktor penyebab

terjadinya perbedaan Syarat Sah Kontrak pada KUH

Perdata dan UU No. 11 Tahun 2008.

C. Tujuan Penulisan

(7)

1 Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan aturan

hukum yang mengatur tentang kontrak baik menurut KUH

Perdata maupun menurut UU ITE dan PP PSTE.

2 Untuk mengetahui perbedaan syarat sah kontrak dan faktor

penyebab terjadinya perbedaan syarat sah kontrak pada

KUH Perdata dan UU ITE dan PP PSTE.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan yang diharapkan oleh penulis ialah :

1 Manfaat teoritis

Untuk memberikan suatu pengetahuan,

pengembangan wawasan, dan pemikiran mahasiswa

/kalangan akademis mengenai suatu kegiatan hukum yang

dilakukan melalui media elektronik terutama yang

berkenaan dengan perjanjian.

2 Manfaat praktis

Untuk menjadi masukan dan sebagai referensi bagi

siapa saja yang hendak melakukan kegiatan hukum melalui

media elektronik, sehingga melalui skripsi ini dapat

menjadi bahan untuk memperdalam pengetahuan mengenai

(8)

E. Keaslian Penulisan

UU ITE merupakan suatu peraturan yang diterbitkan guna

memenuhi kebutuhan hukum masyarakat Indonesia yang pada masa

sekarang ini dalam kegiatan hukumnya mulai banyak dipengaruhi oleh

perkembangan tekhnologi. Namun pada Undang-Undang tersebut dirasa

memiliki perbedaan yang sedikit mencolok terhadap peraturan hukum

yang sudah ada di Indonesia sebelumnya, khususnya pada bidang Perdata

mengenai perjanjian.

Dikarenakan masih terdapat banyak keraguan masyarakat atas

fungsi dari penerapan UU ITE inilah yang menjadi alasan penulis untuk

meneliti UU ITE tersebut. Namun penulis menyadari bahwa pembahasan

mengenai UU ITE ini baik berupa skripsi maupun karya ilmiah lainnya

bukanlah yang pertama kali dan satu-satunya yang pernah dibuat, untuk

itulah penulis akan meneliti UU ITE ini dari sudut pandang yang berbeda.

Pada penulisan skripsi yang berjudul : "Analisis Hukum Perdata

Tentang Syarat Sah Kontrak Berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun

2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik" ini penulis meneliti

mengenai aturan-aturan yang terdapat dalam UU ITE tersebut, khususnya

pada aturan-aturan yang berkenaan dengan perjanjian, lalu

membandingkannya dengan aturan-aturan yang termuat dalam KUH

(9)

pembahasannya dengan karya ilmiah lainnya yang sudah pernah dibuat

sebelumnya sehingga keaslian dari isi skripsi ini dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah, karena merupakan hasil buah

pemikiran penulis sendiri.

F. Metode Penelitian

Dalam menyusun atau menulis sebuah skripsi, harus didasarkan

pada data teoretis maupun data di lapangan yang diperoleh secara obyektif

sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penulis dalam

penulisan karya ilmiah ini lebih berdasarkan kepada landasan teoritis

dalam mencari pokok permasalahan dengan berpedoman kepada studi

kepustakaan (library research).

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penulisan skripsi yang berjudul "Analisis Hukum Perdata Tentang

Syarat Sah Kontrak Berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008

Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik" ini menggunakan jenis

pendekatan undang-undang, dengan menelaah semua undang-undang dan

regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani.3

3

(10)

(Library Research). Penelitian kepustakaan bertujuan untuk menunjukkan

jalan pemecahan masalah penelitian dalam suatu karya ilmiah.4

Metode berpikir yang digunakan adalah metode berpikir deduktif

(cara berpikir dalam penarikan kesimpulan yang ditarik dari sesuatu yang

sifatnya umum yang sifatnya sudah dibuktikan bahwa dia benar dan

kesimpulan itu ditujukan untuk sesuatu yang sifatnya khusus).

5

Dalam hal ini Peter Mahmud Marzuki membagi sumber penelitian

hukum menjadi 2, yakni sumber penelitian yang berupa bahan hukum

primer dan bahan hukum sekunder.

Penelitian ini bersifat kualitatif karena pengumpulan data yang

dilakukan bersifat deskriptif dan tidak menggunakan data dalam bentuk

angka-angka (non-kuantitatif). Landasan teori dimanfaatkan sebagai

pemandu dalam penulisan skripsi ini agar fokus penelitian tidak

melenceng dari tujuan utamanya.

2. Sumber Data

6

4

Bambang Sugono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Rajawali Pers, -) hlm. 112-114

5

Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian, (Bandung: Mandar Maju, 2002), hlm. 23.

6

Peter Mahmud Marzuki, Op.cit., hlm. 140

Berikut ini sumber-sumber penelitian

hukum tersebut :

(11)

Data-data yang diperoleh penulis dengan mengkaji dari

Hukum Perdata, terutama yang berkaitan dengan hukum

kontrak, serta undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik.

b Bahan Hukum Sekunder.

Data-data yang diperoleh penulis dengan mengkaji

buku-buku di perpustakaan dan hasil karya ilmiah sarjanawan

terdahulu, Kamus Besar Bahasa Indonesia, media internet,

maupun sumber lain yang mempunyai relevansi dengan

pokok permasalahan dalam penelitian ini.

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi, diperlukan adanya sistematika penulisan

skripsi. Hal ini untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai

gambaran dalam skripsi yang dibuat. Maka penulis akan menyajikan

sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini disajikan mengenai latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, keaslian penulisan,

tinjauan kepustakaan, metode penulisan, serta sitematika

(12)

BAB II KONTRAK MENURUT KUH PERDATA

Dalam bab ini dijelaskan mengenai kontrak menurut KUH

Perdata. Di dalamnya diterangkan mengenai definisi

kontrak, asas hukum, syarat sahnya suatu kontrak,

bentuk-bentuk kontrak, jenis-jenis kontrak, dan momentum

terjadinya dan berakhirnya suatu kontrak.

BAB III KONTRAK ELEKTRONIK

Dalam bab ini dijelaskan mengenai kontrak menurut UU

No. 11 Tahun 2008. Di dalamnya diterangkan mengenai

defenisi kontrak elektronik, media kontrak elektronik, lahir

dan berakhirnya suatu kontrak elektronik, syarat sahnya

kontrak elektronik, dan alat bukti kontrak elektronik.

BAB IV ANALISIS HUKUM PERDATA TENTANG SYARAT

SAH KONTRAK BERDASARKAN UU ITE

Dalam bab ini berisi pembahasan mengenai keunggulan

dan kelemahan aturan-aturan yang mengatur mengenai

kontrak, baik menurut KUH Perdata maupun menurut UU

(13)

perbedaan syarat sah kontrak menurut masing-masing

aturan hukum tersebut, serta hasil dari penelitian tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan atas permasalahan

yang telah dibahas juga berisi saran-saran penulis mengenai

permasalahan yang timbul akibat perbedaan karakteristik

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku moralis Indonesia yang membiarkan lautnya dieksplorasi serta fakta bahwa laut Indonesia memiliki potensi sedemikian besar dinilai telah membuat Amerika Serikat

Korelasi parsial yang dihitung antara kelimpahan fitoplankton pada saat t dan parameter lingkungan dan kelimpahan pemangsa pada saat t-1 dan t-2 didapatkan hasil

Kepala Unit Kerja Farmasi menyerahkan data rencana kebutuhan B3 kepada Kepala Ruang Pengelolaan Perbekalan Farmasi untuk dilakukan pengadaan.. Petugas pengadaan membuat

Hasil dari penelitian ini yaitu diidentifikasi akulturasi arsitektur Cina pada ruang, bentuk dan ornamen di rumah tinggal penduduk desa Atas Taman, kampung Pejagalan..

- Dapat melakukan pencarian data Kesediaan Mengajar - Dapat melakukan pencarian data Biaya Training - Dapat melakukan pencarian data Jadwal Training - Dapat melakukan

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa seluruh anak di Yayasan Eleos Desa Sukodadi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang memiliki pengetahuan yang kurang tentang jenis sayur,

Jangka waktu maksimal 95 tahun yang diberikan UUPM sebenarnya jika dilihat dari sudut pandang investasi maka akan memberikan keuntungan bagi negara dalam hal

Terdapat pelbagai istilah konvensional yang dilihat mempunyai sedikit persamaan dengan tahaluf siyasi seperti diplomasi politik, kompromi politik, kerjasama politik, koalisi