• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN STRATEGI humas pemkab sragen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN STRATEGI humas pemkab sragen"

Copied!
298
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. PENDAHULUAN

1. Konteks Kajian

Setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, semuanya akan berinteraksi dengan lingkungan dimana organisasi tersebut berada. Lingkungan itu sendiri selalu mengalami perubahan-perubahan sehingga, organisasi yang bisa bertahan hidup adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Sebaliknya, organisasi akan mengalami masa kehancuran apabila organisasi tersebut tidak memperhatikan perkembangan dan perubahan lingkungan sekitarnya. Lingkungan organisasi (organizational environment) dapat diartikan sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja organisasi. Menurut Robbins dan Coulter, bahwa lingkungan merujuk pada lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada diluar organisasi tersebut dan secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi.

(2)

اخ اَا نِإ اَا اوُق تااو ٍداغِل ْتامداق اام ٌسْفا ن ْرُظْا تْلاو اَا اوُق تا اوُاماآ انيِذلا ااه ياأ اَ

انوُلامْعا ت ااِِ ٌرِب

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.1

Dari ayat tersebut dapat diambil benang merah bahwa perlunya perencanaan untuk masa depan, baik untuk diri sendiri, organisasi, pemimpin keluarga, lembaga, masyarakat maupun sebagai pemimpin bangsa maupun dalam dunia pendidikan. Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik.2

2. Fokus Kajian

dalam makalah ini, ada beberapa fokus kajian yang paling mendasar, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana pengertian perencanaan strategik ? 2) Bagaimana perencanaan dalam persfektif Islam ?

3) Bagaimana manfaat perencanaan strategik bagi organisasi ?

B. PEMBAHASAN

1. Perencanaan dalam Islam

Perencanaan dalam Islam, sebenarnya dalan AlQur’an Al karim sudah tertuliskan, sebagaimana firman Allah swt berikut ini:

اًداغ اكِلاذ ٌلِعااف ِِِّإ ٍءْياشِل نالوُقا ت اَاو

1. QS. Al hasyr: 18.

2. Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Prkatik, (Jakarta: Gema Insani,

(3)

Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi,3

َِا اعُْص ِبااحسلا رام رُاَ ايِهاو ًةادِمااج ااهُ باسْاَ الاابِْْا ىارا تاو

ٌرِباخ ُهنِإ ٍءْياش لُك اناقْ تاأ يِذلا

انوُلاعْفا ت ااِِ

Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.4

َُا اناسْحاأ ااماك ْنِسْحاأاو اايْ ندلا انِم اكابيِصان اسْا ت اَاو اةارِخاْْا ارادلا َُا اكاَاآ ااميِف ِغاتْ بااو

اكْيالِإ

بُُِ اَ اَا نِإ ِضْراْْا ِِ ادااسافْلا ِغْبا ت اَاو

انيِدِسْفُمْلا

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.5

Dari ayat di atas dapat ditarik beberapa pelajaran, perencanaan hidup dunia dan akhirat, dalam mencari harta harus ada keseimbangan dengan upaya mencari kebahagiaan akhirat. Aktivitas bermu’amalah haruslah seimbang dengan aktivitas ibadah. Didahulukannya perintah mencari kebahagiaan akhirat (ibadah) dari pada mencari kebahagiaan dunia (mua’malah) mengandung makna bahwa dalam segala aktivitas harus tetap dalam bimbingan dan mengingat Allah sebagai pemilik alam semesta yang disediakan untuk segala kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari hendaknya jangan merugikan orang lain. Tapi justru sebaliknya, perlu di

3. QS. Al kahfi: 23.

(4)

dorong oleh semangat untuk menolong. Melakukan aktivitas mua’amalah hendaknya tidak merusak lingkungan yang mengganggu ekosistem yang bisa merugikan seluruh makhluk hidup di dunia. Inilah semangat Islam, manusia didalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tetap harus dalam koridor bimbingan syariat yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

ُلو ُقا ي ا ل الاو ِه ْيالاع َُا ول اص َِا الو ُلار ُت ْعِاُ َالا اق ُه ْاع َُا ي ِهار ِبا اْاا ِن ْب ار امُع ْن اع

:

ِِلُكِل ااَِإاو . ِتايِِلِِ ُلاامْعاْْا ااَِإُ

ُه ُتارْجِهاف ِهِلو ُلاراو َِا اَِإ ُهُتارْجِه ْتانااك ْناماف ،ىاوا ن اام ٍئِرْما

اه ا ام اَِإ ُه ُتارْجِهاف ا اهُحِكْا ي ٍةاأار ْما ِواأ ااهُ بي ِصُي اايْ نُد ِل ُه ُتارْجِه ْت انااك ْن اماو ،ِهِلو ُلاراو َِا اَِإ

اراجا

هيلع قفتم َِهْيالِإ

Dari Umar bin Khattab Ra ia berkata saya mendengar Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya bagi setiap orang itu, apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah kepada Allah swt dan Rasul-Nya maka hijrah itu untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa berhijrah demi dunia yang hendak diraih, atau wanita yang hendak dinikahi maka hijrahnya hanya untuk apa yang dituju." (Muttafaq `alaih)

(5)

Maha Mengetahui mana yang ingin berbuat baik dan mana yang ingin berbuat buruk.

Berdasarkan ayat dan hadits sebagaimana diuraikan diatas, rencana dalam bertindak harus ditetapkan agar tujuan yang diinginkan sesuai dengan rencana yang telah disepakati sebelumnya. Dan rencana sebaiknya disusun dengan matang dan kalau rencana sudah dibuat, harus segera dilaksanakan.

2. Konsep Perencanaan Strategik Pengertian Perencanaan Strategik

Perencanaan merupakan suatu proses yang kontinum, dimana struktur akan dipilih, kemudian ditentukan, lalu di implementasikan secara optimal dengan memanfaatkan sarana-sarana keorganisasian, sehingga dengan demikian mampu meraih sarana-sarana maupun misi yang telah dirancangkan oleh organisasi (Robbins, 1990). Sedangkan tujuan akhir dari perencanaan organisasi adalah terjalinnya upaya adaptasi yang lancar melalui keberadaan struktur selaku penunjangnya sewaktu merespons kendala-kendala yang telah dirumuskan, yang sesuai pula dengan konteks maupun strategi dari organisasi.6

Perencanaan pada hakikatnya adalah pemilihan saat ini terhadap kondisi masa depan yang dikehendaki (choosing our desired fiture today) beserta langkah-langkah yang diperlukan untuk mewujudkan kondisi-kondisi tersebut. Perencanaan juga berarti proses pembuatan peta perjalanan menuju ke masa depan. Sebagai proses pembuatan peta perjalanan, perencanaan tidak berhenti setelah rencana dihasilkan, namun merupakan proses yang terus menerus dilaksanakan untuk memutkhirkan, mengubah, dan mengganti peta selama perjalanan menuju kemasa

6. Aimee Heene dan Sebastia Desmidt, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, (Bandung: PT

(6)

depan. Dalam konteks organisasi dapat diartikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan, dan mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan masa depan yang telah ditetapkan sebelumnya.7

Mazhab Perencanaan

Mazhab perencanaan sudah selangkah lebih maju dari mazhab perstrukturan. Dalam pandangan mazhab ini, seterategi adalah, hal-hal yang berkenaan dengan penguraian fakta dan angka, analisis yang mendalam terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi, perencanaan seputar rincian detil dari aktivitas, pemrograman dari berbagai departemen pada organisasi, penyusunan dan pengawasan atas anggaran, serta pemikiran berbagai scenario yang berbeda untuk diterapkan pada lingkungan yang mudah berubah dan tak dapat diprediksikan. Pada mazhab ini perencanaan sebagai bagian dari penerapan strategi di anggap menjadi persyaratan esensial untuk memperoleh suatu strategi yang baik. Oleh karena itu, perlu memanfaatkan secara optimal teknik-teknik perencanaan dan peramalan yang canggih.

Penetapan strategi pun menjadi suatu proses yang sangat formal, yang akan diberlakukan melalui pentahapan berjenjang yang jelas. Dalam konteks ini, manajemen puncak tidak lagi mendominasi untuk menetapkan strategi. Tugas demikian diambil alih oleh badan perencanaan yang khusus, yang hanya memikirkan strategi dan kemudian menyampaikannya kepada para manajer agar dilaksanakan. Hingga saat ini pada organisasi yang besar masih bisa dijumpai mereka yang menggunakan perencanaan sebagai strategi, walaupun berada dalam

(7)

tren lingkungan dimana perencanaan jangka panjang tidak lagi memungkinkan diharapkan, mengingat bergulirnya situasi sosial disekelilingnya yang penuh ketidakpastian serta sulit di prediksikan.8

Ruang Lingkup Perencanaan

(a) Rencana Strategis (Strategik Plan)

adalah rencana yang ditujukan pada kebutuhan jangka panjang organisasi dan menentukan secara komprehensif arah dari tindakan organisasi atau sub unit organisasi. Manajer memerlukan perencanaan khusus, yaitu perencanaan strategis. Karena perencanaan ini akan digunakan dalam penentuan misi utama organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Sehingga perencanaan strategis dapat menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan, karena beberapa sebab, antara lain sebagai berikut:9

1) Perencanaan strategis merupakan tipe perencanaan yang terpenting

2) Melakukan perencanaan strategis berarti menetapkan misi organanisasi secara jelas.

3) Perencanaan ini memungkinkan manajer mempersiapkan diri tehadap kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya.

Langkah-langkah penyusunan perencanaan startegis, antara lain sebagai berikut:

a) Menentukan tujuan

Manajer harus mementukan tujuan strategis. Pemilihan ini dipengaruhi oleh misi, maksud, nilai-nilai, dan kekuatan serta kelemahan organisasi

b) Analisa lingkungan

8. Aimee Heene dan Sebastia Desmidt, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, (Bandung: PT

Refika Aditama, 2010), hlm. 65.

(8)

Tujuan yang telah dibentuk harus dicek dan disesuaikan dengan keadaan lingkungan.

c) Menentukan ukuran

Manajer harus menetapkan tujuan guna mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Dengan ukuran akan memudahkan apakah kegiatan itu berhasil atau tidak.

d) Bandingkan rencana bawahan dengan rencana strategis

Rencana-rencana yang telah dibuat oleh bawahan harus disesuaikan dengan rencana tingkat atas (rencana keseluruhan).

e) Perbedaan yang terjadi

Jika antara manajemen tingkat bawah dan rencana strategis ada perbedaan, maka harus disamakan agar tidak ada perbedaan.

f) Memilih alternatif

Manajer harus mampu memilih alternatif yang terbaik dan tepat. g) Penerapan perencanaan strategis

Alternatif yang terpilih akan menjadi rencana yang harus diformulasikan secara jelas, dan kemudian dirinci kedalam kegiatan-kegiatan organisasi.

h) Mengukur dan mengawasi kemajuan

Rencana yang telah dilakukan perlu diukur dan diawasi kemajuannya untuk menghindari terjadinya kegagalan-kegagalan.

(b) Rencana operasional (Operational plan)

Yaitu rencana yang ditujukan pada aktivitas tertentu dalam menerapkan rencana strategis.

Struktur Operasi sebagai penunjang upaya penerapan strategi

(9)

mampu menjadikan tujuan suatu perusahaan dapat tercapai secara efektif. Struktur organisasi masyarakat pembagian kerja yang tepat antar kelompok atau individual serta mengkoordinasikannya dalam suatu kesatuan integral, ada beberapa pertimbangan dasar yang harus disertai antara lain:

1) Tugas yang harus dilaksanakan

2) Orang yang berkewajiban melaksanakan tugas tersebut

3) Bagaimana cara memastikan agar pihak yang mengampu tugas tersebut adalah orang yang tepat.10

Struktur organisasi yang baik akan mampu mengintegrasikan personal serta kelompok kedalam kesatuan yang selaras. Selain tersebut diatas, ia akan terhindar dari duplikasi tugas atau tumpang tindih wewenang pada satu kelompok orang saja. Langkah yang dilakukan perusahaan dalam perumusan strategi, mengembangkan visi dan strategik mission, penetapan tujuan, dan menyusun strategi untuk mencapai tujuan. Strategi merupakan rencana untuk mencapai sesuatu, setiap oragnisasi dapat mempunyai tujuan yang sama, akan tetapi strategi yang digunakan mungkin berlainan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dari lingkungan yang dihadapi.

Strategi yang sama akan membawa sukses bagi suatu perusahaan, akan tetapi dapat pula membawa kegagalan bagi perusahaan lain.11 Pada dasarnya, dalam

melakukan kegiatan sehari-hari manusia tidak terlepas dengan perencanaan. Akan tetapi sering tidak disadari bahwa mereka telah melakukan perencanaan. Setiap orang pasti mempunyai tujuan atau suatu cita-cita dalam hidupnya. Dalam usaha

10. Fitri Lukiastuti dan Muliawan Hamdani, Manajemen Strategik Dalam Organisasi, (Jakarta:

CAPS, 2011), hlm. 101.

11. Bambang Hariadi, Strategi Manajemen, Strategi Memenangkan Perang Bisnis, (Malang:

(10)

mereka untuk mencapai suatu tujuannya mereka pasti mempunyai strategi atau perencanaan bagaimana mewujudkan cita-citanya atau tujuannya tersebut. Perencanaan terjadi disetiap jenis kegiatan. Seseorang jika ingin bertindak untuk melakukan sesuatu apapun pasti mereka menyusun suatu perencanaan kegiatan yang akan dilakukan untuk ke depan.

Perencanaan Menurut Dimensi waktu

a. Perencanaan Jangka Panjang (Long Term Planning)

Perencanaan ini meliputi jangka waktu 3 tahun ke atas. Dalam perencanaan ini belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat kuantitatif, tetapi kepada proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal yang diinginkan dan pencapaian keadaan yang bersifat fundamental.

b. Perencanaan Jangka Menengah (Medium Term Planning)

Perencanaan ini melipiti jangka waktu antara 1 sampai 3 tahun. Tetapi di Indonesia umunya lima tahun. Perencanaan jangka menengah ini merupakan penjabaran atau uraian perencanaan jangka panjang. Walaupin perencanaan jangka menengah ini masih bersifat umum, tetapi sudah ditampilkan sasaran-sasaran yang diproyeksikan secara kuantitatif.12

c. Perencanaan Jangka Pendek (Short Term Planning)

Jangka waktunya kurang dari satu tahun. Perencanaan jangka pendek tahunan (annual plan) disebut juga perencanaan operasional tahunan (annual operational planning).

Perencanaan dari Dimensi Spasial

Perencanaan dilihat dari dimensi spasial adalah perencanaan yang memiliki karakter yang terkait dengan ruang dan batasan wilayah. Dari dimensi spasial ini

(11)

dikenal perencanaan nasional, perencanaan regional, dan perencanaan tata ruang atau tata tanah.

a. Perencanaan Nasional

Perencanaan nasional adalah suatu proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh rakyat Indonesia yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur, memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya nasional dan memerhatikan perkembangan internasional.

b. Perencanaan Regional

Perencanaan regional adalah pilihan antar sektor dan hubungan antar sektor dalam suatu wilayah (daerah) sehingga disebut juga sebagai perencanaan daerah atau wilayah.

c. Perencanaan tata ruang

Perencanaan tata ruang adalah perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu, mengembangkannya secara seimbang, baik secara ekologis, geografis, maupun demografis.

Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan

a. Perencanaan makro

Perencanaan makro adalah perencanaan tentang ekonomi dan nonekonomi secara internal dan eksternal. Perencanaan ekonomi makro meliputi berapa pendapatan nasional yang akan ditingkatkan, berapa tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan swasta, tingkat ekspor impor, pajak, bunga bank, dan sebagainya.

b. Perencanaa Mikro

(12)

c. Perencanaan sektoral

Perencanaan sektoral adalah kumpulan progam dan kegiatan pendidikan yang mempunyai persamaan ciri dan tujuan. Perencanaan sektoral memproyeksikan sasaran pembangunan sektor pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah ditentukan.

d. Perencanaan kawasan

Perencanaan kawasan adalah perencanaan yang memerhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif tertentu. Dalam perencanaan kawasan, hal penting yang perlu mendapat perhatian adalah interaksi antardaerah.

e. Perencanaan proyek

Perencanaan proyek adalah perencanaan operasional kebijakan dan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran sektor dan tujuan.

Perencanaan dari Dimensi Jenis

a. Perencanaan dari atas ke bawah (top down planning)

Perencanaan ini dibuat oleh pucuk pimpinan dalam suatu struktur organisasi, misalnya pemerintah pusat yang selanjutnya perencanaan tersebut disampaikan ke tingkat provinsi/kabupate/kota untu ditindak lanjuti.

b. Perencanaan dari bawah ke atas (bottom-up planning)

Perencanaan ini dibuat oleh tenaga perencana di tingkat bawah dari suau struktur organsasi, misalnya dibuat di provinsi/kabupaten/kota utuk disampaikan ke pemerintah pusat.

c. Perencanaan menyerong ke samping (diagonal planning)

(13)

Bappeda Provinsi membuat perencanaan pendidikan sektoral di daerah. Perencanaan ini juga disebut dengan perencanaan sektoral.

d. Perencanaan mendatar (horizontal planning)

Perencanaan mendatar biasanya dibuat pada saat membuat perencanaan lintas sektoral oleh pejabat selevel. Misalnya perencanaan peningkatan sumber daya manusia melibatkan pejabat departemen pendidikan, departemen agama, departemen tenaga kerja dan transmigrasi departemen kesehatan dan departemen sosial.

e. Perencanaan menggelinding (rolling planning)

Perencanaan menggelinding dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam bentuk perencanaan jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang.

f. Perencanaan gabungan atas ke bawah dan bawah ke atas (top down and buttom-up planning)

Perencanaan ini di buat untuk mengakomodasi kepentingan pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi/kabupate/kota. Oleh sebab itu, pembuatannya melibatkan partisipasi aktif kedua belah pihak.

Perencanaan Strategi Sebagai Suatu Pendekatan Menyeluruh

Manajemen strategik dan perencanaan strategik keduanya bukanlah merupakan hal yang bersinonim. Walaupun demikian, seringkali kedua konsepsi tersebut dipergunakan secara serampangan, sehingga sudah saatnya untuk mulai membahas ciri-ciri khususnya berikut hubungan antara kedua hal tersebut:

1. Konsep perencanaan strategik

(14)

berjenjang tinjauan atas mazhab manajemen yang rasional mengemukakan perlunya penanganan yang sistematis terhadap strategi. Para manajer akan melalui sejumlah tahapan-tahapan yang telah terprogram sebelumnya, yang dimaksudkan agar:

a. Membangun sekumpulan tujuan-tujuan

b. Merancang rincian langkah proporsional untuk merealisasikan terwujudnya tujuan-tujuan (Worral, 1998)

Sedangkan mazhab perencanaan berpendirian bahwa sekelompok tim perencana dapat memprediksikan secara acak keadaan evolutif yang berkembang dalam lingkungan internal dan eksternal organisasi. Selanjutnya, jika terbetik upaya-upaya untuk mengintegrasikan lingkungan dari organisasi tersebut kedalam tatanan tertentu sesuai dengan aturan perundangan-perundangan yang berlaku sekaligus mempertautkan dialektikanya. Tentulah disadari harus melalui suatu penanganan yang rasional, terstruktur dan sistematis terhadap keberlangsungan strategikalnya.

Namun dalam kenyataan praktikalnya, seringkali perencanaan strategic ditafsirkan menjadi suatu rangkangan yang sepenuhnya linier, dimana keputusan-keputusan terlebih dahulu digodok pada tingkatan tertinggi oraganisasitersebut, dan kemudian diturunkan berupa program-program, anggaran serta akhirnya berujung pada aktivitas-aktivitas (Hounthoofd, 2000). Jelasa bisa diamati imbasnya secara langsung, bahwa pada masa digandrunginya penanganan perencanaan tradisional (klasik) di era tahun 1970 sampai 1980-an, teknik-teknik manajemen kuantitatif yang sistematis seperti planning program budgeting system (PPBS) dan zero based budgeting (ZBB), diadopsi dengan penuh semangat.

(15)

tertutup dan perencanaan jangka panjang dan perencanaan program konvensional, maka kisah-kisah perencanaan strategic didalam organisasi public lebih mencerminkan suatu pendekatan “garis besar” (Poister, 1999) dimana:

a. Bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjawab permasalahan fundamental yang diajukan organisasi

b. Merespon pertanyaan subjektif terhadap alasan berdirinya suatu organisasi serta menangani dan mencurahkan perhatian atas nilai-nilai yang seringkali berbenturan, sehingga mempengaruhi dapat organisasi dan berikut visi yang dikandungnya.

c. Membentenge tekanan terhadap kecenderungan-kecenderungan adanya kepentingan dan kekuatan eksternal yang memberikan pengaruh pada organisasi

d. Menjaga upaya agar tetap bersikap realistis secara politis dengan cara mempertimbangkan segala keluhan maupun kecemasan dari para stakeholder (pemangku kepentingan) internal terutama eksternal

e. Menjadi bersandar yang kokoh terhadap segala upaya campur tangan manajemen puncak dan ada kalanya juga para anggota parlemen dengan dibantu pula oleh sekelompok tim manajemen operasional

f. Memberi tekanan terhadap orientasi pada aktivitas serta pengembangan rencana-rencana baku bagi pengimplementsian strategi.13

Para manajer bahkan para akademisi memperlakukan “perencanaan strategik” dan “manajemen strategik” secara keliru sebagai hal yang bersinonim atau sebagai konsep yang dapat saling dipertukarkan. Oleh karena itu, kesalah pahaman ini dapat ditelusuri dengan proses perencanaan strategik yang mencakup:

13. Aimee Heene dan Sebastia Desmidt, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, (Bandung: PT

(16)

1) Materi penjelasan atas situasi lingkungan 2) Perumusan strategi

3) Pengimpelementasian strategi

4) Evaluasi strategi dan pengendaliannya (houthoofd 2000)

Bahkan menurut Vinzant menggambarkan antara perencanaan strategik dan manajemen strategik pertanda dari keterkaitan itu secara tepat dengan ungkapan bahwa, dalam banyak hal perencanaan strategik merupakan tulang punggung dari manajemen strategik (Vinzant, 2000). Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi.

Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya. Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin mengingkat pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua waktu perencanannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama untuk subunit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek.

(17)

Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut:

1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan 2. Merumuskan keadaan saat ini

3. Mengidentifikasikan segala kemudhan dan hambatan

4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan

Ada beberapa alasan yang menunjukan pentingnya perencanaan strategik:

1. Perencanaan Strategik Memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk Perencanaan lainnya harus diambil

2. Pemahaman terhadap Perencanaan strategik akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk Perencanaan lainnya

3. Perencanaan strategik sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman daan penilaian kegiatan-kegiatan manager dan organisasi.

(18)

ssekarang kesempatan di waktu yang akan datang. Organisasi kepemimpinan birokrasi atau stabil konservatif kewiraswastaan atau fleksibel mengilhami perubahan radikal pemecahan masalah berdasarkan pengalaman masa lalu (resiko rendah) antisipasi, menemukan pendekatan-pendekatan baru (resiko tinggi) perkembangan lingkungan terjadi sangat pesat yang menambah pentingnya perencanaan strategik, seperti, antara lain sebagai berikut:

1. Kenaikan tingkat perubahan teknologi

2. Pertumbuhan kompleksitas pekerjaan managerial 3. Peningkatan kompleksitas lingkungan eksternal dan

4. Semakin panjang nya waktu antara keputusan-keputusan sekarang dan hasil-hasil diwaktu yang akan datang.

Pendekatan perencanaan strategik (atau dapat disebut “manajemen strategik”) merupakan penetapan serangkaian keputusan dan kegiatan dalam perumusan dan implementasi strategi-strategi yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Proses penyusunannya meliputi langkah sebagai berikut:

1) Penentuan misi dan tujuan

Hal yang mencakup pernyataan-pernyataan umum tentang misi, falsafah, maksud, dan tujan organisasi. Perumusan misi dan tujuan merupakan tanggung jawab kunci bagi manager puncak. Perumusan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dibawakan manajer. Nilai-nilai tersebut dapat mencakup masalh-masalah sosial dan etika atau masalah-masalah umum seperti perluasan perusahaan, macam produk atau jasa yang akam diperoduksi atau cara pengoperasian perusahaan.

(19)

Mencerminkan kondisi internal dan kemampuan perusahaan. Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi tujuan-tujuan dan strategi-strategi yang ada sekarang. Suatu profil perusahaan merupakan hasil analisa internal perusahaan untuk mengidentifikasi tujuan dan strategi sekarang, serta merincikan kuantitas dan kualitas sumber daya-sumber daya perusahaan yang tersedia. Profil perusahaan menunjukan kesuksesan perusahaan di waktu yang lalu dan kemampuannya untuk mendukung pelaksaanaan kegiatan sebagai implementasi strategi dalam pencapaian tujuan di waktu yang akan datang.

3) Analisa lingkungan eksternal

Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi cara-cara dalam perubahan lingkungan ekonomi, teknolog, sosial budaya, dan politik dapat secara tidak langsung mempengaruhi organisasi. Disamping itu tersebut perusahaan perlu mengidentifikasi lingkungan lebih khusus yang terdiri dari:

a. Para penyedia b. Pasar organisasi c. Para pesaing d. Pasar tenaga kerja

e. Lembaga-lembaga keuangan

Dengan kekuatan-kekuatan ini akan mempengaruhi secara langsung operasi perusahaan tersebut.

4) Analisa internal perusahaan kekuatan dan kelemahan organisasi.

(20)

sebagai berikut, pencapaian atau prestasi periode-periode yang lalu, kaitannya dengan kondisi sekarang, karakteristik dan kecenderungan industri, evaluasi faktor-faktor strategik perusahaan tersebut perbandingan relatif terhadap norma-norma dan kecenderungan industri serta pesaing, perbandingan historis analisa rasio dan teknik-teknik kuantitatif lainnya.

5) Identifikasi kesempatan dan ancaman strategik

Identifikasi tujuan dan strategik, analisa lingkungan, serta analisa kekuatan dan kelemahan organisasi dipadukan dalam langkah ke lima: penentuan berbagai kesempatan yang tersedia bagi organisasi dan ancaman-ancaman yang harus dihadapinya. Berbagai kesempatan dan ancaman dapat ditimbulkan banyak faktor, antara lain perkembangan teknologi, perubahan kondisi pasar, perubahan politik, atau perilaku konsumen atau langganan.

6) Pembuatan keputusan strategik

Langkah selanjutnya mencakup identifikasi, penilaian dan pemilihan alternative strategik. Proses ini disebut proses pembuatan keputusan strategik.

7) Pengembangan strategik perusahaan

Setelah tujuan jangka panjang dan strategi dipilih dan ditetapkan, organisasi perlu menjabarkannya ke dalam sasaran-sasaran jangka pendek (tahunan) dan strategi-strategi operasional. Tujuan dan strategi umum diterjemahkan dan diperinci menjadi berbagai strategi, kebijaksanaan dan taktik (rencana, program, anggaran) operasional pada masing-masing bidang fungsional organisasi.

(21)

Adapun yang berhubungan dengan kegiatan manajemen pengoperasian strategi. Implementasi berarti peletakkan strategi menjadi kegiatan. Implementasi melibatkan penugasan tanggung jawab atas sukses semua atau sebagian strategi kepada karyawan yang sesuai, diikuti dengan alokasi sumber daya- sumber daya yang dibutuhkan.

9) Peninjaun kembali dan evaluasi

Proses ini sering disebut “strategik control”. Setelah strategi diimplementasikan, manajer perlu senantiasa memonitor secara periodik, atau pada tahap-tahap kritis untuk menilai apakah organisasi berjalan kearah tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.

Kebaikan dan Kelemahan Perencanaan Strategik

Proses perencanaan strategik akan bervariasi dengan organisasi dan situasi. Ini akan bervariasi dalam derajat pengalaman, biaya dan penyelesaian, penggunaan metoda-metoda kuantitatif dan dalam formalitas. Secara umum kebaikan dan kelemahan perencanaan strategik dapat diperinci sebagai berikut:

(22)

Adapun Kebaikan penting dari perencanaan strategik, adalah membantu para manajer dalam pembuatan keputusan. Analisa hati-hati dari perencanaan strategik memberikan kepada para manajer lebih banyak informasi yang mereka perlukan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik. Perencanaan strategik juga meminimumkan kemungkinan kesalahan, karena tujuan atau sasaran strategi dirumuskan dengan cermat.

Adapun kelemahannya, kebaikan tersebut diatas dapat tercapai sepenuhnya bila organisasi melakukannya melalui proses perencanaan strategik formal. Dan Kelemahan utama perencanaan strategik formal adalah bahwa hal itu memerlukan investasi dalam waktu, uang dan orang yang cukup besar. Dalam banyak organisasi perencanaan strategi memakan waktu bertahun-tahun agar berfungsi dengan lancar, sehingga dapat kehilangan kesempatan. Disamping itu penetapan dan pemeliharaan suatu sistim formal melibatkan banyak biaya. Sebagai contoh, biaya-biaya riset pasar, survai dan penyusunan model yang sering berhubungan dengan biaya kegiatan-kegiatan pemrosesan data yang mahal, biaya-biaya latihan dan penggajian para perencana serta para manajer divisional dan fungsional yang terlibat dalam proses.

Dan Kelemahan selanjutnya adalah bahwa perencanaan strategik kadang-kadang cenderung membatasi organisasi hanya terdapat pilihan yang paling rasional dan bebas resiko. Para manajer belajar untuk mengembangkan hanya terhadap strategi dan tujuan yang dapat lolos dari analisa terperinci proses perencanaan. Sifat-sifat dari perencanaan sebagai berikut:

a. Kontribusi terhadap tujuan (contribution of onjective)

(23)

Bahwa setiap perencanaan selalu mendapat tempat yang pertama dalam suatu proses manajemen dan perencanaan harus mampu memberikan arah terhadap proses manajemen selanjutnya.

c. Kemampuan pengisian dari planning (pervasiveness of planning)

Yaitu perencanaan merupakan dasar manajemen yang berisi tujuan dan cara pencapaiannya.

d. Efisiensi dari perencanaan (effeciency of planning)

Rencana yang telah direncanakan dapat tercapai dengan cara yang efisien.14 Tujuan dari perencanaan adalah:

a. Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya

b. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan

c. Mengetahiu siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya

d. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan

e. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu

f. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan g. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan

h. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui, dan i. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.15

Pentingnya Perencanaan

(24)

Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapain tujuantujuan di waktu yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusn yang lebih baik. Oleh karena itu, perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.

Ada beberapa alasan dasar perlunya perencanaan:

1) Untuk mencapai protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.

2) Untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.

Menurut Syaiful Sagala perencanaan strategis dilakukan oleh para perencana yang memperhatikan visi dan misi lembaga yang dikaitkan dengan kepentingan stakeholders serta lingkungan internal dan eksternal lembaga, yang diikuti kajian isu-isu strategis bagi pengembangan prioritas lembaga di masa depan. Perencanaan strategis ini biasanya dilakukan untuk jangka waktu minimum tiga tahun. Perencanaan strategik akhir-akhir ini menjadi sangat penting sejalan dengan perkembangan lingkungan yang sangat pesat dan sangat sulit diprediksikan, seperti perkembangan teknologi yang sangat pesat, pekerjaan manajerial yang semakin kompleks, dan percepatan perubahan lingkungan eksternal lainnya.16

Beberapa manfaat perencanaan strategik adalah, secara empiris perencanaan strategi berguna menurut (Bryson, 1995, Cohen, 1998, Joyce, 1999) untuk17

16. Saiful Sagala, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat Strategi Memenangkan Persaingan

Mutu, (Jakarta: Nimas Multima, 2006), hlm. 21.

17. Aimee Heene dan Sebastia Desmidt, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, (Bandung: PT

(25)

1. Membantu untuk menegaskan fokus terhadap hal-hal yang benar pentin 2. Memberi kemudahan pada organisasi dalam menentukan skala prioritasnya

aktivitasnya

3. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan lingkungan

4. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas

5. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat 6. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi

7. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi

8. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami 9. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti

10.Menghemat waktu, usaha, dan dana

11.Memperbaiki koordinasi diantara berbagai aktivitas dan berbagai unit

adapun kelemahan dari perencanaan adalah:

1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata

2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan

3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi

4. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi

5. Ada beberapa rencana yang diikuti caracara yang tidak konsisten.18

(26)

Dalam sebuah perencanaan juga perlu memperhatikan sifat rencana yang baik. Sifat rencana yang baik yakni:

1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang menerima sehingga penafsiran ang berbeda-berbeda dapat ditiadakan

2. Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang seebenarnya bila ada perubahan maka tidak semua rencana dirubah dimungkinkan diadakan peneysuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan lain dari yang direncanakan 3. Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus

dijaga stabilitasnya setiap harus ada dalam pertimbangan

4. Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan faktor-faktor produksi kepada siapa tujuan organisasi seimbang dengan kebutuhan

5. Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.

Menurut Mahdi bin Ibrahim mengemukakan bahwa ada lima perkara penting untuk diperhatikan demi keberhasilan sebuah perencanaan, yaitu:

a) Ketelitian dan kejelasan dalam membentuk tujuan b) Ketepatan waktu dengan tujuan yang hendak dicapai

c) Keterkaitan antara fase-fase operasional rencana dengan penanggung jawab operasional, agar mereka mengetahui fase-fase tersebut dengan tujuan yang hendak dicapai

(27)

mitra kerjanya, kemungkinan-kemungkinan yang bisa dicapai, dan kesiapan perencanaan melakukan evaluasi secara terus menerus dalam merealisasikan tujuan

e) Kemampuan organisatoris penanggungjawab operasional.19

Evolusi dari perencanaan strategik menuju ke manajemen strategik

Berdasarkan pedoman evaluasi dari suatu penelitian yang dilakukan oleh Mckinsey dan Gluck 1992, berargumentasi, bahwa setiap organisasi yang berbasis strategi perlu melalui suatu tahapan partisivasi evolutif atau mengikuti pemikiran mazhab tertentu sebelum menguasai kompetensi untuk memulai serta mengendalikan proses strategi yang sebenarnya.20

Proses perencanaan strategik

Melihat pada sifat karakteristik yang siatematis, juga tekad kuat yang mencuat dari perencanaan stretegik, maka tidaklah mengherankan jika berbagai penulis berupaya untuk mengembangkan skema-skema pentahapan dalam perencanaan strategik yang bersifat normatif dan kronologis. Tetapi, walaupun terdapat perbedaan-perbedaan tinjauan masing-masing diantara mereka, nyatanya pentahapan atas langkah-langkah lanjutan yang semakin kompleks sebagaimana

19. Mahdi bin Ibrahim, Amanah dalam Manajemen, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 1997), hlm. 63. 20. Aimee Heene dan Sebastia Desmidt, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, (Bandung: PT

(28)

yang telah dipaparkan, adalah merupakan kunci terhadap kesuksesan suatu pengorganisasian.21 Menurut Louis A. Allen, mengemukakan perencanaan terdiri

dari aktivitas-aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir kedepan dan mengambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu mendatang. Proses perencanaan tersebut antara lain sebagai berikut:

1) Merumuskan misi dan tujuan 2) Memahami keadaan saat ini

3) Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya tujuan 4) Menyusun rencana kegiatan untuk mencapai tujuan.22

Proses perencanaan strategik adalah sarana mengambil keputusan yang paling penting bagi sebuah perusahaan. Dan disinilah tujuan dan arah dasar perusahaan ditentukan, dan pendekatan utama untuk maju menurut garis itu diputuskan.23 Setiap rencana dilandasi oleh suatu scenario industri, meskipun prosesnya seringkali implisit. Penggunaan scenario yang dinyatakan secara eksplisit akan mengangkat kepermukaan ketidakpastian dalam perencanaan dan melandasi strategi dengan pemahaman yang lengkap dan disadari arti penting ketidakpastian bagi pesaing.24 Dan skenario industri merupakan alat yang efektif untuk mendorong

tim manajemen memikirkan masa mendatang secara sistematis dan memperbaiki asumsi yang tidak realistis tanpa merusak cakrawala pemikiran karena skenario tidak dimaksudkan sebagai perkiraan.

21. Aimee Heene dan Sebastia Desmidt, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, (Bandung: PT

Refika Aditama, 2010), hlm. 88.

22. Amirullh Haris Budiyono, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), hlm. 100. 23. Ticoalu dan Agus Dharma, Management Policy And Strategy, 2Nd Edition, (Jakarta: Erlangga,

2002), hlm. 90.

24. Michael E. Porter, Competitive Advantage (Keunggulan Bersaing), Alih Bahasa: Lyndon Saputra,

(29)

C. KESIMPULAN

Menurut Vinzant menggambarkan antara perencanaan strategik dan manajemen strategik pertanda hubungan yang tidak dapat terpisahkan, secara tepat dengan ungkapan bahwa, terdapat banyak hal dalam perencanaan strategik yang merupakan tulang punggung dari manajemen strategik (Vinzant, 2000).

Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya. Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin meningkat pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan tersebut mempunyai dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi.

(30)

depan yang dikehendaki beserta langkah yang diperlukan untuk mewujudkan kondisi tersebut. Perencanaan juga berarti proses pembuatan peta perjalanan menuju ke masa depan. Sebagai proses pembuatan peta perjalanan, perencanaan tidak berhenti setelah rencana dihasilkan, namun merupakan proses yang terus menerus dilaksanakan untuk memutkhirkan, mengubah, dan mengganti peta selama perjalanan menuju kemasa depan. Dalam konteks organisasi dapat diartikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan tindakan yang akan dilakukan, dan mengkaji cara terbaik untuk mencapai tujuan masa depan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Rencana Strategis (Strategik Plan) adalah rencana yang di arahkan pada kebutuhan jangka panjang organisasi dan menentukan secara komprehensif arah dari tindakan organisasi atau sub unit organisasi. Manajer memerlukan perencanaan khusus, yaitu perencanaan strategis, karena perencanaan ini akan digunakan dalam penentuan misi utama organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Sehingga perencanaan strategis dapat menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan, karena beberapa sebab, antara lain sebagai berikut:

a) Perencanaan strategis merupakan tipe perencanaan yang terpenting

b) Melakukan perencanaan strategis berarti menetapkan misi organanisasi secara jelas.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an Al karim

Al Hadits An Nabawi

Hafidudin Didin dan Tanjung Hendri, Manajemen Syariah dalam Prkatik, (Jakarta: Gema Insani, 2003)

Handoko Hani, Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 1984)

Hariadi Bambang Hariadi, Strategi Manajemen, Strategi Memenangkan Perang Bisnis, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005)

Haris Amirullh Budiyono, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004)

Heene Aimee dan Desmidt Sebastia, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik,

(Bandung: PT Refika Aditama, 2010)

Ibrahim Mahdi bin, Amanah dalam Manajemen, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 1997)

Lukiastuti Fitri dan Hamdani Muliawan, Manajemen Strategik Dalam Organisasi, (Jakarta: CAPS, 2011)

(32)

Sagala Saiful, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat Strategi Memenangkan Persaingan Mutu,(Jakarta: Nimas Multima, 2006)

Ticoalu dan Dharma Agus, Management Policy And Strategy, 2Nd Edition, (Jakarta: Erlangga, 2002)

Usman Husaini, Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

(33)

STRATEGI SEBAGAI PLOY

Oleh: Irfan Yuhadi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam persaingan dunia global seperti sekarang ini setiap manajer dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mampu bersaing dengan kompetitor yang ada. Jika tidak demikian, maka perusahaan/lembaga tersebut akan tergilas dengan kemajuan zaman. Sehingga seorang manajer dituntut untuk mengeluarkan kebijakan dan keputusan strategik dalam memimpin perusahaannya. Keputusan strategik adalah tindakan yang disengaja yang dimaksudkan untuk mengadakan suatu pengendalian terhadap keadaan perusahaan di masa depan.25

Seorang manajer harus mengusai ilmu tentang manajemen strategis, agar dapat melakukan manuver dan akselerasi untuk meningkatkan kualitras perusahaannya. Proses manajemen strategis bersifat dinamis, input yang relevan

25 R. Edward Freeman, Strategic Management: A Stakeholder Approach [terj. Manajemen Stratagik:

(34)

serta akurat, yang berasal dari analisis lingkungan internal maupun eksternal diperlukan untuk perumusan strategi yang efektif dan efisien.26

Pada tahun 1987 Henry Mintzberg, seorang akademisi strategic management, mengemukakan pandanganya mengenai definisi strategi. Mintzberg menjelaskan bahwa strategi dapat dilihat dan didefinisikan dalam bentuk sebagai satu dari lima sudut pandang. Pendekatan ini lebih dikenal dengan istilah “5ps of

strategy.” Menurut Mintzberg bahwa strategi dapat dilihat sebagai; Plan, Pattern,

Position, Perspective, dan Ploy. Dalam makalah ini akan dibahas tentang konsep yang dibangun oleh Henry Mintzberg tentang manajemen stratagik, khususnya tantang manajemen strategik sebagaii ploy.

B. Fakus Kajian

Bertolak dari latar belakang di atas, penulis menyusun beberapa fokus kajian sebagai berikut :

1. Apa definisi manajemen strategik?

2. Bagaimana manajemen strategik menurut Mintzberg? 3. Bagaimana manajemen strategik sebagai ploy?

C. Tujuan Kajian

Tujuan yang ingin dicapai dalam tulisan ini adalah :

1. Mendeskripsikan definisi manajemen strategik.

2. Mendeskripsikan manajemen strategik menurut Mintzberg.

26 Michael A. Hitt, et. All., Stratagic Management: Competitiveness and Globalization [terj.

(35)

3. Mendeskripsikan manajemen strategik sebagai ploy.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Strategik

Para ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang strategi. Berikut ini beberapa definisi strategi menurut para ahli, antara lain :

1. Menurut Alfred Chandler strategy is the determination of the basic long-term goals and objectives of an enterprise, and the adoption of courses of action and the allocation of resources necessary for carrying out these goals.

2. Menurut James Brian Quin strategy is the pattern or plan that integrates an

organization’s major goals, policies, and action squences into a cohesive whole.

3. Menurut Henry Mintzberg strategy is a pattern in a stream of decisions or actions.

4. Menurut Griffin strategi adalah rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi (strategy is a comprehensive plan for accomplishing an

organization’s goals).

(36)

sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).

6. Menurut Igor Ansoff, strategi adalah proses manajemen, hubungan antara perusahaan dengan lingkungan, terdiri dari perencanaan strategik, perencanaan kapabilitas, dan manajemen perubahan.27

7. Menurut Arnoldo C. Hax dan Nicholas S. Manjluk strategi adalah cara menuntun perusahaan pada sasaran utama pengembangan nilai korporasi, kapabilitas manajerial, tanggung jawab organisasi, dan sistem administrasi yang menghubungkan pengambilan keputusan strategik dan operasional pada seluruh tingkat hirarki, dan melewati seluruh lini bisnis dan fungsi otoritas perusahaan.28 8. Menurut John A. Pearce II dan Richard B. Robinson Jr. strategi adalah

seperangkat keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi dari rencana yang didesain untuk mencapai tujuan.29

9. Menurut Fred R. David strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture.

10.Menurut WF Glueck dan LR Jauch strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.30

27 Igor Ansoff, Implanting Strategic Management (Prentice Hall), 1990.

28 Arnoldo C. Hax dan Nicholas S. Manjluk, The Strategy Process and Concept: a Pragmatic approach

(Prentice Hall International Ed), 1991.

29 John A. Pearce II dan Richard B. Robinson Jr., Strategic Management, Formulation,

Implementation and Control (Irwin McGraw-Hill), 2003.

(37)

Dari berbagai definisi di atas, maka strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang tampak maupun yang tidak tampak, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan.

Sedangkan definisi manajemen startegik menurut para ahli adalah sebagai berikut :

1. Menurut Pearch dan Robinson (1997) manajemen strategis adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

2. Menurut David (2002) adalah manajemen strategis seni dan pengetahuan untuk merumsukan, mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.

3. Menurut Hunger dan Wheelen (2003) manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

(38)

Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk kami. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.31

Manajemen strategis merupakan seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu lembaga dalam mencapai sasarannya. Manajemen strategis merupakan proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.32

B. Komponen Strategi

Suatu strategi memiliki komponen-komponen yang senantiasa dipertimbangkan dalam menentukan strategi yang akan dilaksanakan, yaitu :

1. Kompetensi yang Berbeda (distinctive competence)

31 http://sallysisva.blogspot.com/2013/02/manajemen-strategi.html diakses pada 11 April 2015. 32 http://renalkandijo.blogspot.com/2010/02/manajemen-strategik-dan-manajemen.html diakses

(39)

Yaitu sesuatu yang dimiliki organisasi dimana organisasi melakukannya dengan baik dibanding dengan organisasi lainnya. Dengan kata lain kelebihan organisasi dibandingkan dengan organisasi lainnya.

2. Ruang Lingkup

Yaitu lingkungan dimana organisasi tersebut beraktivitas (lokal, regional, nasional atau internasional).

3. Distribusi Sumberdaya

Yaitu bagaimana suatu organisasi memanfaatkan dan mendistribusikan sumberdaya yang dimilikinya dalam menerapkan strategi organisasi.

C. Tingkatan Strategi

Menurut Griffin (2000) secara umum strategi dilihat dari tingkatannya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Strategi pada tingkat perusahaan (corporate-level strategy)

Strategy ini dirumuskan terkait dengan persaingan antar perusahaan/organisasi dalam sektor bisnis yang dijalankan secara keseluruhan. 2. Strategi pada tingkat bisnis (business-level strategy)

Strategi ini dirumuskan sebagai alternatif strategi yang dilakukan perusahaan /organisasi sehubungan dengan persaingan bisnis yang dijalankannya pada beberapa jenis bisnis yang diperdagangkan. Berbeda dengan Griffin pendapat Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) menambahkan kedua jenis strategi tadi dengan tingkatan ketiga yaitu Strategi pada tingkat fungsional.

3. Strategi pada tingkat fungsional (functional-level strategy)

(40)

Menurut Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985) strategi memiliki empat tingkatan, antara lain :

1. Enterprise Strategy

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi

enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

2. Corporate Strategy

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi non profit.

3. Business Strategy

(41)

4. Functional Strategy

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional antara lain :

a). Strategi functional ekonomi, mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.

b). Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi

manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan

integrating.

c). Strategi isu strategik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah.

d). Tingkatan strategi merupakan kesatuan yang bulat dan

menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal kesehatan organisasi dari sudut ekonomi.

D. Jenis Strategi

(42)

sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan. Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut :

1. Strategi Integrasi

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing.

2. Strategi Intensif

Penetrasi pasar dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif, karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

3. Strategi Diversifikasi

Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasabaru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat. 4. Strategi Defensif

Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turn-around)

(43)

bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang saham, karyawan dan media.

Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.

5. Strategi Umum

Menurut Michael Porter ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.

E. Penyusunan Strategi

(44)

1. Penilaian Keperluan Penyusunan Strategi

Salah satu cara untuk menilai perlu tidaknya sebuah strategi baru adalah dengan menilai strategi yang sedang dijalankan, baik buruknya, serta hasil yang diperoleh perusahaan/organisasi dengan penggunaan strategi tersebut.

Inersia dalam persaingan (inertia of competition) adalah suatu kondisi dimana para anggota dalam organisasi sudah merasa puas dengan keadaan yang dialami perusahaan/organisasi sehingga merasa tidak perlu untuk melakukan perubahan strategi.

2. Analisis Situasi

Pada tahap ini perusahaan/organisasi perlu melakukan analisis mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan. Pendekatan yang paling populer adalah dengan analisa SWOT (strength, weakness, opportunities, threat).

3. Pemilihan Strategi

Setelah melakukan analisis SWOT maka perusahaan/organisasi menentukan alternatif strategi. Pada dasarnya alternatif strategi terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu :

a). Strategi menyerang atau agresif (aggresive or offensive strategy)

b). Strategi yang menghindari resiko yaitu strategi bertahan

(defensive strategy)

c). Strategi yang memadukan dengan cara mengambil dan menghindari resiko, yaitu berada di tengah-tengah (turn-around strategy).

(45)

tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merumuskan strategi, antara lain :

1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.

2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.

3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.

4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.

5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. 33

F. Manajemen Strategik Menurut Mintzberg

Pada tahun 1987 Henry Mintzberg, seorang akademisi strategic management, mengemukakan pandanganya mengenai definisi strategi. Mintzberg menjelaskan bahwa strategi dapat dilihat dan didefinisikan dalam bentuk sebagai satu dari lima sudut pandang. Pendekatan ini lebih dikenal dengan istilah “5ps of

strategy.” Menurut Mintzberg bahwa strategi dapat dilihat sebagai :

1. Plan

(46)

Plan (rencana) bermakna beberapa hal yang secara sadar disusun untuk tindakan tertentu atau sebuah panduan (seperangkat panduan) untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan definisi ini, strategi memiliki dua ciri; pertama, penyusunannya sebelum tindakan dimana strategi akan diterapkan. Kedua, penyusunannya dilakukan secara sadar dan memiliki tujuan tertentu.

2. Pattern

Pattern (pola), definisi ini mengeluarkan strategi dalam tataran umum dan cara khusus. Tujuannya agar setiap orang dapat menerapkan strategi secara konsisten. Disini strategi bermakna sebuah pola yang menjadi urutan setiap tindakan. Strategi menjadi pedoman bagi orang-orang yang akan melaksanakannya. Lebih dari itu dengan definisi ini strategi menjadi pola dalam perilaku, yaitu umpan balik dan penyesuaian.34

3. Position

Position (posisi), yaitu sarana untuk menempatkan organisasi/orang pada kondisi tertentu untuk mencapai lingkungan tertentu. Aplikasi dari pemahaman ini, penggunaan strategi adalah bagaimana menempatan organisasi/orang pada sebuah kondisi untuk memenangkan kompetisi. Atau bisa juga untuk menempatkan organisasi/orang pada zona bebas untuk menghindari kompetisi.

4. Perspective

Perspective (perspektif), dalam definisi ini strategi tidak hanya rencana, cara, pola, atau posisi organisasi/orang tetapi mengandung makna, cara yang ditempuh oleh organisasi/orang untuk mendapat tempat khusus di dunia yang digelutinya.35

5. Ploy

(47)

Ploy (cara), dengan definisi ini strategi memiliki makna yang lebih khusus, yaitu manuver untuk mengecoh lawan atau pesaing. Maka wajar jika strategi ini kemudian banyak dibahas dalam kajian-kajian yang membahas tentang kompetisi dan hal-hal yang bersifat strategis.

G. Manajemen Strategik Sebagai Ploy

Terdapat dua penjelasan dasar mengenai konsep strategi sebagai ploy. Pertama, dimaknai dalam bentuk taktik strategis. Berbeda dengan taktik biasa, taktik strategis memerlukan pengorbanan sumber daya yang lebih besar dan dipandang sebagai taktik holistik perusahaan. Ploy sebagai taktik strategis merupakan derivasi dan atau alternatif/emerging dari intended strategy (bukan strategic intend) yang bersifat strategik. Kedua, strategi sebagai ploy terbatas pada konteks kompetisi dan aksi saling serang (retaliation) antar kompetitor (baik lingkup pembahasan teori maupun praktis). Tidak jarang ploy yang akan diterapkan perusahaan dibahas di awal pada saat perumusan strategi, namun lebih sering muncul saat intended strategysudah berjalan, atau pada saat “perang” dengan kompetitor.

Perusahaan yang sukses menerapkan cost leadership strategy (mampu memproduksi pada biaya yang paling rendah dibanding pesaing), tetap menjual produk sesuai harga pasar. Memiliki posisi biaya produksi terendah di dalam industri, seharusnya perusahaan bisa menjual produk mereka dengan harga yang lebih murah kepada konsumen dibandingkan harga yang ditawarkan oleh pesaing (harga pasar), dan tetap memperoleh margin. Tetapi mereka memilih tidak melakukan. Mungkin dengan motif stabilitas persaingan atau memperlebar margin yang diperoleh, atau berbagai motif lainnya. Pada kontek ini, strategi sebagai ploy

(48)

Ploy yang mereka terapkan mendukung dan melengkapi efektifitas intended strategy atau primary strategy mereka.

Seperti penjelasan di atas, memahami ploy sebagai strategi harus melibatkan kontek pembahasan, yaitu kompetisi. Ploy lebih sering dipandang sebagai taktik karena terkadang bersifat sementara, walaupun sebenarnya ploy bersifat strategis. Sering pula ploy dilakukan hanya untuk mengelabui pesaing. Mengalihkan perhatian pesaing dengan berbagai aksi yang mengancam, bahkan sekedar menggertak. Bisa pula ploy dilakukan dalam bentuk sinyal kepada pasar.36

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulkan, antara lain :

1. Fokus manajemen strategis terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategis merupakan proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi

36 http://ariefjohan.com/memahami-ploy-sebagai-strategi-mintzberg-legacy diakses pada 11 April

(49)

2. Mintzberg menjelaskan bahwa strategi dapat dilihat dan didefinisikan dalam bentuk sebagai satu dari lima sudut pandang. Pendekatan ini lebih dikenal dengan istilah “5ps of strategy.” Menurut Mintzberg bahwa strategi dapat dilihat sebagai; Plan, Pattern, Position, Perspective, dan Ploy.

3. Terdapat dua penjelasan dasar mengenai konsep strategi sebagai ploy. Pertama, dimaknai dalam bentuk taktik strategis. Berbeda dengan taktik biasa, taktik strategis memerlukan pengorbanan sumber daya yang lebih besar dan dipandang sebagai taktik holistik perusahaan. Ploy sebagai taktik strategis merupakan derivasi dan atau alternatif/emerging dari intended strategy (bukan strategic intend) yang bersifat strategik. Kedua, strategi sebagai ploy terbatas pada konteks kompetisi dan aksi saling serang (retaliation) antar kompetitor (baik lingkup pembahasan teori maupun praktis).

DAFTAR PUSTAKA

A. Hitt, Michael, et. All., Stratagic Management: Competitiveness and Globalization [terj. Manajemen Strategis: Menyongsong Era Persaingan dan Globalisasi], (Jakarta: Erlangga), 1996.

Freeman, R. Edward, Strategic Management: A Stakeholder Approach [terj. Manajemen Stratagik: Pendekatan Terhadap Pihak-pihak Berkepentingan], (Jakarta: Taruna Grafica), 1995.

Hax, Arnoldo C. dan Nicholas S. Manjluk, The Strategy Process and Concept: a Pragmatic approach (Prentice Hall International Ed),1991.

Igor Ansoff, Implanting Strategic Management (Prentice Hall), 1990.

(50)

WF Glueck dan LR Jauch, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, 1989.

STRATEGI SEBAGAI

POSITIONING

Oleh: Fridiyanto

A.PENDAHULUAN 1. Konteks Kajian

Gambar

Tabel 1
Gambar Core Competencies, Strategic Process and Core Capabilities
Gambar kekuatan persaingan menurut Porter
Gambar 1. Kerangka Untuk Mendapatkan Keunggulan Bersaing
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sebaiknya terdapat laporan internal yang dibuat oleh ketua tim proyek mengenai aktivitas apa saja yang dilakukan selama pengerjaan proyek sehingga kepala teknis

Superego dibentuk melalui jalan internalisasi larangan-larangan atau perintah-perintah dari luar (khususnya orang tua) sedemikian rupa sehingga akhirnya terpencar

Hasil pengujian statistik diskriptif mengenai tanggapan responden terkait kepuasan konsumen dimana skor rata- rata persentase mengenai tanggapan responden tentang kepuasan

Cadangan penurunan nilai diakui ketika ada bukti objektif (seperti kesulitan keuangan signifikan pada pihak lawan atau gagal bayar atau penundaan pembayaran

Gambar 5: Grafik Hasil Titik Pencocokan Citra Bawah laut dengan Koreksi Gamma dan Histogram Equalization Dari 50 buah tersebut diuji dengan algoritma SIFT tanpa peningkatan

Peran Lurah dalam pemberdayaan masyarakat Miskin di Kelurahan Maluhu secara umum sudah berjalan sesuai dengan tugas dan fungsi lurah, akan tetapi kurangnya

Dalam upaya memperoleh pemahaman yang sesungguhnya terhadap makna dan tunjukan ( dalâlah ) dari matan suatu hadis, kontribusi ilmu (teori) tentang makna yang dikenal dengan

14 Muhammad Mushthafa ‘Azamî, Studies in Hadith Methodology and Literature (Indiana: American Truth Publication, 1977), h.. Tradisi sanad dalam Islam telah ada sejak zaman