• Tidak ada hasil yang ditemukan

Melakukan Sensus Tanaman Produksi. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Melakukan Sensus Tanaman Produksi. doc"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN-Secara umum, pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, holtikultura, peternakan dan perikanan. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia[1]. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Indonesia adalah sebagai petani dan perkebunan, sehingga sektor -sektor ini sangat penting untuk dikembangkan di Indonesia .

Bentuk - Bentuk Pertanian di Indonesia. 1.Sawah

Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan maupun sawah pasang

surut,yang pada masa sekarang sudah hampir punah.

2.Tegalan

Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan

sulit untuk ditubuhi tanaman pertanian.

3.Pekarangan

Pekarangan adalah suatu lahan yang berada di lingkungan dalam rumah (biasanya dipagari dan masuk ke wilayah rumah) yang dimanfaatkan untuk ditanami tanaman pertanian.

4. Perkebunan.

(2)

Karakteristik Hasil Perkebunan

Hasil tanaman perkebunan sangat beragam sifatnya, tergantung produk berasal dari bagian apa dari tanaman yang diusahakan, dan hasil akhir yang diharapkan dari pengolahan hasil perkebunan tersebut. Berdasarkan sifatnya, biasanya pengolahan dibedakan menjadi pengolahan primer dan sekunder. Pengolahan primer menghasilkan produk antara, dan dapat dianggap sebagai penanganan pascapanen, sedangkan pengolahan sekunder merupakan lanjutan dari pengolahan primer dan menghasilkan produk yang siap dikonsumsi.

Sebagai contoh pada beberapa komoditi memiliki karakter tertentu seperti:

1. Pada teh, bagian yang diambil adalah pucuk daun dari tanaman teh, sehingga harus segera diolah di pabrik setelah dipanen (pemetikan). Dengan demikian tidak penanganan pascapanen yang diperlukan dalam produksi teh kecuali pengangkutan dari lahan ke pabrik. Tetapi pada tembakau, meski sama-sama berasal dari daun tanaman, penanganan seperti perajangan dan pemeraman dapat dianggap sebagai penanganan primer karena prosesnya cukup sederhana sehingga dapat dilakukan oleh petani dengan peralatan sederhana.

2. Demikian pula dengan tebu, yang harus segera digiling dan diolah menjadi gula di pabrik-pabrik penggilingan tebu, juga getah karet yang harus segera diolah menjadi salah satu produk antara karet seperti RSS, crepe, crumb rubber, dan lain sebagainya.

(3)

y a n g k u r a n g m e n g u n t u n g k a n . A k a r i n i j u g a d i g u n a k a n u n t u k m e n y e l e k s i k l o n - k l o n y a n g d a p a t d i g u n a k a n s e b a g a i b a t a n g b a w a h p a d a p e r b a n y a k a n t a n a m a n k a r e t . Ta n a m a n k a r e t m e m i l i k i m a s a b e l u m m e n g h a s i l k a n s e l a m a l i m a t a h u n ( m a s a T B M 5 t a h u n ) d a n s u d a h m u l a i d a p a t d i s a d a p p a d a a w a l t a h u n k e e n a m . S e c a r a e k o n o m i s t a n a m a n k a r e t d a p a t d i s a d a p s e l a m a 1 5 s a m p a i 2 0 t a h u n .

Banyak hasil tanaman perkebunan yang harus segera diolah untuk menghindari kerusakan dan penurunan mutu. Tebu misalnya, dalam 24 jam harus segera digiling, bila tidak mutu gula yang dihasilkan akan rendah. Demikian halnya denga sawit, bila tidak segera diolah kandungan minyak akan mengalami reaksi kimia yang berujung pada penurunan mutu dan rendeman pengolahan. Demikian halnya dengan hasil-hasil perkebunan lainnya.

Ekspor komoditas perkebunan dan kehutanan di Indonesia masih minim. Penyebabnya, banyak negara-negara yang memberlakukan standar mutu dan tarif yang sangat tinggi. Untuk itu sektor perkebunan dan kehutanan perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

"Semisal komoditas sawit, tarif yang diberlakukan masih sangat tinggi. China tarifnya mencapai 9%, Amerika Latin mencapai lebih dari 6%. Bahkan di beberapa negara Asia ada menerapkan sekitar 11%. Padahal potensi sawit untuk mengisi kebutuhan minyak nabati dunia cukup tinggi," .Saat ini, lahan sawit di seluruh dunia mencapai sekitar 4,7 juta hektar. Dari luas lahan yang ada, produksinya mencapai 38 juta ton/tahun.

Indonesia merupakan penghasil sawit terbesar dunia.

Kompetitor terdekatnya, misalnya jagung lahannya diseluruh dunia sudah diatas 4,7 juta hektar. Bahkan gandum lahannya mendekati 20 juta hektar, dengan produksinya

masih belasan juta ton/tahun.

(4)

BAB.II KRITERIA TANAMAN YANG MENGHASILKAN

Tanaman/tumbuhan baik yang dibudidayakan maupun tumbuh secara alami memiliki organ- organ tanaman seperti daun, buah, bunga, batang dan sebagainya adalah bagian kelengkapan untuk hidup atau untuk menjaga kelangsungan hidup bagi tanaman itu sendiri. Namun oleh manusia organ tanaman tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi manusia memanfaatkan bagian dari organ tanaman itu adakalanya merupakan suatu keharusan apabila manusia ingin memenuhi kebutuhan hidup nya.

A. Tanaman Menghasilkan Buah

Tanaman sebagai penghasil buah sangat beragam sekali. Bila ditinjau dari kegunaannya ada yang termasuk tanaman pangan, sayuran, buah-buahan dan industri. Sedangkan bila ditinjau dari sistimatika nya ada yang termasuk klas monocotil (berkeping satu) dan ada yang berkeping dua (dicotil).

Tanaman penghasil buah yang bermanfaat bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan pangan diantaranya seperti, padi, jagung, gandum. Sedangkan yang digunakan untuk sayuran diantaranya adalah: lombok, tomat, paprika, mentimun, terong dan sebagainya. Jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan industri yang memerlukan proses pengolahan lebih lanjut diantaranya ialah kopi, kakao, kelapa dan sebagainya. Untuk tanaman pengahasil buah yang langsung dimakan oleh manusia sebagai buah, adalah sangat banyak diantaranya ialah mangga, jambu , durian, rambutan, semangka , melon , duku dan sebagainya. Tanaman penghasil buah yang digunakan sebagai bahan industri yang biasa diusahakan dalam bentuk perkebunan diantaranya ialah:

1. Kakao (Coklat)

Kakao berasal dari Amazon atau Orinoco, Amerika Selatan kira – kira 4000 tahun yang lalu. Daerah penghasil cokelat terbanyak terdapat di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, NTT, Papua, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan DI.Yogyakarta. Daerah penghasil coklat yang utama adalah Salatiga (Jawa Tengah).Coklat banyak digunakan sebagai bahan minuman. Tanaman Kakao merupakan tanaman perkebunaan berprospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman, serta faktor pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka tingkat produksi dan kualitas akan rendah.

(5)

Kopi memiliki istilah yang berbeda-beda. Pada masyarakat Indonesia lebih akrab dengan sebutan kopi, di Inggris dikenal coffee, Prancis menyebutnya cafe, Jerman menjulukinya kaffee, dalam bahasa Arab dinamakan quahwa. Sejarah kopi diawali dari cerita seorang penggembala kambing Abessynia yang menemukan tumbuhan kopi sewaktu ia menggembala, hingga menjadi minuman bergengsi para aristokrat di Eropa. Bahkan oleh Bethoven menghitung sebanyak 60 biji kopi untuk setiap cangkir kopi yang mau dinikmatinya.

3. Lada

Tanaman lada (Piper Nigrum Linn) berasal dari daerah Ghat Barat, India. Demikian juga, tanaman lada yang sekarang banyak ditanam di Indonesia ada kemungkinan berasal dari India. Sebab pada tahun 110 Sebelum Masehi – 600 Sebelum Masehi banyak koloni Hindu yang datang ke Jawa. Mereka itulah yang diperkirakan membawa bibit lada ke Jawa. Pada abad XVI, tanaman lada di Indonesia baru diusahakan secara kecil-kecilan (Jawa).] Tetapi pada abad XVIII, tanaman tersebut telah diusahakan secara besar -besaran (Anonim, 1980). ] Daerah - daerah penghasil lada, antara lain DI Aceh, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan DI Yogyakarta.

4. Kelapa

Kelapa merupakan jenis tumbuhan dari keluarga Arecaceae dan satu-satunya spesies dalam genus Cocos, pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang, dari batang, buah dan daun semuanya dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kelapa banyak terdapat di Aceh, Bengkulu, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua, Riau, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta.

(6)

Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1848, saat itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang dibawa dari Mamitius dan Amsterdam lalu ditanam di Kebun Raya Bogor. Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial). Perintis usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien Hallet (orang Belgia). Daerah - daerah penghasil kelapa sawit :Selain itu, kelapa sawit banyak terdapat di Kalimantan Timur dan Riau. Kelapa sawit digunakan sebagai bahan pembuat sabun, mentega, lilin, dan lem timah. Industri minyak kelapa sawit terdapat di Asahan, Sumatera Utara. Agar tanaman belum menghasilkan (TBM) dapat digolongkan menjadi tanaman menghasilkan (TM), maka perlu diperhatikan kriteria berikut.

a) Kerapatan panen telah mencapai 60% atau lebih b) Bobot tandan rata-rata lebih berat daripada 3 kg. c) Angka sebaran panen lebih banyak daripada 5.

7. Pala

Pala (Myristica Fragan Haitt) merupakan tanaman buah berupa pohon tinggi asli Indonesia, karena tanaman ini berasal dari Banda dan Maluku. Tanaman pala menyebar ke Pulau Jawa, pada saat perjalanan Marcopollo ke Tiongkok yang melewati pulau Jawa pada tahun 1271 sampai 1295 pembudidayaan tanaman pala terus meluas sampai Sumatera. Selain sebagai rempah-rempah, pala juga berfungsi sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang banyak digunakan dalam industri pengalengan, minuman dan kosmetik. Daerah penghasil pala, antara lain Bengkulu, Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara.

8. Vanili

Vanili (Vanilla Planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong. Tanaman vanili dikenal pertama kali oleh orang-orang Indian di Meksiko, negara asal tanaman tersebut.

Beberapa jenis tanaman penghasil buah yang dimakan oleh manusia sebagai buah diantaranya adalah berikut :

(7)

Nama buah mangga (Mangifera Indica) ini berasal dari Malayalam manga. Kata ini diindonesiakan menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India. Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di pelbagai daerah di Indonesia, mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau masakan ikan dan daging. Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas; di India bahkan dijadikan bahan pangan pada masa paceklik. Daun mudanya dilalap atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup kuat, keras dan mudah dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga dapat dijadikan arang yang baik.. Daerah penghasil mangga, antara lain Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara.

10. Avokad

Avokad (Persea Americana) merupakan buah yang memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi manusia[2]. Kandungan nutrisi dalam satu buah alpukat adalah 95 mg fosfor, 23 mg kalsium, 1,4 mg zat besi, 9 mg sodium, 1,3 mg potasium, 8,6 mg niacin, 660 I.U. vitamin A, 82 mg vitamin C.[rujukan?] Daerah penghasil avokad terbanyak terdapat di daerah Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.[rujukan?]

11. Durian

(8)

dan Pakistan.[rujukan?] Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 Masehi.[rujukan?] Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur)[4]. Durian bermanfaat untuk mencegah erosi di lahan-lahan yang miring, batangnya sebagai bahan bangunan atau perkakas rumah tangga, bijinya memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya), kulit dipakai sebagai bahan abu gosok dengan cara dijemur sampai kering dan dibakar sampai hancur.[rujukan?] Daerah penghasil durian banyak terdapat di daerah Kalimantan Timur, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.[rujukan?]

Sedangkan tanaman penghasil buah yang digunakan untuk bahan makanan bagi manusia diantanya adalah sebagai berikut:

12 Padi (Beras)

Beras berasal dari tanaman padi.Padi adalah sumber bahan makanan pokok rakyat Indonesia, jadi tanaman ini mempunyai andil yang sangat besar dalam kehidupan.[rujukan?] Daerah - daerah penghasil beras hampir merata di seluruh wilayah Nusantara, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan

Sumatera.

13. Jagung

Banyak pendapat dan teori mengenai asal tanaman jagung, tetapi secara umum para ahli sependapat bahwa jagung berasal dari Amerika Tengah atau Amerika Selatan. Jagung secara historis terkait erat dengan suku Indian, yang telah menjadikan jagung sebagai bahan makanan sejak 10.000 tahun yang lalu)[5]. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.[rujukan?] Daerah penghasil jagung hampir merata di seluruh wilayah Nusantara, seperti DI.Aceh, Bali, Bengkulu, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Lampung, NTB, Papua, Riau, Sulawesi Tengah, dan Sumatera Utara.

(9)

Sebagai makanan, tanaman yang diperkirakan berasal dari India ini menghasilkan berbagai masakan. Mulai dari aneka penganan kecil, bubur, sampai kolak. Kacang hijau dan kecambahnya memiliki manfaat memberikan nutrisi penting bagi tubuh, mengandung protein tinggi, kalsium, fosfor, vitamin B2 (riboflavin).Kacang hijau banyak terdapat di daerah Bali, Bengkulu,Lampung, dan Papua.[rujukan?]

15. Kacang Mete

Kacang me t e berasal dari biji jambu mete (Anacardium Occidentale L). [rujukan?] Jambu mete merupakan tanamnan buah berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara.[rujukan?] Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke India 425 tahun yang lalu, kemudian menyebar ke daerah tropis dan subtropis lainnya seperti Bahana, Senegal, Kenya, Madagaskar, Mozambik, Srilangka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.[rujukan?] Di antara sekian banyak negara produsen, Brasil, Kenya, dan India merupakan negara pemasok utama jambu mete dunia.[rujukan?] Jambu mete tersebar di seluruh Nusantara dengan nama berbeda-beda (di Sumatera Barat: jambu erang/jambu monye, di Lampung dijuluki gayu, di daerah Jawa Barat dijuluki jambu mede, di Jawa Tengah dan Jawa Timur diberi nama jambu monyet, di Bali jambu jipang atau jambu dwipa, dan di Sulawesi Utara disebut buah yaki.[rujukan?]

16. Kacang Tanah ( Arachis Hypogeae L.)

Kacang tanah yang ada di Indonesia semula berasal dari benua Amerika. [rujukan?] Pemasukan ke Indonesia pertama- tama diperkirakan dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol, sewaktu melakukan pelayarannya dari Mexico ke Maluku setelah tabun 1597.[rujukan?] Pada tahun 1863 Holle memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir.[rujukan?] Tanaman Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati , minyak dan lain-lain.[rujukan?]Daerah penghasil kacang tanah meliputi daerah DI.Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, NTT, dan DI.Yogyakarta.[rujukan?]

(10)

Kedelai (Glycine Max) sudah dibudidayakan sejak 1500 tahun Sebelum Masehi dan baru masuk Indonesia, terutama Jawa sekitar tahun 1750. [rujukan?] Kedelai berfungsi sebagai zat pembangun bagi tubuh, mengurangi gejala menopouse, mencegah osteoporosis, mencegah atherosclerosis, mencegah kanker, meringankan diabetes)[9]. Selain banyak dihasilkan di Bali, Jawa, dan Lombok, kedelai juga terdapat di daerah DI Aceh, Jambi, Papua, dan Kalimantan Barat.[rujukan?]

18. Buncis

Kacang Buncis (Phaseolus Vulgaris L.) berasal dari Amerika, sedangkan kacang buncis tipe tegak (kidney bean) atau kacang jogo adalah tanaman asli lembah Tahuacan-Meksiko.[rujukan?]Penyebarluasan tanaman buncis dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad 16.[rujukan?] Daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris (1594), menyebar ke negara-negara Eropa, Afrika, sampai ke Indonesia.[rujukan?] Pembudidayaan tanaman buncis di Indonesia telah meluas ke berbagai daerah.[rujukan?] Tahun 1961-1967 luas areal penanaman buncis di Indonesia sekitar 3.200 hektar, tahun 1969-1970 seluas 20.000 hektar dan tahun 1991 mencapai 79.254 hektar dengan produksi 168.829 ton.[rujukan?] Peningkatan produksi buncis mempunyai arti penting dalam menunjang peningkatan gizi masyarakat, sekaligus berdaya guna bagi usaha mempertahankan kesuburan dan produktivitas tanah.[rujukan?] Kacang buncis merupakan salah satu sumber protein nabati yang murah dan mudah dikembangkan.[rujukan?] Daerah penghasil buncis banyak terdapat di daerah Jambi, Bengkulu, Jawa Barat, dan Lampung.[rujukan?]

A. Tanaman Menghasilkan Daun

Seperti halnya tanaman penghasil buah, tanaman penghasil daun juga sangat beragam, namun tidak sebanyak penghasil buah. Sebagian besar tanaman penghasil daun yang dapat langsung dikonsumsi oleh manusia adalah jenis-jenis sayuran seperti kobis, dan beberapa dedaunan yang biasa digunakan sebagai lalapan. Sedangkan tanaman penghasil daun ini yang banyak diusahakan untuk keperluan industri ialah sebagai berikut:

(11)

Tembakau (Tobacco) adalah sejenis tanaman herbal. Tanaman ini berasal dari Amerika Utara dan Amerika Selatan Sejarah Tembakau penuh dengan intrik dan nuasa mitos. Pada mulanya digunakan oleh orang - orang asli Amerika untuk digunakan sebagai media perobatan. Sejarah mereka pada masa itu banyak dikaitkan dengan tanaman tembakau. Ajaran - ajaran kepercayaan mereka juga ada kaitannya dengan tumbuhan tembakau, dimana pada waktu itu asap

tembakau dipercaya dapat memberi perlindungan dari mahluk halus yang sangat jahat dan begitu juga sebaliknya memudahkan mereka mendekati mahluk halus yang baik. Dahulu, Cristoper Colombus melintasi laut Atlantik untuk pertama kalinya pada tahun 1942, orang - orang asli Amerika yang telah bermukim di New World telah memberi hadiah daun Tembakau dan seabad setelah itu, merokok telah menjadi gaya hidup masyarakat tersebut.] Tembakau mengandung zat alkoloid nikotin.

2. Teh

Tanaman teh termasuk genus Camellia yang memiliki sekitar 82 species, terutama tersebar di kawasan Asia Tenggara pada garis lintang 30° sebelah utara maupun selatan khatulistiwa.

Selain tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) yang dikonsumsi sebagai minuman penyegar, genus Cammelia ini juga mencakup banyak jenis tanaman hias. Kebiasaan minum teh diduga berasal dari China yang kemudian berkembang ke Jepang dan juga Eropa.

Tanaman teh berasal dari wilayah perbatasan negara-negara China selatan (Yunan), Laos Barat Laut, Muangthai Utara, Burma Timur dan India Timur Laut, yang merupakan vegetasi hutan daerah peralihan tropis dan subtropis. Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari jepang yang dibawa oleh seorang Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Pada tahun 1694, seorang pendeta bernama F. Valentijn melaporkan melihat perdu teh muda berasal dari China tumbuh di Taman Istana Gubernur Jendral Champhuys di Jakarta. Pada tahun 1826 tanaman teh berhasil ditanam melengkapi Kebun Raya Bogor, dan pada tahun 1827 di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat.

(12)

jeis Assam mulai masuk ke Indonesia (Jawa) dari Sri Lanka (Ceylon) pada tahun 1877, dan ditanam oleh R.E. Kerkhoven di kebun Gambung, Jawa Barat.

Dengan masuknya teh Assam tersebut ke Indonesia, secara berangsur tanaman teh China diganti dengan teh Assam, dan sejak itu pula perkebunan teh di Indonesia berkembang semakin luas.

3. Agave (Sisal)

Agave merupakan tanaman hias yang mempunyai warna daun hijau muda bercampur dengan alur menyerupai pita dan bersisik mirip. Tanaman ini ditemukan pada abad 20.

B. Tanaman Menghasilkan Latek

Jenis tanaman penghasil latek sebenarnya cukup banyak namun yang memiliki nilai ekonomis dan banyak dibudiayakan oleh manusia ialah karet/para ( Hevea brasiliens, fam. euphorbiaceae).

Jenis tanaman lain yang dapat menghasilkan getah (latek), diantarnya ialah : 1. Casstilla elastica (family moraceae)-Bolivia dan Meksiko.

2. Parthenium argentatum ( Famili compositae), Meksiko Utara 3. Funtumia elastic (Fam.Apocinaceae), Afrika

4. Ficus elastica (fam moraceae),India

5. Taraxacum kokbsaghyzz (fam compositae ), Rusia

Tanaman penghasil latek ini sepenuhnya digunakan untuk keperluan industri.

1. Karet

Sejarah karet bermula ketika Christopher Columbus menemukan benua Amerika pada 1476.[rujukan?] Saat itu, Columbus tercengang melihat orang-orang Indian bermain bola dengan menggunakan suatu bahan yang dapat melantun bila dijatuhkan ke tanah)[8]. Bola tersebut terbuat dari campuran akar, kayu, dan rumput yang dicampur dengan suatu bahan (lateks) kemudian dipanaskan diatas unggun dan dibulatkan seperti bola. Karet mempunyai arti penting dalam aspek kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, yaitu salah satu komoditi penghasil devisa negara, tempat persediaanya lapangan kerja bagi penduduk, dan sumber penghasilan bagi petani

(13)

Tanaman penghasil batang yang dimanfaatkan kulitnya untuk industry diantaranya ialah

1. Kayu Manis

Sebuah studi menemukan bahwa menambahkan kayu manis ke dalam makanan pencuci mulut dapat menekan kadar gula darah tanpa menghilangkan rasa manis. Para peneliti pada Malmo University Hospital di Swedia menemukan bahwa dengan menambahkan satu sendok teh lebih kayu manis ke dalam semangkok pudding akan menurunkan kadar gula darah. Survei ini dilakukan pada sekelompok sukarelawan kesehatan. Kayu manis banyak terdapat di daerah Jambi, Sumatera Barat, dan DI Yogyakarta.

2. Kina

Kina merupakan tanaman obat berupa pohon yang berasal dari Amerika Selatan di sepanjang pegunungan Andes yang meliputi wilayah Venezuela, Colombia, Equador, Peru sampai Bolivia.] Daerah tersebut meliputi hutan-hutan pada ketinggian 900-3.000 m dpl.] Bibit tanaman kina yang masuk ke Indonesia tahun 1852 berasal dari Bolivia, tetapi tanaman kina yang tumbuh dari biji tersebut akhirnya mati.] Pada tahun 1854 sebanyak 500 bibit kina dari Bolivia ditanam di Cibodas dan tumbuh 75 pohon yang terdiri atas 10 klon.] Kina banyak terdapat di daerah Lembang (Jawa Barat) dan tanah Kerinci (Sumatera Barat).] Kulit kina digunakan sebagai bahan pembuat obat antimalaria.]

3. Rosella (Rami)

Pada tahun 1576 seorang ahli botani asal Belanda bernama M. de L’Obel menemukan tanaman ini pada halaman sebuah rumah di Pulau Jawa.] Ada yang berpendapat, Rosella berasal dari India.[rujukan?] Diduga tanaman ini dibawa oleh pedagang India saat datang ke Indonesia sekitar abad ke-14. Kelopak bunga rosela mengandung asam organik, polisakarida, dan flavonoid yang bermanfaat mencegah penyakit kanker, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah, dan melancarkan buang air besar.[

4. Tebu

(14)

5. Sagu

Tanaman ini belum banyak dibudidaykan tetapi banyak tumbuh liar di hutan-hutan khususnya di Indonesia bagian timur. Bagian dalam dari batang sagu tersebut dikupas dan kemudian direndam dalam air dan kemudian ditapis dan endapan nya di keringkan untuk dijadikan bahan makanan.

Sedangkan tanaman penghasil kayu yang dimanfaatkan kayunya adalah sebagai berikut :

6. Jabon (Anthocepalus cadamba)

Di Indonesia Jabon dikenal sebagai kelempayan. Tanaman ini terdapat di pulau Jawa, Sumantera, Kalimantan, Sumbawa dan Irian Jaya. Tanaman yang termasuk famili Rubiaceae ini tumbuh baik pada ketinggian 0 – 1 000 m dpl, pada jenis tanah lempung, podsolik cokelat, dan aluvial lembab yang yang umumnya terdapat di sepanjang sungai yang beraerasi baik.

Jabon adalah jenis pohon cahaya (light-demander) yang cepat tumbuh. Pada umur 3 tahun tingginya dapat mencapai 9 m dengan diameter 11 cm. Di alam bebas, pohon Jabon pernah ditemukan mencapai tinggi 45 m dengan diameter lebih dari 100 cm. Bentuk tajuk seperti payung dengan sistem percabangan melingkar. Daunnya tidak lebat. Batang lurus silindris dan tidak berbanir. Kayunya berwarna putih krem sampai sawo kemerah-merahan, mudah diolah, lunak dan ringan. Jabon berbuah setahun sekali. Musim berbungannya pada bulan Januari-Juni dan buah masak pada bulan Juli-Agustus dengan jumlah buah majemuk per kg 33 buah.

7. Jati (Tectona grandis)

Jati dan gmelina berasal dari famili yang sama yaitu Verbenaceae. Daerah penyebaran tumbuhan tropis ini meliputi India, Birma, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia tanaman ini banyak dijumpai di pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat (Sumbawa), Maluku, dan Lampung. Jati dapat tumbuh baik pada tanah yang sarang yang banyak mengandung kapur. Selain itu tanaman ini juga tumbuh di daerah yang memiliki musim kering yang nyata (3-5 bulan kering) , curah hujan rata-rata 1 250 –2 500 mm/tahun dengan ketinggian kurang dari 700 m dpl.

(15)

kemudian buah masak pada bulan Juli-Desember. Dalam tiap kg biji kering mengandung 1 500 butir atau 416 butir per liter.

8. Jelutung (Dyera costulata)

Nama dagang Dyera costulata adalah jelutung atau pulai nasi. Tumbuhan yang termasuk famili Apocynaceae ini di Indonesia daerah penyebarannya meliputi pulau Sumatera kecuali Lampung dan Bengkulu serta Kalimantan Selatan.

Tinggi pohon mencapai 25-45 m dengan tajuk tipis serta berdaun tunggal yang duduk melingkar pada ranting sebanyak 4-8 helai. Panjang batang bebas cabang 15-30 m dan diameter dapat mencapai 100 cm. Batang berbentuk silindris dan kulit luarnya berwarna kelabu kehitama. Pohon tidak berbanir dan mengeluarkan getah putih seperti susu kental.

9. Johar (Cassia seamea)

Dalam klasifikasi Johar (Cassia seamea) termasuk famili Caesalpinacea. Tanaman ini merupakan tumbuhan tropis yang berasal dari India, Indocina dan Asia Tenggara. Tinggi pohon antara 10-15 m dengan diameter antara 40-50 cm. Di Jawa johar tumbuh baik pada ketinggian 1 - 1 000 m dpl dengan curah hujan tahunan 650 - 1 500 m dpl. Tipe tanah yang cocok adalah tanah berlempung, tidak tergenang, air dan tidak mengandung batu.

Musim buah jatuh pada bulan Agustus-September. Setiap polong berisi biji antara 20-30 butir. Banyaknya biji per kg 39 000 atau 28 000 biji/l. Daur panen setelah berumur 25 tahun tidak ekonomis sebagai bahan pulp (bubur kayu). 10.Akasia (Acacia sp.)

Ada dua jenis akasia yang sudah umum ditanam, kedua jenis itu adalah magi-magi gunong (Acacia mangium) dan akor (Acacia auriculiformis). Keduanya termasuk dalam famili Caesalpinaceae, suku Fabaceae dan marga Acacia.

11.Magi-magi gunong (Acacia mangium)

a. Daerah penyebaran alaminya meliputi daerah Queensland, Australia bagian utara, Irian Jaya bagian utara, Kepulauan Aru, Maluku Selatan, Seram bagian barat, dan daerah Bentuas Kalimantan Timur. Satu-satunya faktor pembatasAcacia mangium yaitu tidak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian tempat lebih dari 300m di atas permukaan laut.

(16)

warna cokelat muda. Pohon yang dewasa tingginya dapat mencapai 30 m dengan diameter batang mencapai lebih dari 75 cm. Tajuknya menyerupai kerucut sampai lonjong. Sewaktu tanaman masih muda ( dalam persemaian) memiliki daun majemuk ganda. Sedangkan setelah dewasa muncul daun semu tunggal (phyllodia). Lebar daun di bagian tengah antara 4-10 cm dengan panjang antara 10-26cm. Pada umur 2 tahun tanaman ini sudah mulai berbunga dan berbuah. Akan tetapi biji yang dihasilkan belum layak menjadi sumber benih. Buah yang baik untuk dijadikan benih berasal dari tanaman yang telah berumur minimal 5 tahun atau lebih. Musim bungan terjadi antara bulan Maret-April sehingga buah akan masak antara bulan September-Oktober..

12. Akor (Acacia auriculiformis)

a. Acacia auriculiformis yang bernama daerah akor atau ori akor penyebaran alaminya meliputi Australia, Maluku, dan Irian Jaya. Dapat tumbuh pada tanah yang kurag subur dengan curah hujan tahunan 1 080-2 100 mm. Ketinggian tempat yang ideal untuk tanaman ini berkisar antara 0-400 m dpl.

b. Pada umumnya jenis ini dapat mencapai tinggi 15 m dengan diameter batang  50 cm. Pada waktu muda pertumbuhannya sangat cepat. Sehingga umur 4 tahunsaja dapat mencapai tinggi 10 m dengan diameter batang 6.6 cm. Bentuk batangnya kurang baik dengan percabangan yang rendah dan banyak. Tajuknya lebar agak rapat dengan ukuran panjang daun 150-400 mm dan lebar 100-180 mm. Musim berbuahnya pada bulan Juli-November.

13.Angsana (Pterocarpus indicus)

Angsana atau kayu merah termasuk keluarga Papilionaceae. Penyebarannya selain di Indonesia terdapat juga di Filipina dan Malaysia. Secara alami kayu merah dapat ditemukan di daerah-daerah pantai dan di dalam hutan alam campuran.Tumbuh dengan baik pada ketinggian 500 m dpl. Di daerah lain seperti di Jawa Tengah tumbuh sampai ketinggian 800 m dpl. Sedangkan di Jawa Barat dapat tumbuh di daerah ketinggian kurang dari 500 m dpl.

(17)

kuning sampai merah. Baunya seperti bunga mawar. Kayu merah berbuah setahun sekali, bentuk buah pipih, kulit keras dan masak pada bulan April-Mei.

D. Tanaman Menghasilkan Umbi 1. Kentang

Kentang pertama kali mencapai daratan Eropa pada tahun 1500-an bersamaan dengan kedatangan kapal-kapal Spanyol dari Peru.] Namun saat didatangkan, kentang lambat sekali diterima masyarakat Eropa] Kentang dilarang dimakan di Burgundy karena dianggap sebagai biang penyakit lepra.] Di tempat lain kentang mendapat julukan yang buruk karena dituduh sebagai penyebab penyakit sipilis.] Hingga tahun 1720-an, di Amerika masih terdapat kepercayaan bahwa kentang dapat memperpendek umur yang mengkonsumsinya)[11]. Baru setelah kemerdekaan Amerika, kentang lebih bisa diterima, dan saat ini telah menjadi salah satu makanan pokok orang Amerika.] Daerah penghasil kentang antara lain Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Maluku.]

. 2. Bawang

Bawang merah dan bawang putih merupakan salah satu tanaman sayuran yang menjadi menu pokok hampir pada semua jenis masakan dengan fungsi sebagai penyedap masakan dan khasiat bagi manusia.[rujukan?] Daerah penghasil bawang banyak terdapat di daerah Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.]

3. Ketela Pohon

(18)

terutama terdapat di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ketela pohon juga

terdapat di seluruh nusantara, seperti :

5. Ubi Jalar

Tumbuhan ini konon ditemukan sejak 8000 tahun Sebelum Masehi pada sebuah gua di Peru.] Ubi jalar bisa hidup liar menjalar, bahkan bisa tumbuh subur di ketinggian 1 - 2.200 meter dari permukaan laut.] Ubi jalar juga berkhasiat melancarkan peredaran darah, mengatasi cacingan, menurunkan kolesterol, mencegah kemerosotan daya ingat, jantung koroner, hingga kanker.

E. Tanaman Menghasilkan Bunga 1. Cengkeh

Cengkeh adalah rempah-rempah purbakala yang telah dikenal dan digunakan ribuan tahun sebelum masehi.[rujukan?] Pohonnya merupakan tanaman asli kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore), yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Islands[3]. Menanam pohon cengkeh saat seorang anak dilahirkan adalah tradisi penduduk asli Maluku.[rujukan?] Secara psikologis ada pertalian antara pertumbuhan pohon cengkeh dan anak tersebut sehingga pohon cengkeh benar-benar dijaga dan dirawat oleh orang Maluku.[rujukan?] Pada abad pertengahan (sekitar 1600 Masehi) cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas.[rujukan?] Daerah penghasil cengkeh banyak terdapat di daerah Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, NTT, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta.[rujukan?]

2. Kapas

(19)

termasuk tanaman perdu (semak) karena tanaman ini relatif kecil namun ada juga yang memiliki ketinggian hingga 3 meter lebih.[rujukan?] Kapas dipintal menjadi benang kemudian benang di tenun menjadi kain rupanya ini sudah dilakukan oleh orang-orang zaman dahulu di India, Mesir dan china ratusan tahun sebelum masehi tenyata kapas yang sudah diolah juga menjadi komoditas perdangangan yang sudah diperdagangkan bahkan sampai ke daerah mediterania. Daerah -daerah penghasil kapas, antara lain:

3. Kapuk

Kapuk randu atau kapuk (Ceiba Pentandra) adalah pohon tropis yang tergolong ordo Malvales dan famili Malvaceae (sebelumnya dikelompokkan ke dalam famili terpisah Bombacaceae), berasal dari bagian utara dari Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Karibia, dan (untuk varitas C.[rujukan?] pentandra var. guineensis) berasal dari sebelah barat Afrika)[7]. Kata "kapuk" atau "kapok" juga digunakan untuk menyebut serat yang dihasilkan dari bijinya.[rujukan?] Pohon ini juga dikenal sebagai kapas Jawa atau kapok Jawa, atau pohon kapas-sutra. Juga disebut sebagai Ceiba, nama genusnya, yang merupakan simbol suci dalam mitologi bangsa Maya.[rujukan?] Daerah penghasil kapuk meliputi daerah DI.Aceh, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.[rujukan?]

(20)

Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.

Untuk pengukuran luas lahan maka satuan ukuran yang digunakan yaitu: Ukuran panjang:

Beberapa peralatan yang digunakan untuk keperluan ukur tanah ialah sebagai beirktut:

(21)

b. Poolplanimeter

Alat yg digunakan untuk mengukur luas daerah di peta c. Equere (Pantometer)

Alat yang digunakan untuk mengukur atau membuat suatu sudut secara sederhana di lapangan

d. Bezard Compass

Alat yang digunakan untuk menentukan Azimuth dari suatu tempat e. Prisma

Alat yang digunakan untuk membuat garis lurus dan garis tegak lurus di lapangan

f. Hellingmeter

Alat yang digunakan untuk menentukan tanjakan dari suatu daerah di lapangan

g. Road Tracer

Alat yang digunakan untuk membuat sengkedan (terasering) dan mengukur tanjakan suatu tempat

h. Waterpass Instrument

Alat yang digunakan untuk menentukan beda tinggi dari dua tempat atau lebih . Serta pengukuran sifat datar memanjang

i. Boussole Tranche Moutagne (BTM)

Alat yang dapat digunakan untuk mengukur jarak antara dua tempat dan sudut serta hasil pengukurannya dapat digunakan untuk pembuatan peta. Kompas selalu digunakan pada saat pengukuran sudut sehingga metode pembacaannya menggunakan metode azimuth.

j. Theodolit

Kegunaan dari alat ini sama dengan BTM, hanya pada theodolit tidak mempunyai kompas. Untuk mengetahui kedudukan digunakan Bezard compass.

k. Pantograf

Alat yang digunkan untuk memperbesar atau memperkecil suatu peta dengan skala yang dikehendaki

l. Bak Horisontal

(22)

Penentuan Titik di Lapangan

1. Titik Triangulasi, untuk daerah yang luas (pulau), untuk Indonesia tiap – tiap pulau selalu dibuat

2. Titik poligoon, untuk daerah yang lebih sempit (kota),.

3. Pada pengukuran di tempat -tempat yang tidak terlalu luas (teknis) maka penentuan titik di lapangan menggunakan alat bantu Jalon.

Membuat garis lurus di lapangan

1. Tancapkan dua buah jalon di lapangan / medan misalnya jalon P dan Q. 2. Orang pertama berdiri di belakang jalon P lebih kurang berjarak ± 25 cm

kemudian membidik ke arah Q.

3. Orang kedua menempatkan jalon R kira-kira segaris antara jalon P dan Q. 4. Orang pertama memberi isyarat orang kedua untuk menggeser-geser jalur R

segaris dengan bidikan jalon P dan Q

5. Demikian seterusnya dengan cara yang sama, orang kedua meletakkan jalon S segaris dengan jalon P dan Q, dan jalon T segaris dengan P dan Q. 6. Dengan demikian bila jalon Q, S, dan T dilihat dari depan jalon Q sudah

Pada dasarnya besaran luas lahan dilapangan ditentukan oleh panjang , lebar dan sudut. Untuk lahan yang bentuknya teratur dan berada dalam tanah dengan topografi datar maka untuk mengukur luasnya tidaklah terlalu sulit. Maka dalam pengukuran ini diusahakan agar hasil pengukurannya dapat menggunakan rumus-rumus segitiga dan segi empat untuk menentukan luas lahan.

(23)

Hasil dari pengukuran dengan menggunakan theodolit ini disebut dengan peta Planimetris yaitu peta yang hanya menampilkan posisi koordinat titik- titik yang menggambarkan suatu bentuk lahan ,memberikan pandangan tampak atas, dari suatu bentuk lahan tanpa memberikan gambaran topografis atau konfigurasinya . Peta ini sering disebut peta situasi.

Duia metode pembuatan peta planimetris dengan menggunakan meteran. 1. Cara koodinat poler

2. Cara koordinat tegak lurus.

Langkah awal dari kedua metode ini adalah membuat sket atau gambar kasar dan menentukan titik- titik sudut dari lahan yang dapat mewakili bentuk lahan yang dipetakan, selanjutnya dilakukan pengukuran untuk menentukan posisi titik-titik tersebut. Penentuan posisi itulah yang membedakan kedua cara di atas. Pada cara koordinat polar, posisi titik-titik tersebut ditentukan dari tititk tertentu sebagai pengikat dari garis yang menggabungkan titik tertentu tadi dengan salah satu titik yang akan ditentukan posisinya untuk dijadikan sebagai patokan. Dengan berdasarkan pada titik ini dan garis tadi maka titik - titik lain ditentukan posisinya.

(24)

Ada dua cara untuk menentukan posisi titik ini:

1. Dengan membuat bentuk-bentuk segitiga, kemudian mengukur panjang ke tiga sisi dari setiap segitiga.

2. Dengan mengukur panjang atau jarak dari titik pengikat tadi ke titik yang dicari posisinya, dan sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan kedua titik tadi dengan garis Patokan

Gambar. Cara Koordinat Polar (Titik I, II dan III sebagai titik pengikat)

Pada cara koordinat tegak lurus, semua titik yang akan ditentukan posisinya diproyeksikan pada satu atau beberapa garis ukur yang ditentukan. Pada Gambar di bawah ini nampak garis p dan q adalah garis ukur yang ditetapkan saling tegak lurus. Angka yang diberi tanda ( ‘) dan huruf kesil adalah prosyeksi dari angka atau huruf kapitalnya. Untuk selanjutnya yang diukur adalah jarak dari titik yang diproyeksinya, dan jarak antara titik –titik proyeksinya misalnya jarak C-c, B-b jarak c-d, d-b dan seterusnya.

(25)

Gambar Koordinat Tegaklurus.

Sebagai contoh hasil pengukuran di lahan milik Yayasan Pendidikan Petani Jember dan apabila data-data dari hasil pengukuran ini yaitu data panjang dan besarnya sudut dimasukan dalam computer dengan program khusus maka akan dapat diperoleh luas dari lahan tersebut.

Pengukuran suatu lahan atau perkebunan yang sudah dipetakan dengan skala tertentu maka luas sebenarnya dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut Poolplanimetri sedangkan untuk panjang seperti panjang ajalan, sungai dapat digunakan alat Curvimeter.

(26)

B. Cara Membuat Peta Tanaman/Perkebunan  . Pengertian Peta

1. Skala yaitu angka perbandingan jarak dipeta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Sehingga skala merupakan bayangan yang diperkecil dari sebagian besar atau sebagaiankecil permukaan bumi. Skala 1:10.000 artinya bila jarak 1 cm di peta, maka keadaan sebenarnya adalah 10.000 cm.

2. Signatuur yaitu tanda tanda khusus yang dibuat di peta yang ukurannya tidak menggunakan skala, sebab bilamenggunakan skala terlalu kecil, seperti kota, lebar sungai, lebar jalan.

3. Tanda arah Utara Selatan, tanda ini diperlukan untuk dapat mengetahui posisi yang sebenarnya dari peta tersebut dengan arah utara-selatan, untuk keperluan orientasi.

 Pembagian Peta

1. Menurut besarnya skala

(27)

b. Peta topografis , yang memiliki skala 1:10.000 sampai 1: 200.000 c. Peta geografis , yang memiliki skala 1: 200.000 dan yang lebih

kecil lagi

 Peta menurut kegunaan/tujuan

a. Peta yuridis-ekonomis yaitu peta tanah yang mempunyai nilai hukum dan ekonomis, seperti sertifikat tanah, hak milik, hak erfak, hak guna bangunan dan n hak-hak yang lain.

b. Peta topografi yaitu peta dengan skala 1;10.000 – 1;200.000 yang digunakan untuk tujuan –tujuan tertentu seperti kegiatan di perkebunan (peta kebun), kegiatan militer dan sebagainya.

c. Peta Hidrografis dan Hidroteknis yaitu peta yang memberikan gambaran tentang garis pantai atau menunjukan tempat tempat yang dangkal. dengan berbagai data-data wilayah dan tanaman yang ada di kebun

Pembuatan Peta Tanaman/Perkebunan

Pembuatan Peta Kebun (Tuinkaart) dengan tanamannya merupakan pekerjaan tersendiri di samping keperluannya untuk menjaga kondisi lahan juga ada keterkaitan dengan tanaman yang ada di atasnya.

Prinsip pemetaanya sama dengan pembuatan peta lahan, hanya arealnya disesuaikan dengan tanaman/kebun yang akan dipetakan. Kemungkinan besar bisa terjadi bahwa dalam satu areal perkebunan ditanami bermacam-macam tanaman bahkan dalam satu jenis tanaman tahun tanamnya bisa juga berbeda sehingga untuk ini setiap lokasi yang dipetakan harus diberi tanda khusus. .Peta Perkebunan harus memuat hal sebagai berikut:

Sedangkan untuk jenis tanaman misalnya diambil contoh Tanaman Karet diberi tanda khusus sebagai berikut:

27 Kr .Lcb 1320 :

(28)

Artinya:

Kr = tanaman karet

Lcb 1320 = klon yang ditanam adalah lcb 1320 23,4 = luas tanaman 23,4 hektar

s/2,d/2,100% = penyadapan setiapo dua hari sekali dengan ½ spiral 1978 = tahun tanam 1978

Untuk tanaman kopi biasa ditulis Kp dan untuk Tjoklat (Cacao) : Tj atau Ca.

BAB.IV. MELAKUKAN TAKSASI PRODUKSI

Sebelum pekerjaan pemungutan hasil dilakukan sangat dipandang perlu untuk melakukan taksasi produksi. Taksasi ini berguna untuk mengetahui perkiraan jumlah produksi yang akan dihasilkan dari suatu tanaman yang diusahakan Taksasi ini penting karena dengan taksasi produksi maka perencanaan berikutnya terkait dengan hasil produksi itu dapat segera diprogramkan. Lebih dari itu dengan adanya taksasi ini pengusaha sudah akan bisa memperkitakan pendapatan yang diperoleh dari usaha tersebut.

Taksasi produksi dari suatu komoditi/tanaman berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya. Beberapa jenis tanaman ada yang mengguankan metode yang sama tetapi ada tanaman yang harus mengggunakan metode tersendiri. Pada prinsipnya taksasi ini dilakukan dengan metode sampling (contoh) artinya mengambil sebagian dari tanaman secara acak yang diharapkan mampu mewakili populasi dari seluruh tanaman tersebut ..

1. Tanaman dengan jarak tanam pendek dan populasi satuan luas dan banyak a. Tanaman padi

Untuk melakukan perhitungan ini, minimal ada 2 cara yang dapat digunakan.

Pertama, UBINAN

(29)

tali, meteran, alat panen padi, terpal, timbangan, tampah, dll.

Waktu ubinan, waktu terbaik untuk melakukan UBINAN adalah di atas jam 1/2 dua

belas siang. Kemudian pilih 2 lokasi yang akan di jadikan lokasi ubinan, misalnya

disebut titik A dan titik B. Ukurlah dengan meteran jarak 2,5 x 2,5 meter. Beri tanda dengan tali. Ukur pula ubinan yang ke-2, beri tanda pula.

Setelah itu, padi dipanen dilokasi yang diberi tanda. Rontokan gabah dari malainya dengan alat perontok. Bersihkan segala kotoran dengan tampah. Dan terakhir, timbanglah!!!.

Misalnya hasil titik A 5,6 kg dan titik B 6 kg. Dijumlahkan kemudian dibagi 2. Hasilnya 5,8 kg.

Karena jarak ubinan 2,5 x 2,5 meter maka perkiraan hasil dalam = (10.000 : 6,25) x 5,8 kg = 9.280 kg =9,28 ton.

Kedua dengan menghitung :

- Jarak tanam sehingga diketahui jumlah rumpun/ha - Jumlah anakkan

- Jumlah butir per malai - Jumlah 1000 butir per gram

Sekarang, mulai hitung, pada lokasi 1

Bila jarak tanam 25 x 25 cm,maka jumlah rumpun dalam 1 ha 160.000 tanaman. Hitung jumlah anakan per rumpun. Setelah dihitung ada 16 anakan.

Ambil 1 malai, hitung jumlah butir per malai. Setelah dihitung misalkan ada 120 butir Timbang berat 1000 butir GKPnya. Kalau tidak kita timbang, kita pakai rata-rata sekitar 30 g per 1000 butir

Sebagai pembanding dicari rumpun lain untuk dihitung (lokasi 2): Jumlah anakkan per rumpun 18

jumlah butir per malai 115 butir

timbang 1000 butir atau pakai rata-rata :30 g per 1000 butir

Rumus = jumlah rumpun x jumlah anakan x butir per malai x berat per 1000 butir

Hasil untuk lokasi 1

= 160.000 x 16 x 120 x 30/1000 = 9216000 gram

= 9216 kg

= 9,216 ton/Ha GKP

Hasil untuk lokasi 2

(30)

= 9936000 gram = 9936 kg

= 9,936 ton/Ha GKP

Hasil Perkiraan Panen, kita ambil hasil rata-rata = ( 9,216 + 9,936 ) : 2

= 9,576 ton/ha GKP

Metode ini bisa juga digunakan untuk jenis tanaman yang hampir sama seperti untuk jagung, kedele,dan kacang tanah.

b. Tanaman tebu

Metode sampling dapat digunakan tetapi sample yang digunakan adalah juringan. Diambil sebanyak sepuluh juringan, misalnya juringan dengan panjang 10 meter kemudian kita lakukan

1). Dihitung jumlah rumpun dalam satu juringan misalnya rata-rata ada 30 rumpun maka jumlah seluruh rumpun dalam ubinan = 30 x 10 = 300 rumpun

2). Dihitung dalam satu rumpun berapa batang tebu misalnya, rata-rata ada 5 batang./rumpun maka jumlah batang dalam ubinan = 300 x 5 = 1500 batang

3). Tinggi batang tebu dihitung misalnya rata-rata 4 meter, maka panjang seluruh tebu dalam ubinan = 1500 x 4 = 6000 m= 600.000 cm

4) Ambil batang tebu sepanjang 10 cm di timbang misalnya beratnya 2 ons maka berat tebu dalam plot ialah 600.000 x 2 ons = 1.200.000 ons = 120000 kg = 120 kwintal.

5) Apabila luas tebu dalam satu hektar ada 1000 juringan maka produksi tebu dalam satu hektar sebanyak : (500 : 10) x 120 kuintal = 6000 kuintal =600 ton.

6). Bila Randemen gula misalnya sebesar 6,5 % maka hasil gula dalam satu hektar sebesar : (6,5 : 100 ) x 600 ton = 39 ton.

c. Pada Tanaman tembakau dapat digunakan model Taksasi seperti tebu. Diambil 10 baris untuk sample dengan jarak tanam tunggal:

1) Hitung berapa tanaman dalam satu baris misalnya ada 20 tanaman

2) Jumlah daun dalam satu batang dihitung misalnya rata-rata memperoleh 30 daun maka dalam satu baris ada 20 x 30 daun = 600 daun.

3). Sehingga jumlah daun dalam satu sampel ada 10 x 600 daun = 6000 daun. 4). Bila berat basah satu daun misalnya 1 ons maka berat basah daun dalam

(31)

5). Bila rendemen berat kering sebesar 12,5 % maka berat kering daun dalam satu sample = 12,5 % x 600 kg = 75 kg.

6). Bila jumlah baris dalam satu hektar = 2000 baris maka perkiraan berat kering tembakau yang dihasilkan dalam satu hektar ada : (2000 :10) x 75 kg = 15.000 kg.= 15 kuintal.

d. Pada tanaman kopi dan kakao perhitungan perkiraan digunakan sample misalnya antara 5 sampai 10 tanaman

1) Pada kopi misalnya diambil 10 tanaman secara acak sebagai sample: a. Hitung berat kopi dari hasil panen pertama (merah): panen kedua : dan panen akhir. Misalnya jumlah beratnya nya = 100 kg .

b. Bila jumlah batang kopi dalam satu hektar ada 400 pohon maka produkjsi kopi basah dalam satu hektar sebesar : 400 x 100 kg = 40.000 kg =4 ton. 2) Pada Kakao misalnya diambil 10 tanaman secara acak sebagai sample:

a. Hitung jumlah buah dalam satu tanaman misalnya ada 25 buah sehingga jumlah buah dalam satu smple = 25 x 10 buah 250 buah.

b. Pecah buah kakao dan bersihkan bijinya dan kemudian hitung jumlah bijinya misanya ada : 30 biji sehingga jumlah biji dalam sample ada 30 x 250 = 7.500 biji.

c. Ambil 10 biji dan keringkan kemudian dilakukan penimbangan misalnya beratnya = 1.ons. Sehingga produksi dari sample = (7.500 :10) x 1 ons = 750 ons atau

d. Maka produksi dari satu pohon diperkirakan sebesar : 9750 ; 10 ) ons = 75 ons.

e. Apabila tanaman kakao ditanam dengan jarak 5m x 5m maka jumlah pohon kakao dalam satu hektar = 20 x 20 = 400 pohon sehingga produksi kakao dalam satu hektar = 400 x 75 ons= 300.000 ons = 30.000 kg = 30 tons.

e. Tanaman Karet

1. Diambil sample 10 tanaman karet yang sudah siap disadap secara acak. 2. Lakukan penyadapan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan di

kebun tersebut hitung berapa hasil sadapan dari 10 tanaman tersebut misalnya memperoleh 3 liter.

3. Kemudian gumpalkan dan hitung Kadar Karet Keringnya misalnya memperoleh 120 gram sehingga kadar karet kering yang dihasilakan dari satu pohon sebanyak 120 ;10 = 12 gram.

4. Apabila tanaman karet ditanam dengan jarak tanam ; 6 x 3 meter maka jumlah tanman dalam satu hektar sebanyak (100;6 ) x (100 ;3) =17 x 34 =578 pohon sehingga produksi latek dalam satu hektar satu kal;sadap = 578 x 12 gram = 6936 gram =693,6 ons =69,36 kg Kada Karet Kering.

(32)

Dari 1 batang utama kina (2 meter) didapatkan 1-1,5 kg kulit. Hasil kulit kina diperhitungkan dalam kadar SQ7 maupun besarnya produksi kulit, sehingga

hasilnya diperhitungkan dari perkalian kadar SQ7 dengan berat kulit kering dalam kg yang disebut potensi produksi. Pola produksi kulit kering dan kadar kinine sulfat (SQ7) hasil panenan cara penjarangan dapat dilihat berikut ini:

a) Umur 3,5 tahun, sistim panenan: penjarangan I (12,5% panenan) dengan produksi kulit kering 500 kg/ha pada kadar SQ7 3 proses. Potensi produksi SQ7 adalah 15,00 kg/ha.

b) Umur 5,0 tahun, sistim panenan: penjarangan II (12,5% panenan) dengan produksi kulit kering 700 kg/ha pada kadar SQ7 5 proses. Potensi produksi SQ7 adalah 37,50 kg/ha.

c) Umur 6,0 tahun, sistim panenan: penjarangan III (12,5% panenan) dengan produksi kulit kering 1.000 kg/ha pada kadar SQ7 6 proses. Potensi produksi SQ7 adalah 60,00 kg/ha.

d) Umur 7,0 tahun, sistim panenan: penjarangan IV (12,5% panenan) dengan produksi kulit kering 1.375 kg/ha pada kadar SQ7 6 proses. Potensi produksi SQ7 adalah 82,50 kg/ha.

e) Umur 8,0 tahun, sistim panenan: penjarangan V (12,5% panenan) dengan produksi kulit kering 1.750 kg/ha pada kadar SQ7 7 proses. Potensi produksi SQ7 adalah 122,50 kg/ha.

f) Umur 12,0 tahun, sistim panenan: penjarangan VI (12,5% panenan) dengan produksi kulit kering 3.125 kg/ha pada kadar SQ7 8 proses. Potensi produksi SQ7 adalah 250,00 kg/ha.

g) Umur 18,0 tahun, sistim panenan: penjarangan VII (12,5% panenan) dengan produksi kulit kering 6.250 kg/ha pada kadar SQ7 6 proses. Potensi produksi SQ7 adalah 375,00 kg/ha.

h) Umur 24,0 tahun, sistim panenan: penjarangan VIII (12,5% panenan) dengan produksi kulit kering 9.375 kg/ha pada kadar SQ7 5 proses. Potensi produksi SQ7 adalah 468,75 kg/ha.

g. Kriteria Tanaman Menghasilkan pada Kelapa sawit

(33)

a) Kerapatan panen telah mencapai 60% atau lebih b) Bobot tandan rata-rata lebih berat daripada 3 kg. c) Angka sebaran panen lebih banyak daripada 5. 1. Kerapatan

Kerapatan panen adalah angka persentase jumlah pohon yang memiliki tanda buah yang sudah matang panen dalam suatu areal pertanaman belum menghasilkan (TBM). Untuk mengetahui kerapatan panen tersebut, maka dilakukan pemeriksaan dan pencatatan jumlah pohon yang sudah memiliki tandan buah matang panen dari setiap petak tanaman yang terdapat dalam areal TBM tersebut. Bila terdapat lebih dari 60% atau lebih pohon yang mempunyai tandan matang panen, maka petak tersebut dinyatakan menjadi tanaman menghasilkan (TM).

2. Bobot rata-rata tandan

Setiap tandan yang sudah matang panen diambil secara acak dari setiap hektar tanaman kemudian ditimbang. Jika rata-rata bobot telah lebih dari 3 kg maka panenan dapat dilakukan dan diteruskan dengan pemeriksaan penyebaran panen. Bila bobot rata-rata tandan masih di bawah 3 kg, panen harus ditangguhkan, karena tandan kecil secara teknik tidak dapat diolah pabrik sehingga tidak mempunyai nilai ekonomis.

Kriteria matang panen yang dijadikan patokan di perkebunan kelapa sawit adalah bila sudah ada 2 brondolan (buah yang lepas dari tandannya) untuk tiap kilogram tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau satu brondolan untuk tiap kilogram tandan beratnya lebih dari 10 kg. Melihat adanya brondolan yang jatuh ke piringan, maka panenan dapat dilakukan.

3. Kerapatan sebaran panen

Kerapatan sebaran panen adalah angka yang menyatakan jumlah pohon yang telah memiliki tandan matang panen dalam baris tanaman pada satu petak (blok) tanaman sawit. Angka ini penting diketahui untuk efisiensi pemanenan, karena menyangkut jarak (ruang) dan waktu yang dibutuhkan untuk memanen.

Referensi

Dokumen terkait

PRAJNYA PARAMITA. Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Untuk mengetahui seberapa besar galat yang dihasilkan dalam metode Spline yaitu Spline Linear, Spline Kuadrat dan Spline Kubik maka akan dilakukan percobaan..

Untuk nilai COP tertinggi pada heat pump tanpa mengunakan heat exchanger ini dikarenakan tekanan suction sebesar 35 Psi dan tekanan discharge sebesar 160 psi,

Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Untuk mendiskripsikan perilaku cooperative learning siswa sebelum dan sesudah diberi layanan bimbingan kelompok kelas VIII

Setiap fitur yang ada dalam sebuah game harus seimbang, contohnya jika terdapat sebuah senjata yang lebih kuat dari pada senjata lain, maka senjata tersebut hanya bisa

Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi di kota Yogyakarta, enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks yaitu: Kelompok bahan makanan naik 0,92 persen; kelompok

Mencemati uraian tersebut maka Koperasi Serba Usaha Pandawa Domas sangat bermotivasi untuk semangat kerja dengan adanya tingkat disiplin yang tinggi, mempunyai

secundatum dapat direkomendasikan sebagai tanaman pakan unggul mendukung ketersediaan pakan diareal perkebunan sawit karena memiliki karakter penting untuk