Indonesia Defense University
Pernyataan Resmi Diplomat Indonesia Terkait Eksekusi Mati Warga Negara
Asing Kasus Narkoba sebagai Bagian dari Strategi Diplomasi Pertahanan1
Oleh:
David Putra Setyawan
Mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Diplomasi Pertahanan Universitas Pertahanan
Pemerintah Indonesia sangat memahami sikap keras dan kemarahan
pemerintah Australia, Brazil, Perancis, dan Belanda mengenai eksekusi mati yang
telah dilakukan terhadap dua warganya akibat kasus narkoba. Bagaimanapun juga,
sudah menjadi kewajiban setiap negara untuk menjaga, melindungi, dan
mengusahakan keselamatan rakyatnya. Jika ada warga negara Indonesia yang
terancam kehilangan hak hidupnya, tentu pemerintah Indonesia juga akan melakukan
hal yang sama, untuk mengusahakan keselamatan serta memberikan perlindungan
hukum baginya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Perlu diingat, bahwa menghilangkan nyawa seseorang apapun alasannya,
bukanlah hal yang sederhana. Ada tanggung jawab moral sebagai sesama manusia
untuk bisa menghargai dan melindungi sesamanya. Melakukan tindakan diluar hal
tersebut, tentu bukan perkara yang mudah. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia
beserta otoritas terkait tentu tidak bahagia jika harus menghilangkan hak hidup
seseorang. Namun yang perlu dipahami dalam kasus ini bahwa tindakan yang
dilakukan oleh warga negara asing dari tiga negara tersebut adalah pelanggaran
hukum yang berlaku di Indonesia. Selain itu, tindakan mereka merupakan ancaman
Indonesia Defense University
sosial dan budaya bangsa Indonesia. Sebagai negara yang beradab, menjaga dan
melindungi seluruh rakyat, telah menjadi tanggung jawab dan akan selalu menjadi
salah satu kepentingan nasional pemerintah Indonesia. Oleh sebab itu, pemahaman
pemerintah Australia, Brazil, dan Belanda mengenai eksekusi mati yang telah
dilakukan perlu ditingkatkan, mengingat bahwa;
Pertama, Indonesia adalah negara merdeka dan berdaulat yang memiliki otoritas
penuh untuk menegakkan hukum berdasarkan undang-undang yg berlaku di wilayah
hukum Indonesia;
Kedua, kejahatan pengedaran dan penggunaan narkoba merupakan ancaman bagi
setiap masyarakat di seluruh dunia dan tantangan besar bagi setiap negara untuk
memberantasnya. Bukan hanya membunuh, penggunaan narkoba memiliki efek
jangka panjang karena dapat merusak generasi muda yg akan menjadi masa depan
bangsa-bangsa di Indonesia dan dunia;
Ketiga, Pemerintah Indonesia telah menetapkan kejahatan, khususnya pengedaran
narkoba, sebagai kejahatan luar biasa/extraordinary crime bersama dengan tindak
pidana korupsi, pembunuhan berencana, dan pelanggaran hak asasi manusia
berdasarkan undang-undang yang telah ditetapkan dengan konsekuensi hukuman
yang memiliki kapasitas di atas pelanggaran hukum lain.
Keempat, bahwa warga negara Brazil, Belanda, dan Australia, termasuk diantaranya
Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, telah tertangkap tangan beserta barang bukti
yang dibawanya, yaitu narkoba jenis heroin seberat 8,2 kilogram pada 17 April 2005
Indonesia Defense University
Kelima, melalui persidangan yang telah dilakukan, mereka terbukti bersalah dan
harus menanggung konsekuensi atas perbuatannya sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku di Indonesia, yaitu hukuman mati.
Atas dasar lima pertimbangan di atas maka pemerintah Indonesia berhak untuk
melakukan tindak lanjut berdasarkan hukum yang telah diputuskan bagi warga negara
asing ketiga negara tersebut karena telah terbukti menyelundupkan narkoba ke
wilayah hukum Indonesia. Persidangan telah dilakukan dan seluruh hak hukum
terdakwa telah diberikan. Dengan demikian, pemerintah Indonesia bahkan telah
memberikan perlakuan sebaik dan seadil mungkin untuk seseorang yang berpotensi
merusak dan membunuh banyak warga Indonesia akibat narkoba yang dibawanya.
Kejahatan pengedaran dan penggunaan narkoba adalah musuh bersama bagi
setiap bangsa di dunia, termasuk bagi pemerintah Australia, Brazil dan Belanda
sendiri. Dan jika ada kejahatan yang sama terjadi di wilayah hukum mereka, tentu
pemerintahan setempat akan berusaha menegakkan hukumnya secara tegas,
begitupun dengan pemerintah Indonesia. Oleh sebab itu, jika reaksi berlebihan terus
diberikan oleh pemerintah Brazil maupun Australia dengan bersikap agresif terhadap
kasus ini, dikhawatirkan justru akan menjatuhkan citra dan pandangan dunia
internasional terhadap negara tersebut karena dapat dianggap sebagai negara
pendukung narkoba serta negara yang tidak menghormati kedaulatan hukum negara
lain. Tentu hal ini tidak baik bagi stabilitas politik dan citra pemerintahan dalam negeri
dari negara yang bersangkutan.
Indonesia Defense University
mereka sendiri akibat keputusan yang didasarkan pada emosi bukan pada akal sehat
dan pertimbangan strategis. Sebagai contoh, bagaimana pemerintah Brazil yang telah
membatalkan penyampaian credential letter dari duta besar Republik Indonesia. Tentu
hal ini sangat disayangkan dan merupakan tindakan yang melampaui etika untuk
sebuah negara yang telah menjalin hubungan baik dengan pemerintah Indonesia
selama ini. Perlu dipahami bahwa kemarahan pemerintah Brazil atas kematian warga
negaranya setelah dieksekusi mati adalah kemarahan yang sama yang dirasakan oleh
pemerintah Indonesia dimana begitu banyak warganya yang telah meninggal akibat
penggunaan narkoba. Oleh sebab itu, pemerintah Brasil seharusnya bisa lebih
berempati dan bersama dengan pemerintah Indonesia untuk mendukung dan
memberantas kejahatan narkoba. Terkait tindakan yang telah dilakukan pemerintah
Brazil, permintaan maaf secara diplomatik adalah hal yang terhormat dan pemerintah
Indonesia tentu akan sangat menghargai hal tersebut.
Pemerintah Indonesia juga sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan
oleh Pemerintah Australia selama ini. Sebagai contoh, dimana pemerintah Australia
telah mengungkit bantuan yang diberikan untuk bencana tsunami di Aceh. Pemerintah
Indonesia selama ini selalu berusaha memberikan bantuan untuk seluruh
negara-negara di dunia yang mengalami bencana sesuai dengan kapasitas terbaik yang
mampu diberikan dan melakukannya atas dasar kemanusiaan. Bagaimanapun juga,
rakyat Indonesia merupakan bagian dari bangsa-bangsa di dunia dan sebagai sesama
manusia akan selalu terikat tanggung jawab moral untuk saling tolong menolong satu
sama lain. Oleh sebab itu, pengungkitan bantuan seperti yang dilakukan oleh
pemerintah Australia, merupakan tindakan yang seharusnya tidak perlu dilakukan jika
Indonesia Defense University
Pemerintah Indonesia juga dengan tegas menolak tawaran pemerintah
Australia untuk melakukan penukaran tahanan warga negara Indonesia di Australia
dengan warga negara Australia terpidana mati di Indonesia. Perlu diingat bahwa
pertukaran tahanan tidak dikenal dalam aturan hukum atau undang-undang di
Indonesia, berdasarkan hal tersebut maka tawaran itu tidak bisa direalisasikan. Di sisi
lain, penolakan tersebut juga membuktikan bahwa pemerintah Indonesia
menghormati kedaulatan hukum yang berlaku di Australia. Meskipun yang
bersangkutan merupakan warga negara Indonesia, namun pemerintah Indonesia
tidak akan mengintervensi kedaulatan hukum negara dimana pelanggaran tersebut
dilakukan. Pemerintah Indonesia berpandangan bahwa setiap negara berhak
melakukan penegakkan hukum sesuai dengan aturan setempat yang berlaku dan
berharap bahwa pemerintah Australia juga bisa melakukan hal yang serupa terkait
penegakkan hukum di Indonesia.
Brazil, Belanda, dan Australia bebas melakukan apa saja untuk mengusahakan
keselamatan warga negaranya dan memberikan perlindungan hukum kepada yang
bersangkutan. Namun, pemerintah mereka diharapkan dapat melakukannya sesuai
dengan batasan-batasan aturan yang berlaku dan etika diplomatik yang pantas
dilakukan demi menjamin hubungan baik antar negara, khususnya dengan Indonesia.
Pemerintah Indonesia telah menjalin hubungan baik dengan Australia, Belanda, dan
Brasil lebih dari 50 tahun. Selama itu, telah terjalin kerjasama yang baik di berbagai
bidang antara masing-masing dari ketiga negara tersebut. Pemerintah Indonesia perlu
mengingatkan bahwa hasil dari kerjasama yang telah dilakukan telah memberikan
Indonesia Defense University
dan pertimbangan bagi pemerintah ketiga negara tersebut untuk mengambil sikap
yang akan dilakukan terkait warga negara mereka yang terpidana mati di Indonesia.
Pemerintah ketiga negara tersebut tentunya perlu menyadari dan
mempertimbangkan apakah untuk terus mengusahakan keselamatan seorang
terpidana mati yang terbukti bersalah karena mengedarkan narkoba yang berpotensi
membunuh dan menghancurkan generasi bangsa-bangsa di dunia adalah hal yang
setimpal dengan rusaknya hubungan kerjasama dengan Indonesia yang telah
memberikan kontribusi besar bagi masing-masing negara. Sebagai gambaran,
apakah pemerintah Australia siap untuk menangani sendiri para pencari suaka yang
berpotensi mengganggu stabilitas keamanan Australia, dimana pemerintah Indonesia
selama ini telah membantu untuk mengusirnya? Dan apakah pemerintah Brasil siap
untuk kehilangan salah satu mitra perdagangannya di berbagai bidang, salah satunya
alutsista militer yang selama ini telah terjalin dengan baik? Penegasan yang sama
juga perlu ditekankan kepada pemerintah Belanda.
Hubungan baik antar negara akan selalu diupayakan oleh pemerintah
Indonesia, dan diharapkan negara-negara lain, khususnya dalam hal ini Belanda,
Australia, dan Brazil, akan memberikan timbal balik yang serupa. Mengingat bahwa
rusaknya hubungan diplomatik yang selama ini terjalin tentu akan merugikan
masing-masing negara. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia perlu mengingatkan sekali lagi,
apakah menyelamtkan nyawa satu atau dua orang yang terbukti bersalah dan
berpotensi mengancam serta merugikan kehidupan sosial masyarakat, setimpal
dengan keuntungan dan berbagai hal baik lainnya yang selama ini telah didapatkan
oleh masyarakat masing-masing negara akibat kerjasama yang telah terjalin selama
Indonesia Defense University
mutlak yang tidak bisa ditawar lagi, mengingat bahwa keselamatan rakyat Indonesia
adalah tanggung jawab pemerintah dan bagian dari kepentingan nasional Indonesia.
Salah satu rekomendasi yang perlu diberikan oleh pemerintah Indonesia
terhadap ketiga negara tersebut agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi adalah
kerjasama antar negara untuk melakukan pemberantasan narkoba secara
bersama-sama. Dengan demikian, akan terjalin hubungan baik antar negara karena memiliki
satu tujuan bersama. Selain untuk menjalin dan menjaga hubungan baik, kerjasama
tersebut merupakan upaya preventif untuk mencegah pengedaran dan penggunaan
narkoba sehingga keselematan rakyat dan kepentingan bangsa bisa terlindungi.
Pemerintah Indonesia berpandangan bahwa tindakan ini adalah hal yang baik untuk
dilakukan dibandingkan jika antar negara terus berkonflik dan berdebat tanpa
memberi keuntungan yang berarti seperti yang telah terjadi selama ini.
Kerjasama yang dilakukan dapat berupa pelatihan bersama mengenai program
pendidikan mengenai penindakan kejahatan narkoba, pertukaran informasi,
perkuatan jaringan melalui interpol, pertukaran teknologi, pengetatan dan
pengawasan bersama wilayah masing-masing untuk membatasi ruang gerak
pengedar narkoba. Hal in tentu akan memberi efek positif karena kepentingan
nasional masing-masing negara dapat tercapai akibat kerjasama ini.
Berdasarkan apa yang telah disampaikan diatas, pemerintah Indonesia
berharap bahwa hubungan yang selama ini telah terjalin dengan baik, akan terus
terpelihara dan bisa meningkat di masa yang akan datang. Sehingga bisa memberi
bangsa-Indonesia Defense University
Brasil memilki pandangan dan tujuan yang sama menjadi suatu kebahagian tersendiri
bagi pemerintah Indonesia.
Ketegasan pemerintah Indonesia, dalam hal ini tidak akan dipertanyakan
kembali. Karena pemerintah Indonesia berpandangan bahwa hukum harus
ditegakkan dan menegosiasikan hukum itu sendiri merupakan pelanggaran hukum.
Harapan agar hubungan baik antar negara akan selalu menjadi salah satu prioritas
utama bangsa Indonesia. Namun, kedaulatan hukum Indonesia sebagai negara
merdeka adalah salah satu aspek yang harus dihormati bangsa lain sehingga
kerjasama yang baik dapat terjalin.
Pernyataan ini diharapkan menjadi sikap resmi pemerintah Indonesia dan
diteruskan melalui duta besar maupun diplomat Indonesia di negara-negara sahabat
khususunya Belanda, Australia, dan Brasil. Hal ini juga sebagai bentuk pernyataan
diplomatik pemerintah Indonesia terkait eksekusi terpidana mati warga negara asing
di Indonesia sebagai bagian dari strategi diplomasi pertahanan Indonesia untuk
menjaga dan melindungi keselamatan rakyat dan kedaulatan bangsa Indonesia.