• Tidak ada hasil yang ditemukan

Editor: Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si Penulis: Aldinah Rosmi dan Shabrina Almas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Editor: Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si Penulis: Aldinah Rosmi dan Shabrina Almas"

Copied!
291
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

TIM PENYUSUN ISBN Tim Penyusun Editor Penyunting Penulis Layout Design Cover Kontributor

Wargajaya dalam Pancaran Lentera

Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

©LENTERA 2016_Kelompok KKN 037 : 978-602-6670-17-5

: Amir Fadhilah, S.Sos. M.Si : Eva Nugraha, M.Ag

: Aldinah Rosmi dan Shabrina Almas : Shabrina Almas

: Aldinah Rosmi

: Fauzan Romadhian Khairi, Muhammad Ahsanu Amala, Rahmat Ivan Shabriansyah, Iqbal Sahid Umar, Ahmad Ridho Baiquny, Ade Andriana, Aldinah Rosmi, Munjiah, Nur Fazriah, Shabrina Almas, Eman Suryatman, Jumhari, Yuni, Titin dan Nurlaela.

Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat

(PPM)- LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dengan Kelompok KKN Lentera

(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Buku Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor: 037 di Desa Wargajaya yang berjudul: Wargajaya dalam Pancaran Lentera telah diperiksa dan disahkan tanggal, 30 Maret 2017.

Dosen Pembimbing

Amir Fadhilah, S.Sos. M.Si NIP. 19710530 199903 1 003

Koord. Program KKN-PpMM

Eva Nugraha, M.Ag NIP. 19710217 199803 1 002

Mengetahui,

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Djaka Badranaya, ME NIP. 19770530 200701 1 008

(5)

LENTERA PENGABDIAN AKAN TERUS MENYALA

“Petuah orang bijak berpesan bahwa

paling tidak ada 3 hal yang tidak dapat diraih kembali:

pertama

, sang waktu yang telah beranjak pergi.

Kedua

, kesempatan yang telah berlalu, dan

ketiga,

kata-kata setelah diucapkan.

Pengabdian kepada masyarakat oleh kelompok 037 (Lentera) di

Desa Wargajaya memang telah usai dan berlalu seiring dengan

perjalanan sang waktu. Namun rasa dan jiwa pengabdian untuk

sesama insan manusia akan terus bergelora dalam jiwa anggota

kelompok Lentera. Karena pengabdian kepada masyarakat

adalah amal nyata dan amal sosial kita sebagai insan manusia yang

saling membutuhkan antara yang satu dengan lainnya.

Biarlah sang waktu dan kesempatan serta kata-kata telah berlalu di

hamparan Bumi Desa Wargajaya. Namun ruh semangat

pengabdian kepada masyarakat akan terus menyala dan menjadi

Lentera dalam sanubari anggota kelompok 037 untuk senantiasa

berbakti kepada sesama di belahan bumi lainnya sebagai bentuk

amal nyata dalam mencari ridho

Ilahi

.”

-Amir Fadhilah, S.Sos. M.Si-

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji yang menjadi penghias hati, puja yang menjadi penghias rasa, syukur yang menjadi penghias qolbu, kami hadirkan untuk dzat Ilahi, Allah Robbul ‘Izzati. Atas segala nikmat dan karunia-Nya kelompok KKN Lentera 037 dapat menyelesaikan buku laporan KKN-PpMM 2016 dengan baik. Shalawat yang dibingkai dengan salam tak lupa kami suguhkan kepada baginda alam, manusia pilihan, insan budiman, Rasul tauladan, Nabi Muhammad Shalallah’alayhi wa Sallam. Selanjutnya, buku laporan KKN-PpMM 2016 merupakan bentuk pertanggungjawaban kelompok KKN Lentera 037 dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor yang telah kami laksanakan pada 25 Juli–25 Agustus 2016. Adapun kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta atas kesempatan dan dukungan yang diberikan kepada kami untuk belajar di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan belajar bermasyarakat di luar lingkungan kampus yang menjadi bekal kami untuk menapaki kehidupan sosial yang real.

2. Djaka Badranaya, ME selaku Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)-LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas penyelenggaraan kegiatan KKN sebagai sarana untuk pengabdian kepada masyarakat sekaligus sebagai media belajar langsung kami dalam bermasyarakat dan mengamalkan ilmu kami di ranah yang lebih luas.

3. Eva Nugraha, M.Ag selaku penyunting buku laporan sekaligus koordinator KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membimbing dan memberikan arahan dari awal hingga akhir pelaksanaan KKN serta dalam penyelesaian buku laporan KKN-PpMM 2016.

4. Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing KKN Lentera 037 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas segala bimbingan dan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan KKN, serta dalam me-nyelesaikan buku laporan KKN-PpMM 2016.

(7)

5. Bapak Eman Suryatman selaku Kepala Desa Wargajaya, Ibu Neneng Sutinah selaku sekretaris Desa Wargajaya beserta aparatur desa yang telah mendukung pelaksanaan program kerja kami.

6. Para Kepala Dusun (Kadus), Ketua RT/ RW, Masyarakat, Tokoh Agama, Pemuda Desa Wargajaya, TPA-TPA, SDN Ciangger 01 dan 03, SMP Islam Baitul Ilmi, DKM Mushalla dan Masjid serta Majelis Taklim setempat, yang telah memberikan kesempatan serta banyak bantuan selama kami menjalankan aktivitas Kuliah Kerja Nyata (KKN).

7. Teman-teman KKN Lentera 037 yang saling membantu, mendukung dan bekerjasama dalam pembuatan laporan ini hingga selesai.

8. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat kami dan terima kasih kami atas bantuannya sehingga laporan ini dapat kami susun dengan baik. Kami menyadari bahwa dalam penulisan buku laporan KKN-PpMM 2016 ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga kami mengharapkan adanya kritik serta saran untuk memperbaiki buku laporan KKN-PpMM 2016 ini. Akhir kata, sekali lagi kami men-gucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang mendukung dan membantu kami dan semoga buku laporan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan Desa Wargajaya serta kelompok KKN periode selanjutnya yang menjalankan program pengabdian di Desa War-gajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Jakarta, 13 September 2016

Ketua KKN Lentera 037 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(8)

vii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR --- v

DAFTAR ISI --- vii

DAFTAR TABEL --- ix

DAFTAR GAMBAR --- xi

TABEL IDENTITAS KELOMPOK --- xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF--- xv

PROLOG --- xvii

BAB I PENDAHULUAN --- 1

A. Dasar Pemikiran... 1

B. Kondisi Umum Wargajaya ... 3

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 037 Lentera ... 4

E. Fokus atau Prioritas Program ...6

F. Sasaran dan Target ... 8

G. Jadwal Pelaksanaan Program ... 12

H. Pendanaan ... 13

I. Sistematika Penyusunan ... 13

BAB IIMETODE PELAKSANAAN PROGRAM --- 15

A. Metode Intervensi Sosial ... 15

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 19

BAB IIIKONDISI WILAYAH DESA WARGAJAYA KECAMATAN CIGUDEG --- 23

A. Sejarah Singkat Desa Wargajaya ... 23

B. Letak Geografis ... 24

C. Struktur Penduduk Desa Wargajaya ... 25

D. Sarana dan Prasarana ... 27

BAB IVDESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN --- 33

DESA WARGAJAYA --- 33

A. Kerangka Pemecahan Masalah ... 33

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat ... 44

C. Bentuk dan Hasil Pemberdayaan pada Masyarakat ... 66

D. Faktor-faktor Pencapaian Hasil ...78

BAB V PENUTUP --- 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Rekomendasi ... 79

EPILOG --- 83

A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM ... 83

(9)

DAFTAR PUSTAKA --- 179

SHORT BIO --- 181

LAMPIRAN-LAMPIRAN ---187

1. TABEL KEGIATAN INDIVIDU ... 188

2. SURAT-SURAT ... 261

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1:Fokus Permasalahan dan Prioritas Program ... 7

Tabel 1. 2: Sasaran dan Target Program ... 8

Tabel 1. 3: Jadwal Pra KKN-PpMM 2016 ... 12

Tabel 1. 4: Jadwal Pelaksanaan Program di Lokasi KKN ... 12

Tabel 1. 5: Jadwal Laporan dan Evaluasi ... 13

Tabel 1. 6: Pendanaan KKN Lentera 037 ... 13

Tabel 3. 1: Batas Wilayah Administrasi Desa Wargajaya...24

Tabel 3.2: Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 25

Tabel 3.3: Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 26

Tabel 3.4: Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 26

Tabel 4. 3: Matrik SWOT Bidang Kesehatan dan Lingkungan...37

Tabel 4. 4: Matrik SWOT Bidang Sosial dan Budaya ... 40

Tabel 4. 5: Matrik SWOT Bidang Sarana dan Prasarana ... 42

Tabel 4. 6: Kegiatan Pelayanan TPA ... 44

Tabel 4. 7: Kegiatan Penyelenggaraan Yasin dan Tahlil ... 46

Tabel 4. 8: Kegiatan Penyelenggaraan Tabligh Akbar ... 48

Tabel 4. 9: Kegiatan Partisipasi dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran SD ... 50

Tabel 4. 10: Kegiatan Penyelenggaraan Pemutaran Film ... 52

Tabel 4. 11: Kegiatan Pelayanan Bimbingan Belajar ... 54

Tabel 4.12: Kegiatan Pelatihan Pramuka Tingkat Siaga ... 57

Tabel 4. 13: Kegiatan Pelatihan Hidroponik ... 58

Tabel 4.14: Kegiatan Penyelenggaraan Bazaar ... 60

Tabel 4. 15: Kegiatan Penyelenggaraan Santunan ... 62

Tabel 4. 16: Kegiatan Penyelenggaraan HUT RI ... 64

Tabel 4. 17: Kegiatan Penyelenggaraan Senam Sehat ... 66

Tabel 4. 18: Kegiatan Penyelenggaraan Kerja Bakti ... 68

Tabel 4. 19: Kegiatan Pembangunan Tugu Desa ... 70

Tabel 4.20: Kegiatan Renovasi Perpustakaan Desa ... 71

Tabel 4.21: Kegiatan Pengadaan Penerangan Jalan ... 74

(11)

“Wargajaya, dengan kehidupan yang penuh

kekeluargaan memberikan pelajaran bagi saya

untuk lebih mengenal masyarakat.”

-Ade Andriana-

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1: Logo KKN Lentera ... 5

Gambar 3.1: Suasana Desa Wargajaya ... 24

Gambar 3.2: Peta Desa Wargajaya ... 25

Gambar 3.3: Foto Mushalla Dusun Pasir Angin ... 27

Gambar 3.4: Foto Masjid Nurul Falah Dusun Cigaok ... 27

Gambar 3.5: Kantor Desa Wargajaya` ... 28

Gambar 3.6: Sekolah Dasar Negeri Ciangger 03 ... 29

Gambar 3.7: Sawah Irigasi DesaWargajaya ... 30

Gambar 3.8: Sungai Desa Wargajaya ... 30

Gambar 3.9: Jalan Hotmik ... 30

Gambar 3.11: Lapangan Dusun Pasir Angin Desa Wargajaya ... 31

Gambar 3.10: Lapangan Dusun Babakan Desa Wargajaya ... 31

Gambar 4. 1: Kegiatan TPA di Dusun Babakan ... 46

Gambar 4. 2: Suasana Kegiatan Tahlilan Bersama Warga ... 48

Gambar 4.3: Antusiasme Masyarakat dalam Acara Tabligh Akbar ... 50

Gambar 4.4: Penceramah /Dai dalam Acara Tabligh Akbar ... 50

Gambar 4.5: (a). Kegiatan Mengajar di SDN Ciangger 01, (b). Kegiatan Mengajar di SDN CIangger 03 ... 52

Gambar 4. 6: Suasana Pemutaran Film Edukasi di Posko KKN ... 54

Gambar 4.7: Suasana Kegiatan 'Ayo Mampir' di Posko KKN ... 56

Gambar 4.8: Pelatihan Tari Saman Tingkat SMP di Posko KKN ... 56

Gambar 4. 9: Kegiatan Pelatihan Pramuka di SDN Ciangger 01 ... 58

Gambar 4. 10: Suasana Fun Games dalam Pelatihan Pramuka ... 58

Gambar 4.11: Foto Bersama Pasca-Pelatihan Hidroponik... 60

Gambar 4.12: Kegiatan Pelatihan Hidroponik di SMP Baitul Ilmi ... 60

Gambar 4. 13: (a). Persiapan Bazaar Amal di Posko KKN, (b). Kegiatan Bazaar Amal di Depan Perpustakaan Desa ... 62

Gambar 4. 14: Kegiatan Santunan di Mushalla Dusun Cigaok Lebak ... 64

Gambar 4.15: Kegiatan Santunan di Kediaman Ustadz Ajun Dusun Babakan ... 64

Gambar 4.16: (a). Kegiatan Lomba 'Joget Balon', (b). Kegiatan Lomba Kelereng .. 66

Gambar 4. 17: Kegiatan Senam Sehat di Depan Balai Desa ... 68

Gambar 4. 18: Kegiatan Pemungutan Sampah di Dusun (a). Cigaok Lebak, (b). Cigaok Tonggoh ... 70

(13)

Gambar 4.20: (a). Perpustakaan Desa Sebelum Renovasi, (b). Perpustakaan Desa Saat Direnovasi ... 73 Gambar 4.21: (a). Persiapan Pemasangan Lampu, (b). Hasil Pemasangan Lampu 75 Gambar 4.22: Penyerahan Jadwal Waktu Sholat kepada Perwakilan : (a) Masjid Al-Mukhlisin Dusun Babakan, (b). Masjid Nurul Falah Dusun Cigaok Tonggoh, (c). Masjid Nurul Abidin Dusun Cigaok Lebak ... 77

(14)

xiii

TABEL IDENTITAS KELOMPOK

Kode : 01/Bogor/Cigudeg/037 Desa : Wargajaya

Kelompok : Lentera [037] Dana : Rp14.000.000,-

(Empat Belas Juta Rupiah)

J. Mahasiswa : 10 (Sepuluh) Orang

J. Kegiatan : 13 (Tiga Belas) Kegiatan

J. Pembangunan : 4 (Empat) Program:

Fisik (Pengadaan Penerangan Jalan, Pembangunan Tugu Desa, Renovasi Perpustakaan Desa, Partisipasi Pengadaan Sarana Jadwal Waktu Shalat ).

1.1.15

037

(15)

“Jangan pernah lupa siapa diri kita dan dari mana

kita berasal, serta orang-orang yang pernah singgah

dalam hidup kita untuk memberi pelajaran.”

(16)

xv

RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Wargajaya selama 31 hari. Terdapat 10 mahasiswa yang terlibat dalam kelompok ini, yang berasal dari 9 fakultas dan 10 jurusan berbeda. Kelompok KKN dengan nomor 037 ini kami beri nama Lentera (Laskar Edukasi, Terangi Negeri), Lentera merupakan simbol penerang, dengan harapan dapat memberikan dedikasi untuk negeri melalui peningkatan kualitas di bidang pendidikan dan pengajaran maupun bidang lainnya. Selama masa persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian laporan, kami dibimbing oleh Bapak Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si., beliau merupakan dosen Civic Education di Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta.

Selama kegiatan KKN berlangsung, setidaknya ada 17 program yang dapat kami realisasikan di Desa tersebut. Sebagian besar merupakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat dan sisanya adalah kegiatan pemberdayaan. Dengan fokus pada 3 dusun, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana Rp14.000.000,-. Dana tersebut kami peroleh dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp8.000.000,-, dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rp5.000.000,-, dan uang kas anggota Rp1.000.000,-.

Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami capai, yaitu:

1. Meningkatnya peran masyarakat dalam membangun desa.

2. Meningkatnya solidaritas antar masyarakat dan kepedulian antar sesama.

3. Bertambahnya motivasi peserta didik di SD, SMP untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya sampai ke perguruan tinggi. 4. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Bertambahnya pembangunan fisik atau rehabilitasi bangunan, antara lain: sarana belajar, prasarana ibadah dan prasarana desa.

Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain:

(17)

2. Minimnya dana yang bisa terkumpul untuk memaksimalkan rencana kegiatan yang telah disusun.

3. Minimnya antusiasme warga dalam merespons beberapa kegiatan kami.

Meski demikian, kami pada akhirnya dapat merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangan-kekurangannya adalah:

1. Pendidikan di Desa Wargajaya yang masih memiliki banyak kekurangan, baik dari segi infrastruktur maupun kualitas siswa-siswi di sekolah-sekolah. Oleh karena itu, diharapkan KKN UIN Jakarta tahun 2017 dapat membantu dalam peningkatan penyediaan infrastruktur pendidikan, seperti kamar mandi siswa yang masih belum banyak dimiliki di masing-masing sekolah serta dapat menambah dalam peningkatan kualitas sistem pendidikan di Desa Wargajaya.

2. Desa Wargajaya memiliki banyak usaha-usaha kecil yang sangat potensial untuk dikembangkan, namun usaha-usaha tersebut masih menghadapi berbagai kendala khususnya dalam memasarkan produk hasil usahanya. Oleh karena itu, kelompok KKN UIN Jakarta periode selanjutnya diharapkan dapat membantu pengembangan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usaha-usaha kecil di Desa Wargajaya.

3. Sarana dan prasarana olahraga untuk di Desa Wargajaya pemuda masih minim, oleh karena itu diharapkan kelompok KKN UIN periode selanjutnya dapat membantu meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana olahraga di Desa Wargajaya. Kami berharap kekurangan-kekurangan tersebut dapat dilengkapi kelompok KKN selanjutnya, sehingga kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat dapat berjalan lebih baik dan berkesinambungan serta memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat.

4. Kepedulian terhadap kebersihan dan pembanguan desa melalui gotong-royong antar warga masih minim, sedangkan Desa Wargajaya sendiri sudah mulai banyak melakukan pembangunan-pembangunan infrastruktur desa, maka dari itu sangat diharapkan

(18)

xvii PROLOG

Dinamika UIN Jakarta terus bergulir mengikuti perkembangan zaman, salah satu langkah yang diambil UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah penegasan dirinya dengan motto “Knowledge, Piety, Integrity”. Makna penting dari knowledge dan integrity adalah amanah UIN Jakarta sebagai Perguruan Tinggi Islam untuk menciptakan sumber daya insani yang cerdas, kreatif, inovatif serta mampu mencapai hasil dengan tekad yang kuat dan hasil kerja yang konsisten. Sementara ‘piety’ merupakan sebuah inner quality yang menunjukkan pada kesalehan yang harus dimiliki oleh setiap civitas akademika UIN Jakarta, baik dalam bentuk kesalehan individu (hablunminallah) ataupun kesalehan sosial (hablunminannas).

Salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah Kuliah Kerja Nyata yang merupakan kegiatan intrakurikuler dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. KKN dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner dan lintas sektoral, dengan maksud mengembangkan kognisi dan kepekaan rasa sosial serta keterampilan mahasiswa dalam membantu proses pembangunan di masyarakat. Dengan pengertian tersebut, maka KKN merupakan suatu kegiatan terpadu antara pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan kata lain, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, sekaligus ikut serta mengidentifikasi dan membantu menyelesaikan masalah-masalah masyarakat di tempat pelaksanaan KKN.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler dan dilaksanakan mahasiswa dengan membentuk kelompok-kelompok peserta yang terdiri dari lintas fakultas atau gabungan dari fakultas-fakultas yang ada di lingkungan UIN Jakarta. Kegiatan KKN merupakan kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh mahasiswa langsung terjun di tengah-tengah masyarakat.

Salah satu lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun akademik 2016 adalah di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Kelompok 037 (Tim Lentera 2016). Lokasi KKN ini merupakan salah satu desa pertanian di Tataran Pasundan Jawa Barat. Desa

(19)

Wargajaya sebagian dari anggota masyarakatnya bermata pencaharian dalam sektor pertanian dan perkebunan. Dominasi mata pencaharian lainnya adalah dalam bidang wirausaha dan pedagang. Sedangkan sisanya tersebar dalam berbagai sektor, seperti: pegawai/karyawan, tukang dan lainnya.

Mengacu pada kondisi di atas, dan berdasarkan identifikasi permasalahan di masyarakat, maka fokus pada Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PpMM) adalah Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan. Konsep pemberdayaan dalam konteks pembangunan masyarakat selalu dihubungkan dengan konsep kemandirian, partisipasi, jaringan kerja, dan keadilan. Pada dasarnya pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu dan sosial. Sementara itu menurut McArdle, pemberdayaan diartikan sebagai proses pengambilan keputusan oleh orang-orang yang secara konsekuen melaksanakan keputusan tersebut. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan keharusan untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan, keterampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan mereka tanpa tergantung pada pertolongan dari hubungan eksternal.1

Langkah pemberdayaan yang dilakukan Kelompok 037 (Tim Lentera 2016) sebagai salah satu kelompok peserta Kuliah Kerja Nyata tahun akademik 2016 adalah melalui Sinergi Pemberdayaan Masyarakat (SIBERMAS), yaitu pemberdayaan yang dilakukan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pihak terkait lainnya dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. Dalam konteks ini, Kelompok 037 melakukan berbagai langkah kegiatan untuk mendukung terlaksananya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat melalui koordinasi dan kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat dan pihak terkait lainnya baik yang berada di lingkungan wilayah Kabupaten Bogor ataupun di luar wilayah Kabupaten Bogor.

Melalui Sinergi Pemberdayaan Masyarakat (SIBERMAS) sebagai salah satu strategi dalam pengabdian kepada masyarakat, Kelompok 037 (Tim Lentera 2016) berhasil melaksanakan berbagai program kegiatan

(20)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |xix kehidupan di masyarakat. Secara garis besar bentuk dan hasil kegiatan dikelompokkan menjadi 2 program kerja, yaitu Program Kerja Pelayanan dan Program Kerja Pemberdayaan.

Program kerja pelayanan, mencakup berbagai kegiatan, antara lain:  Bidang Keagamaan, meliputi:

 Pelayanan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA)  Penyelenggaraan Yasin dan Tahlilan

 Penyelenggaraan Tabligh Akbar  Bidang Pendidikan dan Pengajaran

 Partisipasi dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran SD  Penyelenggaraan Sinema Edukasi Anak

 Kegiatan Pelayanan ‘Ayo Mampir’ (Pengembangan Minat dan Bakat)

 Pelatihan Pramuka Tingkat Siaga  Bidang Kesehatan dan Lingkungan

 Pelatihan Hidroponik  Bidang Sosial dan Budaya

 Penyelenggaraan Bazaar Amal  Penyelenggaran Santunan  Penyelenggaraan HUT RI Ke-71

Program Kerja Pemberdayaan, antara lain mencakup :  Bidang Kesehatan dan Lingkungan

 Penyelenggaraan Senam Sehat dan Jalan Pagi  Penyelenggaraan Bersih-bersih Kampung (BEBEK)  Bidang Sarana dan Prasarana

 Pembuatan Tugu Desa  Renovasi Perpustakaan Desa  Pengadaan Penerangan Jalan

 Partisipasi Pengadaan Sarana Jadwal Waktu Shalat

Berbagai program kegiatan sebagaimana dipaparkan di atas, menunjukkan bahwa Kelompok 037 (tim Lentera 2016) telah melaksanaan Pengabdian kepada masyarakat oleh Mahasiswa (PpMM) dengan baik melalui Sinergi Pemberdayaan Masyarakat (SIBERMAS) dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.

(21)

Keberhasilan tersebut, tentunya tidak lepas pada prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata, yaitu :

Terprogram: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan berdasarkan pada rentang waktu yang telah direncanakan dengan mengacu pada pola kegiatan yang telah direncanakan.

Aplikatif: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan berdasarkan pada kompetensi ilmu masing-masing peserta.

Bersifat Kerja sosial: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan berdasar pada prinsip-prinsip gotong-royong dan membantu masyarakat.

Partisipatif: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan berdasarkan pada prinsip-prinsip terlibat dengan masyarakat serta melibatkan masyarakat dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata.

Empowerment: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan berdasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat.

Mitra Bersama: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan berdasarkan pada prinsip-prinsip hubungan kemitraaan antara peserta dengan masyarakat lokasi Kuliah Kerja Nyata.

Kami berharap, semoga aktivitas kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PpMM) dengan melalui Sinergi Pemberdayaan Masyarakat (SIBERMAS) dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata akan senantiasa terlaksana dengan baik, pada lokasi dan waktu lainnya oleh Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Wargajaya, 17 Oktober 2016 M

16 Muharram 1438 H

Amir Fadhilah, S.Sos. M.Si (Dosen Pembimbing Lapangan)

(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan mahasiswa dan juga cara interaksi mahasiswa dengan masyarakat beserta lingkungan sekitarnya yang lahir dari animo mahasiswa yang merasa perlu ikut serta dalam proses pembangunan. KKN muncul dari kesadaran bahwa mahasiswa sebagai calon sarjana, merupakan salah satu motor penggerak dalam pembangunan nasional. Mahasiswa dengan memanfaatkan sebagian waktu belajarnya, keluar dari lingkungan kuliah, perpustakaan dan bekerja di lapangan untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya untuk dipratikkan langsung di masyarakat. Cikal bakal kegiatan mahasiswa terjun ke lapangan telah ada sejak dahulu, kemudian kegiatan mahasiswa lebih ditingkatkan lagi setelah pada bulan Februari 1972 terdapat anjuran dan dorongan agar mahasiswa lebih berupaya membangun desa dengan cara belajar dan bekerja dalam waktu tertentu, tinggal dan membentuk masyarakat pedesaan, memecahkan persoalan pembangunan pedesaan agar menjadi lebih maju. Kuliah Kerja Nyata ini merupakan bagian integral dalam proses pendidikan yang merupakan usaha sadar untuk menyiapkan mahasiswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan agar mau dan dapat melaksanakan perannya di masa yang akan datang, sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian KKN merupakan proses pendidikan untuk mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni secara melembaga langsung kepada masyarakat dengan tujuan utama membentuk sarjana-sarjana siap pakai sekaligus membantu proses pembangunan nasional.

Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan suatu wadah pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan lapangan. Di samping menguasai berbagai teori yang ada serta mampu mengintegrasikan segala aspek keilmuan dan ke-Islaman sesuai dengan visi yang dijunjung oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Sejalan dengan pentingnya pendidikan serta pengetahuan sains dan teknologi yang selaras dengan aspek ke-Islamannya, maka kami mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun

(23)

Akademik 2016 di bawah bimbingan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) dan dosen pembimbing.

Kami melihat dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini sebagai salah satu sarana untuk mengaplikasikan peran mahasiswa sebagai pencipta perubahan (creator of change). Tak lengkap jika mahasiswa hanya mendapatkan ilmu teoritis saja di bangku kuliah namun tidak dimanifes-tasikan ke dalam kehidupan bermasyarakat. Labelling yang sudah terlanjur melekat dalam diri seorang mahasiswa akan terkesan percuma jika tanpa ada tindakan realistis. Sebenarnya jika kita memilih untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, di situlah letak ilmu. Oleh karena itu, kami maha-siswa UIN Syarif Hidayatulah Jakarta mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor dengan niat mengabdikan diri demi kemajuan negeri.

Desa Wargajaya merupakan desa dengan segala keberadaannya dipandang sebagai daerah terpencil, tertinggal dan terbelakang dengan disematkan berbagi atribut ketidakberdayaannya. Seperti tingginya angka pengangguran, angka kemiskinan, dan masih rendahnya tingkat kesehatan dan pendidikan bagi masyarakatnya, serta berbagi hal negatif lainnya yang menjadi ciri karakteristik desa. Maka dari itu, KKN Lentera 037 mengadakan program kerja sesuai kebutuhan Desa Wargajaya dan setiap program kerja yang dilaksanakan, diupayakan bekerjasama dengan Kepala Desa dan warga Desa Wargajaya.

Dengan melaksanakan program kerja tersebut menunjukan bahwa mahasiswa berperan aktif dalam pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia, serta memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Untuk itu, melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini kami berusaha mendedikasikan segala kemampuan agar nantinya membawa manfaat baik untuk diri kami sendiri maupun untuk masyarakat Desa Wargajaya.

Buku yang kami beri judul Wargajaya dalam Pancaran Lentera ini berisi catatan informasi mengenai Desa Wargajaya dan memori-memori pengabdian tim KKN Lentera 037. Buku ini memaparkan bagaimana kelompok KKN Lentera selama satu bulan tersebut menerangi Desa

(24)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |3 besar Islam, dengan maksud dapat merepresentasikan suasana agamis Desa Wargajaya. Berharap Lentera yang dipancarkan dapat dimaknai dengan kehadiran kami yang tak hanya sekadar menerangi, namun juga menghangatkan keharmonisan masyarakat Desa Wargajaya. Semoga buku ini dapat menginspirasi siapapun yang membaca.

B. Kondisi Umum Wargajaya

Desa Wargajaya adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Desa yang terletak antara 06-53798° Lintang Selatan dan 106° Bujur Timur ini memiliki luas wilayah 772,38 ha, yang terdiri dari 6 dusun dengan 16 Rukun Warga (RW) dan 43 Rukun Tetang-ga (RT). Keadaan sosial di Desa WarTetang-gajaya terkhusus Dusun CiTetang-gaok dan Babakan masih sangat kurang memperhatikan budaya kerja bakti dan peduli akan lingkungan yang bisa dilakukan setiap minggunya karena banyak masyarakat yang tidak menjaga lingkungan, seperti merusak fasilitas yang ada di desa.

Berdasarkan data pokok desa pada bulan Mei 2016, mayoritas masyarakat Desa Wargajaya dominan bekerja sebagai petani dengan jumlah 2.068 serta jumlah pengangguran yang masih besar yaitu sebanyak 1877 orang.2 Selain itu, masih minimnya sumber pendapatan asli desa menjadi pemicu rendahnya ekonomi desa ini. Untuk itu, secara ekonomi, masyarakat Desa Wargajaya dapat dikategorikan sebagai masyarakat menengah ke bawah.

Dalam hal keagamaan, masyarakat Desa Wargajaya bisa dikatakan sebagai masyarakat yang religius. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pesantren dan tempat-tempat mengaji yang menjadi pusat keagamaan. Selain itu, aktivitas masyarakat Desa Wargajaya juga tak lepas dari rutinitas keagamaan.3

C. Permasalahan Utama Desa Wargajaya

Berdasarkan pendekatan problem solving yang kami lakukan di masyarakat, maka kami memperoleh gambaran umum kondisi desa. Bahwa masyarakat Desa Wargajaya merupakan masyarakat dengan basis agama (Islam) yang tinggi dan kuat, namun minim sumber daya manusia (SDM). Terdapat beberapa catatan permasalahan masyarakat Desa Wargajaya.

2Profil Desa Wargajaya tahun 2015, dokumen tidak dipublikasikan. 3Catatan Observasi Lapangan tanggal 05 Mei 2016.

(25)

Permasalahan tersebut hampir merata dalam semua bidang kehidupan. Meliputi bidang pendidikan, ekonomi, sosial, politik, kesehatan dan lingkungan, sarana dan prasarana serta bidang lainnya.

Dalam bidang pendidikan, sebagian besar masyarakat hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), yaitu sebanyak 2.395 orang dan bekerja sebagai petani dan pedagang, bahkan masih banyak masyarakat yang tidak bekerja se-hingga kesadaran akan pentingnya pendidikan sangat minim, keadaan ekonomi masyarakat sekitar yang lemah serta biaya pendidikan yang men-jadi kendala cukup berat bagi Desa Wargajaya membuat pendidikan masyarakat dikesampingkan. Sehingga berdampak juga pada sumber pendapatan asli desa.

Sementara itu, berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, kami mendapatkan beberapa informasi mengenai permasalahan sosial budaya dan indikasi penurunan kualitas lingkungan, yang dialami Desa Wargajaya di antaranya :

a) Masih kurangnya budaya kerja bakti dan gotong-royong yang bisa dilakukan setiap minggu karena banyaknya masyarakat yang mengelola sampahnya sendiri.

b) Masyarakat Desa Wargajaya kurang mempunyai rasa peduli akan lingkungan.

Selain itu, pada bidang sarana dan prasarana, Desa Wargajaya termasuk desa yang memiliki sarana-prasarana publik cukup memadai, seperti kondisi jalan utama yang baik. Meski masih ada yang kurang seperti puskesmas desa dan lapangan olahraga.4

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 037 Lentera

Kelompok ini kami beri nama Lentera, akronim dari Laskar Edukasi Terangi Negeri. Lentera merupakan simbol penerang, untuk itu nama tersebut memiliki makna, bahwa kami sekelompok akademisi mempunyai harapan untuk mewujudkan misi sebagai bentuk dedikasi kami kepada negeri melalui pengabdian kami dalam bidang pendidikan dan pengajaran maupun bidang lainnya.

(26)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |5

Gambar 1.1: Logo KKN Lentera

Logo yang tertera dalam kelompok kami berbentuk kilatan api berwarna merah yang menggambarkan semangat membara setiap anggota kelompok KKN Lentera. Di samping itu, tulisan Lentera menggambarkan identitas kelompok, sedangkan tulisan KKN 2016 menunjukkan tahun pelaksanaan KKN-PpMM serta tulisan UIN Jakarta menunjukkan identitas universitas pelaksana KKN-PpMM.

Anggota kelompok KKN Lentera berjumlah 10 orang yang terdiri atas 9 fakultas dan 10 jurusan berbeda. Berikut profil anggota KKN Lentera;

Ahmad Ridho Baiquny adalah mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kompetensi akademik dalam bidang manuscript (filologi). Selain itu, ia berkompeten dalam bidang pendidikan terutama mengajar mata pelajaran agama, Bahasa Arab dan Bahsa Inggris serta memiliki keterampilan dalam bidang bisnis travel dan public speaking. Posisi ia saat ini adalah ketua kelompok.

Aldinah Rosmi merupakan mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Ia memiliki kompetensi akademik yang berhubungan dengan Komunikasi Massa terutama terkait Broadcasting Radio. Di samping itu, ia juga memiliki keterampilan mengajar, menulis berita, memanah serta mengelola event. Posisi ia saat ini adalah sekretaris kelompok.

Munjiah adalah mahasiswi Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia memiliki kompetensi akademik yang berhubungan dengan bidang Zakat dan Wakaf. Selain itu, ia juga memiliki keterampilan public speaking. Posisi ia saat ini adalah bendahara kelompok.

Shabrina Almas adalah mahasiswi Jurusan Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi. Ia memiliki kemampuan akademik pada bidang Ilmu Tanaman terutama untuk teknik hidroponik serta vertikultur. Ia juga memiliki keterampilan dalam hal desain dengan menggunakan aplikasi CorelDraw serta dalam hal kesenian yakni Tari Saman. Selain itu, ia juga lihai bermain badminton dan berlari.

(27)

Nur Fazriah adalah mahasiswi Jurusan Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kemampuan akademik pada bidang penerjemahan terutama menerjemahkan buku atau koran. Selain itu, ia juga memiliki keterampilan mengajar membaca al-Qur’an dan Bahasa Arab. Posisi ia saat ini adalah wakil bendahara dan koordinator konsumsi kelompok.

Ade Andriana adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang Pengajaran Pendidikan terutama Metode Mengajar. Di samping itu, ia juga memiliki keterampilan mengajar, melatih pramuka serta mahir mendesain grafis.

Rahmat Ivan Shabriansyah. Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum ini memiliki beberapa kompetensi akademik, di antaranya; Penulisan Hukum seperti Legal Drafting serta gemar mengkaji ilmu di bidang negosiasi, salah satunya arbitrase. Selain itu, ia juga memiliki keterampilan memainkan alat musik dan sudah terbiasa menjadi pengisi acara dalam acara pementasan musik, menjadi music trainer dan music director. Fauzan Romadhian Khairi adalah Mahasiswa Jurusan Dirasat Islamiyyah Fakultas Dirasat Islamiyyah. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang Analisis Fikih Kontemporer terutama kajian Iqtishad Islamiyyah (Syaria Economic). Di samping itu, ia juga memiliki keterampilan berbisnis dan manajerial.

Iqbal Sahid Umar adalah mahasiswa Jurusan Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin. Ia memiliki kompetensi akademik di bidang Ilmu Hadits. Di samping itu, Iqbal mempunyai keterampilan dalam bidang desain grafis, mengatur sound system, bermain musik, menyanyi dan memperbaiki komputer baik hardware maupun software.

Muhammad Ahsanu Amala adalah mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang Sosial Ekonomi dan Budaya. Sementara itu, ia juga memiliki keterampilan memasak masakan kuliner nusantara dan western.

E. Fokus atau Prioritas Program

(28)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |7 Ekonomi; 4) Bidang Kesehatan dan Lingkungan; 5) Bidang Sosial dan Budaya; 6) Bidang Administratif; 7) Bidang Pemuda dan Olahraga; dan 8) Bidang Sarana dan Prasarana.

Sementara itu, kompetensi anggota kelompok KKN Lentera hanya dapat melakukan pengabdian pada 5 (lima) bidang saja, yaitu: 1) Bidang Keagamaan; 2) Bidang Pendidikan dan Pengajaran; 3) Bidang Kesehatan dan Lingkungan; 4) Bidang Sosial dan Budaya; dan 5) Bidang Sarana dan Prasarana.

Kegiatan-kegiatan yang kami agendakan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berupa kegiatan pelayanan dan pemberdayaan yang sangat erat kaitannya dengan kegiatan edukatif dan produktif yang positif dari lima sektor yang penting tersebut. Berikut merupakan rincian prioritas program yang dicanangkan.

Tabel 1. 1: Fokus Permasalahan dan Prioritas Program Fokus

Permasalahan

Prioritas Program dan Kegiatan

Wargajaya Cinta Islam Bidang Kegiatan Pelayanan TPA

Keagamaan Penyelenggaraan Yasin dan Tahlil Penyelenggaraan Tabligh Akbar Edukasi untuk Wargajaya

Bidang

Partisipasi dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran SD

Pendidikan Sinema Edukasi Anak

dan Pengajaran Kegiatan Pelayanan Ayo Mampir

(Pengembangan minat dan bakat siswa)

Pelatihan Pramuka Tingkat Siaga Bidang Cilung Sehat (Cinta Lingkungan Sehat) Kesehatan dan Penyelenggaraan Ayo Menanam

(29)

(Pelatihan Hidroponik)

Lingkungan Penyelenggaraan Bersih-bersih Kampung (BEBEK)

Penyelenggaraan Senam Sehat dan Jalan Pagi

Charity for Humanity

Bidang Penyelenggaraan Bazaar Amal

Sosial dan Penyelenggaraan Lentera Charity

(San-tunan)

Budaya PERAK (Pesta Rakyat)

Penyelenggaraan HUT RI ke-71 Wargajaya Berhias

Bidang Pembangunan Tugu Desa Sarana dan Renovasi Perpustakaan Desa

Prasarana Pengadaan Penerangan Jalan

Partisipasi Pengadaan Sarana Jadwal Waktu Shalat

F. Sasaran dan Target

Berdasarkan program kerja yang telah disusun, berikut sasaran dan target setiap programnya:

Tabel 1. 2: Sasaran dan Target Program

No. Kegiatan Sasaran Target

1. Kegiatan Pelayanan TPA

Anak-anak dan remaja di Desa Wargajaya

20 anak dan remaja di Dusun Babakan, Dusun Cigaok Lebak dan Cigaok Tonggoh Desa Wargajaya mendapatkan

(30)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |9 benar sesuai kaidah. 2. Penyelenggaraan

Yasin dan Tahlil

Warga (Bapak-bapak) Desa Wargajaya

50 warga Dusun

Babakan dan Cigaok Desa Wargajaya ber-partisipasi dalam

pembacaan Surat

Yasin dan Tahlil bersama.

3. Penyelenggaraan Tabligh Akbar

Warga Desa Wargajaya

100 orang warga Desa Wargajaya mendapatkan pesan keagamaan. 4. Pelayanan Partisipasi dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran SD Guru-guru SDN Ciangger 4 Orang guru SDN Ciangger 01 dan 03 terbantu dalam keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. 5. Penyelenggaraan Sinema Edukasi Anak Anak-anak dan remaja Desa Wargajaya 50 anak-anak dan remaja Desa Wargajaya, khususnya Dusun Babakan dan Dusun Cigaok mendapat tayangan film edukasi. 6. Kegiatan Pelayanan Ayo Mampir Anak-anak dan remaja Desa Wargajaya

30 anak dan remaja Desa Wargajaya, khususnya Dusun Babakan dan Cigaok mendapatkan pengajaran dan pelatihan untuk mengembangkan minat dan bakatnya serta memperoleh bimbingan belajar di luar jam sekolah

(31)

formal. 7. Pelatihan Pramuka

Tingkat Siaga

Guru pramuka SDN Ciangger 01

2 orang guru pramuka terbantu dalam melatih siswa dan siswi kelas VI SDN Ciangger 01 untuk baris berbaris dan mengenal sandi-sandi. 8. Pelatihan

Hidroponik

Siswa dan siswi SMP Islam Baitul Ilmi

25 siswa dan siswi kelas IX SMP Islam Baitul Ilmi mendapatkan pelatihan cara menanam tanaman menggunakan media air dengan memanfaatkan botol plastik bekas. 9. Penyelenggaraan Bersih-bersih Kampung (BEBEK) Warga Dusun Cigaok dan Dusun Babakan

20 orang warga Dusun Cigaok dan Babakan berpartisipasi dalam kerja bakti

membersihkan lingkungan. 10. Penyelenggaraan

Senam Sehat dan Jalan Pagi

Warga Desa Wargajaya

30 warga Desa

Wargajaya, khususnya warga Dusun Cigaok dan Babakan berpartisipasi melakukan olahraga senam. 11. Penyelenggaraan Bazaar Amal Warga Desa Wargajaya

100 orang warga Desa Wargajaya

(32)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |11 12. Penyelenggaraan

Santunan

Anak yatim dan Dhuafa di Dusun Babakan dan Cigaok

40 anak yatim dan dhuafa binaan TPA di Dusun Babakan dan Cigaok mendapatkan santunan. 13. Penyelenggaraan HUT RI Warga Desa Wargajaya 100 Warga desa terbantu dalam penyelenggaran perlombaan HUT RI ke 71. 14. Pembangunan Tugu Desa Tugu pembatas desa

2 tugu pembatas desa dibangun di

perbatasan Desa Wargajaya dan Desa Cigudeg. 15. Renovasi Perpustakaan Desa Perpustakaan Desa (Rumah Pintar) di Desa Wargajaya 1 perpustakaan Desa Wargajaya direnovasi dan mendapatkan tambahan koleksi buku. 16. Pengadaan Penerangan Jalan Jalan utama di Dusun Cigaok Tonggoh, Cigaok Lebak dan Babakan.

8 lokasi jalan utama di Dusun Babakan dan Cigaok mendapatkan sarana penerangan jalan. 17. Partisipasi Pengadaan Sarana Jadwal Waktu Shalat Masjid dan mushalla di Dusun Cigaok Tonggoh, Cigaok Lebak dan Babakan Masjid Al-Mukhlisin Dusun Babakan, Masjid Nurul Falah Dusun Cigaok Tonggoh dan Masjid Nurul Abidin Dusun Cigaok Lebak,

mendapatkan satu unit jadwal waktu shalat.

(33)

G. Jadwal Pelaksanaan Program

Agenda pelaksanaan program KKN terbagi dalam tiga tahapan, yang pertama adalah Pra-KKN-PpMM 2016, yang kedua adalah Implementasi Program di Lokasi KKN, dan yang ketiga adalah Penyusunan Laporan dan Evaluasi Program. Adapun serangkaian penjelasannya diuraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

1. Pra-KKN-PpMM 2016 (April-Juli 2016)

Jadwal kegiatan pra-KKN-PpMM Lentera 037 adalah sebagai berikut: Tabel 1.3: Jadwal Pra-KKN PpMM 2016

No. Uraian Kegiatan Waktu

1. Pembentukan Kelompok 13 April 2016

2. Pembekalan 13 April 2016

3. Penyusunan Proposal 25 Mei-24 Juni 2016

4. Survei Lokasi KKN 05 Mei 2016

31 Mei 2016 12 Juli 2016 5. Pelepasan Peserta KKN-PpMM

2016

25 Juli 2016

2. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (25 Juli–25 Agustus 2016) Jadwal Kegiatan pelaksanaan program KKN-PpMM Lentera 037 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.4: Jadwal Pelaksanaan Program di Lokasi KKN

No. Uraian Kegiatan Waktu

1. Pembukaan di Lokasi KKN 26 Juli 2016

2. Pengenalan Lokasi dan Masyarakat 26-27 Juli 2016

3. Pembukaan di Kecamatan 29 Juli 2016

4. Implementasi Program 26 Juli-25 Agustus 2016

5. Kunjungan Dosen Pembimbing 10 Agustus 2016

12 Agustus 2016 22 Agustus 2016

(34)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |13 3. Laporan dan Evaluasi Program (September-Desember 2016)

Jadwal kegiatan pelaporan dan evaluasi program KKN Lentera 037 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.5: Jadwal Laporan dan Evaluasi

No. Uraian Kegiatan Waktu

1. Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM 2016

1 September – 15 Oktober 2016

2. Penyelesaian dan Pengunggahan Film Dokumenter

26 Agustus – 31 Oktober 2016

3. Pengesahan dan Penerbitan Buku Laporan

30 Maret 2017

4. Pengiriman Buku Laporan Hasil KKN-PpMM 2016

H. Pendanaan

Berikut adalah rincian pendanaan yang telah kami himpun untuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN):

Tabel 1.6: Pendanaan KKN Lentera 037

No. Uraian Asal Dana Jumlah

1. Kontribusi Anggota Kelompok KKN Lentera 037 @Rp800.000,-

Rp8.000.000,-

2. Uang Kas Anggota Rp1.000.000,-

3. Dana Penyertaan Program Pengabdian Masyarakat oleh Dosen (PpMD 2016)

Rp5.000.000,-

Total Rp14.000.000,-

I. Sistematika Penyusunan

Buku Laporan Hasil KKN-PpMM ini disusun berdasarkan buku “Panduan Penyusunan Buku Laporan KKN-PpMM 2016 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” dengan sistematika yang terbagi dalam tujuh bagian.

Bagian pertama adalah Prolog. Prolog tersebut berisi refleksi Dosen Pembimbing selaku Editor buku dalam melihat pelaksanaan KKN-PpMM tahun 2016. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait, agar program selanjutnya berjalan lebih baik.

Bagian berikutnya adalah Bab I, Pendahuluan. Bagian tersebut berisi tentang gambaran secara umum kegiatan KKN-PpMM tahun 2016 ini, mulai dari perencanaan, waktu pelaksanaan hingga masalah pendanaan.

(35)

Selanjutnya bagian ketiga adalah Bab II, yaitu Metode Pelaksanaan Program. Bagian tersebut berisi metode-metode yang relevan digunakan untuk memecahkan permasalahan di suatu komunitas/masyarakat desa. Tujuannya adalah agar mudah memetakan ataupun membuat program yang sesuai dengan kondisi masyarakat desa setempat.

Kemudian bagian keempat adalah Bab III, yakni Kondisi Wilayah Desa Wargajaya Kecamatan Cigudeg. Dalam bagian ini dijelaskan mengenai gambaran kondisi Desa Wargajaya terkait sejarah, letak geografis, struktur penduduk serta sarana dan prasarana yang ada di desa tersebut. Hal ini bertujuan agar pembaca maupun pelaksana KKN tahun berikutnya mendapat gambaran tentang kondisi desa.

Bagian kelima adalah Bab IV, Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan Desa Wargajaya. Bagian ini berisi penjabaran kegiatan pemberdayaan maupun pelayanan yang dilakukan anggota KKN. Diawali dengan matrik SWOT, guna mengenali permasalahan yang ada, sehingga tepat jika akan mengadakan suatu program/kegiatan.

Bagian keenam adalah Bab V, Penutup. Berisi kesimpulan terkait laporan pelaksanaan KKN-PpMM yang dijalankan selama sebulan, serta rekomendasi. Di mana rekomendasi berisi pesan pelaksana KKN-PpMM tahun 2016 dan bertujuan sebagai acuan pelaksanaan KKN tahun berikutnya.

Bagian terakhir adalah Epilog. Berisi tentang kesan dan pesan Warga desa dan anggota KKN-PpMM tahun 2016 terkait pelaksanaan KKN selama satu bulan. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada pembaca melalui cerita pengabdian.

(36)

15 BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Intervensi Sosial

Salah satu upaya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat (individu, kelompok, komunitas) guna meningkatkan kesejahteraan, yaitu melalui metode intervensi sosial. Di mana metode ini akan memfungsikan kembali fungsi sosial dalam masyarakat.

Intervensi merupakan tata cara yang digunakan saat membantu individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan adanya ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan pada ketahanan sosial yang mereka hadapi.

Isbandi dalam bukunya, menyamakan istilah intervensi sosial dengan sebutan Perubahan Sosial Terencana. Istilah tersebut dimaknai oleh Isbandi dengan cara untuk memperbaiki kondisi sosial yang ada di masyarakat, mulai dari individu, keluarga, kelompok kecil maupun masyarakat. Sementara terminologi intervensi yang banyak digunakan di Indonesia pada dasa warsa 1970-1990-an adalah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.5

1. Perubahan Sosial Terencana di Level Komunitas

Sebagaimana yang dikutip Isbandi, Glen mengemukakan beberapa model intervensi dalam praktik pada level Komunitas (Community Practice) yang mengacu pada model intervensi:

 community development (pengembangan masyarakat);  community action (aksi komunitas); dan

 community services approach (pendekatan pelayanan masyarakat) Sedangkan menurut Rothman, model Intervensi Komunitas terdiri atas:

 locality development (pengembangan komunitas lokal);  social action (aksi sosial); dan

 social planinng/policy (perencanaan sosial dan kebijakan sosial).

Model intervensi di atas merupakan model intervensi perencanaan sosial dan kebijakan sosial yang diarahkan pada upaya merubah

5 Isbandi Rukminto Adi, Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar pada

(37)

masyarakat pada tingkatan yang lebih luas, misalnya di tingkat provinsi, regional ataupun nasional. Sedangkan model intervensi aksi sosial dan pengembangan masyarakat lokal, lebih mengarah pada intervensi tingkat komunitas lokal.

Sementara Isbandi mengutip Popple, yang menggambarkan model intervensi pada level Komunitas (Community Work) dengan pembagian yang berbeda, antara lain:

 Community care (pendekatan pelayanan komunitas);  Community organization (pengorganisasian masyarakat);  Community development (pengembangan masyarakat);

 Social/community planning (perencanaan komunitas dan perencanaan sosial);

 Community education (pendidikan komunitas);  Community action (aksi komunitas);

Di antara berbagai macam model intervensi di atas, model intervensi yang terkait dengan model intervensi pada level komunitas lokal adalah model intervensi pengembangan masyarakat dan pendekatan pelayanan masyarakat.6 Model ini digunakan juga oleh Kelompok KKN 037 dalam pelaksanaan KKN-PpMM ini.

2. Strategi Intervensi

1) Pendekatan Direktif (Instruktif)

Pendekatan ini dilakukan berlandaskan asumsi bahwa community worker mengetahui apa yang dibutuhkan dan apa yang baik untuk masyarakat. Peran community worker dalam pendekatan ini bersifat lebih dominan, mengingat pemrakarsa kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan lebih banyak berasal dari community worker. Community worker juga menetapkan apa yang sekiranya baik dan buruk bagi masyarakat, cara-cara apa saja yang sekiranya perlu dilakukan untuk memperbaikinya, kemudian selanjutnya menyediakan sarana yang diperlukan untuk perbaikan tersebut. Banyak hasil yang diperoleh melalui pendekatan

(38)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |17 jangka pendek dan umumnya bersifat pencapaian secara fisik. Pendekatan ini menjadi kurang efektif untuk mencapai hal-hal yang sifatnya jangka panjang ataupun perubahan mendasar yang berkaitan dengan perilaku seseorang. Maka diperlukan adanya perubahan pengetahuan (knowledge), keyakinan (belief), sikap (attitude), dan niat (intention) individu sebelum terjadinya perubahan perilaku yang nyata (overt behaviour). Akibat dari penggunaan pendekatan ini adalah, kesempatan memperoleh pengalaman belajar dari masyarakat cenderung minim, sementara bagi masyarakat akan sangat bergantung terhadap kehadiran community worker sebagai agen perubahan.

2) Pendekatan Non-Direktif (Partisipatif)

Berbeda dengan pendekatan direktif, pendekatan non-direksi ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa masyarakat mengetahui apa yang mereka butuhkan dan dirasa baik untuk mereka. Community worker tidak menempatkan diri sebagai orang yang menetapkan apa yang baik ataupun buruk bagi suatu masyarakat. Pemeran utama dalam perubahan masyarakat adalah masyarakat itu sendiri, sementara community worker lebih berifat menggali dan mengembangkan potensi masyarakat. Masyarakat berkesempatan penuh untuk dalam penentuan cara-cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Singkatnya, peran community worker dalam pendekatan ini adalah sebagai katalisator, yakni pemercepat perubahan yang membantu mempercepat terjadinya perubahan dalam suatu masyarakat.

3. Tahapan Intervensi

1) Tahap Persiapan (Engagement)

Tahap ini meliputi persiapan petugas dan persiapan lapangan. Persiapan petugas, dalam hal ini tenaga pemberdaya masyarakat yang bisa juga dilakukan oleh community worker untuk menyamakan persepsi antar tim terkait pendekatan yang akan dipilih dalam melakukan pengembangan masyarakat. Sedangkan persiapan lapangan, merupakan prasyarat suksesnya

(39)

suatu program Intervensi Komunitas di tingkat lokal, yang pada dasarnya dilakukan non-direktif. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran, baik dilakukan secara formal maupun informal.

2) Tahap Pengkajian (Assessment)

Proses ini dapat dilakukan secara individual melalui tokoh-tokoh masyarakat (key-person), tetapi dapat juga melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat. Pada tahap ini, petugas mengidentifikasi masalah serta sumber daya yang dimiliki klien. 3) Tahap Perencanaan Alternatif Program

Dalam tahap ini, community worker secara partisipatif melibatkan warga untuk berpikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Di sini, masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat mereka lakukan.

4) Tahap Pemformulasian Rencana Aksi

Pada tahap ini petugas membantu masing-masing kelompok masyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam bentuk tertulis, terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal pihak penyandang dana.

5) Tahap Pelaksanaan Program

Tahap ini merupakan tahap paling penting dalam program pemberdayaan mayarakat. Dalam upaya melaksanakan program pengembangan masyarakat, peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan.

6) Tahap Evaluasi

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap program pengembangan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. 7) Tahap Terminasi

(40)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |19 B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Pada dasarnya upaya pembangunan di tingkat komunitas memfokuskan pada pemberdayaan warga komunitas dengan melakukan power sharing agar masyarakat memiliki kemampuan dan kesetaraan dengan beragam stakeholder lainnya. Oleh karena itu, semua stakeholder sebagai pelaku perubahan dalam proses pembangunan berupaya memberdayakan warga komunitas pada tingkat individu, keluarga, kelompok sosial, ataupun komunitas guna mencapai kehidupan yang lebih baik.

Pengembangan masyarakat didefinisikan sebagai suatu gerakan sosial, suatu proses, suatu metode, dan suatu program. Rothman (1970) menyatakan bahwa dengan mempertimbangkan berbagai cara, maka pendekatan-pendekatan untuk pengembangan masyarakat dapat diklasifikasikan. Terdapat tiga klasifikasi utama pangembangan masyarakat menurutnya, yaitu: (1) pengembangan lokalitas (locality development); (2) perencanaan sosial (social planning); (3) aksi sosial (social action).

Pengembangan masyarakat dapat dinyatakan sebagai pembangunan alternatif yang komprehensif dan berbasis komunitas. Meski demikian, dari segi tujuan, beberapa praktisi pengembangan masyarakat dapat menunjukkan adanya pendekatan-pendekatan yang bersifat spesifik dan multi-objective dalam satu kali pelaksanaan. Berikut merupakan beberapa pendekatan pengembangan yang pernah dilakukan:

1. Pendekatan Komunitas (The Community Approach)

Dalam pendekatan ini, komunitas diartikan sebagai kumpulan individu yang masih memiliki tingkat kepedulian dan interaksi antar anggota masyarakat yang menempati suatu wilayah yang relatif kecil (lokalitas) dengan batas-batas yang jelas. Asumsi yang digunakan meliputi: (1) perhatian warga komunitas pada upaya-upaya perubahan; (2) keberhasilan pengembangan masyarakat berkorelasi dengan derajat atau peluang warga komunitas untuk berpartisipasi; (3) isu dan masalah di tingkat komunitas dapat dipecahkan berlandaskan pada kebutuhan warga komunitas; (4) pendekatan holistik penting dalam pengembangan komunitas karena keterkaitan antar masalah dan isu-isu komunitas. Pendekatan komunitas merupakan pendekatan yang sering dipergunakan dalam pengembangan masyarakat.

(41)

2. Pendekatan Kemandirian Informasi (The Information Self-Help Approach)

Dalam pendekatan ini, komunitas adalah entitas otonom yang meliputi aspek lokalitas, stuktur kultur, dan ekologis. Komunitas di sini dikonseptualisasikan sebagai arus sistematis yang meneruskan, mengelilingi, dan melanjutkan setelah kemandirian informasi terjadi. Pada pendekatan ini, beragam informasi dimanfaatkan oleh partisipan yang berpengetahuan dalam kehidupan komunitas sehingga dapat menciptakan perbedaan arahan dan kualitas hidup. 3. Pendekatan Pemecahan Masalah (The Problem-Solving Approach)

Komunitas dalam pendekatan ini menekankan pada tiga elemen, yakni: kolektivitas masyarakat, lokasi geografis dan pelembagaan yang memberikan identitas khusus pada komunitas. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan ini guna pengembangan komunitas antara lain: (1) Pendekatan ini memandang manusia sebagai makhluk rasional; (2) manusia dan komunitasnya mampu menggabungkan masalah-masalah dan mencari solusi untuk kepentingan warga komunitas; (3) keberhasilan pendekatan ini bergantung pada ketersediaan dan kemampuan peneliti, penyebaran informasi, keahlian, dan kemampuan organisasi.

Pendekatan Demonstrasi (The Demonstration Approach)

Dalam pendekatan ini, komunitas dipahami sebagai sekelompok orang yang memiliki kesamaan permasalahan. Pengembangan komunitas dalam pendekatan ini merupakan suatu proses pengkajian dan pengambilan keputusan kelompok untuk mencapai kesejahteraan sosial, ekonomi, dan kebudayaan.

4. Pendekatan Eksperimen (The Experimental Approach)

Pendekatan eksperimental adalah penerapan pengalaman komunitas lain yang tidak diketahui bagaimana hasilnya, dalam komunitas sendiri dengan harapan dapat melihat bagaimana hasilnya.

5. Pendekatan Konflik-Kekuatan (The Power-Conflict Approach)

(42)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |21 memengaruhi dari sektor privat dan publik pada waktu dan situasi berbeda memiliki perbedaan kapasitas dalam kekuasaan.8

8Nasdian, Predian Tonny. Pengembangan Masyarakat , Cet. 2 (Jakarta: Departeman

Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015), h. 61-83.

(43)

“Bagi saya, pengabdian adalah mampu

memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada

masyarakat sesuai dengan apa yang sudah kita

pelajari dan dapatkan di kampus, yang bukan hanya

sekadar memberi tetapi bersama-sama membangun

sebuah peradaban yang lebih baik.”

-Munjiah-

(44)

23 BAB III

KONDISI WILAYAH DESA WARGAJAYA KECAMATAN CIGUDEG

A. Sejarah Singkat Desa Wargajaya

Desa Wargajaya merupakan bagian dari salah satu desa di lingkup Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pada awalnya Kecamatan Cigudeg hanya memiliki satu desa yaitu Desa Cigudeg. Setelah beberapa tahun pascakemerdekaan Indonesia, Desa Cigudeg mengalami pemekaran, yang tadinya satu desa, dimekarkan menjadi dua desa yakni Desa Cigudeg dan Desa Wargajaya. Pemekaran tersebut didasarkan pada instruksi dari Bupati Bogor mengingat luasnya wilayah dan kepadatan penduduk, yang mengakibatkan hambatan dalam urusan administrasi kependudukan dan pertanahan. Setelah Desa Wargajaya memisahkan diri dari Desa Cigudeg, mulailah dibentuk pemerintahan desa dengan pemilihan Jaro/Kepala Desa yang dipilih oleh masyarakat desa yang pada saat itu belum mendapat legalitas dari pemerintah.

Desa yang mulanya Dusun Ciangger ini dimekarkan pada tahun 1989. Pada saat itu, masyarakat melakukan musyawarah yang dipimpin langsung oleh KH. Mad Achsan, selaku kepala desa yang tengah menjabat kala itu. Akhirnya musyawarah tersebut berhasil mencetuskan sebuah nama desa. Pada awalnya desa tersebut diberi nama Margajaya, namun karena dirasa kurang sesuai akhirnya sepakat menjadi Wargajaya, mengingat marga berarti jalan sedangkan warga berarti masyarakat.9

Menurut para tokoh masyarakat, Desa Wargajaya sangat terkenal dengan suasana religiusnya, karena Desa Wargajaya menjadi pusat pengajian-pengajian besar yang diadakan oleh Kecamatan Cigudeg bahkan seluruh kecamatan di Bogor Barat. Selain terkenal dengan pengajiannya, Desa Wargajaya juga terkenal dengan pertaniannya. Konon katanya, Desa Wargajaya merupakan pusat pertanian terbesar di Kecamatan Cigudeg dan juga terkenal dengan kelompok buruh taninya. Seiring berjalannya waktu, dari tahun ke tahun, kelompok buruh tani terkikis dan hampir tidak aktif dikarenakan kurang perhatiannya dari bergilirnya pergantian kepala desa.10

9Wawancara Pribadi dengan Kepala Desa Cigudeg Periode 1989, KH. Mad Achsan, 24 Agustus 2016.

10 Fitriana, dkk., BAB III, Kondisi Wilayah Pengabdian,” dalam Ade Abdul Hak,

(45)

Kini Desa Wargajaya yang terdiri atas enam dusun ini dipimpin oleh seorang kepala desa yang bernama Eman Suryatman. Enam dusun tersebut adalah Dusun Pasir Angin, Dusun Ciangger, Dusun Sabrang, Dusun Cigaok, Dusun Babakan dan Dusun Cijapuh.

B. Letak Geografis

Desa Wargajaya Terletak antara 06-53798 Lintang Selatan dan 106 Bujur Timur, dengan luas wilayah 772,38 ha, yang terdiri dari 6 Dusun dengan 16 Rukun Warga (RW) dan 43 Rukun Tetangga (RT). Desa War-gajaya memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut :

Tabel 3. 1: Batas Wilayah Administrasi Desa Wargajaya

Sebelah Utara Desa Cintamanik, Kecamatan Cigudeg Sebelah Timur Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg Sebelah Selatan Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg

Sebelah Barat Desa Bunar, Kecamatan Cigudeg

Jarak dan waktu tempuh Desa Wargajaya Kecamatan Cigudeg ke Ibu Kota Kecamatan, Ibu Kota Kabupaten, Ibu Kota Provinsi, Ibu Kota Negara dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut :

Ibu Kota Kecamatan Cigudeg : 2,8 Km Waktu Tempuh : 10 menit Ibu Kota Kabupaten Bogor : 60 Km Waktu Tempuh : 130 menit Ibu Kota Provinsi Jawa Barat : 156 Km Waktu Tempuh : 5 Jam Ibu Kota Negara RI : 96 Km Waktu Tempuh : 3 Jam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 64 Km Waktu Tempuh : 2 Jam

(46)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |25 C. Struktur Penduduk Desa Wargajaya

Berikut ini adalah struktur penduduk Desa Wargajaya yang diambil dari data monografi Desa Wargajaya tahun 2015, yang terbagi berdasarkan beberapa kategori:

1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Desa Wargajaya sampai dengan akhir 2015, tercatat seluruhnya berjumlah 6.597 Jiwa. Didominasi oleh penduduk laki-laki yang berjumlah 3.395 Jiwa dan 3.202 penduduk perempuan, dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 2.310 KK.

Tabel 3.2: Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Penduduk (Jiwa)

Laki-Laki 3.395

Perempuan 2.202

2. Keadaan Penduduk Menurut Agama

Masyarakat Desa Wargajaya merupakan masyarakat yang religius, terbukti dengan kegiatan keagamaannya yang masih kental. Menurut data monografi Desa Wargajaya yang terakhir diperbaharui pada Desember 2015, 100% penduduk Desa Wargajaya beragama Islam.

3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencahariaan

Berdasarkan data monografi desa pada bulan Desember 2015, mayoritas masyarakat Desa Wargajaya dominan bekerja sebagai petani dengan jumlah 2.068 Orang, serta jumlah pengangguran yang masih besar

(47)

yaitu sebanyak 1.877 Jiwa. Secara rinci jenis mata pencaharian Desa Wargajaya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3: Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Mata Pencaharian Pokok Jumlah Penduduk (Orang)

Petani 2.068

Pedagang 186

Pegawai Negeri Sipil 12

TNI/Polri 02

Wirausaha 124

Pengemudi 165

Bidan 03

Dukun Bayi Terlatih 05

Pengrajin 22 Buruh; a. industri b. Bangunan c. Pertambangan d. Perkebunan 120 46 02 65 Pensiunan 07

4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Berdasarkan data yang tercatat di Desa Wargajaya, sebagian besar masyarakat Desa Wargajaya hanya lulusan SD, yakni sebanyak 2.395 Orang. Untuk lebih rinci, berikut klasifikasi tingkat pendidikan masyarakat Desa Wargajaya.

Tabel 3.4: Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk (Orang)

Buta Huruf 44 Tidak/Belum Sekolah 964 Tidak Tamat SD / Sederajat 113 Tamat SD/Sederajat 2.395 Tamat SLTP / Sederajat 639

(48)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |27 D. Sarana dan Prasarana

Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Wargajaya secara garis besar adalah sebagai berikut:

a. Sarana Keagamaan

Tabel 3.5: Sarana Keagamaan

Sarana Jumlah (Buah)

Masjid 07

Mushalla 07

Majelis Taklim 09

Gambar 3.3: Foto Masjid Nurul Falah Dusun Cigaok

(49)

b. Sarana Pemerintahan

Tabel 3.6: Sarana Pemerintahan

Sarana Jumlah (Buah)

Kantor Kepala Desa 01

Kantor UPTD -

c. Prasarana Pendidikan

Tabel 3.7: Prasarana Pendidikan

Sarana Jumlah (Buah)

Taman Kanak-Kanak/ PAUD 04 Sekolah Dasar 03 Madrasah Ibtidaiyah 01 SMP Negeri - SMP Terbuka 01 SMA/SMK/Sederajat - Perguruan Tinggi -

(50)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |29 d. Prasarana Kesehatan

Tabel 3.8: Prasarana Kesehatan

Sarana Jumlah (Buah)

Poliklinik - Rumah Bersalin 01 Puskemas Pembantu - Posyandu 06 Apotek - . e. Prasarana Pertanian dan Pengairan

Tabel 3.9: Prasarana Pertanian dan Pengairan

Prasarana Jumlah (Buah)

Sawah Irigasi 05

Bendungan 12

Sungai/ Kali 06

Mata Air 20

(51)

f. Prasarana Perhubungan

Tabel 3.10: Prasarana Perhubungan

Prasarana Satuan Jalan Beton 5 Km Jalan Hotmik 2,5 Km Jalan Aspal 2,5 Km Jalan Pengerasan 1 Km Jalan Tanah 1 Km Jembatan; a. Beton b. Gantung c. Kayu 07 02 02

Gambar 3. 10: Jalan Aspal Gambar 3.8: Sawah Irigasi

DesaWargajaya

Gambar 3.7: Sungai Desa Wargajaya

(52)

Wargajaya dalam Pancaran Lentera |31 E. Prasarana Perekonomian

Tabel 3.11: Prasarana Perekonomian

Prasarana Jumlah (buah)

Koperasi Simpan Pinjam 01

Toko 05

Warung 26

Kios 11

F. Fasilitas Umum

Tabel 3.12: Fasilitas Umum

Sarana Jumlah (Buah)

Lapangan Sepak Bola 02

Lapangan Tenis Meja 01

Perpustakaan Desa 01

Gambar 3.11: Lapangan Dusun Babakan Desa Wargajaya

Gambar 3.10: Lapangan Dusun Pasir Angin Desa Wargajaya

Gambar

Tabel 1. 2: Sasaran dan Target Program
Tabel 3. 1: Batas Wilayah Administrasi Desa Wargajaya
Tabel 3.2: Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 3.3: Foto Masjid Nurul Falah Dusun Cigaok
+7

Referensi

Dokumen terkait

Satu faktor lagi yang sering diidentifikasikan sebagai penyebab timbulnya keinginan karyawan untuk mencari pekerjaan lain adalah job insecurity (ketidakamanan

Perbedaan kedua model terletak pada dilibatkannya tahap pendisainan dalam pemrograman, Farbstein tidak terkait sama sekali dengan proses disain sedangkan Kurtz

Apabila telah melebihi dari 12 bulan dari Tanggal Polis Mulai Berlaku atau tanggal pemulihan Polis mana yang lebih akhir, maka klaim untuk penyakit-penyakit tersebut dapat

Selain itu, setiap jadwal angsuran nasabah yang akan jatuh tempo, akan menerima pengingat jadwal angsuran kepada nasabah melalui pesan singkat, dengan ini

Analisis faktor bertujuan untuk menentukan variabel baru yang disebut faktor prioritas yang jumlahnya lebih sedikit dari variabel asli (Dillon dan Goldstein 1984). Terdapat

Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang 3

Jika kesalahan yang terjadi adalah membolehkan pemain yang tidak berhak untuk melakukan free throw, maka hasil free throw yang telah dilakukan dibatalkan dan bola

Data yang diperlukan pada input ini adalah untuk login Admin agar dapat melihat data permintaan barang, data perintah kerja dari user, melihat data user, melakukan