• Tidak ada hasil yang ditemukan

diragukan telah banyak memberikan motivasi, inspirasi, dan afeksi bagi homo sapiens

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "diragukan telah banyak memberikan motivasi, inspirasi, dan afeksi bagi homo sapiens"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

CHAPTER IV

'from hamlet to architecture'

Art—sebuah hasil pemikiran; ekspresi intuisi dan kreatifitas manusia—tak

diragukan telah banyak memberikan motivasi, inspirasi, dan afeksi bagi homo sapiens

beserta segenap aspek kehidupannya.

Sastra dan arsitektur, salah dua segi dari sekian banyak aspek budaya manusia

dengan atensi yang berbeda; sastra beratensi pada teks dua dimensional sedangkan

atensi arsitektur ada pada ruang hidup tiga dimensional. Namun bila dicermati lebih lanjut

dapat ditemukan kesamaan antara sastra dan arsitektur, bahwa keduanya adalah salah dua wujud dari seni (tekstual dan struktural), dan keduanya sama-sama memiliki makna yang terkandung serta pesan yang ingin disampaikan.

Anthony C. Antoniades dalam Poetics of Architecture mengungkapkan bahwa

sastra {poetry and literature) dapat menjadi sumber inspirasi bagi arsitek dalam beberapa

hai. Ada banyak point yang dapat digali dari sebuah karya sastra untuk dapat diangkat sebagai sumber inspirasi dalam ranah arsitektur. Seperti juga 'Hamlet, sebuah naskah

sastra karya William Shakespeare yang memberikan dimensi bam dalam konsep

arsitektural dalam:

• struktur naskah

• karakter tokoh

• esensi dan tema utama cerita

• deskripsi elemen fisik arsitektural

• runutan cerita (plot)

Dalam transformasi konsep, elemen konsep ini akan dipadukan dengan

konsep-konsep teknis dan fungsional seperti konsep-konsep-konsep-konsep security dan kombinasi public-private.

British Embassy and Intercultural Exchange W-*

(2)

Wisnu HendrawanB 97512137

Rnal Project

Struktur naskah

Naskah sastra 'Hamlet* tersusun atas act (babak) dan scene (adegan). 'Hamlet'

terbagi atas 5 act dan 20 scene, yang susunannya sebagai berikut; Act 1:5 scene,

Act II: 2 scene, Act III: 4 scene, Act IV: 7 scene, dan Act V: 2 scene dan terjalin

secara linear tunggal akan ditransformasikan ke dalam konsep perancangan site

dan tata masa bangunan di dalam lahan rencana.

Site dianalogikan sebagai sebuah naskah sastra yang memiliki bagian-bagian

adegan. Masing-masing jenis fungsi dan bagian masa bangunan merepresentasikan satu satuan adegan {act). Representasi didasarkan atas

deskripsi suasana, peristiwa dan kejadian dalam cerita.

a c t I

l_Sr

-> *£«weft •,a&T _ —4=

k

StSEI^i >>_T'V, r«5EN/Ei number o\ #-M •number o[ tc-ew

farm fcitarg Verwvifan or***} , ^ewm'ahan, M>. —=^F

evber ham\A, rending * bode-, "wbvr *o

yav-wfd my \ord7 word*, word*, wrdz>...

a Ml in €hc ct^c , 's*v~ b*mlefc *vA \wo or __^ 1 \

thee Q\- Hit p!ryer« OW^O, Ymm^n^n Ar*m* • =W . -™&**Sl

&rrc ; wr£ngl?fidl z*r<^ ^rgl^rrijf ...^>'rfc"£ngil*nsi ^^ jrn e>yb\tor\ fa-tween rwmlft 2>r<s4 hf? #zd

j^(-FIAZ-^A

Acsr S

—*I

i_\p£Ae.Y

AC-T _

ACT W

AC--T V

Brifr's/j Embassy andIntercultural Exchange

Paris, Ranee

•^m&as^v

1

It^CHf&ITOW

(3)

Karakter tokoh

Hamlet' muncul sebagai sosok tokoh tanpa karakter karena tidak ada satu sebutan karakter yang sepadan untuknya atau karena begitu banyak sebutan karakter untuk

itu. Interpretasi yang dapat diambil adalah bahwa karakter yang dimainkannya adalah karakter seorang 'actor' yang memerankan banyak karakter tokoh sementara sang aktor menyembunyikan jatidirinya dibalik 'mimic' yang ia mainkan (Mark Van Doren).

Mimic, yang dalam dekonstruksi digunakan untuk menyembunyikan makna yang

disisipkan ke dalam obyek studi, dalam perancangan digunakan untuk menggambarkan karakter tokoh 'Hamlet' dan menyembunyikan jatidiri asli sang

tokoh.

Mimic yang digunakan disini terbagi dalam dua altematif; pertama adalah aplikasi

mimic dengan menggunakan mask (topeng), sedangkan yang kedua adalah

dengan menggunakan ekspresi wajah yang berbeda-beda.

Aplikasi mimic ini akan lebih banyak diarahkan pada konsep perancangan pada

tataran bangunan {fagade dan form).

MASI*-British Embassy andIntercultural Exchange Paris, Ranee

THE MA**1- gEH-TtJs-ASJ-l

•=zp&pr&£,\ MUieA

(4)

Wisnu Hendrawan B

97512137

Final Project

Esensi dan tema utama

Tema utama yang dapat ditangkap dari naskah sastra 'Hamlet' adalah sebuah kegilaan {madness) dan ketidakwarasan {insanity) yang dibuat-buat, penuh perhitungan dan digerakkan oleh sisi intelektualitas tokoh. Kompleksitas insanity ini

yang kemudian akan diangkat sebagai konsep utama dalam perancangan

arsitektural keselumhan design, baik dalam tataran site, bangunan, ruang, maupun detail.

Altematif bagi transformasi terbagi dua; insanity dalam artian kosong, mumi, polos singular dan sederhana, atau madness dalam wujud kompleks, multi-form, plural

dan ekstrim.

Dalam dunia arsitektur terdapat bentuk rational madness (folies) serupa— dekonstruksi—suatu metode provokatif dalam merancang sebuah design yang

mengabaikan segala bentuk panduan, tata cara, sistem dan aturan baku. Namun

folie ini digerakkan oleh sisi rasionalitas sang perancang, bahwa bangunan dibuat

dengan suatu makna dan tujuan, ada fungsi, ada kriteria dan persyaratan teknis meskipun beberapa diantaranya mengalami transgression dan postponing.

•S-TPAl^HT

British Embassy and Intercultural Exchange

Paris, Ranee

(5)

Deskripsi elemen arsitektural

Dalam naskah 'Hamlet* terdapat beberapa gambaran-gambaran fisik arsitektural

yang dapat diangkat melalui direct literal interpretation (Anthony C. Antoniades)

seperti arras, hall, platform, garden, dan sebagainya. Adapun representasinya di dalam konsep beragam, garden dapat berupa park, inner-court, atau courtyard. Platform dapat bempa plaza, lobby, foyer atau porte cochere, arras bempa cermin atau logam reflektif, dan hall berupa auditorium, atrium, gallery, atau mall.

HA_U

British Embassy and Intercultural Exchange

Paris, Ranee

(6)

Wisnu Hendrawan B

97512137

Rnal Project

Runutan cerita (plot)

Runutan cerita atau plot dalam 'Hamlet' tidak jelas dan membingungkan,

satu-satunya yang jelas dan dapat dipahami adalah apa yang terjadi pada saat itu. Tak dapat ditebak apa yang akan terjadi, atau apa yang akan dilakukan Hamlet

kemudian, atau mengapa ia lakukan semua hal tersebut. Kesan implicit ini yang akan ditampilkan dalam konsep sequence perancangan. Wadah yang paling tepat

bagi sekuens ini adalah perancangan sirkulasi, terutama dalam sirkulasi ruang luar bangunan. Ketidakjelasan ini juga dapat diwujudkan melalui kamuflase bentuk {form) kulit luar dari bangunan.

British Embassy and Intercultural Exchange

Paris, France

3&sv£+kz£W.

(7)

CONCEPT-Philosophical

I.Tata ran site

Setting lokasi

Site berada pada He de la cite, di tengah kota Paris, Perancis. Ada satu segi yang

menarik untuk diangkat mengenai pandangan arsitektural dari dua sisi komunitas, Inggris dengan sequential experience-nya dan Perancis dengan monumentality-nya. Inggris menyukai bentuk arsitektural yang dapat dinikmati secara partial,

memberikan kemungkinan pengalaman sekuens yang berbeda-beda, sedangkan Perancis menyukai sesuatu yang utuh, megah, monumental dan ceremonial.

;£,dclYP11 H<a.i W7HP3^

M \-.\y .

:cHWpMD5 R1VERFPOHT, UX*DOft\

British Embassy and Intercultural Exchange Paris, Ranee

, pa* is

(8)

Wisnu Hendrawan B 97512137 pw(_TIA_ VIE"KJ S TOTAU ea Mpnum^nta_ N£W g»P-lTI£>rt A^i-HlTSiCTt^e

WEW re-xncw APC-HITBC-TDP.E

Srifis/) Embassy and Intercultural Exchange Paris, Ranee

Rnal Project

pAPT/AU VBFW

W-aetc

(9)

Sirkulasi

Sirkulasi di dalam kawasan perencaaan dirancang mengikuti konsep esensi cerita dalam naskah yang serba 'tidak jelas', 'membingungkan' mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya, mengapa 'Hamlet' berbuat demikian dan apa yang sebenarnya

ia maksudkan.

PEpe^-neiAN

paou

/—

S.I6HT T W K

British EmbassyandIntercultural Exchange

(10)

WentJ Hendrawan B 97512137

Rnal Project

Tata massa

Penempatan massa-massa dalam site diatur berdasarkan re-organisasi stmktur

naskah 'Hamlet'. Naskah 'Hamlet' terdiri atas lima bagian act (adegan) yang

tersusun linear sequential, dimana masing-masing act terdiri atas dua sampai dengan tujuh scene (babak). Dalam perancangan susunan struktur naskah

didekoristruksi dan direkonstruksi menjadi susunan dengan sumbu {axis) yang berbeda. masing-masing act mewakili satu aspek fungsi bangunan, dan scene tiap

act akan bempa grid-grid perancangan dengan perbandingan seragam yang

melambangkan unity dalam keseluruhan naskah.

^_;PIPT O W »

_^J ACT^A^T^A^T

\ . X J L

*-N^, pu_ja' „*ra*,y -twsatek. *h&4«6y swiemdw

Britfs/iEmbassy and Intercultural Exchange Paris, Ranee

(11)

'The key', the play is the thing, Act III, kunci dan inti yang menguak kebenaran yang selama ini dicari Hamlet, terietak pada inti (pusat) site dan dialokasikan pada

bangunan theater. Inti site didapatkan dengan menarik garis berat yang mengarah pada terbentuknya satu titik berat bidang site yang akan menjadi inti atau pusat dari site.

_3CAi_S • l ": £000

British Embassy and Intercultural Exchange

Paris, France

(12)

Wisnu Hendrawan B

97512137

Rnal Project

2. Tataran bangunan

Penampilan bangunan

'Hamlet* muncul sebagai seorang tokoh tanpa karakter karena tidak ada satu sebutan karakter yang fit untuknya atau karena sangat banyaknya sebutan

karakteristik untuk itu. Namun dapat ditarik asumsi bahwa karakter yang

diperankannya adalah karakter seorang 'aktor' yang memainkan banyak karakter peran sementara ia menyembunyikan jatidirinya dibalik 'mimic' yang ia mainkan.

Mimic, yang dalam dekonstruksi digunakan untuk menyembunyikan makna yang

disisipkan ke dalam obyek studi, dalam perancangan digunakan untuk

menggambarkan karakter tokoh 'Hamlet' dan menyembunyikan jatidiri asli sang

tokoh.

British Embassy and Intercultural Exchange

Paris, Ranee

THfe MA^fc.

SMC? MA3_

-TH£"f=A£_

^-j'THE" £>Pf£_j3kj of- ACT&P'a

FACE-_ /_>T<7P- S> t=vA£E

(13)

Bentuk (form)

Implicit, sebutan yang paling tepat untuk alur cerita dan selalu mewamai

keseluruhan peristiwa dalam naskah 'Hamlet', dan juga akan mewamai keselumhan bentuk (form) dalam tataran perancangan bangunan. Dalam design, warna implicit ini akan dialokasikan pada kamuflase form, yang mengaburkan bentuk sebenarnya dengan bentuk yang kontradiktif.

-E_f P_?AL &HAPE. OAyOUTH-A££

pteF^PSs-TiV^

British Embassy and Intercultural Exchange

Paris, Ranee

(_£AM0C/rJ-A__r)

STAIfM

(14)

Wisnu Hendrawan B

97512137

Rnal Project

3. Tataran ruang

Penegasan sisi implicit naskah diterapkan dengan peniadaan bukaan antar ruang,

baik yang berupa lubang maupun jendela. Hal ini meniadakan kemungkinan bagi user untuk mengetahui apa yang terjadi di lokasi selain dalam mang tempat ia

berada. Deskripsi elemen fisik ruang dalam naskah akan ditransformasikan ke

dalam beberapa ruang seperti arras pada exhibition hall, platform pada plaza,

flower garden pada park.

British Embassy and Intercultural Exchange

Paris, Ranee

£>PPP<jx. HEIGHT

(15)

4. Tataran detail

Detail entrance

Entrance utama masing-masing massa bangunan dikamuflasekan menumt 'ketidakjelasan' sekuens dalam naskah. Entrance palsu dan gate dibuat tegas dan setegas mungkin sedangkan entrance asli bersifat samar namun jelas dan merunut pada pola sirkulasi.

British Embassy and Intercultural Exchange

Paris, Ranee

+=A^AP£

(16)

Wisnu Hendrawan B

97512137

Rnal Project

Sumbu penegas

Pembuatan axis yang memberikan suatu 'kejelasan' dari semua 'ketidakjelasan'

dalam cerita dan site. Sumbu membagi dua site secara geometris dan simetris

untuk meperjelaskan sisi rasionalitas dan intelektualitas dari insanity. Sumbu dibuat tegas, jelas, dan tidak terpotong.

a^ui-fTUP-e

tejAf

AX1S

BritishEmbassy and Intercultural Exchange

Paris, Ranee

&l/ILC*f__.

IV-16

(17)

AXt«-Detail sculpture

Sculpture yang dirancang adalah sculpture penegas sumbu yang berupa tugu

padanan dari tugu eksisting dan plague yang menjelaskan siapa Hamlet

sebenarnya. Plague dirancang untuk dapat dibaca hanya dari sisi dalam site.

s*^UPTUPE

British Embassy and Intercultural Exchange

Paris, France

_*s.|/UPTU*_"

«_iWUPTV_Er

(18)

Wisnu Hendrawan B 97512137 Zechnical Rnal Project 1. Security system Tataran site

Perancangan pengamanan bangunan dalam level site dilakukan melalui tata lansekap. Lansekap yang dirancang diarahkan untuk mendukung sistem

pengamanan teknis bangunan, memudahkan kontrol pengawasan dan

pengendalian keamanan seperti pembuatan split level, pool, dan dinding pelindung.

-• —AO.OO «~

British EmbassyandIntercultural Exchange

Paris, France

(19)

Tataran bangunan

Perancangan pada level ini berkaitan dengan pengendalian pengamanan dari

gangguan di luar bangunan. Perencanaan berupa peletakan security post, gate,

dinding pelindung, pagar dan helipad.

PU&UO

British Embassy and Intercultural Exchange

Paris, Ranee

m^f&oU

H_?i-IPA>

pe^iMirreR. wai__

(20)

Wisnu Hendrawan B 97512137

Rnal Project

Tataran ruang

Pada bagian ini mang-mang dalam bangunan disusun berdasarkan pembagian level public-private, bagaimana kombinasi keduanya tanpa intervensi satu sama lain. Ruang-mang yang memerlukan periakuan pengamanan khusus (seperti mang komunikasi dan secret files) direncanakan khusus dan diletakkan terpisah dari area publik, sedangkan mang-ruang yang berinteraksi langsung dengan masyarakat umum direncanakan dan diletakkan pada area publik.

Security post, entrance, dan mang kontrol adalah bagian yang mendapatkan

perhatian khusus pada level perancangan ini.

//// y//////mmy»?y,2_A

t*>UAM 13»/fcU ?»SWC-PEATS'

f£WF

PUAW

'-.^in*_.e &££$£•

British EmbassyandIntercultural Exchange

Paris, France

fZtlCE

«AW6 fBW*<1-|Ve

TfePt*-M|C-P( T&HCrAH r>AS>A —>

f*«rv6Wi K/©AP t AtCS5 P^CA

H&tlf/iP W*rC/U

f I pNn

^ewas P7»H^ S*=£T10N /V-20

(21)

Tataran detail

Detail-detail arsitektural yang dibuat adalah detail-detail yang berkaitan dengan lighting, sirens, guard tower dan gate.

|~I£HT/U£

British Embassy and Intercultural Exchange

Paris, France

Referensi

Dokumen terkait

Fenomena tersebut yang diangkat oleh penulis sebagai permasalahan dan dijadikan landasan materi untuk mencari solusi media yang bertujuan untuk mengulas dan bisa

Jumlah tanah yang belum terdaftar masih cukup luas yaitu 22.82% artinya hampir seperempat luas wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan, LARASITA merupakan salah satu cara BPN

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Informasi yang lebih rinci untuk masing-masing fungsi tersedia pada bab lain dalam panduan ini, atau di layar HP Image Zone Help [Bantuan HP Image Zone] yang menyertai perangkat

• Pembayaran terkait operasional kantor (antara lain: honor terkait operasional kantor, bahan makanan, penambah daya tahan tubuh (hanya diberikan kepada pegawai yang bekerja di

Keempat tentang alur proses pengiriman / rujukan pecandu narkoba dari Kabupaten Bulungan ke Balai Besar Rehabilitasi LIDO Badan Narkotika Nasional dan ke Kabupaten Bulungan

Perencanaan kinerja tahunan ini merupakan bagian dari manajemen kinerja yang merupakan penyelarasan usulan rencana kinerja dengan rencana strategi bidang kearsipan

1) Secara unik memuaskan rasa ingin tahu dari anak tentang orang lain, kehidupan tokoh-tokoh, perbuatan dan cita-citanya, yang dapat menimbulkan gairah dan kekaguman. 2)