• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada sub-bab ini akan profil responden yang terkait dalam penelitian ini.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada sub-bab ini akan profil responden yang terkait dalam penelitian ini."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Profil Responden

Pada sub-bab ini akan profil responden yang terkait dalam penelitian ini. Sekolah yang menjadi lokasi untuk melakukan penelitian adalah SMAN 42 Jakarta yang terletak di Jalan Rajawali Raya Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Responden pada penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas XII SMAN 42 Jakarta yang akan menghadapi Ujian Nasional tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 277 orang. Berikut akan diuraikan profil responden penelitian secara lebih rinci.

4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari tabel frekuensi jenis kelamin terlihat jumlah responden laki-laki sebanyak 122 orang atau sebesar 44% dari total keseluruhan responden. Sedangkan jumlah responden perempuan adalah sebanyak 155 orang atau sebesar 56% dari total keseluruhan responden. Sehingga jumlah keseluruhan responden sebanyak 277 orang.

Frequency Percent Valid laki-laki 122 44%

Perempuan 155 56%

(2)

4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jurusan Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jurusan

Dari tabel 4.2 ditunjukan bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki jurusan IPA sebanyak 60 orang dan jumlah responden berjenis kelamin perempuan jurusan IPA sebanyak 93 orang. Sehingga jumlah responden siswa jurusan IPA adalah 153 orang. Sedangkan jumlah responden berjenis kelamin laki-laki jurusan IPS sebanyak 62 orang dan jumlah responden berjenis kelamin perempuan jurusan IPS sebanyak 62 orang, sehingga jumlah responden siswa jurusan IPS adalah 124 orang. Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan siswa jurusan IPA lebih banyak dari pada siswa jurusan IPS.

Jurusan

Total IPA IPS

Jenis Kelamin laki-laki 60 62 122

Perempuan 93 62 155

(3)

4.1.3 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Tabel 4.3 Gambaran responden berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur

Dari tabel 4.3 ditunjukan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki yang berusia 18 tahun sebanyak 13 orang. Jumlah responden berjenis kelamin perempuan yang berusia 18 tahun sebanyak 11 orang, sehingga total responden yang berusia 18 tahun adalah 24 orang. Responden berjenis kelamin laki-laki yang berusia 17 tahun adalah sebanyak 103 orang dan responden berjenis kelamin perempuan yang berusia 17 tahun sebanyak 124 orang, sehingga total responden yang berusia 17 tahun adalah 227 orang. Responden berjenis kelamin laki-laki yang berusia 16 tahun berjumlah 4 orang dan responden berjenis kelamin perempuan yang berusia 16 tahun yaitu berjumlah 20 orang sehingga total responden yang berusia 16 tahun adalah 24 orang. Dan yang terakhir responden berjenis kelamin laki-laki yang berusia 19 tahun adalah 2 orang sedangkan responden berjenis kelamin perempuan yang berusia 19 tahun tidak ada, sehingga total responden yang berusia 19 tahun adalah 2 orang. Dapat disimpulkan dari penjabaran diatas, mayoritas berada pada responden

Umur

Total 16 tahun 17 tahun 18 tahun 19 tahun

Jenis Kelamin laki-laki 4 103 13 2 122

Perempuan 20 124 11 0 155

(4)

berusia 17 tahun dengan banyaknya responden 227 orang dan minoritas responden berusia 19 tahun dengan banyaknya responden 2 orang.

4.2 Hasil Penelitian

Pada sub-bab ini, akan dipaparkan hasil dari olahan data yang sudah dikumpulkan oleh peneliti. Setelah melalui pengujian kelayakan data dengan uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya dilakukan perhitungan nilai rata-rata pada setiap domain effective coping dan ineffective coping, pada setiap aspek dari setiap domain dan nilai rata-rata dari setiap aspek strategi coping berdasarkan jenis kelamin untuk melihat gambaran strategi coping siswa kelas XII SMAN 42 jakarta dalam menghadapi Ujian Nasional.

4.2.1 Gambaran Strategi Coping Stress Siswa Kelas XII SMAN 42 Jakarta.

Grafik 4.1 Gambaran Strategi Coping Stress

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

effective coping

Ineffective coping

(5)

Dari grafik 4.1 diatas peneliti menyimpulkan bahwa siswa kelas XII SMAN 42 Jakarta lebih dominan menggunakan strategi effective coping untuk menangani stres mereka dalam menghadapi Ujian Nasional. Nilai rata-rata dari strategi coping stress dapat dilihat pada lampiran 6.

4.2.2 Gambaran Strategi Coping Stress Dengan Cara Effective Coping

Grafik 4.2 Gambaran Strategi Coping Stress dengan cara Effective Coping

2,7

2,8

2,9

3

3,1

3,2

3,3

Effective

Coping

Removing Stress Cognitif Coping Managing Stress Reaction

Dari grafik 4.2 diatas, dapat dilihat adanya kesamaan nilai pada aspek removing stress dan managing stress reaction, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa siswa kelas XII SMAN 42 Jakarta dominan pada aspek removing stress dan managing stress reaction dalam strategi effective coping untuk menghadapi stres mereka akibat Ujian Nasional. Nilai rata-rata

(6)

4.2.3 Gambaran Strategi Coping Stress Dengan Cara Ineffective Coping

Grafik 4.3 Gambaran Strategi Coping Stress dengan cara Ineffective Coping 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Withdrawal Aggression Self Medication Defence Mechanisms

Dari grafik 4.3 diatas, dapat dilihat nilai tertinggi terdapat pada aspek aggression dan nilai terendah terdapat pada aspek self-medication.

Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa siswa kelas XII SMAN 42 Jakarta lebih dominan pada aspek aggression dalam mengatasi stres mereka yang dikarenakan oleh Ujian Nasional. Nilai rata-rata dari setiap aspek strategi ineffective coping dapat dilihat pada lampiran 6.

(7)

4.2.4 Gambaran Strategi Effective Coping berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 4.4 Gambaran Strategi Effective Coping berdasarkan Jenis

Kelamin

2,6

2,7

2,8

2,9

3

3,1

3,2

3,3

3,4

Removing

Stress

Cognitif

Coping

Managing

Stress

Reaction

Perempuan

Laki‐laki

Dari grafik 4.4 diatas peneliti mendapatkan hasil pada siswa perempuan menggunakan strategi effective coping nilai tertinggi berada pada aspek removing stress dan nilai terendah berada pada aspek cognitif coping. Sedangkan pada siswa laki-laki nilai tertinggi berada pada aspek managing stress reaction dan nilai terendah berada pada aspek cognitif coping. Nilai rata-rata pada setiap aspek diatas dapat dilihat pada lampiran 6.

(8)

4.2.5 Gambaran Strategi Ineffective Coping berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.5 Gambaran Strategi Ineffective Coping Berdasarkan Jenis Kelamin 0 0,5 1 1,5 2 2,5

Withdrawal Aggression Self Medication

Defence Mechanisms

Perempuan Laki‐laki

Dari grafik 4.5 diatas peneliti mendapatkan hasil pada siswa perempuan menggunakan strategi ineffective coping nilai tertinggi berada pada aspek aggression dan nilai terendah berada pada aspek self-mechanisms. Sedangkan pada siswa laki-laki nilai tertinggi

berada pada aspek defence mechanisms dan nilai terendah berada pada aspek self-medication. Nilai rata-rata pada setiap aspek diatas dapat dilihat pada lampiran 6.

(9)

4.3 Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti melihat bahwa implikasi hasil penelitian yang dapat dirasakan dari sisi peneliti yaitu peneliti mendapatkan informasi serta pengetahuan baru mengenai strategi coping stress yang digunakan oleh siswa kelas XII SMAN 42 Jakarta. Sedangkan dari sisi responden, implikasi dari hasil penelitian ini adalah mengetahui jenis strategi coping stress apa yang digunakan serta apakan sudah efektif strategi coping stress yang digunakan tersebut. Implikasi hasil penelitian bagi pihak sekolah yaitu dapat mengetahui gambaran strategi coping stress yang digunakan oleh siswa kelas XII, berdasarkan hasil penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar siswa sudah menggunakan strategi effective coping. peneliti menduga hal ini terjadi karena fungsi dari BK (Bimbingan Konseling) yang sudah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat pada setiap minggunya siswa dapat menyampaikan keluh kesahnya kepada guru BK untuk kemudian dicarikan solusi terbaiknya, yaitu pada kelas bimbingan konseling. Peneliti melihat dalam kelas yang diisi oleh jam BK di SMAN 42 Jakarta, guru BK tersebut memberikan kesempatan kepada setiap murid untuk mengutarakan apa-apa saja keluh kesah mereka mengenai Ujian Nasional, guru BK selalu menanamkan hal-hal positif kepada setiap murid seperti keyakinan diri bahwa mereka pasti bisa mengerjakan soal-soal ujian dengan baik, guru BK juga memberikan pengertian kepada setiap murid bahwa dengan adanya Ujian Nasional dapat dijadikan kesempatan untuk setiap murid mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam menghadapi tantangan didalam hidupnya. Peneliti juga melihat dari hasil observasi, para guru BK yang menangani siswa kelas XII tidak pernah sekalipun membuat siswa mereka gugup ketika mereka

(10)

menjelaskan mengenai aturan-aturan yang diberlakukan pada Ujian Nasional tahun ini.

Penggunaan strategi effective coping untuk mengatasi stres dalam menghadapi Ujian Nasional masih terlihat pada pengolahan data, tapi angka tersebut masih lebih rendah dari strategi effective coping. Pada siswa perempuan strategi ineffective coping yang dominan dipakai yaitu pada aspek aggression, sedangkan bagi siswa laki-laki strategi ineffective coping yang lebih dominan dipakai yaitu pada aspek defences mechanism. Dari yang dikemukakan diatas siswa perempuan akan lebih agresif ketika akan menghadapi Ujian Nasional, namun pada siswa laki-laki dalam menghadapi Ujian Nasional mereka akan mengatasi stres mereka dengan cara mencari contekan, mencari kunci jawaban, menyalahkan pemerintah dan sebagainya.

Gambar

Grafik 4.4 Gambaran Strategi Effective Coping berdasarkan Jenis  Kelamin  2,62,72,82,933,13,23,33,4 Removing Stress CognitifCoping ManagingStress Reaction PerempuanLaki‐laki
Tabel 4.5 Gambaran Strategi Ineffective Coping Berdasarkan Jenis    Kelamin  00,511,522,5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas pada tabel IV.13 diperoleh hasil dari ketujuh variabel yang diteliti, yaitu: kepemimpinan etis, Iklim etis (aturan dan kebijakan), Iklim

Bila dianalisa dari data yang diperoleh mengenai usia serta latar belakang jurusan antara anggota yang dipimpin dan PIC dimana notabene adalah sama, maka dapat dikatakan

Dari hasil pengujian regresi antara sistem komputer dengan ketepatan waktu, diketahui bahwa komponen yang berpengaruh secara signifikan adalah software sedangkan komponen yang

Besarnya pengaruh yang diberikan Penetapan Tarif Pajak dan Pemahaman Sanksi Pajak secara bersama-sama terhadap Tindakan Tax Evasion (Penggelapan Pajak) yang dilihat dari nilai

Berdasarkan hasil tabel tabulasi silang ditinjau dari usia responden sebagian kecil yaitu rentang usia 29-40 tahun dan 41-60 tahun yaitu masing- masing didapatkan 5

Hal ini terlihat dari jawaban responden dan hasil wawancara yang diperoleh peneliti bahwa mayoritas responden menjawab sangat tidak setuju dengan pemberian gaji dan juga

Ha : Ada hubungan antara Twitter, Instagram, dan Youtube dalam teori media digital terhadap kesadaran akan merek restoran makanan laut Submarine. Dasar pengambilan keputusan dengan

Sebelum dan sesudah dilakukan edukasi, aspek sikap Subjek I dan Subjek II terhadap kekerasan seksual dan pencegahan kekerasan seksual pada anak usia prasekolah mendukung dibuktikan