1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada tanggal 03 Oktober 2011 Kementerian Agama bersama empat Kementerian yang lain menetapkan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN&RB), Mendikbud, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Keuangan (Menkeu), dan Menteri Agama (Menag) tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil.
Kebijakan penataan dan pembenahan distribusi pegawai tersebut merupakan tindak lajut dari kebijakan pemerintah di bidang manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu Peraturan Bersama Menpan dan RB, Mendagri, dan Menkeu Nomor 02/SPB/M.PAN-RB/8/2011, Nomor 800-632 Tahun 2011, Nomor 141/PMK.01/ 2011 Tentang Penundaan Sementara Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil.
Untuk mewujudkan penataan dan pemerataan tersebut, pemerintah melaksanakan penataan organisasi dan penataan pegawai. Penataan organisasi dilakukan untuk me-match-kan antara struktur organisasi dengan visi dan misi suatu organisasi pemerintah (kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, dan pemerintah daerah). Setelah match, selanjutnya disusun suatu peta jabatan yang berisi nama-nama jabatan dalam suatu unit organisasi dan hasil kerja (output) yang diharapkan dari unit organisasi tersebut. Setelah itu baru dilakukan penyusunan atau up
dating analisis jabatan yang merupakan identifikasi informasi-informasi
jabatan yang terdapat pada suatu nama jabatan.
Dalam pedoman pelaksanaan analisis jabatan yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negara (Perka BKN Nomor 12 Tahun 2011) dan Kementerian Agama (KMA Nomor 158 Tahun 2010 Tentang Pedoman
2
Pelaksanaan Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementerian Agama) dicantumkan beberapa butir informasi jabatan, diantaranya adalah uraian tugas dan nama (nomenklatur) jabatan.
B. DESKRIPSI SINGKAT
Modul teknik perumusan uraian tugas dan nomenklatur jabatan ini menjelaskan tentang pengertian, cara merumuskan, dan latihan uraian tugas dan nomenklatur jabatan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Kompetensi Dasar
Untuk mencapai kompetensi dasar, peserta perlu memiliki kompetensi mengenai:
a. Teknik perumusan uraian tugas
b. Teknik perumusan nomenklatur jabatan
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari modul teknik perumusan uraian tugas dan nomenklatur jabatan, peserta diklat dapat menjelaskan dan merumuskan uraian tugas dan nomenklatur jabatan yang merupakan butir informasi jabatan yang terdapat dalam analisis jabatan.
3. Peta Jabatan
Mampu Menjelaskan dan Merumuskan Uraian Tugas dan Nomenklatur Jabatan.
Menjelaskan Pengertian Uraian Tugas
Menjelaskan Pengertian Nomenklatur jabatan
Mengidentifikasi Pengertian Uraian Tugas
Mengidentifikasi Pengertian Nama Jabatan
Menjelaskan Uraian Tugas dan Nama Jabatan
Merumuskan Uraian Tugas dan Nomenklatur jabatan
3 D. POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
Bahasan utama modul ini mencakup: 1. Pokok Bahasan
a.
Teknik perumusan uraian tugasb.
Teknik perumusan nomenklatur jabatan 2. Sub Pokok Bahasana.
Pengertian uraian tugasb.
Teknik/cara merumuskan uraian tugasc.
Pengertian nomenklatur jabatan4
BAB II
URAIAN TUGAS
A. INDIKATOR HASIL BELAJAR
Selesai mempelajari materi ini, peserta diharapkan mampu memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan teknik perumusan uraian tugas.
B. MATERI POKOK
1. Pengertian Uraian Tugas
Hingga saat ini terdapat beberapa pengertian mengenai uraian tugas (job
description) dari berbagai sumber, diantaranya adalah:
Pertama, menurut Wursanto (1985)1 job description pada dasarnya merupakan suatu kegiatan menguraikan secara terperinci tugas pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang pegawai yang sebelumnya sudah dibuatkan analisis jabatannya.
Kedua, uraian tugas adalah gambaran mengenai sekumpulan kegiatan
yang harus dilakukan oleh pemangku jabatan untuk mencapai tujuan tertentu dalam menyelesaikan suatu jabatan (KMA Nomor 158 Tahun 2010).
Ketiga, uraian tugas merupakan gambaran mengenai sekumpulan
kegiatan yang harus dilakukan oleh pemangku jabatan untuk mencapai tujuan tertentu dalam menyelesaikan suatu tugas jabatan (Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.92/Men/2009 Tentang Pedoman Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan).
Keempat, pengertian uraian tugas menurut Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) adalah paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan yang merupakan upaya pokok yang dilakukan Pemegang
1
Wursanto IG (1985). Dasar-Dasar Manajemen Personalia (Personnel Management), Penerbit Pustaka Dian, Jakarta.
5
Jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja dan dalam kondisi pelaksanaan tertentu. (Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah).
Kelima, uraian tugas adalah gambaran yang mencerminkan sekumpulan
kegiatan yang harus dilakukan oleh pemangku jabatan untuk mencapai tujuan tertentu dalam menyelesaikan suatu jabatan. Adapun uraian kegiatan adalah gambaran mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pemangku jabatan dalam menyelesaikan suatu tugas tertentu. Dengan adanya uraian kegiatan yang jelas maka akan mempermudah setiap pegawai dalam menyelesaikan tugasnya (KMK No131/KMK.01/2006 Pasal 1184 dan http://www.reform.depkeu.go.id).
Keenam, uraian tugas adalah paparan semua tugas jabatan yang
merupakan upaya pokok pemangku jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja menggunakan perangkat kerja dalam kondisi tertentu (Perka BKN Nomor 12 Tahun 2011).
Dari enam pengertian di atas, secara umum terdapat kesamaan yaitu bahwa uraian tugas adalah sekumpulan kegiatan riil yang harus dikerjakan oleh pemangku jabatan menjadi hasil kerja.
2. Teknik Perumusan Uraian Tugas
Perumusan uraian tugas disusun dengan memenuhi enam uraian tugas, yaitu2:
a. Sistematis, yaitu bahwa uraian tugas tersebut harus memenuhi aturan, bentuk, dan syarat-syarat tertentu.
b. Jelas, artinya harus bisa memberi isi dan maksud yang jelas dan dapat dipahami oleh pembacanya.
2
Syuhadak, M (2000). Uraian dan Spesifikasi Jabatan. Bahan Penataran Analisis Jabatan Di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara.
6
c. Ringkas, artinya perlu menggunakan kata-kata dan kalimat yang singkat dan benar, sehingga pembacanya tidak perlu waktu yang lama untuk memahaminya.
d. Tepat, artinya uraian tugas harus menyajikan uraian yang sesuai dan cocok seperti apa yang dimaksudkan oleh isi jabatan.
e. Taat azaz, artinya kata-kata dan kalimat tersebut isinya menunjukkan maksud dan arah yang sama.
f. Akurat, artinya harus disusun secara teliti, tidak kurang, dan tidak lebih.
Agar uraian tugas dirumuskan dengan baik maka harus diperhatikan dua syarat, yaitu syarat isi dan norma kalimat3.
Pertama, syarat isi dimaksudkan agar uraian tugas dapat mencerminkan
secara tersurat atau tersirat akan obyek, cara, dan tujuannya. Untuk mengetahui apakah tiap tugas sudah mencerminkan obyek, cara, dan tujuan dapat diuji dengan formula (menggunakan) kalimat tanya sebagai berikut:
1) Apa yang dikerjakan oleh pemegang jabatan (What). 2) Bagaimana cara mengerjakan (How).
3) Mengapa/untuk tujuan apa tugas itu dilakukan (Why).
Kedua, norma kalimat yaitu uraian tugas diformulasikan ujudnya dalam
bentuk kalimat yang memiliki norma penyusunan dan pemilihan kata-kata sangat penting dalam penyusunannya. Uraian tugas harus diatur sehingga dapat mencerminkan bentuk kalimat yang ringkas sehingga isinya mudah dipahami oleh orang yang membacanya. Kalimat uraian tugas merupakan kalimat yang menonjolkan predikat dan obyek tanpa menggunakan subyeknya, predikat tersebut berujud kata yang menunjukkan tindak kerja. Rumusan kalimat uraian tugas dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu:
3
Erwanto, Owent (2000). Uraian Tugas, Penamaan Jabatan, dan Ikhtisar Jabatan. Bahan Penataran Analisis Jabatan Di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara
7
1) Predikat-obyek bersifat data dan keterangan cara serta tujuan. Pada rumusan ini cara dan tujuan sering tidak tersurat tetapi hanya tersirat. Contoh:
Mencatat pengeluaran uang dalam buku kas.
2) Predikat-obyek berujud orang dan kata keterangan cara serta tujuan. Contoh:
Mewawancarai pencari kerja dengan menanyakan nama pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki untuk mengetahui identitasnya.
3) Pola susunan kalimat yang fungsi pekerjaannya erat dengan benda. Contoh:
Mengasah gergaji menggunakan kikir agar gergaji menjadi tajam. Berikut beberapa contoh uraian tugas:
a. Jabatan Kepala Bagian Perbendaharaan4
Uraian tugas Kepala Bagian Perbendaharaan adalah sebagai berikut:
1) Membuat rencana operasional bagian perbendaharaan sesuai dengan rencana program biro keuangan dan petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas di lingkungan Biro Keuangan;
2) Membagi tugas tata laksana keuangan kepada bawahan sesuai tugas pokok masing-msing untuk kelancaran pelaksanaan tugas; 3) Memberi petunjuk kepada bawahan di lingkungan bagian
perbendaharaan sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
4) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bagian perbendaharaan sesuai dengan program dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan agar tercapai sasaran sesuai rencana;
8
5) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan bagian perbendaharaan setiap saat untuk mencapai target kinerja yang diharapkan;
6) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan bagian perbendaharaan sesaui dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
7) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan pembinaan tata laksana keuangan;
8) Melaksanakan koordinasi tata laksana keuangan secara berkala melalui rapat, konsinyasi untuk kelancaran penyiapan bahan rumusan kebijakan;
9) Menganalisis dan mengkaji tata laksana keuangan sesuai prosedur dan metode yang berlaku serta berdasarkan data tata laksana keuangan sebagai bahan pertimbangan pimpinan;
10) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bagian Perbendaharaan dengan cara membandingkan antara rencana dan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai laporan kegiatan dan rencana yang akan datang;
11) Membuat laporan pelaksanaan tuga bagian perbendaharaan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai bahan pertanggungjawaban; dan
12) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan.
Dari rumusan kalimat untuk uraian tugas no 2) jabatan Kabag Perbendaharaan di atas dapat dilihat w-h-w (what-how-why) nya:
1) Apa yang dikerjakan ? adalah membagi tugas tata laksana
keuangan kepada bawahan.
2) Bagaimana cara mengerjakan? yaitu sesuai tugas pokok
masing-masing.
3) Mengapa tugas itu harus dilakukan? adalah untuk kelancaran
9
b. Jabatan Kepala Subbagian Kepangkatan dan Jabatan5
Uraian tugas Kasubbag Kepangkatan dan Jabatan adalah:
1) Membuat rencana kegiatan Subbag Kepangkatan dan Jabatan sesuai dengan rencana operasinal Bagian Mutasi Kepegawaian dan petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; 2) Membagi tugas penyiapan usul dan keputusan kenaikan pangkat,
pengangkatan dalam dan dari jabatan, pemindahan pegawai, pemberitahuan KGB, serta mutasi kepegawaian lainnya kepada bawahan sesuai uraian tugas masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
3) Memberi petunjuk kepada bawahan di lingkungan Subbag Kepangkatan dan Jabatan sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas; 4) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subbag Kepangkatan dan
Jabatan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah ditetapkan agar tercapai sasaran sesuai rencana;
5) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbag Kepangkatan dan Jabatan setiap saat untuk mencapai target kinerja yang diharapkan;
6) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Subbag Kepangkatan dan Jabatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
7) Menelaah data penyiapan usul dan keputusan kenaikan pangkat, pengangkatan dalam dan dari jabatan, pemindahan pegawai, pemberitahuan KGB serta mutasi kepegawaian lainnya sesuai dengan prosedur dan metode inventarisasi sebagai bahan penyiapan dan keakuratan data penyiapan usul dan keputusan KP, pengangkatan dalam dan dari jabatan, pemindahan pegawai, pemberitahuan KGB, serta mutasi kepegawaian lainnya;
10
8) Menyiapkan data penyiapan usul dan keputusan kenaikan pangkat, pengangkatan dalam dan dari jabatan, pemindahan pegawai, pemberitahuan KGB serta mutasi kepegawaian lainnya sesuai dengan hasil inventarisasi data data penyiapan usul dan keputusan kenaikan pangkat, pengangkatan dalam dan dari jabatan, pemindahan pegawai, pemberitahuan KGB serta mutasi kepegawaian lainnya pada waktu tertentu sebagai bahan analisis dan kajian penyiapan usul dan keputusan kenaikan pangkat, pengangkatan dalam dan dari jabatan, pemindahan pegawai, pemberitahuan KGB serta mutasi kepegawaian lainnya;
9) Melakukan koordinasi dengan pejabat berwenang pada unit kerja/lembaga terkait di bidang penyiapan usul dan keputusan kenaikan pangkat, pengangkatan dalam dan dari jabatan, pemindahan pegawai, pemberitahuan KGB serta mutasi kepegawaian lainnya untuk kelancaran tugas;
10) Mengevaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan Subbag Kepangkatan dan Jabatan dengan cara membandingkan antara rencana dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai laporan kegiatan dan rencana yang akan datang;
11) Membuat laporan pelaksanaan tugas Subbag Kepangkatan dan Jabatan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai bahan pertanggung jawaban.
Dari rumusan kalimat untuk uraian tugas no 11) jabatan Kasubbag Kepangkatan dan Jabatan di atas dapat dilihat w-h-w (what-how-why) nya:
1) Apa yang dikerjakan ? adalah membuat laporan pelaksanaan
tugas Subbag Kepangkatan dan Jabatan.
2) Bagaimana cara mengerjakan? yaitu sesuai prosedur dan
peraturan yang berlaku.
3) Mengapa tugas itu harus dilakukan? adalah sebagai bahan
11 c. Jabatan Operator Komputer6
Uraian tugas operator komputer adalah:
1) Menerima dan membaca data yang masuk dan mencocokkan dengan buku ekspedisi untuk mengetahui jumlahnya;
2) Menyiapkan komputer dan menghidupkannya ke posisi on agar siap dioperasikan;
3) Memasukkan dan menyimpan data ke dalam komputer agar data tersimpan dengan baik;
4) Mencetak file dengan memasukkan kertas ke dalam printer agar menghasilkan cetakan sesuai yang diperlukan;
5) Menyerahkan hasil cetakan dan mencatat ke dalam buku ekspedisi untuk diparaf sebagai barang bukti penyerahan;
6) Membuat copy file ke dalam disket sebagai arsip data;
7) Mencari file yang diperlukan sesuai dengan disposisi permintaan agar dapat dicetak;
8) Merawat file dan komputer dengan menjaga dari pihak lain yang tidak berkepentingan agar terhindar dari kerusakan;
9) Melaporkan pelaksanaan dan hasil kegiatan kepada atasan sebagai pertanggungjawaban; dan
10) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
Dari rumusan kalimat untuk uraian tugas no 1) jabatan operator komputer di atas dapat dilihat w-h-w (what-how-why) nya:
1) Apa yang dikerjakan ? adalah menerima dan membaca data yang
masuk.
2) Bagaimana cara mengerjakan? yaitu mencocokkan dengan buku
ekspedisi.
Mengapa/untuk apa tugas itu harus dilakukan? adalah untuk
mengetahui jumlahnya.
12
d. Jabatan Kepala Seksi Kelembagaan Pembudidaya Ikan7
Uraian tugas Kepala Seksi Kelembagaan Pembudidaya Ikan adalah:
1) Melakukan Pembinaan dan Pemberdayaan Kelembagaan Pembudidaya Ikan:
a) Menyusun data base kelembagaan pembudidaya ikan; b) Membuat konsep kuesioner monev. KPI;
c) Membuat konsep surat menyurat terkait dengan pembinaan dan pemberdayaan KPI.
2) Melakukan Pelatihan Kelembagaan Pembudidaya Ikan: a) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait;
b) Menyiapkan rumusan, jadwal, SK, Panitia; c) Mengubungi nara sumber/pengajar;
d) Membuat laporan hasil pelatihan.
3) Menyusun Pedoman umum (Pedum) dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Kelembagaan Pembudidaya Ikan:
a) Menyiapkan kuesioner pengumpulan bahan Pedum dan Juklak; b) Mengumpulkan bahan Pedum dan Juklak;
c) Membuat konsep Pedum dan Juklak.
Dari rumusan kalimat untuk uraian tugas no 3) jabatan Kepala Seksi Kelembagaan Pembudidaya Ikan di atas dapat dilihat w-h-w
(what-how-why) nya:
1) Apa yang dikerjakan ? adalah menyusun Pedoman umum
(Pedum) dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Kelembagaan Pembudidaya Ikan.
2) Bagaimana cara mengerjakan? Tidak disebutkan secara tersurat.
7 Diambil dari Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
KEP.92/MEN/2009 Tentang Pedoman Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
13
3) Mengapa tugas itu harus dilakukan? Tidak disebutkan secara
tersurat.
e. Jabatan Analis Penyelesaian LHP/TP/TGR8
Uraian tugas Analis Penyelesaian LHP/TP/TGR adalah sebagai berikut:
1) Menelaah peraturan perundang-undangan;
2) Mempelajari literatur akademis, pedoman dan prosedur kerja bidang tugas yang ditangani;
3) Menyiapkan bahan koordinasi di lingkungan KKP untuk penanganan LHP/TP/TGR;
4) Menelaah dasar usulan pelaksanaan TP/TGR dan kewajaran nilai tuntutan;
5) Mengadministrasikan bukti setor anggaran kerugian negara baik TP/ TGR;
6) Menganalisa laporan hasil pemeriksaan yang diterima dari BPK-RI dan Inspektorat Jenderal KKP;
7) Menyiapkan bahan laporan realisasi angsuran kerugian negara setiap 6 (enam) bulan/semesteran;
8) Menyiapkan bahan tanggapan tindak lanjut LHP untuk keperluan ke Inspektorat Jenderal dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI); 9) Melaksanakan arahan dan petunjuk kedinasan dari atasan sesuai
garis kewenangan untuk kelancaran tugas.
Dari rumusan kalimat untuk uraian tugas no 3) jabatan Analis Penyelesaian LHP/TP/TGR di atas dapat dilihat w-h-w
(what-how-why) nya:
1) Apa yang dikerjakan ? menyiapkan bahan tanggapan tindak lanjut
LHP untuk keperluan ke Inspektorat Jenderal dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI).
8
14
2) Bagaimana cara mengerjakan? yaitu tidak disebutkan secara
tersurat.
3) Mengapa tugas itu harus dilakukan? adalah untuk keperluan ke
Inspektorat Jenderal dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI). f. Jabatan Kepala Tata UsahaMandrasah Aliyah Negeri
Uraian tugas Kepala Tata Usaha Mandrasah Aliyah Negeri adalah sebagai berikut:
1) Menyusun rencana operasional TU berdasarkan laporan kegiatan tahun anggaran sebelumnya, RKJM dan RKAM yang ditetapkan oleh Kamad, dan tupoksi bidang sebagai pedoman pelaksaan kegiatan.
2) Menyusun konsep rencana program dengan cara menghimpun rencana dan program dari masing-masing tugas.
3) Membagi tugas dan memberi arahan kepada bawahan sesuai tupoksi dan tanggungjawabnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Menyelia pelaksanaan kegiatan di lingkungan TU dengan cara membandingkan antara pelaksanaan dengan rencana yang telah ditentukan agar tercapai hasil yang diharapkan.
5) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan antara pelaksanaan dengan rencana yang telah ditentukan agar tercapai hasil yang diharapkan.
6) Mengusulkan mutasi dan pengembangan kepegawaian sesuai dengan sifat dan jenis permasalahannya dari masing-masing pegawai berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dapat diproses lebih lanjut.
7) Menyusun RKT & RKAKL dengan cara mengolah usulan kebutuhan untuk kelancaran pelaksanaan tugas pokok.
8) Membuat usul surat permintaan pembayaran gaji berdasarkan jumlah pegawai untuk dilanjutkan ke KPPN.
15
10) Menerbitkan SPK berdasarkan dokumen lelang dari rekanan yang ditunjuk panitia lelang untuk memulai suatu pekerjaan.
11) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan yang telah digunakan dalam rangka permintaan anggaran bulan berikutnya. 12) Mengkoordinir pelaporan kinerja perpustakaan dan Laboratorium. 13) Membuat laporan hasil kegiatan secara periodik berdasarkan
ketentuan yang berlaku sebagai pertanggungjawaban kepada atasan.
14) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis, diantaranya:
14.1) Rapat Koordinasi.
14.2) Menerima Tamu Madrasah.
Dari rumusan kalimat untuk uraian tugas no 3) jabatan Kepala KUA di atas dapat dilihat w-h-w (what-how-why) nya:
1) Apa yang dikerjakan ? adalah membagi tugas dan memberi arahan kepada bawahan.
2) Bagaimana cara mengerjakan? yaitu sesuai tupoksi dan
tanggungjawabnya.
3) Mengapa tugas itu harus dilakukan? adalah untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
g. Jabatan Kepala Kantor Urusan Agama
Uraian tugas Kepala Kantor Urusan Agama adalah sebagai berikut: 1) Mendaftar, menerima dan meneliti kehendak nikah terhadap calon
mempelai, wali serta pengumumannya; 2) Mengawasi dan mencatat pernikahan;
3) Mengatur jadwal waktu pelayanan pernikahan; 4) Bertindak selaku wali hakim;
5) Mencatat peristiwa nikah, talak, cerai ,rujuk dan membuat tabayun;
16
6) Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan adminstrasi NTCR;
7) Menyimpan dan membukukan blangko NTCR;
8) Menandatangani Akta nikah, kutipan akta nikah, buku pendaftaran talak cerai dan rujuk;
9) Meneliti syarat-syarat perwakafan (tanah, wakif,nadzir dan administrasinya);
10) Meneliti dan mengesahkan nadzir (Model W50); 11) Menyelenggarakan buku pengesahan nadzir; 12) Meneliti saksi-saksi ikrar wakaf;
13) Menyaksikan pelaksanaan ikrar wakaf;
14) Membuata akta Ikrar wakaf beserta salinannya; 15) Menyelenggarakan daftar ikrar wakaf (model W4);
16) Menganjukan permohonan pendaftaran tanah wakaf (W7).
Dari rumusan kalimat untuk uraian tugas no 1) jabatan Kepala KUA di atas dapat dilihat w-h-w (what-how-why) nya:
1) Apa yang dikerjakan ? adalah mendaftar, menerima dan meneliti
kehendak nikah terhadap calon mempelai, wali serta pengumumannya.
2) Bagaimana cara mengerjakan? yaitu tidak disebutkan secara
tersurat.
3) Mengapa tugas itu harus dilakukan? adalah tidak disebutkan
secara tersurat.
h. Jabatan Pengawas Pendidikan Agama Islam
Uraian tugas Pengawas Pendidikan Agama Islam adalah: 1) Menyusunan program pengawasan;
2) Melaksanakan pembinaan Guru dan/atau Kepala Madrasah; 3) Memantau pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan; 4) Melaksanakan penilaian kinerja Guru dan/atau Kepala Madrasah;
17
5) Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah/madrasah binaan;
6) Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan/atau Kepala Madrasah di MGMP dan/atau KKKM;
7) Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan professional Guru dan atau Kepala Madrasah (PKG dan PKB);
8) Melaksanakan pembinbingan dan pelatihan Kepala Madrasah dalam menyusun program madrasah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan madrasah dan Sistem informasi dan managemen;
9) Mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan/atau Kepala Madrasah; dan
10) Membimbing Pengawas Sekolah Muda dalam Melaksanakan Tupoksi.
Dari rumusan kalimat untuk uraian tugas no 4) jabatan Pengawas Pendidikan Agama Islam di atas dapat dilihat w-h-w (what-how-why) nya:
1) Apa yang dikerjakan ? adalah melaksanakan penilaian kinerja
Guru dan/atau Kepala Madrasah.
2) Bagaimana cara mengerjakan? tidak disebutkan secara tersurat. Mengapa tugas itu harus dilakukan? tidak disebutkan secara
tersurat.
i. Jabatan Kepala Bagian Tata Laksana9
Uraian tugas Kepala Bagian Tata Laksana adalah sebagai berikut: 1) Mengkoordinasikan rencana dan program kerja di bidang
organisasi dan tata laksana:
a) Mempelajari laporan pelaksanaan tugas Bagian
Ketatalaksanaan, tahun lalu dan tahun berjalan serta mencatat hal-hal yang penting;
9
Lihat Contoh 2A Pada Lampiran III Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementerian Agama.
18
b) Menugaskan Kepala Sub Bagian untuk menyusun rencana kerja masing-masing sub bagian sebagai bahan penyusunan rencana kerja Bagian Ketatalaksanaan;
c) Menugaskan Kepala Sub Bagian untuk menyusun rencana kerja Bagian Ketatalaksanaan; dan
d) Mengoreksi dan menyampaikan rencana kerja Bagian Ketatalaksanaan kepada Kepala Biro Ortala.
2) Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan pelaksanaan analisis/pengkajian, penilaian/evaluasi dan penyusunan serta pembinaan sistem dan prosedur kerja organisasi:
a) Mempelajari laporan pelaksanaan tugas Bagian
Ketatalaksanaan, tahun lalu dan tahun berjalan serta mencatat hal-hal yang penting;
b) Menugaskan Kepala Sub Bagian untuk menyusun rencana kerja masing-masing sub bagian sebagai bahan penyusunan rencana kerja Bagian Ketatalaksanaan;
c) Menugaskan Kepala Sub Bagian untuk menyusun rencana kerja Bagian Ketatalaksanaan; dan
d) Mengoreksi dan menyampaikan rencana kerja Bagian Ketatalaksanaan kepada Kepala Biro Ortala.
3) Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan pelaksanaan analisis/pengkajian, penilaian/evaluasi dan penyusunan serta pembinaan sistem dan prosedur kerja organisasi:
a) Memberikan petunjuk kepada Kepala Sub Bagian Pengembangan Sistem dan Prosedur Kerja untuk menghimpun mekanisme penyiapan bahan dan analisis/pengkajian, penilaian/evaluasi dan penyusunan serta pembinaan sistem dan prosedur kerja organisasi;
b) Memeriksa dan membahas konsep himpunan mekanisme penyiapan bahan dan analisis/pengkajian, penilaian/evaluasi dan penyusunan serta pembinaan sistem dan prosedur kerja organisasi;
19
c) Menyampaikan isi konsep himpunan mekanisme penyiapan bahan dan analisis/pengkajian, penilaian/evaluasi dan penyusunan serta pembinaan sistem dan prosedur kerja organisasi.
4) Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan pelaksanaan analisis/pengkajian, penilaian/evaluasi dan penyusunan serta pembinaan manajemen perkantoran dan sistim pelayanan masyarakat:
a) Memberikan petunjuk kepada Kepala Sub Bagian Pembinaan Administrasi dan Pelayanan masyarakat untuk menghimpun mekanisme penyiapan bahan dan analisis/pengkajian, penilaian/evaluasi dan penyusunan serta pembinaan Manajemen perkantoran dan sistem pelayanan masyarakat;
b) Memeriksa dan membahas konsep himpunan mekanisme penyiapan bahan dan analisis/pengkajian, penilaian/evaluasi dan penyusunan serta pembinaan manajemen perkantoran dan sistem pelayanan masyarakat; dan
c) Menyampaikan isi konsep himpunan mekanisme penyiapan bahan dan analisis/pengkajian, penilaian/evaluasi dan penyusunan serta pembinaan manajemen perkantoran dan sistem pelayanan masyarakat.
5) Mengkoordinasikan mekanisme pelayanan tata usaha dan rumah tangga biro:
a) Memberikan petunjuk kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha untuk menghimpun mekanisme pelayanan tata usaha dan rumah tangga biro;
b) Memeriksa, membahas dan menyampaikan konsep himpunan mekanisme pelayanan tata usaha dan rumah tangga biro;
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan; dan d) Melakukan rekapitulasi surat-surat masuk dan keluar.
Dari rumusan kalimat untuk uraian tugas no 5b) jabatan Kabag Tata Laksana di atas dapat dilihat w-h-w (what-how-why) nya:
20
1) Apa yang dikerjakan ? adalah memeriksa, membahas dan
menyampaikan konsep himpunan mekanisme pelayanan tata usaha dan rumah tangga biro.
2) Bagaimana cara mengerjakan? tidak disebutkan secara tersurat. 3) Mengapa tugas itu harus dilakukan? tidak disebutkan secara
tersurat.
j. Jabatan Kepala Sub Bagian Verifikasi10
Uraian tugas Kasubbag Verifikasi adalah sebagai berikut: 1) Penyelesaian surat masuk/keluar Sub.bagian;
2) Penyusunan rencana kegiatan Sub bagian;
3) Melaksanakan pengendalian dan pengujian anggaran; 4) Menelaah dan meneliti DIPA dan RKA-KL;
5) Menyusun buku panduan/juklak pelaksanaan anggaran; 6) Melaksanakan pengujian dokumen tagihan barang dan jasa;
7) Menyiapkan dan mengajukan izin perubahan Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP) kepada Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan;
8) Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan kebijakan pimpinan;
9) Melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana fisik penggunaan anggaran di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama;
10) Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan tugas pokok Sub bagian;
11) Memastikan kebenaran secara formal dokumen SPM;
12) Melaksanakan pelayanan biaya pindah, pesangon dan pulang pensiun;
13) Melaksanakan pencocokan dan penelitian (Coklit) terhadap tagihan listrik; dan
10
Lihat Contoh 2B Pada Lampiran III Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementerian Agama.
21
14) Membuat laporan pelaksanaan tugas Sub bagian.
Dari rumusan kalimat untuk uraian tugas no 7) jabatan Kepala Sub Bagian Verifikasi di atas dapat dilihat w-h-w (what-how-why) nya: 1) Apa yang dikerjakan ? adalah menyiapkan dan mengajukan izin
perubahan Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP) kepada Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan.
2) Bagaimana cara mengerjakan? tidak disebutkan secara tersurat. 3) Mengapa tugas itu harus dilakukan? tidak disebutkan secara
tersurat.
k. Jabatan Penyusun Anggaran dan Pelaksanaan Anggaran11
Uraian tugas Penyusun Anggaran dan Pelaksanaan Anggaran sebagai berikut:
1) Menyusun matrik jadwal rencana kegiatan penyusunan anggaran: a) Membuat dan mengetik konsep matrik jadwal rencana kegiatan
perencanaan anggaran;
b) Mengajukan konsep matrik jadwal rencana kegiatan kepada pimpinan.
2) Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB):
a) Membuat dan mengetik konsep Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) pagu indikatif;
b) Membuat dan mengetik konsep Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) pagu sementara;
c) Membuat dan mengetik konsep Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) pagu definitif;
d) Mengajukan konsep Rencana Anggara dan Biaya (RAB) kepada pimpinan;
e) Mengetik net Rencana Anggara dan Biaya (RAB).
11
Lihat Contoh 2C Pada Lampiran III Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementerian Agama.
22
3) Membuat Kerangka Acuan Kegiatan (TOR):
a) Membuat dan mengetik konsep kerangka acuan kegiatan (TOR); b) Mengajukan konsep kerangka acuan dan anggaran (TOR); c) Mengetik net kerangka acuan dan anggaran (TOR).
4) Mengurus administrasi pelaksanaan anggaran:
a) Membuat dan mengetik konsep matrik jadwal pelaksanaan anggaran;
b) Meverifikasi berkas pengajuan anggaran; c) Monitoring proses pencairan anggaran;
d) Membuat dan mengetik laporan pelaksanaan anggaran.
Dari rumusan kalimat untuk uraian tugas no 4a) jabatan Penyusun Anggaran dan Pelaksanaan Anggaran di atas dapat dilihat w-h-w (what-how-why) nya:
1) Apa yang dikerjakan ? adalah membuat dan mengetik konsep
matrik jadwal pelaksanaan anggaran.
2) Bagaimana cara mengerjakan? tidak disebutkan secara tersurat. 3) Mengapa tugas itu harus dilakukan? tidak disebutkan secara
tersurat.
C. TUGAS/LATIHAN 1
Buatlah 3 (tiga) kelompok kerja untuk membahas Pengertian dan Teknik Perumusan Uraian Tugas. Kelompok 1 membahas pengertian dan cara perumusan uraian tugas untuk jabatan fungsional umum, kelompok 2 membahas pengertian dan cara perumusan uraian tugas untuk jabatan fungsional tertentu, kelompok 3 membahas pengertian dan cara perumusan uraian tugas untuk jabatan struktural. Diskusikan dan rumuskan hasilnya selama 45 menit oleh masing-masing kelompok, kemudian dipresentasikan di depan kelas masing-masing 15 menit oleh setiap kelompok untuk meminta tanggapan, kritik dan masukan dari kelompok lain. Diskusi difasilitasi dan dibimbing oleh nara sumber (widyaiswara).
23 D. RANGKUMAN
1. Uraian tugas adalah gambaran mengenai sekumpulan kegiatan yang harus dilakukan oleh pemangku jabatan untuk mencapai tujuan tertentu dalam menyelesaikan suatu jabatan (KMA Nomor 158 Tahun 2010). Dari enam pengertian yang disampaikan, secara umum terdapat kesamaan yaitu bahwa uraian tugas adalah sekumpulan kegiatan riil yang harus
dikerjakan oleh pemangku jabatan menjadi hasil kerja.
2. Uraian Perumusan uraian tugas disusun dengan memenuhi enam uraian tugas, yaitu: 1) Sistematis, yaitu bahwa uraian tugas tersebut harus memenuhi aturan, bentuk, dan syarat-syarat tertentu; 2) Jelas, artinya harus bisa memberi isi dan maksud yang jelas dan dapat dipahami oleh pembacanya; 3) Ringkas, artinya perlu menggunakan kata-kata dan kalimat yang singkat dan benar, sehingga pembacanya tidak perlu waktu yang lama untuk memahaminya; 4) Tepat, artinya uraian tugas harus menyajikan uraian yang sesuai dan cocok seperti apa yang dimaksudkan oleh isi jabatan; 5) Taat azaz, artinya kata-kata dan kalimat tersebut isinya menunjukkan maksud dan arah yang sama; 6) Akurat, artinya harus disusun secara teliti, tidak kurang, dan tidak lebih.
E. EVALUASI MATERI POKOK 1
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat. 1. Uraian tugas adalah….
a. Rincian informasi jabatan
b. Sekumpulan kegiatan riil yang harus dikerjakan c. Rincian spesifikasi jabatan
d. Rincian syarat jabatan
2. Uraian tugas sebaiknya dirumuskan dengan sistematis. Yang dimaksud dengan ‘sistematis’ disini adalah ….
a. Memenuhi kriteria tertentu.
b. Mengandung formula what-how-why.
24
d. Merupakan tugas yang riil dikerjakan oleh pemangku jabatan.
3. Uraian tugas sebaiknya dirumuskan dengan jelas. Yang dimaksud dengan ‘Jelas’ disini adalah ….
a. Isi dan maksudnya dapat dipahami oleh pembaca. b. Isi dan maksudnya ditulis dalam kalimat sederhana. c. Isi dan maksudnya tidak multi tafsir.
d. Isi dan maksudnya tidak berbelit.
4. Uraian tugas sebaiknya dirumuskan dengan ringkas. Yang dimaksud dengan ‘ringkas’ disini adalah ….
a. Menggunakan kata-kata dalam satu kalimat.
b. Menggunakan kata-kata kunci dari tupoksi menjadi suatu kalimat. c. Menggunakan sedikit mungkin kata majemuk dalam membuat kalimat
uraian tugas.
d. Menggunakan kata-kata dan kalimat yang singkat dan benar, sehingga pembacanya tidak perlu waktu yang lama untuk memahaminya.
5. Uraian tugas sebaiknya dirumuskan dengan tepat. Yang dimaksud dengan ‘tepat’ disini adalah ….
a. Menyajikan uraian yang sesuai dan cocok seperti apa yang dimaksudkan oleh isi jabatan.
b. Menyajikan uraian yang sesuai dan cocok dengann formula w-h-w. c. Menyajikan uraian yang sesuai dan cocok dengan syarat jabatan. d. Menyajikan uraian yang sesuai dan cocok dengan ikhtisar jabatan. 6. Uraian tugas sebaiknya dirumuskan dengan taat azaz. Yang dimaksud
dengan ‘taat azaz’ disini adalah ….
a. Kata-kata dan kalimat tersebut isinya menunjukkan formula w-h-w. b. Kata-kata dan kalimat tersebut isinya menunjukkan maksud dan arah
yang sama.
c. Kata-kata dan kalimat tersebut isinya menunjukkan tugas yang riil dikerjakan oleh pemangku jabatan.
25
7. Uraian tugas sebaiknya dirumuskan dengan akurat. Yang dimaksud dengan ‘akurat’ disini adalah ….
a. Disusun secara sistematis.
b. Disusun sesuai alur pikir manajemen (P-O-A-C). c. Disusun secara teliti, tidak kurang, dan tidak lebih.
d. Disusun mulai uraian tugas yang ringan sampai yang berat.
8. Uraian tugas: Mewawancarai pencari kerja dengan menanyakan nama
pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki untuk mengetahui identitasnya. sebaiknya dirumuskan dengan jelas. Dalam kalimat
tersebut formula how-nya adalah …. a. Mewawancarai pencari kerja.
b. Dengan menanyakan nama pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki.
c. Untuk mengetahui identitasnya. sebaiknya dirumuskan dengan jelas. d. Mewawancarai pencari kerja dengan menanyakan nama pendidikan,
dan pengalaman yang dimiliki untuk mengetahui identitasnya.
9. Penulisan uraian tugas dalam suatu kalimat yang memuat formula, yaitu ….
a. Apa yang dikerjakan, Kapan waktu mengerjakan, dan Mengapa tugas itu harus dikerjakan
b. Apa yang dikerjakan, Siapa yang mengerjakan, dan Mengapa tugas itu harus dikerjakan
c. Apa yang dikerjakan, Bagaimana cara mengerjakan, dan Mengapa tugas itu harus dikerjakan
d. Apa yang dikerjakan, Bagaimana cara mengerjakan, dan Dengan alat apa tugas itu harus dikerjakan.
F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban yang tersedia di bagian belakang modul ini. Apabila jawaban Saudara benar 80% ke atas, maka Saudara dapat melanjutkan kegiatan belajar berikutnya, apabila kurang dari 80% berarti harus mengulangi membaca modul ini.
26
BAB III
NOMENKLATUR JABATAN
A. INDIKATOR HASIL BELAJAR
Selesai mempelajari materi ini, peserta diharapkan mampu memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan teknik perumusan nomenklatur jabatan (job title).
B. MATERI POKOK
1. Pengertian Nomenklatur Jabatan
Terdapat beberapa pengertian mengenai nomenklatur jabatan dari berbagai sumber, diantaranya adalah:
Pertama, nomenklatur jabatan adalah salah satu bagian dari jenis
jabatan. Bagian dari jenis jabatan yang lain meliputi: kode jabatan, tingkat dalam struktur organisasi, bagian atau departemennya, atasan langsung, jumlah pegawai yang dipimpin, penukaran dengan pejabat, pimpinan jumlah pejabat, pencalonan pengganti dar suatu jabatan, dan penaikan atas promosi dalam suatu jabatan, (Wursanto, 1985).
Kedua, nomenklatur jabatan adalah salah satu bagian dari identitas
suatu jabatan. Bagian yang lain dari identitas jabatan adalah kode jabatan, nama unit kerja dimana jabatan itu berada, instansi kementerian tempat unit kerja, nama jabatan atasan langsung, dan lokasi/letak geografis (kota dan propinsi) dimana menjabat (KMA Nomor 158 Tahun 2010).
Ketiga, rumusan nomenklatur jabatan adalah merupakan rumusan atas
suatu jenis pekerjaan yang ditandai dengan penetapan nama jabatan. Dengan demikian maka rumusan nomenklatur jabatan merupakan rumusan nama jabatan yang harus dapat menggambarkan tugas-tugas yang terkandung di dalamnya. Dalam Iingkup unit kerja pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, dikenal 2 (dua) jenis jabatan, yaitu
27
jabatan struktural dan jabatan fungsional (Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.92/Men/2009 Tentang Pedoman Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan).
Keempat, nomenklatur jabatan adalah salah satu bagian dari identitas
suatu jabatan. Bagian yang lain dari identitas jabatan adalah kode jabatan dan unit kerja dimana jabatan itu berada (Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah).
Kelima, nomenklatur jabatan merupakan identifikasi dari pemangku jabatan baik struktural maupun non struktural. Bagi Jabatan struktural, nama jabatan sudah tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. Bagi jabatan non struktural pelaksana, nama jabatan dapat ditentukan berdasarkan tugas pelaksana yang bersangkutan. Sementara untuk jabatan non struktural (fungsional) mengacu pada Peraturan Menpan tentang Jabatan Fungsional yang Bersangkutan (KMK No131/KMK.01/2006 Pasal 1184 dan http://www.reform.depkeu.go.id).
Keenam, nomenklatur jabatan adalah sebutan untuk memberi ciri dan
gambaran atas isi jabatan yang berupa sekelompok tugas yang melembaga atau menyatu dalam suatu wadah jabatan (Perka BKN Nomor 12 Tahun 2011).
Dari keenam pengertian yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa nomenklatur jabatan adalah rumusan nama jabatan yang harus dapat menggambarkan tugas-tugas yang terkandung di dalamnya. Nama jabatan dimaksudkan untuk memberikan identitas atas jabatan atau menunjukkan integritas suatu jabatan.
28
2. Teknik Perumusan Nomenklatur Jabatan
Perumusan nomenklatur jabatan pada suatu unit organisasi dilaksanakan dengan cara:
a. Melakukan Identifikasi Terhadap Jenis Jabatannya.
Menurut UU Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian ada beberapa penjelasan mengenai jabatan, yaitu jabatan, jabatan negeri, jabatan karier, dan jabatan organik. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi. Jabatan negeri adalah jabatan dalam bidang eksekutif yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan, termasuk didalamnya jabatan dalam kesekretariatan lembaga tertinggi/tinggi negara dan kepaniteraan pengadilan. Jabatan karier adalah jabatan struktural dan fungsional yang hanya dapat diduduki oleh PNS setelah memenuhi syarat yang ditentukan. Dan jabatan organik adalah jabatan negeri yang menjadi tugas pokok pada suatu satuan organisasi pemerintah.
Terkait dengan pengertian jabatan karier, jenis jabatan ada tiga, yaitu jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu, dan jabatan fungsional umum.
1) Jabatan Struktural
Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi. Berikut contoh nomenklatur jabatan struktural dalam suatu peta jabatan.
29
CONTOH PETA JABATAN
Rekapitulasi Kekuatan Pegawai
Struktur Organisasi
Lengkap dengan Golru & Pendidikan
Beban Kerja
Nomenklatur Fungsional dengan Jumlah
Nomenklatur jabatan struktural dalam contoh peta jabatan di atas meliputi: Direktur Perencanaan Kepegawaian dan Formasi, Kasubdit. Perencanaan Formasi Pegawai, Kasie Penyusunan Perencanaan Formasi Pegawai A, Kasie Penyusunan Perencanaan Formasi Pegawai B, Kasie Penyusunan Perencanaan Formasi Pegawai C, Kasie Pelayanan Direktorat, Kasubdit. Perencanaan Pengembangan Pegawai, Kasie Perencanaan Pengembangan Pegawai A, Kasie Perencanaan Pengembangan Pegawai B, Kasie Perencanaan Pengembangan Pegawai C, Kasubdit. Perencanaan Kompensasi Pegawai, Kasie Penyusunan Perencanaan Gaji Pegawai,Kasie Penyusunan Perencanaan Kesejahteraan Pegawai,
dan Kasie Penyusunan Perencanaan Tunjangan Pegawai.
Di lingkungan Kementerian Agama contoh nomenklatur jabatan struktural adalah sebagai berikut:
30
Nomenklatur jabatan struktural eselon I, meliputi: Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan. Nomenklatur jabatan struktural eselon II di lingkungan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, meliputi: Kepala Biro Perencanaan, Kepala Biro Kepegawaian, Kepala Biro Keuangan dan BMN, Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana, Kepala Biro Hukum dan
31
Kerjasama Luar Negeri, Kepala Biro Umum, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, dan Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat.
Nomenklatur jabatan struktural eselon II di lingkungan Sekretariat Inspektorat Jenderal, meliputi: Inspektur Wilayah I, Inspektur Wilayah II, Inspektur Wilayah III, Inspektur Wilayah IV, dan Inspektur Wilayah V.
Nomenklatur jabatan struktural eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, meliputi: Sekretaris Direktorat Jenderal, Direktur Pendidikan Madrasah, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, dan Direktur Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.
Nomenklatur jabatan struktural eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh, meliputi: Sekretaris Direktorat Jenderal, Direktur Pembinaan Haji, Direktur Pelayanan Haji, dan Direktur Pengelolaan BPIH dan Sistem Informasi Haji. Nomenklatur jabatan struktural eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, meliputi: Sekretaris Direktorat Jenderal, Dikretur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktur Penerangan Agama Islam, Direktur Pemberdayaan Zakat, dan Direktur Pemberdayaan Wakaf.
Nomenklatur jabatan struktural eselon II di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan terdiri atas: Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehidupan Keagamaan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah Keagamaan, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi; dan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan.
32
Nomenklatur jabatan struktural eselon III di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehidupan Keagamaan, meliputi: Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Aliran dan Pelayanan Keagamaan; Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Hubungan Antar Umat Beragama; dan Kepala Bidang Pelayanan Administrasi, Evaluasi, dan Pelaporan Hasil Penelitian dan Pengembangan.
Nomenklatur jabatan struktural eselon III di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan adalah: Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Formal; Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal; dan Kepala Bidang Pelayanan Administrasi, Evaluasi, dan Pelaporan Hasil Penelitian dan Pengembangan.
Nomenklatur jabatan struktural eselon III di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah Keagamaan adalah: Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Lektur Keagamaan, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan
Khazanah Keagamaan, dan Kepala Bidang Pelayanan
Administrasi, Evaluasi, dan Pelaporan Hasil Penelitian dan Pengembangan.
Nomenklatur jabatan struktural eselon III di lingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi adalah: Kepala Bidang Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan, Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan, dan Kepala Bidang Pelayanan Administrasi, Evaluasi, dan Pelaporan Hasil Pendidikan dan Pelatihan.
Nomenklatur jabatan struktural eselon III di lingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan adalah: Kepala Bidang Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan, Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan
33
Pelatihan, dan Kepala Bidang Pelayanan Administrasi, Evaluasi, dan Pelaporan Hasil Pendidikan dan Pelatihan.
2) Jabatan Fungsional Tertentu
Jabatan fungsional tertentu adalah jabatan yang tidak secara tegas disebutkan dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut fungsinya diperlukan oleh organisasi, dan kenaikan pangkatnya ditentukan berdasarkan pemenuhan angka kredit. Dari peta jabatan yang disampaikan maka contoh nomenklatur jabatan fungsional tertentu adalah Analis Kepegawaian.
Jabatan fungsioanl tertentu yang Kementerian Agama menjadi instansi pembinanya adalah JFT Penyuluh Agama. Adapun nomenklatur jabatan fungsional tertentu yang terdapat pada berbagai instansi secara nasional adalah sebagai berikut:
No Nama Jabatan Fungsional Tertentu Instansi Pembina
1. Peneliti LIPI
2. Widyaiswara LAN
3. Perawat Kementerian Kesehatan
4. Pengawas Ketenagakerjaan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 5. Pengamat Meteorologi dan Geofisika Kementerian
Perhubungan
6. Penyuluh Kehutanan Kementerian Kehutanan 7. Pranata Hubungan Masyarakat LIN
8. Pekerja Sosial Kementerian Sosial
9. Pengawas Keselamatan Pelayaran Kementerian Perhubungan 10. Teknisi Penerbangan Kementerian
Perhubungan 11. Penguji Mutu Barang Kementerian
Perdagangan
12. Jaksa Kejaksaan Agung
13. Pemeriksa Bea & Cukai Kementerian Keuangan
14, Pranata Komputer BPS
15. Teknisi Siaran Kementerian Keuangan 16. Andalan Siaran Kementerian Keuangan 17. Adikara Siaran Kementerian Keuangan 18. Polisi Kehutanan Kementerian Kehutanan
19. Instruktur Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
20. Pranata Nuklir BATAN
34
22. Agen BIN
23. Teknisi LITKAYASA Kementerian Negara Riset dan Teknologi
24. Arsiparis ANRI
25. Statistisi BPS
26. Penera Kementerian
Perdagangan
27. Pengendali Ekosistem Hutan Kementerian Kehutanan 28. Operator Transmisi Sandi LSN
29. Sandiman LSN
30. Penyuluh Perindag Kementerian Perdagangan
31. Perekayasa Kementerian Negara
Riset dan Teknologi & BPPT
32. Pemeriksa Paten Kementerian Hukum Dan Ham
33. Pemeriksa Merek Kementerian Hukum Dan Ham
34. Pemeriksa Pajak Kementerian Keuangan
35. Guru Kementerian Pendidikan
Nasional
36. Penggerak Swadaya Masyarakat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
37. Auditor BPKP
38. Pengawas Sekolah Kementerian Pendidikan Nasional
39. Pengamat Gunung Api Kementerian ESDM
40. Dokter Kementerian Kesehatan
41. Dokter Gigi Kementerian Kesehatan
42. Diplomat Kementerian Luar
Negeri
43. Pustakawan PERPUSNAS
44. Penilai Pajak Bumi dan Bangunan Kementerian Keuangan 45. Penyuluh Keluarga Berencana BKKBN
46. Penyuluh Pertanian Kementerian Pertanian 47. Pamong Belajar Kementerian Pendidikan
Nasional
48. Dosen Kementerian Pendidikan
Nasional
49. Penyuluh Agama Kementerian Agama
50. Analis Kepegawaian BKN
51. Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan
52. Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan
Kementerian Pertanian
53. Pengawas Benih Tanaman Kementerian Pertanian 54. Pengawas Benih Ikan Kementerian Kelautan
dan Perikanan
35
56. Paramedik Veteriner Kementerian Pertanian 57. Pengawas Bibit Ternak Kementerian Pertanian
58. Pamong Budaya Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata
59. Penyelidik Bumi Kementerian ESDM
60. Teknik Pengairan Kementerian Pekerjaan Umum
61. Teknik Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum
62. Teknik Tata Bangunan dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum
63. Teknik Penyehatan Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
64. Pengawas Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan
65. Pengawas Farmasi dan makanan Kementerian Kesehatan
66. Apoteker Kementerian Kesehatan
67. Asisten Apoteker Kementerian Kesehatan 68. Pranata Laboratorium Kesehatan Kementerian Kesehatan 69. Pengantar Kerja Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi 70. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan 71. Epidemolog Kesehatan Kementerian Kesehatan 72. Entomolog Kesehatan Kementerian Kesehatan
73. Sanitarian Kementerian Kesehatan
74. Perancang Peraturan Perundang-Undangan
Kementerian Hukum Dan Ham
75. Administrator Kesehatan Kementerian Kesehatan
76. Perencana BAPPENAS
77. Perawat Gigi Kementerian Kesehatan
78. Nutrisionis Kementerian Kesehatan
79. Bidan Kementerian Kesehatan
80. Penilik Kementerian Pendidikan
Nasional
81. Inspektur Ketenagalistrikan Kementerian ESDM 82. Inspektur Tambang Kementerian ESDM 83. Inspektur Minyak dan Gas Kementerian ESDM 84. Pengendali Dampak Lingkungan Kementerian Negara
Lingkungan Hidup
85. Radio Grafer Kementerian Kesehatan
86. Surveyor Pemetaan BAKOSURTANAL
87. Perekam Medis Kementerian Kesehatan
88. Teknisi Elektromedis Kementerian Kesehatan 89. Penguji Kendaraan Bermotor Kementerian
Perhubungan
90. Fisioterapis Kementerian Kesehatan
91. Pengawas Mutu Pakan Kementerian Pertanian
92. Penghulu Kementerian Agama
36
Perhubungan
94. Refraksionis Optisien Kementerian Kesehatan 95. Terapis Wicara Kementerian Kesehatan 96. Ortotis Prostetis Kementerian Kesehatan 97. Okupasi Terapis Kementerian Kesehatan 98. Penyuluh pajak Kementerian Kesehatan 99. Pengawas Mutu Hasil Pertanian Kementerian Pertanian
100. Penerjemah Sekretariat Negara
101. Teknisi Transfusi Darah Kementerian Kesehatan
102. Teknisi Gigi Kementerian Kesehatan
103. Kataloger Kementerian
Pertahanan
104. Penata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
105. Penyuluh Sosial Kementerian Sosial 106. Psikolog Klinis Kementerian Kesehatan 107. Fisikawan Medis Kementerian Kesehatan 108. Dokter Pendidik Klinis Kementerian Kesehatan 109. Penyuluh Perikanan Kementerian Kelautan
dan Perikanan
110. Pengembang Teknologi Pembelajaran Kementerian Pendidikan Nasional
111. Mediator Hubungan Industrial Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 112. Pengawas Penyelenggraan Urusan
Pemerintahan di Daerah
Kementerian Dalam negeri
113. Pranata Laboratorium Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional
114. Pemeriksa BPK
3) Jabatan Fungsional Umum
Jabatan fungsional umum adalah jabatan yang tidak secara tegas disebutkan dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut fungsinya diperlukan oleh organisasi, dan kenaikan pangkatnya tidak ditentukan berdasarkan pemenuhan angka kredit. Dari peta jabatan yang disampaikan maka contoh nomenklatur jabatan fungsional umum adalah Pengolah Data Formasi, Penyusun Formasi, Sekretaris, Pengadministrasi Data, Caraka, Operator Komputer.
b. Melakukan Identifikasi Terhadap Jenis Tugas Yang Dominan Pada Uraian Tugas Suatu Jabatan.
Pada nomenklatur yang belum tercantum dalam struktur organisasi maupun dalam suatu peraturan, seperti PP, Permenpan, dll dapat
37
dirumuskan dengan cara mengidentifikasi jenis tugas yang dominan pada uraian tugas suatu jabatan.
Berikut contoh perumusan nama jabatan dengan cara mengidentifikasi jenis tugas yang dominan pada uraian tugas suatu jabatan.
Uraian Tugas Jabatan X meliputi:
1) Menyusun rencana kegiatan koordinator urusan rumah tangga. 2) Melakukan pengelolaan kendaraan dinas.
3) Melakukan pengaturan ruangan rapat.
4) Melaksanakan pengawasan kebersihan gedung dan halaman. 5) Melaksanakan pengaturan upacara bendera.
6) Melaksanakan pengurusan tagihan listrik / telephone / air.
Dari enam uraian tugas jabatan X, yang dominan adalah tugas terkait dengan urusan rumah tangga, seperti: pengelolaan kendaraan dinas, pengaturan ruang rapat, pengawasan kebersihan gedung dan halaman, pengaturan upacara bendera, hingga mengurus tagihan listrik/telepon/air. Sebelum ditentukan nomenklatur jabatan berdasarkan jenis tugas yang dominan, dapat disusun ikhtisar jabatannya. Ikhtisar jabatan untuk ke enam uraian tugas di atas adalah:
Menyusun rencana dan melakukan pengelolaan segala urusan rumah tangga dalam lingkup Dinas Pendidikan sesuai aturan yang berlaku agar tugas berjalan dengan baik.
Dari identifikasi jenis tugas yang dominan maka dapat dirumuskan nomenklatur jabatannya, yaitu: PENATA KERUMAHTANGGAAN (JFU). C. TUGAS/LATIHAN 2
Buatlah 3 (tiga) kelompok kerja untuk membahas Pengertian dan Teknik Perumusan Nomenklatur Jabatan. Kelompok 1 membahas beberapa pengertian nomenklatur jabatan, kelompok 2 membahas pengertian dan cara perumusan uraian tugas untuk suatu jabatan, kelompok 3 membahas
38
beberapa contoh nomenklatur untuk suatu jabatan struktural, fungsional tertentu, dan fungsional umum. Diskusikan dan rumuskan hasilnya selama 45 menit oleh masing-masing kelompok, kemudian dipresentasikan di depan kelas masing-masing 15 menit oleh setiap kelompok untuk meminta tanggapan, kritik dan masukan dari kelompok lain. Diskusi difasilitasi dan dibimbing oleh nara sumber (widyaiswara).
D. RANGKUMAN
1. Ada enam pengertian nomenklatur jabatan yang disampaikan dalam materi ini, dua diantaranya adalah. 1) Nomenklatur jabatan adalah salah satu bagian dari identitas suatu jabatan. Bagian yang lain dari identitas jabatan adalah kode jabatan, nama unit kerja dimana jabatan itu berada, instansi kementerian tempat unit kerja, nama jabatan atasan langsung, dan lokasi/letak geografis (kota dan propinsi) dimana menjabat (KMA Nomor 158 Tahun 2010); 2) Nomenklatur jabatan adalah sebutan untuk memberi ciri dan gambaran atas isi jabatan yang berupa sekelompok tugas yang melembaga atau menyatu dalam suatu wadah jabatan (Perka BKN Nomor 12 Tahun 2011).
Dari keenam pengertian yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa nomenklatur jabatan adalah rumusan nama jabatan yang harus dapat menggambarkan tugas-tugas yang terkandung di dalamnya. Nama jabatan dimaksudkan untuk memberikan identitas atas jabatan atau menunjukkan integritas suatu jabatan.
2. Perumusan nomenklatur suatu jabatan dilaksanakan dengan cara: a. Melakukan Identifikasi Terhadap Jenis Jabatannya.
Menurut UU Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian ada beberapa penjelasan mengenai jabatan, yaitu jabatan, jabatan negeri, jabatan karier, dan jabatan organik. Terkait dengan pengertian jabatan karier, jenis jabatan ada tiga, yaitu jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu, dan jabatan fungsional umum.
39
b. Melakukan Identifikasi Terhadap Jenis Tugas Yang Dominan Pada Uraian Tugas Suatu Jabatan.
Pada nomenklatur yang belum tercantum dalam struktur organisasi maupun dalam suatu peraturan, seperti PP, Permenpan, dll dapat dirumuskan dengan cara mengidentifikasi jenis tugas yang dominan pada uraian tugas suatu jabatan.
E. EVALUASI MATERI POKOK 2
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat.
1. Nomenklatur jabatan adalah sebutan untuk memberi ciri dan gambaran atas isi jabatan yang berupa sekelompok… yang melembaga atau menyatu dalam suatu wadah jabatan.
a. jabatan b. kegiatan c. elemen d. tugas
2. Nama jabatan dimaksudkan untuk memberikan identitas atas… atau menunjukkan integritas suatu jabatan.
a. jabatan b. kegiatan c. elemen d. tugas
3. Keputusan Menteri Agama (KMA-RI) Nomor… Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementerian Agama, yang didalamnya memuat salah satu butir informasi jabatan berupa nama jabatan.
a. 157 b. 158 c. 159 d. 160
40
4. Perka BKN Nomor .. Tahun 2011 adalah tentang pedoman penyusunan analisis jabatan, yang didalamnya memuat salah satu butir informasi jabatan berupa nama jabatan.
a. 12 b. 13 c. 14 d. 15
5. Perumusan nomenklatur jabatan pada suatu unit organisasi dilaksanakan dengan dua cara, yaitu:
a. Melakukan identifikasi terhadap jenis kegiatan dan jenis tugas yang dominan pada uraian tugas suatu jabatan.
b. Melakukan identifikasi terhadap jenis jabatannya dan jenis tugas yang dominan pada uraian tugas suatu jabatan.
c. Melakukan identifikasi terhadap jenis jabatannya dan jenis kegiatan yang dominan pada uraian tugas suatu jabatan.
d. Melakukan identifikasi terhadap jenis jabatannya dan jenis elemen yang dominan pada uraian tugas suatu jabatan.
6. Terkait dengan pengertian jabatan karier, jenis jabatan ada tiga, yaitu jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu, dan jabatan…
a. negeri b. organik
c. fungsional umum d. negara
7. Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam…. a. tupoksi
b. unit kerja
c. satuan organisasi d. struktur organisasi
41
8. Jabatan fungsional tertentu adalah jabatan yang tidak secara tegas disebutkan dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut fungsinya diperlukan oleh organisasi, dan… ditentukan berdasarkan pemenuhan angka kredit..
a. kenaikan pangkatnya b. kenaikan gajinya
c. kenaikan tunjangannya d. kenaikan jabatannya
9. Jabatan fungsional umum adalah jabatan yang tidak secara tegas disebutkan dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut fungsinya diperlukan oleh organisasi, dan kenaikan pangkatnya tidak ditentukan berdasarkan pemenuhan angka kredit. Contoh nomenklatur jabatan fungsional umum adalah…
a. pranataKomputer
b. operator Komputer
c. analis kepegawaian
d. peneliti
10. Contoh nomenklatur jabatan fungsional tertentu adalah a. pengolah data kepegawaian
b. caraka
c. analis kepegawaian
d. kasubbag kepegawaian
F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban yang tersedia di bagian belakang modul ini. Apabila jawaban Saudara benar 80% ke atas, maka Saudara dapat melanjutkan kegiatan belajar berikutnya, apabila kurang dari 80% berarti harus mengulangi membaca modul ini.
42
BAB V
PENUTUP
A. EVALUASI KEGIATAN BELAJAR
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat : 1. Uraian tugas adalah….
a. Rincian informasi jabatan
b. Sekumpulan kegiatan riil yang harus dikerjakan c. Rincian spesifikasi jabatan
d. Rincian syarat jabatan
2. Uraian tugas sebaiknya dirumuskan dengan sistematis. Yang dimaksud dengan ‘sistematis’ disini adalah ….
a. Memenuhi kriteria tertentu.
b. Mengandung formula what-how-why.
c. Memenuhi aturan, bentuk, dan syarat-syarat tertentu.
d. Merupakan tugas yang riil dikerjakan oleh pemangku jabatan.
3. Uraian tugas sebaiknya dirumuskan dengan jelas. Yang dimaksud dengan ‘Jelas’ disini adalah ….
a. Isi dan maksudnya dapat dipahami oleh pembaca. b. Isi dan maksudnya ditulis dalam kalimat sederhana.
c. Isi dan maksudnya tidak multi tafsir. d. Isi dan maksudnya tidak berbelit.
4. Uraian tugas sebaiknya dirumuskan dengan ringkas. Yang dimaksud dengan ‘ringkas’ disini adalah ….
a. Menggunakan kata-kata dalam satu kalimat.
b. Menggunakan kata-kata kunci dari tupoksi menjadi suatu kalimat. c. Menggunakan sedikit mungkin kata majemuk dalam membuat kalimat
43
d. Menggunakan kata-kata dan kalimat yang singkat dan benar, sehingga pembacanya tidak perlu waktu yang lama untuk memahaminya.
5. Uraian tugas sebaiknya dirumuskan dengan tepat. Yang dimaksud dengan ‘tepat’ disini adalah ….
a. Menyajikan uraian yang sesuai dan cocok seperti apa yang dimaksudkan oleh isi jabatan.
b. Menyajikan uraian yang sesuai dan cocok dengann formula w-h-w. c. Menyajikan uraian yang sesuai dan cocok dengan syarat jabatan. d. Menyajikan uraian yang sesuai dan cocok dengan ikhtisar jabatan. 6. Uraian tugas sebaiknya dirumuskan dengan taat azaz. Yang dimaksud
dengan ‘taat azaz’ disini adalah ….
a. Kata-kata dan kalimat tersebut isinya menunjukkan formula w-h-w. b. Kata-kata dan kalimat tersebut isinya menunjukkan maksud dan arah
yang sama.
c. Kata-kata dan kalimat tersebut isinya menunjukkan tugas yang riil dikerjakan oleh pemangku jabatan.
d. Kata-kata dan kalimat tersebut isinya menunjukkan tupoksi.
7. Uraian tugas sebaiknya dirumuskan dengan akurat. Yang dimaksud dengan ‘akurat’ disini adalah ….
a. Disusun secara sistematis.
b. Disusun sesuai alur pikir manajemen (P-O-A-C). c. Disusun secara teliti, tidak kurang, dan tidak lebih.
d. Disusun mulai uraian tugas yang ringan sampai yang berat.
8. Uraian tugas: Mewawancarai pencari kerja dengan menanyakan nama
pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki untuk mengetahui identitasnya. sebaiknya dirumuskan dengan jelas. Dalam kalimat
tersebut formula how-nya adalah …. a. Mewawancarai pencari kerja.
b. Dengan menanyakan nama pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki.
44
c. Untuk mengetahui identitasnya. sebaiknya dirumuskan dengan jelas. d. Mewawancarai pencari kerja dengan menanyakan nama pendidikan,
dan pengalaman yang dimiliki untuk mengetahui identitasnya.
9. Penulisan uraian tugas dalam suatu kalimat yang memuat formula, yaitu ….
a. Apa yang dikerjakan, Kapan waktu mengerjakan, dan Mengapa tugas itu harus dikerjakan.
b. Apa yang dikerjakan, Siapa yang mengerjakan, dan Mengapa tugas itu harus dikerjakan.
c. Apa yang dikerjakan, Bagaimana cara mengerjakan, dan Mengapa tugas itu harus dikerjakan.
d. Apa yang dikerjakan, Bagaimana cara mengerjakan, dan Dengan alat apa tugas itu harus dikerjakan.
10. Nomenklatur jabatan adalah sebutan untuk memberi ciri dan gambaran atas isi jabatan yang berupa sekelompok… yang melembaga atau menyatu dalam suatu wadah jabatan.
a. jabatan b. kegiatan c. elemen d. tugas
11. Nama jabatan dimaksudkan untuk memberikan identitas atas… atau menunjukkan integritas suatu jabatan.
a. jabatan b. kegiatan c. elemen d. tugas
12. Keputusan Menteri Agama (KMA-RI) Nomor… Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementerian Agama, yang didalamnya memuat salah satu butir informasi jabatan berupa nama jabatan.
45
b. 158 c. 159 d. 160
13. Perka BKN Nomor .. Tahun 2011 adalah tentang pedoman penyusunan analisis jabatan, yang didalamnya memuat salah satu butir informasi jabatan berupa nama jabatan.
a. 12 b. 13 c. 14 d. 15
14. Perumusan nomenklatur jabatan pada suatu unit organisasi dilaksanakan dengan dua cara, yaitu:
a. Melakukan identifikasi terhadap jenis kegiatan dan jenis tugas yang dominan pada uraian tugas suatu jabatan.
b. Melakukan identifikasi terhadap jenis jabatannya dan jenis tugas yang dominan pada uraian tugas suatu jabatan.
c. Melakukan identifikasi terhadap jenis jabatannya dan jenis kegiatan yang dominan pada uraian tugas suatu jabatan.
d.Melakukan identifikasi terhadap jenis jabatannya dan jenis elemen yang dominan pada uraian tugas suatu jabatan.
15. Terkait dengan pengertian jabatan karier, jenis jabatan ada tiga, yaitu jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu, dan jabatan…
a. negeri b. organik
c. fungsional umum d. negara
16. Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam…. a. tupoksi