1
TUGAS MANDIRI
“PERSEPSI”
PERAN MAHASISWA DALAM PENANGGULANGAN
NARKOBA
PSIKOLOGI
NAMA
: SYATORI EFENDI
NPM
: 111110005
DOSEN
: ANGEL PURWANTI
2
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana dengan topik “PERSEPSI” Peran Serta Mahasiswa Dalam Penanggulangan Narkoba.
Berharap Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pengaruh dampak buruknya penggunaan Narkoba di lingkungan masyarakat, juga membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi kita semua, saya akui Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kritik konstruktif para pembaca sangat saya harapkan guna memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah agar kedepannya bisa lebih baik.
Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk Mengikuti Ujian Tengah Semester guna mendapatkan nilai yang baik di mata kuliah Psikologi di UNIVERSITAS PUTERA BATAM Kepri. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
3 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... 1 KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI ... 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 4
B. Rumusan Masalahan ... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Narkoba ... 6
B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada PenggunanNarkoba ... 6
C. Jenis-Jenis Narkoba Yang di Salahgunakan dan Peredarannya . 7 D. Peran Mahasiswa Dalam Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba ... ... 14
E. Akibat Penyalahgunaan Narkoba ... 15
F. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan agama ... 15
G. Ciri-Ciri Bagi Pengguna Narkoba ... 16
H. Kendala ... 17
I. Solusi ... 17
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 18
B. Saran ... 18
4 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagaimana kita ketahui, generasi muda adalah tonggak keberlangsungan masa depan bangsa Indonesia. Mereka adalah harapan kita, sinar matahari yang akan memberikan warna bagi Negara di masa depan. Oleh karena itu, menjaga mereka agar tidak terpengaruh oleh bahaya Narkoba adalah kewajiban semua pihak.
Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya.
Penyalahgunaan narkoba akhir-akhir ini dirasakan semakin hari semakin meningkat. Hasil survei menurut data yang di dapat dari penelitian baik oleh pemerintah maupun badan-badan swasta yang peduli membuktikan dikalangan mahasiswa (9,9 %), SLTA (4,8 %), dan (14 %). ...…alkohol, psikotropika. Kebanyakan pelakunya adalah mahasiswa dan remaja belasan tahun, mereka pasti sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsi narkoba, tapi mengapa mereka menggunakannya.
Narkoba adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara menaruh obat tersebut ke dalam tubuhnya. NAPZA psikotropika berpengaruh terhadap system pusat syaraf (otak dan tulang belakang) yang dapat mempengaruhi perasaan, persepsi dan kesadaran seseorang berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi. Dengan timbulnya efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok masyarakat terutama di kalangan mahasiswa ingin mengunakan narkotika untuk menghilangkan stres atau depresi karena kebanyakan dari mereka yang terjerumus
5
dalam masalah narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga broken home, sejarah kekerasan dalam keluarga bisa juga karena merasa tidak memiliki teman dalam pergaulannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka saya menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
Bahaya narkoba terhadap generasi penerus bangsa ? Gejala-gejala yang timbul akibat mengkonsumsi narkoba ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahaya Narkoba terhadap generasi muda penerus bangsa. Manfaat yang saya harapkan sebagai bahan masukan bagi mahasiswa dalam penanganan masalah penyalahgunaan narkoba di lingkungan masyarakat.
6 BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Narkoba
Narkotika dan Obat-obatan Terlarang adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya. Bahaya bila menggunakan Narkoba tidak sesuai dengan peraturan yaitu adanya adiksi/ketergantungan obat (ketagihan).
Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik/periodik sehingga penderita kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan masyarakat. Orang-orang yang sudah terlibat pada penyalahgunaan Narkotika pada mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang normal. Lama-lama pengguna obat menjadi kebiasaan, setelah biasa menggunakan Narkoba kemudian untuk menimbulkan efek yang sama diperlukan dosis yang lebih tinggi (toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi ketergantungan, merasa tidak dapat hidup tanpa Narkotika.
2.2 Kemungkinan yang terjadi pada pengguna Narkoba
Banyak orang beranggapan bagi mereka yang sudah mengkonsumsi Narkoba secara berlebihan beresiko sebagai berikut :
a. Sebanyak 60% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan kematian karena zat-zat yang terkandung dalam Narkotika mengganggu sistem kekebalan tubuh mereka sehingga dalam waktu yang relatif singkat bisa merenggut jiwa si pemakai.
b. Sebanyak 20% orang beranggapan bahwa pengguna Narkotika dapat bertindak nekat/bunuh diri karena pemakai cenderung memiliki sifat acuh tak acuh terhadap lingkungannya. Ia menganggap dirinya tidak berguna bagi lingkungannya ini yang memacunya untuk bertindak nekat.
c. Sebanyak 15% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan hilangnya kontrol bagi si pemakainya, karena setelah mengkonsumsi
7
Narkotika. Zat-zat yang terkandung di dalamnya langsung bekerja menyerang syaraf pada otak yang cenderung membuat tidak sabar dan lepas kontrol.
d. Sebanyak 5% orang beranggapan bahwa Narkotika menimbulkan penyakit bagi pemakainya. Karena di dalam Narkotika mengandung zat yang mempunyai efek samping yang menimbulkan penyakit baru.
2.3 Jenis-jenis Narkoba Yang Disalahgunakan dan Peredarannya
Narkoba meliputi : I. Narkotika
Zat berasal dari tanaman dan bukan tanaman. a. Tanaman
Opium atau candu/morfin yaitu olahan getah tanaman papaver somniferum tidak terdapat di Indonesia, tetapi diselundupkan di Indonesia.
Cannabis Sativa atau Marihuana atau Ganja banyak ditanam di Indonesia.
b. Bukan tanaman
Semi sintetik adalah zat yang diproses secara ekstraksi, isolasi disebutalkaloid opium. Contoh : Heroin, Kodein, Morfin.
Sintetik diperoleh melalui proses kimia bahan baku kimia, menghasilkan zat baru yang mempunyai efek narkotika dan diperlukan medis untuk penelitian serta penghilang rasa sakit (analgesic) seperti penekan batuk (antitusif). Contoh : Amfetamin, Metadon, Petidin, Deksamfetamin.
8
Narkoba Yang Sering di Salahgunakan : I. HEROIN
Nama : Putauw, PT, bedak, putih, Brown Sugar, Benana, Smaek, Horse, Hammer, Snow White Brown.
Asal : Papaver Somniferum.
Bentuk : Seperti bedak berwarna putih, rasa pahit, terdapat paket hemat, dijual sebesar ujung kuku/ibu jari dalam kemasan kertas.
Cara Pakai : Dihirup, dihisap, ditelan dan disuntikkan lewat tangan, kaki, leher. Efek : Mual, mengantuk, cadel, pendiam, mata sayu, muka pucat, tidak konsentrasi, hidung gatal-gatal.
Gejala putus obat Sebelum memakai:
Tulang otot sendi terasa nyeri, demam, takut air Keringat keluar berlebihan
Takut kedinginan, bulu kuduk berdiri Mata berair, hidung berair
Mual-mual, perut sakit, diare Tidak suka makan
Tidak bisa bekerja (lemas) Setelah memakai:
Fly (berkhayal), mata sembab kadang muntah Jantung berdebar, mata susah bangun
9
Bahaya:
Hepatitis B, C, AIDS, HIV
Menstruasi terganggu, infertilitas (impotensi) Abses (jika pakai suntik)
Tubuh kurus, pucat, kurang gizi Sulit buang air besar
Mudah terserang radang paru, TBC paru, radang hati, empedu, ginjal II. GANJA
Nama : Ganja, cimeng, gelek, daun, rumput, jayus, jum, barang, marihuana, bang bunga, ikat, labang, hijau
Jenis-jenis : Stick, daun atau tembakau, hashish (minyak/lemak ganja)
Bentuk : Daun kering atau dalam bentuk rajangan kering, dimasukkan dalam amplop.
Daun basah, runcing berjari-jari ganjil 5, 7, 9 dst.
Cara Pakai : Dilinting seperti rokok, dihisap dan dimakan, minyak ganja bisa dioles pada rokok biasa
Efek :
Jantung berdebar-debar, Tidak bergairah, cepat marah, sensitif, Perasaan tidak tenang, eforia, kurang percaya diri, rasa letih/malas
Gejala putus obat:
Sebenarnya hanya faktor psikis dan sugesti yang lebih dominan, apabila tidak memakai ganja
10
Bahaya:
Untuk pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai menjadi linglung III. EKSTASI
Nama : Kancing, XTC, Inex, Adam, Hug-Drug, Essence, Disco, Biscuits, Venus, Yupie, Butterfly, Elektrix, Gober, Beladin
Bentuk : Pil, serbuk, kapsul. Cara Pakai :
Diminum dengan air atau yang lain Efek :
Mulut kering, gigi berkerut-kerut
Banyak berkeringat dingin, nafsu makan kurang Badan tak terkendali geraknya (triping)
Denyut jantung, nadi bertambah Tekanan darah naik
Rasa percaya diri tinggi Keintiman bertambah Gejala putus obat : Rasa letih, malas
Mudah tersinggung, emosi labil Sulit tidur, mimpi buruk jika tidur Depresi, mata kabur
11
Bahaya:
Paranoid (rasa takut berlebihan, curiga yang berlebihan) Pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai bisa linglung Merusak syaraf otak
Pucat kurang darah Kurus kurang gizi Penyakit Parkinson
IV. SHABU-SHABU (Methyl – Amphetamin) Nama : Ubas, SS, Mecin
Bentuk : Bubuk atau kristal
Jenis : Gold silver, coconut, crystal, blue ice, tebu
Cara Pakai : Dibakar di atas kertas timah dan dihisap melalui alat yang disebut bong
Pemakai bisa diindikasikan : Tidak tenang (cemas), mudah marah, dapat cepat lelah, mata nanar, tidak bersemangat, tidak beraktifitas, keringat berlebihan dan bahu, wajah pucat, lidah warna putih, nafsu makan kurang, susah tidur (2-3 hari), jantung berdebar-debar, banyak omong, percaya diri tinggi.
Efek:
Sebelum memakai gelisah, ngantuk, lemas, tidak bergairah Jika sudah memakai, agresif, hiperaktif dan percaya diri tinggi Gejala putus obat
12
Faktor sugesti yang dominan apabila tidak memakai Mudah capek, rasa lebih malas, malas hidup
Bahaya:
Paranoid (rasa takut berlebihan)
Pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai bisa linglung Merusak syaraf otak
Kanker hati
Terjadinya gejala psikotik (gila) V. ALKOHOL
Nama : Etanol atau Ethyl Alkohol
Jenis : Bir, wiski, gin, vodka, martini, brem, arak, ciu, saquer, tuak, johny walker (topi miring), black and white (kam-put, kambing putih)
Bentuk Cairan, berupa minuman Cara Pakai Diminum / ditelan Efek :
Mabuk teler, Muka merah, banyak bicara, bicara cadel, Jalan sempoyongan, konsentrasi kurang
Bola mata bergerak-gerak Gejala putus obat :
Mual, muntah, lemah, letih
13
Tangan, lidah, kelopak mata gemetar Cemas, depresi, mudah tersinggung Gangguan kesadaran
Bahaya:
Kanker hati, cacat pada janin
Perdarahan lambung, radang pankreas Penyakit otot, pikun
VI. INHALANSIA dan SOLVEN
Nama : Lem karet, aerosol spray, aceton, gas N2O2, pelumas, thinner, terpentine, DDT, pestisida, zat pewarna
Bentuk : Cairan, gas
Efek : Timbul ilusi, halusinasi, Kemampuan persepsi yang salah Bahaya:
Merasa dirinya bisa terbang, sehingga bisa terjun dari tempat tinggi tanpa mati Keracunan akut, bisa mati mendadak akibat menghisap inhalansia
Kejang saluran nafas
Keracunan kronis merusak organ tubuh otak, ginjal, paru-paru, jantung, sunsum tulang
14 2.4 Peran Mahasiswa Dalam Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba
Perguruan Tinggi sebagai Lembaga Pendidikan jenjang terakhir dari pendidikan formal yang mempunyai tiga misi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Peran yang dilakukan oleh mahasiswa sangatlah besar dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkotika dan sejenisnya.
Langkah yang ditempuh antara lain dengan tindakan sebagai berikut :
a. Menghindari diri dari Penyalahgunaan Narkoba dan memerangi peredarannya.
b. Memperhatikan kegiatan teman mahasiswanya agar tidak terlibat Penyalahgunaan Narkoba.
c. Memberi nasehat dan penyuluhan kepada rekan mahasiswanya untuk menjauhi Penyalahgunaan Narkoba.
d. Memberitahukan kepada Dosen atau Rektorat serta orang tua mahasiswa tentang keterlibatan teman yang terlibat Penyalahgunaan Narkoba.
e. Turut serta di lingkungan tempat tinggalnya sebagai warga negara yang baik memberikan penyuluhan dan penerangan tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba.
f. Melaporkan kepada Kepolisian setempat bilamana mengetahui, melihat, dan mendengar tentang Penyalahgunaan Narkoba.
g. Sebagai Generasi Penerus menyelamatkan Bangsa agar Indonesia bebas dari bahaya peredaran Narkoba.
2.5 Akibat Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan Narkoba akan mempengaruhi sifat seseorang dan menimbulkan bermacam-macam bahaya antara lain :
I. Terhadap diri sendiri
mampu merubah kepribadiannya
15 Pelupa, pikiran kacau, acuh tak acuh dan selalu merasa tertekan
suka berhubungan seks
tidak segan-segan menyiksa diri
menjadi seorang pemalas
semangat belajar menurun
Apathis, pendiam, dan menyendiri II. Terhadap keluarga
suka mencuri barang yang ada di rumahnya sendiri
mencemarkan nama baik keluarga
melawan kepada orang tua III. Terhadap masyarakat
melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat
melakukan tindak kriminal
mengganggu ketertiban umum
2.6 Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama
Say no to drug! Ini merupakan slogan yang sangat sederhana namun memiliki implikasi yang kompleks terkait dengan harapan yang harus diwujudkan, usaha berikut kebijakannya yang mesti diimplementasikan. Say no to drug, bukan hanya sebuah slogan, ini adalah tanggung jawab organisasi berbasis keagamaan, pemerintah, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), lembaga hukum, serta tanggung jawab kita bersama untuk meningkatkan dan memberdayakan masyarakat kita menuju kehidupan yang sehat baik dari aspek mental, jasmani, maupun spiritual. Di seluruh dunia banyak program yang didirikan dengan maksud mencegah penyalahgunaan Narkoba, atau untuk mengobati mereka yang terkena narkoba melalui kepercayaan dan praktek-praktek agama tertentu. Pendekatan ini banyak dilakukan di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya.
16
Penggunaan obat-obat terlarang termasuk penggunaan alkohol dan produk-produk tertentu. Terus merangkak naik dalam masyarakat terutama para remaja, dan di beberapa tempat, obat-obat terlarang tersebut telah menarik pemuda dalam dunia kejahatan dan kecanduan yang mematikan setiap orang, masyarakat, keluarga dan individu-individu serta penanaman nilai-nilai yang kuat, yang berakar dari kepercayaan agama merupakan faktor perlindungan yang efektif guna mencegah dampak pengguna narkoba sebagai tindakan yang beresiko tinggi. Riset menunjukkan bahwa kaum muda yang terlibat dalam komunitas keagamaan nampaknya tidak begitu rentan terhadap penggunaan Narkoba.
2.7 Ciri-Ciri Bagi Pengguna Narkoba
Pada pengguna Narkoba yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan atau efek sebagai berikut :
I. Efek yang ditimbulkan opium bagi penggunanya
muntah dan mual
Sakit kepala
II. Efek yang ditimbulkan kokain bagi penggunanya
nafsu makan hilang
denyut jantung dan tekanan darah meningkat
reaksi panik dan gelisah
III. Efek yang ditimbulkan cannabis sativa bagi penggunanya
menyebabkan khayalan, tingkah lakunya tidak terkontrol
melawan kepada orang tua dan mencemarkan nama baik keluarga. IV. Efek yang ditimbulkan heroin bagi penggunanya
17 2.8 Kendala
a. Kurangnya kerja sama antara aparat dengan masyarakat dalam mengungkap sindikat Narkotika.
b. Modus yang dijalankan pengedar Narkotika makin bervariasi dan terorganisir sehingga aparat mengalami hambatan dalam pengungkapannya.
c. Ketidaktegasan sanksi yang diberikan pemerintah kepada pelaku penyalahgunaan Narkotika.
d. Ketidaktahuan masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi Narkotika jika mereka sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsinya mengapa mereka masih juga memakainya.
e. Banyak berdiri tempat-tempat hiburan malam ilegal yang diduga menjadi peredaran gelap Narkotika.
f. Kampanye untuk menunjukkan bahaya penggunaan narkoba masih kurang bisa menggapai ke seluruh pelosok nusantara karena kurangnya dana.
2.9 Solusi
a. Mengadakan pendidikan secara mendalam pada setiap kasus Narkoba apa yang melatarbelakanginya.
b. Menutup/menyegel tempat hiburan malam yang telah diduga menjadi sarang peredaran narkoba.
c. Menindak tegas setiap pelaku penyalahgunaan Narkoba dengan hukuman yang berat agar mereka jera.
d. Pemerintah harus memperhatikan betul aparat-aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, hakim dan lain-lain agar tidak mempermainkan kasus narkoba dengan memberi hukuman yang ringan pada bandar-bandar narkoba yang tertangkap.
e. Dana yang dialokasikan untuk kampanye penanggulangan narkoba agar diperbesar baik dari APBN maupun APBD.
18 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada Makalah ini saya simpulkan beberapa inti pokok dari pembahasan
Narkoba merupakan segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke dalam tubuh berpengaruh terutama pada fungsi otak (susunan saraf pusat) dan sering menimbulkan ketergantungan (adiktif). Terjadi perubahan pada kesadaran, pikiran, perasaan, dan perilaku pemakainya.
Narkoba adalah obat terlarang sehingga siapapun yang mengkonsumsi atau menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat pada UU No.07 Tahun 1997 tentang Narkotika. Dilarang keras untuk mengkonsumsi dan menjualnya selain itu di dalam UU RI No.27 Tahun 1997 tentang Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan.
Demikianlah Peran Serta Mahasiswa Dalam Menanggulangi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba. Dengan harapan agar Mahasiswa UNIVERSITAS PUTERA BATAM menjadi Kader dan Generasi Penerus Bangsa yang sadar akan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, Perbuatan yang dapat mempengaruhi kredibilitas Bangsa dan Negara untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di waktu mendatang.
3.2 Saran
Di masyarakat ada 2 tipe dalam mengasingkan pecandu, pertama orang yang tidak tahu dan tidak mau peduli. Maka dari itu janganlah kita menjauhi para pecandu narkoba karena itu akan membuat pecandu terjerumus lebih dalam karena merasa kurang perhatian. Bagi para mahasiswa juga jangan berfikir negatif tentang pecandu narkoba, tetapi kita harus memberikan perhatian lebih sehingga para pecandu tidak merasa diasingkan dan terbuang.
19
Bagi para pecandu cobalah bersikap lebih terbuka terhadap orang yang di percaya (tepat) untuk mendapatkan respons yang baik dari mereka. Jangan takut untuk menuju perubahan. Intinya “DON’T BE AFFRAID TO SPEAK UP !!”.
20 DAFTAR PUSTAKA
Abimayu, Soli dan M. Thayeb Manrihu. 1984. Bimbingan dan Penyuluhan Di
Sekolah. Jakarta : CV. Rajawali.
Budianto. 1989. Narkoba dan Pengaruhnya, Ganeca Exact : Bandung. H.M. Rozy SE, MSc. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama. Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi
Orang tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.
Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA JAYA.