• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERIODE SATKER I. REALISASI ANGGARAN LELANG SERAPAN II. RINGKASAN CAPAIAN KEGIATAN PRIORITAS (F8K)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERIODE SATKER I. REALISASI ANGGARAN LELANG SERAPAN II. RINGKASAN CAPAIAN KEGIATAN PRIORITAS (F8K)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SATKER

Satker

BRPBAP3 ** - Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan **

Alamat

Jl. Makmur Daeng Sittaka No.129 Maros

Tlp

(0411) 371544

Fax

(0411) 371545

Email

maros@gmail.com

Website

http://bppbapmaros.kkp.go.id/

Pimpinan

Nama

Prof. Dr. Ir. Andi Akhmad Mustafa, MP

Email

maros@gmail.com

Telepon

-I. REALISASI ANGGARAN

Pagu

Rp. 13,251,059,000

Realisasi

Rp. 13,250,064,305

Anggaran

99.99 %

Fisik

100.00 %

Penjelasan

MASIH DIPA LAMA

SERAPAN

Belanja

Pagu

Realisasi

Progres

Pegawai

Rp. 8,684,509,000

Rp. 8,683,753,589

99.99 %

Barang

Rp. 4,185,634,000

Rp. 4,185,394,966

99.99 %

Modal

Rp. 380,916,000

Rp. 380,915,750

100.00

%

LELANG

Jumlah

:

2

Beproses

:

1

Anggaran

:

Rp. 1,325,250,000

Progres

:

12.50 %

II. RINGKASAN CAPAIAN KEGIATAN PRIORITAS (F8K)

No Kegiatan Anggaran Fisik Pencapaian

(2)

No Kegiatan Pencapaian

1 Subkegiatan 1 (Kelti Sumber Daya Lahan): “PemantauanLingkungan Sumberdaya Perikanan”.

Populasi vibrio tertinggi ditemukan pada sampel di bulan Juni di stasiun 2 yakni pada Vibrio koloni kuning = 1,4 x 102 cfu/mL dan koloni hijau 4,1 x 102 cfu/mL sedang pada bulan Maret di stasiun 4, bulan April di stasiun 1, 4 dan 5 serta bulan Juni di stasiun 5, 6, dan 8 tidak ditemukan populasi vibrio baik koloni kuning maupun hijau (Gambar).

Gambar. Populasi vibrio pada sampel air laut Teluk Awerange 2017 Realisasi keuangan 47,14% (Rp 65.991.117 dari Rp 140.000.000)

Subkegiatan 6 (Kelti Nutrisi dan Teknologi Pakan): “Pakan Prematurasi Udang Windu Pengayaan Pakan Komersial dengan Vitamin C dan E”.

Kelompok pertama telah dilakukan panen hewan uji (udang windu) setelah pemeliharaan selama 3 bulan di tambak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang windu yang diberi pakan dengan suplementasi vitamin C dan E memiliki bobot rata-rata 88,8 g untuk betina dan 70,9 g untuk jantan dengan sintasan 15,5%, dan pada udang yang diberi pakan kontrol (tanpa suplementasi vitamin C dan E) memiliki bobot rata-rata 87,8 g untuk betina dan 67,5 g untuk jantan dengan sintasan 10,5%. Hasil pengamatan secara visual tingkat kematangan gonad pada individu udang betina yang dipanen di tambak masih menunjukkan tingkat kemtangan gonad 1 (TKG 1) untuk kedua perlakuan. Pada saat ini masih sedang dilakukan pengamatan dan analisis respons immune, preparasi sampel jaringan untuk analisis kandungan vitamin C, E dan proksimat. Sisa udang yang dipelihara dalam bak beton sebagian telah memasuki TKG II dan III dan telah dilakukan pembedahan gonad untuk penyiapan sampel uji histologi dan analisis vitamin C dan E serta perhitungan jumlah kandungan sperma. Nilai kisaran peubah kualitas air tambak selama pemeliharaa meliputi salinitas 23-34 ppt, suhu air 28,75-33,45oC, pH 7,23-8,80; TAN 0,0681-0,0810 mg/L, nitrit 0,0010-0,1315 mg/L; dan alkalinitas 60 –120 mg/L.

Kelompok kedua telah dilakukan penebaran hewan uji udang windu fase prematurasi dengan bobot rata-rata 43 g untuk betina dan 41 g untuk jantan) dengan kepadatan 0,1/m2, dan saat ini sudah berlangsung pemeliharaan dan aplikasi pakan uji dalam tambak beton. Nilai kisaran peubah kualitas air tambak selama minggu ini meliputi salinitas 27-33 ppt, suhu air 26,14-31,17oC, pH 8,29-8,43; TAN 0,060-0,090 mg/L, nitrit < 0,002 mg/L; alkalinitas 92-104 mg/L.

Realisasi keuangan 25,47% (Rp 48.395.412 dari Rp 190.000.000) @>Xg+o

2 § Subkegiatan “Perbaikan Sistem Produksi dan Perakitan CalonInduk Mendukung Domestikasi Kepiting Bakau”:

Dalam beberapa minggu ke depan akan dilakukan pembersihan bak-bak pemeliharaan induk dan selanjutnya melakukan pengulangan penelitian kawin silang induk kepiting bakau.

§ Subkegiatan “Perbaikan Sistem Produksi Larva dan Perakitan Calon Induk Udang Windu Unggul SPF”: - Kegiatan rutin pemeliharaan hewan uji F0/G0/G1 di Multiplication Center dan tambak - Uji coba pematangan induk udang windu hasil domestikasi di Multiplication Center § Subkegiatan “Pakan Prematurasi Windu Pengayaan Pakan Komersial dengan Vitamin C dan E”. - Penyiapan sampel untuk analisa vitamin C, Vitamin E, proksimat tubuh udang. - Pengamatan kematangan gonad udang windu yang dipelihara dalam bak pematangan.

- Pembuatan pakan dan dan pemeliharaan udang windu fase prematurasi kelompok kedua di tambak beton. - Monitoring kualitas air.

§ Subkegiatan “Pencegahan Penyakit Udang Windu” Dalam satu minggu ke depan penelitian ini akan dilakukan: - Pemberian probiotik, herbal dan bakterin sesuai perlakuan

- Persiapan ekstrak mangrove secara perebusan

- Uji toksisitas miroalga penghasil kourum sensing terhadap larva udang windu - Uji toksisitas mikroalga penghasil kourum sensing terhadap larva udang windu Sampiling pertumbuhan udang (umur udang 2 bulan)

Hingga minggu pertama bulan Juli 2017, tokolan krablet dari kepiting hasil perkawinan silang hanya diperoleh sebanyak 143 ekor. Rendahnya produksi krablet karena pada waktu pemindahan dan penjarangan megalopa, air media pemeliharaan tidak ditambahkan oksitetrasiklin, yang biasanya air media pemeliharaan ditambahkan oksitetrasiklin sebanyak 1 ppm. Tidak dilakukan penambahan oksitetrasiklin dimaksudkan untuk melihat tingkat keberhasilan megalopa menjadi krablet tanpa penambahan oksitetrasiklin di wadah pemeliharaannya. Ukuran tokolan yang besar pada kisaran lebar karapas 12,5-16,5 mm dengan berat pada kisaran 0,27-0,68 g/ekor. Ukuran tokolan yang kecil, dengan lebar karapas 4,6-12,4 mm dengan berat pada kisaran 0,03- 0,26 g/ekor. Tokolan telah ditebar di tambak di ITP Marana ukuran 500 m2. Untuk selanjutnya akan dimonitor pertumbuhannya setiap bulan.

Pada tanggal 20 Juni 2017 telah dilakukan penebaran krablet sebanyak 450 ekor dari induk asal Kendari, ditambahkan ke campuran krablet yang ditebar tanggal 7 Juni 2017 yaitu krablet sebanyak 160 ekor dari induk asal Kendari., krablet sebanyak 400 ekor dari induk asal Balikpapan dan krablet sebanyak 400 ekor dari induk asal Maros. Akan dimonitor pertumbuhannya setiap bulan.

Realisasi keuangan 28,69% (Rp 43.034.100 dari Rp 150.000.000)

Subkegiatan 3 (Kelti Perbenihan, Genetika dan Bioteknologi): “Perbaikan Sistem Produksi Larva dan Perakitan Calon Induk Udang Windu Unggul SPF”.

Produksi larva SPF didukung oleh beberapa kegiatan litbang. Perbedaan kombinasi pakan induk memperlihatkan respons reproduksi induk dan larva yang berbeda. Induk yang diberi pakan A memperlihatkan presentasi induk yang memijah, fekunditas telur, produksi telur dan nauplius, dan rata-rata frekuensi pemijahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan B. Perendaman nauplius dengan desinfektan (elbazu dan formalin) dapat menurunkan populasi bakteri Vibrio. Nilai morfologi dan vitalitas larva relatif sama pada pemeliharan larva dengan probiotik dan elbazu. Data masih dalam proses analisis statistik. Produksi larva udang windu SPF siklus pertama telah dihasilkan larva SPF sebanyak 488.500 ekor dan telah didistribusikan untuk digunakan sebagai hewan uji penelitian “Budidaya Udang Windu Teknologi Semiintensif di Tambak” dan untuk pembudidaya tambak udang di Sulawesi Selatan. Hasil sementara pelaksanaan siklus pertama menunjukkan bahwa penggunaan probiotik RICA dapat menekan vibriosis sampai dengan dosis tertentu. Pelaksanaan uji coba pematangan induk udang transgenik hasil domestikasi di bak induk Multiplication Center di mana hasil pendahuluan menunjukkan bahwa kualitas induk jantan belum matang.

Produksi larva udang transgenik tahan penyakit back-up populasi F0 sebanyak 20.000 ekor dan selanjutnya dipelihara di tambak terkontrol di ITP Takalar untuk pembesaran dan calon induk. Calon induk F0/F1/G1 sementara dalam proses maturasi dan pematangan. Aplikasi dsRNA VP-15 metode injeksi pada udang windu setelah dilakukan uji tantang dengan WSSV menunjukkan bahwa sintasan terbaik adalah dosis 0,02 µg dibandingkan dengan kontrol dan dosis lainnya. Respons imun berupa total hemosit dan pro-PO tidak memperlihatkan perbedaan. Analisis ekspresi gen sementara dilakukan. Aplikasi dsRNA menggunakan VP-24 dengan uji tantang WSSV menunjukkan bahwa dosis terbaik adalah 0,2 µg berdasarkan parameter sintasan kumulatif dan total hemositnya, sedangkan pro-PO tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan. Realisasi keuangan 37,01% (Rp 135.081.000 dari 365.000.000)

(3)

No Kegiatan Pencapaian

3 Subkegiatan 4 (Kelti Kesehatan Ikan dan Lingkungan):“Pencegahan Penyakit Udang Windu”.

Hingga minggu ke-3 Juni 2017 subkegiatan penelitian ini telah berlangsung yang meliputi unit kegiatan: § Pencegahan Penyakit Udang Windu di Tambak yang Diaerasi Melalui Penggunaan Bakterin, Probiotik, dan Herbal Mangrove dan Pencegahan Penyakit Udang Windu Tradisional Melalui Penggunaan Bakterin, Probiotik, dan Herbal Mangrove

- Telah dilakukan sampling awal pada tanggal 12 April 2017 untuk mengetahui kondisis fisika-kimiawi-bakteriologi sedimen dan air tambak.

- Telah dilakukan penebaran benur di tambak pada tanggal 17 April 2017. Pengamatan populasi bakteri baik dalam air maupun sedimen telah dilakukan, demikian pula sifat fisika-kimia air.

- Aplikasi telah dilakukan sebanyak 8 kali. Untuk perlakuan probiotik menggunakan RICA 4 untuk pekan ke-2 Juni 2017.

- Terjadi kematian pada petak 9 (perlakuan bakterin) dan 10 (kombinasi herbal + bakterin + probiotik) pada umur 52 hari pemeliharaan dan petak 7 pada umur 59 hari pemeliharaan di tambak. Sebelumnya petak 11 telah mengalami kematian pada umur pemeliharaan 2 minggu di tambak. Pengambilan sampel untuk analisis WSSV dilakukan untuk menegakkan diagnosis yang ada karena udang yang tersisa pada karapaksnya terdapat bintik putih. Sampel yang diambil terdiri dari kaki renang, kaki jalan, insang, dan hepatopankreas udang.

- Karena adanya kematian tersebut maka diputuskan untuk melakukan panen paksa pada petakan yang tersisa yaitu petak 5, 6, dan 8 yang dilakukan pada tanggal 13 Juni 2017. Kesemua petakan tersebut menggunakan blower supercharge.

- Pengambilan sampel haemolimph pada udang yang berhasil dipanen dilakukan untuk melihat konsentrasi propenol oksidasi dan kemungkinan adanya parasit darah pada haemolimph tersebut.

- Telah diulakukan sampling dan pemberian probitik dan herbal mangrove pada penelitian yang tidak menggunakan blower supercharge (tradisional) yang masih tersisa 9 petak (umur udang telah mencapai 72 hari). § Pencegahan Penyakit Udang Melalui Penggunaan Ekstrak Mangrove Skala Laboratorium

- Sudah dilakukan pengambilan benur dari hatchery udang windu di daerah Kupa Kabupaten Barru. - Sementara dilakukan pentokolan udang windu hingga mencapai mencapai ukuran 3-5 g (udang yang bisa disuntik) .

- Telah dilakukan persiapan air laut dan wadah penelitian.

- Telah dilakukan pengambilan antigen WSSV dan sementara dalam proses penyiapan. - Telah dilakukan persiapan ekstrak mangrove.

- Proses pemurnian antigen WSSV yang telah diambil dari haemolimp udang.

- Pemeliharaan udang windu yang ditokolkan hingga mencapai ukuran yang bisa diinjeksi dengan antigen WSSV. - Telah dilakukan pemurnian antigen WSSV yang akan digunakan sebagai patogen pada udang.

§ Pencegahan Vibriosis Melalui Metoda Penghambatan Quorum Sensing Skala Labaoratorium - Telah dilakukan optimasi kultur semimassal untuk jenis Porpyridium, Melosira dan Phaeodactylum. - Telah dilakukan persiapan air dan wadah untuk kultur semimassal mikroalga.

- Telah berhasil diisolasi bakteri Vibrio berpendar dari benur udang di IPUW Barru. Isolat ini kemudian akan diremajakan dan selanjutnya digunakan pada uji aktivitas AQS Mikroalga secara In-Vitro dan In-Vivo. - Telah dilakukan uji tantang antaran vibrio patogen dengan mikroalga pengahsil kourum sensing.

- Sedang dipersiapkan bahan dan alat untuk uji toksisitas mikroalga penghasil kourum sensing terhadap udang windu.

- Telah dilakukan persiapan untuk pengadaan benur untuk uji toksisitas miroalga penghasil antikourum sensing terhadap benur.

- Telah dilakukan pemurnian mikroalgae jenis Phaeodactylum dan dialkukan pengenceran bertingkat dan kultur ulang pada media pupuk hijau cair dan media agar.

- Telah dilakukan pengadaan benur untuk uji toksisitas mikroalga terhadap udang windu. Realisasi keuangan 48,31% (Rp 105.475.500 dari Rp 218.330.000) c�7X��u

IV. HAL POSITIF atau PENCAPAIAN LAINNYA

No Bidang Progres

1 Riset Perikanan

Tata Usaha

§ Mengikuti Pendampingan telaah laporan keuangan Semester I th 2017 Lingkup mitra KPPN Makassar II. § Mengikuti Rekonsiliasi dan penandatangan BAR BMN Semester I TA 2017 di KNKNL Makassar. § Mengikuti Review kinerja triwulan II

§ Updating data SAIBA, SAS, dan Persediaan. § Terbitnya SK Pindahan pegawai a.n. Munawir § Setoran PNBP total Rp 210.672.391 yang terdiri dari: - Pendapatan fungsional Rp 159.931.750 - Pendapatan umum Rp 50.740.641

Setoran PNBP ini tidak akan berubah selama cut off DIPA. Walaupun ada pendapatan, untuk sementara tidak disetorkan ke Kas Negara. Pertimbangan ini dilakukan karena dari hasil konsultasi dengan KPPN didapatkan informasi bahwa belum ada petunjuk teknis mengenai kondisi seperti ini.

Pelayanan Teknis

§ Koordinasi dengan PT. Badak LNG tentang pelatihan budidaya kepiting bakau. Telah ditindaklanjuti dengan mengirimkan gambaran dan materi pelatihan. PT. Badak telah mengirim surat permohonan pelatihan kepada BRPBAP3. Saat ini sedang dikoordinasikan internal untuk merespon surat tersebut.

§ Update informasi kegiatan harian BRPBAP3 di twitter yaitu : (1) kegiatan kunjungan pengusaha agribisnis ke ITP Maranak; (2) infografis fasilitas BRPBAP3; (3) infografis cara analisis bakteri di lab uji BRPBAP3; (4) Rekomendasi teknologi KKP 2016; (5) Fasilitas ITP Marana; (6) Safari PUI 2017 bersama Menteri Ristek.

§ Telah mengirim surat permohonan prakarsa kerja sama dengan University Malaysia Terengganu. § Sebanyak 9 mahasiswa/siswa/pegawai mengikuti Praktek Kerja Industri, Kerja Praktek Akhir, Praktek Kerja Lapang, Penelitian, Magang dan Kunjungan di BRPBAP3 Maros.

§ Pemeliharaan sapras litbang di laboratorium tanah berupa perbaikan ruang asam. Tata Operasional

§ Telah melakukan koordinasi dalam rangka keikutsertaan peneliti BRPBAP3 Maros dalam Asian-Pacific Aquaculture 2017.

§ Telah mengikuti Launching SAFARI PUI 2017 di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Telah menyusun rencana kegiatan litbang tahun anggaran 2018.

(4)

V. PEMANFAATAN FASILITAS PERKANTORAN

No Kegiatan Progres

1 Instalasi, Lab, dan perpustakaan

ITP Marana, Maros: Pemanfaatan sekitar 66% untuk budidaya berbagai komoditas dengan teknologi rendah ITP Punaga, Takalar: Pemanfaatan 100% untuk kerja sama budidaya udang vaname teknologi superintensif dan penelitian budidaya udang windu teknologi semiintensif. Pada kerja sama penelitian dengan pihak mitra telah dilakukan penebaran benur vaname dengan kepadatan 500 ekor/m2 pada 6 petak tambak berukuran 1.000 m2, sedangkan 2 petak lainnya yang berukuran 1.000 m2 digunakan untuk tandon cadangan.

IPUW Barru, Barru: Pemanfaatan 100% untuk pembenihan udang windu, pembenihan kepiting bakau, dan pembenihan ikan baronang, pemeliharaan induk udang windu dan penelitian berbagai aspek budidaya air payau lainnya.

Laboratorium Penguji: Dilakukan pengujian terhadap 46 sampel dan menerbitkan 8 Laporan Hasil Uji (LHU). § Perpustakaan dan Pengelolaan Laman: Laman bppbapmaros.kkp.go.id dikunjungi 173 pengunjung dengan total 34.605 pengunjung.

§ Upload data/berita 5 judul, jumlah total artikel = 574 judul pada laman: bppbapmaros.kkp.go.id/basisdata. Sebanyak 608 pengunjung atau total 23.569 pengunjung.

§ Uji coba online Laboratorium Uji. Dengan url: http://bppbapmaros.kkp.go.id/labuji, sudah ter-upload layanan analisis sebanyak 22 ruang lingkup yang terakreditasi.

Update rutin laman dan info twitter

VI. TANTANGAN atau KENDALA

No Kegiatan Tantangan atau Kendala Solusi atau Rekomendasi

1 Litbang

§ Subkegiatan “Perbaikan Sistem Produksi dan Perakitan Calon Induk Mendukung Domestikasi Kepiting Bakau”: Induk yang dikawinsilangkan ada yang mati akibat gagal moulting dan mati karena sebab lainnya. Subkegiatan “Pencegahan Penyakit Udang Windu”. Kematian udang di petak 9 akibat serangan WSSV yang tidak bisa lagi ditanggulangi menular ke petak 10 sehingga dilakukan pemanen paksa pada petakan tersebut, namun untuk mengatisipasi semakin banyak petakan yang tertular maka dilapkukan pemanen pada petakan yang lain yaitu petka 8,7, 6, 5 ,4 , 3, dan 1 pada umur udang 52 hari pmaro�>X��o

Dilakukan perbaikan pengelolaan air dan pakan serta pembersihan bak.

Telah dilakaukan pemanenan. e

VII. RENCANA AKSI MINGGU DEPAN 17-Jul s/d 23-Jul 2017

No Kegiatan Uraian Tanggal

1 Manajerial

Tata Usaha

§ Pendampingan Itjen dalam rangka review dokumen WBK. § Mengikuti Rekonsiliasi data keuangan lingkup BRSDMKP di Bogor Penandatangan PKS antara BRI Cabang Maros dengan BRPBAP3 Pelayanan Teknis

§ Perbaikan tampilan menu http://bppbapmaros.kkp.go.id. § Penambahan artikel/berita http://bppbapmaros.kkp.go.id/basisdata.

§ Penyempurnaan http://bppbapmaros.kkp.go.id/labuji dengan melengkapi diskripsi masing-masing jenis layanan.

§ Menyiapkan draf kerja sama antara Universiti Malaysia Terengganu dan BRPBAP3. § ACIAR akan berkunjung ke BRPBAP3 dalam rangka diskusi lebih lanjut tentang kegiatan Accelerating the Development of Finfish Mariculture in Cambodia Through South-South Research Cooperation with Indonesia

§ Audiensi Balitbangda Kabupaten Luwu

§ Rencana kerja sama dengan Balitbangda Kabupaten Maros Tata Operasional

Menyiapkan berbagai dokumen dalam rangka keikutsertaan peneliti BRPBAP3 dalam Asian-Pacific Aquaculture 2017 yang akan dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia. �>X��h

(5)

No Kegiatan Uraian Tanggal

2 Litbang

§ Subkegiatan “Pemantauan Lingkungan Sumberdaya Perikanan”, akan dilakukan analisis data lanjutan dan analisis contoh di laboratorium.

§ Subkegiatan “Perbaikan Sistem Produksi dan Perakitan Calon Induk Mendukung Domestikasi Kepiting Bakau”: Dalam beberapa minggu ke depan akan dilakukan pembersihan bak-bak pemeliharaan induk dan selanjutnya melakukan pengulangan penelitian kawin silang induk kepiting bakau.

§ Subkegiatan “Perbaikan Sistem Produksi Larva dan Perakitan Calon Induk Udang Windu Unggul SPF”:

- Kegiatan rutin pemeliharaan hewan uji F0/G0/G1 di Multiplication Center dan tambak

- Uji coba pematangan induk udang windu hasil domestikasi di Multiplication Center

§ Subkegiatan “Pakan Prematurasi Windu Pengayaan Pakan Komersial dengan Vitamin C dan E”.

- Penyiapan sampel untuk analisa vitamin C, Vitamin E, proksimat tubuh udang. - Pengamatan kematangan gonad udang windu yang dipelihara dalam bak pematangan.

- Pembuatan pakan dan dan pemeliharaan udang windu fase prematurasi kelompok kedua di tambak beton.

- Monitoring kualitas air.

§ Subkegiatan “Pencegahan Penyakit Udang Windu” Dalam satu minggu ke depan penelitian ini akan dilakukan:

- Pemberian probiotik, herbal dan bakterin sesuai perlakuan - Persiapan ekstrak mangrove secara perebusan

- Uji toksisitas miroalga penghasil kourum sensing terhadap larva udang windu - Uji toksisitas mikroalga penghasil kourum sensing terhadap larva udang windu Sampiling pertumbuhan udang (umur udang 2 bulan)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini untuk melihat sejauh mana respon yang diberikan oleh aparat PPID di dalam pelaksanaan keterbukaan informasi publik di lingkungan Pemerintahan

Pada tahap ini, dilakukan pengujian terhadap aplikasi dengan bantuan saran dalam perancangan sistem transakasi keuangan penjualan barang berbasis client server

Perjanjian kredit ini mendapat perhatian khusus, baik oleh bank maupun oleh nasabah, karena perjanjian kredit mempunyai fungsi yang sangat penting dalam pemberian,

Basis Akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah daerah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan – LRA, belanja transfer dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi

Berdasarkan perbandingan data perhitungan dengan referensi ROI, POT, BEP, SDP dan DCF untuk pabrik beresiko rendah perhitungannya memenuhi standar, sehingga dari

Menusukan jarum melalui dinding dada terus masuk ke rongga pleura dengan demikian tekanan udara yang positif dirongga pleura akan berubah menjadi negatif

erdasarkan pengujian yang telah dilakukan melalui uji reaksi khusus rhodamin , didapatkan hasil bahwa perubahan warna akhir sampel dibagian bawah permukaan sampel