• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN METODE FULL COSTING PADA CV.ARSILA BAKERY BANJARMASIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN METODE FULL COSTING PADA CV.ARSILA BAKERY BANJARMASIN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN METODE FULL COSTING PADA CV.ARSILA BAKERY BANJARMASIN

Oleh : HUDA FITHRIAH

C0C114315

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dengan menggunakan metode full costing pada CV Arsila Bakery.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode data kuantitatif adalah data yang terdiri dari angka-angka dan data kualitatif adalah data berupa uraian dan penjelasan tanpa rumus atau angka. Penelitian dilakukan pada CV Arsila Bakery yang berlokasi di jalan S.Parman No.3 RT.07 disamping POM Bensin Banjarmasin.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu pengumpulan data catatan perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh pihak CV Arsila Bakery.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) CV Asila Bakery adalah usaha yang bergerak dalam bidang bisnis roti. Di CV Arsila Bakery tersebut memproduksi berbagai macam roti dan kue yaitu roti isi cokelat, kacang, keju, kelapa, kismis, sosis, selai dari buah-buahan, roti tawar, kue brownies, dan kue black forest . (2) Pencatatan biaya tenaga kerja bagian penjualan yang tercantum dalam biaya tenaga kerja langsung seharusnya tercantum pada biaya non produksi, karena menurut akuntansi biaya yang seharusnya tercantum pada biaya tenaga kerja langsung hanya gaji karyawan yang berhubungan dengan proses produksi yaitu, gaji bagian produksi. (3) Metode yang peneliti gunakan untuk menghitung biaya penyusutan aset adalah metode garis lurus. Sedangkan untuk mengalokasikan biaya bersama kepada produk bersama menggunakan metode nilai jual hipotesis.

Kata Kunci : biaya tenaga kerja, harga pokok produksi, gaji bagian produksi, biaya penyusutan aset, mengalokasi biaya bersama.

(2)

ABSTRACT

This study aims to determine the calculation of Cost of Production (HPP) using full costing method on CV Arsila Bakery.

The method used in this study is the method of quantitative data is data consisting of numbers and qualitative data is data in the form of description and explanation without formulas or numbers. The research was conducted at CV Arsila Bakery located on S.Parman No.3 RT.07 road beside Banjarmasin gas station. Technique of collecting data used is documentation, that is data collecting record of cost of goods manufactured by CV Arsila Bakery.

The conclusion of this research is (1) CV Asila Bakery is a business engaged in bread business. The CV of Arsila Bakery produces a variety of breads and cakes, chocolate sandwiches, beans, cheeses, coconuts, raisins, sausages, jams of fruits, bread, brownies and black forest cakes. (2) The recording of labor costs of the sales department listed in direct labor costs should be listed on non-production costs, because according to cost accounting that should be listed on the direct labor cost only the salary of the employee associated with the production process ie, the salary of production. (3) The method that researchers use to calculate the depreciation cost of an asset is a straight-line method. Whereas to allocate shared costs to the product together using the method of selling the hypothesis.

Keywords: labor costs, cost of production, production share wages, depreciation costs of assets, allocate shared costs.

(3)

PENDAHULUAN

Persaingan dunia usaha telah semakin berkembang dan tidak dapat dihindari, seiring dengan perkembangan usaha yang timbul antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya, khususnya perusahaan yang menghasilkan produk pesanan yang sejenis. Hal ini menuntut pola berpikir dari pimpinan perusahaan untuk memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan aktivitasnya.

Usaha dengan produk roti selalu berhubungan dengan perhitungan harga pokok penjualan dan harga pokok produksi, namun tidak setiap pelaku usaha memiliki perhitungan yang sama dengan pelaku usaha yang lain dan kebanyakan dari mereka dalam menentukan perhitungan menggunakan cara mereka sendiri. Menentukan perhitungan harga pokok produksi sangatlah berpengaruh terhadap perhitungan laba-rugi, karena harga pokok produksi adalah sebagai pengurang penjualan bersih, apabila dalam menentukan harga pokok produksi terlalu tinggi maka akan berpengaruh pada berkurangnya laba kotor dan akan berpengaruh juga terhadap laba bersih yang akan didapatkan, bahkkan jika harga pokok produksi lebih besar dari penjualan maka akan menyebabkan kerugian, selain itu harga pokok produksi yang terlalu tinggi juga berpengaruh terhadap penjualan produk, apabila penetapan harga jual terlalu tinggi, maka akan sangat berpengaruh dalam persaingan dan kemungkinan akan selalu kalah bersaing dengan para kompetitor. Pelayanan yang ditawarkan seperti pengantaran produk kepada konsumen juga sangat berpengaruh terhadap penjualan, sehingga untuk ke depannya dapat meningkatkan pesanan dari konsumen.

CV Arsila Bakery tersebut memproduksi berbagai macam roti dan kue yaitu roti cokelat, roti kacang, roti keju, roti kelapa, roti kismis, roti sosis, selai dari buah-buahan, roti tawar, kue brownies, dan kue black forest. Berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan pada proses produksi selama bulan Agustus 2017 guna memudahkan proses evaluasi dalam penentuan harga pokok produksinya, maka produk yang dibahas atau dievaluasi dari produk yang dihasilkan CV Arsila Bakery akan diambil tiga sample produk karena tiga sample tersebut adalah produk yang banyak diproduksi dan terjual yaitu Roti Cokelat, Roti Keju, dan Roti Kelapa. Peneliti hanya menghitung tiga sample produk roti tersebut untuk dijadikan contoh dalam menentukan harga pokok produksi dan laporan laba rugi yang benar.

Pada CV Arsila Bakery masih tidak tepat dalam menentukan harga pokok produksi perjenis roti dan hanya memperkirakan harga jual roti dipasaran. Dalam konsep akuntansi biaya, setiap jenis unit yang berbeda harganya maka berbeda juga harga pokok produksi dalam perjenis roti tersebut. CV Arsila Bakery hanya mencatat biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, biaya listrik, dan biaya untuk gaji karyawan. CV Arsila Bakery juga belum menghitung beban penyusutan, beban penyusutan sangatlah penting untuk dihitung karena pengakuan dari

(4)

beban penyusutan setiap tahunnya dapat digunakan sebagai alokasi biaya untuk membeli aktiva baru jika masa manfaat aktiva lama telah habis. CV Arsila Bakery tidak memisahkan antara biaya produksi dan non produksi, CV Arsila Bakery juga belum memisahkan bahan penolong didalam bahan baku karena semua biaya yang terjadi setiap tahunnya diperlakukan sebagai biaya produksi pada periode tersebut.

Pada penelitian ini penulis akan menghitung harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing. Metode ini menjumlahkan seluruh kompenen harga pokok produksi sehingga didapat total harga pokok produksi yang sesuai dengan sistem akuntansi biaya. Kompenen yang perlu diperhatikan dalam menentukan harga pokok produksi dengan metode full costing adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Metode full costing juga diperlukan ketepatan dalam menggolongkan kompenen tersebut, sehingga nantinya tidak terjadi kesalahan pada saat menentukan harga pokok per produk dan pada saaat membuat laporan laba-rugi.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran penentuan harga pokok produksi yang benar. Kebijakan ini sangat berpengaruh dan bermanfaat bagi CV Arsila Bakery untuk menetapkan harga jual yang tepat dengan laba yang ingin diperoleh CV Arsila Bakery, sehingga dapat bersaing dengan toko-toko lain yang memproduksi roti. Berdasarkan latar belakang di atas maka objek penelitian ini akan dilakukan pada usaha yang memproduksi roti yaitu CV Arsila Bakery, untuk itu penelitian ini diberi judul “Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Full Costing pada CV Arsila Bakery”.

(5)

HASIL PENELITIAN

Pada CV Arsila Bakery masih tidak tepat dalam menentukan harga pokok produksi perjenis roti dan hanya memperkirakan harga jual roti dipasaran. Dalam konsep akuntansi biaya, setiap jenis unit yang berbeda harganya maka berbeda juga harga pokok produksi dalam perjenis roti tersebut. CV Arsila Bakery hanya mencatat biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, biaya listrik, dan biaya untuk gaji karyawan. CV Arsila Bakery juga belum menghitung beban penyusutan, beban penyusutan sangatlah penting untuk dihitung karena pengakuan dari beban penyusutan setiap tahunnya dapat digunakan sebagai alokasi biaya untuk membeli aktiva baru jika masa manfaat aktiva lama telah habis. CV Arsila Bakery tidak memisahkan antara biaya produksi dan non produksi, CV Arsila Bakery juga belum memisahkan bahan penolong didalam bahan baku karena semua biaya yang terjadi setiap tahunnya diperlakukan sebagai biaya produksi pada periode tersebut.

Menghitung harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing bertujuan untuk menjumlahkan seluruh kompenen harga pokok produksi sehingga didapat total harga pokok produksi yang sesuai dengan sistem akuntansi biaya. Kompenen yang perlu diperhatikan dalam menentukan harga pokok produksi dengan metode full costing adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Metode full costing juga diperlukan ketepatan dalam menggolongkan kompenen tersebut, sehingga nantinya tidak terjadi kesalahan pada saat menentukan harga pokok per produk dan pada saaat membuat laporan laba-rugi. Sehingga peneliti memutuskan untuk membuat laporan laba rugi pada bulan Agustus 2017 yaitu sebagai berikut :

a. Membuat biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik

Untuk mengetahui seberapa besar laba yang diperoleh diperlukan suatu ukuran yang baik dari pendapatan maupun pengeluaran yang telah dilakukan.

b. Membuat biaya penyusutan aset tetap

Untuk dihitung karena pengakuan dari beban penyusutan setiap tahunnya dapat digunakan sebagai alokasi biaya untuk membeli aktiva baru jika masa manfaat aktiva lama telah habis.

c. Membuat alokasi biaya bersama

Agar dapat mengetahui persentase penggunaan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dipakai.

d. Membuat laporan laba rugi

Untuk menyajikan informasi kepada pengguna informasi keuangan perusahaan mengenai keuntungan atau kerugian yang dihasilkan perusahaan saat beroperasi dalam periode waktu tertentu.

(6)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan yang penulis dapat sebagai berikut :

1. CV Asila Bakery adalah usaha yang bergerak dalam bidang bisnis roti. Di CV Arsila Bakery tersebut memproduksi berbagai macam roti dan kue yaitu roti isi cokelat, kacang, keju, kelapa, kismis, sosis, selai dari buah-buahan, roti tawar, kue brownies, dan kue black forest. Dari produk yang dihasilkan CV Arsila Bakery akan diambil tiga sample produk karena tiga sample tersebut adalah produk yang banyak diproduksi dan terjual yaitu Roti Cokelat, Roti Keju, dan Roti Kelapa.

2. Pencatatan biaya tenaga kerja bagian penjualan yang tercantum dalam biaya tenaga kerja langsung seharusnya tercantum pada biaya non produksi, karena menurut akuntansi biaya yang seharusnya tercantum pada biaya tenaga kerja langsung hanya gaji karyawan yang berhubungan dengan proses produksi yaitu, gaji bagian produksi.

3. Perhitungan berdasarkan metode harga pokok produksi jumlah laba bersih menurut perusahaan CV.Arsila Bakery Banjarmasin berdasarkan harga pokok produksi adalah Rp4.283.871. Sedangkan menurut peneliti laba bersih yang dihasilkan CV.Arsila Bakery Banjarmasin adalah sebesar Rp2.351.720. Jadi selisih dari kedua laba tersebut adalah Rp1.932.515.

4. Metode yang peneliti gunakan untuk menghitung biaya penyusutan aset adalah metode garis lurus. Sedangkan untuk mengalokasikan biaya bersama kepada produk bersama menggunakan metode nilai jual hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

kesukaan masing-masing yang ada pada daftar menu restoran tersebut. Pak Zulkarnaen memesan ikan bakar, udang goreng, dan jus alpukat. Istrinya memesan ikan asam manis, bakso, dan jus

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode Minimum Spanning Tree (MST) dengan menggunakan Algoritma kruskal yang diringkas menggunakan

Dengan adanya perubahan tersebut, maka susunan organisasi dan tata kerja (SOTK) akan berubah pula. Perubahan SOTK tersebut telah dituangkan ke dalam Peraturan Bupati

Tabel 1 menunjukkan bahwa pada perlakuan berbagai jenis auksin alami, persentase setek hidup bibit tanaman buah naga tertinggi pada perlakuan air kelapa dan

Pemodelan pasang surut laut tersebut disimulasikan selama 1 bulan yang menghasilkan komponen harmonik pasang surut laut dengan mencuplik pada lokasi 6 titik

 Nilai ITK provinsi Sulawesi Selatan pada Triwulan IV-2017 diperkirakan sebesar 101,44 yang artinya kondisi ekonomi konsumen triwulan depan dianggap tetap lebih baik dari

Sulit bagi perusahaan untuk bersembunyi dari mata pemerintah, aktivis, masyarakat dan media massa yang merupakan stakeholders yang memiliki kepentingan terhadap