27
METODE PERANCANGAN
4.1 Strategi Kreatif
4.1.1 Strategi Komunikasi
Untuk strategi komunikasi, penulis akan menerapkan poin-poin sebagai berikut: 1. Menggunakan narasi.
2. Animasi dibuat dengan menggabungkan ilustrasi dan motion graphic. 3. Aset menggunakan ilustrasi yang menarik.
4. Informasi disampaikan langsung ke inti permasalahan berbentuk infografik secara singkat dan jelas.
4.1.2 Fakta Kunci
1. Tulang manusia mempunyai fungsi-fungsi dan fakta yang menarik.
2. Dari survey yang penulis lakukan, masih banyak orang yang belum mengetahui fungsi atau fakta menarik dari bagian tubuh manusia yang lebih khusus, yaitu tulang.
4.1.3 Masalah Yang Dikomunikasikan
Membahas dan memberikan penjelasan mengenai fakta tentang tulang manusia yang belum diketahui oleh kebanyakan orang.
4.1.4 Tujuan Komunikasi
1. Memberikan informasi kepada penonton tentang tulang manusia. 2. Memperkenalkan fakta-fakta menarik tentang tulang manusia. 3. Menghibur penonton yang menyaksikan film animasi edukasi ini.
4.1.5. Profil Target Audiens
4.1.5.1 Target Primer
1. Demografi
a. Usia 16-25 Tahun.
b. Laki-laki dan Perempuan. c. Warga Negara Indonesia. d. Status sosial menengah ke atas. 2. Geografis
Masyarakat di kota Jakarta. 3. Psikografi
a. Semua orang.
b. Para penggemar sains dan ilmu pengetahuan, serta mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi.
4.1.5.2 Target Sekunder
1. Demografi a. Usia 16-25.
b. Laki-laki dan Perempuan. c. Warga Negara Asing.
d. Status sosial menengah ke atas. 2. Geografis
Masyarakat di kota-kota besar 3. Psikografi
a. Masyarakat yang tertarik untuk mengetahui informasi mengenai fakta-fakta tentang tubuh manusia.
4.2 Unique Selling Preposition
1. Film animasi edukasi yang menggunakan ilustrasi, kolase, tipografi dan penggunaan teknik motion graphic.
2. Mengkomunikasikan kepada masyarakat mengenai fakta-fakta menarik mengenai tulang manusia beserta penjelasan yang singkat dan jelas dengan visual yang menarik.
4.3 Strategi Desain
4.3.1 Strategi Verbal
Penyampaian informasi dalam film animasi edukasi ini akan menggunakan visual yang ditampilkan dengan animasi motion graphic dan diiringi narasi yang diambil dari data-data yang telah dirancang sebagai alat utamanya. Sinkronisasi suara narasi harus tepat dengan visualisasi yang sedang ditampilkan agar tidak ada miskomunikasi dan salah pemahaman bagi audiens yang menyaksikan.
4.3.2 Strategi Visual
Dalam pembuatan film animasi edukasi ini, penulis melakukan pendekatan visual motion graphic dengan menggunakan aset tipografi dan ilustrasi yang digabung-gabungkan menggunakan teknik kolase. Gaya yang digunakan di film animasi edukasi ini cenderung mengarah ke desain modern. Tujuan pemakaian gaya ini adalah supaya tidak membosankan dan terlihat lebih menarik.
4.3.3 Judul Film
Penulis memilih judul “Facts About Human Bones You Didn’t Know” karena penulis ingin memberikan informasi yang lebih detail seputar tulang manusia yang belum diketahui oleh sebagian besar masyarakat, agar para penonton dapat mendapatkan informasi yang menarik sekaligus terhibur.
4.3.4 Treatment
Dalam film animasi edukasi ini, penulis membagi isi film menjadi 5 bagian segmen untuk memudahkan para penonton selama menyaksikan film animasi edukasi ini. Berikut adalah pembagian segmen dalam film animasi edukasi ini:
1. Bagian Pembuka
Dalam bagian ini, dijelaskan bahwa tulang manusia terdiri dari suatu sistem dan bagian yang rumit, contohnya adalah tulang manusia. Alhasil, tidaklah mengherankan apabila tulang manusia memiliki beberapa fakta dan fungsi yang unik. Lalu penulis akan menampilkan name style dari judul film yaitu “Facts About Human Bones You Didn’t Know”.
2. Pembahasan Dasar Mengenai Tulang Manusia
Bagian ini menuturkan informasi mengenai tulang manusia yang sebenarnya merupakan salah satu bagian dari tubuh manusia yang terdiri dari sistem yang rumit sehingga tidaklah mengejutkan apabila tulang manusia mempunyai fakta-fakta yang unik.
3. Pembahasan Fakta-Fakta Mengenai Tulang Manusia.
Bagian ini menuturkan fakta mengenai tulang manusia yang belum diketahui oleh kebanyakan orang beserta penjelasan singkatnya. Bagian ini menggunakan ilustrasi yang digabungkan dengan teknik kolase serta penggunaan tipografi yang ditata sedemikian rupa sebagai penunjuk poin-poin penting yang dibahas oleh penulis. Animasi dilakukan dengan teknik motion graphic.
4. Pembahasan Fakta-Fakta Unik Mengenai Tulang Manusia.
Bagian ini menuturkan fakta-fakta yang bersifat unik mengenai tulang manusia. 3. Bagian Penutup
Bagian ini berisi nasihat untuk audiens agar tetap menjaga kesehatan tulang mereka. Serta bagian ini berisi credits sebagai penutup film animasi edukasi ini.
4.3.5 Skrip
human bone is an incredibly complex and intricate system , as a result , it wouldn’t be any surprising if our bones have unexpected facts and explanation behind them.
TRANSISI here’s some facts about human bones you didn’t know.
TRANSISI humans have 270 bones at birth , however , when a person reaches adulthood they only have 206 bones.
TRANSISI this occurs , because many of them join together to make a single bone.
TRANSISI The bones in a female body , complete their development sooner than those in the male body.
TRANSISI female bones complete their development around age 18 , while men bones continue to mature until around age 21 , this , is part of the explanation behind the difference in the average size of male and female bones.
TRANSISI the femur , which located in the thigh , is the longest , heaviest and by most measures the strongest bone in the human body.
its length is 26% of the person's height , a ratio , that is useful in anthropology , because it offers a basis , for a reasonable estimate of a subject's height , from an incomplete skeleton.
TRANSISI the largest bone of the human skeletal system is the pelvis bone or hip bone , the smallest and the lightest bone is the stapes , or stirrup , which located in the ear.
TRANSISI its size is about 1/10 of an inch , and it’s the only bone that fully grown at birth.
TRANSISI stress , is bad for your bones.
TRANSISI when we get stressed , our bodies produce the hormone cortisol , cortisol reduces bone formation , favoring long-term development of osteoporosis.
TRANSISI consuming too much cola makes your bone weaker.
TRANSISI that’s because colas contain phosphoric acid , a food additive , that appears to weaken the intestines and the absorption of calcium.
but dairy products , such as milk , yogurt and cheese are good for your bones , because it consists of calcium , in which function is to strengthen the bones.
TRANSISI gardening is said to be one of the best exercises for maintaining healthy bones.
TRANSISI of all types of exercise , gardening involved the weight-bearing motions , that help build strong bone and muscle , such as pulling weeds , pushing a wheelbarrow or a lawn mower.
TRANSISI gardening also provides exposure to sunshine , which increases production of vitamin d.
TRANSISI this , in turn , allows the body to absorb more calcium , which is important for strong bones.
TRANSISI humans and giraffes have the same number of bones in their necks.
TRANSISI they both have seven bones in their necks , but giraffe's bone are much bigger than human.
your bones weaken quicker in outer space.
TRANSISI the bones require movement to stay healthy , when a muscle pulls against the bone , the bones are stimulated to stay strong.
TRANSISI because an anti-gravity environment requires very little effort to move , it makes the bone weaker.
TRANSISI so , keep your bones healthy and let your bones do the walking!
4.4 Perancangan Visual
4.4.1 Pemilihan Gaya Visual
Elemen-elemen yang akan ditampilkan dalam tayangan ini nantinya akan berwujud ilustrasi yang digabungkan dengan teknik kolase, beserta tipografi yang ditata sedemikian rupa untuk membantu menjelaskan poin-poin penting dari informasi yang akan disampaikan oleh penulis.
Gambar 4.1 Referensi Gaya Visual pada video “Dame TV (Refresh)”
Gambar 4.3 Referensi Gaya Visual pada karya “Rendition Modules”
Gambar 4.4 Referensi Gaya Visual pada video “Rosebud”
Gambar 4.6 Referensi Gaya Visual pada video “Stuxnet”
4.4.2 Pemilihan Mood Warna
Penulis akan banyak menggunakan komposisi warna monochrome hitam, kuning gading serta warna pink dalam film animasi edukasi ini. Pemilihan warna monochrome hitam ke putih dipilih karena warna hitam dan putih termasuk warna netral yang melengkapi satu sama lainnya dengan sempurna. Warna hitam sering dikaitkan dengan power (kekuatan), tulang juga bisa dikatakan sebagai salah satu bagian tubuh yang terkuat karena pada saat manusia meninggal, bagian tulang adalah satu-satunya bagian dari tubuh manusia yang paling lama untuk bisa membusuk dan terurai. Warna putih adalah warna yang sering digunakan untuk kepentingan medis untuk menunjukkan cleanliness (kebersihan). Karena materi yang dibahas penulis berkaitan dengan dunia medis, maka warna putih dirasa cocok untuk digunakan pada film animasi edukasi ini. Penulis juga ingin menggunakan layout yang sederhana dalam film animasi edukasi ini. Untuk mendapatkan kesan desain yang clean dan sederhana, maka penulis memilih untuk menggunakan warna putih. Warna kuning gading dipilih karena warna tersebut adalah warna dari tulang manusia. Warna pink mengibaratkan warna daging manusia, karena dalam film animasi edukasi ini, penulis membahas tentang tulang manusia.
Gambar 4.9 Referensi Mood Warna
4.4.3 Pemilihan Typeface
Typeface yang akan digunakan oleh penulis adalah DIN (sans-serif). Typeface ini penulis pilih karena tingkat keterbacaannya yang tinggi dan bentuknya yang bagus sehingga bisa membuat tulisan serta elemen visual lainnya menjadi lebih menyatu.
4.4.4 Perancangan Motion Style
Dalam film animasi edukasi ini, penulis akan menggunakan elemen-elemen tipografi dan ilustrasi yang digabungkan dengan motion graphic yang agak cepat dan tegas. Elemen tersebut penulis pilih agar dapat menyampaikan informasi dengan lebih jelas.