• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

A. Sejarah Perusahaan

1. Universitas Satya Negara Indonesia

Permohonan izin operasional Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) dilakukan oleh Badan Pengurus Yayasan Abdi Karya (Yadika)/Badan Penyelenggara Universitas Satya Negara Indonesia kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0284/O/1989 tentang pemberian Status Terdaftar kepada Fakultas/Jurusan/Program Studi di lingkungan Universitas Satya Negara Indonesia di Jakarta, maka Universitas Satya Negara Indonesia resmi berdiri dengan Status Terdaftar. Selama operasional dengan Status Terdaftar, Badan Pengurus Yayasan Abdi Karya/Badan Penyelenggara Universitas Satya Negara Indonesia bersama-sama dengan Pimpinan Universitas Satya Negara Indonesia melakukan penyempurnaan dan pengembangan dibidang akademik dan administrasi yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama para tenaga akademik/tenaga pengajar (dosen).

Rektor Universitas Satya Negara Indonesia yang pertama, periode 1989-1993 adalah Prof. Dr. Sondang P. Siagian, dan dilanjutkan oleh Dj. L. Aroean, S.H. (Sekretaris Dewan Penyantun Universitas Satya Negara

(2)

Indonesia) sebagai pejabat sementara Rektor yang berlangsung dalam beberapa bulan pada tahun 1993 sampai dengan 11 Februari 1994. Pada tanggal 11 Februari 1994, Ketua Badan Pengurus Yayasan Abdi Karya/Badan Penyelenggara Universitas Satya Negara Indonesia, Raja D. Lungguk Sitorus melantik Rektor Universitas Satya Negara Indonesia yang baru yaitu Prof. Dr. W. P. Napitupulu. Selanjutnya pada tanggal 21 November 2000, Ketua Badan Pengurus Yayasan Abdi Karya/Badan Penyelenggara Universitas Satya Negara Indonesia melantik Pjs. Rektor Universitas Satya Negara Indonesia yaitu Antonius Pasaribu, MBA menggantikan Rektor sebelumnya.

Terhitung 1 April 2007 dikukuhkan Dr. Andreas Yumarma sebagai Rektor periode 2007-2011. Pada tanggal 1 April 2009 dilantik Prof. Dr. Lijan P. Sinambela untuk meneruskan jabatan Rektor periode 2009-2011, dan pada tanggal 1 April 2011 yang bersangkutan dikukuhkan kembali menjadi Rektor periode 2011-2017.

Kualitas sumber daya manusia ditingkatkan, selain itu juga dilaksanakan pengembangan sarana dan prasarana yaitu dengan menambah dan melengkapi peralatan laboratorium, penambahan buku-buku wajib dan referensi di perpustakaan dan sarana-sarana lainnya yang menunjang kegiatan perkuliahan. Dari hasil usaha peningkatan dan pengembangan tersebut, Badan Penyelenggara Universitas Satya Negara Indonesia mengajukan permohonan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan

(3)

Status Terdaftar menjadi Status Diakui, kemudian Disamakan. Pada saat ini semua Program Studi yang terdapat di Universitas Satya Negara Indonesia sudah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Republik Indonesia, termasuk Universitas Satya Negara Indonesia sudah memperoleh Akreditasi Institusi dengan hasil baik.

Visi Universitas Satya Negara Indonesia

Menjadi Perguruan Tinggi unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berorientasi kewirausahaan dan profesional di tingkat nasional pada tahun 2025.

Misi Universitas Satya Negara Indonesia

Mengembangkan dan menyajikan pengajaran ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang menunjang wawasan dan budaya kewirausahaan.

1) Menyediakan akses dan lingkungan belajar yang kondusif bagi pembudayaan, penumbuhan dan pengembangan kewirausahaan.

2) Menanamkan jiwa kewirausahaan dan keterampilan bisnis secara empiris untuk menghasilkan wirausaha baru.

3) Menyumbangkan pemecahan masalah kewirausahaan melalui penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Lambang dan Arti

Universitas Satya Negara Indonesia memiliki lambang berbentuk segilima dengan dasar biru laut yang berisikan tulisan putih “Universitas Satya Negara Indonesia” dan “Yayasan Abdi Karya”, gambar jangka dengan

(4)

api/obor yang menyala-nyala di puncaknya serta dikelilingi oleh kapas dan padi, yang mempunyai arti:

a) Bentuk segilima melambangkan asas Pancasila.

b) Warna dasar biru laut melambangkan sikap keterbukaan, kebesaran, optimisme dan keuletan memperjuangkan cita-cita dalam suasana perdamaian.

c) Tulisan nama “Universitas Satya Negara Indonesia” dan “Yayasan Abdi Karya” dengan warna putih melambangkan keikhlasan dan kesucian didalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. d) Jangka melambangkan pandangan yang jauh ke depan sekaligus tekad

untuk bekerja keras mencapai cita-cita dengan perencanaan yang seksama.

e) Api/obor yang menyala-nyala melambangkan semangat Tridarma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

f) Kapas dan padi melambangkan kesejahteraan dan keadilan sosial yang menjadi cita-cita pendidikan menuju masyarakat adil-makmur material-spiritual berasaskan Pancasila.

(5)

Gambar 3.1. Lambang Universitas Satya Negara Indonesia

2. Universitas Mercu Buana

Pengusaha H. Probosutedjo yang mempunyai pengalaman sebagai guru di Perguruan Taman Siswa, Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada tanggal 10 November 1981 mendirikan Akademi Wiraswasta Dewantara (AWD) dan peresmiannya dilakukan oleh almarhum Bapak H. Adam Malik, Wakil Presiden Republik Indonesia saat itu. Dewantara diambil dari nama tokoh Pendidikan Nasional yaitu Ki Hajar Dewantara.

Misi pendidikan akademi ini antara lain adalah mengembangkan model pendidikan untuk melahirkan pengusaha Pancasilais dan kader-kader pembangunan yang mandiri serta mampu menciptakan kesempatan kerja.

Penyelenggaraan perkuliahan dilaksanakan di Gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI) Jl. Gatot Soebroto. Tahun 1984 Yayasan Menara Bhakti berhasil membangun sebuah kampus sendiri yang diberi nama Kampus Menara Bhakti.

Berbekal kemampuan dan pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan Akademi Wiraswasta Dewantara, pada tahun 1985 timbul gagasan mendirikan lembaga pendidikan tingkat universitas. Dengan Surat Keputusan Ketua Yayasan Menara Bhakti Nomor: 04/SKEP/KET/VI/1985 tanggal 12 Juni 1985, dibentuk Panitia Pendirian Universitas, dengan Ketua Dr. Sri Edi Swasono dan dibantu oleh H. Abdul Madjid, Drs. Iman

(6)

Santosa Sukardi (almarhum), Drs. M. Enoch Markum, Ir. Suharyadi, M.S, Soekarno dan Prijo S. Parwoto (almarhum).

Yayasan mengajukan permohonan izin mendirikan Universitas Mercu Buana dengan Nomor: 010/KET/YMB/VI/85 tanggal 12 Juni 1985 kepada Kopertis Wilayah III, setelah melalui persiapan pendirian dan studi kelayakan.

Kopertis Wilayah III menyetujui dan memberikan izin "Operasional" kepada Universitas Mercu Buana berdasarkan surat Nomor: 15/KOP.III/S.VI/85 yang ditandatangani oleh Prof. Dr. Boesjra Zahir (almarhum) pada tanggal 18 Juni 1985.

Universitas Mercu Buana secara resmi dinyatakan berdiri pada tanggal 22 Oktober 1985, dengan Fakultas dan Jurusan sebagai berikut: a) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Arsitektur dan Jurusan Teknik Sipil. b) Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis)

dan Jurusan Budidaya Pertanian (Agronomi).

c) Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi.

Jumlah mahasiswa pada tahun pertama tersebut sebanyak 118 orang. Satu tahun kemudian, berdasarkan hasil evaluasi Kopertis Wilayah III, keenam jurusan yang ada memperoleh Status "Terdaftar" dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Surat Keputusan Nomor: 0507/1986. Fakultas Teknik membuka Jurusan Teknik Mesin dan Fakultas Pertanian membuka Jurusan Mekanisasi Pertanian pada tahun akademik 1986/1987 dengan izin "Operasional" dari Kopertis Wilayah III Nomor:

(7)

12/Kop.III/S.VI/86 tanggal 5 Juni 1986, pembukaan jurusan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan pendidikan di masyarakat.

Tahun akademik 1987/1988, fakultas Teknik membuka Jurusan Teknik Elektro. Memasuki tahun akademik 1988/1989 terjadi perkembangan baru di Universitas Mercu Buana. Berdasarkan usulan Ketua Yayasan Menara Bhakti dengan persetujuan Kopertis Wilayah III, Akademi Wiraswasta Dewantara dinyatakan bergabung kedalam Universitas Mercu Buana. Pendidikan akademi tersebut menjadi Program Diploma-3 Manajemen Perusahaan di bawah Fakultas Ekonomi dengan status "Terdaftar". Tahun 1989, Jurusan Teknik Mesin memperoleh Status "Terdaftar", berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0382/06/1989 tanggal 21 Juni 1989, demikian juga untuk Jurusan Mekanisasi Pertanian, tanggal 6 Agustus 1990 memperoleh Status "Terdaftar", dengan Surat Keputusan Mendikbud Nomor: 0495/08/1990.

Visi Universitas Mercu Buana

Menjadi Universitas Unggul dan terkemuka untuk menghasilkan tenaga profesional yang memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat dalam persaingan global.

Misi Universitas Mercu Buana

1) Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan mencapai keunggulan akademik untuk menghasilkan

(8)

tenaga profesional dan lulusan yang memenuhi standar kualitas kerja yang disyaratkan pada tahun 2019.

2) Menerapkan manajemen pendidikan tinggi yang efektif dan efisien serta mengembangkan jaringan dan kerjasama internasional dengan industri dan kemitraan yang berkelanjutan.

3) Mengembangkan kompetensi dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan etika profesional kepada para mahasiswa dan staf yang memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas alumni sebagai wirausaha 2,5% pada tahun 2019.

Budaya Kerja Universitas Mercu Buana

a) Jujur yaitu keselarasan antara perkataan dan tindakan sesuai ketentuan yang berlaku. Bagi dosen tidak melakukan plagiarisme serta bagi mahasiswa tidak mencontek saat ujian.

b) Disiplin yaitu kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan ketetapan yang berlaku. Bagi dosen dan mahasiswa berupa tidak terlambat melaksanakan perkuliahan.

c) Tanggung jawab berupa kesadaran dan kemauan untuk melakukan dan menanggung resiko dari pekerjaan. Bagi dosen melakukan tridharma terkait dengan kinerja dosen dan bagi mahasiswa mengumpulkan tugas tepat waktu.

d) Kreatif yaitu keyakinan dan kemauan terus menerus untuk meningkatkan kinerja. Bagi dosen dan mahasiswa selalu berupaya menemukan cara baru.

(9)

e) Kearifan lokal yaitu memasukkan budaya lokal di dalam menyelesaikan tugas, tanggung jawab dan berkomunikasi. Bagi dosen dan mahasiswa berpakaian batik sesuai waktu ditentukan dan melakukan penelitian sesuai keunggulan lokalitas.

f) Ramah lingkungan yaitu kesadaran dan peran serta menjaga lingkungan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari penggunaan energi. Bagi dosen dan mahasiswa berupa tertib membuang sampah, kampus hijau dan hemat listrik serta alat tulis kantor.

Dasar Pemikiran

Filosofi logo mengacu pada tekad dan komitmen para pendiri dan penerus Mercu Buana untuk memberikan dan menjadi yang terbaik.

Gambar 3.2. Logo Universitas Mercu Buana

Filosofi Nama

Penamaan Mercu Buana didasari oleh tekad dan komitmen para pendiri Universitas Mercu Buana untuk memberikan yang terbaik demi meningkatkan mutu pendidikan dan kecerdasan Bangsa Indonesia.

Penamaan Mercu Buana berasal dari kata mercu yang berarti 'menara' dan buana yang berarti 'bumi'. Menara melambangkan kekokohan dan pedoman, sedangkan buana melambangkan masyarakat. Secara simbolis, penamaan Mercu Buana melambangkan tekad untuk menjadi perguruan

(10)

tinggi panutan yang membawa manfaat bagi bangsa Indonesia di dalam mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Filosofi Visual

Visual logo Mercu Buana disarikan dari nyala api yang terbagi menjadi tiga bagian. Ketiga bagian ini melambangkan Tridarma perguruan tinggi. Darma pendidikan dilambangkan dengan nyala api di tengah yang paling tinggi. Penunjangnya adalah dua nyala api yang mengapitnya yang melambangkan darma penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. a) Ketinggian api yang berbeda melambangkan visi yang dinamis,

disamping arah tujuan yang jelas. Bentuk dasar logo Universitas Mercu Buana yang oval melambangkan ketajaman pemikiran Universitas Mercu Buana.

b) Nyala api, menyiratkan tekad dan komitmen para pendiri dan penerus untuk memberikan dan menjadikan sivitas akademika Mercu Buana sebagai pemberi manfaat bagi lingkungan.

c) Api biru yang tenang, menyiratkan tekad untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan beretika.

Filosofi Warna

Warna yang digunakan adalah biru tua, biru muda dan hijau, dengan makna:

a) Warna biru tua, melambangkan kematangan dan pelayanan.

b) Warna biru muda, mencerminkan kecemerlangan, kualitas, dan masa depan.

(11)

c) Warna hijau, melambangkan kebijaksanaan dan kemakmuran. B. Lingkup Bidang Usaha

Universitas Satya Negara Indonesia maupun Universitas Mercu Buana menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau seni tertentu. Pendidikan akademik terdiri dari Program Sarjana dan Program Pascasarjana. Pendidikan profesional terdiri atas program Diploma.

Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Tahun Akademik terdiri dari semester ganjil dan semester genap yang diatur dalam kalender akademik tahunan. Pendidikan dilaksanakan melalui kuliah, praktikum, seminar, simposium, diskusi panel, lokakarya dan kegiatan ilmiah lainnya.

Program pendidikan yang diselenggarakan mempunyai tujuan melahirkan sarjana yang:

a) Mampu dan bersikap positif untuk secara mandiri mengembangkan ilmu yang telah dimilikinya dan menerapkannya secara bijaksana sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

b) Memiliki kemampuan menalar, yakni menganalisa dan mensintesa persoalan sesuai dengan bidang keahliannya.

c) Dapat bekerja dan diharapkan dapat membuka lapangan kerja dalam bidang perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengelolaan dalam bidang berdasarkan konsep keilmuannya.

(12)

e) Mempunyai bekal cukup untuk melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi.

C. Sumber Daya

Sumber daya manusia di Universitas Satya Negara Indonesia maupun Universitas Mercu Buana dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu: a) Pendidik adalah dosen yang terdiri dari dosen tetap, dosen tidak tetap, dan

dosen tamu.

b) Tenaga kependidikan terdiri dari pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan lain sebagainya.

Pengadaan dan penambahan sarana dan prasarana didasarkan pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) yang telah disetujui dan ditetapkan oleh Badan Pengurus/Badan Penyelenggara Universitas.

Struktur organisasi Universitas Satya Negara Indonesia tersaji di halaman berikut ini sedangkan struktur organisasi Universitas Mercu Buana terdapat dalam Lampiran I.

(13)

BPH YADIKA - USNI

--- REKTOR

---PR I PR II PR III KPM KJM

PUSKOM BAAK PERPUSTAKAAN BPSI BAUK

BAG. BAG. MINAT, BAG. BAG. BAG. UMUM

PENDIDIKAN BAKAT, PERENCA SISTEM TATA LAKSANA, BAG.

DAN PENALARAN DAN NAAN INFORMASI HUKUM DAN KEUANGAN

KERJASAMA INFORMASI KEPEGAWAIAN

SUB. BAG. SUB. BAG. SUB. BAG. SUB. BAG.

KA. LPPM UMUM DAN HUKUM DAN ANGGARAN PEMBUKUAN

TATA LAKSANA KEPEGAWAIAN DAN DAN

SEKRETARIS EVALUASI PELAPORAN

DEKAN DIREKTUR

KEL. TENAGA SEKRETARIAT PEMBANTU ASS. DIREKTUR SEKRETARIAT

AHLI FAKULTAS DEKAN PASCA SARJANA

PROGRAM

Ket : --- JURUSAN/ STUDI

Garis Komando PROGRAM

Garis Koordinasi --- STUDI KELOMPOK

DOSEN

SENAT UNIVERSITAS YAYASAN ABDI KARYA (YADIKA)

DEWAN PENYANTUN SEKRETARIAT REKTORAT DOSEN PUSLITBANG KEWIRAUSAHAAN BIRO KEMAHASISWAAN

KERJASAMA, HUMAS & PEMASARAN

(14)

D. Proses Bisnis

Universitas Satya Negara Indonesia adalah perguruan tinggi yang berkedudukan di DKI Jakarta dan didirikan pada tanggal 15 Mei 1989 sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengurus Yayasan Abdi Karya Nomor 048A/SK/U/Yak/VIII/87 dan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0284/O/1989.

Universitas Mercu Buana didirikan berazaskan pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan tujuan pendidikan untuk turut mencerdaskan kehidupan usaha pembangunan dalam mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia. Universitas Mercu Buana menyelenggarakan sistem studi yang lebih berorientasi pada pengembangan sikap profesional dengan menggunakan kurikulum dan silabi yang telah ditentukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan didukung dengan kegiatan penelitian dan praktek kerja nyata diberbagai perusahaan atau instansi pemerintah/swasta.

Pengelolaan universitas dilakukan melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi kinerja, dan tindak lanjut hasil evaluasi. Pembiayaan diperoleh dari Yayasan, mahasiswa melalui sumbangan pembangunan dan uang kuliah, bantuan pemerintah, alumni, masyarakat melalui berbagai lembaga kemasyarakatan, usaha-usaha lain yang sah dan bantuan lain yang tidak mengikat baik dari dalam maupun luar negeri.

(15)

Universitas menerapkan sistem pengelolaan organisasi berbasis kinerja dan prinsip dasar penyelenggaraan berorientasi kepada praktek pengelolaan yang baik (good governance), sebagai berikut:

a) Transparansi, mengikuti asas keterbukaan agar informasi mengenai universitas secara langsung dapat diterima oleh pihak-pihak yang membutuhkan.

b) Akuntabilitas, mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada universitas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.

c) Responsibilitas, kesesuaian pengelolaan universitas terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip organisasi yang sehat.

d) Kewajaran, keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder universitas yang timbul berdasarkan perjanjian maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e) Kemandirian, keadaan pengelolaan universitas tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan kepentingan organisasi maupun peraturan perundang-undangan.

Penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, kehidupan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi, dan dilakukan dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(16)

Penyelenggaraan pendidikan tinggi dilaksanakan dalam program studi atas dasar kurikulum. Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan setiap semester dalam bentuk ujian dan kegiatan terstruktur. Ujian akhir program studi untuk memperoleh gelar akademik atau profesional dapat berbentuk ujian komprehensif, ujian karya tulis, atau ujian karya ilmiah sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh. Pada akhir penyelenggaraan program pendidikan akademik dan/atau profesional diadakan wisuda.

(17)

Manajerial Kebijakan Penjaminan Strategis Mutu

Input Internal Dekan Senat BPM

Output

Mahasiswa

Kualitas SDM Program Program Program Lulusan Dana Ahli Madya Sarjana Pasca Sarjana

Sarana Prasarana

Penelitian Layanan Mutakhir & Penelitian Berkualitas

Kebijakan & Pengabdian Kepuasan Pemerintah Pada Masyarakat Pelanggan

Pengabdian

Orang Tua Kerjasama Kepada

Masyarakat

Alumni Yang Tepat

Guna User

Bagian Bag. Minat, Bagian Bagian Umum,

Pendidikan & Bakat, Bagian Sistem Tata Laksana, Bagian Perkembangan

Input Eksternal Kerjasama Penalaran & Perencanaan Informasi Hukum & Keuangan Kerjasama

Informasi Kepegawaian Dalam & Luar Negeri Secara Berkelanjutan

Proses di Tingkat Fakultas

Pendidikan Proses Bisnis di Tingkat Universitas Proses Administrasi Tata Usaha Proses Akademik Layanan

Gambar

Gambar 3.2. Logo Universitas Mercu Buana  Filosofi Nama
Gambar 3.3. Struktur Organisasi  Universitas Satya Negara Indonesia
Gambar 3.4. Proses Bisnis dalam Universitas

Referensi

Dokumen terkait

1) Penyelidikan umum, adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi. 2) Eksplorasi, adalah tahapan

1) Penyediaan dan/atau pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat berlabuhnya kapal. 2) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa-jasa yang berhubungan

Pelaksanaan Comdev yang dilakukan oleh perusahaan perlu mendapat pembinaan dan pengawasan baik dari Pemerintah Pusat maupun Daerah sehingga tepat pada sasaran,

Untuk melaksanakan kegiatan yaang terarah dan dapat mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditetapkan, sehingga tercapainya kerja sama dan koordinasi usaha

Adanya kegiatan pengolahan atau proses produksi inilah yang membedakan perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang, apabila dalam perusahaan dagang hanya terdapat satu

Faktor penyebab terjadinya campur kode pada penutur polisi dan masyarakat di Polrestabes Makassar karena faktor pemakaian dalam penggunaan bahasa, faktor peran dan

Oleh karena itu, dari definisi di atas yang dimaksud dengan Pengaruh pembelajaran aqdah akhlaq (materi berbusana muslim dan muslimah) terhadap etika berbusana

Berdasarkan sejarahnya desa talun merupakan dsa yang subur, banyak tumbuhan, banyak tumbuhan di atas tanah yang datar dan banyaknya semak belukar, Bahwa asal mula Desa