• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN JUAL BELI KAPAL BERBENDERA ASING DI BATAM TESIS. Oleh ZULKARNAIN /MKn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN JUAL BELI KAPAL BERBENDERA ASING DI BATAM TESIS. Oleh ZULKARNAIN /MKn"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN

JUAL BELI KAPAL BERBENDERA ASING

DI BATAM

TESIS

Oleh

ZULKARNAIN

107011002/MKn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

2

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN

JUAL BELI KAPAL BERBENDERA ASING

DI BATAM

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan dalam Program Studi Kenotariatan

pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Oleh

ZULKARNAIN

107011002/MKn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

3

JUDUL : ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN JUAL BELI KAPAL BERBENDERA ASING DI BATAM

NAMA : ZULKARNAIN NOMOR INDUK : 107011002

PROGRAM STUDI : MAGISTER KENOTARIATAN

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) Ketua

(Notaris Dr. Syahril Sofyan,SH.MKn) (Dr.T. Keizerina Devi A, SH.CN M.Hum)

Anggota Anggota

Ketua Program Dekan

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H, MS, CN) (Prof.Dr.Runtung Sitepu,SH. M.Hum)

(4)

4

Telah diuji pada

tanggal : 5 Juni 2012

PANITIA UJIAN TESIS

Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS,CN

Anggota : 1. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn

2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, Mhum

3. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum

(5)

5

ABSTRAK

Industri pelayaran dewasa ini mengalami kemajuan, hal ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dalam menerapkan azas cabotage dalam undang-undang nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran, bahwa dalam pelayaran antar pulau hanya dibolehkan terhadap kapal Bendera Kebangsaan Indonesia (BKI) dengan tujuan untuk menumbuh kembangkan industri pelayaran di tanah air.

Dengan terjadinya krisis yang berkepanjangan banyak dari pengusaha dibidang pelayaran membeli kapal bekas asing yang tentunya di dalam kontrak jual belinya melibatkan unsur asing dan dalam pelaksanaan kontrak jual belinya harus memperhatikan asas-asas ataupun prinsip-prinsip Hukum Perdata Internasional. Kontrak jual beli berasal dari kapal bekas asing dalam peraturan perundangan tidak ditemui petunjuk pelaksanaannya akan tetapi hanya mengatur mengenai pendaftaran kapalnya saja menjadi kapal berbendera kebangsaan Indonesia. Serta tidak ada menyebutkan siapa yang berwenang melakukan kontrak jual beli tersebut yang dilakukan di wilayah hukum Indonesia khususnya di Batam sesuai dengan penelitian. Akan tetapi dalam pelaksanaan di Batam lazimnya dilakukan di hadapan notaris. Syahbandar berwenang membuat akte pendaftaran kapal yang salinan pertama dijadikan dasar diterbitkannya grosse akte kapal.

Adanya unsur asing di dalam kontrak jual beli kapal, salah satu unsur penting dalam perjanjian tersebut yaitu pada klausula terakhirnya harus menyebutkan pilihan hukum (choice of law) serta forum mana yang digunakan untuk menyelesaikan jika terjadi sengketa diantara pihak. Sesuai dengan ketentuan Hukum Perdata Internasional Indonesia menganut prinsip nasionaliteit, perjanjian yang dibuat di hadapan notaris di Batam dipakai hukum Indonesia dengan memperhatikan ketentuan dan prinsip yang berlaku menurut Hukum Perdata Internasional.

Terhadap kapal bekas berbendera asing hanya yang dapat didaftarkan menjadi bendera kebangsaan Indonesia hanya terhadap kapal yang berukuran 20 M3 /7 GT atau lebih, dapat diikat dengan hipotik kapal dan didaftarkan oleh warga negara Indonesia atau badan hukum yang berdomisili atau didirikan di Indonesia.

Penyelesaian sengketa diantara pihak dapat berdasarkan kepada ketentuan hukum dimana perjanjian dibuat atau menunjuk hukum salah satu negara untuk menyelesaikannya sesuai dengan prinsip yang terdapat dalam pasal 16, 17 dan 18 AB,serta dapat juga menunjuk lembaga arbitrase atau peradilan nasional atau internasional untuk menyelesaikannya tergantung dari kesepakatan dari para pihak.

(6)

6

ABSTRACT

Current progress experienced by shipping industry cannot be separated from the government policy in applying the princple of sabotage in Law No. 17/2008 on Shipping stating that inter-island shipping activities is only allowed for the Indonesian Flagged Vessels in order to develop the shipping industry in Indonesia.

With the prolonged crisis, many of the shipping entrepreneurs buy used ships from other countries, therefore, foreign elements are certainly involved in its trading agreement and the implementation of its trading agreement must pay attention to the principles of International Civil Law. The implementation guidelines of foreign used ship trading agreement are not found in the Indonesian regulation of legislation. The Indonesian regulation of legislation only regulates the registration of the change of the status of the used ship into an Indonesian-flagged vessel. Who has the authority to make the trading agreement done in the jurisdiction of Indonesia, especially in Batam in accordance with thw result of study, is not stated either in the Indonesian regulation of legislation. But in Batam, the tading agreement is commonly made before a notary. The harbormaster has the authority to issue the certificate of registration of the ship whose first copy is used as the basis of the issuance of ship graosse certificate.

With the presence of foreign element in the ship trading agreement, one of the important element in the agreement is that the final clause must state the choice of law and the forum to be used to settle ant dispute which may occur between the two parties. In accordance with the provisions of International Civil Law, Indonesia adheres to the principle of nationality that the agreement made before a notary in Batam applies the law of Indonesia by paying attention to the provision and principle applicable in accordance with the International Civil Law.

The used foreign-flagged ship that can be registered to be converted into Indonesian-flagged ship is only the one with the size of 20 M3/7 GT or more provided that it us ship mortgage bound and registered by Indonesian citizens or legal entities domiciled and established in Indonesia.

Dispute settlement between both parties can be done based on the legal provisions of where the agreement was made or choose the law of one of the two countries to settle the dispute in accordance with the principles stated in Article 16, 17 and 18 AB, and both parties can also appoint an arbitrary institution or national or international courts to settle the dispute depending on the agreement made by both parties.

(7)

7

KATA PENGANTAR

Syukur Alahamdulilah penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dengan berkat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan enulisan tesis ini dengan judul “ ANALISIS YURIDIS PERJANJIAN JUAL BELI KAPAL BERBENDERA ASING DI BATAM”.

Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan ( MKn ) Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan serta dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, Bapak Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn, Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, MS, CN selaku Komisi Pembimbing yang dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. Dan juga, semua pihak yang telah berkenan memberikan masukan dan arahan dalam penulisan tesis ini sehingga tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTMH&H, M.Sc(CTM), Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

(8)

8

2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, M.S, CN, selaku Ketua Program Magister Kenotariatan (MKn) dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, SN, MHum, beserta seluruh staf atas bantuan , kesempatan dan fasilitas yang diberikan sehingga dapat diselesaikan studi pada Program Pascasarjana Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak dan Ibu Guru Besar juga Dosen Pengajar pada Program Studi Pascasarjana Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan membimbing penulis.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang penulis sayangi :

1. Ibunda Syamsinar dan mertua H. Ramayulis ismail dan Hj. Rainy.M yang telah memberikan doa dan semangat, serta seluruh keluarga besarku, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Yang tercinta istriku Lisdwifetarina,SH, terima kasih atas dorongan semangat, perhatian dan kesabaran menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan

(9)

9

3. Terima kasih yang mendalam kepada teman-teman seperjuangan khususnya kelas khusus angkatan 2010 yang telah memberikan motivasi satu sama lain 4. Rekan-rekan Mahasiswa Program Pascasarjana Magister Kenotariatan (MKn)

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari dalam penyusunan tesis ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bertujuan untuk menyempurnakan tesis ini. Mudah-mudahan tesis ini bermanfaat terutama bagi penulis sendiri dan bagi yang membacanya amin yaa rabbal a’lamin.

Medan, Juni 2012

Penulis

(10)

10

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……….. i

ABSTRACK ………. ii

KATA PENGATAR ……… iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……… vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ………... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 9 C. Tujuan Penelitian ... 10 D. Manfaat Penelitian ... 10 E. Keaslian Penelitian ... 11

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 12

1. Kerangka Teori ... 12

2. Konsepsi ... 21

G. Metode Penelitian ... 24

1. Sifat Penelitian dan Jenis Penelitian ... 24

a. Sifat penelitian ... 24

b. Jenis Penelitian ... 24

2. Teknik Pengumpulan Data... 25

(11)

11

a. Penelitian Lapangan (field research) ... 26

b. Penelitian Kepustakaan (library research) ... 26

4. Analisis Data ... 28

BAB II ATURAN HUKUM PELAKSANAAN JUAL BELI KAPAL BERBENDERA ASING A. Tinjauan Umum Tentang Pengertian Umum Perjanjian Jual Beli... 29

1. Sifat dan Bentuk Perjanjian Jual Beli ... 31

2. Penyerahan Benda Yang Diperjual Belikan ... 32

3. Hak dan Kewajiban Penjual dan Pembeli ... 35

4. Resiko Dari Perjanjian Jual Beli ... 38

B. Hukum Kontrak Jual Beli Menurut Hukum Perdata Internasional 38 C. Asas-Asas dan Prinsip-Prinsip Hukum Perdata Internasional Dalam Kontrak Perjanjian ... 42

1. Asas-Asas Hukum Perdata Internasional ... 42

2. Prinsip-Prinsip Hukum Perdata Internasional ... 47

D. Sumber Hukum Perdata Internasional ... 48

1. Sumber Hukum Perdata Internasional Indonesia ... 48

2. Sumber Hukum Kontrak Internasional yang berasal dari Konvensi Internasional ... 51

3. Badan Hukum Dalam Sistem Hukum Perdata Indonesia .... 59

3.1 Nasionalitas Badan Hukum ... 62

3.2 Dokrin yang Berkaitan dengan Status Personel Badan Hukum Dalam Hukum Perdata Internasional.... 63

3.2.1 Prinsip Inkorporasi (Doctrine of Place Incorporation) ... 63

(12)

12

3.2.2. Prinsip Tempat Kedudukan Manajemen yang Efektif ... 65

3.2.3 Peraturan-Peraturan yang Berkaitan dengan

Jual Beli Kapal ... 65

BAB III PELAKSANAAN SERTA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK TERHADAP JUAL BELI KAPAL

BERBENDERA ASING DI BATAM

A.. Pengertian Umum Tentang Kapal ... 67 B. Tinjauan Umum Tentang Status Kapal ... 72 1. Status Hukum Kapal Sebagai Benda Tetap ... 72 2. Kapal Bekas Asing Yang Dapat Dijadikan Sebagai Obbjek

Hipotik ... 73 C. Pelaksanaan Jual Beli Kapal Berbendera Asing Di Batam ... 74

1. Ketentuan Hukum Yang Digunakan Terhadap Kontrak Jual Beli Kapal Berbendera Asing ... 83 2. Status Hukum Kapal Yang di Scrapping ... 84 3. Kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam

Jual Beli Kapal ... 85 4. Kebijakan Pemerintah dalam Pengadaan Kapal Nasional .... 90 5. Hipotik Kapal ... 91

5.1. Pembebanan Hipotik Kapal ... 91 5.2 Pendaftaran Bendera Kapal Yang Masih Terikat Hipotik 92 D. Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak ... 94 1. Terhadap Subjek Perjanjian ... 94 2. Wanprestasi ... 95

(13)

13

BAB IV UPAYA HUKUM DALAM PENYELESAIAN SENGKETA TERHADAP PERJANJIAN JUAL BELI KAPAL

BERBENDERA ASING DI BATAM

A. Upaya Hukum Dalam Penyelesaian Sengketa Terhadap

Jual Beli Kapal Berbendera Asing ... 101

1. Prinsip- Prinsip dalam penyelesaian Sengketa ... 103

1.1 Prinsip Kesepakatan Para Pihak ... 103

1.2 Prinsip Kebebasan Memilih Cara Penyelesaian Sengketa ... 104

1.3 Prinsip Kebebasan Memilih Hukum (Choice of Law) 104

1.4 Prinsip Iktikad Baik (Good Faidh) ... 10

1.5 Prinsip Exhaution Of Lokal Remidies... 106

B. Forum Penyelesaian Sengketa ... 107

1. Arbitrase ... 107

1.1 Kekuatan Mengikat Putusan Arbitrase ... 111

2. Pengadilan (Nasional dan Internasional) ... 114

3. Penyelesaian Sengketa Terhadap Kapal Yang Terkait Hipotik ... 116

3.1 Akibat Hukum Dari Musnahnya Kapal Yang Jadi Objek Hipotik ... 118

3.2. Akibat Hukum Dari Pengantian Bendera Kapal Yang Menjadi Objek Hipotik ... 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 121

B. Saran ... 123

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan manusia. Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan, fungsi sosial, pencerahan, bimbingan,

menyatakan bahwa “ Dampak yang dirasakan setelah menerima dana pembiayaan Qardhul Hasan di Baitul Mal Aceh, kehidupan mereka terasa sangat mudah, sehingga tidak merasa

Hasil penelitian ini diharapkan agar peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan media Cards of the formula pada perkuliahan mekanika dapat dikembangkan dan digunakan untuk

faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kerentanan terhadap bencana banjir rob pada 6 kelurahan di Kawasan Pantai Utara Surabaya.. dilakukan menggunakan

Santri mengumpulkan karya tulis yang telah dilengkapi jawabannya dan telah disusun sesuai dengan panduan penulisan tugas akhir Ma‟had Al „Ilmi Yogyakartaa.

digunakan dalam proses pengawetan dan lama waktu simpan berpengaruh terhadap kandungan protein dan kadar garam pada telur asin.. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi dan manajemen konflik yang tepat pada pasangan yang

Landasan teori yang mendasari menggunakan kriteria atau indikator dalam mengetahui kemampuan anak dalam membilang dan menghitung dengan menyusun bentuk geometri, melalui