• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS LATIHAN KEGEL TERHADAP PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS KALITENGAH LAMONGAN Diah Eko Martini Dosen Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan Email : diahekomartinigmail.com ABSTRAK - 1 7 Diah Eko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EFEKTIFITAS LATIHAN KEGEL TERHADAP PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS KALITENGAH LAMONGAN Diah Eko Martini Dosen Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan Email : diahekomartinigmail.com ABSTRAK - 1 7 Diah Eko"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SURYA 1 Vol. 07, No. 03, Desember 2015 EFEKTIFITAS LATIHAN KEGEL TERHADAP PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA

PERINEUM PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS KALITENGAH LAMONGAN

Diah Eko Martini

Dosen Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan Email : diahekomartini@gmail.com

ABSTRAK

Masa nifas merupakan suatu hal yang sangat penting karena pada masa itu rawan sekali untuk terjadi komplikasi-komplikasi post partum, komplikasi tersebut diantaranya adalah infeksi perineal akibat tindakan episiotomy. Menurut survey awal yang dilakukan penelirti, setidaknya ada sekitar 40% dari 10 ibu nifas yang mengalami infeksi perineal dan mengakibatkan keterlambatan penyembuhan luka perineum. Hal ini seharusnya dapat di cegah, salah satunya dengan melakukan latihan kegel dengan benar, akan tetapi sebagaian besar dari ibu postpartum tidak punya pengalaman mengenai latihan kegel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas latihan kegel terhadap percepatan penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di Puskesmas Kalitengah Lamongan.

Desain penelitian menggunakan rancangan pra-eksperimental dengan pendekatan static-group comparation design. Sampel sebanyak 30 ibu nifas yang mengalami luka perineum derajat 1 atau 2 yang di ambil dengan teknik purposive sampling kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, 15 perlakuan dan 15 lagi kontrol. Pengambilan data dengan observasi penyembuhan luka perineum pada hari ke 7 setelah persalinan, data di tabulasi dan di analisis menggunakan uji Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan α < 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan hampir semua ibu (93,3%) pada kelompok perlakuan mengalami penyembuhan luka cepat dan sebagian kecil (6,7%) mengalami penyembuhan luka lambat, dibandingkan kelompok kontrol lebih dari sebagian (66,7%) mengalami penyembuhan luka lambat dan sebagian (33,3%) mengalami penyembuhan luka cepat. Hasil ujiMann-Whitneydidapat nilai Z -3.352 dengan signifikasi 0,001 (p < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa latihan kegel efektif untuk mempercepat penyembuhan luka perineum. Dengan hasil penelitian ini diharapkan latihan kegel dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk latihan yang di anjurkan bagi ibu nifas untuk mempercepat penyembuhan lukaperineum

Kata kunci :latihan kegel, penyembuhan luka perineum, ibu nifas

PENDAHULUAN

Tiap tahun diperkirakan lebih dari 600.000 wanita meninggal akibat komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan. Sebagian besar dari mereka berasal dari negara-negara berkembang. Oleh karena perawatan antenatal, perinatal,dan postnatal merupakan pelayanan dasar untuk mencegah dan memperbaiki kesehatan ibu dan bayi saat kelahiran (Berghella, 2008). Salah satu pelayanan pada masa tersebut adalah perawatan kesehatan pada masa nifas. Masa nifas merupakan masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

(2)

Efektifitas Latihan Kegel terhadap Percepatan Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas di Puskesmas Kalitengah Lamongan

SURYA 2 Vol. 07, No. 03, Desember 2015

mencuci perineum dengan air dan membersihkannya dengan larutan antiseptik setiap selesai buang air besar dan buang air kecil, pembalut harus diganti dengan teratur dan sering, mengkonsumsi makanan yang bernutrisi, banyak minum air putih, dan mobilisasi dengan cara senam nifas dan latihan kegel

Menurut Fitri (2013) Angka Kematian Ibu (AKI), di Indonesia masih tertinggi di antara negara ASEAN. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia dan negara lainnya hampir sama yaitu sekitar (11%) disebabkan oleh infeksi. Infeksi masa nifas bisa disebabkan karena luka jalan lahir yang tidak mengalami proses penyembuhan dengan baik. Berdasarkan data yang diperoleh dari Jaminan Kesehatan Daerah Jakarta tahun 2007 terdapat 12 kasus yang mengalami keterlambatan penyembuhan luka perineum. Di Jawa Timur angka kejadian infeksi nifas mencapai 38 ibu postpartum atau 8% dari 487 jumlah kasus kematian maternal (Depkes, 2012 mengkutip dari KTI Harijati). Menurut survey awal yang dilakukan penelirti, setidaknya ada sekitar 40% dari 10 ibu nifas yang mengalami infeksi perineal dan mengakibatkan keterlambatan penyembuhan luka perineum dengan karakteristik luka masih agak basah, belum terbentuk jaringan parut dalam waktu 7 hari setelah bersalin. Dari data tersebut menujukkan bahwa masih adanya ibu nifas dengan penyembuhan luka perineum lambat.

Keterlambatan penyambuhan luka perineum pada ibu nifas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kurang nutrisi, kurang menjaga kebersihan diri atau perineum, kurang istirahat, kurang mobilisasi dan olah raga seperti senam nifas sehingga dapat menimbulkan infeksi. Mobilisasi masa nifas dilakukan secara bertahap sesuai kekuatan ibu. Mobilisasi dapat mengencangkan otot-otot perut dan perineum, juga mempercepat pemyembuha luka, mencegah komplikasi, meningkatkan otot-otot punggung, pelvis dan abdomen. Tapi banyak ibu yang enggan melakukan mobilisasi sehingga mempengaruhi kelancaran sirkulasi darah kejaringan yang luka dan keaadan tersebut jika berlangsung lama akan berakibat meningkatkan resiko infeksi genetalia (Bahiyatun, 2009). Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka perineum tetapi juga dapat menyebabkan

kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat penyembuhan luka perineum yaitu dengan melaksanakan senam nifas. Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan, secara teratur setiap hari. Setelah 6 jam persalinan normal atau 8 jam setelah operasi sesar, ibu sudah boleh melakukan mobilisasi, termasuk senam nifas (Marie, 2003). Senam nifas akan mengakibatkan kontraksi dan relaksasi otot-otot panggul sehingga membantu meredakan ketidaknyamanan perineum serta meningkatkan sirkulasi lokal, mengurangi edema dan mempercepat penyembuhan luka perineum (Bahiyatun, 2009). Salah satu gerakan dalam senam nifas diantaranya adalah latihan Kegel yang bermanfaat untuk membantu penyembuhan luka perineum, meredakan hemoroid dan varises vulva, meningkatkan pengendalian urine, membangkitkan kembali pengendalian atas otot-otot sfingter dan memperbaiki respon verbal (Bahiyatun, 2009). Disamping itu Dr. Arnold Kegel pada tahun 1940 menemukan bahwa latihan mengkontriksikan dan menahan vagina yang lebih diketahui dengan istilah kegel exercise telah dirancang khusus meningkatakn kekuatan otot dasar panggul. Kegel exercise dapat menurunkan lacerasi yang terjadi akibat persalinan pervaginam, meningkatkan tonus otot vagina, menurunkan edema perineal serta meningkatkan sirkulasi pada daerah perinel (el hamid,2012), sehingga mmampu meningkatkan penyembuhan luka perineal. ( Latihan ininjuga bermanfaat untuk mencegah urinal dan fekal inkontinensia (Park, 2013) Hal tersebut didukung hasil penelitian Shinde (2013) yang menyebutkan latihan senam nifas dan latihan otot dasar panggul dapat meningkatkan kekuatan otot dasar panggul dan menigkatkan sirkulasi darah ke luka sehingga mempercepat penyembuhan luka perineum.

METODE PENELITIAN

(3)

Efektifitas Latihan Kegel terhadap Puskesmas Kalitengah Lamongan

SURYA

yaitu jenis penelitian untuk pengaruh dari suatu tindakan subyek yang mendapat perlak dibandingkan dengan kelompo mendapat perlakuan (Nur Penelitian ini keefektifan terhadap penyembuhan luka ibu nifas di puskesma Lamongan. Sampel penelitian nifas yang mengalami luka Puskesmas Kalitengah Lamon juli sampai oktober 2015 se yang dibagi menjadi 2 ke randomisasi. Bagi kelompo Diberikan senam selama 15 m selama 7 hari, kemudian eval pada hari ke-7 postpartum kelompok control tidak diber apapun namun observasi luka dilakukan hari ke-7 postpartum

HASIL PENELITIAN

1. Data Umum 1) Perbandingan

Responden Kelompok P Kontrol Berdasarkan Usi

Gambar 1 Perbandingan Responden Kelompok Perlakua Berdasarkan Usia pada I Puskesmas Kalitengah La 2015.

Dari gambar 1 di atas seluruh atau (100%) res kelompok perlakuan berusia sedangkan hampir semua responden pada kelompok kont – 30 tahun dan hanya sebag (6,6%) responden masing-ma bawah 20 tahun dan di atas 30 t

2) Perbandingan

Responden Kelompok P

rhadap Percepatan Penyembuhan Luka Perineum p ongan a perineum pada mas Kalitengah ian ini Seluruh ibu uka perineum di ongan pada bulan sebanyak 30 ibu kelompok secara mpok intervensi 5 menit setiap hari valuasi di lakukan rtum. Sedangkan berikan perlakuan uka perineum juga

tum bagian kecil atau masing berusia di 30 tahun. Berdasarkan Tingkat Pe nifas Di Puskes Lamongan,Tahun 2015

Dari gambar 2 di lebih dari sebagian ata pada kelompok perlak SMA/ MA dan hanya (13,3%) responden berpe sedangkan lebih dari seba responden pada k kelompok perlakuan be rumah tangga biasa dan h atau (13,3%) responde petani sedangkan ham (46,7%) responden pada

um pada Ibu Nifas di

ol. 07, No. 03, Desember 2015 asarkan Tingkat

ndingan Karakteristik Perlakuan dan Kontrol Pendidikan pada Ibu kesmas Kalitengah 5

2 di atas menunjukkan atau (60%) responden lakuan berpendidikan a sebagian kecil atau rpendidikan SMP/MTS sebagian atau (53,3%) kelompok kontrol A dan hanya sebagian ponden berpendidikan ama.

Karakteristik pok Perlakuan dan kan Pekerjaan

ndingan Karakteristik Perlakuan dan Kontrol n pada Ibu nifas Di ah Lamongan,Tahun

(4)

Efektifitas Latihan Kegel terhadap Puskesmas Kalitengah Lamongan

SURYA

bekerja sebagai ibu rumah ta hanya sebagian kecil atau (6,7 bekerja sebagai Pegawai Nege

4) Perbandingan

Responden Kelompok P Kontrol Berdasarkan Par

Gambar 4 Perbandingan Responden Kelompok Perlakua Berdasarkan paritas pada Puskesmas Kalitengah La 2015

Gambar 4 di atas sebagian atau (46,7%) re kelompok perlakuan mem masing 1 dan 2 anak dan ha kecil atau (6,6%) responden lebih dari 2 sedangkan sebagia responden pada kelompok kont anak dan hanya sebagian ke responden memiliki anak lebih da

2. Data Khusus

1) Perbandingan Penyem Perineum pada Ibu Melakukan Latihan Ke Tidak Melakukan Latih Puskesmas Kalitengah La

Gambar 5 Perbandingan peny perineum Kelompok Perlakua Di Puskesmas Kalitengah La 2015

Gambar 5 di atas menun hampir semua atau (93,3%) perlakuan mengalami peny

rhadap Percepatan Penyembuhan Luka Perineum p ongan atihan Kegel di Lamongan responden atau (6,7 penyembuhan luka lamba dari sebagian atau (66,7 kelompok kontrol penga luka lambat dan ham (33,3%) mengalami pe cepat. Untuk mengetahui kegel terhadap percepata perineum dilakukan u Whitney dengan taraf si analisis dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel Hasil Uji

latihan kegel T Penyembuhan L

kegel efektif untuk me penyembuhan luka pe postpartum di Wilayah Kalitengah Lamongan.

PEMBAHASAN

1. Tingkat Penyembuh pada Kelompok Inte Berdasarkan g disimpulkan bahwa ham penyembuhan luka perine postpartum di wilayah Kalitengah Lamongan latihan kegel Hal ini berusia muda sesuai menunjukkan bahwa ibu 30 tahun pada rentang masih mempunyai sem latihan kegel. Dari has kegel didapatkan peruba penyembuhan luka pa keempat dan ketujuh dim luka akan basah, tidak a

um pada Ibu Nifas di

ol. 07, No. 03, Desember 2015 hanya sebagian kecil

(6,7%) mengalami mbat sedangkan lebih 66,7%) responden pada ngalami penyembuhan ampir sebagian atau penyembuhan luka ahui efektifitas latihan patan penyembuhan luka uji statistik Mann signifikan 0,05. Hasil pada tabel dibawah ini:

Uji Statistik efektifitas l Terhadap percepatan n Luka Perineum Pada Puskesmas Kalitengah

ahun 2015 tistik Mann Whitney p.(2-tailed) = 0,001 ( < ditolak berarti latihan mempercepat terhadap perineum pada ibu ah Kerja Puskesmas n.

uhan Luka Perineum ntervensi

(5)

Efektifitas Latihan Kegel terhadap Percepatan Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas di Puskesmas Kalitengah Lamongan

SURYA 5 Vol. 07, No. 03, Desember 2015

luka jelek setelah bebrapa hari (hari ke 4) bekas luka akan mengalami perubahan luka menjadi lebih kering, mulai ada tanda granulasi, luka mulai membaik dan tidak ada perlengketan saat pergantian pembalut. Dan dalam waktu 7 hari akan didapatkan hasil penyembuhan luka perineum yang sudah baik dengan karakteristik luka kering, bekas luka baik, tidak ada crusta, tidak ada perlengketan saat pergantian pembalut dan tidak ada tanda-tanda infeksi maupun inflamasi. Karakteristik ini didapatkan pada hampir semua ibu. Diharapkan semua ibu bersalin normal untuk semakin dini melakukan latihan sehingga akan mempercepat penyembuhan luka perineum dan mencegah komplikasi-komplikasi pada masa nifas Sesuai dengan yang dikatakan oleh Mason,L, (2014) yang menyatkan bahwa pelvic floor exercise yang dalam hal ini kegel exercise dapat memperkuat otot dasar panggul, meningkatkan elastisitas perinel dan meningkatkan sirkulasi darah perineal, pernyataan ini di dukung oleh Bahiyatun (2009) latihan kegel yang ada dalam senam nifas akan mengakibatkan kontraksi dan relaksasi otot-otot panggul sehingga membantu meredakan ketidaknyamanan perineum serta meningkatkan sirkulasi lokal, mengurangi edema dan mempercepat penyembuhan luka perineum.

Namun ada sebagian kecil (6,7%) yang melakukan latihan kegel masih mengalami penyembuhan luka lambat karena responden memiliki pantang maknan dimana hanya mengkonsumsi makanan tahu dan tempe dan juga kurang minum, dalam sehari responden hanya minum sekitar 1300 ml. Walaupun tahu dan tempe mengandung protein nabati tapi tubuh membutuhkan protein lebih seperti daging, ikan dan telor karena didalam makanan tersebut banyak mengandung protein hewani dimana makanan yang bernutrisi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses penyembuhan luka pada perineum. Hal ini sesuai dengan teori menurut DepKes-FKMUI (2007) faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses penyembuhan luka pada perineum karena penggantian jaringan sangat membutuhkan protein. Karena pada kejadian perlukaan, maka banyak nitrogen yang dilepas ke dalam urine, dan banyaknya sesuai dengan protein yang hilang, infeksi, demam dan tindakan

pembedahan yang menimbulkan trauama juga menyebabkan hilangnya nitrogen dan meningkatnya kebutuhan energi. Energi ini diperlukan untuk meningkatkan sintesis protein untuk menggantikan dan memperbaiki jaringan yang rusak.

Secara umum, latihan kegel sangat bermanfaat untuk ibu postpartum dimana gerakan mengerutkan dan mengendorkan perineum bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan pada perineum dan memperlancar sirkulasi darah yang menuju keprineum sehingga akan mempercepat penyembuhan luka perineum. Diharapkan untuk ibu-ibu setelah bersalin mau untuk meluangkan waktu sebentar melakukan latihan kegel. Menurut study yang di lakukan donmens (2015) menyatakan bahwa latihan kegel exercise yang dilakukan sebelum antenatal dapat mempercepat penyembuhan luka perineum, dimana scoring skala reeda pada 24 jam pertama setelah melahirkan menunjukkan rata-rata 5.59 dan scoring untuk skala reeda pada 15 hari pasca persalinan menunjukkan rata-rata 2.29. di studi yang lain.

2. Tingkat Penyembuhan Luka Perineum Pada Kelompok Kontrol

(6)

Efektifitas Latihan Kegel terhadap Percepatan Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas di Puskesmas Kalitengah Lamongan

SURYA 6 Vol. 07, No. 03, Desember 2015

membantu meredakan ketidaknyamanan perineum serta meningkatkan sirkulasi lokal, mengurangi edema, dan mempercepat penyembuhan luka.

3. Pengaruh Pemberian latihan kegel pada Ibu nifas Di Puskesmas Kalitengah Lamongan.

Hasil penelitian di Puskesmas Kalitengah Lamongan diperoleh bahwa latihan kegel yang diberikan kepada ibu postpartum (tabel 1) didapatkan ada perbedaan tingkat penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum yang diberikan latihan kegel dan yang tidak diberikan latihan kegel. Dimana ibu postpartum yang melakukan latihan kegel memiliki tingkat penyembuhan luka perineum cepat dibandingkan yang tidak melakukan latihan kegel. Hal ini didukung oleh hasil analisis dengan uji Mann Whitney dimana nilai Asymp.(2-tailed) = 0,001 ( < 0,05) maka H1 diterima artinya terdapat

perbedaan tingkat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di Puskesmas Kalitengah Lamongan yang melakukan senam nifas latihan kegel dan tidak melakukan latihan kegel. latihan kegel merupakan gerakan-gerakan yang berguna untuk mengencangkan otot-otot, terutama otot-otot perut yang menjadi longgar setelah kehamilan (Eileen Brayshaw, 2008). Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah persalinan, secara teratur setiap hari namun bergantung pada keadaan pasien, apabila pasien masih dalam keadaan normal setelah beberapa jam istirahat boleh memulai senam. latihan kegel dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki tonus otot pelvis dan peregangan otot abdomen, dan juga memperkuat otot dasar panggul setelah melahirkan (Eileen Brayshaw, 2008). latihan kegel akan mengakibatkan kontraksi dan relaksasi otot-otot dasar panggul sehingga membantu ketidaknyamanan perineum serta meningkatkan sirkulasi lokal, mengurangi edema dan mempercepat penyembuhan luka perineum (Bahiyatun, 2009), sehingga latihan kegel akan efektif dalam mempercepat penyembuhan luka perineum. Hal ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Heny Prasetyorini pada tahun 2014 terdapat 20% hingga 50% dari 200 ibu postpartum melakukan senam nifas termasuk

kegel exercise berarti ini membuktikan bahwa senam nifas aman dilakukan untuk ibu postpartum dalam mempercepat penyembuhan luka perineum, . hal ini sesuai hasil penelitian dari Marie (2003) bahwa terdapat peningkatan kekuatan otot dasar panggul pada kelompok yang diberikan perlakuan pelvic muscle exercise (latihan kegel) sehingga memungkinkan dapat mempercepat penyembuhan luka perineal akibat episiotomy maupun rupture spontan saat persalinan.

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh ibu nifas yang melakukan latihan kegel di Puskesmas Kalitengah Lamongan mengalami penyembuhan luka perineum lebih cepat dibandingkan ibu nifas yang tidak melakukan latihan kegel sehingga dapat ditarik kesimpulan terdapat latihan kegel efektif untuk mempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas.

2. Saran

Bagi Tenaga keperawatan ataupun petugas kesehatan yang yang sedang melakukukan perawatan pada ibu nifas dapat mempertimbangkan untuk menerapkan latihan kegel pada pasien nifas untuk meningkatkan penyembuhan luka perineum, Bagi Peneliti .

DAFTAR PUSTAKA

Albers, L.L. and Borders, N. 2007. Minimizing Genital Tract Trauma and

Related Pain Following

SpontaneousVaginal Birth. Journal of Midwifery & Women’s Health, 52, 246-253.

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC

(7)

Efektifitas Latihan Kegel terhadap Percepatan Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas di Puskesmas Kalitengah Lamongan

SURYA 7 Vol. 07, No. 03, Desember 2015

Depkes Masyarakat FKMUI. 2007.Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Eileen, Brayshaw. 2008. Senam Hamil dan Nifas. Jakarta: EGC

Elida, Fitri. 2013. Hubungan Senam Nifas

Dengan Involusi Uteri.

http://www.elida_fitri_skripsi_elida_fit ri_2.pdf.com.

Diakses: tanggal 23 Mei 2015 jam 10.00

El Hamid, A.A., Azzam, H.F., Ismail, G.M. and Gaafar, H.M. 2012. Effect of a Structured Antenatal Kegel Exercises Protocol on Labor Progress among Women Attending Antenatal Clinics. Egyptian Nursing Journal, 3, 2090-2106.

Harijati, 2012. KTI Gambaran Perilaku Ibu Nifas Tentang Vulva Hygiene Di RB/BKIA Ny. Harijati. Ponorogo. http://jkptumpo-gdl-harijati-271-1. Diakses tanggal 23 mei 2015. Jam 11.00

Manzanares, S., Cobo, D., Moreno-Martínez, M.D., Sánchez-Gila, M. and Pineda, A. 2013. Risk of Episiotomy and Perineal Lacerations Recurring after First Delivery. Birth, 40, 307-311. http://dx.doi.org/10.1111/birt.12077

Marie, Harvey, A. 2003. Pelvic floor exercises during and after pregnancy: a systematic review of their role in preventing pelvic floor dysfunction. JOGC-[TORONTO]-, 487-498

Mason, L., Roe, B., Wong, H., Davies, J. and Bamber, J. 2010.The Role of Antenatal Pelvic Floor Muscle Exercises in Prevention of Postpartum Stress Incontinence: A Randomised Controlled Trial. Journal of Clinical

Nursing, 19,2777-2786.

http://dx.doi.org/10.1111/j.1365-2702.2010.03297.x

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Park, S.H., Kang, C.B., Jang, S.Y. and Kim, B.Y. 2013. Effect of Kegel Exercise to Prevent Urinary and Fecal Incontinence in Antenatal and Postnatal Women: Systematic Review. Journal of Korean Academy of

Nursing, 43,

420-430.http://dx.doi.org/10.4040/jkan.201 3.43.3.420

Saleha. 2009.Asuhan kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Shinde Neesha; Bhardwaj Shalu; Deepali Hande; Khatri Subhash. 2013. Role Of Kegel's Exercise On Postpartum Perineal Fitness: Randomised Control Trial. Romanian Journal Of Physical Therapy / Revista Romana De Kinetot;Jun2013, Vol. 19 Issue 31, P78.http://connection.ebscohost.com/c/ articles/90602719/role-kegels-exercise-

Gambar

Gambar 5 Perbandingan penyperineum Kelompok PerlakuaDi Puskesmas Kalitengah La2015enyembuhan lukakuan dan KontrolLamongan,Tahun

Referensi

Dokumen terkait

menambahkan persediaan pelajar sebelum memulakan keijaya mereka dalam industri pelancongan dan seterusnya dapat menempatkan diri dalam industri ini.Selain daripada itu kerajaan

Ternak-ternak mempunyai kedudukan yang penting dalam sosial ekonomi masyarakat yang sebagian besar terdiri dari petani (Atmadilaga,1976). Peranan ternak

Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan sebuah penelitian tentang analisis kadar emisi gas CO dari kendaraan bermotor melalui penyerap karbon Aktif dari

Kebutuhan Tenaga Guru Sekolah Mene ngah Atas (SMA) di Kabupaten Mina-.. hasa

Segala Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas berkah dan rahmat serta pertolongan-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis

Semakin besar arus yang dapat dikeluarkan oleh sebuah trafo step down, maka dimensi trafo akan semakin besar pula, karena selain diameter lilitan sekunder yang

Anggota &amp; Perwakilan GCF (lihat juga Kebijakan tentang Anggota Baru di bawah) Anggota GCF adalah para negara bagian dan propinsi yang (1) merupakan anggota kelompok

Pandemi covid-19 menjadikan dan memaksa manusia selalu berpikir kreatif. Dengan media sosial dan media online yang berbasis virtual dapat membuat masyarakat lebih