PERANCANGAN HR SCORECARD PADA PT.B
Rina Fitriana 1), Nurlailah Badariah 2) , Eris Ernawati.3),
1,2,3)
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti E-mail: rinauda@yahoo.com.com
Abstrak
HR Scorecard adalah sistem pengukuran yang mengkaitkan sumber daya manusia dengan strategi dan kinerja organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan model pengukuran kinerja strategis dengan Human Resources Scorecard pada Departemen Human Resources di PT B. Metodologi yang digunakan adalah adalah merumuskan Strategi dengan menggunakan Matriks SWOT, Perancangan Balance Scorecard dan Perancangan HR Scorecard. Hasil dari Perancangan HR Scorecard pada PT. B didapat strategi Human Resource dan dari hasil pengukuran didapat strategi tersebut dianggap layak, dengan nilai pengukuran 2.944 yang berarti cukup baik.
Kata kunci: SWOT, Balance Scorecard, HR Scorecard
Pendahuluan
Dalam suatu perusahaan, tidak hanya bahan baku dan mesin yang harus diperhatikan, tetapi juga sumber daya manusianya karena SDM merupakan bagian penting dalam berjalannya proses produksi. PT B Indonesia merupakan salah satu perusahaan tire yang sangat memperhatikan kualitas produk. Untuk menciptakan suatu produk yang berkualitas maka sumber daya manusianya juga harus berkualitas. Departemen Human Resources bertanggung jawab atas segala pengaturan sumber daya manusia, peranan departemen ini sangat penting dalam pencapaian visi dan misi perusahan. Oleh sebab itu dibutuhkan sistem pengukuran kinerja yang sistematis dan terarah sesuai dengan visi misi perusahaan.
Permasalahan yang timbul di Departemen Human Resources pada perusahaan ini adalah belum dimilikinya suatu sistem pengukuran kinerja karyawan yang komprehensif yang menyediakan indicator pengukuran bagi kontribusi sumber daya manusia terhadap kinerja perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan sistem pengukuran kinerja strategis dengan Human Resources Scorecard pada Departemen Human Resources di PT B.
Studi Pustaka
Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT Matriks) adalah alat untuk rnencocokan yang penting untuk membantu manajer mangernbangkan empat tipe strategi: SO (kekuatan-peluang), WO Peluang), ST (Kekuatan-Ancaman), WT (Kelemahan-Ancaman). Mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian paling sulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik. (David,2006)
Balanced Scorecard merupakan suatu metode penilaian yang mencakup empat perspektif
untuk mengukur kinerja perusahaan, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Kaplan dan Norton, 2001)
Becker mengemukakan, bahwa HR Scorecard adalah sistem pengukuran yang mengkaitkan sumber daya manusia dengan strategi dan kinerja organisasi, sehingga pada akhirnya akan mampu mengelola sumber daya manusia sebagai asset yang paling penting, dan sangat besar kontribusinya terhadap perusahaan sehingga memberi kesadaran mengenai konsekuensi keputusan investasi sumber daya manusia, sehingga investasi dapat dilakukan secara tepat arah dan tepat jumlah. (Becker, et.al 2001)
Model dasar bagaimana menyambungkan strategi MSDM dan tindakan dengan strategi bisnis adalah dengan membuat formulasi strategi bisnis, mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja, menformulasi kebijakan strategi dan aktivitas Human Resource dan mengembangkan pengukuran HR Scorecard secara detail. (Dessler,2009)
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian HR Scorecard dapat dilihat pada Gambar berikut.
START
Studi Pendahuluan
Studi Pustaka
Identifikasi Masalah
Tidak adanya sistem pengukuran kinerja yang komperensif
Tujuan Penelitian
Melakukan perancangan sistem pengukuran kinerja yang strategis dengan menggunakan metode Human
Resource Scorecard
Pengumpulan Data:
Data Internal : ●Jumlah Produksi
●Jumlah produk cacat
●Persentase ketepatan waktu pengiriman
●Data turnover karyawan
●jumlah mangkir karyawan
●jumlah keluhan karyawan terhadap Departemen HRD
●jumlah keluhan departemen lain terhadap Departemen HRD
●jumlah karyawan terpenuhi
●jumlah karyawan yang mendapatkan sanksi ●data pelatihan yang dilakukan
Data eksternal: ●faktor ekonomi ●faktor politik
●faktor sosial
●faktor teknologi
●analisis lingkungan Industri
Perumusan Strategi (SWOT)
Perancangan Balanced Scorecard
Perancangan HR Scorecard
Pengukuran HR Scorecard
Analisa Model HR Scorecard
Kesimpulan dan Saran
END
Gambar 1. Metodologi Penelitian HR Scorecard
Hasil dan Pembahasan Analisa internal PT B
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisa internal diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan. Dari hasil analisa internal didapatkan kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Analisa eksternal PT B
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan yang berkaitan dengan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Dilihat dari beberapa faktor seperti social, ekonomi, politik, teknologi dan analisis lingkungan industrinya. Dari hasil analisa eksternal didapatkan peluang dan ancaman perusahaan.
STRENGTHS (S)
1. Popularitas merek produk dibanding produsen ban lainnya.
2.Jaringan distribusi yang luas dari dalam negeri sampai mancanegara. 3. Memiliki variasi produk ban untuk berbagai
jenis mobil.
4. Ketersediaan bahan baku inti terjamin karena perusahaan memiliki perkebunan karet sendiri.
5. Senantiasa melakukan inovasi dalam produksi ban.
WEAKNESSES (W)
1. Jenjang karir cenderung tidak jelas. 2. Harga produk relatif tinggi bila dibandingkan dengan produsen ban lain untuk
spesifikasi yang setara.
3. Kondisi yang mengharuskan karyawan dapat melakukan beberapa pekerjaan diluar spesifikasi pekerjaan yang seharusnya. 4. Kurangnya penghargaan terhadap karyawan
yang menyebabkan motivasi dan semangat kerja mereka berkurang. 5. Sering terjadi stop produksi dikarenakan
mesin mengalami kerusakan.
OPPORTUNITIES (O)
1. Semakin berkembangnya pasar Internasional.
2. Pembelian kendaraan bermotor di Indonesia semakin meningkat.
3. Kondisi jalanan dibeberapa kota di Indonesia yang semakin memburuk. 4. Belum diterapkannya regulasi pemerintah
tentang pembatasan jumlah kendaraan bermotor.
SWOT
TREATHS (T)
1. Masuknya pesaing baru ke pasar yang menawarkan produk dengan harga yang lebih
rendah.
2. Meningkatnya harga minyak dunia. 3. Terdapat ban Bridgestone rekondisi yang
dijual bebas dipasaran.
4. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap kualitas ban.
STRATEGI SO
1. Mendirikan TOMO didaerah Papua, Maluku Utara, dan NTB. (S1,S2,S3,O2,O3) 2. Memproduksi ban yang berorientasi ramah
lingkungan. (S1,S3,S5,O1,O3) 3. Kemudahan memperoleh ban karena
jaringan distribusi luas. (S1,S2,O2) 4. Meningkatkan kapasitas produksi ban untuk
memenuhi permintaan produsen mobil. (S1,S3,S4,O2,O4)
STRATEGI ST
1. Meningkatkan promosi diberbagai event otomotif untuk meningkatkan citra produk.
(S1,S2,S3,T1,T4) 2. Adanya sosialisasi kepada konsumen mengenai product knowledge. (S1,S3,T3,T4)
3. Melakukan sistem peramalan terhadap jumlah produksi. (S2,T2)
STRATEGI WT
1. Investasi mesin-mesin baru pada lini produksi tertentu.
(W3,W5,T1,T2)
2. Mengadakan training dan gathering secara berkala.
(W1,W2,W3,W4,T1)
STRATEGI WO
1. Penerapan sistem pemberian reward untuk karyawan agar lebih termotivasi dalam
bekerja.(W1,W4,O1,O2) 2. Meningkatkan sistem control dan maintenance pada lini produksi secara berkala.
(W3,W5,O2)
3. Memproduksi ban yang tagguh diberbagai medan jalan. (W2,O3)
Gambar 2. Matriks SWOT PT.B
Perancangan Balanced Scorecard
Perancangan Balanced Scorecard PT B berawal dengan menjabarkan misi, kebijakan perusahaan dan merumuskan strategi organisasi berdasarkan kondisi lingkungan internal dan hubungan eksternal perusahaan ke dalam 4 perspektif.
Misi perusahaan:
“Menyumbangkan masyarakat dengan produk mutu tinggi” Strategi Perusahaan:
a. Menghasilkan produk bermutu tinggi b. Meningkatkan mutu kinerja karyawan c. Meningkatkan efisiensi produksi d. Memperluas jaringan distribusi
Kebijakan perusahaan:
a. Perusahaan mengetahui dengan cepat setiap gejala perubahan tentang produk yang dibutuhkan pasar dengan mengecek ke lapangan dengan segera.
b. Perusahaan mengembangkan teknologi baru sesuai permintaan pasar.
c. Perusahaan membentuk sistem pengontrolan mutu produk untuk menjaga agar mutunya tetap tinggi untuk menjamin kepuasan pelanggan.
d. Perusahaan memenuhi kebutuhan pasar dengan menyuplai produk tepat waktu. e. Perusahaan membentuk program pendidikan dan pelatihan bagi karyawan.
STRATEGI PT B PERSPEKTIF
PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN STRATEGI BERDASARKAN ANALISA SWOT PT B TUJUAN STRATEGIS PT B
Meningkatkan kapasitas produksi ban untuk memenuhi permintaan produsen
mobil.
Penerapan system pemberian reward untuk karyawan agar lebih termotivasi
dalam bekerja.
Meningkatkan system control dan maintenance pada lini produksi secara
berkala.
Memproduksi ban yang tangguh diberbagai medan jalan.
Meningkatkan promosi diberbagai event otomotif untuk meningkatkan
citra produk.
Adanya sosialisasi kepada konsumen mengenai product knowledge
Melakukan system peramalan terhadap jumlah produksi.
Investasi mesin-mesin baru pada lini produksi tertentu.
Mengadakan training dan gathering secara berkala. Kemudahan memperoleh ban karena
jaringan distribusi luas Memproduksi ban yang berorientasi
ramah lingkungan Mendirikan TOMO di daerah Papua,
Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Barat
Menghasilkan produk bermutu tinggi
Meningkatkan mutu kinerja karyawan
Meningkatkan Mutu Pelayanan Terhadap Pelanggan
Mempertahankan Hubungan dengan Pelanggan
Pencapaian Target Produksi untuk Memenuhi Kebutuhan Pelanggan
Meningkatkan Kualitas Produk
Peningkatan Produktivitas Karyawan
Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan
Gambar 3. Alignment Strategi SWOT dengan keempat perspektif Balanced Scorecard
PT B
Dari alignment tersebut, maka dapat dibuat peta strategi untuk Balanced Scorecard. Peta strategi Balanced Scorecard menunjukan gambar yang mendefinisikan tujuan strategis PT B yang telah dirumuskan yang berguna untuk mengetahui hubungan sebab akibat dan ketekaitan tiap-tiap tujuan strategis pada setiap perspektif dalam perancangan Balanced Scorecard PT B, sehingga dapat dikomunikasikan secara visual terhadap tenaga kerja dalam menjalankan strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan berdasarkan misi, kebijakan dan tujuan perusahaan.
Meningkatkan pendapatan Meningkatkan Pengembalian Investasi
Meningkatkan Mutu Pelayanan terhadap Pelanggan
Mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan
Pencapaian target produksi untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan Meningkatkan Kualitas Produk Ban
Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Meningkatkan Kapabilitas Karyawan
Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan
*jumlah pelanggan
*total turnover karyawan *jumlah pelatihan yang dilakukan *jumlah ketidakhadiran karyawan
*jumlah produk cacat *terpenuhinya permintaan pelanggan
Balanced Scorecard tidak hanya diturunkan dari strategi perusahaan, tetapi mampu merefleksikan kembali strategi perusahaan.
Perancangan Human Resource Scorecard
Menurunkan Strategi Balanced Scorecard kedalam strategi Departemen Human Resource secara jelas.
Dalam perancangan Model Human Resources Scorecard, pada tahap awal dibutuhkan definisi strategi bisnis secara jelas, dalam hal ini penurunan strategi Balanced Scorecard ke dalam strategi Departemen Human Resources. Langkah ini bertujuan untuk memberi gambaran kepada pada karyawan tentang bagaimana peran mereka dalam pencapaian strategi.
Membangun Kasus bisnis sebagai Asset Strategis
Tujuan strategis yang telah didefinisikan, berperan membangun kasus bisnis sebagai asset strategis, yang bertujuan agar adanya alasan mengapa dan bagaimana sumber daya manusia dapat mendukung organisasi.
Membuat Peta Strategi
Kemudian menciptakan peta strategi untuk Human Resource yang diawali dengan memasukkan strategi Departemen Human Resource kedalam 4 perspektif. Peta strategi ini bertujuan untuk mengetahui bahwa penciptaan nilai akan menghasilkan keterkaitan antara ke 4 perspektif yang berakhir pada satu titik yaitu perspektif keuangan.
Produktivitas Karyawan
Pelayanan yang baik, ramah dan cepat
Peningkatan motivasi karyawan
Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan
Pelatihan/Training HRD *banyaknya pelatihan per tahun *persentase rata-rata kepuasan karyawan
*tingkat persentase rata-rata motivasi karyawan
Menerapkan budaya disiplin, rapi dan teratur dalam mengerjakan setiap aspek Meningkatkan Kepuasan
Karyawan
*jumlah keluhan dari departemen lain
*jumlah pelanggaran
*nilai penjualan per karyawan Perspektif Keuangan
Perspektif Pelanggan
Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Gambar 5. Peta Strategi Human Resource PT.B
Pengukuran kinerja Departemen Human Resource PT B secara keseluruhan dari tiap-tiap strateginya adalah:
Tabel 1. Pengukuran Kinerja Departemen Human Resource PT B
Peningkatan Motivasi Karyawan (K2) 2 0.3507 0.7014
Menerapkan Kepuasan Karyawan (K4) 3 0.1907 0.5721
Menerapkan Budaya Disiplin,Rapi dan Teratur (K5) 2 0.1617 0.3234
Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan (K6) 5 0.1026 0.513
Pelayanan Yang Baik Ramah dan cepat (K3) 4.5 0.0879 0.39555
Melakukan Pelatihan (Training) Karyawan HRD 4 0.0618 0.2472
Peningkatan Produktivitas Karyawan (K1) 4.3 0.0445 0.19135
Strategi Human Resource Nilai Bobot
TOTAL
Nilai x Bobot
Dilihat dari hasil pengukuran, bahwa strategi Departemen Human Resource memiliki nilai 2.944 yang berarti Strategi tersebut cukup baik ditinjau dari skala likert kinerja PT B
Tabel 2. Kriteria Penilaian Kinerja
Range Nilai Penilaian
4 < kinerja ≤ 5 Sangat Baik 3 < kinerja ≤ 4 Baik 2 < kinerja ≤ 3 Cukup Baik 1 < kinerja ≤ 2 Tidak Baik
kinerja ≤ 1 Sangat Tidak Baik
Kesimpulan
Perancangan HR Scorecard pada makalah ini dilakukan setelah sebelumnya dilakukan analisa strategi dengan menggunakan matriks SWOT dan Perancangan Balance Scorecard. Setelah dilakukan perancangan sistem pengukuran kinerja yang strategis dengan model Human Resource
Scorecard. Strategi yang didapat adalah peningkatan motivasi karyawan, menerapkan kepuasan
karyawan, menerapkan budaya disiplin, rapi dan teratur, meningkatkan kesejahteraan karyawan, pelayanan yang baik, ramah dan cepat, melakukan pelatihan (training) karyawan HRD, peningkatan produktivitas karyawan. Hasil dari pengukuran bahwa strategi tersebut dianggap layak, dengan nilai pengukuran 2.944 yang berarti cukup baik.
Daftar pustaka
Brian Becker, Mark Huselid, and Dave Ulrich, 2001, The HR Scorecard : Linking People, Strategy
and Performance. Harvard Business School Press. dan Pemakaiannya. Penerbit Buku esensi:
Jakarta
Beatty, Richard W. et al. 2003. New HR Metrics: Scoring On The Business Scorecard.Organizational Dynamics, Vol. 32, No. 2, pp. 107–121, Elsevier Science Inc.
David, FR. 2006. Strategic Management Concept and Cases. Prentice Hall. New York
Dessler Gary, Huat Tan Chwee, 2009, ”Human Resource Management An Asian Perspective”,
Prentice Hall, Pearson Education South Asia, Jurong, Singapore.
Robert S Kaplan, and David P. Norton, 2001, The Strategiy Focused Organization : How Balanced
Scorecard companies thrive in the business environment, Harvard Business School Press. dan