• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bladder Training Terhadap Fungsi Eliminasi Buang Air Kecil (BAK) Pada Ibu Post Partum di Klinik Nursyawaliah dan Klinik Sulastri Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Bladder Training Terhadap Fungsi Eliminasi Buang Air Kecil (BAK) Pada Ibu Post Partum di Klinik Nursyawaliah dan Klinik Sulastri Tahun 2014"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan Hormat,

Nama Saya Rezeki Dwi Yarsih, sedang menjalani pendidikan di program

DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sedang

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Bladder Training Terhadap Fungsi

Eliminasi Buang Air Kecil (BAK) pada ibu post partum spontan”.

Bladder training adalah kegiatan melatih kandung kemih untuk

mengembalikan pola normal berkemih dengan menghambat atau menstimulasi

pengeluaran urin. Eliminasi urin merupakan kebutuhan dasar dari setiap manusia

sebagai proses pembuangan sisa metabolisme tubuh yang tidak diperlukan lagi. Jika

terjadi gagal fungsi elminasi, semua organ akan berpengaruh.

Retensi urine atau kesulitan berkemih pada pasca melahirkan menyebabkan

distensi kandung kemih yang akhirnya dapat menyebabkan perdarahan dan dapat

komplikasi infeksi pada masa nifas. Mengatasi masalah perkemihan tersebut salah

satunya dapat dilakukan dengan bladder training dengan harapan ibu dapat buang

air kecil dalam waktu enam jam pasca melahirkan sehingga menghindari terjadinya

perdarahan dan infeksi serta meminimalkan penggunaan kateter yang tentunya

mengurangi kenyamanan pada ibu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh bladder

(2)

Kami akan melakukan wawancara terstruktur kepada Ibu tentang:

a. Data demografi seperti usia, paritas, luka perineum, lama kala II, dan berat

badan bayi.

b. Melakukan bladder training terhadap ibu dimulai setelah pemantauan kala IV

selesai. Bladder taraining dilakukan di toilet dengan jadwal interval 2 jam

sampai ibu dapat buang air kecil secara spontan

Partisipasi ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data dalam

penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk

penelitian ini ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila ibu membutuhkan

penjelasan, maka dapat menghubungi saya:

Nama : Rezeki Dwi Yarsih

Alamat : Jl. Lizardi Putra, Perumahan Setia Budi Vista Blok B.6

No.Hp : 081375426272

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu yang telah ikut berpartisipasi pada

penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu

yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan

Ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, Februari 2014

(3)

(Rezeki Dwi Yarsih)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp/Hp :

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang “Pengaruh Bladder Training

Terhadap Fungsi Eliminasi Buang Air Kecil (BAK) apa ibu post partum spontan.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan. Februari 2013

(4)

Lampiran 3

LEMBAR KUESIONER

Pengaruh Bladder Training Terhadap Fungsi Eliminasi Buang Air Kecil (BAK) pada Ibu Post Partum Normal Di Klinik Nursyawaliah dan Klinik Sulastri Medan

Tahun 2014

No Responden :

Tanggal :

Kelompok : Intervensi Kontrol

A. Karekteristik ibu

Usia : 20-25 tahun

26-30 tahun

31-35 tahun

36- 40 tahun

Paritas : 1

2

3-4

≥ 5

Lama Kala II : < 30 menit

(5)

60-120 menit

Luka perineum : Utuh

Derajat 1

Derajat 2

Derajat 3

Berat badan bayi : < 2500 gr

2500-4000 gr

(6)

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI BLADDER DIARY

(National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC). n,d)

No Responden :

Tanggal :

Jam

(7)

Jam : Diisi dengan interval waktu 2 jam sejak post partum

Bladder training adalah latihan kandung kemih yang bertujuan untuk

mengembangkan tonus otot dan spingter kandung kemih agar berfungsi

optimal.

2. Cara kerja

d) Memperpanjang waktu untuk berkemih.

e) Meningkatkan jumlah urin yang ditampung dalam kandung kemih.

f) Memperbaiki kontrol terhadap pengeluaran urin.

3. Tujuan

Secara umum bladder training bertujuan untuk mengembalikan pola

normal berkemih dengan menghambat atau menstimulasi pengeluaran air

kemih.

Tujuan khusus:

f) Mengembangkan tonus otot kandung kemih sehingga dapat mencegah

inkotinensia yang dapat juga menyebabkan retensi urin.

g) Mencegah proses terjadinya batu urin.

(8)

i) Membantu pasien/klien untuk mendapatkan pola berkemih rutin.

j) Mengontrol faktor-faktor yang mungkin meningkatkan jumlah episode

inkontinensia dan retensi.

4. Persiapan :

a. Alat : Toilet duduk, stop watch/jam tangan, gelas ukur, hand scoon,

kran air yang mengalir, waskom berisi air hangat.

b. Peneliti : - Peneliti memberitahu responden akan melakukan tindakan

Bladder training setelah 2 jam pasca melahirkan.

-. Peneliti mempersiapkan alat dan tempat saat pasien

menerima tindakan bladder training.

- Mencuci tangan dan menggunakan Handscoon

- Peneliti melakukan tindakan bladder training kepada pasien

post partum di dalam toilet.

c. Pasien : - Posisi pasien saat dilakukan bladder training sebaiknya

dengan posisi duduk di toilet duduk.

-Kondisi pasien dan Tanda-Tanda Vital perlu diperhatikan

sebelum melakukan bladder training.

-Pasien dianjurkan agar dapat menikmati bladder training

dengan baik sehingga dapat merasakan manfaatnya.

5. Waktu : Bladder training dilakukan sejak kala IV selesai (postpartum) sampai ibu buang air kecil pertama kali pasca melahirkan.

6. Prosedur

(9)

a. Memberikan edukasi pada klien tentang pentingnya eliminasi buang air

kecil spontan setelah persalinan. Lalu menjelaskan pada klien bahwa

keberhasilan bladder training didukung oleh kemauan dan kesadaran klien

dalam pelaksanaannya

b. Memberikan minum air sebanyak 200 ml.

c. Mengukur tanda vital untuk mengetahui kondisi klien, apakah kondisi klien

memungkinkan untuk dilakukan bladder training. Bladder training dimulai

pertama kali pada 2 jam postpartum.

d. Bladder training dilakukan dengan membawa klien ke toilet untuk buang air

kecil dengan posisi duduk pada kloset duduk. Klien diminta untuk

menyiram perineum dengan air hangat sebanyak 500 ml yang disediakan

untuk merangsang pengeluaran urin.

e. Kran air dibuka maksimal 15 menit dimulai semenjak klien berada di toilet.

f. Mengobservasi apakah klien buang air kecil.

g. Bila belum buang air kecil, bladder training diulang setiap 2 jam.

h. Melakukan evaluasi setelah dilakukan intervensi, dari 2 jam postpartum

sampai 6 jam post-partum, yang dievaluasi adalah kemampuan responden

buang air kecil secara spontan baik pada kelompok perlakuan maupun

(10)

Lampiran 6

PROTAP PENELITIAN TENTANG PENGARUH BLADDER TRAINING

TERHADAP FUNGSI ELIMINASI BUANG AIR KECIL (BAK) PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI KLINIK NURSYAWALIYAH

DAN KLINIK SULASTRI MEDAN TAHUN 2014

1. Memperkenalkan dan menjelaskan prosedur bladder training.

2. Memberikan informed concent dan bersedia menjadi responden.

3. Memberi perlakuan bladder training pada kelompok intervensi dimulai sejak

kala IV berakhir (2 jam post partum).

4. Peneliti mengkaji waktu pertama kali buang air kecil dan banyaknya volume

urin yang dialami kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan

menggunakan lembar observasi yang diisi langsung oleh peneliti.

(11)
(12)

Lampiran 7

GRAFIK KEGIATAN PENELITIAN

PENGARUH BLADDER TRAINING TERHADAP FUNGSI ELIMINASI BUANG AIR KECIL (BAK) PADA IBU POST PARTUM SPONTAN

DI KLINIK NURSYAWALIAH DAN KLINIK SULASTRI MEDAN TAHUN 2014

No Kegiatan

Tahun 2013/2014

Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan rasio nitrogen dan kalium yang rendah, yaitu nitrogen 10% dan kalium 7,5% dapat memberikan pengaruh pada pertumbuhan vegetative tanaman

Untuk mengetahui pengaruh metode problem solving terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 15 Sui Raya,

Percayalah, mereka yang berkata negatif seperti ini akan menyedot energi positif Anda.. Ujung- ujungnya berdampak kurang bagi untuk

Situasi belajar dengan hasil belajar rendah seharusnya memerlukan inovasi baru yang memungkinkan pencapaian hasil belajar peserta didik kearah yang lebih

Bahwa dalam cerita pendek “Lebih Hitam dari Hitam”, tuturan langsung yang terdiri dari dua kalimat, tiga kalimat, dan empat kalimat dapat terbentuk dari beberapa variasi

Selain itu, untuk membandingkan hasil kedua metode tersebut dengan data radiosonde guna mendapatkan metode interpolasi yang paling baik untuk menduga nilai parameter fisik atmosfer

Hasil penelitian ini adalah penerapan advance pricing agreement di Indonesia masih memiliki banyak kekurangan bila dibandingkan dengan Singapura, faktor-faktor

Pada akhirnya penelitian ini memperlihatkan gejala umum praktik-praktik perubahan konsep pra pertunjukan ke pentas di atas panggung di kalangan kelompok musik humor