Nama : SITI PURWASIH NIM/KLS : 2014 017 039 / 4A2
AUDIT ATAS SIKLUS
PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN
Siklus perolehan dan pembayaran meliputi dua golongan transaksi yang berbeda: perolehan barang dan jasa dan pengeluaran kas untuk perolehan tersebut. Retur pembelian dan pengurangan harga juga merupakan satu golongan transaksi.
HAKEKAT SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN
Siklus tersebut biasanya dimulai dengan pengajuan permintaan pembelian oleh seorang pegawai berwenang yang membutuhkan barang dan jasa. Ada empat fungsi usaha pada siklus perolehan dan pembayaran umum:
1. Pemrosesan oerder pembelian.
Dokumen dan catatan yang terlibat adalah permintaan pembelian, dan order pembelian. Otorisasi yang memadai untuk perolehan merupakan bagian utama dari fungsi ini sebab otorisasi akan menjamin bahwa setiap barang dan jasa memang sesuai dengan kepentingan perusahaan. Setelah perolehan disetujui harus ada pengajuan order untuk membeli barang dan jasa. Biaasanya dibentuk bagian pembelian untuk memastikan kualitas yang baik dengan harga yang minimum. Dan bagian pembelian tidak bertanggung jawab mengotorisasi perolehan dan penerimaan barang. Semua order pembelian harus prenumbered.
2. Penerimaan barang dan jasa.
3. Pengakuan kewajiban.
Dokumen yang terlibat adalah jurnal perolehan, laporan ikhtisar perolehan yang berisi perolehan untuk satu periode. Faktur pemasok berisi informasi tentang jumlah barang, harga, biaya angkut. Nota debet, voucher, berkas induk hutang usaha, neraca saldo utang usaha, laporan pemasok.Pencatatan kewajiban biasanya ditangguhkan sampai barang atau faktur diterima. Bagian hutang usaha bertanggung jawab memverifikasi kelayakan setiap perolehan.
4. Pemrosesan dan pencatatan kas.
Dokumen yang terlibat adalah cek, jurnal pengeluaran kas. pengendalian terpenting dalam fungsi pengeluaran kas adalah penandatanganan setiap cek oleh orang dengan otorisasi yang memadai, pemisahan tanggung jawab antara penanda tangan cek dengan pelaksana fungsi hutang usaha, dan adanya pemeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung saat cek ditandatangani.
PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS PENGUJIAN SUBSTANTIF
Pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif terbagi dalam dua area besar yaitu pengujian atas perolehan dan pengujian atas pembayaran.
Verifikasi perolehan
Luas pengujian terinci atas banyak akun neraca dan beban akan tergantung pada evaluasi auditor atas efektifitas pengendalian intern melalui evaluasi yang tepat atas transaksi perolehan.Klasifikasi
Verifikasi pengeluaran kas
Format pengujian yang akan dilakukan sama dengan verifikasi perolehan.
Uji petik atribut untuk pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
Pendekatannya sama denga yang diterapkan pada pengujian atas transaksi penjualan.
HUTANG USAHA
Pengendalian intern
Pengendalian i9ntern terhadap piutang merupakan bagian dari pengendalian dan pencatatan perolehan kas.
Prosedur analitis
Tujuan audit untuk pengujian terinci atas saldo
Tujuan menyeluruh dalam audit atas hutang usaha adalah menentukan apakah hutang usaha disajikan secara wajar.
Pengujian terinci atas hutang usaha
Pengujian keawajiban setelah lewat waktu
Dilakukan dengan memerikasa dokumentasi yang mendasari setiap pengeluaran kas setelah tanggal neraca, memeriksa dokumen yang mendasari setiap tagihan yang belum dibayarkan pada akhir tahun, menelusuri laporan penerimaan barang yang dibuat sebelum akhir tahun ke faktur pemasoknya, menelusuri rekening tagihan pemasok yang menunjukkan saldo terutang ke neraca saldo hutang usaha, mengirim konfirmasi ke pemasok yang melakukan bisnis dengan klien.
Pengujian pisah batas
Ini dimaksudkan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat beberapa hari sebelumnya dan sesudah taggal neraca telah dimasukkan ke dalam periode yang sesuai. Dalam menentukan apakah pisah batas utang sudah benar maka penting untuk agar pengujian pisah batas ini dikoordinasikan dengan pengamatan fisik persediaan.informasi pisah batas seharusnya diperoleh selama pelaksanaan pengamatan fisik persediaan
Keandalan bahan bukti
Auditor harus memahami keandalan dari faktur pemasok, laporan pemasok, dan konformasi. Perbedaan rekening tagihan pemasok dengan faktur pemasok adalah rekening tagihan pemasok lebih unggul dalam memverifikasi hutang usaha karena di dalamnya terdapat saldo akhir. Sedangkan faktur pemasok lebih unggul dalam memverifikasi transaksi sebab faktur menunjukkan rincian perolehan. Perbedaan antara tagihan pemasok dengan konfirmasi adalah rekening tagihan pemasok telah disiapkan oleh pihak ketigayang independen, tetapi laporan ersebut telah ada di tangn klien saat auditor memeriksanya. Sedangkan konfirmasi merupakan permintaan untuk perincia laporan yang dikirim ke KAP serta dipandang lebih handal.