• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan dan Manajemen Inovasi pada McD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penerapan dan Manajemen Inovasi pada McD"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Inovasi dan Manajemen Produk

“Penerapan Inovasi dan Manajemen Produk di

McDonald’s ”

Disusun oleh :

Muhammad Fuad Adisaputra

2511101022

Wieka Galih Wisudaningtyas

2512101018

Dina Yanti Okasari Sinaga

2512101031

Isny Gita Amelia

2512101033

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga tersusun laporan ini yang berjudul “Penerapan Inovasi dan Manajemen Produk di McDonald’s” tepat waktu dan tanpa ada masalah yang signifikan.

Laporan ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Inovasi dan

Manajemen Produk. Laporan ini berisi tentang bagaimana inovasi dan manajemen

produk diterapkan di perusahaan multinasional, seperti McDonald’s. Laporan ini

terdiri dari latar belakang penulis mengusulkan ide tersebut, analisis dan diskusi,

serta kesimpulan dan rekomendasi. Penulis berharap laporan ini dapat berguna

dalam menambah pengetahuan dan wawasan pembaca.

Rasa terimakasih penulis sampaikan kepada pihak yang berperan dalam

penyusunan makalah ini, yakni Bapak Berto Mulia Wibawa, Spi, MM selaku

dosen mata kuliah Inovasi dan Manajemen Produk.Kritik dan saran dari semua

pihak selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis

sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

pembuatan laporan ini dari awal sampai akhir.

Surabaya, Desember 2014

(3)

DAFTAR ISI

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN ... 7

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 8

2.1 SEJARAH MCDONALD’S ... 8

2.7 SISTEM BISNIS MCDONALD’S ... 13

2.8 PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH... 13

2.9 PRODUK ... 15

BAB III ANALISIS DAN DISKUSI ... 24

3.1 MANAJEMEN INOVASI PADA MCDONALD’S ... 24

3.2 MANAJEMEN INTELLECTUAL PROPERTY PADA MCDONALD’S ... 27

3.3 STRATEGIC ALLIANCES & NETWORKPADA MCDONALD’S ... 30

3.4 PERAN RESEARCH & DEVELOPMENTPADA MCDONALD’S ... 33

(4)

BAB IV KESIMPULAN ... 37

(5)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai beberapa hal penting yang melatar

belakangi penulisan laporan ini, diantaranya latar belakang, perumusan masalah,

tujuan, dan manfaat yang akan digunakan dalam penelitian ini, serta sistematika

penulisan.

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di

dunia. Berdasarkan kutipan data Departemen Perdagangan AS, melalui Biro

Sensusnya di tahun 2014, Indonesia berada di peringkat ke-4 dengan jumlah

penduduk mencapai 253,60 juta jiwa.(Purnomo, 2014). Berdasarkan data tersebut,

banyaknya jumlah penduduk Indonesia menjadikan Indonesia sebagai pasar yang

potensial. Para pebisnis pun berpeluang masuk ke Indonesia untuk memasarkan

berbagai jenis barang maupun jasa. Salah satunya adalah bisnis di industri

makanan cepat saji (fast food).

Di Indonesia, perusahaan multinasional yang bergerak di industri makanan

cepat saji (fast food) terus mengalami perkembangan, seperti McDonald’s, KFC,

Pizza Hut, Wendys, dan lain-lain. Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak

di industri makanan cepat saji (fast food) ini mengakibatkan tingginya tingkat

kompetisi pada industri tersebut. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan

terus berlomba-lomba dalam menghasilkan produk yang lebih baik dan sesuai

dengan kebutuhan pasar. Maka dari itu, perusahaan di industri makanan cepat saji

(fast food) menerapkan strategi inovasi, seperti inovasi pada menu, desain interior,

fasilitas, dan lain-lain.

Tak terkecuali McDonald’s. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh QSR

Magazine di tahun 2012, dimana QSR Magazine telah melakukan survei

setidaknya dalam 15 tahun terakhir, menghasilkan bahwa McDonald’s merupakan

perusahaan makanan cepat saji yang meraup penjualan terbesar di dunia, dengan

hasil penjualan (non-Amerika Serikat) sebesar 44,98 miliar dollar AS dan jumlah

(6)

McDonald’s juga menerapkan strategi inovasi tersebut agar ia tetap memenangkan persaingan di industri ini.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang ingin diselesaikan dan dijawab melalui

penelitianpenerapan inovasi dan manajemen produk ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana cara pihak manajemen mengelola manajemen inovasi di McDonald’s?

2. Bagaimana cara pihak manajemenmengelola intelectual propertydi McDonald’s?

3. Bagaimana cara pihak manajemen menjalankan strategic alliances dan

networksdi McDonald’s?

4. Apakah peran Research & Development (R&D) di McDonald’s?

5. Apa sajakah produk baru yang sedang dikembangkan di McDonald’s dan

apakah kegunaan produk tersebut?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam laporan penelitian “Penerapan

Inovasi dan Manajemen Produk di Perusahaan Multinasional”ini antara lain :

1. Mengetahui dan memahami pengelolaan manajemen inovasi di McDonald’s.

2. Mengetahui dan memahami manajemen intelectual property di McDonald’s.

3. Mengetahui dan memahami strategic alliances dan networks yang

dijalankan McDonald’s.

4. Mengetahui dan memahami peran Research & Development (R&D) dalam

mendukung inovasi di McDonald’s.

5. Mengetahui dan memahami produk baru apa saja yang sedang

(7)

1.4 MANFAAT

Adapun manfaat yang dapat diambil dari laporan penelitian “Penerapan

Inovasi dan Manajemen Produk di Perusahaan Multinasional” oleh beberapa

pihak terkait yaitu :

1. Bagi penulisyaitu dapat mengetahui penerapan dari teori inovasi dan

manajemen produk yang telah didapat dari perkuliahan dan

mengetahui cara pengelolaan inovasi dan manajemen produk di McDonald’s

2. Bagi pembaca yaitu sebagai bahan informasi dan referensi untuk

memahami lebih dalam tentang cara menciptakan dan mengelola

inovasi perusahaan multinasional seperti McDonald’s sehingga

menjadikan perusahaan yang sukses dalam kegiatan bisnisnya.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan laporan “Penerapan Inovasi dan Manajemen Produk

di Perusahaan Multinasional” ini memiliki rincian sebagai berikut :

Bab I yakni Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, perumusan

masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan. Bab II yakni Gambaran

(8)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar2.0.1 Logo McDonald’s

(Sumber : www.aboutMcDonald’ss.com)

2.1 SEJARAH MCDONALD’S

Pada tahun 1917, Ray Kroc melamar pekerjaan sebagai supir ambulans

untuk Palang Merah Dunia. Namun, saat ia masih menjalani proses pelatihan,

perang tersebut berakhir. Akhirnya ia memutuskan untuk bekerja sebagai pemain

piano, sales paper cup, dan sales multi-mixer. Pada tahun 1954, ia kaget karena

adanya pesanan besar sebesar delapan buah multi-mixer dari sebuah restoran di

San Bernardino, California. Di sana ia menemukan sebuah restoran kecil yang

sukses yang dijalankan oleh Dick dan Mac McDonald’s. Pada saat itu mereka

sedang dibingungkan oleh masalah efektifitas operasional restorannya. Mereka

memproduksi menu yang terbatas, terkonsentrasi pada sedikit item saja yakni

burger, kentang goreng, dan minuman yang membuat mereka harus fokus pada

kualitas produk saja setiap waktu.

Kroc mengemukakan sebuah visi untuk mendirikan restoran McDonald’s

di seluruh wilayah Amerika Serikat kepada dua bersaudara tersebut. Pada tahun

(9)

membeli hak eksklusif atas nama McDonald’s. Pada tahun 1958, McDonald’s

telah berhasil menjual hamburger ke-100 milyar.

2.2 MCDONALD’S INDONESIA

Di Indonesia sendiri restoran McDonald’s hadir pada tahun 1991 dan

merupakan negara ke-70 dari McDonald’s seluruh dunia. H. Bambang N.

Rachmadi adalah warga negara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak

master franchise dari McDonald’s Corporation dengan mengalahkan 13.000

pesaing. Beliau merupakan Presiden Direktur McDonald’s Indonesia sampai hai

ini. Sebelum membuka restorannya yang pertama di daerah Sarinah-Jakarta,

beliau diwajibkan mengikuti pelatihan selama setahun di Australia, Amerika

Serikat, Malaysia, dan Singapura. Dalam masa pelatihan tersebut beliau

melakukan semua pekerjaan di restoran McDonald’s dari yang paling sederhana

termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial, kemudia menerapkan

semuanya di Indonesia. Tepat pada 22 Februari 1991, restoran McDonald’s di

Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 kru dan 26

manajer.

2.3 VISI MISI MCDONALD’S

Visi

Menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik di dunia.

Misi

1. Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap

komunitas di seluruh dunia.

2. Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasionla yang unggul bagi

setiap konsumen kami di setiap restoran cabang McDonald’s.

3. Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai

sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional McDonald’s

(10)

Untuk mencapai visinya, McDonald’s selalu dan terus menjamin mutu

produk-produknya, memberikan pelayanan yang memuaskan, menawarkan

kebersihan dan keamanan produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya.

Senyuman konsumen adalah hal penting untuk McDonald’s.

2.4 TUJUAN MCDONALD’S

1. Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia dengan

lebih dari 50.000 restoran.

2. Brand McDonald’s menyentuh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja saat

melakukan bisnis.

3. McDonald’s sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yang

ada di seluruh dunia.

4. Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial.

5. Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa

dan menu makanan yang beragam.

6. Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara

pemilik, pemasok barang, dan perusahaan.

7. Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemsok

barang, dan perusahaan.

2.5 AKSI NYATA MCDONALD’S

Aktivitas yang dilakukan oleh McDonald’s dalam setiap aktivitasnya

haruslah mencerminkan hal-hal berikut ini yang menjadi keunggulan bersaing

dalam McDonald’s Corporation.

1. Good Food

Maksud pernyataan Good Food tersebut adalah bahwa McDonald’s

senantiasa menyediakan pilihan makanan yang lengkap dan seimbang serta

menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen tentang makanan

tersebut. Hal-hal yang dilakukan oleh McDonald’s adalah terus meningkatkan

keseimbangan komposisi gizi pada menu-menu yang ada dan menambah menu

(11)

Selain itu McDonald’s juga akan fokus pada kesehatan anak-anak dengan

mengoptimalkan gizi pada menu anak dan mempromosikan aktivitas olahraga

anak. Yang terakhir adalah menyediakan informasi seputar nutrisi pada makanan

untuk menginformasikan konsumen kandungan gizi yang ada pada makanan

tersebut (misalnya lemak, karbohidrat, vitamin,protein, dll).

2. Good Sourcing

Maksud pernyataan Good Sourcing tersebut adalah bahwa sumber bahan

baku makanan yang digunakan oleh McDonald’ss semuanya adalah bahan-bahan

berkualitas, memiliki cita rasa dan keamanan tinggi. Hal yang dilakukan oleh McDonald’s untuk mencapai hal ini adalah dengan cara menggabungkan etika, lingkungan, dan ekonomi dalam sistem supplychain-nya lewat menetapkan satu

pemasok untuk masing-masing bahan makanan untuk menjaga kualitas. Hal lain

yang dilakukan oleh McDonald’s adalah mempromosikan suasana dan tempat

kerja yang positif dan jaminan HAM lewat Program Akuntabilitas Tempat Kerja

Pemasok. Yang terakhir adalah senantiasa memperhatikan kesehatan hewan yang

akan dijadikan bahan makanan.

3. Good Planet

Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa McDonald’s selalu membagikan

nilai yang baik untuk bisnis dan kelestarian bumi. McDonald’s menunjukkan

tanggungjawab dalam hal kelestarian bumi ini dengan cara meminimalisasi dan

mendiversifikasi limbah restoran serta mengkonversi limbah menjadi sumber daya

yang bernilai. McDonald’s juga mengurangi intensitas karbon dengan cara

mengefisiensikan penggunaan energi, serta melaukan inovasi dalam desain

maupun peralatan restoran. Selain itu, McDonald’s juga mengelola penggunaan

air di setiap restorannya secara efisien. McDonald’s menggunakan prinsip

reduce,reuse,dan recycle dalam mengurangi dan mengefisiensikan penggunaan

energi dan kadar limbah.

4. Good People

Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa McDonald’s memberikan

kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang bagi setiap karyawannya lewat

(12)

pengembangan karir karyawan. Selain itu, McDonald’s juga sangat menghargai

keberagaman dalam lingkungan kerja untuk meningkatkan kontribusi karyawan.

5. Good Communities

Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa nilai utama dari McDonald’s

mengarahkan mereka untuk memberikan banyak manfaat atau hal positif bagi

komunitas masyarakat dunia. Hal ini juga sudah sangat membudaya dalam

perusahaan ini. McDonald’s melakukannya dengan cara mendukung peningkatan

taraf hidup anak-anak dan keluarga lewat program Ronald McDonald’s House

Charities serta memberikan bantuan untuk kegiatan pendidikan juga olahraga.

2.6 NILAI PERUSAHAAN

McDonald’s adalah perusahaan yang yang sangat memperhatikan nilai-nilai dalam setiap aktivitasnya. Nilai-nilai-nilai ini juga yang mendukung ketercapaian

visi dan misi mereka.

1. Customer experience adalah inti dari semua aktivitas McDonald’s.

Tujuan McDonald’s adalah kualitas, servis, kebersihan dan nilai untuk

setiap pelanggan sepajang waktu karena pelanggan adaalh alasan

keberadaan McDonald’s.

2. Komitmen terhadap penghargaan atas karyawan dengan memberikan

setiap karyawan pelatihan dan peluang untuk mengembangakan diri dan

talenta yang dimiliki serta penghargaan atas prestasi karyawan.

3. Kepercayaan akan sistem McDonald’s. Model bisnis McDonald’s

digambarkan sebagai bangku tiga kaki dimana pemilik, suplier, dan

karyawan adalah fondasinya, dan menyeimbangkan ketiganya adalah

faktor kunci.

4. McDonald’s menjalankan bisnis dengan etika. Standar tinggi akan

kejujuran dan integritas sangat diutamakan dalam setiap aktivitas

operasional McDonald’s.

5. Memberikan imbal balik kepada komunitas masyarakat dunia lewat

(13)

6. Meningkatkan profitabilitas perusahaan. Operasional McDonald’s

mendukung perumbuhan profit bagi shareholder. Hali ini membutuhkan

fokus yang terus menerus akan kepuasan konsumen dan ‘kesehatan’

sistem bisnis.

7. McDonald’ss senantiasa bekerja keras untuk melakukan perubahan

ke arah yang lebih baik. Inovasi-inovasi yang bersifat kontinyu

dibutuhkan untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan untuk

memenangkan persaingan.

2.7 SISTEM BISNIS MCDONALD’S

Bentuk bisnis yang dijalankan oleh McDonald’s Corporation adalah

international franchising. McDonald’s kini ada di lebih dari 100 negara seluruh

dunia. Strategi bisnis yang dilakukan di tiap-tiap negara juga berbeda-beda sesuai

dengan selera dan kondisi pasar di masing-masing negara. Sejak 1955, jumlah

restoran McDonald’s sudah lebih dari 35.000 gerai di seluruh dunia.

Restoran internasional pertama yang dibuka oleh McDonald’s ada di

Canada dan Puerto Rico pada tahun 1967. Saat ini McDonald’s memiliki jaringan

1,9 miliar karyawan yang bekerja untuk McDonald’s dan franchise-nya. Setiap

harinya, McDonald’s melayani 70 miliar orang di seluruh dunia. Lokasi

restoran-restoran McDonald’s dikelompokkan menjadi 5 regional utama yakni : Amerika

Utara, Amerika Latin, Eropa, Afrika dan Timur Tengah, dan Asia Pasifik.

2.8 PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH

Penghargaan yang diperoleh oleh McDonald’s dibagi menjadi beberapa

kategori yaitu:

Brands

BrandZ

• 2014 #5 Most Valuable Global Brand Business Insider

(14)

• 2013 #6 World's Most Valuable Brand • 2012 #7 World's Most Powerful Brand Interbrand

• 2013 #7 Best Global Brand

Leadership

Fortune

 2014 #22 World's Most Admired Company

 Ranked #3 among all companies for “Management Quality”  Ranked #7 among all companies for “Global Competitiveness”  Ranked #4 among all companies for “Financial Soundness”  McDonald’s also ranked #2 in the Food Services category Hay Group

• 2013 #8 Best Company for Leadership Barron's

• 2014 #42 Most Respected Company Black Enterprise

• 2012 Don Thompson Named One of Most Powerful CEOs

Sustainability

Dow Jones Sustainability Index

• McDonald’s was a member of the Dow Jones Sustainability Index from 2005 to 2013

Workplace

• Great Place to Work Institute, "World's Best Multinational Workplaces", 2012

• Black Enterprise Magazine, "40 Best Companies for Diversity", 2012

Other

Institutional Investor Magazine

• 2013 #1 Best IR Companies - Restaurants Bloomberg

• 2014 #9 Best 401k Plans

Fast Company

(15)

2.9 PRODUK

Berikut ini adalah produk-produk McDonald’s yang dikategorikan seperti

dibawah ini.

 Burger dan Sandwich

Gambar2.9.1 Menu Burger dan Sandwhich

(16)

Gambar 2.9.3 Menu Burger dan Sandwhich

 Ayam dan Ikan

(17)

Gambar 2.9.5 Menu Ayam dan Ikan

(18)

 Breakfast

Gambar 2.9.7 Menu Breakfast

(19)

 Salad

Gambar 2.9.9 Menu Salad

 Snack

(20)

 Aneka Minuman dan Mc-Cafe

Gambar 2.9.11 Menu Minuman dan McCafe

(21)

 Desert dan Shake

Gambar 2.9.13 Menu Desert dan Shake

 Happy Meal

(22)

Gambar 2.9.15 Happy Meal Hamburger

Gambar 2.9.16 Happy Meal Cheeseburger

 Mighty Kids Meal

(23)

Gambar 2.9.18 McDouble

Seluruh daftar menu yang ada di McDonald’s disesuaikan dengan selera

masyarakat tempat restoran berdiri. Contohnya, seluruh gerai McDonald’s

Indonesia menyediakan menu nasi + ayam goreng yang tidak ditemui di negara

(24)

BAB III

ANALISIS DAN DISKUSI

3.1 MANAJEMEN INOVASI PADA MCDONALD’S

Inovasi merupakan hal penting yang mendapatkan perhatian besar pada McDonald’s. Inovasi yang dilakukan oleh McDonald’s tidak hanya berkutat pada menu dan layanan yang merupakan core business perusahaan ini. Berikut adalah

innovation of all time yang dilakukan perusahaan McDonald’s :

1. Indoor setting (1950)

7. 3 Separate Dining Sections (sekarang)

 Linger zone dengan kursi yang nyaman dan koneksi wi-fi  Grab and go zone dengan counter yang tinggi

 Zona fleksibel untuk anak – anak dan keluarga

Berdasarkan daftar inovasi ini, enam dari tujuh inovasi terbesar yang dilakukan McDonald’s selama peusahaan ini berdiri adalah inovasi di bidang layout. Maka dapat disimpulkan bahwa inovasi terbesar yang pernah dilakukan oleh McDonald’s berada pada bidang penataan layout. Dengan tujuh inovasi ini, McDonald’s melakukan desain ulang pada 30.000 gerainya yang tersebar di seluruh dunia secara hampir serentak.

McDonald’s memiliki visi menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik di dunia, sehingga dia merancang strategi yang mendukung efisiensi

pekerjaan di dapur untuk mempercepat proses delivery produknya. Layout McDonald’s yang dipakai hingga saat ini adalah layout yang didesain agar jika karyawan diperlukan untuk berpindah dalam menyelesaikan pekerjaan, hanya

akan perlu berpindah paling banyak dua langkah kaki.

Layout adalah hal strategis yang harus diperhatikan, karena strategi

(25)

menjadi lebih kompetitif (Heizer,2008). Adapun hal – hal yang diperhatikan McDonald’s dalam inovasi layout-nya yaitu :

 Utilisasi ruang, peralatan, dan manusia yang lebih baik  Perbaikan arus material maupun manusia

 Perbaikan lingkungan kerja yang lebih aman bagi karyawan  Perbaikan interaksi dengan konsumen

 Fleksibilitas

Berikut salah satu contoh layout pada McDonald’s :

Gambar 3.1.1 Hamburger Assembly Line pada McDonald’s

McDonald’s memiliki standar untuk inovasi layout-nya, yaitu :  Penanganan maksimal material dengan alat yang tersedia

 Kapasitas dan kebutuhan ruang yang efisien  Aspek lingkungan dan keindahan (estetika)

 Aliran informasi, material dan manusia yang efisien

 Biaya yang diperlukan untuk interaksi/aliran material dan manusia antar area kerja

Inovasi pengaturan layout pada perusahaan McDonald’s ini ternyata bisa

(26)

pada akhirnya membuat McDonald’s dikenal sebagai perusahaan fast food ternama di dunia, dan terus bisa mengekspansi bisnisnya ke luar negeri.

Prinsip pengembangan inovasi yang dijalankan oleh McDonald’s adalah “freedom within a framework” yaitu pemberian ruang yang bebas dan fleksibel bagi orang –orang yang ada di McDonald’s untuk berkreasi dan mencoba banyak hal. Prinsip yang memungkinkan terjadinya ‘kesalahan’ –untuk penyempurnaan kemudian– ini ternyata tidak merugikan perusahaan, malah membuat perusahaan

menemukan banyak inovasi dan temuan yang menguntungkan dan mendukung

atmosfer inovatif dalam perusahaan (atau yang biasa disebut “helps avoid the

really stupid things at scale.

Secara khusus, McDonald’s memiliki Innovation Centre yang berfungsi menguji temuan – temuan yang ada dari karyawan maupun dari Departemen

Research & Development. Pengujian ini dilakukan karena sebagian besar inovasi di McDonald’s muncul dari lapangan, sehingga sangat perlu diuji kebenarannya secara ilmiah. Innovation Centre ini yang pada akhirnya banyak melahirkan inovasi yang membuat McDonald’s bertahan dan terus berkembang hingga saat ini.

Adapun inovasi yang dilakukan oleh McDonald’s dalam bidang – bidang

yang lain diantaranya :  Packaging

Dengan adanya isu mengenai pemanasan global, McDonald’s meresponnya dengan menerapkan desain packaging berbasis good planet

(tidak menggunakan bahan yang tidak terurai pada tanah). Dengan strategi semacam ini, McDonald’s sekaligus membangun hubungan dengan konsumennya. McDonald’s memposisikan diri sebagai perusahaan yang peduli dengan penyelamatan lingkungan, sehingga orang – orang yang mengkonsumsi produk McDonald’s akan merasa turut dalam usaha penyelamatan lingkungan.

 Reduction of energy usage

Dengan adanya isu mengenai pemanasan global, McDonald’s juga meresponnya melalui pengurangan penggunaan energi dalam menjalankan

(27)

 Reduction of carbon emission

Aspek ini berhubungan dengan dua aspek sebelumnya, yaitu packaging

dan pengurangan penggunaan energi. Dengan meminimalisasi penggunaan

kedua aspek tersebut (dan menghilangkan subtansi yang membahayakan lingkungan), maka McDonald’s juga mengurangi emisi karbon dalam proses bisnisnya. Hal ini juga membantu meningkatkan positioning

perusahaan untuk menarik konsumen, yaitu sebagai salah satu perusahaan

yang peduli terhadap penyelamatan lingkungan.

 Go Global, Act Locally

Hal ini secara spesifik merujuk pada inovasi menu dari McDonald’s. McDonald’s menggunakan strategi bisnis (proses bisnis, marketing, dll) yang terpusat, namun untuk citarasa produk di masing – masing negara

akan berbeda satu sama lain.

 Corporate strategy

Setelah perkembangannya yang cukup signifikan, maka manajemen McDonald’s pada saat itu berinovasi dengan memulai strategi franchising yang dimulai dari negara asalnya, kemudian berekspansi ke luar negeri,

hingga saat ini memiliki sekitar 35.000 gerai yang tersebar di lebih dari

100 negara.

3.2 MANAJEMEN INTELLECTUAL PROPERTY PADA MCDONALD’S

Sebagai sebuah perusahaan multinasional yang bergerak dibidang jasa restoran, McDonald’s memang tidak banyak memiliki hak cipta maupun hak paten. Namun, hak kekayaan intelektual ini dari McDonald’s dirupakan sebagai

lisensi yang dijual kepada franchisee-nya.

Berdasarkan penjelasan dalam Annual Report McDonald’s tahun 2013,

disebutkan bahwa item – item yang telah didaftarkan oleh McDonald’s yaitu

trademark “McDonald’s” dan “The Golden Arches Logo”, service mark, paten

(28)

menjadi daya tarik bagi konsumen. Berdasarkan hukum yurisdiksi, kedua hal ini

sah dipakai oleh siapapun selama menaati peraturan yang diberikan oleh McDonald’s. Sedangkan, untuk aspek proses bisnis, sistem delivery, supplier, metode marketing, dll bersifat one-in-package dalam sistem waralaba (franchise) yang dikeluarkan McDonald’s. Hal – hal yang menyangkut perlindungan hak intelektual ini diatur dengan durasi dan pemberian kompensasi yang diatur oleh McDonald’s secara terpusat.

Model franchise yang digunakan McDonald’s merupakan bentuk model

franchise yang mengijinkan franchisee, pihak manajemen, dan pemegang saham

untuk berbagi risiko dan penghargaan dari peluang bisnis baru. Sebagian besar restoran maupun gerai McDonald’s diwaralabakan pada pemilik/operator independen dibawah peraturan kontrak tertentu yang mengikat. Hubungan

waralaba antara franchisor dengan franchisee tidak jarang mengalami masalah

dalam berbagai dimensi karena luasnya bidang – bidang yang terkait dengan

proses bisnisnya. Namun, perselisihan/permasalahan yang terjadi akan

diselesaikan dengan mengacu pada kontrak yang telah ditandatangani di awal

kerjasama sebagai landasan hukum yuridis yang dianggap telah disepakati kedua

belah pihak.

Ray Kroc menerapkan aturan yang ketat terhadap sistem franchise McDonald’s dan para pemilik waralaba harus setuju mengoperasikan gerai waralaba dibawah kondisi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, seperti

tempat pembelian bahan baku, cara memasak, cara mengiklankan produk, dan

harga setiap menu, sehingga tidak ada perbedaan antara satu restoran McDonald’s dengan restoran McDonald’s lainnya. Ray Kroc juga mengubah sistem penyiapan menu agar menunya tersaji dengan cepat. Contohnya pemotongan kentang dan

roti yang dikerjakan di pabrik. Jadi, kentang yang tiba di gerai waralaba sudah

dalam keadaan telah dipotong dan beku, dan roti telah dipotong.

(29)

dan berkembang di negara tersebut dan dapat bersaing dengan restoran cepat saji

lainnya. Gerai waralaba McDonald’s pun juga selalu ditempatkan di lokasi

strategis agar mudah dijangkau konsumen.

Sebelum McDonald’s diwaralabakan, McDonald’s harus memastikan bahwa pengelola McDonald’s merupakan orang profesional, kecuali untuk bagian dapur yang dapat dikerjakan oleh karyawan baru. Oleh sebab itu, Ray Kroc

mendirikan lembaga pelatihan di Hamburger University di Elk Village, Illinois, untuk melatih calon pengelola McDonald’s tersebut. Calon pengelola gerai waralaba McDonald’s dilatih bagaimana cara mengelola restoran dan aspek-aspek operasi McDonald’s yaitu berupa mutu (quality), pelayanan (service), kebersihan (cleanliness) dan nilai (value).

McDonald’s juga memiliki promosi yang cukup baik. Kampanye iklan McDonald’s yang bertajuk “I’m Lovin’ it” sukses menjadi daya tarik pelanggan. Di kalangan anak – anak, McDonald’s memperkenalkan tokoh badut Ronald McDonald’s yang juga sukses menjadi daya tarik bagi pelanggan anak – anak. Logo golden arches McDonald’s yang sederhana dan berwarna kuning sangat

mudah diingat dan sekarang sudah menjadi salah satu logo yang paling mudah

dikenali di dunia. Logo golden arches tersebut telah menjadi ikon yang sangat identik dengan McDonald’s dan menjadi tolak ukur tingginya eksistensi McDonald’s di kalangan masyarakat dunia.

Di Indonesia, ada 110 gerai waralaba McDonald’s dan McDonald’s Corporation telah menikmati keuntungan dari McDonald’s Indonesia sebesar Rp 1,2 triliun. Rincian dari total keuntungan tersebut adalah :

1) Franchise fee sebesar Rp 81 miliar

2) Royalty fee sebesar Rp 400 miliar

3) Penjualan melalui Asset Purchase Agreement sebesar Rp 200 miliar

4) Bunga pinjaman sebesar Rp 540 miliar

Berdasarkan data “10 Besar Peringkat Franchise Dunia” tahun 2012 versi

Entrepreneur’s Franchise 500®, McDonald’s berhasil berada di peringkat ke-5. Peringkat ini dibuat berdasarkan data statistik dan data keuangan dari gerai

(30)

Pertimbangan lain mencakup lama perusahaan di bisnis tersebut, kapan waktu

waralaba, biaya awal untuk membuka waralaba, pernah tidaknya tersangkut

perkara hukum, dan persentase dari franchisee yang gagal.

3.3 STRATEGIC ALLIANCES & NETWORK PADA MCDONALD’S

McDonalds melakukan strategi aliansi dengan perusahaan – perusahaan di

tiap negaranya asing –masing. McDonald’s melakukan aliansi dengan Coca Cola

Company pada tahun 1955 saat pertama membuka restoran di Des Plaines dan

mereka membutuhkan minuman. Atas dasar ambisi yang sama yaitu memperbesar pangsa pasar di Amerika, Dewan Eksekutif McDonald’s dan Coca Cola menyetujui kontrak ini. Strategi aliansi ini memberikan kesuksesan kepada kedua pihak. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian McDonald’s saat ini memiliki lebih dari 35000 restoran melayani lebih dari 70 juta orang lebih dari 100 Negara di dunia (McDonald’s, 2014). Dilain hal, Coca Cola saat ini menjadi perusahaan minuman terbesar sedunia dengan melisensikan 1,9 Juta layanan minuman di

seluruh dunia lebih dari 200 Negara pada setiap harinya (Coca Cola Annual

Report, 2013).

Javier C. Goizueta, wakil presiden Coca Cola dan Presiden Divisi Global McDonald’s sedang diperintahkan untuk bertanggung jawab untuk membangun kerjasama aliansi dengan McD di setiap restoran yang berjumlah lebih dari 31.000

outlet di seluruh dunia. Goizueta adalah seorang pemimpin bisnis berpengalaman

yang telah terbukti sukses selama 20 tahun. Pada kerjasama ini, kedua perusahaan

ini membuat suatu penawaran eksklusif:

1. The Joint Expansion Vision

McDonald dan Coca-Cola berbagi misi yang sama dan visi untuk

memperluas secara global. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan pasar

yang sangat pesat bagi kedua produk.

2. Source of Value (SoVs)

Aliansi adalah metode untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat dan

lebih murah. Coca-Cola telah menyelamatkan biaya integrasi vertikal dari

(31)

Pepsi yang diperluas distribusi produk-produknya ke konsumen akhir

dengan mengakuisisi Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut dan Taco Bell

dengan biaya yang mahal (PepsiCo, 2014). Sementara itu, menargetkan

demografi konsumen akhir yang sama, kemitraan ini memberikan

keuntungan bagi kedua belah pihak dalam sumber daya dan berbagi

keahlian, sinergi pemasaran dan pengurangan resiko.

3. Areas of Co-operation (AoCs)

A. Market Expansion

Kedua perusahaan ini adalah pemimpin di bidang bisnisnya serta

memiliki sumber yang banyak sekali dan pengalaman operasi bisnis

yang cukup lama sehingga menambah simetri dengan visi global.

Coca-Cola sering menyediakan kantor yang ada di berbagai daerah

sebagai dasar operasi untuk McDonald.

B. Product Development

Pengetahuan dan keahlian Coca – Cola menjadi suatu keuntungan bagi

McDonalds dalam perkembangan produknya. Pada tahun 1993,

Coca-Cola menawarkan saran bisnis penawaran produk dari McDonald,

menciptakan Extra Value Meal. Pada tahun 2002, keduanya

mengeksekusi strategi kolaboratif untuk Amerika Latin, merancang

dan melakukan pengujian kemasan baru untuk minuman. Selain itu,

baru-baru ini, Coca-Cola membantu McDonald membuat lini produk

baru yaitu Smoothie Meal.

C. Unique Strategic values created by The Integrative Supply Chain

Rantai pasok yang unik dalam kerjasama McDonald dan Coca – Cola

menciptakan suatu nilai tambah bagi kedua perusahaan. Bukti

menunjukkan bahwa rasa terbaik dari Coca-Cola hanya tersedia di

McDonald, karena mereka membentuk sistem yang unik untuk

pengiriman dan produksi kokas. Sirup Coke biasanya disampaikan

dalam kantong plastik; Namun, karena McDonald menjual jumlah

yang lebih besar dari coke, sirup dapat disampaikan dalam stainless

steel truk tangki. Selain itu, McDonald memiliki filter reverse osmosis

(32)

baik, memungkinkan McDonald untuk memiliki keunggulan

kompetitif dari rasa soda yang lebih baik.

D. Advertising and Corporate Social Reponsibility

Kerjasama pada periklanan telah berhasil dilakukan pada piala dunia

2014 dengan komposisi Coca – Cola sebagai partner utama dan

McDonalds sebagai sponsor dari piala dunia 2014. Di Filipina, kedua

pasangan memulai kampanye dengan tagar #BetterTogether, yaitu

kampanye media sosial untuk mempromosikan 'makanan rantai cepat

saji itu BFF Bundle, atau paket makan yang meliputi minuman

Coca-Cola.

Selain itu, McDonald dan Coca-Cola terus berinovasi bersama-sama

dalam rantai pasokan yang berkelanjutan. Pada tahun 2002, mereka mengejar

sponsor baru dan peluang beramal di Amerika Latin, dan membantu lebih dari

100 sekolah lokal untuk memungkinkan siswa untuk melihat koleksi dari Art

Museum. Selain itu, mereka juga mengembangkan cangkir baru dengan tutup

penguncian untuk mencegah anak-anak menumpahkan minuman mereka.

Develop an entirely new franchising business model

Memilih untuk tidak mengejar model wilayah waralaba (dipopulerkan oleh

Dairy Queen di tahun 1940-an), dimana franchisee menerima wilayah eksklusif

dan pembelian bahan dari perusahaan induk, mendukung untuk sistem

McDonald’s yang memberdayakan franchisee dengan mengumpulkan sebagian

kecil dari penjualan sebagai biaya layanan. Dengan kata lain, McDonald’s

mendorong waralaba untuk berhasil. Di sisi lain, model waralaba wilayah

benar-benar menciptakan insentif bagi franchisee untuk memecah wilayah eksklusif

dalam bidang dan sub-waralaba mereka, yang akhirnya memaksa operator lokal

untuk mempertahankan kerugian. Tentu saja, hal ini menguntungkan perusahaan

waralaba tetapi tidak berkelanjutan bagi banyak rantai.

Create a real estate arm

McDonald’s benar-benar serius pada aspek bisnis real estate. McDonald’s

(33)

Corporation, beberapa waktu di akhir 1950-an, yang awalnya negosiasi sewa

jangka panjang dengan pemilik tanah, yang kemudian menyewakan kepada

franchisee-nya. Namun, kemudian, ia membeli tanah langsung, dan kemudian

disewakan bahwa untuk franchisee-nya. Sebagai imbalannya, McDonald’s

menerima aliran laba diprediksi, dan persentase dari penjualan kotor. Ini adalah

strategi yang sangat sukses, terutama ketika mempertimbangkan apresiasi tanah.

Valuing and supporting suppliers

McDonald’s terkenal dengan sistem reward bagi siapapun yang membantu

McDonald’s dalam kegiatan bisnisnya. Sebagai contoh, daripada McDonald’s

mengeluarkan uang untuk riset dan pengembangan teknologi rantai pasok dan

makanan. McDonald’s lebih mendorong suplai partnernya untuk menciptakan

teknologi yang lebih canggih dan menjanjikan pengembalian secara bisnis dan

loyalitas apabila inovasi yang dilakukan sukses. Hal ini juga mendorong pemasok

untuk berbagi teknologi dengan satu sama lain, yang sering menyebabkan proses

yang lebih efisien. Dalam menciptakan infrastruktur ini pemasok canggih,

McDonald’s sangat berkurang nya pengeluaran R&D dan investasi, dengan tetap

menjaga di tepi pengembangan teknologi pangan.

3.4 PERAN RESEARCH & DEVELOPMENTPADA MCDONALD’S

Inovasi terbesar yang dijelaskan pada awal subbab ini tidak disebutkan

sebagai hasil karya Departemen Research & Development , melainkan hasil studi

lapangan dan temuan dari berbagai stakeholder internal McDonald’s. McDonald’s

menyebutkan bahwa budaya dan talenta adalah elemen kunci dari kesuksesan, dan

saling-percaya merupakan akselerator dari perubahan positif yang ada dalam

perusahaannya. Dengan kata lain, McDonald’s memacu setiap orang dalam

perusahaan untuk menjadi kreatif dan inovatif dengan cara memberikan ruang untuk terjadinya ‘kesalahan’ dan iterasi hingga didapatkan formulasi ide terbaik, dan mereka juga membudayakan rasa saling menghargai ide/pendapat agar

semangat berinovasi tidak surut. Usaha ini tidak berarti melemahkan fungsi

(34)

Development agar berfokus pada hal – hal yang memang didesain untuk ditangani

departemen ini.

Peran Departemen Research & Development pada McDonald’s banyak berfokus pada pengembangan produk. McDonald’s adalah perusahaan multinasional dengan gerai di berbagai negara, dan strategi mereka untuk

pemilihan produk adalah “Go Global, Act Locally” yang berarti McDonald’s akan memasukkan kearifan lokal pada produk dan jasa yang dia tawarkan. McDonald’s memang memiliki menu tertentu yang ditawarkan sebagai menu utama di gerai

seluruh dunia, namun, ia juga akan menyesuaikan dengan selera, budaya, dan kebiasaan masyarakat setempat. Contohnya, di Indonesia McDonald’s memasukkan menu nasi dan ayam goreng karena makanan pokok orang Indonesia

adalah nasi, dia juga mengesampingkan hamburger karena kebanyakan penduduk

Indonesia beragama Islam dan mengharamkan daging babi (mereka menggantinya

dengan beef burger). Contoh lain, di India, sapi adalah hewan yang dianggap suci

sehingga tidak akan ada banyak konsumsi sapi. Oleh sebab itu, mereka tidak

menjual menu beef melainkan menggantinya dengan daging ayam maupun menu

vegetarian. Contoh – contoh semacam ini adalah temuan yang menjadi hasil kerja

Departemen Research & Development. Di satu sisi, memang fungsinya adalah

mendeteksi kebutuhan pasar agar perusahaan bisa menguasai pangsa pasar di

negara yang dituju. Namun, ranah kerja Departemen Research & Development ini

tentu saja tidak hanya pada awal pengembangan produk, tapi juga pada inovasi

selama produk tersebut sudah disebar di pasar.

3.5 PRODUK YANG SEDANG DIKEMBANGKAN

Pengembangan produk McDonald’s sebenarnya dilakukan secara terus menerus dan tidak bersifat seasonal. Pengembangan produk McDonald’s selain dari variasi menu, variasi rasa, variasi topping, bundling packaging

(penggabungan beberapa produk untuk dijual dalam satu paket dengan harga

khusus), juga bisa berupa penyesuaian menu dengan upcoming event seperti

(35)

menemukan beberapa produk baru yang sedang dikembangkan oleh McDonald’s

di beberapa negara. Berikut penulis sajikan beberapa contohnya.

McDonald’s India (October 2014)

McDonald’s Common Menu Worldwide (2014)

Dengan pola pengembangan McDonald’s yang terkesan tidak menentu ini, McDonald’s tetap memiliki pola strategi yang mereka terapkan sebagai acuan pengembangan produknya. Adapun strategi pengembangan produk McDonald’s yaitu :

1) Strategi produk permanen

McDonald’s memiliki beberapa produk yang dijadikan menu permanen yang tidak akan diubah. Contoh produknya adalah Basic Hamburger,

Cheeseburger, BigMac dan Quarter Pounder. Produk yang masuk dalam

kategori ini adalah produk yang setelah kemunculannya hingga waktu

yang lama setelahnya tidak mengalami perubahan konsumsi yang signifikan. Strategi ini diterapkan agar McDonald’s selalu memiliki ciri khas produk yang dikenal konsumen.

2) Strategi produk temporer

Produk kategori ini adalah produk pelengkap (terkadang musiman) dari

produk permanen yang ditawarkan. Contoh produk kategori ini adalah Big

Ocean Burger yang hanya ditawarkan pada tahun 2007. Produk kategori

(36)

3) Pengembangan strategi produk lokal

Karena McDonald’s telah berkembang menjadi perusahaan multinasional, maka di setiap negara McDonald’s membuat beberapa produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang spesifik pada pasar (negara) yang dilayaninya. Contohnya, di Belanda McDonald’s membuat McKroket yang menggabungkan burger dengan kroket sebagai makanan Belanda.

Selain itu, di New England dan Atlantic Canada mereka membuat

McLobster yaitu rolled-sandwich lobster. Strategi ini ditujukan untuk

membuat konsumen lokal merasa cocok dengan menu yang ditawarkan McDonald’s.

4) Strategi adaptasi lokal

Strategi ini mendukung strategi sebelumnya, dimana McDonald’s

membuat produk yang rasanya disesuaikan dengan rasa lokal. Biasanya

ini bukan produk baru, tetapi produk yang ada dan rasanya dimodifikasi

sehingga sesuai dengan rasa lokal. Contohnya, Big Mac di India

dimodifikasi menjadi Maharaja Mac tanpa beef, karena masyarakat India

banyak yang tidak mengonsumsi daging sapi karena alasan religius. Atau,

saus sambal di Thailand yang disesuaikan dengan citarasa saus pelengkap

(37)

BAB IV KESIMPULAN

Kesimpulan dari penulisan laporan “Penerapan Inovasi dan Manajemen

Produk di Perusahaan Multinasional” adalah McDonald’s merupakan salah satu

perusahaan multinasional yang bergerak di industri makanan cepat saji (fast food).

Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di industri serupa mengakibatkan

tingginya tingkat kompetisi di industri tersebut. Untuk memenangkan persaingan tersebut, McDonald’s terus melakukan inovasi. Prinsip pengembangan inovasi yang dijalankan oleh McDonald’s adalah “freedom within a framework”.

Inovasi yang diterapkan McDonald’s berupa layout restoran, intelectual property yang dirupakan sebagai lisensi yang dijual kepada franchisee-nya, dimana sistem ini menempatkan McDonald’s berada di peringkat ke-5 dalam “10 Besar Peringkat Franchise Dunia” tahun 2012. Inovasi lain yang diterapkan McDonald’s juga berupa strategic alliances dan networks yaitu dengan melakukan aliansi dengan perusahaan Coca Cola Company, peran Research &

Development (R&D) yang berfokus pada pengembangan produk, dan produk baru

yang sedang dikembangkan dalam variasi menu, rasa, topping, bundling

packaging, serta penyesuaian menu dengan upcoming event.

Selain itu, McDonald’s juga menerapkan inovasi di bidang lain yaitu dari

segi packaging, reduction of energy usage, reduction of carbon emission,Go

(38)

REFERENSI

https://www.academia.edu/7463156/STRATEGI_MCDONALD’S_DITENGAH_ KOMPETISI_BISNIS_WARALABA_MAKANAN_CEPAT_SAJI, Diakses 25

November 2014

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/05/14/15532691/Ini.10.Restoran.Ce

pat.Saji.dengan.Penjualan.Terbesar, Diakses 23 November 2014

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/68518-mcdonald_s__kebanjiran_duit_dari_indonesia, Diakses 1 Desember 2014

http://businesscasestudies.co.uk/mcdonalds-restaurants/the-route-to-fast-food-franchising/the-advantages-for-the-franchisor.html#axzz3JqlJjHDP, Diakses 25

November 2014

http://finance.detik.com/read/2014/03/06/134053/2517461/4/negara

-dengan-penduduk-terbanyak-di-dunia-ri-masuk-4-besar, Diakses 23 November 2014

http://smallbusiness.chron.com/product-development-strategy-mcdonalds-12207.html, Diakses 25 November 2014

http://www.franchisedirect.com/information/markettrendsfactsaboutfranchising/th

Gambar

Gambar 2.9.3 Menu Burger dan Sandwhich
Gambar 2.9.5 Menu Ayam dan Ikan
Gambar 2.9.7 Menu Breakfast
Gambar 2.9.10 Menu Snack
+6

Referensi

Dokumen terkait

perkembangan teknologi yang berkembang pesat dengan semakin banyaknya pilihan produk bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya dan tidak semua perusahaan berhasil

1. Untuk mempermudah konsumen dalam mengidentifikasikan produk atau jasa yang amapu memenuhi kebutuhan dan keinginan. Merek/ cap juga dapat membantu dan membuat pembeli

Karena itu, setiap perusahan yang akan melakukan pengembangan produk harus memiliki persiapan yang matang agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen,

Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi dan aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan

Keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh setiap negara, termasuk Indonesia, membuat negara tersebut tidak dapat memenuhi segala kebutuhan rakyatnya.. Melalui bisnis

Quality Function Deployment sebenarnya adalah merupakan suatu jalan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen terhadap

25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik adalah bahwa negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka

Dibutuhkan dana yang besar untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam menanggulangi penyakit yang sedang berkembang sehingga keputusan pengembangan produk