Inovasi dan Manajemen Produk
“Penerapan Inovasi dan Manajemen Produk di
McDonald’s ”
Disusun oleh :
Muhammad Fuad Adisaputra
2511101022
Wieka Galih Wisudaningtyas
2512101018
Dina Yanti Okasari Sinaga
2512101031
Isny Gita Amelia
2512101033
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga tersusun laporan ini yang berjudul “Penerapan Inovasi dan Manajemen Produk di McDonald’s” tepat waktu dan tanpa ada masalah yang signifikan.
Laporan ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Inovasi dan
Manajemen Produk. Laporan ini berisi tentang bagaimana inovasi dan manajemen
produk diterapkan di perusahaan multinasional, seperti McDonald’s. Laporan ini
terdiri dari latar belakang penulis mengusulkan ide tersebut, analisis dan diskusi,
serta kesimpulan dan rekomendasi. Penulis berharap laporan ini dapat berguna
dalam menambah pengetahuan dan wawasan pembaca.
Rasa terimakasih penulis sampaikan kepada pihak yang berperan dalam
penyusunan makalah ini, yakni Bapak Berto Mulia Wibawa, Spi, MM selaku
dosen mata kuliah Inovasi dan Manajemen Produk.Kritik dan saran dari semua
pihak selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan laporan ini dari awal sampai akhir.
Surabaya, Desember 2014
DAFTAR ISI
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN ... 7
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 8
2.1 SEJARAH MCDONALD’S ... 8
2.7 SISTEM BISNIS MCDONALD’S ... 13
2.8 PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH... 13
2.9 PRODUK ... 15
BAB III ANALISIS DAN DISKUSI ... 24
3.1 MANAJEMEN INOVASI PADA MCDONALD’S ... 24
3.2 MANAJEMEN INTELLECTUAL PROPERTY PADA MCDONALD’S ... 27
3.3 STRATEGIC ALLIANCES & NETWORKPADA MCDONALD’S ... 30
3.4 PERAN RESEARCH & DEVELOPMENTPADA MCDONALD’S ... 33
BAB IV KESIMPULAN ... 37
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai beberapa hal penting yang melatar
belakangi penulisan laporan ini, diantaranya latar belakang, perumusan masalah,
tujuan, dan manfaat yang akan digunakan dalam penelitian ini, serta sistematika
penulisan.
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di
dunia. Berdasarkan kutipan data Departemen Perdagangan AS, melalui Biro
Sensusnya di tahun 2014, Indonesia berada di peringkat ke-4 dengan jumlah
penduduk mencapai 253,60 juta jiwa.(Purnomo, 2014). Berdasarkan data tersebut,
banyaknya jumlah penduduk Indonesia menjadikan Indonesia sebagai pasar yang
potensial. Para pebisnis pun berpeluang masuk ke Indonesia untuk memasarkan
berbagai jenis barang maupun jasa. Salah satunya adalah bisnis di industri
makanan cepat saji (fast food).
Di Indonesia, perusahaan multinasional yang bergerak di industri makanan
cepat saji (fast food) terus mengalami perkembangan, seperti McDonald’s, KFC,
Pizza Hut, Wendys, dan lain-lain. Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak
di industri makanan cepat saji (fast food) ini mengakibatkan tingginya tingkat
kompetisi pada industri tersebut. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan
terus berlomba-lomba dalam menghasilkan produk yang lebih baik dan sesuai
dengan kebutuhan pasar. Maka dari itu, perusahaan di industri makanan cepat saji
(fast food) menerapkan strategi inovasi, seperti inovasi pada menu, desain interior,
fasilitas, dan lain-lain.
Tak terkecuali McDonald’s. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh QSR
Magazine di tahun 2012, dimana QSR Magazine telah melakukan survei
setidaknya dalam 15 tahun terakhir, menghasilkan bahwa McDonald’s merupakan
perusahaan makanan cepat saji yang meraup penjualan terbesar di dunia, dengan
hasil penjualan (non-Amerika Serikat) sebesar 44,98 miliar dollar AS dan jumlah
McDonald’s juga menerapkan strategi inovasi tersebut agar ia tetap memenangkan persaingan di industri ini.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang ingin diselesaikan dan dijawab melalui
penelitianpenerapan inovasi dan manajemen produk ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pihak manajemen mengelola manajemen inovasi di McDonald’s?
2. Bagaimana cara pihak manajemenmengelola intelectual propertydi McDonald’s?
3. Bagaimana cara pihak manajemen menjalankan strategic alliances dan
networksdi McDonald’s?
4. Apakah peran Research & Development (R&D) di McDonald’s?
5. Apa sajakah produk baru yang sedang dikembangkan di McDonald’s dan
apakah kegunaan produk tersebut?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam laporan penelitian “Penerapan
Inovasi dan Manajemen Produk di Perusahaan Multinasional”ini antara lain :
1. Mengetahui dan memahami pengelolaan manajemen inovasi di McDonald’s.
2. Mengetahui dan memahami manajemen intelectual property di McDonald’s.
3. Mengetahui dan memahami strategic alliances dan networks yang
dijalankan McDonald’s.
4. Mengetahui dan memahami peran Research & Development (R&D) dalam
mendukung inovasi di McDonald’s.
5. Mengetahui dan memahami produk baru apa saja yang sedang
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat diambil dari laporan penelitian “Penerapan
Inovasi dan Manajemen Produk di Perusahaan Multinasional” oleh beberapa
pihak terkait yaitu :
1. Bagi penulisyaitu dapat mengetahui penerapan dari teori inovasi dan
manajemen produk yang telah didapat dari perkuliahan dan
mengetahui cara pengelolaan inovasi dan manajemen produk di McDonald’s
2. Bagi pembaca yaitu sebagai bahan informasi dan referensi untuk
memahami lebih dalam tentang cara menciptakan dan mengelola
inovasi perusahaan multinasional seperti McDonald’s sehingga
menjadikan perusahaan yang sukses dalam kegiatan bisnisnya.
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan “Penerapan Inovasi dan Manajemen Produk
di Perusahaan Multinasional” ini memiliki rincian sebagai berikut :
Bab I yakni Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, perumusan
masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan. Bab II yakni Gambaran
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Gambar2.0.1 Logo McDonald’s
(Sumber : www.aboutMcDonald’ss.com)
2.1 SEJARAH MCDONALD’S
Pada tahun 1917, Ray Kroc melamar pekerjaan sebagai supir ambulans
untuk Palang Merah Dunia. Namun, saat ia masih menjalani proses pelatihan,
perang tersebut berakhir. Akhirnya ia memutuskan untuk bekerja sebagai pemain
piano, sales paper cup, dan sales multi-mixer. Pada tahun 1954, ia kaget karena
adanya pesanan besar sebesar delapan buah multi-mixer dari sebuah restoran di
San Bernardino, California. Di sana ia menemukan sebuah restoran kecil yang
sukses yang dijalankan oleh Dick dan Mac McDonald’s. Pada saat itu mereka
sedang dibingungkan oleh masalah efektifitas operasional restorannya. Mereka
memproduksi menu yang terbatas, terkonsentrasi pada sedikit item saja yakni
burger, kentang goreng, dan minuman yang membuat mereka harus fokus pada
kualitas produk saja setiap waktu.
Kroc mengemukakan sebuah visi untuk mendirikan restoran McDonald’s
di seluruh wilayah Amerika Serikat kepada dua bersaudara tersebut. Pada tahun
membeli hak eksklusif atas nama McDonald’s. Pada tahun 1958, McDonald’s
telah berhasil menjual hamburger ke-100 milyar.
2.2 MCDONALD’S INDONESIA
Di Indonesia sendiri restoran McDonald’s hadir pada tahun 1991 dan
merupakan negara ke-70 dari McDonald’s seluruh dunia. H. Bambang N.
Rachmadi adalah warga negara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak
master franchise dari McDonald’s Corporation dengan mengalahkan 13.000
pesaing. Beliau merupakan Presiden Direktur McDonald’s Indonesia sampai hai
ini. Sebelum membuka restorannya yang pertama di daerah Sarinah-Jakarta,
beliau diwajibkan mengikuti pelatihan selama setahun di Australia, Amerika
Serikat, Malaysia, dan Singapura. Dalam masa pelatihan tersebut beliau
melakukan semua pekerjaan di restoran McDonald’s dari yang paling sederhana
termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial, kemudia menerapkan
semuanya di Indonesia. Tepat pada 22 Februari 1991, restoran McDonald’s di
Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 kru dan 26
manajer.
2.3 VISI MISI MCDONALD’S
Visi
Menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik di dunia.
Misi
1. Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap
komunitas di seluruh dunia.
2. Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasionla yang unggul bagi
setiap konsumen kami di setiap restoran cabang McDonald’s.
3. Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai
sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional McDonald’s
Untuk mencapai visinya, McDonald’s selalu dan terus menjamin mutu
produk-produknya, memberikan pelayanan yang memuaskan, menawarkan
kebersihan dan keamanan produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya.
Senyuman konsumen adalah hal penting untuk McDonald’s.
2.4 TUJUAN MCDONALD’S
1. Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia dengan
lebih dari 50.000 restoran.
2. Brand McDonald’s menyentuh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja saat
melakukan bisnis.
3. McDonald’s sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yang
ada di seluruh dunia.
4. Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial.
5. Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa
dan menu makanan yang beragam.
6. Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara
pemilik, pemasok barang, dan perusahaan.
7. Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemsok
barang, dan perusahaan.
2.5 AKSI NYATA MCDONALD’S
Aktivitas yang dilakukan oleh McDonald’s dalam setiap aktivitasnya
haruslah mencerminkan hal-hal berikut ini yang menjadi keunggulan bersaing
dalam McDonald’s Corporation.
1. Good Food
Maksud pernyataan Good Food tersebut adalah bahwa McDonald’s
senantiasa menyediakan pilihan makanan yang lengkap dan seimbang serta
menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen tentang makanan
tersebut. Hal-hal yang dilakukan oleh McDonald’s adalah terus meningkatkan
keseimbangan komposisi gizi pada menu-menu yang ada dan menambah menu
Selain itu McDonald’s juga akan fokus pada kesehatan anak-anak dengan
mengoptimalkan gizi pada menu anak dan mempromosikan aktivitas olahraga
anak. Yang terakhir adalah menyediakan informasi seputar nutrisi pada makanan
untuk menginformasikan konsumen kandungan gizi yang ada pada makanan
tersebut (misalnya lemak, karbohidrat, vitamin,protein, dll).
2. Good Sourcing
Maksud pernyataan Good Sourcing tersebut adalah bahwa sumber bahan
baku makanan yang digunakan oleh McDonald’ss semuanya adalah bahan-bahan
berkualitas, memiliki cita rasa dan keamanan tinggi. Hal yang dilakukan oleh McDonald’s untuk mencapai hal ini adalah dengan cara menggabungkan etika, lingkungan, dan ekonomi dalam sistem supplychain-nya lewat menetapkan satu
pemasok untuk masing-masing bahan makanan untuk menjaga kualitas. Hal lain
yang dilakukan oleh McDonald’s adalah mempromosikan suasana dan tempat
kerja yang positif dan jaminan HAM lewat Program Akuntabilitas Tempat Kerja
Pemasok. Yang terakhir adalah senantiasa memperhatikan kesehatan hewan yang
akan dijadikan bahan makanan.
3. Good Planet
Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa McDonald’s selalu membagikan
nilai yang baik untuk bisnis dan kelestarian bumi. McDonald’s menunjukkan
tanggungjawab dalam hal kelestarian bumi ini dengan cara meminimalisasi dan
mendiversifikasi limbah restoran serta mengkonversi limbah menjadi sumber daya
yang bernilai. McDonald’s juga mengurangi intensitas karbon dengan cara
mengefisiensikan penggunaan energi, serta melaukan inovasi dalam desain
maupun peralatan restoran. Selain itu, McDonald’s juga mengelola penggunaan
air di setiap restorannya secara efisien. McDonald’s menggunakan prinsip
reduce,reuse,dan recycle dalam mengurangi dan mengefisiensikan penggunaan
energi dan kadar limbah.
4. Good People
Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa McDonald’s memberikan
kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang bagi setiap karyawannya lewat
pengembangan karir karyawan. Selain itu, McDonald’s juga sangat menghargai
keberagaman dalam lingkungan kerja untuk meningkatkan kontribusi karyawan.
5. Good Communities
Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa nilai utama dari McDonald’s
mengarahkan mereka untuk memberikan banyak manfaat atau hal positif bagi
komunitas masyarakat dunia. Hal ini juga sudah sangat membudaya dalam
perusahaan ini. McDonald’s melakukannya dengan cara mendukung peningkatan
taraf hidup anak-anak dan keluarga lewat program Ronald McDonald’s House
Charities serta memberikan bantuan untuk kegiatan pendidikan juga olahraga.
2.6 NILAI PERUSAHAAN
McDonald’s adalah perusahaan yang yang sangat memperhatikan nilai-nilai dalam setiap aktivitasnya. Nilai-nilai-nilai ini juga yang mendukung ketercapaian
visi dan misi mereka.
1. Customer experience adalah inti dari semua aktivitas McDonald’s.
Tujuan McDonald’s adalah kualitas, servis, kebersihan dan nilai untuk
setiap pelanggan sepajang waktu karena pelanggan adaalh alasan
keberadaan McDonald’s.
2. Komitmen terhadap penghargaan atas karyawan dengan memberikan
setiap karyawan pelatihan dan peluang untuk mengembangakan diri dan
talenta yang dimiliki serta penghargaan atas prestasi karyawan.
3. Kepercayaan akan sistem McDonald’s. Model bisnis McDonald’s
digambarkan sebagai bangku tiga kaki dimana pemilik, suplier, dan
karyawan adalah fondasinya, dan menyeimbangkan ketiganya adalah
faktor kunci.
4. McDonald’s menjalankan bisnis dengan etika. Standar tinggi akan
kejujuran dan integritas sangat diutamakan dalam setiap aktivitas
operasional McDonald’s.
5. Memberikan imbal balik kepada komunitas masyarakat dunia lewat
6. Meningkatkan profitabilitas perusahaan. Operasional McDonald’s
mendukung perumbuhan profit bagi shareholder. Hali ini membutuhkan
fokus yang terus menerus akan kepuasan konsumen dan ‘kesehatan’
sistem bisnis.
7. McDonald’ss senantiasa bekerja keras untuk melakukan perubahan
ke arah yang lebih baik. Inovasi-inovasi yang bersifat kontinyu
dibutuhkan untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan untuk
memenangkan persaingan.
2.7 SISTEM BISNIS MCDONALD’S
Bentuk bisnis yang dijalankan oleh McDonald’s Corporation adalah
international franchising. McDonald’s kini ada di lebih dari 100 negara seluruh
dunia. Strategi bisnis yang dilakukan di tiap-tiap negara juga berbeda-beda sesuai
dengan selera dan kondisi pasar di masing-masing negara. Sejak 1955, jumlah
restoran McDonald’s sudah lebih dari 35.000 gerai di seluruh dunia.
Restoran internasional pertama yang dibuka oleh McDonald’s ada di
Canada dan Puerto Rico pada tahun 1967. Saat ini McDonald’s memiliki jaringan
1,9 miliar karyawan yang bekerja untuk McDonald’s dan franchise-nya. Setiap
harinya, McDonald’s melayani 70 miliar orang di seluruh dunia. Lokasi
restoran-restoran McDonald’s dikelompokkan menjadi 5 regional utama yakni : Amerika
Utara, Amerika Latin, Eropa, Afrika dan Timur Tengah, dan Asia Pasifik.
2.8 PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH
Penghargaan yang diperoleh oleh McDonald’s dibagi menjadi beberapa
kategori yaitu:
Brands
BrandZ
• 2014 #5 Most Valuable Global Brand Business Insider
• 2013 #6 World's Most Valuable Brand • 2012 #7 World's Most Powerful Brand Interbrand
• 2013 #7 Best Global Brand
Leadership
Fortune
2014 #22 World's Most Admired Company
Ranked #3 among all companies for “Management Quality” Ranked #7 among all companies for “Global Competitiveness” Ranked #4 among all companies for “Financial Soundness” McDonald’s also ranked #2 in the Food Services category Hay Group
• 2013 #8 Best Company for Leadership Barron's
• 2014 #42 Most Respected Company Black Enterprise
• 2012 Don Thompson Named One of Most Powerful CEOs
Sustainability
Dow Jones Sustainability Index
• McDonald’s was a member of the Dow Jones Sustainability Index from 2005 to 2013
Workplace
• Great Place to Work Institute, "World's Best Multinational Workplaces", 2012
• Black Enterprise Magazine, "40 Best Companies for Diversity", 2012
Other
Institutional Investor Magazine
• 2013 #1 Best IR Companies - Restaurants Bloomberg
• 2014 #9 Best 401k Plans
Fast Company
2.9 PRODUK
Berikut ini adalah produk-produk McDonald’s yang dikategorikan seperti
dibawah ini.
Burger dan Sandwich
Gambar2.9.1 Menu Burger dan Sandwhich
Gambar 2.9.3 Menu Burger dan Sandwhich
Ayam dan Ikan
Gambar 2.9.5 Menu Ayam dan Ikan
Breakfast
Gambar 2.9.7 Menu Breakfast
Salad
Gambar 2.9.9 Menu Salad
Snack
Aneka Minuman dan Mc-Cafe
Gambar 2.9.11 Menu Minuman dan McCafe
Desert dan Shake
Gambar 2.9.13 Menu Desert dan Shake
Happy Meal
Gambar 2.9.15 Happy Meal Hamburger
Gambar 2.9.16 Happy Meal Cheeseburger
Mighty Kids Meal
Gambar 2.9.18 McDouble
Seluruh daftar menu yang ada di McDonald’s disesuaikan dengan selera
masyarakat tempat restoran berdiri. Contohnya, seluruh gerai McDonald’s
Indonesia menyediakan menu nasi + ayam goreng yang tidak ditemui di negara
BAB III
ANALISIS DAN DISKUSI
3.1 MANAJEMEN INOVASI PADA MCDONALD’S
Inovasi merupakan hal penting yang mendapatkan perhatian besar pada McDonald’s. Inovasi yang dilakukan oleh McDonald’s tidak hanya berkutat pada menu dan layanan yang merupakan core business perusahaan ini. Berikut adalah
innovation of all time yang dilakukan perusahaan McDonald’s :
1. Indoor setting (1950)
7. 3 Separate Dining Sections (sekarang)
Linger zone dengan kursi yang nyaman dan koneksi wi-fi Grab and go zone dengan counter yang tinggi
Zona fleksibel untuk anak – anak dan keluarga
Berdasarkan daftar inovasi ini, enam dari tujuh inovasi terbesar yang dilakukan McDonald’s selama peusahaan ini berdiri adalah inovasi di bidang layout. Maka dapat disimpulkan bahwa inovasi terbesar yang pernah dilakukan oleh McDonald’s berada pada bidang penataan layout. Dengan tujuh inovasi ini, McDonald’s melakukan desain ulang pada 30.000 gerainya yang tersebar di seluruh dunia secara hampir serentak.
McDonald’s memiliki visi menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik di dunia, sehingga dia merancang strategi yang mendukung efisiensi
pekerjaan di dapur untuk mempercepat proses delivery produknya. Layout McDonald’s yang dipakai hingga saat ini adalah layout yang didesain agar jika karyawan diperlukan untuk berpindah dalam menyelesaikan pekerjaan, hanya
akan perlu berpindah paling banyak dua langkah kaki.
Layout adalah hal strategis yang harus diperhatikan, karena strategi
menjadi lebih kompetitif (Heizer,2008). Adapun hal – hal yang diperhatikan McDonald’s dalam inovasi layout-nya yaitu :
Utilisasi ruang, peralatan, dan manusia yang lebih baik Perbaikan arus material maupun manusia
Perbaikan lingkungan kerja yang lebih aman bagi karyawan Perbaikan interaksi dengan konsumen
Fleksibilitas
Berikut salah satu contoh layout pada McDonald’s :
Gambar 3.1.1 Hamburger Assembly Line pada McDonald’s
McDonald’s memiliki standar untuk inovasi layout-nya, yaitu : Penanganan maksimal material dengan alat yang tersedia
Kapasitas dan kebutuhan ruang yang efisien Aspek lingkungan dan keindahan (estetika)
Aliran informasi, material dan manusia yang efisien
Biaya yang diperlukan untuk interaksi/aliran material dan manusia antar area kerja
Inovasi pengaturan layout pada perusahaan McDonald’s ini ternyata bisa
pada akhirnya membuat McDonald’s dikenal sebagai perusahaan fast food ternama di dunia, dan terus bisa mengekspansi bisnisnya ke luar negeri.
Prinsip pengembangan inovasi yang dijalankan oleh McDonald’s adalah “freedom within a framework” yaitu pemberian ruang yang bebas dan fleksibel bagi orang –orang yang ada di McDonald’s untuk berkreasi dan mencoba banyak hal. Prinsip yang memungkinkan terjadinya ‘kesalahan’ –untuk penyempurnaan kemudian– ini ternyata tidak merugikan perusahaan, malah membuat perusahaan
menemukan banyak inovasi dan temuan yang menguntungkan dan mendukung
atmosfer inovatif dalam perusahaan (atau yang biasa disebut “helps avoid the
really stupid things at scale”.
Secara khusus, McDonald’s memiliki Innovation Centre yang berfungsi menguji temuan – temuan yang ada dari karyawan maupun dari Departemen
Research & Development. Pengujian ini dilakukan karena sebagian besar inovasi di McDonald’s muncul dari lapangan, sehingga sangat perlu diuji kebenarannya secara ilmiah. Innovation Centre ini yang pada akhirnya banyak melahirkan inovasi yang membuat McDonald’s bertahan dan terus berkembang hingga saat ini.
Adapun inovasi yang dilakukan oleh McDonald’s dalam bidang – bidang
yang lain diantaranya : Packaging
Dengan adanya isu mengenai pemanasan global, McDonald’s meresponnya dengan menerapkan desain packaging berbasis good planet
(tidak menggunakan bahan yang tidak terurai pada tanah). Dengan strategi semacam ini, McDonald’s sekaligus membangun hubungan dengan konsumennya. McDonald’s memposisikan diri sebagai perusahaan yang peduli dengan penyelamatan lingkungan, sehingga orang – orang yang mengkonsumsi produk McDonald’s akan merasa turut dalam usaha penyelamatan lingkungan.
Reduction of energy usage
Dengan adanya isu mengenai pemanasan global, McDonald’s juga meresponnya melalui pengurangan penggunaan energi dalam menjalankan
Reduction of carbon emission
Aspek ini berhubungan dengan dua aspek sebelumnya, yaitu packaging
dan pengurangan penggunaan energi. Dengan meminimalisasi penggunaan
kedua aspek tersebut (dan menghilangkan subtansi yang membahayakan lingkungan), maka McDonald’s juga mengurangi emisi karbon dalam proses bisnisnya. Hal ini juga membantu meningkatkan positioning
perusahaan untuk menarik konsumen, yaitu sebagai salah satu perusahaan
yang peduli terhadap penyelamatan lingkungan.
Go Global, Act Locally
Hal ini secara spesifik merujuk pada inovasi menu dari McDonald’s. McDonald’s menggunakan strategi bisnis (proses bisnis, marketing, dll) yang terpusat, namun untuk citarasa produk di masing – masing negara
akan berbeda satu sama lain.
Corporate strategy
Setelah perkembangannya yang cukup signifikan, maka manajemen McDonald’s pada saat itu berinovasi dengan memulai strategi franchising yang dimulai dari negara asalnya, kemudian berekspansi ke luar negeri,
hingga saat ini memiliki sekitar 35.000 gerai yang tersebar di lebih dari
100 negara.
3.2 MANAJEMEN INTELLECTUAL PROPERTY PADA MCDONALD’S
Sebagai sebuah perusahaan multinasional yang bergerak dibidang jasa restoran, McDonald’s memang tidak banyak memiliki hak cipta maupun hak paten. Namun, hak kekayaan intelektual ini dari McDonald’s dirupakan sebagai
lisensi yang dijual kepada franchisee-nya.
Berdasarkan penjelasan dalam Annual Report McDonald’s tahun 2013,
disebutkan bahwa item – item yang telah didaftarkan oleh McDonald’s yaitu
trademark “McDonald’s” dan “The Golden Arches Logo”, service mark, paten
menjadi daya tarik bagi konsumen. Berdasarkan hukum yurisdiksi, kedua hal ini
sah dipakai oleh siapapun selama menaati peraturan yang diberikan oleh McDonald’s. Sedangkan, untuk aspek proses bisnis, sistem delivery, supplier, metode marketing, dll bersifat one-in-package dalam sistem waralaba (franchise) yang dikeluarkan McDonald’s. Hal – hal yang menyangkut perlindungan hak intelektual ini diatur dengan durasi dan pemberian kompensasi yang diatur oleh McDonald’s secara terpusat.
Model franchise yang digunakan McDonald’s merupakan bentuk model
franchise yang mengijinkan franchisee, pihak manajemen, dan pemegang saham
untuk berbagi risiko dan penghargaan dari peluang bisnis baru. Sebagian besar restoran maupun gerai McDonald’s diwaralabakan pada pemilik/operator independen dibawah peraturan kontrak tertentu yang mengikat. Hubungan
waralaba antara franchisor dengan franchisee tidak jarang mengalami masalah
dalam berbagai dimensi karena luasnya bidang – bidang yang terkait dengan
proses bisnisnya. Namun, perselisihan/permasalahan yang terjadi akan
diselesaikan dengan mengacu pada kontrak yang telah ditandatangani di awal
kerjasama sebagai landasan hukum yuridis yang dianggap telah disepakati kedua
belah pihak.
Ray Kroc menerapkan aturan yang ketat terhadap sistem franchise McDonald’s dan para pemilik waralaba harus setuju mengoperasikan gerai waralaba dibawah kondisi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, seperti
tempat pembelian bahan baku, cara memasak, cara mengiklankan produk, dan
harga setiap menu, sehingga tidak ada perbedaan antara satu restoran McDonald’s dengan restoran McDonald’s lainnya. Ray Kroc juga mengubah sistem penyiapan menu agar menunya tersaji dengan cepat. Contohnya pemotongan kentang dan
roti yang dikerjakan di pabrik. Jadi, kentang yang tiba di gerai waralaba sudah
dalam keadaan telah dipotong dan beku, dan roti telah dipotong.
dan berkembang di negara tersebut dan dapat bersaing dengan restoran cepat saji
lainnya. Gerai waralaba McDonald’s pun juga selalu ditempatkan di lokasi
strategis agar mudah dijangkau konsumen.
Sebelum McDonald’s diwaralabakan, McDonald’s harus memastikan bahwa pengelola McDonald’s merupakan orang profesional, kecuali untuk bagian dapur yang dapat dikerjakan oleh karyawan baru. Oleh sebab itu, Ray Kroc
mendirikan lembaga pelatihan di Hamburger University di Elk Village, Illinois, untuk melatih calon pengelola McDonald’s tersebut. Calon pengelola gerai waralaba McDonald’s dilatih bagaimana cara mengelola restoran dan aspek-aspek operasi McDonald’s yaitu berupa mutu (quality), pelayanan (service), kebersihan (cleanliness) dan nilai (value).
McDonald’s juga memiliki promosi yang cukup baik. Kampanye iklan McDonald’s yang bertajuk “I’m Lovin’ it” sukses menjadi daya tarik pelanggan. Di kalangan anak – anak, McDonald’s memperkenalkan tokoh badut Ronald McDonald’s yang juga sukses menjadi daya tarik bagi pelanggan anak – anak. Logo golden arches McDonald’s yang sederhana dan berwarna kuning sangat
mudah diingat dan sekarang sudah menjadi salah satu logo yang paling mudah
dikenali di dunia. Logo golden arches tersebut telah menjadi ikon yang sangat identik dengan McDonald’s dan menjadi tolak ukur tingginya eksistensi McDonald’s di kalangan masyarakat dunia.
Di Indonesia, ada 110 gerai waralaba McDonald’s dan McDonald’s Corporation telah menikmati keuntungan dari McDonald’s Indonesia sebesar Rp 1,2 triliun. Rincian dari total keuntungan tersebut adalah :
1) Franchise fee sebesar Rp 81 miliar
2) Royalty fee sebesar Rp 400 miliar
3) Penjualan melalui Asset Purchase Agreement sebesar Rp 200 miliar
4) Bunga pinjaman sebesar Rp 540 miliar
Berdasarkan data “10 Besar Peringkat Franchise Dunia” tahun 2012 versi
Entrepreneur’s Franchise 500®, McDonald’s berhasil berada di peringkat ke-5. Peringkat ini dibuat berdasarkan data statistik dan data keuangan dari gerai
Pertimbangan lain mencakup lama perusahaan di bisnis tersebut, kapan waktu
waralaba, biaya awal untuk membuka waralaba, pernah tidaknya tersangkut
perkara hukum, dan persentase dari franchisee yang gagal.
3.3 STRATEGIC ALLIANCES & NETWORK PADA MCDONALD’S
McDonalds melakukan strategi aliansi dengan perusahaan – perusahaan di
tiap negaranya asing –masing. McDonald’s melakukan aliansi dengan Coca Cola
Company pada tahun 1955 saat pertama membuka restoran di Des Plaines dan
mereka membutuhkan minuman. Atas dasar ambisi yang sama yaitu memperbesar pangsa pasar di Amerika, Dewan Eksekutif McDonald’s dan Coca Cola menyetujui kontrak ini. Strategi aliansi ini memberikan kesuksesan kepada kedua pihak. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian McDonald’s saat ini memiliki lebih dari 35000 restoran melayani lebih dari 70 juta orang lebih dari 100 Negara di dunia (McDonald’s, 2014). Dilain hal, Coca Cola saat ini menjadi perusahaan minuman terbesar sedunia dengan melisensikan 1,9 Juta layanan minuman di
seluruh dunia lebih dari 200 Negara pada setiap harinya (Coca Cola Annual
Report, 2013).
Javier C. Goizueta, wakil presiden Coca Cola dan Presiden Divisi Global McDonald’s sedang diperintahkan untuk bertanggung jawab untuk membangun kerjasama aliansi dengan McD di setiap restoran yang berjumlah lebih dari 31.000
outlet di seluruh dunia. Goizueta adalah seorang pemimpin bisnis berpengalaman
yang telah terbukti sukses selama 20 tahun. Pada kerjasama ini, kedua perusahaan
ini membuat suatu penawaran eksklusif:
1. The Joint Expansion Vision
McDonald dan Coca-Cola berbagi misi yang sama dan visi untuk
memperluas secara global. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan pasar
yang sangat pesat bagi kedua produk.
2. Source of Value (SoVs)
Aliansi adalah metode untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat dan
lebih murah. Coca-Cola telah menyelamatkan biaya integrasi vertikal dari
Pepsi yang diperluas distribusi produk-produknya ke konsumen akhir
dengan mengakuisisi Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut dan Taco Bell
dengan biaya yang mahal (PepsiCo, 2014). Sementara itu, menargetkan
demografi konsumen akhir yang sama, kemitraan ini memberikan
keuntungan bagi kedua belah pihak dalam sumber daya dan berbagi
keahlian, sinergi pemasaran dan pengurangan resiko.
3. Areas of Co-operation (AoCs)
A. Market Expansion
Kedua perusahaan ini adalah pemimpin di bidang bisnisnya serta
memiliki sumber yang banyak sekali dan pengalaman operasi bisnis
yang cukup lama sehingga menambah simetri dengan visi global.
Coca-Cola sering menyediakan kantor yang ada di berbagai daerah
sebagai dasar operasi untuk McDonald.
B. Product Development
Pengetahuan dan keahlian Coca – Cola menjadi suatu keuntungan bagi
McDonalds dalam perkembangan produknya. Pada tahun 1993,
Coca-Cola menawarkan saran bisnis penawaran produk dari McDonald,
menciptakan Extra Value Meal. Pada tahun 2002, keduanya
mengeksekusi strategi kolaboratif untuk Amerika Latin, merancang
dan melakukan pengujian kemasan baru untuk minuman. Selain itu,
baru-baru ini, Coca-Cola membantu McDonald membuat lini produk
baru yaitu Smoothie Meal.
C. Unique Strategic values created by The Integrative Supply Chain
Rantai pasok yang unik dalam kerjasama McDonald dan Coca – Cola
menciptakan suatu nilai tambah bagi kedua perusahaan. Bukti
menunjukkan bahwa rasa terbaik dari Coca-Cola hanya tersedia di
McDonald, karena mereka membentuk sistem yang unik untuk
pengiriman dan produksi kokas. Sirup Coke biasanya disampaikan
dalam kantong plastik; Namun, karena McDonald menjual jumlah
yang lebih besar dari coke, sirup dapat disampaikan dalam stainless
steel truk tangki. Selain itu, McDonald memiliki filter reverse osmosis
baik, memungkinkan McDonald untuk memiliki keunggulan
kompetitif dari rasa soda yang lebih baik.
D. Advertising and Corporate Social Reponsibility
Kerjasama pada periklanan telah berhasil dilakukan pada piala dunia
2014 dengan komposisi Coca – Cola sebagai partner utama dan
McDonalds sebagai sponsor dari piala dunia 2014. Di Filipina, kedua
pasangan memulai kampanye dengan tagar #BetterTogether, yaitu
kampanye media sosial untuk mempromosikan 'makanan rantai cepat
saji itu BFF Bundle, atau paket makan yang meliputi minuman
Coca-Cola.
Selain itu, McDonald dan Coca-Cola terus berinovasi bersama-sama
dalam rantai pasokan yang berkelanjutan. Pada tahun 2002, mereka mengejar
sponsor baru dan peluang beramal di Amerika Latin, dan membantu lebih dari
100 sekolah lokal untuk memungkinkan siswa untuk melihat koleksi dari Art
Museum. Selain itu, mereka juga mengembangkan cangkir baru dengan tutup
penguncian untuk mencegah anak-anak menumpahkan minuman mereka.
Develop an entirely new franchising business model
Memilih untuk tidak mengejar model wilayah waralaba (dipopulerkan oleh
Dairy Queen di tahun 1940-an), dimana franchisee menerima wilayah eksklusif
dan pembelian bahan dari perusahaan induk, mendukung untuk sistem
McDonald’s yang memberdayakan franchisee dengan mengumpulkan sebagian
kecil dari penjualan sebagai biaya layanan. Dengan kata lain, McDonald’s
mendorong waralaba untuk berhasil. Di sisi lain, model waralaba wilayah
benar-benar menciptakan insentif bagi franchisee untuk memecah wilayah eksklusif
dalam bidang dan sub-waralaba mereka, yang akhirnya memaksa operator lokal
untuk mempertahankan kerugian. Tentu saja, hal ini menguntungkan perusahaan
waralaba tetapi tidak berkelanjutan bagi banyak rantai.
Create a real estate arm
McDonald’s benar-benar serius pada aspek bisnis real estate. McDonald’s
Corporation, beberapa waktu di akhir 1950-an, yang awalnya negosiasi sewa
jangka panjang dengan pemilik tanah, yang kemudian menyewakan kepada
franchisee-nya. Namun, kemudian, ia membeli tanah langsung, dan kemudian
disewakan bahwa untuk franchisee-nya. Sebagai imbalannya, McDonald’s
menerima aliran laba diprediksi, dan persentase dari penjualan kotor. Ini adalah
strategi yang sangat sukses, terutama ketika mempertimbangkan apresiasi tanah.
Valuing and supporting suppliers
McDonald’s terkenal dengan sistem reward bagi siapapun yang membantu
McDonald’s dalam kegiatan bisnisnya. Sebagai contoh, daripada McDonald’s
mengeluarkan uang untuk riset dan pengembangan teknologi rantai pasok dan
makanan. McDonald’s lebih mendorong suplai partnernya untuk menciptakan
teknologi yang lebih canggih dan menjanjikan pengembalian secara bisnis dan
loyalitas apabila inovasi yang dilakukan sukses. Hal ini juga mendorong pemasok
untuk berbagi teknologi dengan satu sama lain, yang sering menyebabkan proses
yang lebih efisien. Dalam menciptakan infrastruktur ini pemasok canggih,
McDonald’s sangat berkurang nya pengeluaran R&D dan investasi, dengan tetap
menjaga di tepi pengembangan teknologi pangan.
3.4 PERAN RESEARCH & DEVELOPMENTPADA MCDONALD’S
Inovasi terbesar yang dijelaskan pada awal subbab ini tidak disebutkan
sebagai hasil karya Departemen Research & Development , melainkan hasil studi
lapangan dan temuan dari berbagai stakeholder internal McDonald’s. McDonald’s
menyebutkan bahwa budaya dan talenta adalah elemen kunci dari kesuksesan, dan
saling-percaya merupakan akselerator dari perubahan positif yang ada dalam
perusahaannya. Dengan kata lain, McDonald’s memacu setiap orang dalam
perusahaan untuk menjadi kreatif dan inovatif dengan cara memberikan ruang untuk terjadinya ‘kesalahan’ dan iterasi hingga didapatkan formulasi ide terbaik, dan mereka juga membudayakan rasa saling menghargai ide/pendapat agar
semangat berinovasi tidak surut. Usaha ini tidak berarti melemahkan fungsi
Development agar berfokus pada hal – hal yang memang didesain untuk ditangani
departemen ini.
Peran Departemen Research & Development pada McDonald’s banyak berfokus pada pengembangan produk. McDonald’s adalah perusahaan multinasional dengan gerai di berbagai negara, dan strategi mereka untuk
pemilihan produk adalah “Go Global, Act Locally” yang berarti McDonald’s akan memasukkan kearifan lokal pada produk dan jasa yang dia tawarkan. McDonald’s memang memiliki menu tertentu yang ditawarkan sebagai menu utama di gerai
seluruh dunia, namun, ia juga akan menyesuaikan dengan selera, budaya, dan kebiasaan masyarakat setempat. Contohnya, di Indonesia McDonald’s memasukkan menu nasi dan ayam goreng karena makanan pokok orang Indonesia
adalah nasi, dia juga mengesampingkan hamburger karena kebanyakan penduduk
Indonesia beragama Islam dan mengharamkan daging babi (mereka menggantinya
dengan beef burger). Contoh lain, di India, sapi adalah hewan yang dianggap suci
sehingga tidak akan ada banyak konsumsi sapi. Oleh sebab itu, mereka tidak
menjual menu beef melainkan menggantinya dengan daging ayam maupun menu
vegetarian. Contoh – contoh semacam ini adalah temuan yang menjadi hasil kerja
Departemen Research & Development. Di satu sisi, memang fungsinya adalah
mendeteksi kebutuhan pasar agar perusahaan bisa menguasai pangsa pasar di
negara yang dituju. Namun, ranah kerja Departemen Research & Development ini
tentu saja tidak hanya pada awal pengembangan produk, tapi juga pada inovasi
selama produk tersebut sudah disebar di pasar.
3.5 PRODUK YANG SEDANG DIKEMBANGKAN
Pengembangan produk McDonald’s sebenarnya dilakukan secara terus menerus dan tidak bersifat seasonal. Pengembangan produk McDonald’s selain dari variasi menu, variasi rasa, variasi topping, bundling packaging
(penggabungan beberapa produk untuk dijual dalam satu paket dengan harga
khusus), juga bisa berupa penyesuaian menu dengan upcoming event seperti
menemukan beberapa produk baru yang sedang dikembangkan oleh McDonald’s
di beberapa negara. Berikut penulis sajikan beberapa contohnya.
McDonald’s India (October 2014)
McDonald’s Common Menu Worldwide (2014)
Dengan pola pengembangan McDonald’s yang terkesan tidak menentu ini, McDonald’s tetap memiliki pola strategi yang mereka terapkan sebagai acuan pengembangan produknya. Adapun strategi pengembangan produk McDonald’s yaitu :
1) Strategi produk permanen
McDonald’s memiliki beberapa produk yang dijadikan menu permanen yang tidak akan diubah. Contoh produknya adalah Basic Hamburger,
Cheeseburger, BigMac dan Quarter Pounder. Produk yang masuk dalam
kategori ini adalah produk yang setelah kemunculannya hingga waktu
yang lama setelahnya tidak mengalami perubahan konsumsi yang signifikan. Strategi ini diterapkan agar McDonald’s selalu memiliki ciri khas produk yang dikenal konsumen.
2) Strategi produk temporer
Produk kategori ini adalah produk pelengkap (terkadang musiman) dari
produk permanen yang ditawarkan. Contoh produk kategori ini adalah Big
Ocean Burger yang hanya ditawarkan pada tahun 2007. Produk kategori
3) Pengembangan strategi produk lokal
Karena McDonald’s telah berkembang menjadi perusahaan multinasional, maka di setiap negara McDonald’s membuat beberapa produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang spesifik pada pasar (negara) yang dilayaninya. Contohnya, di Belanda McDonald’s membuat McKroket yang menggabungkan burger dengan kroket sebagai makanan Belanda.
Selain itu, di New England dan Atlantic Canada mereka membuat
McLobster yaitu rolled-sandwich lobster. Strategi ini ditujukan untuk
membuat konsumen lokal merasa cocok dengan menu yang ditawarkan McDonald’s.
4) Strategi adaptasi lokal
Strategi ini mendukung strategi sebelumnya, dimana McDonald’s
membuat produk yang rasanya disesuaikan dengan rasa lokal. Biasanya
ini bukan produk baru, tetapi produk yang ada dan rasanya dimodifikasi
sehingga sesuai dengan rasa lokal. Contohnya, Big Mac di India
dimodifikasi menjadi Maharaja Mac tanpa beef, karena masyarakat India
banyak yang tidak mengonsumsi daging sapi karena alasan religius. Atau,
saus sambal di Thailand yang disesuaikan dengan citarasa saus pelengkap
BAB IV KESIMPULAN
Kesimpulan dari penulisan laporan “Penerapan Inovasi dan Manajemen
Produk di Perusahaan Multinasional” adalah McDonald’s merupakan salah satu
perusahaan multinasional yang bergerak di industri makanan cepat saji (fast food).
Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di industri serupa mengakibatkan
tingginya tingkat kompetisi di industri tersebut. Untuk memenangkan persaingan tersebut, McDonald’s terus melakukan inovasi. Prinsip pengembangan inovasi yang dijalankan oleh McDonald’s adalah “freedom within a framework”.
Inovasi yang diterapkan McDonald’s berupa layout restoran, intelectual property yang dirupakan sebagai lisensi yang dijual kepada franchisee-nya, dimana sistem ini menempatkan McDonald’s berada di peringkat ke-5 dalam “10 Besar Peringkat Franchise Dunia” tahun 2012. Inovasi lain yang diterapkan McDonald’s juga berupa strategic alliances dan networks yaitu dengan melakukan aliansi dengan perusahaan Coca Cola Company, peran Research &
Development (R&D) yang berfokus pada pengembangan produk, dan produk baru
yang sedang dikembangkan dalam variasi menu, rasa, topping, bundling
packaging, serta penyesuaian menu dengan upcoming event.
Selain itu, McDonald’s juga menerapkan inovasi di bidang lain yaitu dari
segi packaging, reduction of energy usage, reduction of carbon emission,Go
REFERENSI
https://www.academia.edu/7463156/STRATEGI_MCDONALD’S_DITENGAH_ KOMPETISI_BISNIS_WARALABA_MAKANAN_CEPAT_SAJI, Diakses 25
November 2014
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/05/14/15532691/Ini.10.Restoran.Ce
pat.Saji.dengan.Penjualan.Terbesar, Diakses 23 November 2014
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/68518-mcdonald_s__kebanjiran_duit_dari_indonesia, Diakses 1 Desember 2014
http://businesscasestudies.co.uk/mcdonalds-restaurants/the-route-to-fast-food-franchising/the-advantages-for-the-franchisor.html#axzz3JqlJjHDP, Diakses 25
November 2014
http://finance.detik.com/read/2014/03/06/134053/2517461/4/negara
-dengan-penduduk-terbanyak-di-dunia-ri-masuk-4-besar, Diakses 23 November 2014
http://smallbusiness.chron.com/product-development-strategy-mcdonalds-12207.html, Diakses 25 November 2014
http://www.franchisedirect.com/information/markettrendsfactsaboutfranchising/th