PANDUAN
CAREGIVER
PERAWATAN SEHARI – HARI PASIEN STROKE
Stroke &
Pola Hidup
Pasien
Disusun oleh:
Booklet Panduan Caregiver Stroke
PANDUAN CAREGIVER :
PERAWATAN SEHARI – HARI PASIEN STROKE Seri 1 : Stroke & Pola Hidup Pasien
Tim Penyusun : Anis Ika Nur Rohmah Anja Hesnia Kholis Ginanjar Sasmito Adi Junaedi Yunding Jufrika Gusni
Pembimbing :
Yunisar Gultom, S.Kp, MCIN Ns. Siti Aisah , S.Kep. Ns. Winda Wati, S.Kep.
Prof. DR. Ratna Sitorus, S.Kp, M.App.Sc I Made Kariasa, S.Kp., MM, M.Kep., Sp.KMB dr. Mohammad Kurniawan, Sp.S (K), FICA
Booklet Panduan Caregiver Stroke
Booklet Panduan Caregiver Stroke
# Fungsi Otak
Otak merupakan pusat kendali yang mengelola semua
kegiatan fisik, mental dan fungsi emosional manusia. Hal itu termasuk :
• Motorik – fungsi pergerakan dan koordinasi gerakan • Sensorik – seperti rasa raba,
sentuhan dan nyeri
• Persepsi – bagaimana kita mengartikan informasi dari perasaan kita.
• Penglihatan – bagaimana cara melihat
• Kognitif – berpikir, mengingat, memahami, perencanaan, dan pemecahan masalah
• Komunikasi – bicara dan memahami bahasa • Kepribadian – emosi dan perilaku
Booklet Panduan Caregiver Stroke Otak bagian kiri
mengendalikan :
• Pergerakan anggota tubuh dan sensasi (seperti rasa raba, sentuhan dan nyeri) dari tubuh bagian kanan • Fungsi memahami masalah • Memahami tulisan dan
bahasa
• Kemampuan
mempertimbangkan
Otak bagian kanan mengendalikan :
• Fungsi pergerakan anggota tubuh dan sensasi dari tubuh bagian kiri
• Fungsi seni seperti : musik, tarian, wawasan.
• Persepsi : kesadaran akan lingkungan sekitarnya.
Tangan Kanan
Musik Tangan Kiri
Otak Bagian Kiri Otak Bagian Kanan
Pemahaman
Pertimbangan Kesadaran dan
Wawasan kreativitas
Kesenian
Booklet Panduan Caregiver Stroke # Memahami Stoke
Stroke adalah serangan mendadak pada bagian otak yang disebabkan karena terhentinya aliran darah di otak atau yang menuju ke otak. Daerah otak yang terkena akan kekurangan oksigen dan nutrisi. Hal ini akan merusak sel saraf dan menyebabkan gangguan fungsi daerah otak tersebut. Jika aliran darah tidak dikembalikan segera, maka sel saraf yang rusak akan mati dan terjadi kerusakan fungsi otak selamanya. Sel saraf yang mati tidak dapat diganti atau dikembalikan.
# Jenis Stroke
Stroke dapat dibagai menjadi dua, yaitu : 1. Stroke akibat penyumbatan
Terhentinya aliran darah di otak karena adanya sumbatan pada pembuluh darah
sumbatan pembuluh darah
2. Stroke akibat perdarahan
Terganggunya aliran darah di otak karena pecahnya pembuluh darah
Arteri
Pecahnya pembuluh darah menyebabkan darah keluar dari pembuluh darah
Booklet Panduan Caregiver Stroke
# Transient Ischemic Attack (TIA) / serangan penyumbatan sementara
Ketika pembuluh darah di otak mengalami sumbatan sementara, hal tersebut dapat menyebabkan munculnya TIA. Gejala gangguan fungsi otak ini biasanya terjadi hanya beberapa menit sampai satu jam. TIA tidak menyebabkan kerusakan otak selamanya, namun tidak boleh diabaikan karena merupakan pertanda meningkatnya kemungkinan terjadinya stroke. Penanganan medis yang segera dapat mengurangi risiko stroke lebih lanjut.
TIA dan stroke harus segera mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Stroke menyebabkan kerusakan yang cepat dan membunuh sel saraf otak. Kenali tanda – tanda awal dan penanganan yang cepat. Semakin cepat ditangani, kerusakan otak yang terjadi juga minimal.
5 tanda stroke yang umum
Stroke dapat ditangani. Hal ini mengapa sangat penting untuk mengenali dan menangani tanda-tanda serangan stroke.
Kelemahan – kehilangan kekuatan secara tiba-tiba pada satu sisi tubuh, di daerah wajah, lengan, atau tungkai
Gangguan bicara – tiba-tiba mengalami bicara pelo/cadel atau kesulitan berbicara atau pemahaman bahasa
Booklet Panduan Caregiver Stroke
Nyeri kepala – tiba-tiba sakit kepala yang hebat dan tidak biasa
Pusing – tiba-tiba kehilangan keseimbangan, pusing berputar, terutama jika bersamaan dengan gejala yang lain di atas.
Jika seseorang mengalami salah satu gejala di atas, segera hubungi petugas kesehatan.
Faktor Risiko Stroke
Siapa yang memungkinkan mengalami stroke? Apa saja yang menjadi faktor risiko stroke? Ada 2 jenis faktor risiko stroke, antara lain:
Jenis faktor risiko Contoh faktor risiko Faktor risiko yang
dapat diubah
- Hipertensi/tekanan darah tinggi
- Tingginya kolesterol dalam darah
- Detak jantung yang tidak beraturan
- Diabetes
- Merokok
- Obesitas/ kegemukan
- Konsumsi alkohol
- Stress
Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol
- Usia (paling banyak di atas 65 tahun)
- Suku
- Riwayat keluarga
Booklet Panduan Caregiver Stroke
Resiko stroke berulang berisiko pada pasien stroke
Mengalami stroke atau TIA meningkatkan risiko stroke berulang. Risiko setelah mengalami stroke atau TIA tetap tinggi selama 5 tahun. Secara keseluruhan, 30% dari pasien stroke mengalami stroke kedua/berulang.
Menurunkan risiko stroke berulang
Pasien stroke dapat mengurangi risiko stroke berulang dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah. Menentukan tujuan bersama dengan caregiver dan memotivasi pasien untuk terus berusaha.
Dampak stroke
Dampak dari stroke tergantung dari banyak hal. Beberapa diantaranya adalah:
• Daerah otak yang mengalami gangguan. • Luas daerah yang mengalami kerusakan • Fungsi dari daerah yang mengalami kerusakan.
Stroke yang cukup luas dapat mengenai beberapa daerah otak dan mempengaruhi banyak fungsi. Misalnya, stroke pada otak kiri dapat merusak motorik, sensorik, dan fungsi bahasa. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan pasien untuk bergerak, merasakan sensasi dan berkomunikasi.
Dampak stroke yang sering terjadi
Dampak yang sering terjadi pada pasien stroke yaitu : • Kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh • Gangguan penglihatan
• Ganngguan sensorik, seperti rasa raba, sentuhan dan nyeri
• Gangguan komunikasi • Kelelahan
• Kesulitan mengontrol BAK
Booklet Panduan Caregiver Stroke
POLA HIDUP SEHAT
Booklet Panduan Caregiver Stroke
Pentingnya gaya hidup sehat pada pasien stroke
Banyak kebiasaan hidup masyarakat yang dapat mempengaruhi kesehatannya, diantaranya kebiasaan merokok, minum alkohol, mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol, dan stress. Hal ini dapat menimbulkan masalah kesehatan pada manusia, salah satunya penyakit stroke.
Tujuan dalam mengendalikan gaya hidup sehat pada pasien adalah untuk menjaga tubuh dengan memperhatikan hal-hal tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga. Selain itu, gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya, misalnya mengontrol tekanan darah dan tidak merokok.
1.
Kontrol tekanan darah
Booklet Panduan Caregiver Stroke
2.
Penggunaan aspirin /pengencer darah
Obat ini digunakan pada pasien Transient Ischemic Attack (TIA) /serangan sumbatan sementara untuk mengurangi kekambuhan. Efek samping aspirin misalnya rasa tidak enak di perut, mual dan perdarahan saluran cerna. Biasanya pada pemberian obat ini diberikan bersama obat mual untuk mengurangi efek tersebut.
3.
Jauhi rokok
Merokok meningkatkan resiko terkena stroke dua sampai empat kali. Hal ini berlaku untuk semua jenis rokok (sigaret, pipa atau cerutu) dan untuk semua tipe stroke, terutama pada stroke pendarahan dan stroke penyumbatan. Merokok menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah. Asap rokok mengandung beberapa zat berbahaya yang sering disebut zat oksidator. Zat oksidator ini menimbulkan kerusakan dinding pembuluh darah sehingga merokok dapat memicu terjadinya sumbatan aliran pembuluh darah dan menyebabkan darah menggumpal sehingga beresiko terkena stroke.
4.
Manajemen Nyeri
a. Pengertian nyeri
Nyeri adalah sensasi pada tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan atau pasienan.
Nyeri dapat dijelaskan oleh:
Berapa lama terjadi (durasi)
Booklet Panduan Caregiver Stroke Durasi nyeri
Nyeri dibagi menjadi akut dan kronis
Nyeri akut biasanya terjadi singkat. Nyeri ini berasal dari sebuah peristiwa, seperti pembedahan atau trauma. Jika tidak ditangani dengan tepat, nyeri ini dapat berlanjut menjadi nyeri kronis.
Nyeri kronis biasanya terjadi lebih dari 3 sampai 6 bulan. Nyeri ini lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka. Nyeri kronis mungkin dapat menyebabkan kecemasan, ketakutan, depresi, dan gangguan tidur.
Sumber nyeri
Kerusakan jaringan merangsang nyeri menjadi lebih tajam, tumpul atau sakit. Nyeri ini sangat mungkin menjadi awal dari sumber kerusakan.
Kerusakan saraf dapat terjadi pada:
Sistem saraf pusat (otak dan tulang belakang)
Sistem saraf perifer (saraf di luar sistem saraf pusat)
Orang yang mengalami kerusakan saraf
Booklet Panduan Caregiver Stroke
b. Fakta penting tentang nyeri pada pasien
Nyeri mungkin dirasakan pada bagian tubuh dengan gangguan saat berpindah posisi
Orang dengan demensia/pikun atau kerusakan kognitif mengalami nyeri
Nyeri mungkin terjadi bahkan pada saat seseorang tidak sadar
Nyeri berpengaruh pada kualitas hidup
Jika tidak ditangani dengan tepat, nyeri dapat:
Menyebabkan kecemasan, gangguan tidur, masalah ingatan, depresi, mengganggu pengambilan sikap, dan menurunkan nafsu makan
Mengganggu kegiatan aktivitas harian, seperti mandi, memakai baju, dan berhias
Mengurangi kemampuan untuk beraktivitas, berinteraksi dengan orang lain, dan berpartisipasi pada aktivitas-aktivitas hiburan
Nyeri dapat meningkatkan sikap cepat marah dan menyebabkan pasien menolak perawatan
c. Bagaimana caregiver dapat membantu pasien
Cermati gejala yang mungkin mengindikasikan nyeri pada pasien stroke
Menyatakan nyeri pasien
Melaporkan nyeri tersebut pada orang yang tepat, seperti tenaga kesehatan
Tidak memaksa lengan pasien untuk bergerak
Menggunakan posisi yang tepat untuk melindungi tangan dan lengan
Booklet Panduan Caregiver Stroke
Mengidentifikasi dan merawat nyeri bahu pasien stroke lebih dini sangat penting. Perawatan menjadi sulit dan bahkan akan lebih sulit lagi setelah nyeri timbul dalam waktu yang lama.
d. Identifikasi nyeri pada pasien stroke
Pada pasien tidak sadar bukan berartipasien tidak dapat merasakan nyeri. Pasien stroke mungkin tidak mengatakan bahwa mereka merasakan nyeri, tetapi mereka bisa mengekspresikan nyeri melalui:
Verbal
Penggunaan kata-kata nyeri, seperti panas, gatal, berdenyut
Membuat suara seperti merintih, mengerang, menangis, teregah-engah, mendesah
Seruan dan makian, seperti sakit! Aduh! Stop! Hentikan!
Fisik
Menggosok atau memijat daerah nyeri
Menahan, menopang suatu area, khususnya ketika pasien bergerak
Sering berpindah, gelisah, atau tidak dapat tenang
Kelemahan fungsi berkemih dan buang air besar
Ekspresi wajah
Mengerutkan dahi
Meringis, menyeringai
Perubahan perilaku
Bagi pasien yang biasanya aktif menjadi diam
Bagi pasien yang biasanya diam, jadi gelisah
Booklet Panduan Caregiver Stroke e. Pengkajian nyeri
Pengkajian nyeri sangat subyektif, sehingga nyeri yang dirasakan masing-masing orang akan berbeda nilainya.
Skala nyeri
Penggunaan skala nyeri secara teratur membantu mengetahui keparahan nyeri pasien. Anda dapat menggunakannya untuk mengkaji nyeri pada waktu yang berbeda, sebelum dan setelah tindakan.
Pengkajian skala nyeri mudah untuk digunakan. Pasien diminta menyebutkan angka pada skala yang menunjukkan jumlah nyeri yang dia rasakan. Pada skala ini. 0 berarti tidak ada nyeri dan 10 berarti nyeri yang paling berat dirasakan oleh pasien.
Booklet Panduan Caregiver Stroke
Pengetahuan dan pemahaman Anda tentang pasien stroke memiliki peran penting dalam mengenali nyeri. Bertanyalah pada pasien yang melaporkan nyeri untuk informasi lebih lanjut:
Bertanyalah menggunakan pertanyaan ya atau tidak
Gunakan kata-kata sederhana untuk membantu pasien mengenali masalahnya
Bertanyalah tentang nyeri selama atau setelah pergerakan
Bersabarlah dan berikan waktu. Pasien mungkin membutuhkan waktu lebih untuk menjelaskan apa yang dia rasakan
Gunakan pengkajian skala nyeri secara berkala untuk mengidentifikasi nyeri pasien.
Booklet Panduan Caregiver Stroke
DAFTAR PUSTAKA
Heart and Stroke Foundation of Ontario (2010). Development the Ontario Stroke System in collaboration with Long Term Care Stakeholders and based on the best practice resource: Tips and Tools for Everyday Living
Heart and Stroke Foundation. (2013). Tips and Tools for Everyday Living: A Guide for Stroke Caregivers.
NIH. (2015). NIH Clinical Center Patient Education Materials Giving a subcutaneous injection. National Institutes of
Health, 1–5. Retrieved from
Booklet Panduan Caregiver Stroke
TIM PENYUSUN
Anis Ika Nur Rohmah, Lahir di Bantul tanggal 15 April 1988, merupakan lulusan S2
keperawatan di Universitas Indonesia.
Pernah menjadi dosen di Universitas
Muhammadiyah Malang, Dosen tamu di Universitas Esa Unggul.
Email : [email protected]
Anja Hesnia Kholis, Lahir di Jombang tanggal 2 September 1988, Merupakan lulusan S2 keperawatan di Universitas Indonesia. Saat ini bekerja di Stikes Pemkab Jombang. Pernah bekerja di RSUD Kab. Jombang.
Email : [email protected]
Ginanjar Sasmito Adi, lahir di Jember Tanggal 10 Februari 1990, merupakan lulusan S2 keperawatan di Universitas Indonesia. Saat ini bekerja di Universitas Muhammadiyah Jember.
Email : [email protected]
Junaedi Yunding, lahir di Polman tanggal 5
Desember 1986, merupakan lulusan S2
keperawatan di Universitas Indonesia. Saat ini bekerja di Stikes Marendeng Majene Sulawasi Barat. Pernah bekerja di RSUD Kab. Majene.
Booklet Panduan Caregiver Stroke
Jufrika Gusni, lahir di sumatra Barat tanggal 5 Juni 1982, merupakan lulusan S2 keperawatan di Universitas Indonesia. pernah menjadi staf pengajar di Stikes Mercu Bakti Padang.