• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Jumlah Armada Angkutan Umum Di Kota Medan (Stusi Kasus: Angkutan Umum KPUM Trayek 66)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Evaluasi Jumlah Armada Angkutan Umum Di Kota Medan (Stusi Kasus: Angkutan Umum KPUM Trayek 66)"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2.4. Karakteristik Pelayanan Angkutan Umum Dibandingkan dengan
Tabel 2.5. Klasifikasi Trayek dan Jenis Pelayanan
Tabel 2.6. Kapasitas Kendaraan
Tabel 2.7. Kriteria Pelayanan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan dari evaluasi kinerja pelayanan angkutan kota didapat faktor muat pada jam sibuk sebesar 2,06, faktor muat diluar jam sibuk sebesar 1,13, kecepatan perjalanan 31,16

Untuk melayani permintaan transportasi di Kabupaten Gunungkidul khususnya Kota Wonosari saat ini telah beroperasi angkutan perdesaan dan angkutan perkotaan. Trayek

Hal tersebut menyebabkan jumlah armada angkutan kota Malang saat ini tidak efisien.Perlu dilakukan kajian mengenai jumlah armada yang ideal.Terdapat dua analisis pada

Proses optimasi tahap 1 menghasilkan kebutuhan armada optimal setiap trayek bus Patas AC pada kondisi pagi, siang, dan sore hari yang ternyata sangat bervariasi dan selanjutnya

Kinerja angkutan yang baik harus mampu menghasilkan pelayanan yang efektif dan efisien, serta mampu memenuhi tuntutan penumpang dan kegiatan masyarakat, karena pada

Adapun yang di bahas dalam penelitian ini mengenai karakteristik angkutan umum yang melayani trayek Medan – Sidikalang pada angkutan umum PO.DATRA dan CV.PAS,

Waktu pelayanan merupakan waktu yang dibutuhkan angkutan umum untuk melayani rute atau trayek tertentu dalam satu hari yang dihitung berdasarkan waktu awal pelayanan

- Angkutan umum milik pemerintah (Trans Metro Pekanbaru) memiliki kelebihan pada segi biaya, jam operasional, kapasitas angkut penumpang (load factor), dan jumlah armada