PEDOMAN WAWANCARA
(Dilaksanakan dengan teknik wawancara mendalam)
STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI
(Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) Oleh : Helfran F Sipayung (100904084)
1. Informan Guru
1. Nama :
2. Umur :
3. Alamat :
4. Pekerjaan :
5. Status :
6. Agama :
7. Suku :
8. Pendidikan :
9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?
10.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar
di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?
11.Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini?
12.Apakah ibu mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di Sekolah
Alam Bukit Hijau?
13.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain?
14.Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ?
15.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan?
16.Apakah diluar jam belajar ibu juga melakukan komunikasi dengan anak?
17.Apa kegiatan belajar lain yang dilakukan di luar di sekolah?
18.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?
19.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini?
20.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam?
21.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?
22.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses
23.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu
gunakan?
24.Bagaimana ibu mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami
strategi komunikasi yang ibu gunakan?
25.Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar?
26.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu
gunakan dalam proses mengajar?
27.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap
strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar?
28.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di
alam berhasil membentuk kemandirian anak?
29.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang
telah diterapkan?
30.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian
2. Informan Orang Tua
1. Nama :
2. Umur :
3. Alamat :
4. Pekerjaan :
5. Status :
6. Suku :
7. Agama :
8. Pendidikan :
9. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam
Bukit Hijau?
10.Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di
Sekolah Alam Bukit Hijau?
11.Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi
anak?
12.Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru?
13.Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam
Bukit Hijau?
14.Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh
para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?
15.Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah
Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa?
16.Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah
kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?
17.Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah?
18.Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah
bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?
19.Apakah anak sekarang sudah mampu mengambil keputusan sendiri?
Hasil Wawancara
Informan Guru I
31.Nama : Dra. Eva Handayani Sembiring
32.Umur : 46 Tahun
33.Alamat : Jalan Bunga Gayong, kel. Ladang Bambu Medan
Tuntungan, Medan
34.Pekerjaan : Guru
35.Status : Menikah
36.Agama : Kristen
37.Suku : Batak Karo
38.Pendidikan : S1
39.Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?
Mulai tahun 2010
40.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar
di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?
Karena memang dari dulu itu dunianya saya di dunia anak yang dimulai
dari pelayanan-pelayanan di Gereja dan berikutnya karena melihat kondisi
alam kita yang sudah semakin rusak. Kita harus memberikan dukasi
kepada anak-anak untuk mencintai lingkungan hidup. Nah, itu harus
dimulai dari usia dini. Karena kalau mereka sejak kecil diajari misalnya
untuk tidak membuang sampah sembarangan, supaya rajin menanam
pohon, merawat tanaman gitu dan menyayangi binatang. Pokoknya
mencintai semua ciptaan Tuhan itu lebih efektif diajarkan mulai dari kecil.
Kalo untuk seperti kita yang sudah dewasa ini, diajarkan untuk mencintai
lingkungan itu agak susah, hal yang sepele dan sederhana untuk
membuang sampah saja orang dewasa sembarangan. Yang berikutnya kita
mau mengajarkan anak-anak ini untuk mengenal Tuhan melalui ciptaanya
dan itu juga sangat efektif, bahwa ini loh ciptaan Tuhan dan kita harus
bersyukur kepada Tuhan. Jadi banyak hal dalam program-program belajar
kita itu konsepnya mengacu pada hal itu. Itulah yang membuat saya
tertarik, makanya dimulai dari usia dini.
Karena ini yayasan milik keluarga
42.Apakah ibu/bapak mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di
Sekolah Alam Bukit Hijau?
Sangat mendukung karena ini kan lahannya Orang tua saya, kalau tidak
mendukung pasti beliau tidak member lokasi ini untuk pendidikan.
43.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain?
Biasanya sekolah lain itu untuk belajar kan mereka semua dilakukan di
kelas, dengan tema yang sama tapi misalnya tema lingkungan kita juga
pakai buku paket tapi sekolah lain itu hanya belajar dari buku melalui
gambar, ada gunung, ada pohon tapi itu semua kan hanya gambar. Kalau
disekolah ini ada lingkungan langsung bisa belajar dengan melihat secara
langsung dan itu membuat persentasi daya tangkapnya lebih daripada
hanya dari buku, itu yang membedakannya dengan sekolah lain. Disini
mereka menanam tananaman langsung dan mereka mngikuti
perkembangannya setiap harinya tidak hanya sekedar menanam. Seminggu
sudah seperti apa pertumbuhannya, sudah berapa daunnya, mereka juga
belajar berhitung melalui jumlah daunnya, mereka juga belajar warna
daunnya itu warna apa. Jadi semua hal yang kita lakukan sudah dapat
mencakup banyak hal yang dapat dipelajari oleh anak-anak.
44.Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ?
Kesulitannya karena mereka itu kan mulai dari nol, bagaimana untuk
membuat mereka itu mandiri, bagaimana membuat mereka untuk bisa
mengurus diri sendiri, melakukan proses bersosialisasi karena hal-hal
mendasarkan yang kita ajarkan kepada anak-anak.
45.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan?
Untuk setiap kesalahan kita membuat hukuman, salah satunya itu
hukuman di sudut ruangan namanya. Kalau misalnya ada anak yang ribut
terus tidak bisa diingatkan atau lari-lari terus kita hokum dengan membuat
bangkunya di sudut. Dia tetap ikut dalam belajar tapi di buat disudut. Nah,
dari hukuman ada efek jera dari si anak karena mereka akan bingung
untuk selanjutnya di tanya mau dihukum lagi disudut si anak jera dan tidak
mau lagi melakukan kesalahan.
46.Apakah diluar jam belajar ibu/bapak juga melakukan komunikasi dengan
anak?
Ya, kita punya juga kunjungan kerumah karena ada juga saat-saatnya
mereka jenuh ya bersekolah jadi kita datang untuk ngobrol dengan orang
tua dan juga si anak.
47.Apa kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah?
Kita selalu melakukan kegiatan keluar ya, seperti tahun lalu kita menanam
pohon di daerah kawasan industry Medan-Belawan dan program
penanaman pohon selalu ada untuk go green. Ada juga program field trip
ke berastagi, disana belajar soal gunung, udara, belajar soal tanaman yang
tumbuh di daerah dingin. Melihat kebun bunga, memetik strawberry
sendiri, semua itu merupakan proses belajar.
Kita ada juga kegiatan lain disini yaitu ada program bank sampah yaitu,
kita suratin orang tua supaya setiap bulan itu mereka mengumpulkan
sampah plastik detergen atau sampah koran yang sudah dibersihkan dan
dibawa kesekolah yang itu kami manfaatkan sebagai kreativitas yang
dibuat jadi mainankah, kotak pensil, frame foto dan macam-macam. Jadi
orangtua merka juga tahu bahwa sampah rumah tangga itu ternyata
bermanfaat tidak hannya sebagai sampah yang langsung dibuang, karena
sebenarnya umur sampah itu bias lebih panjang kalau kita pergunakan.
48.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?
Kan kurikulum TK itu per-tema, tema diri sendiri, lingkungan, tanaman,
binatang dan transportasi semua itu pengenalan. Kalau kita, semua
kurikulum Diknas kita pakai hanya saja metode dan tekniknya yang kita
bedakan dengan cara-cara sekolah lain dan kita punya kurikulum khas
sendiri. Misalnya kemarin kita masuk tema tanaman, jadi kita pergi
menanam padi itu sebenarnya sudah mencakup semua tema dan banyak
hal yang sudah tercakup disitu. Kita sudah belajar binatang ketika berada
sudah mengajarkan kepada anak yaitu ada tema profesi, ada petani disitu
dan mereka ngobrol langsung dengan petaninya. Berikutnya kita sudah
belajar lingkungan disitu, kita lihat lingkungan disitu ada tanah, langit,
awan dan matahari. Jadi satu tema di sekolah alam itu pasti sudah
mencakup semuanya.
49.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini?
Sangat-sangat efektif.
50.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam?
Gak ah, mereka selalu nunggu-nunggu apalagi untuk belajar kesawah.
Untuk menanam padi misalnya, kita ajarkan dulu filosofi bahwa ini adalah
ciptaan Tuhan dan nasi yang kamu makan setiap harinya itu dari sini
asalnya. Karena banyak anak yang tidak tahu pohon padi, jadi kita
memberitahu dari sini loh asalnya nasi dan padi itu pun tidak langsung dia
berbuah tapi membutuhkan proses kan dimana menunggu enam bulan dulu
dan dirawat dengan baik sama petani lalu dipetik, kemudian tidak
langsung jadi nasi dirumah. Karena orangtua harus bekerja dulu, terus
berbelanja kemudian dimasak baru jadi nasi yang dimakan setiap harinya.
Dan yang member pertumbuhan itu adalah Tuhan maka kita harus selalu
bersyukur kepada Tuhan. Nah udah banyak kan yang bisa dipelajari si
anak disitu. Paling karena seringnya belajar langsung keluar mereka
terkadang bosannya belajar dikelas.
51.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?
Saya tidak bisa mengatakan secara ilmiah strategi komunikasi yang saya
pakai itu apa namanya tapi, langkah pertama yang saya terapkan adalah
mengenali dulu pribadi dan dunia si anak itu sendiri, kita harus tahu dulu
dia pake bahasa apa gitu. Kita juga harus mengenali per-karakter si anak,
setiap anak memiliki kesukaan yang berbeda dan kita bisa menggunakan
kesukaannya itu untuk merangsang dia dalam belajar. Tapi kita juga harus
melihat hal yang disukai si anak itu pas tidak untuk dia.
52.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses
Itu sebenarnya tergantung gurunya juga ya, bagaimana setiap guru
menerangkan di kelas dan bagaimana kita meramu agar pesan yang kita
sampaikan tepat sasaran, sampai tidak pesan yang kita berikan,
mengertikah mereka. Misalnya dengan menggunakan alat peraga seperti
gambar, saya menyuruh mereka untuk membuat segitiga. Jika kita
menyuruh mereka membuat segitiga dengan hanya mengatakannya saja
mungkin ada diantara mereka yang tidak tahu, tapi dengan sekali saja kita
contohkan dengan menggambar segitiga maka selanjutnya mereka akan
tahu. Jadi sambil kita berbicara juga dipraktekkan agar mereka mudah
paham dan tahu untuk selanjutnya.
53.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu
gunakan?
Kalau tanggapan dari siswa itu misalnya tidak suka denga cara yang telah
kita lakukan, maka kita harus terus memotivasi. Kita harus cari tahu apa
lagi yang mereka sukai. Kembali lagi setiap anak memiliki kesukaan yang
berbeda-beda, jadi kita memang harus kenal per karakter setiap anak agar
dapat menentukan bagaimana cara untuk menghadapi mereka. Bisa juga
misalnya ketika saya menyuruh mereka untuk menulis angka satu sampai
tiga puluh mereka bilang gak mau Miss capek, terus saya bilang kamu bisa
main kalau sudah selesai belajar dan akhirnya di selesaikannya.
54.Bagaimana ibu/bapak mengatasi jika masih ada anak yang tidak
memahami strategi komunikasi yang ibu gunakan?
Ini kita membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil, jadi lebih bisa
mengenali karakter anak lebih mendalam, misalnya si andre yang awalnya
tidak tahu apapun jadi ketika yang lain bermain, saya memberikan waktu
khusus sama dia 10 menit setelah dia bisa baru dia boleh ikut main
bersama yang lain. Nah untuk belajar dirumah atau pekerjaan rumah pun
saya memberikan perbedaan bagi yang lebih bisa dan yang masih kurang
bisa dalam pelajaran tertentu. Karena terkadang walaupun sama-sama
murid baru anak ini kan punya perbedaan, karena dipengaruhi bagaimana
mereka dirumah. Ada siswa yang tidak mau mengerjakan apa-apa kok
faktor juga yang mendukung si anak untuk dapat mudah untuk belajar
sesuatu.
55.Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar di
kelas?
Kita selalu mencari teknik-teknik yang dapat digunakan, misalnya kita lagi
belajar berhitung. Kita pergi keluar kelas kita berjalan keluar kan banyak
pohon cokelat disitu kan dan berbuah, anak-anak dapat belajar berhitung
dari buah cokelatnya dan itu sudah pasti tidak membuat mereka bosan lagi.
Nah, disitu sudah tidak hanya belaar menghitung lagi, sudah juga belajar
mengenal warna dari warna tumbuhan yang ada dan tidak habis disitu juga
kita belajar melalui buah cokelat yang sudah masak kemudian di makan
lalu disitu anak juga sudah belajar soal rasa.
56.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu
gunakan dalam proses mengajar?
Positif ya, mereka senang karena disetiap tahun ajaran baru dihari pertama
sekolah tu kan orang tua selalu mengantar anak-anaknya dan saya juga
membuat pertemuan dengan orang tua untuk mempresentasikan
bagaimana sih sekolah kita ini. Dan orang tua selalu memiliki pandangan
yang sama dengan sekolah.
57.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap
strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar?
Untuk keluhan cara saya mengajar dengan anak belum ada ya, ada keluhan
mungkin karena ada murid yang rumahnya jauh ya, si anak mungkin
terlalu capek belajar disekolah. Namun tetap kok di dorong orang tua
untuk bersekolah kecuali disaat sakit.
58.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di
alam berhasil membentuk kemandirian anak?
Saya kira berhasil lah ya. Kalau untuk kemandiriannya mereka cepat
berkembang, misalnya saja dari hal ditemani Orang tua. Itu hal pertama ya
dimana anak mandiri dulu untuk ditinggal di sekolah. Untuk anak Play
anak TK bisa hanya dalam 3 hari ditunggui Orang tuanya. Nah utuk itu
kita memberi tahapan juga dimana Orang tua menunggu, mulai menunggu
di dalam kelas, kemudian di luar kelas. Hal ini paling sulit sebenarnya
untuk anak-anak dimasa awal sekolah mereka. Kemandirian yang lain bisa
dilihat juga dari belajar untuk memakai kaos kaki sendiri, sepatu sendiri,
makan sendiri karena mereka mungkin dirumah masih dibantu oleh Orang
Tua tapi disini semua harus dilakukan sendiri.
59.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang
telah diterapkan?
Kalo untuk anak-anak yang ini kita belum tahu ya hasil akhirnya
bagaimana nanti, tapi untuk anak-anak tahun-tahun sebelumnya ada
banyak sekali perubahan dalam diri setiap anak itu ya. Yang tadinya masih
mengandalkan orang tua dalam melakukan banyak hal namun setelah
sekolah akhirnya bisa mandiri, bisa mengerjakan banyak hal sendiri. Mulai
dari pakai baju, mandi, makan udah bisa sendiri. Ada juga anak yang
pulang sekolah sampai dirumah langsung semangat dalam mengerjakan
PR yang diberikan Gurunya. Nah, keberhasilan itu semua juga harus
dibantu oleh orang tua dirumah bagaimana cara orang tua juga untuk
menambah juga kemandirian si anak dengan dukungan yang diberikan.
60.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian
anak?
Orang tua juga banyak menyampaikan perubahan-perubahan yang terjadi
sama anak mereka, misalnya ada anak yang tadinya masi ngedot, dirumah
udah gak ngedot lagi. Terus ada juga murid yang tidak mau potong
rambut dirumah, nah Orang tua si anak ini meminta sama kita supaya si
anak disuruh potong rambut, dan ia akhirnya mau potong rambut karena
disuruh sekolah. Banyak perubahan lah yang terjadi setelah mereka
sekolah, dan yang paling nyata itu adalah berdoa, sebelumnya anak-anak
ini kebanyakan tidak tahu berdoa. Orang tua pun senang juga ya ketika
menjadi pemimpin doa makan dirumah, nah kalo disekolah setiap harinya
ketika diminta untuk memimpin doa pasti berebutan.
Informan Guru II
1. Nama : Dewi Rasmeitha Ginting
2. Umur : 29 Tahun
3. Alamat : Simpang Selayang
4. Pekerjaan : Guru
5. Status : Menikah
6. Agama : Kristen
7. Suku : Batak Karo
8. Pendidikan : S1
9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?
Saya sudah sekitar 4 tahun mengajar disekolah ini.
10.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar
di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?
Saya memilih anak usia dini ya karena saya sangat senang dengan dunia
anak, saya senang berbagi dengan anak dan senang juga untuk mengenal
karakter dari setiap anak.
11.Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini?
Alasan saya yang utama karena konsep sekolah ini ya. Konsep sekolah ini
tidak menjemukan karena disini kita mengajar dengan kretivitas kita
dalam menggunakan alam untuk mempermudah siswa untuk paham dalam
proses belajar. Misalnya saja ketika beljar dikelas ada siswa yang bosan,
kita bisa keluar dan belajar diluar sehingga mereka tidak merasa bosan.
12.Apakah ibu/bapak mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di
Sekolah Alam Bukit Hijau?
Sampai sekarang ya keluarga, terutama suami mendukung pekerjaan saya
sebagai pengajar di sekolah ini.
13.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain?
Yang membedakan sekolah ini dengan sekolah lain itu terletak pada
lainnya. Yang lainnya mungkin sekolah lain lebih berorientasi kepada
hasil dan dengan menggunakan cara belajar dengan cara memaksa siswa
untuk mencapai suatu target demi citra sekolah. Kalau disekolah ini anak
diajak belajar sambil bermain dan belajar sesuai kesenangan si anak.
14.Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ?
Kalau kesulitannya ya karena anak-nak itu kan masih harus didekati dulu
pribadinya, bagaimana kita memahami karakter anak. Ada anak yang
harus dibujuk dan ada juga anak yang harus dengan tegas kita didik. Jadi
harus dipahami terlebih dahulu karakter si anak agar dapat ditentukan
strategi apa nih yang sesuai untuk diterapkan dalam belajar.
15.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan?
Untuk setiap kesalahan kita membuat hukuman, salah satunya itu
hukuman di sudut ruangan namanya. Kalau misalnya ada anak yang ribut
terus tidak bisa diingatkan atau lari-lari terus kita hokum dengan membuat
bangkunya di sudut. Dia tetap ikut dalam belajar tapi di buat disudut. Nah,
dari hukuman ada efek jera dari si anak karena mereka akan bingung
sendiri dan bosan sendiri karena dipisahkan dari teman-temannya dan
untuk selanjutnya di tanya mau dihukum lagi disudut si anak jera dan tidak
mau lagi melakukan kesalahan.
16.Apakah diluar jam belajar ibu/bapak juga melakukan komunikasi dengan
anak?
Ada diterapkan disekolah ini kunjungan kerumah siswa, jadi kita
mngunjungi rumah para siswa untuk mengetahui juga bagaimana si anak
dirumah dan bagaimana perkembangannya setelah bersekolah.
17.Apa kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah?
Selain disekolah, kita juga punya program belajar keluar sekolah. Karena
untuk mengatasi kebosanan anak kita bisa sambil jalan-jalan keluar tapi
tetap belajar.
18.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?
Metode belajar yang diterapkan tidak kaku dan membuat suatu proses
belajar yang santai dan mudah dimengerti anak melalui konsep belajar
Jadi seringkali ketika berada di luar belajar langsung dialam siswa merasa
tidak belajar padahal dari proses interaksi mereka dengan menggunakan
media alam sudah merupakan pembelajaran yang lebih efektif bagi mereka
karena mereka tidak merasa dipaksa dan tidak merasa bosan. Mungkin
mereka melihat abang-kakak mereka kalau belajar itu harus menggunakan
buku atau menulis, sedangkan disini kita bisa belajar dengan banyak cara.
Misalnya ketika mereka disuruh mengambil 2 daun dan 3 bunga kemudian
dihitung jumlahnya. Nah, disini mereka sudah belajar berhitung dan
mengenal daun dan bunga sebagai tumbuhan. Selain itu, mereka juga
belajar menanam tumbuhan dari benih, merawat tumbuhan itu sampai
besar dan memetik hasilnya. Jadi mereka bisa belajar mengenal tumbuhan
melalui proses pertumbuhannya hingga hasilnya bagaimana.
19.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini?
Ya, pastinya lebih efektif. Ya karena kita disini belajar sambil bermain,
kita bebas bermain di alam tapi tanpa disadari semua kegiatan bermain
yang terjadi itu sudah belajar juga disitu.
20.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam?
Belum ada sih sampai keluar kata-kata bosan dari mereka, yang ada malah
mereka merasa kurang lama disekolah. Karena disinikan belajarnya sambil
bermain jadi mereka tidak merasa bosan.
21.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?
Untuk membuat strategi yang akan saya gunakan, terlebih dulu harus
mengenali dulu anak murid saya satu-persatu, kemudian mencari tahu apa
kira-kira kesukaan mereka karena anak usia dini ini kan sangat terbuka
dan terkadang mereka sendiri yang memberitahu kalo mereka sedang suka
yang bagaimana. Diawal kita memang harus mengikuti dulu kemauan
mereka, setelah beberapa lama sudah bisa diarahkan sesuai dengan konsep
yang kita buat. Nah, setelah mengetahui kita bisa memberi respon yang
tepat gitu. Setiap anak memiliki perbedaan kan, ada yang suka belajar di
kelas melalui buku, ada juga yang langsung bosan maka harus dilakukan
pembagian yang tepat. Kalau yang saya liat selama ini lebih cepat mereka
yang ada di alam. Seperti belajar berhitung menggunakan buah dan belajar
mengenal warna melalui warna daun dan tumbuhan yang ada pekarangan
disekolah ini.
22.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses
belajar?
Dalam proses belajar pasti keduanya itu digunakan setiap hari ya, baik itu
ketika di dalam kelas atau ketika kita sedang belajar di luar kelas. Untuk
anak usia dini ini, mereka akan lebih mudah dipahami ketika kita
memberikan penjelasan di ikuti juga dengan memberikan contoh seperti
gerakan, memperlihatkan bendanya atau yang lainnya. Jadi tidak bisa
hanya dengan berbicara terus di kelas, yang seperti itu pasti membuat
bosan mereka. Jadi harus dikombinasikan dengan pas lah.
23.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu
gunakan?
Tanggapan anak biasanya itu ketika belajar tidak mau mendengarkan
maka harus terus diberikan motivasi dan dukungan melalui penjelasan
yang dapat dimengerti juga oleh mereka. Ada anak yang jika tidak suka
dia langsung bilang dan ada juga anak yang memang dia tidak ada niat
untuk berontak ya tapi selalu ikut aja apa yang saya perintahkan.
24.Bagaimana ibu/bapak mengatasi jika masih ada anak yang tidak
memahami strategi komunikasi yang ibu gunakan?
Untuk mengakali kalau ada anak yang masih belum paham dengan cara
belajar yang saya terapkan, saya biasanya mengatur posisi duduknya.
Untuk anak yang masih kurang memahami dibuat didepan, jadi ketika
menjelaskan bisa dekat untuk kita memperhatikan.
25.Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar di
kelas?
26.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu
Kalau tanggapan Orang tua baik dan positif ya, sampai sekarang belum
terhadap cara mengajar belum ada tanggapan negatif.
27.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap
strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar?
Sampai sekarang belum ada keluhan yang disampaikan orang tua
28.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di
alam berhasil membentuk kemandirian anak?
Sudah lumalan ya banyak perubahan sejak pertama anak masuk ke sekolah
ini sampai sekarang, misalnya saja yang dulunya belum bisa memakai
sepatu sendiri sekarang sudah bisa karena disini kita mengajarkan mereka
untuk mandiri melakukan segalanya harus sendiri. Contoh lainnya ada
juga siswa yang dulunya selalu menangis setiap ada halbaru atau orang
baru, tapi sekarang sudah berubah tidak lagi mudah menangis.
29.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang
telah diterapkan?
Kalau untuk perkembangan mereka, setiap hari sih bisa kita lihat
bagaimana perkembangan kemandirian mereka. Semua bisa dilihat ketika
belajar, makan atau bermain bersama. Begitu juga sama yang masih
kurang, kita bisa melihat apa yang kurang atau belum berhasil pada anak
setiap harinya.
30.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian
anak?
Pastilah orang tua senang kalu ada perkembangan yang baik pada anak
nya. Mereka sering kasi tau juga perkembangan anaknya kalau saat
mengantar anak ke sekolah. mereka cerita kalau anaknya dari yang tidak
bisa makan sendiri sekarang sudah bisa makan sendiri gak harus disuapi
lagi.
Informan Guru III
1. Nama : Hesty Sitompul
3. Alamat : Jl. Sempurna no.75 Teladan, Medan
4. Pekerjaan : Guru
5. Status : Belum Menikah
6. Agama : Kristen
7. Suku : Batak Toba
8. Pendidikan : Diploma
9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?
Mulai Tahun 2010
10.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar
di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?
Saya pernah juga mengajar di SMP dan SMA tapi saya lebih nyaman
mengajar anak usia dini ini karena ingin berinteraksi dengan anak-anak
belajar mengenal karakter anak.
11.Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini?
Sekolah ala mini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh sekolah lain
terlebih sekolah yang formal tentunya. Saya sangat menyukai konsep
belajar dialam yang diterapkan.
12.Apakah ibu/bapak mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di
Sekolah Alam Bukit Hijau?
Keluarga mendukung walaupun sebenarnya kan latar belakang pendidikan
saya kan bukan keguruan tapi semenjak tamat dari perkuliahan saya sudah
mengajar.
13.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain?
Banyak ya bedanya, dari mulai bentuk sekolahnya yang langsung di alam,
metode belajar yang menyatu dengan lingkungan dan juga ya kita
memiliki suatu kreativitas dalam memanfaatkan barang bekas untuk
dijadikan barang yang dapat digunakan kembali.
14.Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak-anak ?
Yang saya lihat ya, tidak semua orang bisa mengajar anak usia dini. karena
mengajar anak ini kan harus sabar ya, kita harus berulang-ulang memberi
arahan karena mereka kan masih sulit untuk mengingat. Misalnya hari ini
Walaupun kita capek untuk terus-menerus untuk mengingatkan mereka
tapi disitu juga lah kesabaran itu di uji sebagai guru.
15.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan?
Saya akan memberi hukuman sama anak yang melakukan kesalahan,
hukumannya biasanya saya suruh berdiri di sudut kelas atau di samping
saya dan hukuman itu sampai sekarang efektif untuk anak di kelas saya.
16.Apakah diluar jam belajar ibu juga melakukan komunikasi dengan anak?
Ya melakukan komunikasi juga. Kita memiliki juga kunjungan yang
dilakukan oleh guru kerumah untuk memantau kondisi dan perkembangan
dari anak dirumah.
17.Apakah ada kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah?
Ya ada, kita punya program ya untuk melakukan kegiatan keluar sekolah
dan bisanya juga keluar kota untuk melihat dan belajar banyak hal lain lagi
yang ada di luar. Misalnya kita pernah ke berastagi bersama siswa melihat
strawberi yang ada disana dan yang lain itu melakukan penanaman pohon
di binjai. Setiap semester itu pasti sekolah melakukan kegiatan keluar
untuk menambah wawasan siswa juga.
18.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?
Metode yang diterapkan dalam belajar yaitu menyatu dengan alam,
maksudnya semua yang ada dialam ini kita manfaatkan. Misalnya dalam
belajar berhitung kita menggunakan batu, daun dan yang lainnya bisa
digunakan juga sebagai media belajar bagi anak. Dari daun tadi kita sudah
bisa belajar banyak hal, mulai dari berhitung tadi dan juga sudah belajar
warna.
19.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini?
Ya, sangat – sangat efektif. Karena kan kita belajar langsung di alam dan
anak sangat suka belajar dengan langsung melakukan praktek. Misalnya
seperti belajar tumbuhan kita bisa langsung melakukan penanaman atau
melihat langsung tumbuhan itu tadi, jadi mereka bisa dengan mudah
mengerti disbanding hanya belajar dikelas melalui buku.
20.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam?
perbedaan semangat belajarnya setiap hari. Untuk itu sebagai guru kita
harus mensiasati agar bisa melawan kebosanan yang dialami para anak.
Misalnya dengan melakukan hal-hal baru, permainan baru, nyanyian baru
dan yang lainnya.
21.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?
Kalau cara saya berkomunikasi dengan anak menggunakan cara saya
sehari-hari berbicara ya, jadi saya sebisa mungkin membuat suasana
belajar itu tidak kaku.
22.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses
belajar?
Kalau dalam proses belajar untuk anak usia dini ini ya kita harus peka
melihat kondisi mereka dalam belajar, karena kalau kita terlalu banyak
berbicara pun mereka pasti akan bosan jadi harus diseimbangkan dengan
menggunakan berbagai media. Ketika kita melihat anak sudah mulai
bosan, harus disiasati dengan berbagai selingan seperti bermain, bernyanyi
dan menari bersama.
23.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu
gunakan?
Tanggapan anak sampai saat ini baik ya, maksudnya mereka mampu
menangkap dan mengerti dengan cara saya mengajar dan berbicara dengan
mereka. Walaupun memang setiap anak memiliki kemampuan atau daya
tangkap yang berbeda-beda namun yang saya lihat mereka bisalah
menerima cara mengajar saya dan cara saya menyampaikan setiap hal
kepada mereka.
24.Bagaimana ibu mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami
strategi komunikasi yang ibu gunakan?
Untuk anak yang tidak memahami dengan strategi komunikasi yang saya
gunakan, saya akan mengenali lebih dlam karakter si anak terlebih dahulu.
Apa sih yang bisa membuatnya mengerti dan mampu menangkap apa yang
saya ajarkan setiap harinya. Untuk itu kita harus memahami stiap anak,
25.Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar?
Untuk mengatasi kejenuhan bisa dengan melakukan permainan, bernyanyi
atau menari. Karena anak usia dini itu kan masih mudah untuk
dikembalikan dari kebosanannya dengan melakukan permainan tadi.
26.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu
gunakan dalam proses mengajar?
Tanggapan dari orang tua sampai saat ini masih yang baik-baik saja,
banyak orang tua memberikan pujian dan ucapan terimakasih ke saya
karena perkembangan anak mereka setelah bersekolah disini.
27.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap
strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar?
Sampai saat ini belum pernah ada keluhan ya, tapi kalau saja nanti ada
keluhan pasti saya menerimanya dan bisa juga untuk memperbaiki cara
mengajar saya nantinya.
28.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di
alam berhasil membentuk kemandirian anak?
Untuk kemandirian ukuran anak usia dini sangat-sangat berhasil, karena
dengan belajar dialam ini kita menuntut anak untuk cepat mandiri.
Misalnya seperti memakai sepatu sendiri, makan pun disi harus dilakukan
sendiri dan masih banyak kegiatan lain yang mampu menambah
kemandirian si anak itu.
29.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang
telah diterapkan?
Untuk mengukur keberhasilan itu dapat kita lihat perkembangannya setiap
hari ya, karena kita kan berjumpa setiap hari disekolah. Dan juga melalui
cerita orang tua mengenai perkembangan kemandirian mereka dirumah.
30.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian
anak?
Tanggapan orang tua sangat baik ya, apalagi kan orang tua sangat senang
melihat perkembangan anak setiap harinya karena memang itulah tujuan
dari setiap orang tua menyekolahkan anaknya disini. Seperti ketika
perkembagan anaknya, anaknya sekarng sudah bisa ini, sudah bisa itu dan
sebagai guru saya juga bangga karena berarti saya berhasil dalam
mendidik anak mereka.
Informan Guru IV
1. Nama : Endang Asmara Sipahutar, S.Pd
2. Umur : 35 Tahun
3. Alamat : Jl. Jamin Ginting gang bunga rinta 2 no. 7, Simpang
Selayang
4. Pekerjaan : Guru
5. Status : Menikah
6. Agama : Kristen
7. Suku : Batak Toba
8. Pendidikan : S1
9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?
Sudah 4 tahun lah dek
10.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar
di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?
Kalau alasan kenapa memilih anak usia dini, saya merasa sanggupnya
masih untuk mengajar anak usia dini karena yang saya lihat jika mengajar
SD, SMP atau SMA harus punya pengendalian emosi yang tinggi.
11.Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini?
Awalnya karena anak saya sekolah disini, terus saya melihat suasana
sekolahnya yang asik sekali belajar di alam. Kemudian saya lihat
metodenya dan cara belajarnya yang membuat saya tertarik untuk
mengajar di sekolah ini.
12.Apakah ibu mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di Sekolah
Alam Bukit Hijau?
Sangat mendukung ya
13.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain?
Kalau menurut saya yang membedakannya karena sekolah alam konsep
pada akhlak anak, mengajarkan supaya anak itu lebih bermoral dan kita
juga belajar membuat kreativitas minimal itu dua kali dalam seminggu.
Jadi anak-anak ini juga kita latih motoriknya untuk membuat kreativitas.
Jadi anak kita pintar, berakhlak dan juga punya krativitas. Dan itu semua
saya rasa menjadi keunggulan juga dari sekolah alam ini dibanding
sekolah lain.
14.Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ?
Belum ada ya, mungkin kesulitannya di awal itu harus bisa untuk mengerti
karakter anak satu persatu, tapi sampai saat ini masih bisalah saya atasi.
15.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan?
Selalu kita beritahu dulu kalau itu tidak boleh, kita kasi tahu juga nanti
dampaknya apa. Misalnya ada anak yang main pintu, kita harus
mengingatkan untuk tidak memainkan pintu karena tangan bisa terjepit,
berdarah dan rasanya sakit sekali. Dan itu harus diingatkan terus-menerus.
16.Apakah diluar jam belajar ibu juga melakukan komunikasi dengan anak?
Ada, sebelum mereka dijemput oleh orang tua atau diantar bus sekolah
kita juga masih terus berinteraksi ya. Yang lainnya yaitu kunjungan
kerumah, kita juga ada program untuk kunjungan kerumah siswa yang
terkadang diminta juga oleh Orang tua. Selain itu bisa juga karena sudah
beberapa hari tidak hadir kesekolaah jadi kita datangi kerumah, atau
sewaktu sakit juga kita berkunjung.
17.Apa kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah?
Kita punya program belajar keluar sekolah juga, seperti belajar
transportasi, kitta langsung pergi kestasiun kereta api supaya anak-anak
bisa melihat langsung bagaimana itu kereta api, ada juga program
menanam pohon yang selalu kita lakukan setiap tahunnya.
18.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?
Kita ambil yang simple dulu karena mereka juga belum bisa mencerna
kalau terlalu banyak yang digunakan. Misalnya belajar mengenal
tumbuhan, kita langsung menunjukkan kepada mereka daun, daun itu
warnanya hijau, warna hijau itu seperti ini. Dengan begitukan kita sudah
tidak hanya membayangkan atau melihat gambarnya saja. Kita juga tidak
hanya belajar dikelas, kadang saya bawa juga mereka ke luar untuk
mengenal tanaman-tanaman yang ada di sekolah alam ini. Jadi sekalian
kita pengenalan jenis tumbuhan , warna, bentuk , rasa kepada anak-anak.
19.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini?
Ya, sangat efektif sekali bagi anak usia dini.
20.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam?
Jenuh ada tapi sampai sekarang ini persentasenya sangat rendah yak arena
mungkin konsep belajar yang ada di alam ini kan sebenarnya sangat
variatif, tapi namanya juga anak-anak pasti ada suatu saat salah seorang
anak jenuh karenamungkin ia lebih tidak suka pelajaran ini disbanding
dengan anak yang lain.
21.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?
Kalau strategi komunikasi saya dalam mengajar itu menggunakan
media-media, misalnya seperti tadi ketika mengajar mengenai daun tidak hanya
pada pengucapan saja tapi ada media daunnya yang langsung diperlihatkan
kepada anak. Jadi saya tidak hanya memberikan teori atau berbicara saja
tetapi juga ada praktek atau memperlihatkan langsung apa yang sedang
dipelajari kepada anak. Karena untuk anak usia dini kita harus lebih
banyak pengenalan jadi harus memperlihatkan bentuknya secara langsung.
22.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses
belajar?
Bahasa verbal dan nonverbal itu sudah pasti digunakan dalam belajar ya,
misalnya saja ketika saya menerangkan sesuatu ke anak dan bahasa
nonverbal anak dalam menanggapi saya. Berbicara juga penting sekali
bagi anak usia dini supaya mereka lebih bisa lagi untuk berbicara dengan
banayak kosa kata baru yang belum mereka ketahui. Awalnya anak usia
dini ini belum mengerti juga sepenuhnya apa yang diperintahkan oleh guru
tetapi seiring berjalannya waktu mereka sudah menegerti dengan apa yang
saya sampaikan setiap hari melalui proses belajar. Jadi setiap hari memang
kita sebagai guru harus banyak bicara dan mengenali karakter dari setiap
agak lebih lambat dari yang lain, jadi harus diajak berbicara setiap harinya
agar vokalnya setiap hari terlatih dan mampu mengikuti perkembangan
teman-temannya.
23.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu
gunakan?
Kalau tanggapan dari anak itu biasanya ketika mereka bosan atau jenuh
ketika sedang belajar, disinilah tugas kita sebagai Guru untuk tetap
memovitasi anak dalam belajar. Jadi kita berusaha supaya mereka mau
belajar dengan berbagai upaya lah.
24.Bagaimana ibu mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami
strategi komunikasi yang ibu gunakan?
Ada memang saya temukan dikelas saya ya, kalau saya menyuruh untuk
melakukan sesuatu itu terkadang dia tidak langsung bisa mengerti, jadi
harus diarahkan pelan-pelan, dan dalam berkomunikasi atau memberikan
perintah pun harus satu-satu agar ia dapat mengerti. Setelah selesai satu
perintah baru kita lanjutkan untuk yang berikutnya dan itu pun harus kita
tekankan berulang-ulang.
25.Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar di
kelas?
Untuk mengatasi kejenuhan anak kita bisa mengatasinya dengan mengajak
bermain keluar, makanya Guru itu harus peka dalam melihat kondisi dari
anak-anak ini. Karena untuk anak usia dini ini jika kita sudah belajar
sampai dua materi pelajaran mereka sudah capek dan jenuh, jadi
selanjutnya mereka diberikan waktu untuk bermain. Nah kalo jenuh
belajar di dalam kelas, saya ajak mereka keluar bermain sambil belajar
juga di lingkungan sekolah alam ini, karena memang konsep kita tidak
monoton belajar didalam kelas.
26.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu
gunakan dalam proses mengajar?
Kalau tanggapan yang negativif sampai saat ini belum ada ya, untuk yang
positifnya ada beberapa Orang tua yang menyampaikan perkembangan
menyampaikan kalau anaknya sekarang sudah lebih berani dan yang
lainnya.
27.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap
strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar?
Keluhan sampai sekarang belum ada, kalaupun nanti ada itu jadi masukan
baik juga lah untuk saya mengajar lebih baik.
28.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di
alam berhasil membentuk kemandirian anak?
Untuk hasil kemandirian itu pasti ada ya, walau berbeda tingkat
keberhasilannya pada setiap anak karena disebabkan juga tingkat daya
tangkap setiap anak itu pun kan berbeda-beda. Misalnya dalam menulis,
dari yang awal masuk masih harus dibantu untuk membuka dan memakai
sepatu sekarang sudah bisa melakukan sendiri walaupun masih perlu
bantuan terkadang. Selain itu dalam hal makan disekolah, yang tadinya
masih harus disuapi dari rumah sekarang disekolah harus makan sendiri.
29.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang
telah diterapkan?
Untuk perkembangan pasti bisa kita lihat setiap minggungnya bagaimana
perkembangan-perkembangan yang terjadi.
30.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian
anak?
Tanggapan Orang tua kalau soal kemandirian pasti selalu positif ya,
karena kebanyakan Orang tua juga kaget karena perkembanagan anaknya
yang begitu cepat setelah sekolah disini.
Informan Guru V
1. Nama : Mutiara Sari Sijabat
2. Umur : 33 Tahun
3. Alamat : Jl. Pales 1 No. 20, Simpang Simalingkar
4. Pekerjaan : Guru
6. Agama : Kristen
7. Suku : Batak Toba
8. Pendidikan : Diploma
9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?
Sejak awal sekolah ini berdiri lah, sekitar 4 tahunan lah dek.
10.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar
di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?
Alasan memilih mengajar anak usia dini yang pertama itu karena latar
belakang pendidikan yang hanya lulusan diploma 3 jadi untuk memilih
mengajar mungkin cocoknya masih untuk usia dini. selain itu, karena
waktu mengajar disekolah ini hanya sampai pukul 11.00 WIB, jadi ada
waktu untuk mengurus keluarga terutama anak-anak juga masih balita.
11.Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini?
Memilih mengajar di sekolah alam ini awalnya karena memang masih
punya hubungan keluarga dengan pemilik sekolah dan saya tertarik juga
dengan konsep sekolah alam ini dan juga situasi belajar yang sehat karena
berada di lingkungan yang hijau.
12.Apakah ibu mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di Sekolah
Alam Bukit Hijau?
Kalau dari keluarga sangat mendukung terutama suami karena yang saa
kerjakan kan memiliki nilai positif sebagai pengajar. Apalagi tidak sampai
mengganggu saya sebagai ibu rumah tangga dirumah dalam mengurus
anak-anak.
13.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain?
Sangat berbeda ya, dari konsepnya yang belajar di lingkungan dan
langsung belajar ke alam. Misalnya ketika belajar mengenal pohon, kita
langsung bisa melihat pohon itu seperti apa, tidak hanya berupa gambar
yang membuat anak-anat itu berimajinasi. Anak-anak itu akan lebih
mudah mengenal dan memahami kalau langsung terjun melihat apa yang
sedang dipelajari.
Kesulitan untuk mengajar anak usia dini yang mendasar itu karena
membawakan diri mereka seperti dirumah tapi karena anak-anak murid itu
lebih menghormati gurunya dibandingkan dengan orang tua karena guru
merupakan orang baru yang mereka kenal jadi tidak begitu sulit lah untuk
mengarahkan mereka. Selain itu, ada juga anak yang belum lancar
berbicara, belum semua bisa mengerti apa yang kita sampaikan jadi kita
harus memahami dulu anak itu satu-persatu.
15.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan?
Kalau anak dikelas saya misalnya melakukan kesalahan, misalnya ketika
belajar ada anak yang jalan-jalan maka saya hukum dia berdiri di sudut
kelas sampai dia meminta maaf. Terkadang ada yang sampai menangis. Ini
membuat dia supaya kalau peraturan itu harus ditaati.
16.Apakah diluar jam belajar ibu juga melakukan komunikasi dengan anak?
Komunikasi diluar sekolah juga kita dilakukan, seperti misalnya sekolah
memiliki program juga untuk kunjungan kerumah siswa. Selain itu kita
juga mengantar dan menjemput hamper semua siswa setiap harinya.
17.Apa kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah?
Kami juga ada program belajar keluar minimal sekali setahun, seperti field
trip ke berastagi, menanam pohon dan berkemah.
18.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?
Kalau saya ya, langsung memperlihatkan kepada anak apa saja yang ada
dialam. Misalnya saya memberitahu jenis hewan-hewan yang ada di
lingkungan sekolah ala mini, seperti burung, katak, ikan dan yang lain.
Saya juga memberitahu kalau ini semua ciptaan Tuhan jadi tidak boleh
disakiti. Terus seperti ikan, ikan itu boleh dimakan, tetapi tidak boleh kita
menghabiskan ikan itu semua karna nanti ikannya tidak bisa hidup lagi
dan kita tidak bisa makan ikan lagi.
19.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini?
Sangat efektif menurut saya, karena anak itu dari mulai kecil harus
dikenalkan kea lam. Anak-anak itu akan lebih sehat kalau belajar di alam
lebih kuat dan anak-anak ini bisa terjun langsung melihat apa saja yang
20.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam?
Untuk anak merasa bosan belajar itu normal ya, karena memang di usia
mereka yang masih dini harus memang disesuaikan proses belajar sambil
bermain.
21.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?
Kalau cara saya berkomunikasi dengan anak menggunakan cara saya
sehari-hari berbicara ya. Jadi suasana belajar itu tidak kau, tidak tegang
dan anak-anak pun merasa nyaman dan dekat lah dengan guru mereka.
22.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses
belajar?
Kalau dalam proses belajar untuk anak usia dini ini ya kita harus peka
melihat kondisi mereka dalam belajar, karena kalau kita terlalu banyak
berbicara pun mereka pasti akan bosan jadi harus diseimbangkan dengan
menggunakan berbagai media. Misalnya kita bisa mengajarkan mereka
berbagai gerakan dalam menari untuk selingan belajar. Dan dalam belajar
kita juga menggunakan berbagai media sesuai konsep sekolah yaitu
dengan memanfaatkan semua yang ada di alam.
23.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu
gunakan?
Yang saya lihat tanggapan anak terhadap cara saya mengajar dan
berkomunikasi dengan mereka baik ya, karena saya mendekatkan diri
kepada semua siswa saya agar saya juga dapat dengan mudah memahami
karakter mereka masing-masing.
24.Bagaimana ibu mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami
strategi komunikasi yang ibu gunakan?
Setiap anak pasti memiliki daya tangkap yang berbeda-beda ya, untuk itu
lah saya harus memang memahami dan mengerti karakter dari setiap anak
di kelas saya. Dengan itu saya bisa menentukan cara yang baimana lagi
yang akan dilakukan apabila masih ada anak yang belum mengerti.
Setiap anak-anak memiliki titik kejenuhan yang berbeda beda untuk itulah
saya sebagai gurunya harus
26.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu
gunakan dalam proses mengajar?
Tanggapan dari orang tua ya baik-baik saja, karena mungkin mereka
melihat juga apa yang saya buat untuk anak-anak sampai saat ini masih
cukub baik sebagai seorang guru.
27.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap
strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar?
Sampai sekarang ini untuk keluhan orang tua mengenai cara saya
berkomunikasi dengan anak murid saya belum ada, kalau pun ada ya saya
mungkin akan memperbaiki strategi atau cara yang saya gunakan.
28.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di
alam berhasil membentuk kemandirian anak?
Selama ini berhasil lah untuk semua anak, tapi tingkatan keberhasilannya
berbeda untuk setiap anak. Karena kan setiap anak memiliki perbedaan
karakter masing-masing.
29.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang
telah diterapkan?
Kemandirian itu akan kita lihat perkembangannya setiap harinya, mulai
dari hal-hal yang kecil hingga banyak hal yang sebelumnya tidak bisa ia
lakukan sekarang sudah mengalami perkembangan dan sudah bisa
melakukan banyak hal.
30.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian
anak?
Orang tua sangat senang dengan perkembangan anak mereka setelah
bersekolah, banyak hal baru yang berkembang pada anak setiap harinya.
Informan Orang Tua I
1. Nama : Roy Dedi Ginting
2. Umur : 38 Tahun
3. Alamat : Komplek Grya Rumah Tengah Blok E Medan
4. Pekerjaan : Dosen
5. Status : Menikah
6. Suku : Batak Karo
7. Agama : Kristen
8. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam
Bukit Hijau?
Yang pertama karena suasananya, di sini kan gak ada asap. Terus
kendaraan bermotor pun tidak bikin rebut. Ini juga masih konsep pertama
ada sekolah alam seperti ini yang saya tau. Anak ku ini juga orang nya
lasak, jadi kalau di buat di sekolah yang sempit jadi kurang pergerakan
dia.
9. Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di
Sekolah Alam Bukit Hijau?
Kalau menurut ku bagus sebenarnya, Cuma tiap sekolah kan adanya
plus-minusnya yak an. Untuk tahap sekolah seperti mereka ini menurutku
sudah baguslah. Komunikasi dengan anak-anak juga bagus, mungkin
karena ada kedekatan budaya kurasa. Aku sudah kenal dengan guru- guru
yang ada disini. Cara penyambutan dari para guru pun lain dari sekolah yg
lain. Kalau disini, turun anak kita dari bus langsung disambut
guru-gurunya sedangkan di sekolah lain belum tentu seperti itu.
10.Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi
anak?
Efektif sekali lah, karena disini anak-anak saya lihat belajar sambil
bermain di pekarangan sekolah ini.
11.Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru?
Kalau misalnya ketika mengantar atau menjemput anak ya, gurunya kan
mengontrol didalam. Jadi, komunikasi pasti lah dijalin ya untuk tahu juga
mengenai anak kita disekolah.
12.Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam
Bukit Hijau?
Yang saya lihat mereka memang benar-benarlah sebagai pengajar ya,
misalnya saja anak saya itu sudah dipersiapkan segala sesuatunya ketika
dia pulang sekolah. Tidak dibiarkan mengerjakan sendiri.
13.Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh
para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?
Kalau strategi komunikasi yang saya lihat cocok lah mereka buat untuk
anak yang masih kecil ini. Dari yang saya lihat juga anak saya dekat
sekalai dengan gurunya, berarti gurunya berhasillah mendapatkan hatinya
di sekolah.
14.Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah
Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa?
Anak ku ini kan pendiam, tapi sejak masuk kesekolah ini sudah mulai
banyak bicara, bernyanyi dan tidak pendiam lagi. Artinya ada perubahan
yang positif lah.
15.Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah
kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?
Perubahan yang paling nyata itu kalau di rumah sekarang dia sudah bisa
buang air besar sendiri, makan, pakek pakaian pun sudah bisa sendiri.
16.Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah?
Di rumah dia itu langsung menceritakan dan mempraktekkan apa yang
mereka pelajari di sekolah hari ini misalnya.
17.Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah
bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?
Kalau dirumah misalnya, dia ada barangnya yang hilang dia nangis itu tapi
dicari nya terus. Jadi sekarang sudah ada usahanya.
Sudah bisa sedikit terlihat ya dari cara mereka melakukan kegiatan
dirumah, tapi tetap juga harus diarah kan lah.
19.Bagaimana bapak/ibu mengembangkan kemandirian anak di rumah?
Dirumah pasti dibimbing juga ya, karena yang mereka dapat di sekolah itu
harus juga ditambah dirumah. Artinya orang tua juga gak melepaskan
tanggung jawab ke guru.
Informan Orang Tua II
1. Nama : Merry Kita Keliat
2. Umur : 24 Tahun
3. Alamat : Simpang Kongsi KM 14,5 No 3 Medan
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Status : Menikah
6. Suku : Batak Karo
7. Agama : Kristen
8. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam
Bukit Hijau?
Karena dekat dari rumah
9. Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di
Sekolah Alam Bukit Hijau?
Metode nya baik untu anak ya, terus anak tidak di paksa untuk belajar.
Jadi belajar sambil bermain, jadi gampang si anak menerima materi yang
dikasih.
10.Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi
anak?
Ya karena usianya pun masih belum sampai 3 tahun, ya lebih bagus lah dia
belajar sambil bermain seperti di sekolah ini.
11.Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru?
Hubungan dengan dengan guru-guru baik, terutama dengan guru kelas
12.Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam
Bukit Hijau?
Guru-guru disini ramah-ramah yang saya temui ya, sama dia merawat
setiap anak, tidak ada pilih kasih.
13.Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh
para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?
Kalau cara mengajar yang saya lihat dekat dengan anak, mereka juga
mengajar sambil pakai bahasa inggris dan bahasa Indonesia.
14.Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah
Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa?
Dia sudah mau belajar sendiri di rumah, seperti menggambar kalau di kasi
peralatannya sudah bisa sendiri tapi hasilnya belum beraturan lah.
Bernyanyi juga dirumah apa yang di pelajari di sekolah. Berhtung juga
yang sebelumnya ia tidak mau diajari, setelah diajari gurunya sekarang
sudah mau di rumah.
15.Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah
kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?
Berhasil, misalnya untuk pakai sepatu sendiri yang awalnya masih di
pakaikan, buang air besar sendiri, mengisi tas sekolah sendiri.
16.Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah?
Kalau dirumah lagi ada temannya gitu kan, dia selalu bilang kata miss ku
harus berbagi jadi dia bagi itu makanannya sama temannya.
17.Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah
bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?
Sekarang yang saya lihat dia lebih berusaha, kalu dulu misalnya dia mau
ambil atau minta sesuatu dia nangis aja gitu. Sekarang sudah bisa bilang
ke saya.
Keputusan sendiri mungkin yang dasar-dasar ya, kayak tadi lah setelah
diajarkan di sekolah untuk berbagi dia pun jadi berbagi dengan temannya
gak harus nanya ke saya dulu.
19.Bagaimana bapak/ibu mengembangkan kemandirian anak di rumah?
Kita ulang lagi dirumah apa yang di pelajari di sekolah, saya sediakan juga
peralatan di rumah seperti keterampilan yang mereka buat di sekolah.
Informan Orang Tua III
1. Nama : Linda Uli Siahaan
2. Umur : 37
3. Alamat : Jalan Bunga Gayong Medan
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Status : Menikah
6. Suku : Batak Toba
7. Agama : Kristen
8. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam
Bukit Hijau?
Karena ini outbond, tidak seperti sekolah lain.
9. Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di
Sekolah Alam Bukit Hijau?
Metodenya baik lah ya, karena belajar di alam kan di sukai anak-anak.
10.Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi
anak?
Sangat efektif untuk anak aku.
11.Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru?
Sampai saat ini komunikasi terjalin baik ya, guru-guru juga ramah.
12.Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam
Bukit Hijau?
Tenaga pengajar yang saya lihat baik ya, dari keramahan terhadap anak,
terhadap orang tua. Para pengajar dekatlah dengan semmua anak dan
13.Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh
para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?
Saya gak pernah menemani anak belajar disekolah jadi tidak bisa
menjawab.
14.Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah
Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa?
Jiwa bersosialnya setelah masuk kesekolah ini makin tinggi ya sama
temannya. Semakin semangat juga belajar dirumah.
15.Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah
kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?
Dulunya anak saya ini cepat emosi, tapi sekarang sudah ada perubahan
setelah bersosialiasi dengan teman-temannya di sekolah ya, jadi sekarang
sudah berkurang emosinya apalagi berkelahi dengan adiknya dirumah
sudah berkurang. Banyak hal-hal kecil juga yang berubah bertambah
baikya, yang sekarang sudah bisa ia lakukan sendiri.
16.Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah?
Kalau mengaplikasikan dirumah bisa dilihat dari permaian yang ia pelajari
di sekolah di lakukan dengan adiknya di rumah.
17.Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah
bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?
Perubahan yang jelas itu ya emosinya tadi, sekarang sudah berkurang
berkelahi dengan adiknya.
18.Apakah anak sekarang sudah mampu mengambil keputusan sendiri?
Kalau yang seperti itu belum begitu ada perubahan.
19.Bagaimana bapak/ibu mengembangkan kemandirian anak di rumah?
Membiasakan dia melakukan hal yang di sekolah dilakukan sendiri juga.
Seperti di sekolah kan mereka harus makan sendiri jadi dirumah juga saya
Informan Orang Tua IV
1. Nama : Erika Sembiring
2. Umur : 30 Tahun
3. Alamat : Komplek Perumahan Lau Cih
4. Pekerjaan : Pengawai Negri Sipil
5. Status : Menikah
6. Suku : Batak Karo
7. Agama : Kristen
8. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam
Bukit Hijau?
Karena kondisi lingkungan sekolah yang terbuka, saya kan tinggal di
komplek perumahan yang cukup tertutup juga. Yang saya suka juga dari
sekolah ini itu menghindari dari nuansa AC dan jalan raya.
9. Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di
Sekolah Alam Bukit Hijau?
Sampai sekarang tidak ada masalah, anak saya cukup mandiri sih dia tidak
mau di temani di sekolah jadi metode belajarnya saya tidak tau kali.
10.Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi
anak?
Cukup baiklah untuk perkembangan awal anak. Karena disinikan dia lebih
bermain jadi dia tidak bosan sekolah.
11.Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru?
Komunikasi baik ya, tapi saya karena jarang ke sekolah paling komunikasi
dengan telepon ya. Saya menanyakan bagaimana perkembangan anak ke
guru kelasnya di sekolah.
12.Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam
Bukit Hijau?
Para guru disini bai-baik ya, ramah dan yang paling penting anak saya
sangat senang dan tertarik sekolah disini. Berarti guru-guru mereka
13.Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh
para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?
Yang saya lihat mereka cukup sabar dalam mengajar.
14.Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah
Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa?
Sekarang dia sudah lebih lancar berbicara, karena dulu sebelum masuk
sekolah dia masih kurang dalam berbicara. Walaupun memang belum
fasih kali kata-katanya tapi sudah mau banyak berkata-kata dirumah dan
banyak juga kosa kata yang bertambah yang dia tau.
15.Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah
kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?
Kemandirian bertambah, tapi memang dia dari rumah pun udah biasa
mandiri orangnya, tapi adalah yang dia dapat dari sekolah seperti berdoa,
setelah diajari disekolah semakin bagus dan mau membawa doa dirumah.
16.Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah?
Bisa, seperti berdoa tadi ya sudah bisa di rumah.
17.Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah
bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?
Setelah bersekolah dia semakin banyak bercerita jadinya, kalau dulu dia
diam saja sekarang sudah mau berbicara dengan kami dirumah. Misalnya
dia tidak suka sesuatu dia bilang.
18.Apakah anak sekarang sudah mampu mengambil keputusan sendiri?
Untuk ukuran umurnya, mengambil keputusan seperti buang sampah tidak
boleh sembarangan sudah bisa ia lakukan karena diajarkan di sekolah.
19.Bagaimana bapak/ibu mengembangkan kemandirian anak di rumah?
Dirumah, saya bersama suami juga mengajarkan banyak hal pastinya
karena ornag tua juga harus memperhatikan perkembangan anaknya kan.
Dirumah saya biasakan dia untuk mengikuti aturan-aturan yang saya buat,
Informan Orang Tua V
1. Nama : Jerni Situmorang
2. Umur : 34 Tahun
3. Alamat : Simpang Selayang Medan
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Status : Menikah
6. Suku : Batak Toba
7. Agama : Kristen
8. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam
Bukit Hijau?
Karenakan bumi kita ini sudah rusak, di sekolah alam ini anak-anak diajari
untuk cinta alam. Sekolahnya juga gak kayak sekolah umum lain,
ruanganya terbuka jadi anak-anak belajar lebih segar.
9. Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di
Sekolah Alam Bukit Hijau?
Metode belajarnya saya suka juga karena lebih dominan belajar di luar
kelas, anak ku yang biasanya lihat becek-becek jijik sekarang masuk ke
sawah pun gak masalah.
10.Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi
anak?
Iya, sangat efektif. Anak-anak jadi lebih gampang ingat karena langsung
ke alamnya.
11.Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru?
Ya ketika datang ke sekolah bercerita tentang perkembangan anak.
12.Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam
Bukit Hijau?
Guru-gurunya tegas tapi tidak kasar sama anak-anak.
13.Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh
para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?
Yang saya lihat guru-gurunya ramah dan dekat kepada anak didiknya, bisa
14.Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah
Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa?
Sekarang lebih mandiri dia, misalnya dalam hal pakai sepatu sendiri,
mandi sendiri, makan pun sudah sendiri karena di sekolah kan mereka di
suruh untuk melakukan sendiri. Padahal dulunya belum bisa sendiri tapi
karena di ingatkan sama gurunya terus di sekolah jadi perubahan yang
cukup baiklah untuk anak.
15.Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah
kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?
Berhasilah dari apa yang saya lihat bertambah dalam anak ya. Seperti tadi
sudah bisa melakukan banyak kegiatan sendiri.
16.Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah?
Dapat, seperti menjaga kebersihan misalanya, karena disekolah dituntut
harus menjaga kebersihan dirumah pun justru malah dia yang bilang ke
saya untuk tidak membuang sampah sembarangan.
17.Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah
bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?
Kalau sekarang dia sampai rumah pasti mengingat PR nya, gak harus
diingatkan lagi. Dia juga gak mau di bantu mengerjakan PR nya, maunya
dikerjakan sendiri.
18.Apakah anak sekarang sudah mampu mengambil keputusan sendiri?
Sudah bisa, seperti mengerjakan PR dia tidak mau di bantu harus
mengerjakan sendiri, karena dari sekolah disuruh begitu sama gurunya.
19.Bagaimana bapak/ibu mengembangkan kemandirian anak di rumah?
Meneruskan yang di sekolah, misalnya pelajaran yang di pelajari di
BIODATA PENELITI
Nama : Helfran Ferianto Sipayung
Tempat/ Tanggal Lahir : P. Baru / 5 Mei 1992
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan HKBP No 50 Padang Bulan, Medan
Agama : Katholik
Suku : Simalungun
Warga Negara : Indonesia
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negri 096765 Purbatua Baru (1998-2000)
2. SMP Putri Cahaya Medan (2004-2007)
3. SMA Cahaya Medan (2007-2010)
4. Universitas Sumatera Utara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen
Ilmu Komunikasi, Medan ( 2010 – Sekarang)
Riwayat Organisasi : Tim Perintis Sinematografi Ilmu Komunikasi USU (2012)
Nama Orangtua : 1. Ayah : M. Sipayung
2. Ibu : R. Saragih Munthe
Alamat Orangtua : Jalan Saran Padang No. 40 Purbatua Baru
Pekerjaan Orangtua :1. Ayah : Bertani