• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Guru dalam Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini (Studi Kasus pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Strategi Komunikasi Guru dalam Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini (Studi Kasus pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan)"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN WAWANCARA

(Dilaksanakan dengan teknik wawancara mendalam)

STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI

(Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) Oleh : Helfran F Sipayung (100904084)

1. Informan Guru

1. Nama :

2. Umur :

3. Alamat :

4. Pekerjaan :

5. Status :

6. Agama :

7. Suku :

8. Pendidikan :

9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?

10.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar

di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?

11.Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini?

12.Apakah ibu mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di Sekolah

Alam Bukit Hijau?

13.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain?

14.Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ?

15.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan?

16.Apakah diluar jam belajar ibu juga melakukan komunikasi dengan anak?

17.Apa kegiatan belajar lain yang dilakukan di luar di sekolah?

18.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?

19.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini?

20.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam?

21.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?

22.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses

(2)

23.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu

gunakan?

24.Bagaimana ibu mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami

strategi komunikasi yang ibu gunakan?

25.Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar?

26.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu

gunakan dalam proses mengajar?

27.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap

strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar?

28.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di

alam berhasil membentuk kemandirian anak?

29.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang

telah diterapkan?

30.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian

(3)

2. Informan Orang Tua

1. Nama :

2. Umur :

3. Alamat :

4. Pekerjaan :

5. Status :

6. Suku :

7. Agama :

8. Pendidikan :

9. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam

Bukit Hijau?

10.Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di

Sekolah Alam Bukit Hijau?

11.Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi

anak?

12.Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru?

13.Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam

Bukit Hijau?

14.Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh

para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?

15.Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah

Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa?

16.Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah

kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?

17.Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah?

18.Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah

bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?

19.Apakah anak sekarang sudah mampu mengambil keputusan sendiri?

(4)

Hasil Wawancara

Informan Guru I

31.Nama : Dra. Eva Handayani Sembiring

32.Umur : 46 Tahun

33.Alamat : Jalan Bunga Gayong, kel. Ladang Bambu Medan

Tuntungan, Medan

34.Pekerjaan : Guru

35.Status : Menikah

36.Agama : Kristen

37.Suku : Batak Karo

38.Pendidikan : S1

39.Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?

Mulai tahun 2010

40.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar

di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?

Karena memang dari dulu itu dunianya saya di dunia anak yang dimulai

dari pelayanan-pelayanan di Gereja dan berikutnya karena melihat kondisi

alam kita yang sudah semakin rusak. Kita harus memberikan dukasi

kepada anak-anak untuk mencintai lingkungan hidup. Nah, itu harus

dimulai dari usia dini. Karena kalau mereka sejak kecil diajari misalnya

untuk tidak membuang sampah sembarangan, supaya rajin menanam

pohon, merawat tanaman gitu dan menyayangi binatang. Pokoknya

mencintai semua ciptaan Tuhan itu lebih efektif diajarkan mulai dari kecil.

Kalo untuk seperti kita yang sudah dewasa ini, diajarkan untuk mencintai

lingkungan itu agak susah, hal yang sepele dan sederhana untuk

membuang sampah saja orang dewasa sembarangan. Yang berikutnya kita

mau mengajarkan anak-anak ini untuk mengenal Tuhan melalui ciptaanya

dan itu juga sangat efektif, bahwa ini loh ciptaan Tuhan dan kita harus

bersyukur kepada Tuhan. Jadi banyak hal dalam program-program belajar

kita itu konsepnya mengacu pada hal itu. Itulah yang membuat saya

tertarik, makanya dimulai dari usia dini.

(5)

Karena ini yayasan milik keluarga

42.Apakah ibu/bapak mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di

Sekolah Alam Bukit Hijau?

Sangat mendukung karena ini kan lahannya Orang tua saya, kalau tidak

mendukung pasti beliau tidak member lokasi ini untuk pendidikan.

43.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain?

Biasanya sekolah lain itu untuk belajar kan mereka semua dilakukan di

kelas, dengan tema yang sama tapi misalnya tema lingkungan kita juga

pakai buku paket tapi sekolah lain itu hanya belajar dari buku melalui

gambar, ada gunung, ada pohon tapi itu semua kan hanya gambar. Kalau

disekolah ini ada lingkungan langsung bisa belajar dengan melihat secara

langsung dan itu membuat persentasi daya tangkapnya lebih daripada

hanya dari buku, itu yang membedakannya dengan sekolah lain. Disini

mereka menanam tananaman langsung dan mereka mngikuti

perkembangannya setiap harinya tidak hanya sekedar menanam. Seminggu

sudah seperti apa pertumbuhannya, sudah berapa daunnya, mereka juga

belajar berhitung melalui jumlah daunnya, mereka juga belajar warna

daunnya itu warna apa. Jadi semua hal yang kita lakukan sudah dapat

mencakup banyak hal yang dapat dipelajari oleh anak-anak.

44.Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ?

Kesulitannya karena mereka itu kan mulai dari nol, bagaimana untuk

membuat mereka itu mandiri, bagaimana membuat mereka untuk bisa

mengurus diri sendiri, melakukan proses bersosialisasi karena hal-hal

mendasarkan yang kita ajarkan kepada anak-anak.

45.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan?

Untuk setiap kesalahan kita membuat hukuman, salah satunya itu

hukuman di sudut ruangan namanya. Kalau misalnya ada anak yang ribut

terus tidak bisa diingatkan atau lari-lari terus kita hokum dengan membuat

bangkunya di sudut. Dia tetap ikut dalam belajar tapi di buat disudut. Nah,

dari hukuman ada efek jera dari si anak karena mereka akan bingung

(6)

untuk selanjutnya di tanya mau dihukum lagi disudut si anak jera dan tidak

mau lagi melakukan kesalahan.

46.Apakah diluar jam belajar ibu/bapak juga melakukan komunikasi dengan

anak?

Ya, kita punya juga kunjungan kerumah karena ada juga saat-saatnya

mereka jenuh ya bersekolah jadi kita datang untuk ngobrol dengan orang

tua dan juga si anak.

47.Apa kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah?

Kita selalu melakukan kegiatan keluar ya, seperti tahun lalu kita menanam

pohon di daerah kawasan industry Medan-Belawan dan program

penanaman pohon selalu ada untuk go green. Ada juga program field trip

ke berastagi, disana belajar soal gunung, udara, belajar soal tanaman yang

tumbuh di daerah dingin. Melihat kebun bunga, memetik strawberry

sendiri, semua itu merupakan proses belajar.

Kita ada juga kegiatan lain disini yaitu ada program bank sampah yaitu,

kita suratin orang tua supaya setiap bulan itu mereka mengumpulkan

sampah plastik detergen atau sampah koran yang sudah dibersihkan dan

dibawa kesekolah yang itu kami manfaatkan sebagai kreativitas yang

dibuat jadi mainankah, kotak pensil, frame foto dan macam-macam. Jadi

orangtua merka juga tahu bahwa sampah rumah tangga itu ternyata

bermanfaat tidak hannya sebagai sampah yang langsung dibuang, karena

sebenarnya umur sampah itu bias lebih panjang kalau kita pergunakan.

48.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?

Kan kurikulum TK itu per-tema, tema diri sendiri, lingkungan, tanaman,

binatang dan transportasi semua itu pengenalan. Kalau kita, semua

kurikulum Diknas kita pakai hanya saja metode dan tekniknya yang kita

bedakan dengan cara-cara sekolah lain dan kita punya kurikulum khas

sendiri. Misalnya kemarin kita masuk tema tanaman, jadi kita pergi

menanam padi itu sebenarnya sudah mencakup semua tema dan banyak

hal yang sudah tercakup disitu. Kita sudah belajar binatang ketika berada

(7)

sudah mengajarkan kepada anak yaitu ada tema profesi, ada petani disitu

dan mereka ngobrol langsung dengan petaninya. Berikutnya kita sudah

belajar lingkungan disitu, kita lihat lingkungan disitu ada tanah, langit,

awan dan matahari. Jadi satu tema di sekolah alam itu pasti sudah

mencakup semuanya.

49.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini?

Sangat-sangat efektif.

50.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam?

Gak ah, mereka selalu nunggu-nunggu apalagi untuk belajar kesawah.

Untuk menanam padi misalnya, kita ajarkan dulu filosofi bahwa ini adalah

ciptaan Tuhan dan nasi yang kamu makan setiap harinya itu dari sini

asalnya. Karena banyak anak yang tidak tahu pohon padi, jadi kita

memberitahu dari sini loh asalnya nasi dan padi itu pun tidak langsung dia

berbuah tapi membutuhkan proses kan dimana menunggu enam bulan dulu

dan dirawat dengan baik sama petani lalu dipetik, kemudian tidak

langsung jadi nasi dirumah. Karena orangtua harus bekerja dulu, terus

berbelanja kemudian dimasak baru jadi nasi yang dimakan setiap harinya.

Dan yang member pertumbuhan itu adalah Tuhan maka kita harus selalu

bersyukur kepada Tuhan. Nah udah banyak kan yang bisa dipelajari si

anak disitu. Paling karena seringnya belajar langsung keluar mereka

terkadang bosannya belajar dikelas.

51.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?

Saya tidak bisa mengatakan secara ilmiah strategi komunikasi yang saya

pakai itu apa namanya tapi, langkah pertama yang saya terapkan adalah

mengenali dulu pribadi dan dunia si anak itu sendiri, kita harus tahu dulu

dia pake bahasa apa gitu. Kita juga harus mengenali per-karakter si anak,

setiap anak memiliki kesukaan yang berbeda dan kita bisa menggunakan

kesukaannya itu untuk merangsang dia dalam belajar. Tapi kita juga harus

melihat hal yang disukai si anak itu pas tidak untuk dia.

52.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses

(8)

Itu sebenarnya tergantung gurunya juga ya, bagaimana setiap guru

menerangkan di kelas dan bagaimana kita meramu agar pesan yang kita

sampaikan tepat sasaran, sampai tidak pesan yang kita berikan,

mengertikah mereka. Misalnya dengan menggunakan alat peraga seperti

gambar, saya menyuruh mereka untuk membuat segitiga. Jika kita

menyuruh mereka membuat segitiga dengan hanya mengatakannya saja

mungkin ada diantara mereka yang tidak tahu, tapi dengan sekali saja kita

contohkan dengan menggambar segitiga maka selanjutnya mereka akan

tahu. Jadi sambil kita berbicara juga dipraktekkan agar mereka mudah

paham dan tahu untuk selanjutnya.

53.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu

gunakan?

Kalau tanggapan dari siswa itu misalnya tidak suka denga cara yang telah

kita lakukan, maka kita harus terus memotivasi. Kita harus cari tahu apa

lagi yang mereka sukai. Kembali lagi setiap anak memiliki kesukaan yang

berbeda-beda, jadi kita memang harus kenal per karakter setiap anak agar

dapat menentukan bagaimana cara untuk menghadapi mereka. Bisa juga

misalnya ketika saya menyuruh mereka untuk menulis angka satu sampai

tiga puluh mereka bilang gak mau Miss capek, terus saya bilang kamu bisa

main kalau sudah selesai belajar dan akhirnya di selesaikannya.

54.Bagaimana ibu/bapak mengatasi jika masih ada anak yang tidak

memahami strategi komunikasi yang ibu gunakan?

Ini kita membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil, jadi lebih bisa

mengenali karakter anak lebih mendalam, misalnya si andre yang awalnya

tidak tahu apapun jadi ketika yang lain bermain, saya memberikan waktu

khusus sama dia 10 menit setelah dia bisa baru dia boleh ikut main

bersama yang lain. Nah untuk belajar dirumah atau pekerjaan rumah pun

saya memberikan perbedaan bagi yang lebih bisa dan yang masih kurang

bisa dalam pelajaran tertentu. Karena terkadang walaupun sama-sama

murid baru anak ini kan punya perbedaan, karena dipengaruhi bagaimana

mereka dirumah. Ada siswa yang tidak mau mengerjakan apa-apa kok

(9)

faktor juga yang mendukung si anak untuk dapat mudah untuk belajar

sesuatu.

55.Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar di

kelas?

Kita selalu mencari teknik-teknik yang dapat digunakan, misalnya kita lagi

belajar berhitung. Kita pergi keluar kelas kita berjalan keluar kan banyak

pohon cokelat disitu kan dan berbuah, anak-anak dapat belajar berhitung

dari buah cokelatnya dan itu sudah pasti tidak membuat mereka bosan lagi.

Nah, disitu sudah tidak hanya belaar menghitung lagi, sudah juga belajar

mengenal warna dari warna tumbuhan yang ada dan tidak habis disitu juga

kita belajar melalui buah cokelat yang sudah masak kemudian di makan

lalu disitu anak juga sudah belajar soal rasa.

56.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu

gunakan dalam proses mengajar?

Positif ya, mereka senang karena disetiap tahun ajaran baru dihari pertama

sekolah tu kan orang tua selalu mengantar anak-anaknya dan saya juga

membuat pertemuan dengan orang tua untuk mempresentasikan

bagaimana sih sekolah kita ini. Dan orang tua selalu memiliki pandangan

yang sama dengan sekolah.

57.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap

strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar?

Untuk keluhan cara saya mengajar dengan anak belum ada ya, ada keluhan

mungkin karena ada murid yang rumahnya jauh ya, si anak mungkin

terlalu capek belajar disekolah. Namun tetap kok di dorong orang tua

untuk bersekolah kecuali disaat sakit.

58.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di

alam berhasil membentuk kemandirian anak?

Saya kira berhasil lah ya. Kalau untuk kemandiriannya mereka cepat

berkembang, misalnya saja dari hal ditemani Orang tua. Itu hal pertama ya

dimana anak mandiri dulu untuk ditinggal di sekolah. Untuk anak Play

(10)

anak TK bisa hanya dalam 3 hari ditunggui Orang tuanya. Nah utuk itu

kita memberi tahapan juga dimana Orang tua menunggu, mulai menunggu

di dalam kelas, kemudian di luar kelas. Hal ini paling sulit sebenarnya

untuk anak-anak dimasa awal sekolah mereka. Kemandirian yang lain bisa

dilihat juga dari belajar untuk memakai kaos kaki sendiri, sepatu sendiri,

makan sendiri karena mereka mungkin dirumah masih dibantu oleh Orang

Tua tapi disini semua harus dilakukan sendiri.

59.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang

telah diterapkan?

Kalo untuk anak-anak yang ini kita belum tahu ya hasil akhirnya

bagaimana nanti, tapi untuk anak-anak tahun-tahun sebelumnya ada

banyak sekali perubahan dalam diri setiap anak itu ya. Yang tadinya masih

mengandalkan orang tua dalam melakukan banyak hal namun setelah

sekolah akhirnya bisa mandiri, bisa mengerjakan banyak hal sendiri. Mulai

dari pakai baju, mandi, makan udah bisa sendiri. Ada juga anak yang

pulang sekolah sampai dirumah langsung semangat dalam mengerjakan

PR yang diberikan Gurunya. Nah, keberhasilan itu semua juga harus

dibantu oleh orang tua dirumah bagaimana cara orang tua juga untuk

menambah juga kemandirian si anak dengan dukungan yang diberikan.

60.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian

anak?

Orang tua juga banyak menyampaikan perubahan-perubahan yang terjadi

sama anak mereka, misalnya ada anak yang tadinya masi ngedot, dirumah

udah gak ngedot lagi. Terus ada juga murid yang tidak mau potong

rambut dirumah, nah Orang tua si anak ini meminta sama kita supaya si

anak disuruh potong rambut, dan ia akhirnya mau potong rambut karena

disuruh sekolah. Banyak perubahan lah yang terjadi setelah mereka

sekolah, dan yang paling nyata itu adalah berdoa, sebelumnya anak-anak

ini kebanyakan tidak tahu berdoa. Orang tua pun senang juga ya ketika

(11)

menjadi pemimpin doa makan dirumah, nah kalo disekolah setiap harinya

ketika diminta untuk memimpin doa pasti berebutan.

Informan Guru II

1. Nama : Dewi Rasmeitha Ginting

2. Umur : 29 Tahun

3. Alamat : Simpang Selayang

4. Pekerjaan : Guru

5. Status : Menikah

6. Agama : Kristen

7. Suku : Batak Karo

8. Pendidikan : S1

9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?

Saya sudah sekitar 4 tahun mengajar disekolah ini.

10.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar

di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?

Saya memilih anak usia dini ya karena saya sangat senang dengan dunia

anak, saya senang berbagi dengan anak dan senang juga untuk mengenal

karakter dari setiap anak.

11.Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini?

Alasan saya yang utama karena konsep sekolah ini ya. Konsep sekolah ini

tidak menjemukan karena disini kita mengajar dengan kretivitas kita

dalam menggunakan alam untuk mempermudah siswa untuk paham dalam

proses belajar. Misalnya saja ketika beljar dikelas ada siswa yang bosan,

kita bisa keluar dan belajar diluar sehingga mereka tidak merasa bosan.

12.Apakah ibu/bapak mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di

Sekolah Alam Bukit Hijau?

Sampai sekarang ya keluarga, terutama suami mendukung pekerjaan saya

sebagai pengajar di sekolah ini.

13.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain?

Yang membedakan sekolah ini dengan sekolah lain itu terletak pada

(12)

lainnya. Yang lainnya mungkin sekolah lain lebih berorientasi kepada

hasil dan dengan menggunakan cara belajar dengan cara memaksa siswa

untuk mencapai suatu target demi citra sekolah. Kalau disekolah ini anak

diajak belajar sambil bermain dan belajar sesuai kesenangan si anak.

14.Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ?

Kalau kesulitannya ya karena anak-nak itu kan masih harus didekati dulu

pribadinya, bagaimana kita memahami karakter anak. Ada anak yang

harus dibujuk dan ada juga anak yang harus dengan tegas kita didik. Jadi

harus dipahami terlebih dahulu karakter si anak agar dapat ditentukan

strategi apa nih yang sesuai untuk diterapkan dalam belajar.

15.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan?

Untuk setiap kesalahan kita membuat hukuman, salah satunya itu

hukuman di sudut ruangan namanya. Kalau misalnya ada anak yang ribut

terus tidak bisa diingatkan atau lari-lari terus kita hokum dengan membuat

bangkunya di sudut. Dia tetap ikut dalam belajar tapi di buat disudut. Nah,

dari hukuman ada efek jera dari si anak karena mereka akan bingung

sendiri dan bosan sendiri karena dipisahkan dari teman-temannya dan

untuk selanjutnya di tanya mau dihukum lagi disudut si anak jera dan tidak

mau lagi melakukan kesalahan.

16.Apakah diluar jam belajar ibu/bapak juga melakukan komunikasi dengan

anak?

Ada diterapkan disekolah ini kunjungan kerumah siswa, jadi kita

mngunjungi rumah para siswa untuk mengetahui juga bagaimana si anak

dirumah dan bagaimana perkembangannya setelah bersekolah.

17.Apa kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah?

Selain disekolah, kita juga punya program belajar keluar sekolah. Karena

untuk mengatasi kebosanan anak kita bisa sambil jalan-jalan keluar tapi

tetap belajar.

18.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?

Metode belajar yang diterapkan tidak kaku dan membuat suatu proses

belajar yang santai dan mudah dimengerti anak melalui konsep belajar

(13)

Jadi seringkali ketika berada di luar belajar langsung dialam siswa merasa

tidak belajar padahal dari proses interaksi mereka dengan menggunakan

media alam sudah merupakan pembelajaran yang lebih efektif bagi mereka

karena mereka tidak merasa dipaksa dan tidak merasa bosan. Mungkin

mereka melihat abang-kakak mereka kalau belajar itu harus menggunakan

buku atau menulis, sedangkan disini kita bisa belajar dengan banyak cara.

Misalnya ketika mereka disuruh mengambil 2 daun dan 3 bunga kemudian

dihitung jumlahnya. Nah, disini mereka sudah belajar berhitung dan

mengenal daun dan bunga sebagai tumbuhan. Selain itu, mereka juga

belajar menanam tumbuhan dari benih, merawat tumbuhan itu sampai

besar dan memetik hasilnya. Jadi mereka bisa belajar mengenal tumbuhan

melalui proses pertumbuhannya hingga hasilnya bagaimana.

19.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini?

Ya, pastinya lebih efektif. Ya karena kita disini belajar sambil bermain,

kita bebas bermain di alam tapi tanpa disadari semua kegiatan bermain

yang terjadi itu sudah belajar juga disitu.

20.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam?

Belum ada sih sampai keluar kata-kata bosan dari mereka, yang ada malah

mereka merasa kurang lama disekolah. Karena disinikan belajarnya sambil

bermain jadi mereka tidak merasa bosan.

21.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?

Untuk membuat strategi yang akan saya gunakan, terlebih dulu harus

mengenali dulu anak murid saya satu-persatu, kemudian mencari tahu apa

kira-kira kesukaan mereka karena anak usia dini ini kan sangat terbuka

dan terkadang mereka sendiri yang memberitahu kalo mereka sedang suka

yang bagaimana. Diawal kita memang harus mengikuti dulu kemauan

mereka, setelah beberapa lama sudah bisa diarahkan sesuai dengan konsep

yang kita buat. Nah, setelah mengetahui kita bisa memberi respon yang

tepat gitu. Setiap anak memiliki perbedaan kan, ada yang suka belajar di

kelas melalui buku, ada juga yang langsung bosan maka harus dilakukan

pembagian yang tepat. Kalau yang saya liat selama ini lebih cepat mereka

(14)

yang ada di alam. Seperti belajar berhitung menggunakan buah dan belajar

mengenal warna melalui warna daun dan tumbuhan yang ada pekarangan

disekolah ini.

22.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses

belajar?

Dalam proses belajar pasti keduanya itu digunakan setiap hari ya, baik itu

ketika di dalam kelas atau ketika kita sedang belajar di luar kelas. Untuk

anak usia dini ini, mereka akan lebih mudah dipahami ketika kita

memberikan penjelasan di ikuti juga dengan memberikan contoh seperti

gerakan, memperlihatkan bendanya atau yang lainnya. Jadi tidak bisa

hanya dengan berbicara terus di kelas, yang seperti itu pasti membuat

bosan mereka. Jadi harus dikombinasikan dengan pas lah.

23.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu

gunakan?

Tanggapan anak biasanya itu ketika belajar tidak mau mendengarkan

maka harus terus diberikan motivasi dan dukungan melalui penjelasan

yang dapat dimengerti juga oleh mereka. Ada anak yang jika tidak suka

dia langsung bilang dan ada juga anak yang memang dia tidak ada niat

untuk berontak ya tapi selalu ikut aja apa yang saya perintahkan.

24.Bagaimana ibu/bapak mengatasi jika masih ada anak yang tidak

memahami strategi komunikasi yang ibu gunakan?

Untuk mengakali kalau ada anak yang masih belum paham dengan cara

belajar yang saya terapkan, saya biasanya mengatur posisi duduknya.

Untuk anak yang masih kurang memahami dibuat didepan, jadi ketika

menjelaskan bisa dekat untuk kita memperhatikan.

25.Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar di

kelas?

26.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu

(15)

Kalau tanggapan Orang tua baik dan positif ya, sampai sekarang belum

terhadap cara mengajar belum ada tanggapan negatif.

27.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap

strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar?

Sampai sekarang belum ada keluhan yang disampaikan orang tua

28.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di

alam berhasil membentuk kemandirian anak?

Sudah lumalan ya banyak perubahan sejak pertama anak masuk ke sekolah

ini sampai sekarang, misalnya saja yang dulunya belum bisa memakai

sepatu sendiri sekarang sudah bisa karena disini kita mengajarkan mereka

untuk mandiri melakukan segalanya harus sendiri. Contoh lainnya ada

juga siswa yang dulunya selalu menangis setiap ada halbaru atau orang

baru, tapi sekarang sudah berubah tidak lagi mudah menangis.

29.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang

telah diterapkan?

Kalau untuk perkembangan mereka, setiap hari sih bisa kita lihat

bagaimana perkembangan kemandirian mereka. Semua bisa dilihat ketika

belajar, makan atau bermain bersama. Begitu juga sama yang masih

kurang, kita bisa melihat apa yang kurang atau belum berhasil pada anak

setiap harinya.

30.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian

anak?

Pastilah orang tua senang kalu ada perkembangan yang baik pada anak

nya. Mereka sering kasi tau juga perkembangan anaknya kalau saat

mengantar anak ke sekolah. mereka cerita kalau anaknya dari yang tidak

bisa makan sendiri sekarang sudah bisa makan sendiri gak harus disuapi

lagi.

Informan Guru III

1. Nama : Hesty Sitompul

(16)

3. Alamat : Jl. Sempurna no.75 Teladan, Medan

4. Pekerjaan : Guru

5. Status : Belum Menikah

6. Agama : Kristen

7. Suku : Batak Toba

8. Pendidikan : Diploma

9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?

Mulai Tahun 2010

10.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar

di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?

Saya pernah juga mengajar di SMP dan SMA tapi saya lebih nyaman

mengajar anak usia dini ini karena ingin berinteraksi dengan anak-anak

belajar mengenal karakter anak.

11.Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini?

Sekolah ala mini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh sekolah lain

terlebih sekolah yang formal tentunya. Saya sangat menyukai konsep

belajar dialam yang diterapkan.

12.Apakah ibu/bapak mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di

Sekolah Alam Bukit Hijau?

Keluarga mendukung walaupun sebenarnya kan latar belakang pendidikan

saya kan bukan keguruan tapi semenjak tamat dari perkuliahan saya sudah

mengajar.

13.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain?

Banyak ya bedanya, dari mulai bentuk sekolahnya yang langsung di alam,

metode belajar yang menyatu dengan lingkungan dan juga ya kita

memiliki suatu kreativitas dalam memanfaatkan barang bekas untuk

dijadikan barang yang dapat digunakan kembali.

14.Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak-anak ?

Yang saya lihat ya, tidak semua orang bisa mengajar anak usia dini. karena

mengajar anak ini kan harus sabar ya, kita harus berulang-ulang memberi

arahan karena mereka kan masih sulit untuk mengingat. Misalnya hari ini

(17)

Walaupun kita capek untuk terus-menerus untuk mengingatkan mereka

tapi disitu juga lah kesabaran itu di uji sebagai guru.

15.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan?

Saya akan memberi hukuman sama anak yang melakukan kesalahan,

hukumannya biasanya saya suruh berdiri di sudut kelas atau di samping

saya dan hukuman itu sampai sekarang efektif untuk anak di kelas saya.

16.Apakah diluar jam belajar ibu juga melakukan komunikasi dengan anak?

Ya melakukan komunikasi juga. Kita memiliki juga kunjungan yang

dilakukan oleh guru kerumah untuk memantau kondisi dan perkembangan

dari anak dirumah.

17.Apakah ada kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah?

Ya ada, kita punya program ya untuk melakukan kegiatan keluar sekolah

dan bisanya juga keluar kota untuk melihat dan belajar banyak hal lain lagi

yang ada di luar. Misalnya kita pernah ke berastagi bersama siswa melihat

strawberi yang ada disana dan yang lain itu melakukan penanaman pohon

di binjai. Setiap semester itu pasti sekolah melakukan kegiatan keluar

untuk menambah wawasan siswa juga.

18.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?

Metode yang diterapkan dalam belajar yaitu menyatu dengan alam,

maksudnya semua yang ada dialam ini kita manfaatkan. Misalnya dalam

belajar berhitung kita menggunakan batu, daun dan yang lainnya bisa

digunakan juga sebagai media belajar bagi anak. Dari daun tadi kita sudah

bisa belajar banyak hal, mulai dari berhitung tadi dan juga sudah belajar

warna.

19.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini?

Ya, sangat – sangat efektif. Karena kan kita belajar langsung di alam dan

anak sangat suka belajar dengan langsung melakukan praktek. Misalnya

seperti belajar tumbuhan kita bisa langsung melakukan penanaman atau

melihat langsung tumbuhan itu tadi, jadi mereka bisa dengan mudah

mengerti disbanding hanya belajar dikelas melalui buku.

20.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam?

(18)

perbedaan semangat belajarnya setiap hari. Untuk itu sebagai guru kita

harus mensiasati agar bisa melawan kebosanan yang dialami para anak.

Misalnya dengan melakukan hal-hal baru, permainan baru, nyanyian baru

dan yang lainnya.

21.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?

Kalau cara saya berkomunikasi dengan anak menggunakan cara saya

sehari-hari berbicara ya, jadi saya sebisa mungkin membuat suasana

belajar itu tidak kaku.

22.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses

belajar?

Kalau dalam proses belajar untuk anak usia dini ini ya kita harus peka

melihat kondisi mereka dalam belajar, karena kalau kita terlalu banyak

berbicara pun mereka pasti akan bosan jadi harus diseimbangkan dengan

menggunakan berbagai media. Ketika kita melihat anak sudah mulai

bosan, harus disiasati dengan berbagai selingan seperti bermain, bernyanyi

dan menari bersama.

23.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu

gunakan?

Tanggapan anak sampai saat ini baik ya, maksudnya mereka mampu

menangkap dan mengerti dengan cara saya mengajar dan berbicara dengan

mereka. Walaupun memang setiap anak memiliki kemampuan atau daya

tangkap yang berbeda-beda namun yang saya lihat mereka bisalah

menerima cara mengajar saya dan cara saya menyampaikan setiap hal

kepada mereka.

24.Bagaimana ibu mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami

strategi komunikasi yang ibu gunakan?

Untuk anak yang tidak memahami dengan strategi komunikasi yang saya

gunakan, saya akan mengenali lebih dlam karakter si anak terlebih dahulu.

Apa sih yang bisa membuatnya mengerti dan mampu menangkap apa yang

saya ajarkan setiap harinya. Untuk itu kita harus memahami stiap anak,

(19)

25.Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar?

Untuk mengatasi kejenuhan bisa dengan melakukan permainan, bernyanyi

atau menari. Karena anak usia dini itu kan masih mudah untuk

dikembalikan dari kebosanannya dengan melakukan permainan tadi.

26.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu

gunakan dalam proses mengajar?

Tanggapan dari orang tua sampai saat ini masih yang baik-baik saja,

banyak orang tua memberikan pujian dan ucapan terimakasih ke saya

karena perkembangan anak mereka setelah bersekolah disini.

27.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap

strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar?

Sampai saat ini belum pernah ada keluhan ya, tapi kalau saja nanti ada

keluhan pasti saya menerimanya dan bisa juga untuk memperbaiki cara

mengajar saya nantinya.

28.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di

alam berhasil membentuk kemandirian anak?

Untuk kemandirian ukuran anak usia dini sangat-sangat berhasil, karena

dengan belajar dialam ini kita menuntut anak untuk cepat mandiri.

Misalnya seperti memakai sepatu sendiri, makan pun disi harus dilakukan

sendiri dan masih banyak kegiatan lain yang mampu menambah

kemandirian si anak itu.

29.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang

telah diterapkan?

Untuk mengukur keberhasilan itu dapat kita lihat perkembangannya setiap

hari ya, karena kita kan berjumpa setiap hari disekolah. Dan juga melalui

cerita orang tua mengenai perkembangan kemandirian mereka dirumah.

30.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian

anak?

Tanggapan orang tua sangat baik ya, apalagi kan orang tua sangat senang

melihat perkembangan anak setiap harinya karena memang itulah tujuan

dari setiap orang tua menyekolahkan anaknya disini. Seperti ketika

(20)

perkembagan anaknya, anaknya sekarng sudah bisa ini, sudah bisa itu dan

sebagai guru saya juga bangga karena berarti saya berhasil dalam

mendidik anak mereka.

Informan Guru IV

1. Nama : Endang Asmara Sipahutar, S.Pd

2. Umur : 35 Tahun

3. Alamat : Jl. Jamin Ginting gang bunga rinta 2 no. 7, Simpang

Selayang

4. Pekerjaan : Guru

5. Status : Menikah

6. Agama : Kristen

7. Suku : Batak Toba

8. Pendidikan : S1

9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?

Sudah 4 tahun lah dek

10.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar

di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?

Kalau alasan kenapa memilih anak usia dini, saya merasa sanggupnya

masih untuk mengajar anak usia dini karena yang saya lihat jika mengajar

SD, SMP atau SMA harus punya pengendalian emosi yang tinggi.

11.Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini?

Awalnya karena anak saya sekolah disini, terus saya melihat suasana

sekolahnya yang asik sekali belajar di alam. Kemudian saya lihat

metodenya dan cara belajarnya yang membuat saya tertarik untuk

mengajar di sekolah ini.

12.Apakah ibu mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di Sekolah

Alam Bukit Hijau?

Sangat mendukung ya

13.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain?

Kalau menurut saya yang membedakannya karena sekolah alam konsep

(21)

pada akhlak anak, mengajarkan supaya anak itu lebih bermoral dan kita

juga belajar membuat kreativitas minimal itu dua kali dalam seminggu.

Jadi anak-anak ini juga kita latih motoriknya untuk membuat kreativitas.

Jadi anak kita pintar, berakhlak dan juga punya krativitas. Dan itu semua

saya rasa menjadi keunggulan juga dari sekolah alam ini dibanding

sekolah lain.

14.Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ?

Belum ada ya, mungkin kesulitannya di awal itu harus bisa untuk mengerti

karakter anak satu persatu, tapi sampai saat ini masih bisalah saya atasi.

15.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan?

Selalu kita beritahu dulu kalau itu tidak boleh, kita kasi tahu juga nanti

dampaknya apa. Misalnya ada anak yang main pintu, kita harus

mengingatkan untuk tidak memainkan pintu karena tangan bisa terjepit,

berdarah dan rasanya sakit sekali. Dan itu harus diingatkan terus-menerus.

16.Apakah diluar jam belajar ibu juga melakukan komunikasi dengan anak?

Ada, sebelum mereka dijemput oleh orang tua atau diantar bus sekolah

kita juga masih terus berinteraksi ya. Yang lainnya yaitu kunjungan

kerumah, kita juga ada program untuk kunjungan kerumah siswa yang

terkadang diminta juga oleh Orang tua. Selain itu bisa juga karena sudah

beberapa hari tidak hadir kesekolaah jadi kita datangi kerumah, atau

sewaktu sakit juga kita berkunjung.

17.Apa kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah?

Kita punya program belajar keluar sekolah juga, seperti belajar

transportasi, kitta langsung pergi kestasiun kereta api supaya anak-anak

bisa melihat langsung bagaimana itu kereta api, ada juga program

menanam pohon yang selalu kita lakukan setiap tahunnya.

18.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?

Kita ambil yang simple dulu karena mereka juga belum bisa mencerna

kalau terlalu banyak yang digunakan. Misalnya belajar mengenal

tumbuhan, kita langsung menunjukkan kepada mereka daun, daun itu

warnanya hijau, warna hijau itu seperti ini. Dengan begitukan kita sudah

(22)

tidak hanya membayangkan atau melihat gambarnya saja. Kita juga tidak

hanya belajar dikelas, kadang saya bawa juga mereka ke luar untuk

mengenal tanaman-tanaman yang ada di sekolah alam ini. Jadi sekalian

kita pengenalan jenis tumbuhan , warna, bentuk , rasa kepada anak-anak.

19.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini?

Ya, sangat efektif sekali bagi anak usia dini.

20.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam?

Jenuh ada tapi sampai sekarang ini persentasenya sangat rendah yak arena

mungkin konsep belajar yang ada di alam ini kan sebenarnya sangat

variatif, tapi namanya juga anak-anak pasti ada suatu saat salah seorang

anak jenuh karenamungkin ia lebih tidak suka pelajaran ini disbanding

dengan anak yang lain.

21.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?

Kalau strategi komunikasi saya dalam mengajar itu menggunakan

media-media, misalnya seperti tadi ketika mengajar mengenai daun tidak hanya

pada pengucapan saja tapi ada media daunnya yang langsung diperlihatkan

kepada anak. Jadi saya tidak hanya memberikan teori atau berbicara saja

tetapi juga ada praktek atau memperlihatkan langsung apa yang sedang

dipelajari kepada anak. Karena untuk anak usia dini kita harus lebih

banyak pengenalan jadi harus memperlihatkan bentuknya secara langsung.

22.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses

belajar?

Bahasa verbal dan nonverbal itu sudah pasti digunakan dalam belajar ya,

misalnya saja ketika saya menerangkan sesuatu ke anak dan bahasa

nonverbal anak dalam menanggapi saya. Berbicara juga penting sekali

bagi anak usia dini supaya mereka lebih bisa lagi untuk berbicara dengan

banayak kosa kata baru yang belum mereka ketahui. Awalnya anak usia

dini ini belum mengerti juga sepenuhnya apa yang diperintahkan oleh guru

tetapi seiring berjalannya waktu mereka sudah menegerti dengan apa yang

saya sampaikan setiap hari melalui proses belajar. Jadi setiap hari memang

kita sebagai guru harus banyak bicara dan mengenali karakter dari setiap

(23)

agak lebih lambat dari yang lain, jadi harus diajak berbicara setiap harinya

agar vokalnya setiap hari terlatih dan mampu mengikuti perkembangan

teman-temannya.

23.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu

gunakan?

Kalau tanggapan dari anak itu biasanya ketika mereka bosan atau jenuh

ketika sedang belajar, disinilah tugas kita sebagai Guru untuk tetap

memovitasi anak dalam belajar. Jadi kita berusaha supaya mereka mau

belajar dengan berbagai upaya lah.

24.Bagaimana ibu mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami

strategi komunikasi yang ibu gunakan?

Ada memang saya temukan dikelas saya ya, kalau saya menyuruh untuk

melakukan sesuatu itu terkadang dia tidak langsung bisa mengerti, jadi

harus diarahkan pelan-pelan, dan dalam berkomunikasi atau memberikan

perintah pun harus satu-satu agar ia dapat mengerti. Setelah selesai satu

perintah baru kita lanjutkan untuk yang berikutnya dan itu pun harus kita

tekankan berulang-ulang.

25.Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar di

kelas?

Untuk mengatasi kejenuhan anak kita bisa mengatasinya dengan mengajak

bermain keluar, makanya Guru itu harus peka dalam melihat kondisi dari

anak-anak ini. Karena untuk anak usia dini ini jika kita sudah belajar

sampai dua materi pelajaran mereka sudah capek dan jenuh, jadi

selanjutnya mereka diberikan waktu untuk bermain. Nah kalo jenuh

belajar di dalam kelas, saya ajak mereka keluar bermain sambil belajar

juga di lingkungan sekolah alam ini, karena memang konsep kita tidak

monoton belajar didalam kelas.

26.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu

gunakan dalam proses mengajar?

Kalau tanggapan yang negativif sampai saat ini belum ada ya, untuk yang

positifnya ada beberapa Orang tua yang menyampaikan perkembangan

(24)

menyampaikan kalau anaknya sekarang sudah lebih berani dan yang

lainnya.

27.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap

strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar?

Keluhan sampai sekarang belum ada, kalaupun nanti ada itu jadi masukan

baik juga lah untuk saya mengajar lebih baik.

28.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di

alam berhasil membentuk kemandirian anak?

Untuk hasil kemandirian itu pasti ada ya, walau berbeda tingkat

keberhasilannya pada setiap anak karena disebabkan juga tingkat daya

tangkap setiap anak itu pun kan berbeda-beda. Misalnya dalam menulis,

dari yang awal masuk masih harus dibantu untuk membuka dan memakai

sepatu sekarang sudah bisa melakukan sendiri walaupun masih perlu

bantuan terkadang. Selain itu dalam hal makan disekolah, yang tadinya

masih harus disuapi dari rumah sekarang disekolah harus makan sendiri.

29.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang

telah diterapkan?

Untuk perkembangan pasti bisa kita lihat setiap minggungnya bagaimana

perkembangan-perkembangan yang terjadi.

30.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian

anak?

Tanggapan Orang tua kalau soal kemandirian pasti selalu positif ya,

karena kebanyakan Orang tua juga kaget karena perkembanagan anaknya

yang begitu cepat setelah sekolah disini.

Informan Guru V

1. Nama : Mutiara Sari Sijabat

2. Umur : 33 Tahun

3. Alamat : Jl. Pales 1 No. 20, Simpang Simalingkar

4. Pekerjaan : Guru

(25)

6. Agama : Kristen

7. Suku : Batak Toba

8. Pendidikan : Diploma

9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?

Sejak awal sekolah ini berdiri lah, sekitar 4 tahunan lah dek.

10.Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar

di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?

Alasan memilih mengajar anak usia dini yang pertama itu karena latar

belakang pendidikan yang hanya lulusan diploma 3 jadi untuk memilih

mengajar mungkin cocoknya masih untuk usia dini. selain itu, karena

waktu mengajar disekolah ini hanya sampai pukul 11.00 WIB, jadi ada

waktu untuk mengurus keluarga terutama anak-anak juga masih balita.

11.Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini?

Memilih mengajar di sekolah alam ini awalnya karena memang masih

punya hubungan keluarga dengan pemilik sekolah dan saya tertarik juga

dengan konsep sekolah alam ini dan juga situasi belajar yang sehat karena

berada di lingkungan yang hijau.

12.Apakah ibu mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di Sekolah

Alam Bukit Hijau?

Kalau dari keluarga sangat mendukung terutama suami karena yang saa

kerjakan kan memiliki nilai positif sebagai pengajar. Apalagi tidak sampai

mengganggu saya sebagai ibu rumah tangga dirumah dalam mengurus

anak-anak.

13.Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain?

Sangat berbeda ya, dari konsepnya yang belajar di lingkungan dan

langsung belajar ke alam. Misalnya ketika belajar mengenal pohon, kita

langsung bisa melihat pohon itu seperti apa, tidak hanya berupa gambar

yang membuat anak-anat itu berimajinasi. Anak-anak itu akan lebih

mudah mengenal dan memahami kalau langsung terjun melihat apa yang

sedang dipelajari.

(26)

Kesulitan untuk mengajar anak usia dini yang mendasar itu karena

membawakan diri mereka seperti dirumah tapi karena anak-anak murid itu

lebih menghormati gurunya dibandingkan dengan orang tua karena guru

merupakan orang baru yang mereka kenal jadi tidak begitu sulit lah untuk

mengarahkan mereka. Selain itu, ada juga anak yang belum lancar

berbicara, belum semua bisa mengerti apa yang kita sampaikan jadi kita

harus memahami dulu anak itu satu-persatu.

15.Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan?

Kalau anak dikelas saya misalnya melakukan kesalahan, misalnya ketika

belajar ada anak yang jalan-jalan maka saya hukum dia berdiri di sudut

kelas sampai dia meminta maaf. Terkadang ada yang sampai menangis. Ini

membuat dia supaya kalau peraturan itu harus ditaati.

16.Apakah diluar jam belajar ibu juga melakukan komunikasi dengan anak?

Komunikasi diluar sekolah juga kita dilakukan, seperti misalnya sekolah

memiliki program juga untuk kunjungan kerumah siswa. Selain itu kita

juga mengantar dan menjemput hamper semua siswa setiap harinya.

17.Apa kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah?

Kami juga ada program belajar keluar minimal sekali setahun, seperti field

trip ke berastagi, menanam pohon dan berkemah.

18.Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ?

Kalau saya ya, langsung memperlihatkan kepada anak apa saja yang ada

dialam. Misalnya saya memberitahu jenis hewan-hewan yang ada di

lingkungan sekolah ala mini, seperti burung, katak, ikan dan yang lain.

Saya juga memberitahu kalau ini semua ciptaan Tuhan jadi tidak boleh

disakiti. Terus seperti ikan, ikan itu boleh dimakan, tetapi tidak boleh kita

menghabiskan ikan itu semua karna nanti ikannya tidak bisa hidup lagi

dan kita tidak bisa makan ikan lagi.

19.Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini?

Sangat efektif menurut saya, karena anak itu dari mulai kecil harus

dikenalkan kea lam. Anak-anak itu akan lebih sehat kalau belajar di alam

lebih kuat dan anak-anak ini bisa terjun langsung melihat apa saja yang

(27)

20.Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam?

Untuk anak merasa bosan belajar itu normal ya, karena memang di usia

mereka yang masih dini harus memang disesuaikan proses belajar sambil

bermain.

21.Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?

Kalau cara saya berkomunikasi dengan anak menggunakan cara saya

sehari-hari berbicara ya. Jadi suasana belajar itu tidak kau, tidak tegang

dan anak-anak pun merasa nyaman dan dekat lah dengan guru mereka.

22.Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses

belajar?

Kalau dalam proses belajar untuk anak usia dini ini ya kita harus peka

melihat kondisi mereka dalam belajar, karena kalau kita terlalu banyak

berbicara pun mereka pasti akan bosan jadi harus diseimbangkan dengan

menggunakan berbagai media. Misalnya kita bisa mengajarkan mereka

berbagai gerakan dalam menari untuk selingan belajar. Dan dalam belajar

kita juga menggunakan berbagai media sesuai konsep sekolah yaitu

dengan memanfaatkan semua yang ada di alam.

23.Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu

gunakan?

Yang saya lihat tanggapan anak terhadap cara saya mengajar dan

berkomunikasi dengan mereka baik ya, karena saya mendekatkan diri

kepada semua siswa saya agar saya juga dapat dengan mudah memahami

karakter mereka masing-masing.

24.Bagaimana ibu mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami

strategi komunikasi yang ibu gunakan?

Setiap anak pasti memiliki daya tangkap yang berbeda-beda ya, untuk itu

lah saya harus memang memahami dan mengerti karakter dari setiap anak

di kelas saya. Dengan itu saya bisa menentukan cara yang baimana lagi

yang akan dilakukan apabila masih ada anak yang belum mengerti.

(28)

Setiap anak-anak memiliki titik kejenuhan yang berbeda beda untuk itulah

saya sebagai gurunya harus

26.Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu

gunakan dalam proses mengajar?

Tanggapan dari orang tua ya baik-baik saja, karena mungkin mereka

melihat juga apa yang saya buat untuk anak-anak sampai saat ini masih

cukub baik sebagai seorang guru.

27.Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap

strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar?

Sampai sekarang ini untuk keluhan orang tua mengenai cara saya

berkomunikasi dengan anak murid saya belum ada, kalau pun ada ya saya

mungkin akan memperbaiki strategi atau cara yang saya gunakan.

28.Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di

alam berhasil membentuk kemandirian anak?

Selama ini berhasil lah untuk semua anak, tapi tingkatan keberhasilannya

berbeda untuk setiap anak. Karena kan setiap anak memiliki perbedaan

karakter masing-masing.

29.Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang

telah diterapkan?

Kemandirian itu akan kita lihat perkembangannya setiap harinya, mulai

dari hal-hal yang kecil hingga banyak hal yang sebelumnya tidak bisa ia

lakukan sekarang sudah mengalami perkembangan dan sudah bisa

melakukan banyak hal.

30.Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian

anak?

Orang tua sangat senang dengan perkembangan anak mereka setelah

bersekolah, banyak hal baru yang berkembang pada anak setiap harinya.

(29)

Informan Orang Tua I

1. Nama : Roy Dedi Ginting

2. Umur : 38 Tahun

3. Alamat : Komplek Grya Rumah Tengah Blok E Medan

4. Pekerjaan : Dosen

5. Status : Menikah

6. Suku : Batak Karo

7. Agama : Kristen

8. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam

Bukit Hijau?

Yang pertama karena suasananya, di sini kan gak ada asap. Terus

kendaraan bermotor pun tidak bikin rebut. Ini juga masih konsep pertama

ada sekolah alam seperti ini yang saya tau. Anak ku ini juga orang nya

lasak, jadi kalau di buat di sekolah yang sempit jadi kurang pergerakan

dia.

9. Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di

Sekolah Alam Bukit Hijau?

Kalau menurut ku bagus sebenarnya, Cuma tiap sekolah kan adanya

plus-minusnya yak an. Untuk tahap sekolah seperti mereka ini menurutku

sudah baguslah. Komunikasi dengan anak-anak juga bagus, mungkin

karena ada kedekatan budaya kurasa. Aku sudah kenal dengan guru- guru

yang ada disini. Cara penyambutan dari para guru pun lain dari sekolah yg

lain. Kalau disini, turun anak kita dari bus langsung disambut

guru-gurunya sedangkan di sekolah lain belum tentu seperti itu.

10.Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi

anak?

Efektif sekali lah, karena disini anak-anak saya lihat belajar sambil

bermain di pekarangan sekolah ini.

11.Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru?

Kalau misalnya ketika mengantar atau menjemput anak ya, gurunya kan

(30)

mengontrol didalam. Jadi, komunikasi pasti lah dijalin ya untuk tahu juga

mengenai anak kita disekolah.

12.Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam

Bukit Hijau?

Yang saya lihat mereka memang benar-benarlah sebagai pengajar ya,

misalnya saja anak saya itu sudah dipersiapkan segala sesuatunya ketika

dia pulang sekolah. Tidak dibiarkan mengerjakan sendiri.

13.Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh

para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?

Kalau strategi komunikasi yang saya lihat cocok lah mereka buat untuk

anak yang masih kecil ini. Dari yang saya lihat juga anak saya dekat

sekalai dengan gurunya, berarti gurunya berhasillah mendapatkan hatinya

di sekolah.

14.Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah

Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa?

Anak ku ini kan pendiam, tapi sejak masuk kesekolah ini sudah mulai

banyak bicara, bernyanyi dan tidak pendiam lagi. Artinya ada perubahan

yang positif lah.

15.Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah

kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?

Perubahan yang paling nyata itu kalau di rumah sekarang dia sudah bisa

buang air besar sendiri, makan, pakek pakaian pun sudah bisa sendiri.

16.Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah?

Di rumah dia itu langsung menceritakan dan mempraktekkan apa yang

mereka pelajari di sekolah hari ini misalnya.

17.Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah

bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?

Kalau dirumah misalnya, dia ada barangnya yang hilang dia nangis itu tapi

dicari nya terus. Jadi sekarang sudah ada usahanya.

(31)

Sudah bisa sedikit terlihat ya dari cara mereka melakukan kegiatan

dirumah, tapi tetap juga harus diarah kan lah.

19.Bagaimana bapak/ibu mengembangkan kemandirian anak di rumah?

Dirumah pasti dibimbing juga ya, karena yang mereka dapat di sekolah itu

harus juga ditambah dirumah. Artinya orang tua juga gak melepaskan

tanggung jawab ke guru.

Informan Orang Tua II

1. Nama : Merry Kita Keliat

2. Umur : 24 Tahun

3. Alamat : Simpang Kongsi KM 14,5 No 3 Medan

4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

5. Status : Menikah

6. Suku : Batak Karo

7. Agama : Kristen

8. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam

Bukit Hijau?

Karena dekat dari rumah

9. Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di

Sekolah Alam Bukit Hijau?

Metode nya baik untu anak ya, terus anak tidak di paksa untuk belajar.

Jadi belajar sambil bermain, jadi gampang si anak menerima materi yang

dikasih.

10.Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi

anak?

Ya karena usianya pun masih belum sampai 3 tahun, ya lebih bagus lah dia

belajar sambil bermain seperti di sekolah ini.

11.Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru?

Hubungan dengan dengan guru-guru baik, terutama dengan guru kelas

(32)

12.Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam

Bukit Hijau?

Guru-guru disini ramah-ramah yang saya temui ya, sama dia merawat

setiap anak, tidak ada pilih kasih.

13.Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh

para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?

Kalau cara mengajar yang saya lihat dekat dengan anak, mereka juga

mengajar sambil pakai bahasa inggris dan bahasa Indonesia.

14.Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah

Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa?

Dia sudah mau belajar sendiri di rumah, seperti menggambar kalau di kasi

peralatannya sudah bisa sendiri tapi hasilnya belum beraturan lah.

Bernyanyi juga dirumah apa yang di pelajari di sekolah. Berhtung juga

yang sebelumnya ia tidak mau diajari, setelah diajari gurunya sekarang

sudah mau di rumah.

15.Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah

kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?

Berhasil, misalnya untuk pakai sepatu sendiri yang awalnya masih di

pakaikan, buang air besar sendiri, mengisi tas sekolah sendiri.

16.Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah?

Kalau dirumah lagi ada temannya gitu kan, dia selalu bilang kata miss ku

harus berbagi jadi dia bagi itu makanannya sama temannya.

17.Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah

bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?

Sekarang yang saya lihat dia lebih berusaha, kalu dulu misalnya dia mau

ambil atau minta sesuatu dia nangis aja gitu. Sekarang sudah bisa bilang

ke saya.

(33)

Keputusan sendiri mungkin yang dasar-dasar ya, kayak tadi lah setelah

diajarkan di sekolah untuk berbagi dia pun jadi berbagi dengan temannya

gak harus nanya ke saya dulu.

19.Bagaimana bapak/ibu mengembangkan kemandirian anak di rumah?

Kita ulang lagi dirumah apa yang di pelajari di sekolah, saya sediakan juga

peralatan di rumah seperti keterampilan yang mereka buat di sekolah.

Informan Orang Tua III

1. Nama : Linda Uli Siahaan

2. Umur : 37

3. Alamat : Jalan Bunga Gayong Medan

4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

5. Status : Menikah

6. Suku : Batak Toba

7. Agama : Kristen

8. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam

Bukit Hijau?

Karena ini outbond, tidak seperti sekolah lain.

9. Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di

Sekolah Alam Bukit Hijau?

Metodenya baik lah ya, karena belajar di alam kan di sukai anak-anak.

10.Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi

anak?

Sangat efektif untuk anak aku.

11.Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru?

Sampai saat ini komunikasi terjalin baik ya, guru-guru juga ramah.

12.Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam

Bukit Hijau?

Tenaga pengajar yang saya lihat baik ya, dari keramahan terhadap anak,

terhadap orang tua. Para pengajar dekatlah dengan semmua anak dan

(34)

13.Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh

para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?

Saya gak pernah menemani anak belajar disekolah jadi tidak bisa

menjawab.

14.Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah

Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa?

Jiwa bersosialnya setelah masuk kesekolah ini makin tinggi ya sama

temannya. Semakin semangat juga belajar dirumah.

15.Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah

kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?

Dulunya anak saya ini cepat emosi, tapi sekarang sudah ada perubahan

setelah bersosialiasi dengan teman-temannya di sekolah ya, jadi sekarang

sudah berkurang emosinya apalagi berkelahi dengan adiknya dirumah

sudah berkurang. Banyak hal-hal kecil juga yang berubah bertambah

baikya, yang sekarang sudah bisa ia lakukan sendiri.

16.Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah?

Kalau mengaplikasikan dirumah bisa dilihat dari permaian yang ia pelajari

di sekolah di lakukan dengan adiknya di rumah.

17.Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah

bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?

Perubahan yang jelas itu ya emosinya tadi, sekarang sudah berkurang

berkelahi dengan adiknya.

18.Apakah anak sekarang sudah mampu mengambil keputusan sendiri?

Kalau yang seperti itu belum begitu ada perubahan.

19.Bagaimana bapak/ibu mengembangkan kemandirian anak di rumah?

Membiasakan dia melakukan hal yang di sekolah dilakukan sendiri juga.

Seperti di sekolah kan mereka harus makan sendiri jadi dirumah juga saya

(35)

Informan Orang Tua IV

1. Nama : Erika Sembiring

2. Umur : 30 Tahun

3. Alamat : Komplek Perumahan Lau Cih

4. Pekerjaan : Pengawai Negri Sipil

5. Status : Menikah

6. Suku : Batak Karo

7. Agama : Kristen

8. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam

Bukit Hijau?

Karena kondisi lingkungan sekolah yang terbuka, saya kan tinggal di

komplek perumahan yang cukup tertutup juga. Yang saya suka juga dari

sekolah ini itu menghindari dari nuansa AC dan jalan raya.

9. Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di

Sekolah Alam Bukit Hijau?

Sampai sekarang tidak ada masalah, anak saya cukup mandiri sih dia tidak

mau di temani di sekolah jadi metode belajarnya saya tidak tau kali.

10.Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi

anak?

Cukup baiklah untuk perkembangan awal anak. Karena disinikan dia lebih

bermain jadi dia tidak bosan sekolah.

11.Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru?

Komunikasi baik ya, tapi saya karena jarang ke sekolah paling komunikasi

dengan telepon ya. Saya menanyakan bagaimana perkembangan anak ke

guru kelasnya di sekolah.

12.Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam

Bukit Hijau?

Para guru disini bai-baik ya, ramah dan yang paling penting anak saya

sangat senang dan tertarik sekolah disini. Berarti guru-guru mereka

(36)

13.Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh

para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?

Yang saya lihat mereka cukup sabar dalam mengajar.

14.Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah

Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa?

Sekarang dia sudah lebih lancar berbicara, karena dulu sebelum masuk

sekolah dia masih kurang dalam berbicara. Walaupun memang belum

fasih kali kata-katanya tapi sudah mau banyak berkata-kata dirumah dan

banyak juga kosa kata yang bertambah yang dia tau.

15.Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah

kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?

Kemandirian bertambah, tapi memang dia dari rumah pun udah biasa

mandiri orangnya, tapi adalah yang dia dapat dari sekolah seperti berdoa,

setelah diajari disekolah semakin bagus dan mau membawa doa dirumah.

16.Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah?

Bisa, seperti berdoa tadi ya sudah bisa di rumah.

17.Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah

bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?

Setelah bersekolah dia semakin banyak bercerita jadinya, kalau dulu dia

diam saja sekarang sudah mau berbicara dengan kami dirumah. Misalnya

dia tidak suka sesuatu dia bilang.

18.Apakah anak sekarang sudah mampu mengambil keputusan sendiri?

Untuk ukuran umurnya, mengambil keputusan seperti buang sampah tidak

boleh sembarangan sudah bisa ia lakukan karena diajarkan di sekolah.

19.Bagaimana bapak/ibu mengembangkan kemandirian anak di rumah?

Dirumah, saya bersama suami juga mengajarkan banyak hal pastinya

karena ornag tua juga harus memperhatikan perkembangan anaknya kan.

Dirumah saya biasakan dia untuk mengikuti aturan-aturan yang saya buat,

(37)

Informan Orang Tua V

1. Nama : Jerni Situmorang

2. Umur : 34 Tahun

3. Alamat : Simpang Selayang Medan

4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

5. Status : Menikah

6. Suku : Batak Toba

7. Agama : Kristen

8. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam

Bukit Hijau?

Karenakan bumi kita ini sudah rusak, di sekolah alam ini anak-anak diajari

untuk cinta alam. Sekolahnya juga gak kayak sekolah umum lain,

ruanganya terbuka jadi anak-anak belajar lebih segar.

9. Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di

Sekolah Alam Bukit Hijau?

Metode belajarnya saya suka juga karena lebih dominan belajar di luar

kelas, anak ku yang biasanya lihat becek-becek jijik sekarang masuk ke

sawah pun gak masalah.

10.Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi

anak?

Iya, sangat efektif. Anak-anak jadi lebih gampang ingat karena langsung

ke alamnya.

11.Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru?

Ya ketika datang ke sekolah bercerita tentang perkembangan anak.

12.Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam

Bukit Hijau?

Guru-gurunya tegas tapi tidak kasar sama anak-anak.

13.Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh

para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?

Yang saya lihat guru-gurunya ramah dan dekat kepada anak didiknya, bisa

(38)

14.Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah

Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa?

Sekarang lebih mandiri dia, misalnya dalam hal pakai sepatu sendiri,

mandi sendiri, makan pun sudah sendiri karena di sekolah kan mereka di

suruh untuk melakukan sendiri. Padahal dulunya belum bisa sendiri tapi

karena di ingatkan sama gurunya terus di sekolah jadi perubahan yang

cukup baiklah untuk anak.

15.Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah

kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?

Berhasilah dari apa yang saya lihat bertambah dalam anak ya. Seperti tadi

sudah bisa melakukan banyak kegiatan sendiri.

16.Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah?

Dapat, seperti menjaga kebersihan misalanya, karena disekolah dituntut

harus menjaga kebersihan dirumah pun justru malah dia yang bilang ke

saya untuk tidak membuang sampah sembarangan.

17.Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah

bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?

Kalau sekarang dia sampai rumah pasti mengingat PR nya, gak harus

diingatkan lagi. Dia juga gak mau di bantu mengerjakan PR nya, maunya

dikerjakan sendiri.

18.Apakah anak sekarang sudah mampu mengambil keputusan sendiri?

Sudah bisa, seperti mengerjakan PR dia tidak mau di bantu harus

mengerjakan sendiri, karena dari sekolah disuruh begitu sama gurunya.

19.Bagaimana bapak/ibu mengembangkan kemandirian anak di rumah?

Meneruskan yang di sekolah, misalnya pelajaran yang di pelajari di

(39)

BIODATA PENELITI

Nama : Helfran Ferianto Sipayung

Tempat/ Tanggal Lahir : P. Baru / 5 Mei 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jalan HKBP No 50 Padang Bulan, Medan

Agama : Katholik

Suku : Simalungun

Warga Negara : Indonesia

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negri 096765 Purbatua Baru (1998-2000)

2. SMP Putri Cahaya Medan (2004-2007)

3. SMA Cahaya Medan (2007-2010)

4. Universitas Sumatera Utara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen

Ilmu Komunikasi, Medan ( 2010 – Sekarang)

Riwayat Organisasi : Tim Perintis Sinematografi Ilmu Komunikasi USU (2012)

Nama Orangtua : 1. Ayah : M. Sipayung

2. Ibu : R. Saragih Munthe

Alamat Orangtua : Jalan Saran Padang No. 40 Purbatua Baru

Pekerjaan Orangtua :1. Ayah : Bertani

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian pada ibu primipara menunjukkan bahwa ibu yang tidak bekerja cenderung baik manajemen laktasinya sebanyak 40 responden (75,5%)

English Department Teacher Training and Education Faculty.State Institute for Islamic Studies (IAIN) of Salatiga. Consultant: Ruwandi, M.A. Key Words : Sequence Picture, Lecturing

Hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah penelitian Karawang kesesuaian lahan yang beragam, namun dominan sesuai untuk tanbaman pangan (padi sawah, kedelai)

Tabungan mudharabah adalah tabungan yang menggunakan prinsip bagi hasil antara pemilik modal (shaibul maal) yang selaku nasabah dengan pengolah dana (mudharib)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat pada pasien penyakit jantung koroner di Rumah Sakit “A” Kudus tahun 2012 berdasarkan jenis obat yang digunakan

Hal ini sesuai dengan warintek (1996) yang meyatakan bahwa tujuan pasteurisasi dalam pembuatan yakult adalah untuk membunuh bakteri kontaminan sehingga bakteri asam laktat dapat

Dalam kegiatan-kegiatan seperti membeli bahan baku, menentukan jumlah bahan baku yang dibeli dan menentukan tempat pembelian bahan baku baik perempuan maupun

Dari kedua jenis upah tersebut yang menguntungkan adalah upah borongan disebabkan karena upah borongan disebabkan karena upah borongan berdasar pada jumlah volume pekerjaan