• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR - Penyebab Konflik Dalam Hubungan Kerjasama Pada Sistem Franchise di Simply Fresh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KATA PENGANTAR - Penyebab Konflik Dalam Hubungan Kerjasama Pada Sistem Franchise di Simply Fresh"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat berlimpah dalam hidupku. Mengucap syukur dalam segala hal membuat saya memiliki kesanggupan prima untuk menghadapi tantangan hidup dan mengalami kemenangan dari berbagai masalah yang harus dihadapi.

Adapun skripsi ini berjudul Penyebab Konflik Dalam Hubungan Kerjasama Pada Sistem Franchise di Simply Fresh, dan disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

Penulis Menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dari penelitian yang ideal, namun karena dorongan, usaha, bantuan dan bimbingan serta doa dari bapak saya J. Sembiring, SE. MM., dan ibu saya L. Simanjuntak yang membuatku tetap semangat dalam menjalani perkuliahan. Dan juga bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karenanya, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Endang Sulistya Rini, SE, M.Si., selaku Ketua Prodi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

(2)

4. Ibu Dra. Mulykata Sebayang, M.Si., selaku Dosen Pembaca Penilai dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si., selaku Dosen Ketua Penguji yang telah membantu penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis.

6. Para pegawai Departemen Manajemen, Ibu Hartati, Ibu Ida, Kak Vina, dan Bang Chairil yang telah banyak membantu penulis dalam administrasi di Departemen Manajemen.

7. Buat adikku Mauritsio Sembiring, SE dan Andre Fabio Sembiring yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skipsi ini. Keberhasilan kita adalah hadiah terindah buat papa dan mama. Tetap kompak!

8. Imanuel Sembiring, Rovo Sembiring, Erikson Banjarnahor, Julio Gultom, Leoni Ginting, Alexander Siburian, dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu – persatu, terima kasih untuk kesediaan waktu yang sudah capek menemani penulis kesana kemari, dan telah memberikan semangat, motivasi, dorongan, bantuan dan arahan – arahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Serta terima kasih atas kebersamaan yang telah kita jalani bersama.

Penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun bagi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, 12 Desember 2014 Penulis,

(3)

DAFTAR ISI

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian………... 4

1.3.1 Tujuan Penelitian..………... 4

1.3.2 Manfaat Penelitian………. 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA…... 6

2.1 Tinjauan Pustaka………... 6

2.1.1. Franchise………... 6

2.1.2. Sejarah dan Perkembangan franchise………...……… 6

2.1.3. Franchise di Indonesia……….. 9

2.1.4. Format Bisnis Franchise………... 9

2.1.5. Kriteria Franchise………. 10

2.2. Konflik dan Pengertiannya………... 13

2.2.1. Penyebab Konflik…...………... 18

2.2.2. Jenis – Jenis Konflik………... 23

2.2.3. Akibat Konflik..………... 24

2.3. Manajemen Konflik……….. 25

2.3.1. Aspek – Aspek Dalam Manajemen Konflik…………... 26

2.3.1.1. Manajemen Konflik Destruktif………... 26

2.3.1.2. Manajemen Konflik Konstruktif……… 26

2.4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Konflik……….. 31

2.5. Kerjasama………. 32

2.5.1 Sikap Kerjasama Dalam Kelompok……….. 33

2.5.2 Karakteristik – Karakteristik Pribadi Anggota Kelompok………34

2.6. Penelitian Terdahulu...37

2.7. Kerangka Konseptual………... 38

(4)

BAB 3 METODE PENELITIAN………. 42

3.1 Jenis Penelitian……….. 42

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian………... 42

3.2.1 Tempat Penelitian………... 42

3.2.2 Waktu Penelitian………. 43

3.3 Batasan Operasional……….. 43

3.4 Definisi Operasional……….. 44

3.4.1 Variabel Terikat (Depent Variable)……… 44

3.4.2 Variabel Bebas……… 44

3.4.2.1 Menyangkut Komunikasi.………. 44

3.4.2.2 Menyangkut Sumber Daya……….... 45

3.4.2.3 Menyangkut Relasi…………...………... 45

3.4.2.4 Menyangkut Kepentingan / Kebutuhan………... 45

3.4.2.5 Menyangkut Nilai – Nilai Hidup……….. 46

3.5 Skala Pengukuran Variabel………... 47

3.5.1 Defenisi Skala….……… 47

3.5.2 Defenisi Variabel……… 48

3.5.3 Jenis Variabel……….. 48

3.5.3.1 Variabel Terikat (Dependent Variabel)………. 48

3.5.3.2 Variabel Bebas……….. 49

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian……….... 49

3.6.1 Populasi………... 49

3.6.2 Sampel……….49

3.7 Jenis Data………... 50

3.8 Teknik Pengumpulan Data.………... 50

3.9 Teknik Analisis Data………. 51 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 52

4.1 Gambaran Umum Perusahaan………... 52

4.1.1 Filosofi Perusahaan ... 53

4.1.2 Visi ... 53

4.1.3 Misi ... 53

(5)

4.2 Hasil Penelitian ... 56

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Franchise, kata ini sudah tidak asing lagi didengar oleh sebagian besar masyarakat Indonesia terutama di kota besar. Sumatera Utara khususnya kota Medan yang merupakan salah satu dari 5 (lima) kota besar di Indonesia no 3 (tiga) setelah Surabaya, banyak dijumpai usaha yang menggunakan sistem ini. Tingkat pertumbuhan franchise

di kota Medan begitu signifikan. Banyak para pengusaha yang tertarik menggunakan sistem ini, dengan pertimbangan – pertimbangan yang menjadi keputusan mutlak bagi sebuah badan usaha.

Menggunakan sistem franchise merupakan suatu perpindahan dari sistem usaha (dagang) konfensional menuju modernisasi. Dikatakan seperti itu, karena adanya faktor efisien dan ekonomis. Misalnya saja, pemilik usaha tidak serta merta harus mengeluarkan biaya yang sama besarnya ketika membuat cabang usaha baru dengan nama yang sama, begitu juga untuk sarana publikasi ketika mengenalkan suatu produk usahanya, baik jenis usaha jasa, maupun jenis usaha lainnya.

Di Indonesia, franchise dikenal sejak era 70-an ketika masuknya Shakeypisa, KFC, Swensen dan Burger King. Perkembangannya terlihat sangat pesat sekitar tahun 1995. Kini sistem franchise banyak digunakan oleh para pengusaha untuk mempopulerkan produknya. Hampir seluruh jenis usaha, baik usaha jasa, usaha makanan, usaha pakaian dan lain – lain menggunakannya.

(8)

mengambil resiko kerugian, atau bahkan tidak memiliki mental seorang entrepreneur. Pada kenyataanya, masyarakat lebih memilih membuat usaha sendiri ketimbang bekerja, baik itu instansi pemerintahan atau badan usaha non pemerintahan. Selain waktu, ternyata faktor kepuasan memperkaya diri sendiri lebih diminati ketimbang bekerja menjadi mesin uang bagi pemilik usaha tempat dimana Ia bekerja. Kendala modal dan jiwa entrepreneur terjawab oleh sistem franchise. Modal relatif lebih kecil yang dikeluarkan ketika menyatakan diri bergabung untuk menjalankan sistem ini, menjadi obat penawar yang mujarab untuk orang yang berkeinginan besar untuk memiliki usaha sendiri. Begitu juga bagi beberapa orang yang memiliki modal tetapi tidak memiliki atau tidak mampu untuk mengelola usaha dengan pertimbangan – pertimbangan tertentu dan takut mengambil resiko kebangkrutan usaha, terjawab olehnya. Franchise rawan terjadinya konflik karena tidak semua orang mengerti akan sistem franchise, walaupun sistem kerja sudah diberikan oleh franchisor. Banyak franchisee yang menghentikan usaha franchise-nya karena tidak mampu mengelola usahanya ataupun tidak mampu mengikuti prosedur yang telah diberikan oleh franchisor.

Konsep dasar dari franchise adalah pembentukan atau pendirian cabang usaha, yang melibatkan pihak lain dari luar perusahaan, yang SOP (Standart Operational Procedure)-nyaberasal dari owner atau pemilik utama usaha. SOP yang dikeluarkan oleh pihak manajemen tidak bisa diganggugugat, meskipun sudah menjadi anggota

(9)

ketidakdisiplinan waktu, sehingga akan memperlambat proses usaha yang tentunya akan berdampak pada pendapatan usaha itu sendiri. Konflik yang terjadi, jika tidak segera ditanggulangi atau dibiarkan berlarut – larut berpengaruh besar pada hubungan kerjasama antar pemilik franchise dan para penanam modal. Sebagian besar konflik yang timbul dikarenakan ketidakpatuhnya para pelaku bisnis (usaha) terhadap SOP yang sudah terbentuk dibandingkan dengan ketidakmatangan SOP (Karamoy, 2012). Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem yang membuat konflik dapat dikelola dalam suasana kerjasama yang memuaskan. Untuk melihat penyebab konflik lainnya, peneliti memilih usaha Franchise Simply Fresh sebagai objek penelitian. Peneliti memilih Simply Fresh oleh karena hubungan kerjasama antar Franchisor dan Franchise Simply Fresh didapati adanya konflik (Pra penelitian). Konflik tersebut diduga disebabkan oleh adanya mis-komunikasi, sumber daya manusia, tentang relasi, kepentingan atau kebutuhan, dan nilai – nilai hidup.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dikemukakan rumusan masalah penelitian: Apakah konflik yang disebabkan oleh komunikasi, sumber daya, tentang relasi, kepentingan / kebutuhan dan nilai – nilai hidup dalam hubungan kerjasama pada sistem franchise di Simply Fresh. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa penyebab konflik di dalam suatu hubungan kerjasama pada perusahaan yang menggunakan sistem franchise, terhadap kelangsungan kegiatan perusahaan.

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

(10)

1.3.2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi para calon pengusaha ketika memutuskan untuk bergabung dalam usaha dengan sistem franchise.

Referensi

Dokumen terkait

Dari strategi-strategi promosi yang telah dilakukan, kunjungan ke institusi pendidikan, institusi pemerintahan, lembaga masyarakat, dan meminta referall nasabah

Pengaruh Model Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Motivasi Belajar ... Pengaruh Model Kooperatif Tipe Hasil Make

OPAL’S UNHAPPY-CHILDHOOD STEMMED FROM ASPERGER’S SYNDROME AS SEEN THROUGH THE PERSONIFICATIONS IN JANE BOULTON’S THE JOURNALi. OF AN

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Untuk mencapai keberfungsian keluarga tersebut maka terdapat lima peranan esensial keluarga untuk mencapai keberfungsian keluarga secara efektif yaitu; (1) pemberian

7/56/DPbS tanggal 9 Desember 2005 perihal "Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu dari Bank yang disampaikan kepada

[r]

 Ketergantungan anggota Peer Group terhadap pengambilan keputusan..  Starting the