• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Farmakologi dan Toksil (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Farmakologi dan Toksil (1)"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fertilisasi adalah suatu keadaan dimana organ-organ reproduksi

berfungsi baik dan terjadinya masa kesuburan. Sedangkan antifertil

adalah suatu obat atau bahan yang dapatmenurunkan kesuburan pada

alat reproduksi.

Pengobatan fertilitas dan berbagai penyakit lainnya

yangberhubungan dengan alat reproduksi dapat dilakukan dengan

carapemberian obat-obat fertilitas seperti estrogen sintesis atau

lainnya.Disamping pengobatan dengan obat modern fertilitas dapatpula

diobati dengan obat tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan,

hewan, maupun mineral. Pengobatan secara tradisionalmemiliki efek

samping yang kurang dibanding obat modern.

Hormon estrogen dan progesteron termasuk hormon steroidkelamin,

karena keduanya mempunyai struktur kimia berintikan steroiddan secara

fisiologik sebagian terbesar diproduksi oleh kelenjarendokrin sistem

produksi. Fungsi utamanya juga berhubungan eratdengan fungsi alat

kelamin primer dan sekunder, terutama padawanita.

Pada manusia ada beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah

kehamilan seperti menunda perkawinan, sistem berkala,

mengalami sterilisasi wanita atau pria, menggunakan kondom, menjalani

(2)

Pengujian efek farmakologi dari obat kontrasepsi yang beredar di

pasaran perlu dilakukan untuk mengetahui keefektivan dari obat tersebut.

Selain itu, sebagai seorang farmasis kita harus mengetahui obat

kontrasepsi yang ideal dan tidak memiliki efek samping yang merugikan

bagi pengguna obat tersebut.

B. Maksud percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami

efek obat antifertilitas dengan menggunakan obat Andalan®, Microgynon®,

dan Na CMC pada kontrasepsi hewan coba mencit betina. (Mus

musculus).

C. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui efektivitas

antifertilitas dari obat Andalan®, Microgynon®, dan Na CMC sebagai

kontrasepsi oral terhadap hewan coba mencit betina (Mus musculus).

D. Prinsip Percobaan

Penentuan efektivitas obat andalan®, Microgynon®, dan Na CMC

pada mencit betina (Mus musculus) berdasarkan ada tidaknya

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Fertilisasi adalah penyatuan spermatozoa dan oosit sekunder untuk

membentuk sel spindel sel diploid-zigot yang mengandung kromosom

maternal dan paternal ( Sloane,2004).

Kontrasepsi adalah pencegahan konsepsi atau pencegahan

kehamilan, bersifat sementara ataupun menetap. Kontrasepsi dapat

dilakukan tanpa alat, secara mekanis, menggunakan obat atau alat, atau

dengan operasi, yaitu (Mansjoer, 2001):

1. Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri di bawah 20 tahun,

dianjurkan menunda kehamilannya.

2. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan). Masa saat isteri

berusia 20-30 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak

dengan jarak kelahiran 3-4 tahun.

3. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia istri di atas 30

tahun, dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2

anak.

Keluarga Berencana merupakan suatu cara efektif untuk antara lain

mencegah mortalitas ibu dan anak dengan menghindari kehamilan resiko

tinggi, mengurangi angka kesakitan, menghindari kelahiran yang tidak

(4)

mengaturjarak kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga

(Tan, 2008).

Penggolongan kontrasepsi, yaitu (Mansjoer, 2001):

1. Kontrasepsi Alamiah, terdiri atas 4, yaitu :

a. Pantang Berkala

Prinsip sistem ini adalah tidak melakukan senggama pada

masa subur. Ovulasi terjadi 12-16 hari sebelum hari pertama haid

yang akan datang. Ovum mempunyai kemampuan untuk dibuahi

Dalam 24 jam setelah ovulasi. Yang disebut masa subur atau fase

ovulasi terjadi 48 jam sebelum ovulasi hingga 24 jam setelah

ovulasi. Karena itu, jika konsepsi ingin dicegah, senggama harus

dihindarkan sekurang-kurangnya 3 hari atau 72 jam, yaitu 48 jam

setelah ovulasi dan 24 jam setelah ovulasi terjadi.

b. Metode Lendir Selviks

Dalam metode ini, dilakukan penilaiaan terhadap lendir

selviks. Sifat cairan di vagina bervariasi selama siklus haid lendir di

vagina diperiksa dengan cara memasukkan jari tangan klien sendiri

ke dalam vagina dan mencatat bagaimana lendir itu dirasakan

setiap hari.

Pola lendir yang khas yaitu setelah haid berakhir, umumnya

mengalami beberapa hari tidak ada lendir dan daerah vagina

(5)

seorang wanita mulai adanya lendir. Lendir ini secara khas lengket

seperti bubur atau rapuh.

Warnanya bervariasi dari kuning sampai putih. Karena lendir

ini tidak seberapa lembab, daerah vagina masih dirasakan kering

atau seperti lengket. Bila terdapat jenis lendir apapun sebelum

ovulasi saat-saat ini dianggap sebagai masa subur.

Saat ovulasi terjadi dan estrogen meningkat, lendir menjadi

basah, lendir ini jumlahnya bertambah secara bertahap dan

warnanya semakin jernih. Lendir ini semakin basah, elastis dan

licin. Lendir ini menyerupai putih telur dan dapat direnggangkan

perlahan-lahan diantara 2 jari. Umumnya, wanita merasa basah da

daerah vaginanya. Selama waktu-waktu ini. Ini adalah jenis lendir

yang memungkinkan sperma hidup dan berenang menuju sel telur

sampai selama 5 hari.

Setelah ovulasi, progesteron meningkat dan lendir selviks

berubah lagi. Lendir selviks mulai kurang basah, lendir lengket

seperti bubur, serta jumlahnya berkurang. Sensasi vagina menjadi

kering. Lendir jenis ini membuat sperma sulit bergerak dan idup

hanya untuk beberapa menit sampai beberapa jam. Lendir ini

membantu mencegah masuknya sperma san bakteri yang

merugikan ke dalam uterus. Sejumlah wanita mungkin tidak

mempunyai lendir lagi pada hari-hari siklus haid.

(6)

Cara kerjadarimetodeiniadalah hormon progesteron, disekresi

korpus luteum setelah ovulasi bersifat termogenik atau

memproduksi panas. Ia dapat menaikkan suhu tubuh 0,05o sampai

0,2o C (0,4 sampai 1o F) dan mempertahankan pada tingkat ini

sampai saat haid berikutnya. Peningkatan pada suhu tubuh ini

disebut sebagai peningkatan teral dan ini merupakan dasar dari

metode suhu tubuh basal. Siklus ovulasi dapat dikenali dari catatan

suhu tubuh.

STB diukut dan dicatat setiap hari (pagi) selama terdapat

lendir selviks pada saat yang sesuai sepanjang hari dan dicatat

setiap malam.

Klien harus melakukan pengukuran yang akurat dengan

termometer khusus agar dapat meningkatkan suhu yang kecil

sekalipun. Karena suhu tubuh bereaksi terhadap banyak

rangsangan seperti penyakit, stres dengan gangguan tidur,

interpretasi pada suhu tubuh memerlukan penilaian khusus. Klien

harus menandai pada catatannya saat merasa tidak enak badan,

dalam kondisi yang tidak seperti biasanya atau stress.

d. Senggama Terputus

Apabila saat sperma mulai keluar, senggama sebaiknya

diputuskan.

(7)

Adalah selaput karet yang pasang pada penis selama

Adalah magkok yang fleksibel dengan pinggiran yang mudah

dibengkokkan dan disisipkan bagin atas vagina, mencegah sperma

untuk ke saluran reproduksi bagian atas untuk mencegah terjadinya

konsepsi.

c. Obat-obat Spermatozid

Obat-obat Spermatozid terdiri dari 2 komponen, yaitu :

1. Zat kimia yang mampu mematikan sperma

2. Ventikulum yang dapat dipakai untuk membuat tablet, krim atau

jelly.

Spermatiid vaginal dipakai di vagina untuk menginaktivasi

sperma sebelum melewati serviks karena mengandung bahan yang

akan merusak membran sel sperma dan mempengaruhi mobilitas

dan kemampuan sperma membuahi ovum.

Macam-macam obat spermatisid dan penggunaanya :

1. Suppositoria, dimasukkan sejauh mungkin ke dalam vagina

(8)

2. Jelly atau krim, untuk memasukkan kontrasepsi ini, isi satu

aplikator sampai jenuh. Masukkan aplikator ke dalam vagina

sampai ujungnya mencapai dekat serviks, lalu dorong pengisap

dan keluarkan jelly atau krim.

3. Tablet busa, letakkan wadah pada posisi berdiri atau tempatkan

aplikator dengan katup di atas. Letakkan aplikator disisi wadah

dan nantinya akan diisi tablet busa. Akseptor dalam posisi

baring, masukkan aplikator jenuh ke dalam vagina dengan

selviks. Pengisap didorong dan keluarkan busa.

d. Intra Vag (Tisu KB)

Untuk menggunakannya, buka lebar lipatannya, remas

menjadi gumpalan kecil, masukkan ke dalam vagina dan dorong

sampai menyentuh mulut rahim.

3. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Alatkontrasepsidalam Rahim terdiri dari 3 tipe, yaitu :

a. Inert, Menimbulkan reaksi radang pada endometrium yang

dapat menghancurkan sperma.

b. Mengandung tembaga, Karena mengandung tembaga, maka

menghambat anhidrase karbonat.

c. Mengandung hormon steroid, Mengeluarkan hormon dan

(9)

4. Kontrasepsi Hormonal

a. Estrogen, menghambat ovulasi dengan 3 sistem : hipotalamus,

hipofisis, ovarium

b. Progesteron, membuat lendir selviks jadi kebal, supaya

pertumbuhan sperma sulit. Contoh : pil, suntik, susuk.

5. Kontrasepsi Sterilisasi/Operasi

a. Tubektomi adalah menghambat tuba vallopi dengan cara

memotong atau mengikat tuba vallopi

b. Vasektomi adalah memotong/mengikat vas defferen pada testis.

Sistem reproduksi laki-laki (Sloane,2004) :

A. Skrotuum adalah kantong longgar yang tersusun dari kulit,fasia, dan

otot polos yang membungkus dan menopang testis diluar tubuh pada

uhu optimum untuk reproduksi spermatozoa

B. Testis adalah organ lunak,berbentuk oval, dengan panjang 4 cm

sampai 5 cm (15 inci sampai 2 inci) dan berdiameter 2,5 cm (1 inci).

C. Duktus pada saluran reproduksi laki-laki membawa sperma matur dari

testis ke bagian eksterior tubuh. (Duktus eferen, epididimis, duktu

deferen, duktus ejakulator, uretra).

D. Kelenjar aksesoris ( Seminalis, kelenjar prostat, dan sepasang

kelenjar bulbouretral)

E. Penis, terdiri dari 3 bagian : akar, badan, dan glans penis yang

(10)

Sistem reproduksi perempuan ( Sloane,2004) :

A. Ovarium, panjang 3 sampai 5 cm, lebar 2 sampai 3 cm, dan tebal 1

cm. Berbentuk seperti kacang kenari. Tersusun dari medula dan

korteks.

B. Dua tuba uterin ( tuba fallopi atau oviduk) menerima dan mentransfer

oosit ke uterus setelah ovulasi.

C. Uterus adalah organ tunggal muskular atau berongga. Oosit yang

telah dibuahi akan tertanan dalam lapisan enometrium uterus dan

dipenuhi kebutuhan nutrisinya untuk tumbuh dan berkembang sampai

lahir

D. Vagina adalah tuba fibromuskular yang dapat berdistensi. Organ ini merupakan jalan lahir bayi dan aliran mestrual, fungsinya adalah

sebagai organ kopulasi perempuan.

E. Geittalia eksternal disebut vulva atau pudendum.

Hormon hipofisis ada dua yaitu (Tjay, 2007) :

1. FSH (Follicle Stimulating Hormone) menstimulasi perkembangan

folikel (de Graaf) dalam ovaria dan pembentukan spermatozoa dalam

testes.

2. LH (Luteinizing Hormone) dahulu di sebut juga ICSH (Interstitial Cell

Stimulating Hormone), menstimulasi antara lain transformasi folikel

masak menjadi badan kuning (corpus luteum) sertaa produksi

(11)

Dalam ovaria FSH dan LH menstimulasi perkembangan folikel dan

sintesis estradiol oleh sel sel granulosa folikel. Pada fase folikular awal

kadar estradiol dalam darah yang rendah memberikan umpan balik negatif

pada FSH. Pada pertengahan siklus kadar estradiol tinggi dan mempunyai

efek umpan balik positif pada sekresi LH (Neal, 2006).

Testosteron adalah androgen yang paling penting pada manusia,

sekitar 2% testosteron dalam plasma berada dalam bentuk bebas dan di

kulit, prostat, vesikula seminalis, dan epididimis testosteron di ubah

menjadi dihidrotestosteron. Efek pada saat pubertas androgen

menyebabkan perkembangan karakterisktik seks sekunder pada pria

(Neal, 2006).

Estrogen (estradiol) merupakan astrogen utama yang di lepaskan

oleh ovarium manusia. Pada pemberian estrogen yang kontinu dapat

menyebabkan hiperplasia endometrium hormonal (Neal, 2006).

Di bawah pengaruh FSH dari hipofisis ovarium mulai membentuk

hormon estrogen dan progesteron yang berperan bagi ciri ciri kelamin

primer dan sekunder wanita (Sherwood, 2012).

Estrogen (estradiol, estron dan estriol) bekerja terhadap mukosa

(selaput lendir) rahim endometrium dan mendorongnya untuk berkembang

dan menebal. Sedangkan progesteron sangat penting untuk pemasakan

folikel dan pelepasan telur. Ovulasi ini baru terjadi beberapa hari setelah

(12)

Progesteron, suatu progestin alami, dihasilkan sebagai respon

terhadap hormone luteinisasi (LH) oleh perempuan (disekresi oleh korpus

luteum, terutama selama pertengahan kedua siklus haid dan plasenta)

dan oleh laki-laki (disekresi oleh testis). Juga disintesis oleh korteks

adrenal pada kedua kelamin. Pada perempuan progesterone

menyebabkan perkembangan sekresi endometrium yang dapat

menampung implantasi embrio yang baru terbentuk (Mycek, 2001).

Progesterone lebih cepat diabsorbsi dengan semua cara pemberian.

Waktu paruh dalam plasma singkat, karena dimetabolisme hamper

lengkap dalam suatu jalan ke hati. Metabolit glukoronida (pregnanidiol

glukoronida) disekresikan oleh ginjal. Progestin sintetik kurang cepat

(13)

B. Uraian Bahan dan Obat

1. Uraian Bahan

a. Air Suling (Dirjen POM, 1979)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Sinonim : Air suling, aquadest

RM/BM : H2O / 18,02

Rumus bangun : H – O – H

Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;

tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertrutup baik.

Kegunaan : Sebagai pelarut

b.Kloroform(Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : CHLOROFORM

Nama lain : Kloroform

Pemerian : Cairan tidak berwarna, mudah menguap, bau

khas, rasa manis, danmembakar

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

(14)

c. Na-CMC (Dirjen POM, 1979)

Nama Resmi : NATRII CARBOXYMETHYLCELLULOSUM

Nama lain : Natrium karboksimetil selullosa

Pemerian : Serbuk atau butiran, putih atau putih kuning

gading; tidak berbau atau hampir tidak

berbau hidrofobik .

Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air, tidak larut

dalam etanol (95%) eter P dan pelarut

organik lain.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Kontrol

2. Uraian Obat

a. Andalan® (Winotopradjoko, 2006)

Nama sediaan : Tablet

Komposisi : Tiap tablet mengandung :

Levonorgestrel 0,150 mg

Etinilestradiol 0,030 mg

Indikasi : Sebagai kontrasepsi oral (Ganiswarna,

2007).

Kontraindikasi : Pada pasien yang sedang mengalami

tromboflebitis, fenomena tromboembolik,

(15)

kardiovaskular, atau yang memiliki riwayat

gangguan ini sebelumnya (Katzung , 2013).

Efek samping : Reaksi ringan meliputi mual, mastalgia,

perdarahan antar haid, sakit kepala ringan,

perubahan berat badan dan udem

(Ganiswarna, 2007).

Farmakodinamik : Sediaan kombinasi atau sekuensial yang

dimulai pada hari ke 5 siklus haid akan

meniadakan kadar puncak FSH atau LH

pada pertengahan sikus. Penurunan kadar

gonadotropin menyebabkan hambatan

ovulasi (Ganiswarna, 2007).

Farmakokinetik : Diabsorbsi dengan cepat dan mengalami

sirkulasi entrerohepatik. Inaktivasinya terjadi

di hepar (Ganiswarna, 2007).

Interaksi obat : Bila sedang memakan obat-obatan lain

secara teratur (misalnya barbiturate

fenilbutazon, hidantoin, rifampisin, ampisilin )

karena obat – obat tersebut dapat

mengganggu kerja obat ini (Winotopradjoko,

(16)

Dosis : Tiap hari 1 tablet mulai hari pertama haid

dari tablet nomor 1, dilanjtukan dengan

nomor berikutnya (Winotopradjoko, 2006).

No Reg : GL 0124234401 B1

Produksi : PT. KIMIA FARMA Jakarta –Indonesia

b. Mycrogynon® ( Tiap pil mengandung) : Etinil Estradiol (Ditjen POM, 1995)

Nama resmi : ETHYNIL ESRTADIOLUM

Nama lain : Etinil Estradiol

RM / BM : C20H 24O2

Rumus Bangun : CH3

OH

H

Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai putih krem

Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam etanol,

dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak

nabati, dan dalam larutan alkali

hidroksida tertentu.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai kontrasepsi oral (Theodorus, 1993).

Nama Paten : Diane, gracial, gynera, lynoral Y, marvelon,

(17)

nordette, ovostat, pilkab, pil KB,

planotab, triquilar ED, yasmin (Sukandar,

dkk., 2008).

Indikasi : Kontrasepsi, monopause, osteoporosis,

vaginitis senilis atau atrofi, karsinoma

prostat dan mammae (Theodorus, 1993).

KontraIndikasi : Penderita denga kelainan kardiovaskuler

seperti tromboemboli, tromboflebitis,

hipertensi berat, apoleksia serebri,

payudara. Rasa logam dimulut,

hipoglikemia (Theodorus, 1993).

Dosis : Terapi pengganti : 10-20 mcg/hari

Karsinoma mammae dan prostat : 3 X 0,1-1

mg/hari (Theodorus, 1993)

Farmakokinetik : Mudah diabsorbsi setelah pemberian

per-oral, dan melalui kulit atau membran

mukosa. Mestranol cepat dioksidasi menjadi

(18)

lambat daripada estrogen yang terbentuk

alami oleh hati dan jaringan perifer. Larut

dalam lemak, obat-obat ini disimpan dalam

jaringan adiposa darimana senyawa ini

dilepaskan secara lambat. Karena itu, analog

estrogen sintetik mempunyai efek yang lama

dan potensinya lebih tinggi dibandingkan

LH dari hipotalamus dan hipofise, serta efek

sitotoksik sel tumorakibat penempatan

reseptor hormon (Theodorus, 1993).

Levonorgestrel (Ditjen POM, 1995)

Nama resmi : LEVONORGESTRELUM

(19)

Pemerian : Serbuk putih atau praktis putih, tidak berbau

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam

kloroform, sukar larut dalam etanol

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai kontrasepsi oral (Theodorus,

1993).

Nama Paten : Indoplant, levopront, mikrodiol, microgynon,

nordette, norplant, pil KB, pilkab, planak,

planotab, trinordiol, triquilar ED

(Sukandar, dkk., 2008).

Indikasi : Kontrasepsi hormonal jangka panjang 3

tahun untuk wanita (Sukandar, dkk., 2008).

Kontraindikasi : Perdarahan vagina dengan penyebab yang

tidak jelas, kanker yang ada kaitannya

dengan ketergantungan hormon,

pendarahan uterus dengan penyebab yang

tidak jelas, gangguan tromboemboli atau

tromboflebitis atau ada riwayat kedua

peyakit; penyakit hati yang akut dan tumor

hati; diketahui atau diduga hamil, hepatosis,

sedang menyusui, hipersensitivitas;

(20)

idiopatik; penyakit koroner, penyakit

pembuluh darah otak (Sukandar, dkk., 2008).

Efek Samping : Menstruasi, spotting, monorhagia, amenorre,

sakit kepala, gugup, mual, pusing,

perubahan selera makan, perubahan libido,

depresi; dermatitis, jerawat, rambut

rontok, hirsutisme, gatal-gatal, rasa nyeri/

infeksi pada tempat pemasangan;

anemia dan tekanan darah tinggi; gangguan

penglihatan; pembesaran rahim, mastalgia,

pertambahan berat badan, hipertrikosis,

adnexal enlargement (Sukandar, dkk., 2008).

Dosis : Pil pertama diminum pada hari ke-5 siklus

haid (Theodorus,1993).

Farmakokinetik : Reabsorbsinya dari usus cepat dan lengkap,

tetapi karena FPE-nya tinggi maka BA-nya

hanya 40%. PP-nya ca 98% plasma-t½-nya

6-20 jam. Mengalami siklus enterohepatis.

Ekskresinya melalui tinja (60%) dan kemih

secara utuh dansebagai metabolit (Tan,

2008).

(21)

menghambat pelepasan FSH yang

(22)

Berat badan dewasa – jantan : 20-40 g

- betina : 25-40 g

Mulai dikawinkan - jantan : 50 hari

- betina : 50-60 hari

Siklus birahi : 4-5 hari

Produksi anak : 8/bulan

Lama kehamilan : 19-21 hari

Jumlah pernapasan : 94-163/menit

Tidal volume : 0,09-0,23

Detak jantung : 325-780/menit

Volume darah : 76-80 mg/kg

Tekanan darah : 113-147/81-106 mmHg

Glukosa dalam darah : 62-175 mg/dL

Kolesterol : 26-82 mg/dL

Kalsium dalam serum : 3,2-9,2 mg/IL

Phosfat dalam serum : 2,3-9,2 mg/IL

Hemoglobin : 10,2-16,6 mg/dL

Masa pubertas : 35 hari

Masa beranak : Sepanjang tahun

Jumlah sekali lahir : 4-12 ekor

Lama hidup : 2-3 tahun

(23)

Frekuensi kelahiran : 4 tiap tahun

Suhu tubuh : 37,90 C – 39,20 C

Kecepatan respirasi : 136-216 per menit

Tekanan darah : 146-106 mmHg

(24)

BAB III

METODE KERJA

A. Alat yang digunakan

Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum antara lain, batang

pengaduk, gelas kimia, gelas ukur, gunting bedah, jarum pentul, kanula,

Sterofoam, pinset, pisau bedah, sendok tanduk, spoit 1 ml, timbangan,

dan toples.

B. Bahan yang digunakan

Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain

air suling, Andalan® , Microgynon®, Kloroform, dan Na-CMC.

C. Hewan coba

Hewan coba yang digunakan pada percobaan ini adalah hewan coba

Mencit (Mus musculus) sebanyak 9 ekor yang terdiri dari 6 ekor mencit

betina dan 3 ekor mencit jantan.

D. Cara Kerja

a. Pemilihan dan Pemeliharaan Hewan Coba

1. Dipilih hewan coba yang sehat (tidak catat dan sakit)

2. Ditimbang hewan coba mencit (Mus musculus)

(25)

4. Dilakukan pra perlakuan selama 7 hari dengan memberikan obat

c. Dilarutkan Na-CMC dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil

diaduk dengan menggunakan batang pengaduk hingga jernih

dan tambahkan lagi dengan air.

d. Disimpan Na-CMC tersebut pada wadah dan siap untuk

digunakan.

2. Suspensi Andalan® tablet

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Ditimbang Andalan® tablet

c. Dimasukkan kedalam vial

d. Dilarutkan dengan Na-CMC dan dipindahkan ke labu ukur

e. Dicukupkan volumenya hingga 5 ml dalam labu ukur

3. Suspensi Microgynon®

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Ditimbang Microgynon® tablet

c. Dimasukkan kedalam vial

(26)

e. Dicukupkan volumenya hingga 5 ml dalam labu ukur

c. Perlakuan Hewan Uji

1. Pra perlakuan hewan coba mencit (Mus musculus)

a. Ditimbang 6 ekor mencit betina 3 mencit jantan (Mus muculus)

b. Dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing 2 ekor mencit

betina dan 1 ekor mencit jantan

c. Diberipenandaanpadasetiapmencit.

d. Disimpan dalam satu kandang

e. Diinduksi obat kontrasepsi Andalan®, Microgynon®, dan Na- CMC

sebagai kontrol untuk setiap kelompok

f. Diinduksi selama 7 hari berturut-turut

2. Perlakuan hewan coba mencit (Mus musculus)

a. Dianestesi mencit dengan menggunakan koroform pada hari ke

8.

b. Dibedah mencit dengan menggunakan pisau bedah

c. Diamati ada tidaknya janin pada mencit

(27)

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Data Pengamatan

Berikut adalah data pengamatan dari praktikum antifertilisasi pada

hewan coba mencit (Mus musculus) disajikan dalam table berikut:

Nama Obat BB Mencit (gram)

Pertumbuhan janin

Andalan® 34 Tidak ada janin Microgynon® 21 Tidak ada janin

Kontrol

Na.CMC

21 Ada janin

B. Pembahasan

Fertelisasi adalah penyatuan sel telur dan sperma yang membentuk

zigot yang menimbulkan terbentuknya individu baru / kehamilan.Jadi anti

fertil adalah pencegahan terjadinya pertemuan antara sel ovum dan sel

sperma.Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah kehamilan yang

bersifat sementara atau menetap.

Obat-obat yang berkhasiat mencegah pembuahan disebut disebut

antifertilisasi. Obat-obat ini biasa juga disebut dengan obat kontrasepsi,

(28)

usaha mencegah konsepsi yaitu mencegah persatuan antara telur dan

sperma.

Pada percobaan ini dilakukan pengujian efek obat antifertilitas

terhadap hewan coba mencit (Mus musculus). Obat antifertilitas yang

digunakan adalah andalan®dan mycroginon®sebagai kontrasepsi wanita.

Pada percobaan ini digunakan hewan coba mencit yang berkelamin

jantan dan betina, alasan digunakannya mencit sebagai hewan coba

adalah karena sistem reproduksinya hampir sama dengan manusia selain

itu dibandingkan dengan hewan coba lain mencit dianggap paling mudah

ditangani dan mudah dalam perawatannya.

Pada percobaan antifertilisasi, untuk pra-perlakuan, pertama-tama

ditimbang masing-masing berat Mencit (Mus mucullus), kemudian

diberikan secara oral obat andalan® danobat microgynon® tablet sebagai

obat kontrasepsi oral dan diberikan Na.CMC sebagai kontrol. Pemberian

obat dilakukan tiap hari selama seminggu.

Untuk perlakuan, mencit sebelumnya dianestesi dengan

menggunakan kloroform lalu dibedah dengan menggunakan pisau bedah.

Kemudian dilihat uterus pada mencit apakah terdapat janin atau tidak.

Setelahitubandingkan uterus mencit yang diberikan obat andalan® dan

obat microgynon® tablet serta Na-CMC sebagai kontrol.

Dari percobaan yang dilakukan didapatkan hasil yaitu untuk mencit

(29)

andalan® pada mencit betina juga positif tidak terdapat janin. Artinya obat

andalan® dan obat microgynon® memiliki efek dengan baik sebagai obat

kontrasepsi. Dimana percobaan ini sesuai dengan apa yang ada pada

(30)

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa obat Andalan® dan obat Microgynon® memiliki efektifitas yang baik

sebagai obat kontrasepsi.

B. Saran

Diharapkan kepada setiap asisten penanggung jawab kelompok agar

tetap mendampingi praktikan kelompoknya pada saat praktikum, dan tidak

sepenuhnya memberikan tanggung jawabnya kepada asisten penanggung

jawab materi saja, guna berjalannya praktikum dengan lancar dan teratur,

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI. Jakarta.

Gunawan, Gan, Sulistia. 2012. Farmakologi dan TerapiEdisi IV. Depertemen Farmakologi dan Terapi Terapeutik,. Fakultas Kedokteran: Jakarta.

Jasin,M. 1992. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Sri Wijaya: Surabaya.

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius FK UI : Jakarta

Mycek., 2001, Farmakologi Ulasan Bergambar, Widya medika : Jakarta.

Neal, M.J. 2006. At Glance Farmakologi Medis Edisi 5. Erlangga Medical series. Jakarta.

Olson. J., 2004. Belajar Mudah Farmakologi. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.

Sherwood, Lauralee., 2012. Fisiologi Manusia.EGC, Jakarta

Sloane Ethel .,2004,Anatomi dan fisiologi untuk pemula,EKG,Jakarta. .

Theodorus. Dr, 1993, Peresepan obat buku kedokteran, EGC:Palembang. Tjay, T. H dan Raharja, K, 2007.Obat-obat Penting, Gramedia, Jakarta

Tan, H. T& Raharja.K., 2008.Obat-Obat Penting Edisi VI, PT.Elex Media Komputindo Gramedia: Jakarta

Winotopradjoko, martono, 2006.ISO INDONESIA Vol. 41. ISFI: Jakarta

(32)

LAMPIRAN

SKEMA KERJA

Mencit betina 2 ekor

Na CMC Microgynon® Andalan®

Selama 7 hari

Mencit dibedah

Diamati ada tidaknya janin

praperlakua n

(33)

GAMBAR

Obat Mycroginon Obat Andalan

(34)

PERHITUNGAN DOSIS

1. Andalan®

- Ethinylestradiol : 0,03 mg

- Levonorgestrel : 0,15 mg

Dosis : 0,03 mg dan 0,15 mg

Berat Etiket : 0,18 mg

 Dosis I : 0,03 mg

Dosis Dewasa = 0,0360kgmg=0,0005mg/kgBB

Dosis Mencit = 0,0005 mg/kgBB ×373 =0,0061mg/kgBB

Dosis mencit 30 gram = 0,00611000mgg ×30gr=0,000183 mg

Larutan stok = 61mLmL ×0,000183=0,00109mg/6mL

 Dosis II : 0,15 mg

Dosis Dewasa = 0,1560kgmg=0,0025mg/kgBB

Dosis Mencit = 0,0025 mg/kgBB ×373 =0,030mg/kgBB

Dosis mencit 30 gram = 0,0301000mgg ×30gr=0,0009 mg

Larutan stok = 61mLmL ×0,0009=0,0054mg/6mL

(35)

2. Microgynon®

- Ethinylestradiol : 0,03 mg

- Levonorgestrel : 0,15 mg

Dosis : 0,03 mg dan 0,15 mg

Berat Etiket : 0,18 mg

 Dosis I : 0,03 mg

Dosis Dewasa = 0,0360kgmg=0,0005mg/kgBB

Dosis Mencit = 0,0005 mg/kgBB ×373 =0,0061mg/kgBB

Dosis mencit 30 gram = 0,00611000mgg ×30gr=0,000183 mg

Larutan stok = 61mLmL ×0,000183=0,00109mg/6mL

 Dosis II : 0,15 mg

Dosis Dewasa = 0,1560kgmg=0,0025mg/kgBB

Dosis Mencit = 0,0025 mg/kgBB ×373 =0,030mg/kgBB

Dosis mencit 30 gram = 0,0301000mgg ×30gr=0,0009 mg

Larutan stok = 61mLmL ×0,0009=0,0054mg/6mL

Referensi

Dokumen terkait

Hasil percobaan menunjukkan bahwa efek maksimal diperoleh saat kadar histamin dalam organ bath adalah 10 -5 .  Kadar obat yang menghasilkan efek sebesar 50% efek

Na diklofenak merupakan derivat fenil asetat, yang mempunyai efek farmakologi adalah penghambat siklooksigenase yang kuat dengan efek antiinflamasi, analgetik dan

Pengujian senyawa antifertilitas dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa hewan coba, diantaranya mencit (Mus musculus L.). musculus L.) memiliki laju reproduksi yang

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan konsentrasi pemberian diazepam yang diberikan pada mencit akan memberikan efek sedativ yang berbeda pula,semakin

Data tersebut menunjukkan bahwa mencit 1 dengan perlakuan kontrol negative lebih banyak memberikan efek geliat, hal ini disebabkan karena pada mecit 1 tidak diberikan

Pada perbandingan kelompok uji, mencit yang diberikan Amitriptilin dosis I lebih Pada perbandingan kelompok uji, mencit yang diberikan Amitriptilin dosis I

Pengujian senyawa antifertilitas dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa hewan coba, diantaranya mencit (Mus musculus L.). musculus L.) memiliki laju reproduksi yang

Sedangkan pada tikus dengan pemberian obat B pada golongan 4,5 dan 6, didapatkan hasil jumlah terjatuh tikus yang semakin menurun, yang menunjukkan bahwa tidak adanya efek obat sedatif