• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Antidepresan Farmakologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Antidepresan Farmakologi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUJIAN EFEK ANTIDEPRESI PENGUJIAN EFEK ANTIDEPRESI

I.Tujuan I.Tujuan

Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui sampai sejauh mana aktivitas obat antidepresan pada hewan percobaan. mengetahui sampai sejauh mana aktivitas obat antidepresan pada hewan percobaan.

III. Teori Dasar III. Teori Dasar

Pada penyakit psikis terjadi gangguan neurotransmitter,terutama pada Pada penyakit psikis terjadi gangguan neurotransmitter,terutama pada monoamin aromatik yaitu

monoamin aromatik yaitu dopamine, dopamine, noradrenalin, dan serotonin. noradrenalin, dan serotonin. Psikofarmaka Psikofarmaka akanakan  berinteraksi dengan penghantar rangsang

 berinteraksi dengan penghantar rangsang fisiologik dan akan bekerja fisiologik dan akan bekerja pada pengaturanpada pengaturan saraf sehingga kesetimbangan neurotransmitter yang terganggu akan diperbaiki,tidak saraf sehingga kesetimbangan neurotransmitter yang terganggu akan diperbaiki,tidak mempunyai

mempunyai kemampuan untuk kemampuan untuk menyembuhkan penymenyembuhkan penyakit psikis,hanya mempengaruhiakit psikis,hanya mempengaruhi gejala tujuan tertentu seperti halusinasi (Mutcler,1991).

gejala tujuan tertentu seperti halusinasi (Mutcler,1991). Depresi a

Depresi adalah dalah suatu suatu kondisi kondisi medis-psikiatris medis-psikiatris dan dan bukan bukan sekedar sekedar suatusuatu keadaan

keadaan sedih, bila sedih, bila kondisi depresi kondisi depresi seseorang sseseorang sampai menyebabkan tampai menyebabkan terganggunyaerganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala gangguan depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan Beberapa gejala gangguan depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Gejalanya tidak disebabkan oleh kondisi medis, efek samping gangguan pola tidur. Gejalanya tidak disebabkan oleh kondisi medis, efek samping obat, atau aktivitas kehidupan. Kondisi yang cukup parah menyebabkan gangguan obat, atau aktivitas kehidupan. Kondisi yang cukup parah menyebabkan gangguan klinis yang signifikan atau perusakan dalam keadaan sosial, pekerjaan, atau klinis yang signifikan atau perusakan dalam keadaan sosial, pekerjaan, atau bidang- bidang penting lainnya (Yustinus, 20

 bidang penting lainnya (Yustinus, 2006).06).

Antidepresan merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan depresi, Antidepresan merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan depresi, meringankan gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang dibawa sejak meringankan gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang dibawa sejak lahir.

lahir. Antidepresan d Antidepresan digunakan untuk tujuan klinis dalam sejumlah indikasi termasuk:igunakan untuk tujuan klinis dalam sejumlah indikasi termasuk: 1.

1. Untuk mengurangi perasaan gelisah, panik, dan stres.Untuk mengurangi perasaan gelisah, panik, dan stres. 2.

2. Meringankan insomniaMeringankan insomnia 3.

3. Untuk mengurangi kejang/ serangan dalam perawatan epilepsi.Untuk mengurangi kejang/ serangan dalam perawatan epilepsi. 4.

4. Menyebabkan relaksasi otot pada kondisi ketegangan otot.Menyebabkan relaksasi otot pada kondisi ketegangan otot. 5.

5. Untuk menurunkan tekanan darah dan atau denUntuk menurunkan tekanan darah dan atau denyut jantung.yut jantung. Untuk meningkatkan mood dan atau meningkatkan kesupelan (Mutchler,

Untuk meningkatkan mood dan atau meningkatkan kesupelan (Mutchler, 1991).1991). JENIS ANTI DEPRESAN

JENIS ANTI DEPRESAN 1.

(2)

2.

2. Inhibitor monoamine oksidaseInhibitor monoamine oksidase 3.

3. Inhibitor reuptake serotonin selektifInhibitor reuptake serotonin selektif

Indikasi klinis utama untuk penggunaan antidepresan adalah penyakit depresif mayor. Indikasi klinis utama untuk penggunaan antidepresan adalah penyakit depresif mayor. Obat ini juga berguna dalam pengobatan gangguan panik, gangguan ansietas (cemas) Obat ini juga berguna dalam pengobatan gangguan panik, gangguan ansietas (cemas) lainnya dan enuresis pada anak-anak. Berbagai riset terdahulu menunjukkan bahwa lainnya dan enuresis pada anak-anak. Berbagai riset terdahulu menunjukkan bahwa obat ini berguna untuk mengatasi gangguan deficit perhatian pada anak-anak dan obat ini berguna untuk mengatasi gangguan deficit perhatian pada anak-anak dan  bulimia

 bulimia serta serta narkolepsi. narkolepsi. Anti Anti deprasan deprasan seperti seperti amitriptilin amitriptilin juga juga memiliki memiliki efek efek antianti kejang. Golongan ini digunakan pada pasien yang depresi dan juga mengalami kejang. Golongan ini digunakan pada pasien yang depresi dan juga mengalami kecemasan, atau untuk penggunaan jangka lama dimana dikhawatirkan timbul kecemasan, atau untuk penggunaan jangka lama dimana dikhawatirkan timbul ketergantungan bila menggunakan benzodiazepine. Inhibitor MAO ketergantungan bila menggunakan benzodiazepine. Inhibitor MAO seperti

seperti meclobemid meclobemid sangat sangat berguna berguna pada pada pasien pasien depresi depresi dengan dengan fobia. fobia. SelektifSelektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti citaloram bisa digunakan untuk serangan serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti citaloram bisa digunakan untuk serangan  panic.

 panic. Antidepresan Antidepresan Trisiklik Trisiklik adalah adalah sejenis sejenis obat obat yang yang digunakan digunakan sebagaisebagai antidepresan sejak tahun 1950an. Dinamakan trisiklik karena struktur molekulnya antidepresan sejak tahun 1950an. Dinamakan trisiklik karena struktur molekulnya mengandung 3 cincin atom. (Staf Pengajar

mengandung 3 cincin atom. (Staf Pengajar FK UNSRI, 2004).FK UNSRI, 2004). Mekanisme kerja

Mekanisme kerja ATS tATS tampaknya mengatur penggunaan neurotransmiterampaknya mengatur penggunaan neurotransmiter norepinefrin dan serotonin pada otak. Manfaat Klinis dengan riwayat jantung yang norepinefrin dan serotonin pada otak. Manfaat Klinis dengan riwayat jantung yang dapat diterima dan gambaran EKG dalam batas normal, terutama bagi individu di atas dapat diterima dan gambaran EKG dalam batas normal, terutama bagi individu di atas usia 40 tahun, ATS aman dan efektif dalam pengobatan penyakit depresif akut dan usia 40 tahun, ATS aman dan efektif dalam pengobatan penyakit depresif akut dan  jangka

 jangka panjang. panjang. Reaksi Reaksi yang yang merugikan merugikan dan dan pertimbangan pertimbangan keperawatan, keperawatan, perawatperawat harus mampu mengetahui efek samping umum dari anti depresan dan mewaspadai harus mampu mengetahui efek samping umum dari anti depresan dan mewaspadai efek toksik serta pengobatannya. Obat ini menyebabkan sedasi dan efek samping efek toksik serta pengobatannya. Obat ini menyebabkan sedasi dan efek samping antikolinergik, seperti mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, retensi urine, antikolinergik, seperti mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, retensi urine, hipotensi ortostatik, kebingungan sementara,

hipotensi ortostatik, kebingungan sementara, takikardia,takikardia,  dan fotosensitivitas.  dan fotosensitivitas. Kebanyakan kondisi ini adalah efek samping jangka pendek dan biasa terjadi serta Kebanyakan kondisi ini adalah efek samping jangka pendek dan biasa terjadi serta dapat diminimalkan dengan menurunkan dosis obat. Efek samping toksik termasuk dapat diminimalkan dengan menurunkan dosis obat. Efek samping toksik termasuk kebingungan, konsentrai buruk, halusinasi, delirium, kejang,depresi pernafasan, kebingungan, konsentrai buruk, halusinasi, delirium, kejang,depresi pernafasan, takikardia,bradikardia dan koma.Contoh obat-obatan yang tergolong antidepresan takikardia,bradikardia dan koma.Contoh obat-obatan yang tergolong antidepresan trisiklik diantaranya adalah

trisiklik diantaranya adalah amitriptyline,amitriptyline,  amoxapine, imipramine, lofepramine,  amoxapine, imipramine, lofepramine, iprindole,

iprindole, protriptyline protriptyline dan trimipramine. dan trimipramine. (Mutchler,1991).(Mutchler,1991). Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI)

Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI) Diduga

Diduga SSRISSRI meningkatkan 5-HT di celah sinaps, pada awalnya akanmeningkatkan 5-HT di celah sinaps, pada awalnya akan meningkatkan aktivitas autoreseptor yang justru menghambat pelepasan 5-HT meningkatkan aktivitas autoreseptor yang justru menghambat pelepasan 5-HT sehingga kadarnya turun dibanding sebelumnya. Tetapi pada pemberian terus sehingga kadarnya turun dibanding sebelumnya. Tetapi pada pemberian terus

(3)

menerus autoreseptor akan mengalami desensitisasi sehingga hasilnya 5-HT akan menerus autoreseptor akan mengalami desensitisasi sehingga hasilnya 5-HT akan meningkat dicelah sinaps di area forebrain yang menimbulkan efek terapetik. Contoh meningkat dicelah sinaps di area forebrain yang menimbulkan efek terapetik. Contoh obat-obat yang tergolong SSRI diantaranya adalah

obat-obat yang tergolong SSRI diantaranya adalah fluoxetine, fluoxetine,  paroxetine,  paroxetine, dan sertraline (Andri,2012).

dan sertraline (Andri,2012).

Monoamine oxidase inhibitor (MAO inhibitor) Monoamine oxidase inhibitor (MAO inhibitor)

MAOIs secara nonselektif mengeblok MAO A dan B isoenzym dan memiliki MAOIs secara nonselektif mengeblok MAO A dan B isoenzym dan memiliki efek antidepresan yang mirip dengan antidepresan trisiklik. Namun, MAOIs bukan efek antidepresan yang mirip dengan antidepresan trisiklik. Namun, MAOIs bukan obat pertama terapi antidepresan karena pasien yang menerima harus disertai dengan obat pertama terapi antidepresan karena pasien yang menerima harus disertai dengan diet rendah tiramin untuk mencegah krisis hipertensi karena MAOIs membawa resiko diet rendah tiramin untuk mencegah krisis hipertensi karena MAOIs membawa resiko interaksi obat dengan obat lain. MAOI tidak bersifat spesifik dan akan menurunkan interaksi obat dengan obat lain. MAOI tidak bersifat spesifik dan akan menurunkan metabolisme barbiturate, analgesic opioid dan alkohol.

metabolisme barbiturate, analgesic opioid dan alkohol. MeclobamidMeclobamid menghambatmenghambat MAO A secara selektif dan reversible, relative aman dengan efek samping utama MAO A secara selektif dan reversible, relative aman dengan efek samping utama  pusing,

 pusing, insomnia, insomnia, dan dan mual. mual. Contoh Contoh obat-obat obat-obat MAOIs MAOIs diantaranyadiantaranya phenelzine, phenelzine, dan tranylcypromine (Mutchler, 1991).

dan tranylcypromine (Mutchler, 1991).

Yang harus diperhatikan saat Anda mengkonsumsi antidepresan: Yang harus diperhatikan saat Anda mengkonsumsi antidepresan:

1. Pastikan dokter tahu tentang masalah kesehatan pasien yang lainnya agar ia tahu 1. Pastikan dokter tahu tentang masalah kesehatan pasien yang lainnya agar ia tahu apakah obat yang akan dipengaruhinya bisa mempengaruhi penyakit yang lain atau apakah obat yang akan dipengaruhinya bisa mempengaruhi penyakit yang lain atau tidak.

tidak.

2. Jangan mengkonsumsi obat lain tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu. 2. Jangan mengkonsumsi obat lain tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu. 3. Jangan minum alkohol atau menggunakan obat-obatan

3. Jangan minum alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang (Sondang, 2012).terlarang (Sondang, 2012).

IV. Alat dan Bahan IV. Alat dan Bahan a) Alat

a) Alat 1.

1. Alat suntik 1 mlAlat suntik 1 ml 2.

2. Tabung gelas panjang 20cm diameter 10cmTabung gelas panjang 20cm diameter 10cm 3.

3. Timbangan mencitTimbangan mencit  b) Bahan

 b) Bahan 1.

1. AquadestAquadest 2.

2. Amitripilin Dosis IAmitripilin Dosis I 3.

3. Amitriptilin Dosis IIAmitriptilin Dosis II 4.

(4)

V. Prosedur V. Prosedur

Alat suntik dan bahan-bahan disiapkan. Masing-masing kelompok diberikan 3 Alat suntik dan bahan-bahan disiapkan. Masing-masing kelompok diberikan 3 (tiga) ekor mencit. Setiap mencit diberi tanda di bagian ekornya (I, II, dan III). Setiap (tiga) ekor mencit. Setiap mencit diberi tanda di bagian ekornya (I, II, dan III). Setiap mencit ditimbang menggunakan timbangan dan dicatat hasilnya. Sebelum digunakan mencit ditimbang menggunakan timbangan dan dicatat hasilnya. Sebelum digunakan timbangan harus dikalibrasi terlebih dahulu. Kemudian dilakukan perhitungan untuk timbangan harus dikalibrasi terlebih dahulu. Kemudian dilakukan perhitungan untuk setiap mencit untuk mengetahui dosis obat yang akan disuntikkan ke dalam mencit setiap mencit untuk mengetahui dosis obat yang akan disuntikkan ke dalam mencit dengan rute pemberian obat melalui intraperitonial. Mencit pertama (mencit I) dengan rute pemberian obat melalui intraperitonial. Mencit pertama (mencit I) dibersihkan bagian perut sebelah kirinya dengan kapas yang sudah dicelupkan dalam dibersihkan bagian perut sebelah kirinya dengan kapas yang sudah dicelupkan dalam etanol. Kemudian disuntikkan NaCl sebanyak 0,36 ml. Mencit kedua (mencit II) juga etanol. Kemudian disuntikkan NaCl sebanyak 0,36 ml. Mencit kedua (mencit II) juga dibersihkan dengan etanol kemudian disuntikkan dengan Amitriptilin dosis I dibersihkan dengan etanol kemudian disuntikkan dengan Amitriptilin dosis I sebanyak 0,3625 ml. Mencit ketiga (mencit III) juga dibersihkan dengan etanol lalu sebanyak 0,3625 ml. Mencit ketiga (mencit III) juga dibersihkan dengan etanol lalu disuntikkan dengan Amitriptilin dosis II sebanyak 0,5 ml. Setelah itu, ditunggu disuntikkan dengan Amitriptilin dosis II sebanyak 0,5 ml. Setelah itu, ditunggu selama satu jam dan mencit diletakan didalam suatu wadah berisi air dan dibiarkan selama satu jam dan mencit diletakan didalam suatu wadah berisi air dan dibiarkan  berenang. Diamati

 berenang. Diamati dan dan dihitung waktu dihitung waktu mencit mencit tidak tidak bergerak bergerak didalam didalam air air pada menitpada menit ke 5, 10, dan 15.

ke 5, 10, dan 15.

VI. Data Pengamatan dan

VI. Data Pengamatan dan PerhitungaPerhitungann a)

a) Data PengamatanData Pengamatan

Hewan Uji Hewan Uji

Lama Waktu Diam Lama Waktu Diam

(Detik) (Detik) 5 5 10 10 15 15 JumlahJumlah  NaCl  NaCl 1 1 139 139 286 286 283 283 708708 2 2 31 31 38 38 34 34 103103 3 35 250 3 35 250 282 282 567567 4 4 182 182 272 272 273 273 727727 5 5 183 183 257 257 254 254 694694 6 0 6 0 34 34 110 110 144144 Rata

Rata - - Rata Rata 95 95 190 190 206 206 490,5490,5

Amitriptilin Dosis I Amitriptilin Dosis I 1 47 190 1 47 190 210 210 447447 2 2 56 56 84 84 164 164 304304 3 3 48 48 80 80 159 159 287287

(5)

4 67 277 4 67 277 265 265 609609 5 5 133 133 227 227 284 284 644644 6 6 14 14 12 12 128 128 154154 Rata

Rata - - Rata Rata 60,8 60,8 145 145 202 202 407,5407,5

Amitriptilin Dosis II Amitriptilin Dosis II 1 1 162 162 192 192 286 286 640640 2 2 41 41 90 90 194 194 325325 3 3 10 10 19 19 120 120 149149 4 4 181 181 252 252 298 298 731731 5 5 0 0 137 137 170 170 307307 6 6 0 0 142 142 162 162 304304 Rata

Rata - - Rata Rata 65,7 65,7 139 139 205 205 409,3409,3

 b)

 b) PerhitunganPerhitungan

 Volume penyuntikan masingVolume penyuntikan masing –  –  masing mencit masing mencit                a. a. Mencit IMencit I              = 0,36 ml = 0,36 ml  b.  b. Mencit IIMencit II              = 0,3625 ml = 0,3625 ml c.

c. Mencit IIIMencit III

   

      = 0,5 ml = 0,5 ml

 Efektifitas dosisEfektifitas dosis

1.

1. %Efektivitas Anti Depresan :%Efektivitas Anti Depresan : a.

a. ∑∑    ∑∑  ∑

∑  ] x 100% (Mutlak)] x 100% (Mutlak)

2.

2. %Efektivitas Amitriptilin Dosis I :%Efektivitas Amitriptilin Dosis I : a.

a.  

(6)

3.

3. %Efektivitas Amitriptilin Dosis II :%Efektivitas Amitriptilin Dosis II : a. a.    ] = 16,55%] = 16,55% c) c) GrafikGrafik d) d) AnnavaAnnava VII. Pembahasan VII. Pembahasan

Praktikum farmakologi kali ini berjudul Pengujian Antidepresi. Praktikum ini Praktikum farmakologi kali ini berjudul Pengujian Antidepresi. Praktikum ini  bertujuan untuk mengetahui sejauh

 bertujuan untuk mengetahui sejauh mana aktivitas antidepresi mana aktivitas antidepresi pada hewan percobaan.pada hewan percobaan. Hewan percobaan yang digunakan yaitu mencit karena mencit merupakan hewan Hewan percobaan yang digunakan yaitu mencit karena mencit merupakan hewan yang

yang mudah mudah untuk untuk ditangani ditangani dan dan memberikan memberikan efek yefek yang ang cepat. cepat. Obat-obatObat-obat

0 0 50 50 100 100 150 150 200 200 250 250 5 5 1100 1155     L     L   a   a   m   m    a    a     D     D   i   i   a   a    m    m     (     (     D     D   e   e    t    t    i    i     k     k     )     ) Waktu (Menit) Waktu (Menit)

Grafik Perbandingan Waktu Terhadap Lama Diam

Grafik Perbandingan Waktu Terhadap Lama Diam

K Koonnttrrool l -- DDoossiis s II DDoossiis s IIII 0 0 100 100 200 200 300 300 400 400 500 500 600 600 K Koonnttrrooll-- DDoossiissII DDoossiissIIII     L     L   a   a   m   m    a    a     D     D   i   i   a   a    m    m     (     (     D     D   e   e    t    t    i    i     k     k     )     ) Uji Uji

Grafik Perbandingan Uji

(7)

antidepresan berkemampuan untuk menurunkan perasaan tertekan secara psikis yang antidepresan berkemampuan untuk menurunkan perasaan tertekan secara psikis yang dimanifestaskan meningkatnya aktivitas motorik dan perbaikan mood.

dimanifestaskan meningkatnya aktivitas motorik dan perbaikan mood.

Terdapat beberapa percobaan yang bisa dilakukan untuk melihat aktivitas Terdapat beberapa percobaan yang bisa dilakukan untuk melihat aktivitas obat-obat antidepresan, antara lain uji renang, uji waterwheel dan uji rotary road. obat-obat antidepresan, antara lain uji renang, uji waterwheel dan uji rotary road.  Namun,

 Namun, dalam dalam praktikum praktikum ini ini uji uji yang yang dilakukan dilakukan yaitu yaitu uji uji renang renang karena karena pengujianpengujian aktivitas obat antidepresan dengan menggunakan uji renang tidak memerlukan aktivitas obat antidepresan dengan menggunakan uji renang tidak memerlukan alat-alat khusus sehingga mudah untuk dilakukan.

alat khusus sehingga mudah untuk dilakukan.

Untuk metode uji renang, prosedur pertama yang seharusnya dilakukan yaitu Untuk metode uji renang, prosedur pertama yang seharusnya dilakukan yaitu satu hari sebelum percobaan, hewan uji mencit dimasukkan ke dalam tabung silinder satu hari sebelum percobaan, hewan uji mencit dimasukkan ke dalam tabung silinder  berisi

 berisi air air kemudian kemudian dibiarkan dibiarkan untuk untuk berenang berenang selama selama lima lima menit. menit. Tujuannya Tujuannya untukuntuk mengadaptasikan mencit. Namun, prosedur tersebut tidak dilakukan karena mengadaptasikan mencit. Namun, prosedur tersebut tidak dilakukan karena keterbatasan waktu. Pada hari percobaan, mencit uji dikelompokkan menjadi tiga keterbatasan waktu. Pada hari percobaan, mencit uji dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok amitriptilin dosis I (dosis kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok amitriptilin dosis I (dosis rendah) dan kelompok amitriptilin dosis II (dosis tinggi). Kontrol negatif artinya rendah) dan kelompok amitriptilin dosis II (dosis tinggi). Kontrol negatif artinya hewan uji tidak diberikan obat antidepresan, yang kemudian digunakan sebagai hewan uji tidak diberikan obat antidepresan, yang kemudian digunakan sebagai  pembanding dengan hewan

 pembanding dengan hewan uji yang diberikan obat.uji yang diberikan obat.

Pada 0 menit, mencit disuntikkan secara intra peritoneal NaCl untuk kelompok Pada 0 menit, mencit disuntikkan secara intra peritoneal NaCl untuk kelompok kontrol negatif, amitriptilin dosis rendah untuk kelompok amitriptilin dosis I dan kontrol negatif, amitriptilin dosis rendah untuk kelompok amitriptilin dosis I dan amitriptilin dosis tinggi untuk kelompok amitriptilin dosis II. Dipilih rute pemberian amitriptilin dosis tinggi untuk kelompok amitriptilin dosis II. Dipilih rute pemberian melalui

melalui intraperitonialintraperitonial karena rute ini efisien dan memiliki bioavabilitas yang samakarena rute ini efisien dan memiliki bioavabilitas yang sama dengan intravena tetapi lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan intravena, dengan intravena tetapi lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan intravena, khususnya terhadap mencit. Sedangkan dibandingkan dengan cara oral, biovabilitas khususnya terhadap mencit. Sedangkan dibandingkan dengan cara oral, biovabilitas secara intraperitoneal lebih besar. Selanjutnya mencit uji dibiarkan selama 1 jam secara intraperitoneal lebih besar. Selanjutnya mencit uji dibiarkan selama 1 jam untuk menunggu obat memberikan efek. Setelah 1 jam, mencit uji dimasukkan untuk menunggu obat memberikan efek. Setelah 1 jam, mencit uji dimasukkan kedalam tabung silinder berisi air setinggi ± 8 cm dengan suhu 25

kedalam tabung silinder berisi air setinggi ± 8 cm dengan suhu 25oo C kemudianC kemudian mencit dibiarkan berenang. Pada saat tubuh mencit terendam air, secara spontan mencit dibiarkan berenang. Pada saat tubuh mencit terendam air, secara spontan mencit akan menggerakkan kaki dan tangannya untuk berenang dan berusaha keluar mencit akan menggerakkan kaki dan tangannya untuk berenang dan berusaha keluar dari air. Namun saat-saat tertentu mencit akan menghentikkan gerakkan kaki dan dari air. Namun saat-saat tertentu mencit akan menghentikkan gerakkan kaki dan tangannya, menunjukkan sikap yang pasif. Pada saat itulah mencit dianggap tangannya, menunjukkan sikap yang pasif. Pada saat itulah mencit dianggap mengalami depresi. Pengamatan percobaan dilakukan dengan membiarkan mencit mengalami depresi. Pengamatan percobaan dilakukan dengan membiarkan mencit  berenang

 berenang selama selama 15 15 menit. menit. Setiap Setiap 5 5 menit, menit, dihitung dihitung dengan dengan stopwatch, stopwatch, lamanyalamanya waktu mencit uji mengalami depresi, sehingga diperolehlah data lamanya depresi tiap waktu mencit uji mengalami depresi, sehingga diperolehlah data lamanya depresi tiap mencit pada menit ke-5, ke-10 dan ke-15. Data dicatat dalam tabel pengamatan mencit pada menit ke-5, ke-10 dan ke-15. Data dicatat dalam tabel pengamatan kemudian dihitung persentase aktivitas dan persentase inhibisidari setiap kelompok kemudian dihitung persentase aktivitas dan persentase inhibisidari setiap kelompok

(8)

mencit. Pengujian ini dapat dilakukan untuk mengetahui aktivitas obat antidepresan mencit. Pengujian ini dapat dilakukan untuk mengetahui aktivitas obat antidepresan dengan cara mengamati lama waktu mencit terdepresi. Mencit yang diberikan obat dengan cara mengamati lama waktu mencit terdepresi. Mencit yang diberikan obat antidepresan seharusnya akan mengalami depresi yang lebih sebentar dibandingkan antidepresan seharusnya akan mengalami depresi yang lebih sebentar dibandingkan mencit yang tidak diberi obat antidepresi. Selanjutnya data dianalisis berdasarkan mencit yang tidak diberi obat antidepresi. Selanjutnya data dianalisis berdasarkan analisis varians dan dianalisis dengan

analisis varians dan dianalisis dengan Student’s tStudent’s t-test-test untuk mengetahui perbedaanuntuk mengetahui perbedaan yang bermakna antara perlakuan bahan uji dan kontrol. Data disajikan pula dalam yang bermakna antara perlakuan bahan uji dan kontrol. Data disajikan pula dalam  bentuk grafik.

 bentuk grafik.

Dari data pengamatan yang didapatkan, pada kelompok kontrol negatif yang Dari data pengamatan yang didapatkan, pada kelompok kontrol negatif yang diberikan larutan NaCl sebagai pengganti obat uji, mencit dengan bobot 14,2 gram diberikan larutan NaCl sebagai pengganti obat uji, mencit dengan bobot 14,2 gram yang mengalami depresi mengalami peningkatan waktu dalam penurunan pergerakan yang mengalami depresi mengalami peningkatan waktu dalam penurunan pergerakan  pada selang waktu tertentu (t=5’, t=10’, dan t=15’) yaitu sebanyak 35 detik, 250

 pada selang waktu tertentu (t=5’, t=10’, dan t=15’) yaitu sebanyak 35 detik, 250 detik, detik, 282 detik. Hal ini sesuai karena pada kontrol negatif hanya diberikan NaCl yang tidak 282 detik. Hal ini sesuai karena pada kontrol negatif hanya diberikan NaCl yang tidak memberikan pengaruh terhadap pengurangan depresi dari mencit yang diamati. Pada memberikan pengaruh terhadap pengurangan depresi dari mencit yang diamati. Pada mencit yang hanya diberikan NaCl, maka depresi yang terjadi akan semakin parah mencit yang hanya diberikan NaCl, maka depresi yang terjadi akan semakin parah dan mencit lebih banyak diam (pasif) saat dimasukkan ke dalam air. Pada mencit dan mencit lebih banyak diam (pasif) saat dimasukkan ke dalam air. Pada mencit yang diberikan Amitriptilin dosis I (dosis rendah) pengukuran waktu mencit yang diberikan Amitriptilin dosis I (dosis rendah) pengukuran waktu mencit terdepresi juga mengalami kenaikan. Mencit dengan bobot 14,5 gram yang diberi terdepresi juga mengalami kenaikan. Mencit dengan bobot 14,5 gram yang diberi Amitriptilin dosis I ini, memberikan hasil pengamatan yaitu 48 detik; 80 detik; dan Amitriptilin dosis I ini, memberikan hasil pengamatan yaitu 48 detik; 80 detik; dan 159 detik. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa semakin lama mencit 159 detik. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa semakin lama mencit diberenangkan, semakin depresi juga mencit tersebut sehingga waktu depresinya pun diberenangkan, semakin depresi juga mencit tersebut sehingga waktu depresinya pun meningkat. Pada mencit dengan bobot 20 gram yang diberikan Amitriptilin dosis II meningkat. Pada mencit dengan bobot 20 gram yang diberikan Amitriptilin dosis II (dosis tinggi), hasil pengamatan yang didapat yaitu 10 detik; 19 detik; dan 120 detik. (dosis tinggi), hasil pengamatan yang didapat yaitu 10 detik; 19 detik; dan 120 detik. Pada perbandingan kelompok uji, mencit yang diberikan Amitriptilin dosis I lebih Pada perbandingan kelompok uji, mencit yang diberikan Amitriptilin dosis I lebih sering mengalami depresi dibandingkan dengan pemberian Amitriptilin dosis II yang sering mengalami depresi dibandingkan dengan pemberian Amitriptilin dosis II yang dilihat dari lamanya waktu mencit terdepresi. Hal ini menunjukkan bahawa dilihat dari lamanya waktu mencit terdepresi. Hal ini menunjukkan bahawa Amitriptilin dosis II lebih memiliki aktivitas yang kuat dibandingkan Amitriptilin Amitriptilin dosis II lebih memiliki aktivitas yang kuat dibandingkan Amitriptilin dosis I. Uji mencit terhadap obat uji antidepresan, Amitriptilin, didapatkan persentase dosis I. Uji mencit terhadap obat uji antidepresan, Amitriptilin, didapatkan persentase aktivititas Amitriptilin dosis I sebesar 15,92 % dan Amitriptilin dosis II sebesar 15,55 aktivititas Amitriptilin dosis I sebesar 15,92 % dan Amitriptilin dosis II sebesar 15,55 %. Nilai persentase aktivitas yang di bawah 50% tersebut menunjukkan bahwa %. Nilai persentase aktivitas yang di bawah 50% tersebut menunjukkan bahwa Amitriptilin tidak cukup efektif dalam memberikan efek antidepresi karena persentase Amitriptilin tidak cukup efektif dalam memberikan efek antidepresi karena persentase aktivitas yang baik haruslah 50%.

aktivitas yang baik haruslah 50%.

Pada grafik 1 merupakan grafik waktu dia

Pada grafik 1 merupakan grafik waktu diam terhadap waktu pengamatan. Padam terhadap waktu pengamatan. Pada grafik 1 dapat dilihat bahwa pada pemberian NaCl mempunyai waktu diam yang grafik 1 dapat dilihat bahwa pada pemberian NaCl mempunyai waktu diam yang  paling

(9)

cenderung sama dengan lamanya diam dari Amitriptilin dosis I maupun dosis II. Hal cenderung sama dengan lamanya diam dari Amitriptilin dosis I maupun dosis II. Hal ini sedikit menyimpang karena seharusnya lamanya diam dari Amitriptilin berada di ini sedikit menyimpang karena seharusnya lamanya diam dari Amitriptilin berada di  bawah NaCl karena

 bawah NaCl karena amitriptilin memilamitriptilin memiliki efek antiiki efek antidepresan. Dapat depresan. Dapat dilihat pada dilihat pada grafikgrafik 1, Amitriptilin dosis I memiliki waktu diam lebih rendah dibandingkan Amitriptilin 1, Amitriptilin dosis I memiliki waktu diam lebih rendah dibandingkan Amitriptilin dosis II. Padahal seharusnya, amitriptillin dosis II dapat menghambat terjadinya dosis II. Padahal seharusnya, amitriptillin dosis II dapat menghambat terjadinya depresi yang lebih baik karena dosisnya lebih tinggi sehingga waktu depresinya depresi yang lebih baik karena dosisnya lebih tinggi sehingga waktu depresinya  berkurang

 berkurang atau atau waktu waktu diamnya diamnya rendah. rendah. Hal Hal ini ini dapat dapat terjadi terjadi karena karena keslahan keslahan dalamdalam  pemberian volume

 pemberian volume obat terseobat tersebut atau but atau kesalahan perhitungan kesalahan perhitungan volume obat. volume obat. Dapat jugaDapat juga diakibatkan ketidaktelitian praktikan saat memberikan obat tersebut secara diakibatkan ketidaktelitian praktikan saat memberikan obat tersebut secara intraperitoneal sehingga tidak seluruh volume obat yang seharusnya diberikan masuk intraperitoneal sehingga tidak seluruh volume obat yang seharusnya diberikan masuk seluruhnya tetapi ada yang terbuang sehingga volumenya obatnya menjadi tidak tepat. seluruhnya tetapi ada yang terbuang sehingga volumenya obatnya menjadi tidak tepat. Grafik 2 merupakan grafik waktu diam masing-masing kelompok dimana Grafik 2 merupakan grafik waktu diam masing-masing kelompok dimana sumbu X nya adalah kelompok uji sedangkan sumbu Y nya merupakan waktu diam. sumbu X nya adalah kelompok uji sedangkan sumbu Y nya merupakan waktu diam. Pada grafik 2, dapat dilihat bahwa dari ketiga kelompok mencit yang diuji, ketiganya Pada grafik 2, dapat dilihat bahwa dari ketiga kelompok mencit yang diuji, ketiganya menunjukkan terjadinya dep

menunjukkan terjadinya depresi resi yang ditandai dengan yang ditandai dengan adanya waktu diam, waktuadanya waktu diam, waktu diam yang paling lama terjadi pada kelompok 1 yang diberi NaCl, pada pemberian diam yang paling lama terjadi pada kelompok 1 yang diberi NaCl, pada pemberian Amitriptilin dosis I dan Amitriptilin dosis II waktu diam cenderung sama. Hal Ini Amitriptilin dosis I dan Amitriptilin dosis II waktu diam cenderung sama. Hal Ini dikarenakan amitriptillin memiliki efek antidepresan, sehingga menghambat dikarenakan amitriptillin memiliki efek antidepresan, sehingga menghambat terjadinya depresi pada mencit yang ditandai dengan rendahnya waktu diam.

terjadinya depresi pada mencit yang ditandai dengan rendahnya waktu diam.

VIII. Simpulan VIII. Simpulan

Obat antidepresan memiliki aktivitas mengurangi gejala depresi pada hewan Obat antidepresan memiliki aktivitas mengurangi gejala depresi pada hewan  percobaan.

 percobaan. Hal Hal ini ini ditunjukan ditunjukan oleh oleh memcit memcit yang yang diberi diberi obat obat antidepresi antidepresi amitriptilinamitriptilin dosis tinggi memiliki durasi waktu terdepresi lebih sebentar dibandingkan mencit dosis tinggi memiliki durasi waktu terdepresi lebih sebentar dibandingkan mencit yang diberi obat antidepersi dosis rendah dan mencit yang hanya dijadikan kontrol yang diberi obat antidepersi dosis rendah dan mencit yang hanya dijadikan kontrol negatif.

(10)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Dr Andri Sp KJ.2012.Obat Antidepresan dan seluk beluknya. Tersedia di http:// Dr Andri Sp KJ.2012.Obat Antidepresan dan seluk beluknya. Tersedia di http:// health.kompas.com/read/2012/07/02/17544067/Obat.Antidepresan.dan.Seluk.

health.kompas.com/read/2012/07/02/17544067/Obat.Antidepresan.dan.Seluk. (diakses 27 April 2014 pukul 12.31)

(diakses 27 April 2014 pukul 12.31) Mutchle

Mutchler r ,, Ernst. 1991Ernst. 1991

.

.

Dinamika Obat Edisi Kelima. Penerbit ITB. BandungDinamika Obat Edisi Kelima. Penerbit ITB. Bandung Semiun

Semiun,,Drs Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 2. Penerbit Kanisius. YogyakartaDrs Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 2. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Sondan

Sondangg,, 2012. Tersedia di http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Umum/2012. Tersedia di http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Umum/ Depresi-Atasi-Efek-Samping-Antidepresan. Diakses 6 Mei 2012

Depresi-Atasi-Efek-Samping-Antidepresan. Diakses 6 Mei 2012

Staf Pengajar Departemen Farmakologi.2004.Kumpulan Kuliah Farmakolog

Staf Pengajar Departemen Farmakologi.2004.Kumpulan Kuliah Farmakologii,, Edisi 2.Edisi 2. Penerbit EGC. Jakarta

Gambar

Grafik Perbandingan Waktu Terhadap Lama DiamGrafik Perbandingan Waktu Terhadap Lama Diam

Referensi

Dokumen terkait

ada percobaan kali ini digunakan hewan coba berupa mencit dan obat-obat dengan efek  analgesik yang digunakan adalah larutan asetosal dan larutan a@l.

Setelah 1 minggu masing-masing kelompok diberi perlakuan sebagai berikut: kelompok kontrol 1 atau K1 (hanya diberikan ekstrak daun sirih merah dosis

Adapun hal yang ditekankan dalam praktikum ini adalah mahasiswa mampu menghitung dosis konversi, memegang mencit dan tikus secara benar, memberikan obat kepada mencit dan

Setelah diamati mencit kelompok 3 rata-rata membuat diameter salivasi paling besar yang berarti air liur yang dikeluarkan lebih banyak, dan warna biru yang dihasilkan pada

kelompok terdiri dari 3 ekor. Dimana setiap kelompok dipisahkan dalam kandang yang berbeda,, kemudian mencit dipelihara dan diamati selama 5 hari dengan pemberian makan dan

Mahasiswa mampu memberikan obat dengan berbagai rute pemberian dengan berbagai dosis yang berbeda pada mencit atau tikus2. Mahasiswa mapu menerangkan perbedaan

Langkah berikutnya yaitu pemberian Asam Asetat sebagai indikator nyeri pada ketiga hewan uji sebanyak 0,05 ml dengan cara subkutan, kemudian dihitung selama 5 menit berapa kali mencit

Pada dosis 500 mg/60 kgBB memberikan kadar gula darah yang melebihi dari kontrol negatif, hal ini disebabkan oleh pada saat pemberian obat secara peroral, obat yang diberikan tidak