MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 SAMPAI 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU REMI PADA ANAK KELOMPOK
A TK SI KUNCUNG DAMBALO KECAMATAN KWANDANG KABUPATEN GORONTALO UTARA
Anisa Anuz
Samsiah, Nunung Surjana Jamin
Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Gorontalo
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah Kemampuan mengenal angka Satu sampai Sepuluh dapat di tingkatkan melalui kartu remi pada anak kelompok A di TK Si kuncung Dambalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka Satu sampai Sepuluh melalui kartu remi di kelompok A di TK Si kuncung Dambalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus Dengan jumlah anak sebanyak dua puluh orang anak didik Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan mengenal angka Satu sampai Sepuluh pada anak kelompok A di TK Si Kuncung Dambalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara dengan menggunakan kartu remi Hal ini dapat dibuktikan dari hasil observasi awal hanya lima anak atau dua lima persen yang mampu mengenal angka Satu sampai Sepuluh mampu menyebutkan angka secara berurut dari satu sampai sepuluh mampu mengurutkan jumlah angka atau benda yang digunakan dan untuk mengetahui jumlah angka yang dihitung setelah diadakan tindakan siklus Satu meningkat menjadi delapan anak atau empat puluh persen yang mampu melakukannya Dilanjutkan ke siklus Dua meningkat menjadi lima belas anak anak atau tujuh lima persen anak yang mampu mengenal angka satu sampai sepuluh Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa dengan menggunakan kartu remi dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka satu sampai sepuluh pada anak kelompok A di TK Si kuncung Dambalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo
Kata kunci Kemampuan mengenal angka satu sampai sepuluh Kartu Remi
PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini dapat diperoleh melalui jalur pendidikan informal secara formal yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) yang memberikan pelayanan pendidikan bagi anak usia dini. Di TK, anak akan dididik dan dilatih berbagai bidang pengembangan pembiasaan yang meliputi moral, nilai-nilai
berbagai bidang pengembangan kegiatan pembelajaran yang meliputi bahasa,
kemampuan logika, fisik motorik dan seni. Depdiknas (2007:18). Tujuan program kegiatan belajar anak TK adalah untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Salah satu bidang pengembangan
kegiatan pembelajaran di TK yaitu bidang pengembangan ilmu matematika. Pengembangan ilmu matematika dapat diperoleh melalui kegiatan berhitung, membilang, mengelompokkan, mengenal bentuk, membedakan sesuatu dan lain-lain. Pembelajaran membilang pada anak TK tidak terlepas dari angka-angka. Depdiknas (2007:9). Pada anak usia dini minat anak terhadap angka umumnya sangat besar. Di sekitar lingkungan kehidupan anak, berbagai bentuk angka yang
sering ditemui misalnya: pada jam dinding, mata uang, ukuran, umur, kalender, irisan kue, jumlah buah-buahan, kepingan geometri, kartu angka, lambang bilangan, permainan kubus, pohon berhitung, bahkan angka pada kue ulang tahun. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa angka telah menjadi bagian dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga perlu di perhatikan pemahaman- pemahaman
intelektual akan kuantitas secara simbolis tentang angka pada anak. Depdiknas (2007:10-11).
Depdiknas (2007:12) mengemukakan bahwa ciri-ciri yang menandai bahwa anak sudah mulai menyenangi pembelajaran membilang angka antara lain: a) Secara spontan telah menunjukan ketertarikan pada aktivitas pembelajaran
angka-angka; b) Anak mulai menyebut urutan angka tanpa pemahaman; c) Anak mulai menghitung benda-benda yang ada di sekitarnya secara spontan; d) Anak mulai membanding-bandingkan benda-benda dan peristiwa yang ada di sekitarnya; e) Anak mulai menjumlah-jumlahkan atau mengurangi angka dan benda-benda yang ada di sekitarnya tanpa disengaja. Kemampuan anak mengenal angka 1 sampai 10 adalah salah satu kemampuan dasar yang penting bagi anak
yang dibutuhkan anak untuk mempersiapkan diri menuju ke jenjang pendidikan
berikutnya yaitu Sekolah Dasar (SD). Sukayati, (2004 : 8-9).
Di TK Sikuncung Dambalo, pada kegiatan pembelajaran untuk mengenalkan angka 1 sampai 10 pada anak kelompok A, masih sangat terlalu sulit untuk di pahami oleh anak apalagi jika guru memberikan pemberian tugas pada anak masih banyak yang belum mampu untuk menyelesaikannya sendiri, selama
ini di TK Sikuncung Dambalo guru membelajarkan anak tentang kemampuan mengenal angka 1-10 namun anak-anak sulit memahami dan mengikutinya disebabkan media pembelajaran yang tidak terlalu menarik anak. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, kurangnya kemampuan mengenal angka 1 sampai 10 yang dimiliki anak nampak dari hal-hal sebagai berikut : (1) anak yang kurang mampu menyebutkan angka secara berurut dari 1 sampai 10; (2) anak
yang kurang mampu mengurutkan jumlah angka/benda yang digunakan; (3) anak yang kurang mampu mengetahui jumlah angka yang di hitungnya. Melihat kenyataan ini peneliti bermaksud melakukan tindakan perbaikan dengan menggunakan permainan kartu remi, peneliti menggunakan permainan kartu remi karena dalam permainan kartu remi anak dapat mengetahui berhitung dengan
melihat langsung gambar yang ada di kartu remi tersebut sehingga lebih menarik perhatian anak karena di kartu remi banyak berbagai macam gambar.
Berdasarkan hasil observasi awal di TK Si Kuncung Dambalo terdapat 20 orang anak yang diadakan penelitian terdiri dari 10 orang (50%) yang sudah mampu, dan 6 orang (30%) anak yang lain kurang memiliki kemampuan dalam
menyebutkan angka secara berurut dari 1 sampai 10, dan 4 orang (20%), anak yang belum mampu atau memiliki kemampuan untuk mengurutkan atau menyesuaikan jumlah angka dengan menggunakan benda, serta dalam kemampuan anak untuk mengetahui jumlah angka yang di hitung. Permainan kartu remi dalam pembelajaran matematika di sekolah khususnya di Taman kanak-kanak bukan untuk melarang melainkan suatu cara atau tehnik untuk
dengan menggunakan kartu remi karena di kartu remi tersebut memiliki berbagai
macam bentuk gambar yang dapat menarik perhatian anak. Sukayati, (2004 : 10-11). Mengenal secara urut angka 1 sampai 10 bagi anak adalah hal yang sangat mudah dihafalkan, namun satu hal yang tidak seimbang adalah anak mengalami kesulitan untuk menyebut jumlah benda secara sepontan misalnya: gambar dengan jumlah 5 gambar, maka yang diucapkan adalah selalu menyebutkan urutan jumlah
gambar 1, 2, 3, 4, 5 baru menjawab 5. Anak mengalami kebiasaan menyebut urutan bilangan berulang-ulang bukan membiasakan menyebut langsung jumlah bilangan yang sebenarnya sudah dikuasai secara kemampuan dasar berhitung anak mampu dengan kecepatan spontan yang sudah terprogram dalam pikiran anak. Rendahnya kemampuan mengenal angka pada anak diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor dari luar diri anak yang dapat mempengaruhi
rendahnya kemampuan mengenal anak misalnya pembelajaran yang kurang atraktif (menyenangkan), pembelajaran yang monoton dan media pembelajaran yang kurang menarik sehingga membuat anak bosan dan kurang bersemangat sehingga kemampuan mengenal angka pada anak masih rendah. Sukayati, (2004 : 12). Hal di atas juga dialami oleh anak Kelompok A di TK Sikuncung Dambalo
dimana jelas terdapat perbedaan konsep mengurutkan bilangan dengan mengenal, sehingga yang terjadi misalnya anak selalu mengalami pengulangan menyebut urutan jumlah bilangan 1, 2, 3, 4, 5, daripada menyebut keseluruhan jumlah ada satu, dua, tiga, empat, lima. Oleh karena itu hal ini menjadi bahan pemikiran peneliti, sebagai guru yang bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Kemampuan Mengenal Angka 1 sampai 10 1. Pengertian Kemampuan
Hamalik (2004:21), mengemukakan bahwa kemampuan belajar adalah “suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”.
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian-pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan-kebiasaan, keterampilan, kesanggupan menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional, dan pertumbuhan jasmani.
Perumusan perbuatan belajar yang terakhir ini tidak lagi memindahkan antara perubahan-perubahan jasmaniah dan perubahan-peruabahan rohaniah.
Sesungguhnya kedua aspek ini saling melengkapi dan bertalian satu sama lain, keduanya merupakan aspek-aspek yang bersifat komplementer. Manusia dalam perbuatannya selalu menurut kegiatan rohani dan jasmani. Membaca buku misalnya adalah panduan antar kegiatan jasmaniah yang berupa gerakan-gerakan mata, gerakan tangan, sikap badaniah dengan kegiatan-kegiatan rohani berupa
mengolah pengertian-pengertian yang ada dalam bacaan, membandingkan mengingat kembali, memikirkan persoalan dan sebagainya. Setiap perbuatan belajar senantiasa memiliki aspek jasmaniah yang disebut struktur dan aspek jasmaniah yang disebut fungsi. Menurut Semiawan (2002: 25) kemampuan adalah hasil perubahan tingkah laku seorang anak setelah memperoleh pelajaran.
Kemampuan biasanya digambarkan dengan nilai angka atau huruf.
Berdasarkan definisi tersebut peniliti dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan adalah capaian anak dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat diukur dari kemampuan anak itu sendiri. Kemampuan lebih dititik beratkan pada kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan serta menyatakan kembali sesuatu pengetahuan ke dalam
2. Pengertian Mengenal Angka 1 Sampai 10
Menurut Harahap (dalam Hariwijaya, 2009:29) angka merupakan interpretasi manusia dalam menyatakan himpunan. Angka adalah suatu ide yang sifatnya abstrak atau lambang namun memberikan keterangan mengetahui banyaknya anggota himpunan (dalam Hariwijaya, 2009: 32). Angka adalah satuan-satuan dalam system matematis yang abstrak dan dapat diunitkan,
ditambah atau dikalikan (dalam Tajudin, 2008: 35). Angka-angka ini mewakili suatu jumlah yang diwujudkan dalam lambang angka.
Menurut Copley (dalam Karim dkk, 2007 : 17), angka adalah lambang atau symbol yang merupakan suatu objek yang terdiri dari bilangan-bilangan. Sebagai contoh angka 10, dapat ditulis dengan 2 buah angka (double digits) yaitu angka 1 dan angka 0. Dalam pengenalan konsep angka ini tidak terlepas konsep
tentang angka-angka. Pengenalan konsep angka melibatkan pemikiran tentang beberapa jumlah suatu benda atau beberapa banyak benda. Pengenalan konsep angka ini pada akhirnya akan memberikan bekal awal kepada anak untuk mempelajari berhitung dan operasi penjumlahan.
3. Tujuan dan Manfaat Kemampuan Mengenal Angka 1 Sampai 10
Kemampuan mengenal angka 1 sampai 10 sangat baik bila diberikan kepada anak sedini mungkin. Tujuan kemampuan mengenal angka 1 sampai 10 tidak lain agar anak sejak dini dapat berpikir logis dan sistematis melalui pengamatan terhadap benda-benda konkrit, gambar-gambar ataupun angka-angka yang terdapat di sekitar anak. Asep Jihad (2008:153) berpendapat bahwa tujuan
1. Tujuan umum
Secara umum bertujuan untuk mengetahui dasar-dasar pembelajaran membilang sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya yang lebih kompleks.
2. Tujuan khusus
Sementara tujuan secara khusus antara lain sebagai berikut: 1) Dapat
berpikir logis dan sistematis sejak dini, melalui pengamatan terhadap benda-benda kongkrit, gambar-gambar atau angka-angka yang terdapat di sekitar anak; 2) Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang dalam kesehariannya memerlukan keterampilan berhitung; 3) Memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang tinggi; 4) Memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat memperkirakan kemungkinan urutan sesuatu
peristiwa yang terjadi di sekitarnya; 5) Memiliki kreatifitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan. Beberapa teori yang mendasari perlunya kemampuan membilang pada anak, menurut Depdiknas (2007:8-11) adalah sebagai berikut: (1) Tingkat perkembangan mental anak, (2) Masa peka anak, (3) Perkembangan awal menentukan perkembangan selanjutnya.
Berdasarkan tujuan dan manfaat meningkatkan kemampuan membilang pada anak TK, dapat dikatakan bahwa terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam upaya meningkatkan kemampuan berhitung yang dimiliki anak. Pengenalan dini perlu dilakukan untuk menjaga terjadinya masalah kesulitan belajar karena belum menguasai konsep berhitung tersebut.
Urutan-urutan proses belajar tersebut sangat penting untuk dilakukan karena anak memerlukan berbagai pengalaman yang nyata dengan benda yang nyata pula sebelum berlanjut ke visual maupun abstrak. Berikan dorongan dengan berbagai aktifitas pelatihan, waktu untuk bereksplorasi, material untuk di manipulatif, penghargaan dan penguatan. Mengingat pada anak usia prasekolah, matematika hanya pengalaman dan bukan penguasaan.
4. Tahapan Kemampuan mengenal Angka 1 Sampai 10 Pada Anak TK
termasuk konsep mengenal angka melalui tiga tahap, yaitu tahap enactive tahap
belajar dengan memanipulasi benda atau obyek konkret, tahap econic yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar, dan tahap symbolic yaitu tahap belajar matematika melalui manipulasi lambing dan symbol.
5. Indikator kemampuan Mengenal Angka 1 Sampai 10
Menurut Payne, et al (dalam Copley, 2005:56) Terdapat
kemampuan-kemampuan yang dikemukakan dalam bilangan dan operasi bilangan diantaranya adalah:
a. Counting
Counting atau berhitung merupakan kemampuan untuk menyebutkan angka secara urut dari satu, dua, tiga, dan seterusnya sampai anak mengingatnya.
b. One to one correspondence
One to one correspondence atau hubungan satu kesatuan merupakan kemampuan yang dimiliki anak mengururtkan, menyesuaikan jumlah angka dengan benda. Misalnya jika jumlah angka dengan benda. Misalnya jika jumlah angka yang ada 10
c. Quantity
Quantity atau kuantitas merupakan kemampuan yang dimiliki anak untuk mengetahui jumlah benda yang ada dihadapannya dengan cara menghitung secara urut benda tersebut.
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi kemampuan mengenal Angka 1 Sampai
10 pada Anak TK
Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan anak dalam belajar matematika term,asuk dalam kemampuan dalam membilang angka 1 samapi 10, sebagaimana dikemukakan Chomsky, Piaget, Lenneberg dan Slobin (Chaer, 2009:44) berikut ini:
1) Faktor Alamiah
sifatnya alamiah. Karena sifatnya alamiah, maka kendatipun anak tidak
dirangsang untuk belajar, anak tersebut akan mampu menerima apa yang terjadi di sekitarnya.
2) Faktor Perkembangan Kognitif
Perkembangan membilang angka 1 sampai 10 pada seorang anak seiring dengan perkembangan kognitifnya. Keduanya memiliki hubungan yang
komplementer. Pemerolehan kemampuannya membilang angka 1 sampai 10 dalam prosesnya dibantu oleh perkembangan kognitif
3) Faktor Latar Belakang Sosial
Latar belakang sosial mencakup struktur keluarga, afiliasi kelompok sosial, dan lingkungan budaya memungkinkan terjadinya perbedaan serius dalam belajar. Hal lain yang turut berpengaruh adalah status social
4) Faktor Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan
pembelajaran dalam membilang angka 1 sampai 10 pada anak TK, motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu..
5) Faktor Kemampuan Guru
Guru dapat diartikan orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan sasaran anak didik, dengan memberikan bimbingan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani maupun rohaninya, agar mencapai tingkat perkembangan yang optimal.
6) Faktor Sarana Prasarana
Pengadaan sarana dan alat belajar merupakan langkah guru atau pihak sekolah mewujudkan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat. Sebaik apapun
perencanaan tersebut dibuat sebagai sumber belajar, jika guru tidak mewujudkan dalam bentuk pengadaan, tidak akan mencapai hasil yang optimal.
1. Pengertian Kartu Remi dalam Mengenal Angka 1 Sampai 10
Kartu remi dalam pembelajaran matematika di sekolah khususnya di Taman kanak-kanak bukan untuk melarang melainkan suatu cara atau tehnik
pembelajaran tertentu. Perlu juga bahwa dengan kartu remi pada anak TK itu
hanya untuk menarik minat anak untuk lebih mengenal angka 1 sampai 10 dengan menggunakan kartu remi karena di kartu remi tersebut memiliki berbagai macam bentuk gambar yang dapat menarik perhatian anak, sedangkan secara umum kartu remi cocok untuk membantu mempelajari fakta dan keterampilan, dan sesungguhnya kartu remi digunakan untuk pengenalan konsep dan pemahaman
konsep Sukayati, (2004:14).
Menurut Arritia (2011 : 31), kartu remi merupakan suatu media yang berbentuk gambar yang diperlihatkan kepada anak. Dengan kartu remi anak dapat mengetahui atau mengenal suatu bilangan serta dapat membilang bahkan menulis suatu bilangan berdasarkan gambar yang ditampilkan. Selain itu dengan menggunakan kartu remi ada keasyikkan tersendiri dalam belajar sehingga anak
akan tertarik dan mudah untuk menerima, mengerti, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru.
Dengan mencermati beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa permainan kartu remi adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dengan menggunakan kartu remi yang berbentuk persegi panjang untuk berlatih dan
memperkuat kemampuan mengenal dan membilang bilangan khususnya angka 1 sampai 10 pada anak TK.
2. Tujuan kartu Remi
Untuk amengetahui implementasi pembelajaran dalam membilang bilangan 1 sampai 10 dengan menggunakan media pembelajaran kartu remi, juga
untuk mengetahui respon anak terhadap pembelajaran dalam membilang bilangan dengan menggunakan media pembelajaran kartu remi dan untuk mengingat sekaligus menghafal bilangan 1 samapi 10 ( Arritia, 2011:33)
3. Aturan kartu remi
Permainan ini menggunakan seperangkat kartu remi yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan oleh guru tentunya dengan
4. Pembelajaran Materi Mengenal Angka Dengan Menggunakan Kartu Remi
Semiawan (2003:216) bahwa permainan matematika adalah suatu kegiatan yang menggembirakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajran matematika.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 2
siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Penelitian dilaksanakan, melibatkan variable-variabel diantaranya: Variabel input menyangkut salah satu teknik pengubahan kemampuan mengenal angka dari 1 samapi 10 yang dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada anak untuk mengenal setiap angka yang bergambar dikartu remi. Variable proses adalah meliputi setiap pelaksanaan tindakan kelas yang teklah disusun dengan baik dalam hal ini diutamakan melalai
kartu remi. Variable output adalah mengacu pada tujuan pembelajaran yakni meningkatkan kemampuan mengenal angka 1 sampai 10 pada anak kelompok A di TK Sikuncung Desa Dambalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan siklus I dan siklus II, maka peningkatan kemampuan mengenal angka 1 sampai 10 pada anak kelompok A TK Si Kuncung Dambalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara dengan menggunakan kartu remi sudah berhasil sesuai dengan harapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peneliti mampu mengefektifkan kartu remi dengan kegiatan-kegiatan yang dapat membuat kemampuan dalam mengenal angka 1 sampai 10
menjadi lebih baik dalam dalam hal menyebutkan angka secara berurut dari 1 sampai 10, mengurutkan jumlah angka/benda yang digunakan serta untuk mengetahui jumlah angka yang dihitung. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh gambaran bahwa telah terjadi peningkatan kemampuan mengenal angka 1 sampai 10 pada anak kelompok A di TK Si Kuncung Dambalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara dengan
penilaian sebelum menggunakan kartu remi, kemudian setelah dilakukan tindakan
terjadi peningkatan pada akhir siklus I, demikian seterusnya, dilakukan lagi tindakan pada siklus II sehingga pada akhir siklus tersebut menunjukkan peningkatan yang sangat berarti. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I dan siklus II telah dapat diatasi. Secara keseluruhan, proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Peningkatan kemampuan mengenal angka 1 sampai 10
pada anak Kelompok A di TK Si Kuncung Dambalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara dapat dilihat dari observasi awal hanya 5 anak atau 25% yang mampu dalam hal menyebutkan angka secara berurut 1 sampai 10, mengurutkan jumlah angka/benda yang digunakan, kemampuan anak untuk mengetahui jumlah angka yang dihitung setelah diadakan tindakan siklus I meningkat menjadi 8 anak atau 40% yang memiliki kemampuan mengenal angka
1 sampai 10 yang baik, dilanjutkan ke siklus II meningkat lagi menjadi 15 anak atau 75% yang memiliki kemampuan mengenal angka 1 sampai 10 yang baik dalam hal kemampuan mengenal angka 1 sampai 10.
Sehubungan dengan hasil pembahasan maka di simpulkan bahwa dengan menggunakan kartu remi dapat digunakan untuk kemampuan mengenal angka 1
sampai 10 pada anak kelompok A di TK Si Kuncung Dambalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Jadi hipotesis yang menyatakan “Jika guru menggunakan kartu remi, maka kemampuan mengenal angka 1 sampai 10 pada anak kelompok A di TK Si Kuncung Dambalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, dapat ditingkatkan “di terima“.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Simpulan hasil penelitian ini secara singkat yakni terdapat peningkatan kemampuan mengenal angka 1 sampai 10 pada anak kelompok A di TK Si Kuncung Dambalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara dengan menggunakan kartu remi. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil observasi awal hanya
diadakan tindakan siklus I meningkat menjadi 8 anak atau 40% yang mampu
melakukannya. Dilanjutkan ke siklus II meningkat menjadi 15 anak atau 75% anak yang mampu mengenal angka 1 sampai 10.
B. Saran
1) Upaya untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka 1 sampai 10 pada anak kelomp[ok A, harus sesuai dengan kurikulum yang ada di
TK
2) Diharapkan seorang guru harus mengetahui penyebab mengapa anak belum mampu mengenal angka 1 sampai 10
3) Meningkatkan kemampuan mengenai angka 1 sampai 10 pada anak kelompok A sebaiknya dilakukan secara menyenangkan agar akan lebih menarik bila diajarkan pada anak.
DAFTAR PUSTAKA
Arrita. 2011. Media Manipulatif. Jakarta PT. Prehil Indo
Asep Jihad. 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta: Multi Pressindo
Chaer. 2009. Konsep Dasar Belajar Matematika. http://repository.usu.ac.id/ bitstream/123456789/29458/4/Chapter/20II.pdf. Diakses: 30 Maret 2013
Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat pembinaan Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar
Hariwijaya. 2009. Meningkatkan Kecerdasan Matematika. Yogyakarta : Tugu Publiser.
Hamalik, Oemar. 2004. Kemampuan Belajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Karim, Muchtar A. dkk. 2007. Pendidikan Matematika untuk Anak Usia Dini. Jakarta : Depdikbud.
Semiawan, Conny. 2002. Belajar dan Pembelajaran dalam Taraf Usia Anak Dini. Jakarta : PT. Prehallindo.
………2003. Belajar dan Pembelajaran dalam Taraf Usia Dini. Jakarta : PT. Prehallindo
Sukayati. 2004. Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta : Rajawali Press.