• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inquiry dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester I T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inquiry dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester I T"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan lingkungannya berdasarkan pengalaman masalalu yang bisa dimaknai untuk masa kini, dan antisipasi masa yang akan datang. Menurut Sapriya (2011:10) pengetahuan IPS hendaknya mencakup fakta, konsep dan generalisasi. Peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial merupakan beberapa hal yang menjadi kajian IPS. Kajian ini berawal dari bentuk yang paling konkrit, yaitu dari peristiwa menuju ketingkatan yang abstrak, yaitu konsep dan generalisasi.

Melalui mata pelajaran IPS di sekolah dasar diharapkan peserta didik

mempunyai pengetahuan untuk menambah wawasan tentang perkembangan

masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia di masa lampau dan masa kini. Susanto (2013:146) menyebutkan, tujuan pendidikan IPS ada empat, yaitu: knowledge, skill, attitude,dan value. Knowledge, berhubungan dengan pengenalan

diri sendiri dan lingkungannya yang mencakup geografi, sejarah, politik, ekonomi, dan sosiologi psikologi. Tujuan yang kedua yaitu skill, mencakup keterampilan berpikir. Ketiga yaitu attitude, yang terdiri atas tingkah laku berpikir dan sosial. Tujuan yang keempat yaitu value yang terdapat di dalam masyarakat. Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS yang mencakup knowledge, skill, attitude,dan value perlu adanya pendekatan dan model pembelajaran yang inovatif.

(2)

satunya adalah Pendekatan pembelajaran Inquiry merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan dengan begitu siswa dapat lebih meningkatkan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar dengan pendekatan pembelajaran dapat di padu dengan berbagai model pembelajaran agar pembelajaran lebih bervariasi.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prossedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi merencanakan aktivitas belajar mengajar (Ngalimun, 2014:8). Begitu pula dalam model pembelajaran terdapat macam-macamnya salah satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran Numbered Head Together merupakan sebuah model pembelajaran yang mengutamakan adanya aktivitas para siswa dalam mencari dan mengolah serta melaporkan informasi yang diperoleh dari berbagai macam sumber yang pada akhirnya siswa mempersentasikannya didepan kelas.

Model pembelajaran Numbered Head Together pada dasarnya dibuat agar siswa dapat bekerja salin bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Penerapan-penerapan pembelajaran dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas setiap kelompok ada yang sama ada yang berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi (Slameto, 2015:438). Model pembelajaran NHT penerapannya membuat siswa lebih aktif dalam belajar sehingga dapat diharapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pendekatan pembelajaran Inquiry yang akan dipadukan dengan model NHT sangatlah cocok untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) karena dalam Inquiry dan model NHT ini akan membuat siswa lebih aktif dalam belajar.

(3)

dan model pembelajaran yang tepat sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Pemilihan metode dan model pembelajaran tentu harus dipertimbangkan sebelum digunakan, misalnya dengan memperhatikan beberapa aspek seperti materi yang akan disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu serta hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

Berdasarkan observasi dikelas IV SDN Sukorejo, peneliti melihat bahwa pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS kurang. Hal ini dikarenakan siswa didalam kelas merasa jenuh dalam menerima pelajaran ditandai dengan banyaknya siswa yang terlihat bosan karena hanya terfokus mendengarkan ceramah dari guru. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Berikut ini hasil rata-rata ulangan siswa disajikan dalam tabel 1.1 sebagai berikut.

Tabel 1.1 Daftar Skor Rata-rata

Mata Pelajaran Rata-rata

IPS 75

Matematika 81

Bahasa Indonesia 82

IPA 83

PKn 82

Sumber : Daftar Nilai Kelas IV

Berdasarkan tabel diatas nilai rata-rata yang tergolong rendah adalah mata pelajaran IPS. Berdasarkan wawancara dengan guru selama ini pembelajaran cenderung teacher centered karena hanya menggunakan metode ceramah saja, sedangkan pembelajaran ideal yang diharapkan adalah student center.

(4)

membuat siswa kurang tertarik dengan kegiatan pembelajaran.

Pelaksanaan proses pembelajaran masih banyak yang dilaksanakan secara

konvensional. Pembelajaran lebih banyak dilaksanakan dengan ceramah, tanya

jawab, dan penugasan. Proses pembelajaran yang demikian, menyebabkan

pembelajaran lebih didominasi oleh guru, sedangkan peserta didik cenderung

pasif. Pembelajaran yang didominasi guru mengakibatkan kurangnya keterlibatan

peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga potensi-potensi yang dimiliki

oleh peserta didik tidak dapat berkembang secara optimal.

Untuk mengatasi masalah dan meningkatkan hasil belajar siswa peneliti mengambil salah satu model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dan pendekatan Inquiry yang diharapkan dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data untuk memecahkan masalah serta pembelajaran menjadi menyenangkan.

Pada mata pelajaran IPS salah satu model pembelajaran yang dinilai cocok adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dan pendekatan Inquiry. Model ini dinilai cocok dengan pembelajaran tersebut karena Model Numbered Head Together siswa dikelompokkan dan mendapatkan nomor untuk berdiskusi sesuai tugasnya masing-masing. Dengan model kooperatif tipe Numbered Head Together siswa diberikan kesempatan untuk mengalami sendiri

atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang objek yang telah diamati tersebut. Sedangkan pendekatan Inquiry ini mengandung unsur penemuan dalam proses pembelajarannya, mengetahui bagaimana menemukan sesuatu dan bagaimana mengetahui cara untuk memecahkan masalah. Menginkuiri tentang sesuatu yang berarti mencari informasi, memiliki rasa ingin tahu, menanyakan pertanyaan, menyelidiki dan mengetahui ketrampilan yang akan membentunya memecahkan masalah. Selain itu model kooperatif tipe Numbered Head Together dan Pendekatan Inquiry sesuai dengan karakteristik siswa SD yaitu suka berkelompok.

(5)

Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inquiry dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Sukorejo Kecamatan

Suruh Kabupaten Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018”. 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN Sukorejo Suruh Semarang pada awal semester I tahun pelajaran 2017/2018 nampak bahwa, dalam pembelajaran IPS guru hanya menggunakan ceramah, sehingga pembelajaran cenderung teacher centered (berpusat pada guru), hal ini nampak siswa terlihat bosan/ jenuh

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat didefinisikan masalah-masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran IPS dikelas IV SDN Sukorejo sebagai berikut :

1. Penggunaan metode ceramah yang dominan tanpa ada variasi dengan metode/model lain sehingga pembelajaran cenderung membosankan. 2. Pembelajaran belum sepenuhnya berpusat pada siswa (teacher centered). 3. Hasil belajar IPS masih tergolong rendah.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut “apakah dengan menggunakan pendekatan Inquiry dengan model Numbered Head Togetrher dapat meningkatkan hasil

belajar IPS pada siswa kelas IV semester 1 SDN Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018?”

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah apakah peningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan pendekatan Inquiry dengan model Numbered Head Togetrher pada siswa kelas IV semester 1 SDN Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

(6)

Head Together dan hasil belajar IPS.

1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Siswa

a. Hasil belajar siswa meningkat khususnya mata pelajaran IPS sehingga dapat mengubah perolehan prestasi belajar yang lebih baik.

b. Siswa terlibat dalam pembelajaran IPS.

c. Siswa terbiasa belajar menggunakanpendekatan Inquiry dengan model pembelajaran Numbered Head Together

2. Bagi Guru

a. Guru trampil melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry dengan model pembelajaran Numbered Head Together

b. Guru trampil melakukan pengukuran belajar IPS. 3. Bagi Sekolah

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Skor Rata-rata

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP NIAT BELI SEPATU NIKE DI SURABAYA.. Disusun

Dengan demikian pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan penerapan alat peraga telah meningkatkan hasil belajar matematika materi kubus dan balok pada siswa

Jadi, berdasarkan teori ini, kurikulum PERMATA menekankan bahawa perkembangan kognitif kanak-kanak pada peringkat ini bukan pada penguasaan mereka terhadap

Ensiklopedi adalah suatu sebuah referensi yang berisikan artikel-artikel dari berbagai macam sumber seperti : ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga, tokoh-tokoh dunia,

Analisis data yang digunakan adalah hubungan antara panjang usus dan panjang total tubuh ikan, serta jenis makanan yang ada dalam usus ikan untuk

Disamping itu juga dibutuhkan kerjasama antara guru, orang tua, masyarakat sekolah, dan siswa agar saling membantu dalam proses pembelajaran, agar setiap individu dapat diterima

Pada kondisi yang tidak menentu, saya berani menjalankan usaha ini secara terus

DAFTAR NMA MAHASISWA DAN TEMPAT PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN III PROGRAM DIPLOMA III REGULER SEMESTER VI JURUSAN KEBIDANAN.. POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN TAHUN AKADEMIK 2015/2016