• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Informasi dan Manajemen Internasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Informasi dan Manajemen Internasional"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Informasi dan Manajemen Internasional

Manajemen Informasi dan Ruang Lingkupnya

Informasi dan Kegiatan Perusahaan

Kegiatan perusahaan pada umumnya dipimpin oleh seorang direktur atau pimpinan perusahaan yang bertugas untuk merencenakan dan mengambil keputusan yang bersifat strategis mengenai kegiatan perusahaan dalam jangka panjang. Dia harus memperhitungkan segala aspek-aspek internal dan eksternal perusahaan dalam mengelola sebuah perusahaan. Perhitungan tersebut mulai

dari segala sumber daya internal yang dimilikinya, seperti modal perusahaan, sumber daya manusia yang menyangkut tenaga kerja perusahaan mulai dari level yang paling tinggi hingga paling rendah, sumber daya perusahaan yang sifatnya tidak bergerak seperti bangunan, tanah, mesin-mesin yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi barang, bahan-bahan mentah atau bahan baku yang akan diproduksi bagaimana pengangkutannya, bagaimana pergudangannya, kemudian juga perhitungan dan penyaluran gaji tenaga kerja bulanan, pembayaran listrik, air, telepon, hingga biaya penanganan limbah perusahaan sekiranya perusahaan tersebut menghasilkan limbah yang menimbulkan polusi pada lingkungan. Faktor eksternal perusahaan, seperti inflasi yang terus berubah, suku bunga yang tidak menentu, perilaku konsumen yang berubah-ubah, hingga factor perusahaan pesaing juga menjasi aspek-aspek yang harus dipikirkan oleh seorang pimpinan perusahaan. Semua aspek-aspek tersebut perlu untuk senantiasa diikuti perkembangannya dari waktu ke waktu.

Konsep Dasar Manajemen Informasi

Perbedaan Data dan Informasi

Aspek-aspek internal dan eksternal perusahaan dapat terbagi menjadi dua, yaitu data dan informasi. Data adalah fakta atau gambaran mentah/kasar yang memiliki kaitan atau relasi terhadap sebuah organisasi. Informasi adalah data yang telah diproses untuk kegunaan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi, misalnya saja dalam organisasi bisnis.

Perbedaan antara data dan informasi disebabkan karena:

(2)

setiap bulannya di suatu kawasan tertentu bisa jadi merupakan ifnormasi yang dapat dipandang sebagai peluang bisnis bagi perusahaan warung telepon yang biasanya menyediakan tarif yang lebih murah bagi penggunaan interlokal dibandingkan jika pelanggan harus menelepon dari rumah.

2. Data bisa digunakan untuk siapa saja (karena sifatnya yang umum), sedangkan informasi cenderung data spesifik yang telah diproses untuk kepentingan perusahaan atau organisasi saja. Seperti contoh di atas, daftar nama-nama pelanggan saja barangkali bermanfaat untuk perusahaan wartel, tetapi bagi mereka yang sedang mencari nama bagi anaknya yang baru lahir, barangkali bisa sedikit memberikan inspirasi dalam menentukan nama bagi anaknya. Dapat dikatakan, data bagi sebuah perusahaan bisa jadi informasi bagi yang lainnya dan sebaliknya informasi bagi sebuah perusahaan bisa jadi data bagi yang lainnya.

Syarat-syarat Informasi

Informasi dapat bermanfaat bagi perusahaan sekiranya memiliki syarat-syarat sebagai berikut: 1. Relevan

Sebuah data dikatakan sebagai informasi sekiranya memiliki relevansi terhadap apa yang hendak dilakukan oleh organisasi atau perusahaan.

2. Akurat

Informasi yang tidak akurat dapat menimbulkan kesalahan fatal dalam pengambilan keputusan manajemen.

3. Lengkap atau komplit

Informasi yang tidak lengkap bisa menyebabkan para manajer hanya memfokuskan pada salah satu aspek keputusan saja.

4. Cepat secara periodik

Informasi yang lambat bahkan lebih lambat dari kecepatan perubahan data-data yang terjadi di lapangan akan menyebabkan manajer mengambil keputusan yang sudah usang atau tidak relevan lagi dengan kondisi lingkungan perushaaan dan bisnis.

Pengertian Manajemen Informasi

(3)

Dalam mengelola atau melakukan manajemen informasi paling tidak terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, adalah:

1. Sumber data yang relevan dan up to date.

2. Bagian yang bertugas mengolah dan memproses data.

3. Teknologi atau alat bantu proses pengolahan data menjadi informasi.

Manajemen Internasional dan Ruang Lingkupnya

Perbedaan Perusahaan Lokal dan Multinasional

Pada dasarnya perusahaan multinasional atau multinational corporation bisa didefinisikan sebagai perusahaan yang menjalankan kegiatan bisnisnya lebih dari satu Negara. Kegiatan bisnis tersebut dapat meliputi keseluruhan jenis kegiatan operasional, mulai dari produksi hingga pemasaran, maupun salah satu dari kegiatan tersebut. Misalnya, perusahaan tersebut meminjam dana dari perusahaan asing dan menginvestasikan dalam perusahaan dalam negeri, maupun perusahaan tersebut melakukan produksi untuk kemudian produknya dipasarkan ke luar negeri dimana perusahaan tersebut memproduksi produk tersebut. Karena ruang lingkup kegiatan perusahaan multinasional lebih dari satu Negara, oleh karena itu salah satu konsekuensi dari ruang lingkup kegiatannya tersebut, perusahaan multinasional melibatkan aturan bisnis yang lebih dari satu Negara, mungkin pula melibatkan sumber daya manusia yang lebih dari satu Negara (lintas Negara dan lintas budaya), serta melakukan pemasaran ke konsumen yang lebih dari satu Negara.

Perbedaan antara perusahaan local dengan perusahaan multinasional, sebagai berikut:

1. Ruang lingkup kegiatan bisnis yang lebih dari satu Negara bagi perusahaan multinasional, dimana perusahaan local hanya terbatas pada satu Negara saja.

2. Penggunaan mata uang yang berbeda bagi perusahaan multinasional, berbeda dengan perusahaan local yang hanya menggunakan mata uang local saja.

3. Penggunaan sumber daya perusahaan, baik yang bersifat fisik, informasi, maupun sumber daya manusia lintas Negara dan lintas budaya untuk perusahaan multinasional, sedangkan perusahaan local terbatas hanya pada satu Negara saja.

4. Pemberlakuan regulasi bisnis yang tidak hanya local saja untuk perusahaan multinasional, sedangkan perusahaan local hanya diatur oleh regulasi yang bersifat local.

Bentuk Kegiatan Bisnis dari Perusahaan Multinasional

Keenam bentuk kegiatan bisnis perusahaan multinasional adalah licensing, exporting-importing, local warehousing and selling, local assembly and packaging, joint ventures, acquisition and direct foreign investments.

(4)

oleh perusahaan tersebut. Perusahaan yang melakukan kegiatan lisensi memberikan lisensi atau hak penggunaan produk kepada perusahaan di Negara lain untuk menggunakan produk yang dihasilkannya.

Export dan import (exporting-importing) melakukan kegiatan ekspor-impor adalah salah satu bentuk kegiatan perusahaan multinasional. Perusahaan yang melakukan ekspor adalah perusahaan yang menjual produk yang dihasilkannya ke Negara luar, sedangkan perusahaan yang melakukan impor adalah perusahaan yang membeli produk dari Negara lain.

Local warehousing and selling adalah perusahaan yang memproduksi suatu barang hingga menjadi barang jadi di suatu Negara, kemudian produk jadinya tersebut dikirim ke perusahaan induknya untuk kemudian dipasarkan keberbagai Negara lain.

Local assembly and packaging adalah perusahaan yang memproduksi suatu barang disuatu Negara, kemudian produknya dikirim ke perusahaan induknya. Perusahaan yang melakukan pembuatan komponen setengah jadi di sebuah Negara untuk kemudian komponen setengah jadi tersebut dikirim kembali ke perusahaan induknya untuk dibuat menjadi produk jadi, kemudian didistribusikan atau dipasarkan ke berbagai Negara.

Joint ventures adalah perusahaan yang melakukan kerja sama strategis atau strategis alloance dengan perusahaan lain di Negara lain dalam menjalankan suatu bisnis di Negaranya ataupun di Negara dimana perusahaan rekanannya beroperasi. Kegiatan bisnis dapat berupa kegiatan produksi, jasa, hingga distribusi dari sebuah produk.

Acquisition adalah perusahaan yang mengambil alih kepemilikan atas perusahaan tertentu di Negara tertentu dengan jalan membeli sebagian besar atau keseluruhan saham atau kepemilikan dari perusahaan tersebut.

Direct foreign investments adalah perusahaan yang melakukan investasi langsung di Negara-negara tertentu dalam bentuk penyertaan investasi diberbagai jenis proyek yang dinilai perusahaan tersebut bersifat strategis dan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Memahami Lebih Jauh Mengenai Manajemen Internasional

Ada beberapa factor mengenai manajemen internasional diantaranya adalah motif dari perusahaan multinasional, manajemen lintas budaya, serta cakupan fungsi operasional dari manajemen internasional.

Motif Perusahaan Multinasional

(5)

konsumen akan menyebabkan pendapatan dan profit menjadi bertambah. Motif sumber daya adalah motif yang mendorong perusahaan untuk melakukan ekspansi secara internasional disebabkan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan di Negara Freeport yang beroperasi di Papua, Indonesia. Motif minimalisasi biaya adalah motif yang mendorong sebuah perusahaan multinasional berkspansi ke Negara lain dalam rangka mengurangi biaya operasi perusahaan. Dengan kemampuan mengurangi biaya, maka perusahaan dapat bersaing lebih kompetitif lagi dengan menawarkan harga yang lebih rendah.

Manajemen Lintas Budaya

Karena perusahaan multinasional melibatkan kegiatan perusahaan yang lebih dari satu Negara, maka salah satu konsekuensi logis adalah terjadinya pertemuan budaya yang berbeda dari Negara yang berbeda. Pertemuan budaya yang berbeda ini dapat bermakna positif maupun sebaliknya. Dapat bermakna positif jika pertemuan budaya ini dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran satu sama lain, atau semacam transfer ilmu pengetahuan. Namun, bisa juga bermakna negative jika perbedaan budaya tersebut tidak dapat dikelola dengan baik sebagaimana halnya perbedaan individu dalam organisasi. Paling tidak terdapat tiga persepsi manajer terhadap sumber daya manusia yang perlu dilibatkan dalam sebuah perusahaan yang melibatkan berbagai lintas budaya termasuk juga lintas Negara. Ketiga persepsi itu adalah persepsi etnosentris (ethnocentric), persepsi polisentris (polycentric) dan persepsi geosentris (geocentric). Persepsi etnosentris memandang bahwa sumber daya manusia yang perlu dilibatkan adalah sumber daya yang berasal dari budaya yang sama dengan asal dari perusahaan tersebut. Persepsi polisentris memandang bahwa sumber daya manusia yang perlu dilibatkan dalam sebuah perusahaan multinasional sangat tergantung dimana perusahaan tersebut beroperasi. Persepsi geosentris memandang bahwa factor lokasi dan budaya tak menentukan layak tidaknya seorang untuk dilibatkan dalam sebuah perusahaan, tetapi kualifikasi mengenai keahlian dan pengetahuan seseorang dibidang tertentulah yang akan menentukan layak tidaknya seseorang bekerja di sebuah perusahaan multinasional.

Konsekuensi dari Beroperasinya Perusahaan Secara Multinasional

(6)

beroperasi. Sisi positifnya, perusahaan maju akan mendorong Negara yang berkembang untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi Negara maju. Sisi negatifnya, transfer teknologi ini sering kali membebani Negara berkembang dengan biaya yang sangat tinggi untuk penggunaannya.

Cakupan Fungsi Operasional dari Manajemen Internasional

Perusahaan multinasional memiliki karakteristik yang khas dalam mengelola perusahaannya, yang membedakan perusahaan tersebut dari perusahaan local. Perbedaan tersebut dapat dilihat secara operasional dari fungsi-fungsi operasional dari manajemen perusahaannya. Diantara fungsi-fungsi operasional dari manajemen internasional adalah manajemen sumber daya internasional, manajemen operasi internasional, manajemen keuangan internasional, manajemen pemasaran internasional, serta manajemen informasi global. Dari sisi manajemen sumber daya manusia, proses rekrutmen dan seleksi tenaga kerja tidak lagi terbatas pada satu Negara saja, tetapi dapat berasal dari berbagai Negara. Sisi positifnya, masyarakat local dimana perusahaan multinasional tersebut beroperasi dapat terekrut untuk dapat bekerja dalam perusahaan multinasional tersebut. Sisi negatifnya, jika kualifikasi yang dimiliki masyarakat local tidak memenuhi kualifikasi yang diprasyaratkan oleh perusahaan multinasional tersebut, sehingga masyarakat local tidak dapat bersaing dengan calon tenaga kerja lain yang berasal dari Negara lain. Dari sisi manajemen operasi internasional, proses penentuan lokasi produksi, desain pabrik, pembelian bahan baku produksi, hingga pendistribusian barang jadi tak lagi terbatas di satu Negara. Dari sisi manajemen keuangan internasional, kegiatan pendanaan dan investasi tidak saja terbatas pada satu Negara. Dari sisi manajemen pemasaran internasional, perusahaan perlu memahami bahwa produknya akan dipasarkan ke berbagai Negara di belahan dunia. Perusahaan multinasional perlu memiliki semacam system informasi yang mampu mengolah berbagai informasi global yang dibutuhkannya dari waktu ke waktu agar keputusan yang diambil senantiasa tepat. Informasi mengenai pasar, pesaing harga, regulasi, hingga informasi mengenai budaya masyarakat setempat perlu dikelola dengan baik oleh sebuah perusahaan multinasional.

Manajemen Usaha Kecil & Manajemen Organisasi Nirlaba

Manajemen Usaha Kecil dan Ruang Lingkupnya

Pengertian Usaha Kecil di Indonesia

(7)

Manajemen Usaha Kecil

Pada dasarnya manajemen usaha kecil tidak jauh berbeda dengan manajemen organisasi bisnis pada umumnya. Karena skala usaha bisnisnya lebih kecil, justru pengelolaan sumber daya organisasi bisnis dari usaha kecil menjadi lebih sederhana dan mudah dikelola, sehingga fungsi-fungsi operasional dari manajemen usaha kecil lebih mudah direncanakan dan dikendalikan. Beberapa factor yang perlu dimiliki oleh mereka yang menjalankan atau melakukan manajemen usaha kecil. Factor-faktor tersebut adalah entrepreneurship, professional, inovatif, keluasan jaringan usaha dan kemampuan adaptif.

Entrepreneurship

Entrepreneurship adalah sebuah proses dimana seseorang atau sebuah organisasi menjawab peluang sekalipun ketersediaan sumber daya yang dimilikinya terbatas. Entrepreneur adalah seorang yang selalu berusaha mengubah keadaan menjadi lebih baik, sekalipun harus melalui sebuah resiko. Bisnis pada dasarnya selalu mengandung dua sisi mata uang, yaitu resiko (risk) dan keuntungan (return). Jenis bisnis pun tentunya mengandung resiko, dari mulai resiko sedikitnya pembeli hingga kegagalan dalam bisnis. Dalam menjalankan manajemen usaha kecil, entrepreneurship perlu untuk dimiliki agar usaha yang dijalankan senantiasa aktif dalam mengikuti perkembangan bisnis dari waktu ke waktu. Diantaranya resiko yang dihadapi usaha kecil pada saat ini adalah adanya persaingan ketat dengan perusahaan berskala internasional yang saat ini juga telah beroperasi di Indonesia. Tetapi, jika entrepreneurship dimiliki dalam manajemen usaha kecil, tantangan dari factor internasional ini tidak menjadi hambatan bagi usaha kecil, bahkan mungkin dijadikan peluang untuk mengembangkan bisnisnya secara global.

Professional

Dalam mengelola sumber daya manusianya usaha kecil juga perlu menempatkan orang-orang yang sesuai dengan tempatnya. Jika perlu, orang-orang dapat dilatih agar dapat bekerja secara professional. Jika usaha kecil dijalankan secara professional, akses dana dan akses pasar bagi usaha kecil telah menunjukkan kemampuannya untuk mengelola bisnis sebagaimana usaha-usaha lainnya yang berskala menengah dan besar.

Inovatif

Usaha kecil perlu mengembangkan pola inovatif dengan memunculkan berbagai ide baru mengenai pengembangan usaha yang dijalankan oleh mereka. Hal ini utnuk memastikan agar usaha tidak hanya dapat bertahan di tengah-tengah perubahan, akan tetapi dapat juga berkembang sesuai dengan perubahan.

(8)

Jaringan merupakan kunci keberhasilan usaha. Pada dasarnya semakin luas jaringan yang dapat dibangun oleh usaha kecil, dari mulai jaringan dengan pemasik, investor, pelanggan, hingga berbagai pihak terkait, semakin besar peluang usaha kecil untuk mengembangkan usahanya dalam jangka panjang.

Kemampuan Adaptif

Manajemen usaha kecil juga perlu memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Adaptasi juga diperlukan usaha kecil dalam mengantisipasi berbagaai perubahan yang terjadi secara internasional.

Jika keempat factor tersebut dimiliki usaha kecil dalam menjalankan manajemennya, maka peluang usaha kecil untuk berhasil cukup besar dan kontribusinya terhadap pendapatan nasional tentunya akan semakin signifikan dimasa-masa yang akan datang.

Manajemen Organisasi Nirlaba

Pengertian Organisasi Nirlaba

Pada dasarnya organisasi nirlaba dapat didefinisikan sebagai organisasi yang tujuannya lebih menekankan kepada pencapaian manfaat bagi para anggota dan masyarakt daripada aspek keuangan dari organisasi. Manfaat tersebut dapat berupa manfaat social, pendidikan, keagamaan, maupun kesehatan. Diantara contoh organisasi nirlaba adalah organisasi non pemerintah maupun lembaga social lainnya.

Beberapa Kekeliruan Pandangan dalam Manajemen Organisasi Nirlaba

Terdapat beberapa anggapan keliru mengenai manajemen bagi organisasi nirlaba diantaranya adalah manajemen nirlaba tidak sama dengan manajemen perusahaan, organisasi nirlaba memberikan penghargaan yang rendah bagi pelaksananya, serta orang aktif dalam organisasi nirlaba di waktu senggangnya.

Organisasi Nirlaba Tidak Sama dengan Manajemen Perusahaan

Bagi Drucker manajemen organisasi nirlaba memerlukan visi, misi dan tujuan yang jelas yang ingin dicapai bersama. Manajemen organisasi nirlaba juga memerlukan perencanaan, pengorganisasian, hingga pengawasan yang baik.

Penghargaan Yang Diberikan Organisasi Nirlaba Rendah

(9)

atau pahala dari Tuhan. Tentunya tidak berarti bahwa penghargaan social atau pahal dari Tuhan kecil, namun tidak bisa dinafikan bahwa organisasi nirlaba juga perlu mempertimbangkan.penghargaan yang bersifat financial, apalagi pada kenyataannya banyak organisasi nirlaba yang pada mulanya tidak memliki akses financial, bukan karena akses financial ini tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi, akan tetapi terjadi konflik kepentingan dan benturan pandangan seputar penggunaan uang.

Keaktifan Dalam Organisasi Nirlaba di Waktu Senggang

Adanya anggapan bahwa untuk menjalankan organisasi nirlaba perlu memiliki waktu senggang semakin memperkuat anggapan bahwa organisasi nirlaba dijalankan tidak secara professional.anggapan ini akan mendorong bahwa organisasi nirlaba dijalankan oleh orang-orang yang hanya menyisakan waktunya secara sedikit dan oleh karenanya mengandung konsekuensi bahwa hasil yang diperoleh dari sebuah organisasi nirlaba tidak dapat terlalu muluk-muluk.

Manajemen Organisasi Nirlaba

Sebagaimana manajemen organisasi pada umumnya, manajemen organisasi nirlaba memiliki fungsi-fungsi pengawasan dan pengendalian. Yang membedakan manajemen organisasi nirlaba dengan organisasi bisnis diantaranya adalah fungsi operasional dari manajemen nirlaba tersebut. Kecenderungan orientasi dari organisasi nirlaba adalah berupa jasa yang bernilai kemanusiaan, kemasyarakatan, pembangunan, dan lingkungan. Oleh karena itu, para pengelola organisasi nirlaba perlu mempertimbangkan beberapa factor dalam menjalankan organisasi nirlaba tersebut.

Karakteristik Produk atau keluaran dari Organisasi Nirlaba

Umumnya keluaran yang dihasilkan organisasi nirlaba berupa jasa yang bernilai kemanusiaan, kemasyarakatan, lingkungan maupun nilai social lainnya. Untuk sebuah organisasi nirlaba bergerak dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu, kegiatan tidak mungkin dapat dilakukan jika tidak tersedia peralatan medis dan obat-obatan yang memadai dan hal itu tidak mungkin dapat disediakan jika tidak tersedia dukungan financial bagi penyediaanya.

Sasaran dari Kegiatan Organisasi Nirlaba

Terdapat dua jenis sasaran yang ingin dicapai dalam organisasi nirlaba. Yaitu sasaran input dan sasaran akhir. Sasaran inpu adalah mereka atau sesuatu yang memiliki potensi untuk berkontribusi dalam mendukung tercapainya produk atau keluaran yang ingin dihasilkan oleh organisasi nirlaba. Sasaran akhir adalah mereka atau sesuatu yang berpotensi untuk menerima keluaran dari hasil kegiatan yang dijalankan oleh organisasi nirlaba.

(10)

Orang-orang yang bekerja atau ditugaskan organisasi nirlaba perlu memegang asas profesionalisme dalam pekerjaan mereka. Sikap professional juga harus ditunjukkan dengan cara kita dalam mengelola berbagai factor input yang digunakan dalam menghasilkan keluaran bagi sasaran akhir. Pengelolaan keluaran dari berbagai donator, pengelolaan kegiatan dokumentasi, hendaknya juga dijalankan dengan penuh transparansi dan memenuhi prinsip akuntabilitas. Hal ini perlu dilakukan agar tidak muncul kesan bahwa organisasi nirlaba dipergunakan untuk memperkaya diri, dengan menjual nama “kemanusiaan”.

Kemampuan Adaptif dari Organisasi Nirlaba

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat pentingnya kegiatan seminar internasional di perguruan tinggi dan juga merupakan salah satu point penunjang dalam akreditasi, oleh karna itu kami

Peran utama MSDM di perusahaan multinasional tipikal adalah untuk mendukung aktivitas-aktivitas perusahaan (dan fungsi SDM local) di setiap pasar domestic di

Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa

Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan oleh sebab itu sumber

Kalau sebuah perusahaan mempunyai dasar produk/ pasar satu negara atau banyak negara, perusahaan itu dapat memilih 1 dari 5 alternatif strategis untuk memperluas

Permasalahan manajemen modal kerja perusahaan multinasional meliputi 1) manajemen kas yang dihadapi berkaitan dengan adanya perturan dari negara perusahaan subsidiraiesnya tentang

Oleh karena itu, hukum internasional bertugas mengatur berbagai macam interaksi antar negara dan subyek-subyek hukum lainnya yang memiliki ruang lingkup yang luas dan kompleks

Tuntutan terhadap perusahaan-perusahaan multinasional agar menjalankan tanggung jawab sosial perusahaannya semakin besar, salah satu contoh perusahaan multinasional yang telah