• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIKA LINGKUNGAN PADA TRILOGI DONGENG KANCIL SAHABAT ALAM KARYA LITDA IR - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ETIKA LINGKUNGAN PADA TRILOGI DONGENG KANCIL SAHABAT ALAM KARYA LITDA IR - repository perpustakaan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

No Etika Lingkungan Kutipan

1 Sikap Hormat

Terhadap Alam

“Kita juga harus menyayangi dan memelihara semua ciptaan Tuhan, seperti tumbuhan, binatang, dan manusia. Benar kan, Cil?”kata Burung sambil bertanya.

“Benar…benar,” kata Kancil senang. (KSP: 44:45) “Eits..jangan buang kulit kacang itu di laut,” cegah Kancil.

“Mengapa?” tanya Kura-kura.

“Ya, karena dapat membuat laut ini menjadi kotor dan teman-teman kita si ikan menjadi mati,” jawab Kancil memberitahu (KJD: 44)

“Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan.

“Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal.

Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,”

“Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35)

2 Tanggung Jawab “Hai Siput! Kamu kenapa?”tanya Kancil

“Kemarin, waktu aku sedang berjalan-jalan di tepi pantai, aku melihat Tupai asyik makan kelapa yang diambilnya dari pohon.Namun, sampahnya dibuang sembarangan, membuat pantai ini kotor,” kata Siput menjelaskan.

“Aku memintanya untuk membersihkannya. Dia mau melakukannya asalkan aku bisa memenangkan lomba lari dengannya,” tambah Siput.(KSA; 29)

(3)

menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan.

“Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal.

Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,”

“Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35)

“Benar, tapi tidak hanya itu saja. Sebenarnya air juga bermanfaat untuk minum, mandi, mencuci, dan menyiram tanaman,” kata Kancil memberi tahu.

“Disaat kekurangan air seperti ini, kita baru bisa tahu betapa pentingnya air,”

“Wah, banyak sekali manfaat air, Cil,” kata Kerbau kaget.

“Ya, jadi karena manfaat yang banyak itulah kita tidak boleh membuang-buang air untuk sesuatu yang tidak perlu. Kita harus berhemat menggunakan air,” kata Kancil.(KJD: 66-67)

3 Solidaritas Kosmis “Hai Siput! Kamu kenapa?”tanya Kancil

“Kemarin, waktu aku sedang berjalan-jalan di tepi pantai, aku melihat Tupai asyik makan kelapa yang diambilnya dari pohon. Namun, sampahnya dibuang sembarangan, membuat pantai ini kotor,” kata Siput menjelaskan.

“Aku memintanya untuk membersihkannya. Dia mau melakukannya asalkan aku bisa memenangkan lomba lari dengannya,” tambah Siput.(KSA; 29)

“Eits..jangan buang kulit kacang itu di laut,” cegah Kancil.

“Mengapa?” tanya Kura-kura.

“Ya, karena dapat membuat laut ini menjadi kotor dan teman-teman kita si ikan menjadi mati,” jawab Kancil memberitahu (KJD: 44)

(4)

baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan.

“Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal.

Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,”

“Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35)

4 Kasih Sayang dan Keperdulian Terhadap Ala

“Ya, aku janji tidak akan membuang sampah sembarangan lagi dan selalu menjaga kebersihan lingkungan,” kata Monyet menyesal.

“Bagus, lingkungan juga sahabat kita. Jadi, kita harus menjaga lingkungan agar tetap bersih,” kata Kancil dengan semangat.(KSP; 26-27)

“Kita juga harus menyayangi dan memelihara semua ciptaan Tuhan, seperti tumbuhan, binatang, dan manusia. Benar kan, Cil?”kata Burung sambil bertanya.

“Benar…benar,” kata Kancil senang. (KSP: 44:45) “Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa

5 Tidak Merugikan “Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan.

“Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal.

Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,”

“Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35)

(5)

“Kemarin, waktu aku sedang berjalan-jalan di tepi pantai, aku melihat Tupai asyik makan kelapa yang diambilnya dari pohon.Namun, sampahnya dibuang sembarangan, membuat pantai ini kotor,” kata Siput menjelaskan.

“Aku memintanya untuk membersihkannya. Dia mau melakukannya asalkan aku bisa memenangkan lomba lari dengannya,” tambah Siput.(KSA; 29)

“Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan.

“Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal.

Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,”

“Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35)

“Benar, tapi tidak hanya itu saja. Sebenarnya air juga bermanfaat untuk minum, mandi, mencuci, dan menyiram tanaman,” kata Kancil memberi tahu.

“Disaat kekurangan air seperti ini, kita baru bisa tahu betapa pentingnya air,”

“Wah, banyak sekali manfaat air, Cil,” kata Kerbau kaget.

“Ya, jadi karena manfaat yang banyak itulah kita tidak boleh membuang-buang air untuk sesuatu yang tidak perlu. Kita harus berhemat menggunakan air,” kata Kancil.(KJD: 66-67)

“Hai Siput! Kamu kenapa?”tanya Kancil

(6)

“Aku memintanya untuk membersihkannya. Dia mau melakukannya asalkan aku bisa memenangkan lomba lari dengannya,” tambah Siput.(KSA; 29)

“Eits..jangan buang kulit kacang itu di laut,” cegah Kancil.

“Mengapa?” tanya Kura-kura.

“Ya, karena dapat membuat laut ini menjadi kotor dan teman-teman kita si ikan menjadi mati,” jawab Kancil memberitahu (KJD: 44)

“Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan.

“Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal.

Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,”

“Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35)

“Ya, aku janji tidak akan membuang sampah sembarangan lagi dan selalu menjaga kebersihan lingkungan,” kata Monyet menyesal.

“Bagus, lingkungan juga sahabat kita. Jadi, kita harus menjaga lingkungan agar tetap bersih,” kata Kancil dengan semangat.(KSP; 26-27)

“Kita juga harus menyayangi dan memelihara semua ciptaan Tuhan, seperti tumbuhan, binatang, dan manusia. Benar kan, Cil?”kata Burung sambil bertanya.

(7)

terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan.

“Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal.

Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,”

“Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35)

“Eits..jangan buang kulit kacang itu di laut,” cegah Kancil.

“Mengapa?” tanya Kura-kura.

“Ya, karena dapat membuat laut ini menjadi kotor dan teman-teman kita si ikan menjadi mati,” jawab Kancil memberitahu (KJD: 44)

“Hmm….kamu kan bisa beri tahu para burung dengan baik-baik. Tahu tidak, bermain api itu bisa menyebabkan kebakaran dan membahayakan dirimu serta orang lain. Coba bayangkan kalau hutan ini terbakar, tentu kamu dan teman-teman tak lagi punya tempat tinggal. Mungkin kita akan mati karena sudah tak ada lagi makanan di hutan ini!” kata Kancil mengingatkan.

“Oh gitu ya, Cil, Baiklah, aku akan minta maaf pada teman-temanku,” kata Musang menyesal.

Akhirnya si Musang mengakui kesalahannya. Musang tidak mau lagi bermain api. Hutan pun kembali sejuk, bersih dan hijau, karena tidak ada lagi asap,”

“Hmm…segar,” kata Kancil sambil menghisap udara di hutan (KJD: 34-35)

“Hmm…bagaimana caranya agar kita dapat makanan, Cil?”Kura-kura bertanya lagi.

“Kita sebaiknya mengumpulkan beberapa buah di hutan,” jawab Kancil semangat.

“Benar-benar,” teriak Kura-kura. (KJD:40) 6 Hidup Sederhana

dan Selaras dengan Alam

(8)

tidak lupa berbagi kepada teman-temannya.

Setiap pagi Kancil selalu menyiram kebunnya dan menjaga kebersihannya. Jadi, tidak heran kalau kebun timunnya terlihat subur. (KSA:52)

“Hmm..memangnya kalau aku mancing, aku bisa jadi pintar ya, Cil?”Tanya anak gembala.

“Ya, kamu akan mengetahui banyak jenis ikan yang ada di sungai. Kalau ikan hasil tangkapanmu dimasak, maka kamu akan menjadi sehat, kuat, dan pintar, karena ikan adalah hewan dengan nilai protein yang tinggi,” jawab Kancil menjelaskan. (KSP: 67)

7 Keadilan “Hmm….kalau begitu aku akan menanam banyak pohon di halaman rumahku agar udara yang ku hirup segar,” kata Anjing semangat.

“Bagus!”kata Kancil.

“Tapi bagaimana caranya?” tanya Anjing, bingung. “Tenang, kita minta saja beberapa bibit pohon pada Pak Tani!” jawab Kancil.

Keesokan harinya. Anjing pergi ke rumah Pak Tani untuk meminta beberapa bibit pohon. Pak Tani setuju dan memberikan beberapa bibit pohon untuk ditanam. Kemudian Kancil dan Anjing menanam bibit-bibit pohon itu. Mereka juga tidak lupa menyiraminya agar bibit-bibit pohon itu cepat tumbuh besar dan berbuah. (KJD: 52-54)

Akhirnya, Kancil dan Kura-kura pulang bersama ke rumah dan menunggu sampai hujan benar-benar berhenti. Setelah itu mereka akan bersiap kembali menanam pohon pisang yang hanyut.(KJD: 7)

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

Riwayat Penulis

MULASIH, Tulisannya yang berupa esai, cerpen, cernak dan puisi dipublikasikan di Suara Merdeka, Wawasan, Bobo, Mentari Jawa Pos, Lampung Post, Korcil Kedaulatan Rakyat, Kompas Anak, Minggu Pagi, Koran Merapi, Tabloid Cempaka, Tabloid Nova, Suara Pembaruan, Radar Banyumas, Harian Banyumas, Majalah Mayara, Story dan lain-lain.

Bergiat di Komunitas Rumah Ajaib (KRA) Purwokerto dan Komunitas Taman Pelangi UMP, Pembimbing di kelas menulis Jemari Pelangi Banyumas dan kelas menulisa STAIN Purwokerto. Buku bacaan anaknya yang sudah terbit adalah novel anak Tujuh Kebaikan Dido Lebah di Negeri Kesedihan (Yogyakarta: Pustaka Anak, 2011); kumpulan cerpen Pangeran Lupa (Yogyakarta: Pustaka Ceria, 2011); Negeri Kejujuran (Surabaya: Ilalang Press, 2010); Kumpulan

Fabel Binatang (Yogyakarta: Pustaka Anak, 2012). Kisah Dari Negeri

Dongeng Yogyakarta: Pustaka Anak, 2012), Kerajaan Pohon Ceria

(Yogyakarta: Pustaka Anak, 2012), Pondok Senja (Semarang; Dahara Ceria, 2013) Kisah Princess di Negeri Buah (Jakarta; BIP Gramedia, 2012), Kisah

Princess di Negeri Bunga (Jakarta; BIP Gramedia,2012), Klimaks (Jakarta;

Pelangibooks,2013) Petualangan Irene di Negeri Mimpi (Jakarta; Pustaka Alkautsar, 2013) cerpen terantologikan dalam Lelaki yang Dibeli (Purwokerto: Grafindo, 2010), Nyanyian Kesetiaan (Purwokerto: Obsesi Press 2012) dan antologi esai Indonesia Hari Esok (Purwokerto: Grafindo, 2012) Prestasi menulisnya adalah menjadi Juara Ke-1 Lomba Penuliasan Esai Kabupaten

Banyumas (2010), Juara 2 Lomba Penulisan Esai seJawa Tengah (2010)

Juara Ke-1 Lomba Penulisan Cerpen Peksiminas di Makassar (2012). Juara

Ke-2 Penulisan Puisi Peksimitas (2012), Juara Ke-2 Penulisan Cerpen

Peksimitas (2012). . Juara Ke-3 Penulisan Cerpen Peksimida di Surakarta

(2012.) Juara Ke-1 Penulisan Proposal-Karya Ilmiah Pekan Kegiatan

Mahasiswa UMP (2011), dan Mendapat Bantuan PKM dari Dikti tahun 2012.

Referensi

Dokumen terkait

semua tingkah laku yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku dalam masyarakat yang meliputi norma agama, etika, peraturan sekolah, keluarga dan sebagainya, itu

Selain alam, Kabupaten Buleleng juga memiliki banyak potensi budaya berupa pura-pura bersejarah yang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda yang tersebar di desa-desa seperti

merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai Lembaga Keuangan Khusus Indonesia, yaitu Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Pegadaian (Persero),

Trance dalam penjualan terjadi saat calon pembeli (prospek) mulai mencapai keadaan rileks, tenang, dan menaruh perhatian kepada si penjual.Dalam hal ini trance yang dicapai

Dahr digunakan dalam arti waktu yang dilalui oleh masa sejak terciptanya alam hingga punahnya. Dahr yang terdapat dalam surat Al-Insan ayat 1, penulis memahami

- Terus memproduksi dan menciptakan jamu dan produk – produk kesehatan dari bahan alam yang berkualitas tinggi untuk menunjang kehidupan yang lebih sehat dan lebih baik.. -

Selanjutnya ditentukan pusat dan varian dari masing-masing kelas dengan menggunakan metode K-Means clustering dan ditentukan banyaknya fungsi basis pada model

Informasi yang diberikan berupa : data informasi prakiraan cuaca, info gempa, tanah longsor, tsunami, angin, banjir, Posko bencana alam daerah, dan Informasi dari