• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1. Kondisi Umum 2.1.1. Profil Geografi - DOCRPIJM 1504175863Bab 2 u Gam Umum Wilayah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "2.1. Kondisi Umum 2.1.1. Profil Geografi - DOCRPIJM 1504175863Bab 2 u Gam Umum Wilayah"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

B AB

I I

GAMBARAN UMUM

KONDISI DAN POTE NSI

WILAYAH KAB. BRE BE S

Kondisi Umum

Kondisi Prasarana Bidang Pek erjaan Umum/ Ke-Cipta Karyaan

ambaran umum wilayah Kabupaten Brebes, terkait kegiatan Penyusunan Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Brebes tahun anggaran 2010 akan diuraikan sebagai berikut.

2.1. Kondisi Umum

2.1.1. Profil Geografi

a. Posisi Geografi

Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari 35 daerah otonom di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Brebes terletak antara 6º44’ – 7º21’ Lintang Selatan dan antara

108º41’ – 109º11’ Bujur Timur.

Luas wilayah administrasi tercatat sebesar 166.296 Ha, dengan luas wilayah yang terbesar adalah Kecamatan Bantarkawung, yaitu seluas 20.500 Ha atau 17,65 % dari luas Kabupaten Brebes secara keseluruhan. Sedangkan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Kersana, luas wilayahnya sebesar 2.523 Ha atau 2,17 % dari luas Kabupaten Brebes secara keseluruhan.

Secara administrasi, Kabupaten Brebes terbagi dalam terbagi ke dalam 17 Kecamatan yang terdiri dari 292 desa dan 5 kelurahan, 1.132 Dusun, 1.608 Rukun Warga (RW)/ Lingkungan dan 8.274 Rukun Tetangga (RT). Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian luas daerah yang terdapat di Kabupaten Brebes tahun 2009 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(2)

Tabel 2.1

Luas Daerah Dirinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Brebes Tahun 2009

No Kecamatan Luas Daerah

(Ha) Desa atau Kelurahan Prosentase

Jumlah Desa

1 Salem 15.209

Salem, Banjaran, Indrajaya, Gunungjaya, Tembongraja, Gunung Tajam, Capar, Winduasri, Windusakti, Wanoja, Pasirpanjang, Pabuaran, Bentar, Bantarsari, Ciputih, Gandoang, Kadumanis, Ganggawang, Citimbang, Gunungjarang, Dan Citambang

9,14% 21

2 Bantarkawung 20.500

Cinanas, Banjarsari, Cibentang, Telaga, Karangpari, Waru, Pangebatan, Ciomas, Tambakserang, Legok, Terlaya, Jipang, Bantarkawung, Bangbayang, Bantarwaru, Sindangwangi, Pengarasan, Kebandungan.

12,33% 18

3 Bumiayu 7.369

Pruwatan, Kaliwades, Laren, Jatisawit, Negaradaha, Kalierang, Langkap, Adisana, Penggarutan, Dukuhturi, Bumiayu, Pamijen, Kalisumur, Kalilangkap, Dan Kalinusu.

4,43% 15

4 Paguyangan 10.494

Paguyangan, Kreteg, Pagojengan, Taraban, Pakujati, Kedungoleng, Winduaji, Wanatirta, Ragatunjung, Cilibur, Ciprtung, Dan Pandansari

6,31% 12

5 Sirampog 6.703

Wanareja, Igriklanceng, Dawuhan, Batusari, Kaligiri, Sridadi, Mendala, Mlayang, Buniwah, Manggis, Kaliloka, Benda, Dan Plompong.

4,03% 13

6 Tonjong 8.126

Kalijurang, Galuhtimur, Kutamendala, Karangjongkeng, Tonjong, Pepedan, Linggapura, Negarayu, Tanggeran, Purwodadi, Purbayasa, Watujaya, Kutayu, Rajawetan.

4,89% 14

7 Larangan 16.468

Larangan, Pamulihan, Kamal, Slatri, Sitanggal, Luwunggede, Karangbale, Rengspendawa, Kedungbokor, Dan Wlahar.

9,91% 11

8 Ketanggungan 14.907

Jemasih, Ciseureuh, Sendangjaya, Pamedaran, Cikuesal Kidul, Cikuesal Lor, Buara, Karangbandung, Baros, Kubangsari, Kubangjati, Tanggungsari, Dukuhbadag, Kubangwungu, Dukuhtengah, Ketanggungan, Ciduwet, Dan Bulakelor, Karangmalang, Dukuhturi, Dan Pedakotan.

8,96% 21

9 Banjarharjo 14.026

Penaggapan, Cipajang, Sindangheula, Bandungsari, Blandongan, Kertasari, Malahayu, Cikuya, Banjarharjo, Parareja, Cigadung, Tiwulandu, Cikakak, Cibendung, Karangmaja, Dukuhjeruk, Pende, Sukareja, Kubangrejo, Cihaur, Cibuniwangi, Cimunding, Ciawi, Tegalrejo, Dan Banjarlor

8,43% 25

10 Losari 8.943

Randegan, Jatisawit, Karangsambung, Negla, Bojongsari, Karangjunti, Rungkang, Dukuhsalam, Babakan, Pekauman, Losarikidul, Losarilor, Kecipir, Pangabean, Limbangan, Prapag Kidul, Karangdempel, Dan Prapag Lor.

5,38% 22

11 Tanjung 6.774

Sarireja, Kubangputat, Luwunggede, Mundu, Karangrejo, Luwungbata, Sidakotan, Sengon, Tegongan, Kedawung, Kemurang Wetan, Kemurang Kulon, Pejagang, Krakahan, Pengaradan, Tanjung, Lemahabang Dan Tengguli.

(3)

No Kecamatan Luas Daerah

(Ha) Desa atau Kelurahan Prosentase

Jumlah Desa

12 Kersana 2.523

Kersana, Ciampel, Kemukten, Limbangan, Sutajama, Kramatsampang, Cigedog, Cikandang, Kubangpari, Kradenan, Jagapura, Pende dan Sindangjaya.

1,52% 13

13 Bulakamba 10.293

Tegalglagah, Petunjungan, Banjaratma, Siwuluh, Luwungragi, Bangsri, Pakijangan, Pulogading, Bulakamba, Grinting, Karangsari, Bulusari, Racawuluh, Cipalem, Jabung, Kluwut, Bulakparen, Cimohong, Dan Dukuhlo.

6,19% 19

14 Wanasari 7.444

Tegalgandu, Jagalempeni, Glonggong, Sisalam, Lengkong, Tanjungsari, Siwungkuk, Dukuhwringin, Sigentong, Sidamulya, Wanasari Siasem, Klampok Pebatan, Pesantunan, Keboledan, Kupu, Dumeling, Kertabesuki, Dan Sawojajar.

4,48% 20

15 Jatibarang 3.518

Jatibarang Kidul, Karanglo, Tegalwulung, Jatibarang Lor, Kamiriamba, Klampis, Kebonagung, Kebogadung, Bojong, Klikiran, Janegara, Kertasinduyasa, Pamengger, Kendawa, Buaran, Kedungtukang, Rengasbandung, Tembelang, Padeslohor, Kali Pucang, Kalialang Dan Kramat.

2,12% 22

16 Songgom 4.903

Songgom, Jatirokeh, Cenang, Wanatawang, Wanacala, Karangsembung, Dukuhmaja, Jatimakmur, Gegerkuci Dan Songgom Lor.

2,95% 10

17 Brebes 8.096

Pemaron, Kalimati, Lembarawa, Krasak, Padasugih, Wangandalem, Terlangu, Pulosari, Brebes, Gandasuli, Banjaranyar, Kaligangsa Wetan, Radusanga Wetan, Radusanga Kulon, Limbangan Wetan, Limbangan Kulon, Pasarbatang, Sigambir, Pagejungan, Kedunguter, Tengki, Dan Kaliwlingi.

4,86% 23

Jumlah 166.296 100.00% 297

(4)

Hal II - 4 Peta 2.1

(5)

b. Gambaran Fisiografi Daerah

Wilayah Kabupaten Brebes tersebar menjadi 17 wilayah kecamatan dengan 5 kecamatan merupakan daerah pantai, 9 kecamatan dataran rendah dan 3 Kecamatan dataran tinggi atau pegunungan. Letak ketinggian Kecamatan dari permukaan air laut di Kabupaten Brebes dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.2

Letak Ketinggian Kecamatan dari Permukaan Laut Di Kabupaten Brebes Tahun 2009

Sumber: Kabupaten Brebes Dalam Angka Tahun 2009

Wilayah dengan ketinggian kurang dari 25 meter dpl, menyebar di seluruh Kabupaten Brebes, kecuali di Kecamatan Salem, Bantarkawung, Bumiayu, Paguyangan, Sirampog dan Tojong. Luasan wilayah pada Kecamatan ini secara total adalah 65.549 Ha. Sedangkan wilayah dengan ketinggian > 2.000 meter di atas permukaan laut terdapat pada Kecamatan Sirampog dengan luasan area 1.049 Ha.

(6)

Hal II - 6 Peta 2.2

(7)

Tabel 2.3

Luas Lereng Per Kecamatan di Kabupaten Brebes

No Kecamatan Kemiringan atau Lereng (Ha) Jumlah

0-2% 2-15% 15-40% >40%

1 Salem 0 1.453 7.052 6.701 15.206

2 Bantarkawung 1.013 2.726 9.282 7.479 20.500

3 Bumiayu 1.133 2.756 3.426 54 7.369

4 Paguyangan 678 2.249 3.435 4.135 10.497

5 Sirampog 0 108 3.570 3.025 6.703

6 Tonjong 0 2.673 4.394 1.059 8.126

7 Larangan 6.412 7.319 2.516 221 16.468

8 Ketanggungan 5.073 5.619 3.051 1.164 14.907

9 Banjarharjo 5.167 5.578 1.576 1.704 14.025

10 Losari 8.943 0 0 0 8.943

11 Tanjung 6.819 0 0 0 6.819

12 Kersana 2.523 0 0 0 2.523

13 Bulakamba 10.155 0 0 0 10.155

14 Wanasari 7.226 0 0 0 7.226

15 Jatibarang 3.517 0 0 0 3.517

16 Songgom 4.623 160 120 0 4.903

17 Brebes 8.132 0 0 0 8.230

Jumlah 71.414 30.641 38.422 25.542 166.046

Keterangan: 100% = 45 derajat kemiringan

Sumber: Kantor Pertanahan Kabupaten Brebes Tahun 2009

Dengan ketinggian >40% pada beberapa daerah di Kabuapten Brebes kerap mengakibatkan erosi. Erosi atau proses pengikisan permukaan tanah, terutama pengikisan tersebut disebabkan oleh aliran permukaan. Luas daerah erosi dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.4

Luas Erosi Tanah Per Kecamatan di Kabupaten Brebes

No Kecamatan Erosi Tanah (Ha) Jumlah

Tidak ada Erosi Ada Erosi (Ha)

(8)

Hal II - 8 Peta 2.3

(9)

c. Letak Daerah

Secara administrasi Kabupaten Brebes dibatasi oleh:

 Sebelah Utara : Laut Jawa

 Sebelah Timur : Kabupaten Tegal dan Kota Tegal

 Sebelah Selatan : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap

 Sebelah Barat : Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan (Provinsi Jawa Barat).

d. Kondisi Meteorologi

Pada tahun 2009 ini, Kabupaten Brebes mengalami jumlah rata-rata curah hujan 154 mm, sedangkan jumlah rata-rata hari hujan per bulan 10 hari. Rata-rata curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Bumiayu sebesar 215 mm dengan rata-rata jumlah hari hujan per bulan 15 hari.

e. Kondisi Geologis

Apabila ditinjau dari susunan batuan pembentuk, bentuk alam dan morfologinya, maka Kabupaten Brebes termasuk di dalam bagian pegunungan Pulau Jawa. Morfologi daerah pegunungan pada Kabupaten Brebes dibedakan menjadi:

1) Daerah bukit berlereng sedang dengan batuan gamping, 2) Daerah pegunungan berlereng curam dengan batuan lava dan

3) Dataran alluvial sebagai dataran rendah berlereng datar terletak pada daerah endapan.

Sebagian besar jenis tanah pada Kabupaten Brebes adalah Alluvial Kelabu. Tekstur tanah Kabupaten Brebes terdiri dari fraksi liat, debu dan pasir membentuk tanah, dari ketiga tekstur tanah tersebut dikelompokkan dalam 3 kelas, yaitu halus, sedang dan kasar. Berikut luasan dan penyebaran jenis tanah di Kabupaten Brebes:

1) Jenis tanah alluvial kelabu bercampur dengan alluvial coklat tua tersebar hanya pada dua kecamatan, yaitu Kecamatan Salem dan Kecamatan Bantarkawung dengan luasan masing-masing 1.488 ha dan 1.792 ha.

2) Jenis tanah latosol tua kecoklatan dan kemerahan tersebar pada Kecamatan Salem (6.090 ha), Bantarkawung (9.332 ha), dan Bumiayu (1.352 ha).

(10)

4) Assosiasi gromosol kelabu kekuningan dan regosol kelabu hanya berada pada Kecamatan Salem dengan luasan 5.828 ha.

5) Assosiasi latosol coklat kemerahan dan latosol coklat tersebar pada 4 Kecamatan, Kecamatan Bantarkawung (3.488 ha), Kecamatan Larangan (6.832 ha), Kecamatan Ketanggungan (4.740 ha) dan Kecamatan Banjarharjo (5.536 ha).

6) Komplek latosol coklat merak kekuningan dan litosol tersebar pada Kecamatan Bantarkawung, Bumiayu, Paguyangan, Sirampog dan Tonjong dengan luasan secara berturut-turut 5.824 ha, 1.552 ha, 5.419 ha, 380 ha, 2.714 ha.

7) Assosiasi latosol coklat dan regosol kelabu Kecamatan Bumiayu, Paguyangan dan Tonjong dengan luasan berturut-turut 3.457 Ha, 4.023 Ha, dan 3.540 ha.

8) Jenis tanah latosol tersebar pada Kecamatan Bumiayu, Paguyangan dan Tonjong dengan luasan berturut-turut 1.008 ha, 208 ha, dan 1.424 ha.

9) Jenis tanah latosol coklat tersebar pada tersebar pada Kecamatan Paguyangan (526 ha) dan Kecamatan Sirampog (1.617 ha).

10) Assoiasi andosol coklat dan regosol coklat tersebar pada Kecamatan Kecamatan Paguyangan (321 ha) dan Kecamatan Sirampog (1.577 ha).

11) Jenis tanah latosol coklat tua kemerahan tersebar pada Kecamatan Sirampog saja, yaitu seluas 1.670 ha.

12) Jenis tanah alluvial kelabu merupakan jenis tanah yang penyebarannya paling luas di Kabupaten Brebes dengan rincian; Kecamatan Larangan 8.776 Ha, Kecamatan Ketanggungan 5.524 ha, Kecamatan Banjarharjo 5.977 ha, Kecamatan Losari 4.427 ha, Kecamatan Tanjung 1.136 ha, Kecamatan Kersana 1.307 ha, Kecamatan Bulakamba 5.360 ha, Kecamatan Wanasari 1.552 ha, Kecamatan Jatibarang 2.585 ha, Kecamatan Songgom 3.105 ha, dan Kecamatan Brebes 2.667 ha. Dari uraian tersebut sebarab alluvial kelabu terluas berada pada Kecamatan Larangan.

13) Alluvial kelabu dan alluvial coklat kelabu tersebar pada Kecamatan Kecamatan Tonjong (448 ha), Kecamatan Larangan (408 ha), Kecamatan Ketanggungan (994 ha) dan Kecamatan Banjarharjo (896), Kecamatan Wanasari 3.029 ha, Kecamatan Jatibarang 932 ha, Kecamatan Songgom 1.056 ha, dan Kecamatan Brebes 1.708 ha. 14) Gromosol kelabu tua tersebar pada Kecamatan Larangan dan Kecamatan

Ketanggungan, dengan luasan masing-masing 452 ha dan 2.550 ha.

(11)

16) Andosol coklat dan andosol coklat kemerahan tersebar pada Kecamatan Banjarharjo (1.616 ha) dan Kecamatan Losari (3.674 ha).

17) Alluvial hidromorf tersebar pada Kecamatan Tanjung, Bulakamba, dan Wanasari dengan luasan berturut-turut 2.255 ha, 3.892 ha dan 957 ha.

18) Regosol kelabu hanya terdapat pada Kecamatan Songgom seluas 4.069 ha.

(12)

Hal II - 12 Peta 2.3

(13)

2.1.2. Profil Demografi

a. Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk Kabupaten Brebes pada tahun 2009 tercatat sebanyak 1.752.128 jiwa yang terdiri dari 873.062 jiwa penduduk laki-laki dan 879.066 jiwa penduduk perempuan. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Kabupaten Brebes terus bertambah, jika dibandingkan dengan tahun yang lalu (2008) yang telah bertambah sebanyak 4.698 jiwa atau sebesar 0,27%. Sedangkan bila dibandingkan dengan kondisi lima tahun yang lalu penduduk Kabupaten Brebes bertambah sebesar 29.822 jiwa atau pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 0,35%. Sehingga walaupun jumlah penduduk semakin tahun semakin bertambah, namun pertumbuhan dari tahun ke tahun mempunyai kecenderungan menurun. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk dan tingkat persebaran penduduk di Kabupaten Brebes dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.5

Sebaran Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2009

1. Salem 152,09 56.763 18.249 373

2. Bantarkawung 205,00 91.241 22.381 445

3. Bumiayu 73,69 102.591 27.374 1.392

4. Paguyangan 104,94 92.747 33.972 884

5. Sirampog 67,03 60.053 15.494 896

6. Tonjong 81,26 69.780 14.996 859

7. Larangan 164,68 140.666 37.729 854

8. Ketanggungan 149,07 131.703 37.987 883

9. Banjarharjo 140,26 116.142 37.283 828

10. Losari 89,43 124.345 34.129 1.390

11. Tanjung 67,74 96.825 22.653 1.429

12. Kersana 25,23 63.139 17.766 2.503

13. Bulakamba 102,93 158.560 49.094 1.540

14. Wanasari 74,44 138.438 47.395 1.860

15. Songgom 49,03 73.446 21.283 1.498

16. Jatibarang 35,13 79.573 24.279 2.262

17. Brebes 80,96 156.116 40.938 1.928

2008 1.662,96 1.752.128 503.002 1.076

Sumber : Kabupaten Brebes Dalam Angka 2009

b. Laju Pertambahan Penduduk

(14)

Tabel 2.6

Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Brebes

Uraian Tahun

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Kabupaten Brebes (Jiwa)

1.722.306 1.727.705 1.736.398 1.743.195 1.747.430 1.752.128 Laju Pertumbuhan

Penduduk r

0,31 0,50 0,39 0,24 0,27

r rata-rata (%) 0,35

Sumber : Hasil Proyeksi

c. Struktur Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Penduduk Kabupaten Brebes menurut kelompok umur dan jenis kelamin pada tahun 2009 sebanyak 1.752.128 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 873.062 jiwa (49,82 %) dan

jumlah penduduk perempuan sebanyak 879.066 jiwa (50,17 %). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.7

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Tahun 2009

Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

0 – 4 90.530 87.579 178.109

5 – 9 102.330 97.730 200.060

10 – 14 104.382 99.967 204.349

15 – 19 99.159 91.712 190.871

20 – 24 73.611 77.177 150.788

25 – 29 70.005 72.749 142.754

30 – 34 60.839 62.711 123.550

35 – 39 57.567 60.537 118.104

40 – 44 51.109 50.924 102.033

45 – 49 41.526 41.411 82.937

50 – 54 36.510 36.167 72.677

55 – 59 24.867 26.362 51.229

60 – 64 24.926 29.865 54.791

65 – 69 14.871 18.954 33.825

70 + 20.830 25.221 46.051

2009 873.062 879.066 1.752.128

Sumber : Kabupaten Brebes Dalam Angka 2009

d. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

(15)

guru. Jumlah sekolah naik 5,07%; jumlah murid naik 4,92% dan jumlah guru naik 0,14%. Untuk tingkat SD tercatat 187.686 murid dengan 8.099 orang guru sedangkan tingkat MI tercatat sebanyak 201 sekolah; 40.525 murid dan 1.866 orang guru. Untuk tingkat SLTP jumlah sekolah yang ada sebanyak 118 sekolah, jumlah murid sebanyak 53.317 siswa dan guru sebanyak 2.812. Demikian pula untuk jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah terdapat 86 sekolah, murid 27.392 siswa dan guru sebanyak 1.658 orang. Untuk pendidikan SLTA jumlah sekolah sebanyak 33 sekolah, murid sebanyak 15.565 siswa dan guru sebanyak 976 orang. Untuk jumlah pondok pesantren di Kabupaten Brebes pada tahun 2009 tercatat 184 Pondok Pesantren dengan jumlah santri 28.053 orang. Jumlah penduduk Kabupaten Brebes berdasarkan tingkat pendidikannya secara rinci dapat disajikan pada Tabel berikut :

Tabel 2.8

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Kabupaten Brebes Tahun 2009

1 Salem 1.421 3.531 5.550 20.689 14.433 45.624

2 Bantarkawung 1.405 4.734 7.426 30.133 28.277 71.975 3 Bumiayu 4.214 15.024 17.349 26.002 17.971 80.560 4 Paguyangan 1.679 6.096 8.522 24.679 30.119 71.095

5 Sirampog 1.129 4.734 9.264 13.813 17.455 46.395

6 Tonjong 1.730 6.879 9.705 16.524 19.022 53.860

7 Larangan 1.972 7.209 11.881 33.812 56.291 111.165 8 Ketanggungan 2.077 7.254 9.125 32.908 51.909 103.273 9 Banjarharjo 1.684 4.803 6.813 36.755 43.151 93.206

10 Losari 2.258 7.400 11.120 31.380 44.984 97.142

11 Tanjung 1.790 5.673 7.780 24.448 35.051 74.742

12 Kersana 1.193 4.612 6.659 17.330 19.702 49.496

13 Bulakamba 2.852 11.187 13.960 40.734 54.225 122.958 14 Wanasari 2.403 10.074 14.113 38.227 43.527 108.344

15 Jatibarang 651 2.704 5.696 18.220 29.551 56.822

16 Songgom 4.289 8.528 10.528 20.416 19.913 63.674

17 Brebes 8.295 25.955 13.720 36.359 39.305 123.634

Jumlah 41.042 136.397 169.211 462.429 564.886 1.373.965

Sumber: Kabupaten Brebes Dalam Angka 2009

e. Struktur Penduduk Berdasarkan Matapencaharian

Struktur penduduk menurut mata pencaharian dapat menggambarkan kondisi

(16)

supir/ kernet angkutan, pengusaha dan pensiunan. Penduduk Kabuapten Brebes sebagian

besar bermatapencaharian sebagai petani, baik sebagai buruh tani maupun petani sendiri

terbanyak terdapat pada Kecamatan Bulakamba, sebanyak 39.262 jiwa. Dominasi mata

pencaharian penduduk Kabupaten Brebes sebagai petani mencerminkan Kabupaten

Brebes sebagai wilayah agraris. Penduduk Kabupaten Brebes berdasarkan mata

(17)

Tabel 2.9

Mata Pencaharian Penduduk Kabupaten Brebes Tahun 2009

No Kecamatan Petani/

1 Salem 15.254 6.102 1 591 322 1.966 1.310 561 833 208 1.034 28.182

2 Bantarkawung 22.989 20.463 4 828 1.674 5.291 2.684 1.165 970 443 2.108 58.619

3 Bumiayu 10.497 14.174 0 665 2.299 2.847 11.250 929 1.518 882 712 45.773

4 Paguyangan 11.867 20.055 44 289 3.349 2.146 3.578 873 611 323 3.089 46.224

5 Sirampog 11.006 12.469 0 8 1.444 2.638 2.015 393 403 156 631 31.163

6 Tonjong 9.136 10.765 0 49 529 2.448 1.724 367 635 251 1.172 27.076

7 Larangan 33.712 32.863 58 97 725 2.553 4.431 1.077 3.136 826 1.413 83.891

8 Ketanggungan 29.486 23.854 11 321 4.020 7.232 8.588 725 874 420 1.220 76.751

9 Banjarharjo 19.764 27.734 211 702 1.023 10.039 1.743 791 917 572 639 64.135

10 Losari 19.907 27.580 3.099 263 3.302 5.265 4.521 617 962 943 2.155 68.614

11 Tanjung 15.359 23.017 2.653 264 1.969 4.565 6.545 990 704 318 1.789 58.173

12 Kersana 7.420 19.180 4 543 1.862 2.163 1.957 930 572 254 995 35.880

13 Bulakamba 27.604 39.262 10.600 96 8.526 9.304 10.598 2.780 1.151 289 3.810 114.020

14 Wanasari 20.151 35.200 4.583 645 2.371 1.968 5.859 1.020 1.387 258 1.996 75.438

15 Jatibarang 7.730 25.329 0 153 339 989 1.888 728 257 91 1.887 39.391

16 Songgom 11.308 14.804 52 379 3.206 1.849 8.590 712 854 383 2.161 44.298

17 Brebes 17.624 31.312 2.660 868 4.502 5.778 7.292 1.356 9.868 1.114 2.535 84.909

Jumlah 290.814 384.163 23.980 6.761 41.462 72.041 84.573 16.014 25.868 7.731 29.346 982.537

(18)

2.1.3. Profil Ekonomi

a. Kondisi Ekonomi Daerah

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Brebes mengalami perkembangan secara fluktuatif sejak

tahun 2005 hingga tahun 2009. Keadaan ini dipengaruhi dengan adanya perubahan iklim

usaha perekonomian di daerah Brebes, disamping peran Pemerintah Daerah dalam

mengalokasikan dana APBD yang berbasis kinerja untuk mewujudkan visi dan misi

pembangunan daerah Kabupaten Brebes. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Brebes

dipengaruhi pula dengan perkembangan yang ada dari sektor-sektor perekonomian yang

menjadi kontributor Produksi Domestik setempat. Selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu dari tahun 2005 – 2009 secara singkat dapat dilihat dari tabel yang disajikan berikut:

Tabel 2.10

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Brebes (Tahun 2005 – 2009)

TAHUN

Sumber data: Kabupaten Brebes Dalam AngkaTtahun 2009

Pertumbuhan ekonomi riil Kabupaten Brebes dalam perkembangan selama periode lima

tahun ini (2005 – 2009) yang ditunjukkan dari angka pertumbuhan PDRB berdasar Harga

Konstan, mengalami perkembangan yang cukup mantap, terutama dalam 3 tahun terakhir

yaitu tahun 2007 - 2009, yang pertumbuhannya selalu meningkat. Pada tahun 2007 dalam

periode lima tahun tersebut terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan

tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat dimungkinkan karena adanya pengaruh faktor

eksternal yang mempengaruhi produksi sektor ekonomi di Kabupaten Brebes.

b. Kondisi Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Struktur perekonomian Kabupaten Brebes secara umum dapat ditunjukkan dengan

besarnya pertumbuhan dan kontribusi masing-masing sektor lapangan usaha terhadap

(19)

pertumbuhan tinggi tetapi kontribusi tidak terlalu tinggi menunjukkan bahwa sektor tersebut adalah sektor potensial daerah, sedangkan sektor dengan pertumbuhan rendah tetapi kontribusi tinggi menunjukkan bahwa sektor tersebut adalah sektor andalan daerah.

Berdasarkan Harga Berlaku dimana faktor inflasi berpengaruh didalamnya, pertumbuhan

ekonomi rata-rata Kabupaten Brebes dari tahun 2005 sampai dengan 2009 adalah 14,37

%. Beberapa sektor ekonomi yang angka pertumbuhannya di atas pertumbuhan ekonomi

Kabupaten adalah Sektor Pengangkutan dan Komunikasi (18,07 %), Sektor Pertambangan

dan Penggalian (15,09 %), Sektor Bangunan (20,69 %), sektor industri pengolahan

(21,26%), sektor listrik, gas, dan air minum (14,65%), dan Sektor Jasa-Jasa (19,04 %).

Sektor-sektor tersebut merupakan sektor-sektor yang rentan terhadap faktor inflasi.

Sedangkan sektor-sektor yang pertumbuhannya dibawah pertumbuhan ekonomi

kabupaten adalah sektor Perdagangan Hotel dan Restorant (13,59%), dan Sektor

Pertanian (12,39). Untuk lebih jelasnya, pertumbuhan sektor ekonomi berdasarkan PDRB

harga berlaku dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 2.11

PDRB Kabupaten Brebes (Atas Dasar Harga Berlaku) Tahun 2000 Tahun 2005 – 2009 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPANGAN USAHA TAHUN ( r )

2005 2006 2007 2008 2009

1. Pertanian 4.037.414,75 4.612.886,10 5.221.574,91 5.894.820,70 6.442.861,07 12,39

2. Pertambangan & galian

88.537,58 102.673,92 116.677,34 130.165,24 155.343,83 15,09

3. Industri Pengolahan 708.028,26 815.311,60 949.045,36 1.208.034,97 1.530.865,63 21,26

4. Listrik, Gas & Air Bersih 62.462,88 71.591,73 85.246,60 96.648,44 107.914,77 14,65

5. Bangunan 145.416,41 168.840,74 196.788,30 245.257,27 308.538,31 20,69

6. Perdagangan, Restorant & Hotel

1.513.279,16 1.759.675,84 1.980.751,57 2.316.984,50 2.518.885,78 13,59

7. Pengangkuitan & Nikasi

262.607,19 310.400,31 348.773,76 431.199,44 510.386,21 18,07

8. Keuangan, Persewaan & Jasa

183.980,51 214.345,85 246.933,40 307.006,52 367.417,82 18,88

9. Jasa-jasa 293.944,40 346.331,13 405.125,24 503.920,58 590.303,29 19,04

P D R B Kab. Brebes 7.325.671,18 8.402.057,25 9.550.916,47 11.134.037,67 12.532.516,70 14,37 Sumber : Kabupaten Brebes Dalam Angka Tahun 2009

Secara sektoral berdasarkan harga riil, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Brebes dalam

kurun waktu lima tahun terakhir adalah 4,83%. Pertumbuhan sektor ekonomi Kabupaten

(20)

sektor ekonomi kecuali sektor pertanian dan sektor perdagangan, restoran, dan hotel.

Sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan tertinggiadalah sektor industri pengolahan, sektor jasa-jasa, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Sedangkan sektor yang memiliki pertumbuhan terendah adalah sektor pertanian. Untuk lebih jelasnya, pertumbuhan sektor ekonomi berdasar PDRB harga konstan dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut.

Tabel 2.12

PDRB Kabupaten Brebes (Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000) Tahun 2005 – 2009 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPANGAN USAHA TAHUN ( r )

2005 2006 2007 2008 2009

1. Pertanian 2.445.412,48 2.546.227,29 2.622.411,18 2.688.685,59 2.771.596,58 3,18

2. Pertambangan & galian

52.204,40 55.437,40 59.040,62 60.623,65 68.606,31 7,07

3. Industri Pengolahan 440.160,16 476.796,22 525.893,30 569.684,02 633.770,12 9,54

4. Listrik, Gas & Air Bersih 36.337,84 38.045,00 41.335,44 43.889,97 46.235,91 6,21

5. Bangunan 81.956,57 86.485,38 91.544,36 96.706,28 112.414,05 8,22

6. Perdagangan, Restoran & Hotel

890.368,95 931.282,40 978.712,84 1.030.397,44 1.065.334,10 4,59

7. Pengangkuitan & Nikasi

110.530,84 115.134,67 125.414,44 136.678,59 152.456,66 8,37

8. Keuangan, Persewaan & Jasa

111.138,90 117.060,93 125.529,93 141.932,38 148.935,22 7,59

9. Jasa-jasa 178.314,25 184.727,67 199.263,35 229.930,27 248.548,46 8,66

P D R B Kab. Brebes 4.346.424,43 4.551.196,99 4.769.145,46 4.998.528,18 5.247.897,41 4,83 Sumber : Kabupaten Brebes Dalam Angka Tahun 2009

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes tahun 2009 seperti

ditunjukkan pada Tabel 2.11. PDRB Kabupaten Brebes (Atas Dasar Harga Berlaku Tahun

2000) Tahun 2005 – 2009 menurut harga berlaku sebesar Rp

12.532.516.701.450,-sedangkan pada Tabel 2.12. PDRB Kabupaten Brebes (Atas Dasar Harga Konstan Tahun

2000) Tahun 2005 – 2009 menurut harga konstan sebesar Rp 5.247.897.410.120,-.

Berdasarkan harga riil sampai dengan tahun 2009, kontribusi sektor ekonomi yang

terbesarterhadap PDRB Kabupaten Brebes adalah dari Sektor Pertanianyaitu sebesar 52,81 % dari total PDRB Kabupaten Brebes. Pada urutan berikutnya sektor dominan

lainnya adalah Sektor Perdagangan (20,30 %) dan Industri Pengolahan (12,08 %) dan

Sektor Jasa-Jasa (4,73 %). Sedangkan sektor-sektor yang lainnya memberikan

kontribusinya rata-rata di bawah 4 %, yaitu Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa (2,84

(21)

Pertambangan dan Galian (1,31 %), dan terendahadalah dari Sektor Listrik, Gas dan Air(0,88 %).

Yang perlu diperhatikan adalah ada beberapa sektor yang memiliki kontribusi yang

semakin menurun dalam 5 tahun terakhir, tetapi juga ada sektor ekonomi yang memiliki

kontribusi yang semakin meningkat. Sektor ekonomi yang menurunkontribusinya adalah sektor pertanian. Sektor ekonomi yang meningkatkontribusinya adalah sektor industri pengolahan, sektor bangunan, sektor keuangan, persewaan, dan jasa. Sedangkan sektor ekonomi lainnya memiliki kontribusi yang fluktuatif dalam lima tahun terakhir.

Tabel 2.13

Kontribusi Sektor-Sektor Ekonomi Terhadap PDRB (Atas Dasar Harga Konstan) Kabupaten Brebes

LAPANGAN USAHA PROPORSI (%)

2005 2006 2007 2008 2009

1. Pertanian 56,26 55,95 54,99 53,79 52,81

2. Pertambangan dan Penggalian 1,20 1,22 1,24 1,21 1,31

3. Industri Pengolahan 10,13 10,48 11,03 11,40 12,08

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,84 0,84 0,87 0,88 0,88

5. Bangunan 1,89 1,90 1,92 1,94 2,14

6. Perdagangan, Restoran dan Hotel 20,49 20,46 20,52 20,61 20,30

7. Pengangkutan dan Komunikasi 2,54 2,53 2,62 2,73 2,91

8. Keuangan, Persewaan & Jasa 2,56 2,57 2,63 2,84 2,84

9. Jasa-jasa 4,10 4,06 4,18 4,60 4,73

PDRB Kabupaten Brebes 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Kabupaten Brebes dalam Angka Tahun 2009

Dari kondisi pertumbuhan dan kontribusi sektor ekonomi dapat diketahui sektor ekonomi

yang menjadi sektor unggulan, sektor potensial, dan sektor andalan. Sektor unggulan dalam perekonomian Kabupaten Brebes adalah sektor industri pengolahan. Sektor potensial dalam perekonomian Kabupaten Brebes adalah sektor jasa-jasa, sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor bangunan. Sedangkan sektor andalan dalam perekonomian Kabupaten Brebes adalah sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran.

c. Pendapatan Per Kapita

Salah satu alat untuk mengukur atau mengetahui tingkat kemakmuran penduduk suatu

(22)

pada tahun 2009 mencapai Rp. 2.661.255.910.000,- (harga Konstan) dan Rp.

6.565.044.470.000,- (Harga Berlaku). Tingkat pertumbuhan rata-rata pendapatan per

kapita selama kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu tahun 2005 – 2009 secara riilnya sebesar

4,54%, sedangkan berdasarkan harga berlaku pertumbuhan rata-rata pendapatan per

kapita Kabupaten Brebes adalah 14,19%. Dengan positifnya nilai angka pertumbuhan

rata-rata dari pendapatan per kapita Kabupaten Brebes ini menunjukkan terjadinya peningkatan

pendapatan masyarakat Brebes secara umum. Untuk lebih jelasnya tentang Pendapatan

Per Kapita Kabupaten Brebes dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 2.14

Pendapatan Per Kapita Di Kabupaten Brebes Tahun 2005 -2009 (dalam jutaan rupiah)

URAIAN HARGA KONSTAN R (%)

2005 2006 2007 2008 2009

PDRB Kab BREBES 4.346.424.437,42 4.551.196.992,01 4.769.145,46 4.998.528,18 5.247.897,41 4,83

PDRB per KAPITA 2.521.554,95 2.629.439,55 2.742.704,05 2.864.120,05 2.999.444,69 4,43

Pendapatan per

Kapita

2.227.885,26 2.323.962,35 2.409.105,81 2.512.453,36 2.661.255,91 4,54

HARGA BERLAKU

2005 2006 2007 2008 2009

PDRB Kab BREBES 7.325.401.185,52 8.402.057.256,02 9.550.916,47 11.134.037,67 12.532.516,70 14,37

PDRB per KAPITA 4.249.792,42 4.854.261,78 5.492.668,98 6.379.722,06 7.162.981,23 13,94

Pendapatan per

Kapita

3.861.744,52 4.478.784,97 5.044.290,37 5.785.126,55 6.565.044,47 14,19

Sumber: Kabupaten Brebes dalam Angka Tahun 2009

d. Perekonomian Kecamatan

Gambaran mengenai peranan masing-masing kecamatan terhadap perekonomian di

Kabupaten Brebes tercermin dari besarnya PDRB tiap kecamatan. Empat kecamatan

yang mempunyai andil terbesar dalam membentuk perekonomian Kabupaten Brebes

adalah Kecamatan Paguyangan sebesar Rp. 1,23 T; Kecamatan Brebes Rp. 1,17 T;

Kecamatan Bumiayu Rp. 1,11 T dan Kecamatan Bulakamba sebesar 1,02 T. Sedangkan

kecamatan yang lainnya mempunyai PDRB di bawah 1 trilyun rupiah. Sedangkan

kontribusi PDRB tiap kecamatan berdasar harga konstan juga menunjukkan empat

kecamatan tersebut yang mempunyai kontribusi terbesar dalam membentuk perekonomian

Kabupaten Brebes. Untuk lebih jelasnya, PDRB per Kecamatan atas dasar harga Berlaku

dan atas dasar harga konstan di Kabupaten Brebes tahun 2007 – 2009 dapat dilihat pada

(23)

Tabel 2.15

Produk Domestik Regional Bruto per Kecamatan

Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Brebes Tahun 2007 – 2009 (jutaan rupiah)

No Kecamatan 2007 2008 2009 r (%)

1 Salem 443.673,81 443.673,81 492.047,94 5,31

2 Bantarkawung 496.397,37 496.397,37 548.054,77 5,08

3 Bumiayu 997.655,93 997.655,93 1.112.285,92 5,59

4 Paguyangan 1.049.695,50 1.049.695,50 1.231.116,07 8,30

5 Sirampog 451.837,54 451.837,54 507.011,25 5,93

6 Tonjong 490.673,51 490.673,51 550.021,18 5,88

7 Larangan 599.508,29 599.508,29 663.673,96 5,22

8 Ketanggungan 870.405,71 870.405,71 966.768,74 5,39

9 Banjarharjo 602.526,41 602.526,41 671.774,82 5,59

10 Losari 583.762,32 583.762,32 645.281,84 5,14

11 Tanjung 871.580,75 871.580,75 978.471,14 5,96

12 Kersana 197.699,06 197.699,06 227.771,97 7,34

13 Bulakamba 918.417,15 918.417,15 1.023.087,91 5,55

14 Wanasari 578.120,51 578.120,51 644.056,17 5,55

15 Songgom 305.321,28 305.321,28 340.402,98 5,59

16 Jatibarang 638.012,94 638.012,94 759.744,08 9,12

17 Brebes 1.038.749,58 1.038.749,58 1.170.945,96 6,17

PDRB Kab. Brebes 11.134.037,67 11.134.037,67 12.532.516,70 6,10 Sumber: Kabupaten Brebes dalam Angka Tahun 2009

Tabel 2.16

Produk Domestik Regional Bruto per Kecamatan

Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Brebes Tahun 2007 – 2009 (jutaan rupiah)

No Kecamatan 2007 2008 2009 r (%)

1 Salem 201.125,42 207.619,91 216.660,32 3,79

2 Bantarkawung 226.914,80 231.937,20 240.931,93 3.04

3 Bumiayu 416.866,15 439.073,89 460.396,27 5,09

4 Paguyangan 458.737,48 485.187,31 518.828,92 6,35

5 Sirampog 196.996,95 206.074,31 215.644,93 4,63

6 Tonjong 220.419,78 230.156,09 241.129,44 4,59

7 Larangan 265.488,20 274.583,27 285.566,84 3,71

8 Ketanggungan 375.204,81 391.598,42 408.699,66 4,37

9 Banjarharjo 249.831,30 259.390,59 270.595,66 4,07

10 Losari 240.650,28 248.202,74 257.122,37 3,37

11 Tanjung 351.829,93 370.944,89 389.741,72 5.25

12 Kersana 80.646,84 86.287,92 91.297,56 6,40

13 Bulakamba 393.349,80 409.012,26 425.913,41 4,06

14 Wanasari 260.879,24 275.348,70 288.182,03 5,10

15 Songgom 133.408,87 139.278,71 144.991,02 4,25

16 Jatibarang 275.855,77 296.288,88 319.863,18 7,68

17 Brebes 420.939,85 447.543,09 472.332,15 5,93

(24)

Dari tabel diatas juga dapat dijelaskan pertumbuhan ekonomi tiap kecamatan selama 3

tahun terakhir dari tahun 2007 – 2009. Berdasarkan PDRB harga berlaku, kecamatan

yang memiliki pertumbuhan ekonomi lebih besar dari pertumbuhan ekonomi kabupaten

adalah Kecamatan Jatibarang, Paguyangan, dan Kersana. Sedangkan berdasarkan

PDRB harga konstan, kecamatan yang memiliki pertumbuhan ekonomi lebih besar dari

pertumbuhan ekonomi kabupaten adalah Kecamatan Jatibarang, Kersana, Paguyangan,

Brebes, Tanjung, Wanasari, dan Bumiayu.

PDRB per kapita tertinggi berdasarkan harga berlaku berada di Kecamatan Paguyangan

sebesar 13,27 juta rupiah, urutan kedua dan ketiga adalah Kecamatan Bumiayu sebesar

10,83 juta rupiah dan Kecamatan Tanjung sebesar 10,18 juta rupiah. Kecamatan lainnya

berada di bawah 10 juta rupiah. Sedangkan PDRB per kapita tertinggi berdasarkan harga

konstan juga berada di tiga kecamatan tersebut dengan nilai sebesar 5,59 juta rupiah, 4,48

juta rupiah, dan 4,05 juta rupiah. Untuk lebih jelasnya, PDRB per kapita Kabupaten Brebes

tiap kecamatan berdasarkan harga berlaku dan harga konstan dapat dilihat pada

tabel-tabel sebagai berikut.

Tabel 2.17

Pendapatan Rata-Rata Perkapita per Kecamatan

Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Brebes Tahun 2007 – 2009 (rupiah)

No Kecamatan 2007 2008 2009 r (%)

1 Salem 6.907.763,52 7.856.944,64 8.679.165,73 12,09

2 Bantarkawung 4.753.055,74 5.430.924,63 6.017.356,02 12,52

3 Bumiayu 8.366.106,97 9.687.484,79 10.830.542,90 13,78

4 Paguyangan 9.575.868,27 11.343.644,62 13.272.486,91 17,73

5 Sirampog 6.484.954,76 7.476.050,58 8.428.974,52 14,01

6 Tonjong 6.193.803,45 7.086.868,44 7.903.852,31 12,96

7 Larangan 3.754.196,96 4.287.622,84 4.727.561,25 12,22

8 Ketanggungan 5.695.621,64 6.632.774,35 7.347.774,56 13,58

9 Banjarharjo 4.502.172,71 5.196.433,06 5.791.062,35 13,41

10 Losari 4.147.991,95 4.717.042,57 5.202.669,05 11,99

11 Tanjung 7.966.524,44 9.247.933,59 10.184.133,09 13,07

12 Kersana 2.653.161,63 3.144.469,10 3.613.822,02 16,71

13 Bulakamba 5.047.301,91 5.809.714,83 6.453.632,51 13,08

14 Wanasari 3.626.108,78 4.198.893,88 4.662.445,03 13,39

15 Songgom 3.623.333,53 4.157.481,41 4.635.053,76 13,10

16 Jatibarang 6.596.830,42 8.026.733,55 9.551.123,01 20,33

17 Brebes 5.668.333,44 6.676.197,60 7.510.444,96 15,11

(25)

Tabel 2.18

Pendapatan Rata-Rata Perkapita per Kecamatan

Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Brebes Tahun 2007 – 2009 (rupiah)

No Kecamatan 2007 2008 2009 r (%)

1 Salem 3.578.553,04 3.676.706,05 3.821.641,42 3,34

2 Bantarkawung 2.483.444,41 2.537.550,62 2.645.307,15 3,21

3 Bumiayu 4.065.003,86 4.263.515,55 4.482.967,39 5,02

4 Paguyangan 4.979.457,23 5.243.227,59 5.593.420,67 5,99

5 Sirampog 3.257.063,16 3.409.681,21 3.585.059,85 4,91

6 Tonjong 3.200.751,95 3.324.177,62 3.466.051,13 4,06

7 Larangan 1.914.049,24 1.963.791,84 2.034.183,65 3,09

8 Ketanggungan 2.861.821,33 2.984.107,20 3.106.257,80 4,18

9 Banjarharjo 2.156.823,15 2.237.090,04 2.332.681,02 3,40

10 Losari 1.948.869,34 2.005.581,43 2.073.082,67 3,14

11 Tanjung 3.779.622,43 3.935.921,88 4.056.513,66 3,60

12 Kersana 1.287.958,91 1.372.438,05 1.448.523,84 6,05

13 Bulakamba 2.493.153,39 2.587.326,03 2.686.659,29 3,81

14 Wanasari 1.904.228,00 1.999.859,80 2.086.204,48 4,67

15 Songgom 1.818.302,76 1.896.522,40 1.974.251,68 4,20

16 Jatibarang 3.474.866,67 3.727.560,63 4.021.160,05 7,57

17 Brebes 2.717.617,02 2.876.425,81 3.029.537,45 5,58

PDRB Kab. Brebes 2.742.704,05 2.864.120,05 2.999.444,69 4,58 Sumber: Kabupaten Brebes dalam Angka Tahun 2009

Dari tabel diatas juga dapat dijelaskan pertumbuhan rata-rata pendapatan perkapita tiap

kecamatan di Kabupaten Brebes. Berdasarkan pendapatan perkapita atas dasar harga

berlaku, kecamatan yang memiliki pendapatan perkapita lebih besar daripada pendapatan

perkapita kabupaten adalah Kecamatan Paguyangan, Kersana, Jatibarang, dan Brebes.

Sedangkan berdasarkan pendapatan perkapita atas dasar harga konstan, kecamatan yang

memiliki pendapatan perkapita lebih besar daripada pendapatan perkapita kabupaten

adalah Kecamatan Bumiayu, Paguyangan, Sirampog, Kersana, Wanasari, Jatibarang, dan

Brebes.

Dengan mengetahui pertumbuhan dan kontribusi PDRB maupun pendapatan perkapita

tiap kecamatan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat wilayah kecamatan yang memiliki

peran penting dalam mendukung struktur perekonomian Kabupaten Brebes. Kecamatan

yang memiliki pertumbuhan dan kontribusi PDRB maupun pendapatan perkapita tinggi

berarti wilayah tersebut merupakan pusat perekonomian strategis bagi Kabupaten Brebes.

Kecamatan tersebut antara lain adalah Kecamatan Paguyangan, Brebes, dan Bumiayu.

(26)

Kersana dan Wanasari. Sedangkan kecamatan yang perkembangannya agak stagnan

adalah Kecamatan Ketanggungan dan Bulakamba.

e. Tingkat Inflasi

Kondisi inflasi di Kabupaten Brebes dapat dijelaskan melalui perubahan Indeks Harga

Konsumen. Indek Harga Konsumen Kabupaten Brebes selama tahun 2009 sebesar

4,25%. Inflasi sebesar itu dikarenakan adanya perubahan IHK pada kelompok bahan

makanan sebesar 4,46%; kelompok makanan jadi 9,85%; kelompok perumahan 0,90%;

kelompok sandang 8,29%; kelompok kesehatan 5,37%; kelompok pendidikan 3,10% serta

kelompok transportasi -2,17%. Bila dibandingkan dengan angka inflasi tahun 2008, maka

inflasi tahun 2009 jauh lebih kecil. Angka inflasi tahun 2008 mencapai 11,81%. Besar

kecilnya angka inflasi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Brebes.

Untuk lebih jelasnya, laju inflasi menurut kelompok pengeluaran di Kabupaten Brebes

selama Tahun 2009 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 2.19

Laju Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran di Kabupaten Brebes Tahun 2009

No Bulan Umum Bahan Makanan

Makanan

Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transportasi

1 Januari 0,04 0,38 0,07 0,01 0,21 0,03 0,01 -0,60

2 Februari 0,67 1,12 1,15 -0,18 4,52 3,59 0,04 -2,48

3 Maret 0,08 -0,04 0,37 -0,46 1,41 0,00 0,00 0,00

4 April -0,15 -1,07 0,33 0,45 -1,96 0,48 0,00 0,16

5 Mei 0,33 0,12 1,19 0,26 -0,70 0,34 0,00 0,02

6 Juni 0,34 -0,24 1,46 0,02 0,25 0,09 0,11 0,08

7 Juli 0,16 -0,30 0,17 -0,11 -0,42 -0,04 2,65 0,62

8 Agustus 0,80 1,06 1,86 0,34 0,15 0,79 0,07 0,00

9 September 1,58 4,20 1,52 0,42 2,09 0,12 0,00 0,72

10 Oktober 0,12 0,83 -0,19 0,29 0,05 -0,13 0,20 -0,71

11 November 0,03 -0,55 -0,15 0,23 1,69 0,00 0,00 0,00

12 Desember 0,17 -1,05 1,68 -0,38 0,86 0,04 0,00 0,04

Tahun 2009 4,25 4,46 9,85 0,90 8,29 5,37 3,10 -2,17

Tahun 2008 11,81 12,52 7,30 16,44 13,56 10,74 5,50 11,73

Tahun 2007 7,18 15,07 5,05 5,02 8,98 7,48 1,74 2,61

Tahun 2006 7,80 13,64 9,87 5,09 8,73 1,09 11,82 0,12

(27)

f. Kondisi Keuangan Daerah

Kondisi keuangan daerah Kabupaten Brebes, dari sisi pendapatan, pada tahun 2009

memiliki jumlah pendapatan sebesar Rp. 945.919.571.421,00. Pendapatan tersebut berasal dari komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan komponen pendapatan

transfer. Sedangkan lain-lain pendapatan yang sah pada tahun 2009 tidak memberikan

sumbangan pendapatan daerah. Pendapatan daerah Kabupaten Brebes masih didominasi

dari komponen pendapatan transfer yaitu sebesar Rp. 865.644.550.208,00 atau 91,51%. Sedangkan pendapatan daerah dari PAD hanya memberikan kontribusi sebesar 8,49%.

Komponen pendapatan transfer berasal dari pendapatan dana perimbangan, transfer

pemerintah pusat lainnya dan transfer pemerintah provinsi. Pendapatan dana perimbangan

memiliki kontribusi terbesar dalam komponen pendapatan transfer. Pendapatan dana

perimbangan berasal dari dana bagi hasil pajak, dana bagi hasil bukan pajak, dana alokasi

umum, dan dana alokasi khusus, yang dari keempat dana tersebut dana alokasi umum

memberikan kontribusi yang terbesar bagi pendapatan dana perimbangan. Untuk lebih

jelasnya, kondisi pendapatan daerah Kabupaten Brebes Tahun 2009 dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut.

Tabel 2.20

Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Brebes TAHUN 2009 (Dalam Rupiah)

Jenis Pendapatan Jumlah Penerimaan Kontribusi 1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 80.275.021.213 8,49

a. Pajak Daerah 15.405.412.677 1,63

b. Retribusi Daerah 39.384.119.604 4,16

c. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Pengolahan Kekayaan yang dipisahkan

2.358.964.964 0,25

d. Lain-lain Pendapatan yang sah 23.126.523.968 2,48

2. PENDAPATAN TRANSFER 865.644.550.208 91,51

a. Dana Perimbangan 807.183.028.688 85,33

b. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 20.743.950.000 2,19

c. Transfer Pemerintah Provinsi 58.461.521.520 4,09

3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 0 0 J U M L A H 945.919.571.421 100

Sumber : Kabupaten Brebes Dalam Angka Tahun 2009

Kondisi keuangan daerah Kabupaten Brebes, dari sisi belanja, pada tahun 2009 memiliki

(28)

daerah Kabupaten Brebes masih didominasi dari komponen Belanja Operasi yaitu sebesar

Rp. 794.401.562.427,00 atau 85,74%. Sedangkan belanja daerah dari belanja modal hanya memberikan kontribusi sebesar 14,11% dan belanja lainnya kontribusinya kurang

dari 1%. Komponen belanja operasi berasal dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa,

belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, dan belanja bantuan

keuangan, dengan dominasi kontribusi belanja pegawai yang terbesar yaitu 62,84%.

Untuk lebih jelasnya, kondisi belanja daerah Kabupaten Brebes Tahun 2009 dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut.

Tabel 2.21

Realisasi Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2009 (Dalam Rupiah)

JENIS BELANJA JUMLAH KONTRIBUSI 1. BELANJA OPERASI 794.401.562.427 85,74

a. Belanja Pegawai 582.245.349.533 62,84

b. Belanja barang & jasa 122.775.936.531 13,25

c. Belanja Bunga 79.514.063 0,01

d. Belanja Subsidi 0

e. Belanja Hibah 1.684.000.000 0,18

f. Belanja Bantuan Sosial 68.022.662.800 7,34

g. Belanja Bantuan Keuangan 19.594.099.500 2,12

2. BELANJA MODAL 130.717.310.902 14,11

a. Belanja Tanah 2.286.166.550 0,25

b. Belanja Peralatan dan Mesin 22.329.135.850 2,41

c. Banja Gedung dan Bangunan 46.388.980.000 5,01

d. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 58.877.701.852 6,36

e. Belanja Aset Tetap Lainnya 835.326.650 0,08

f. Belanja Aset Lainnya 0

3. BELANJA TIDAK TERDUGA 1.322.017.000 0,14

a. Belanja Tidak Terduga 1.322.017.000 0,14

4. BELANJA TRANSFER 87.880.890 0,01

a. Transfer Bagi Hasil ke Desa 87.880.890 0,010

JUMLAH BELANJA DAERAH 926.528.771.219 100,00

Sumber : Kabupaten Brebes Dalam Angka , telah diolah

Kondisi keuangan daerah Kabupaten Brebes, dari sisi pembiayaan, pada tahun 2009

memiliki jumlah pembiayaan sebesar Rp. 84.957.712.603,00. Pembiayaan tersebut berasal dari komponen penerimaan pembiayaan dan pengeluaran daerah. Pembiayaan

(29)

sebesar Rp. 120.279.639.632,00. Sedangkan pembiayaan daerah dari pengeluaran daerah hanya sebesar Rp. 35.321.927.029,00. Komponen penerimaan pembiayaan berasal dari penerimaan sisa lebih perhitungan anggaran, penerimaan pinjaman daerah,

dan penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah. Sedangkan komponen pengeluaran

daerah berasal dari pembentukan dana cadangan, penyertaan modal pemerintah daerah,

dan pembayaran pokok utang.

Untuk lebih jelasnya, kondisi pembiayaan daerah Kabupaten Brebes Tahun 2009 dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 2.22

1.1.3 Pendapatan Hasil Pengeluaran Kekayaan Daerah yang dipisahkan 2.358.964.964

1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 23.126.523.968

1.2. PENDAPATAN TRANSFER 865.644.550.208

1.3. TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN 807.183.028.688

1.3.1. Dana Bagi Hasil Pajak 50.403.405.838

1.3.2. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 960.680.850

1.3.3. Dana Alokasi Umum 716.589.942.000

1.3.4. Dana Alokasi Khusus 39.229.000.000

1.4. TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-LAINNYA 20.743.950.000

1.4.1. Dana Otonomi Khusus 0

1.4.2. Dana Penyesuaian 20.743.950.000

1.5. TRANSFER PEMPROV 58.461.521.520

1.5.1. Pendapatan Bagi Hasil Pajak 42.858.197.259

1.5.2. Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 15.603.324.261

1.6. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 0

1.6.1 Pendapatan Hibah 0

2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 122.775.936.531

2.2.3. Belanja Bunga 79.514.063

(30)

No Jenis Retribusi Daerah Realisasi

2.2.2. Belanja Peralatan dan Mesin 22.329.135.850

2.2.3. Belanja Gedung dan Bangunan 46.388.980.000

2.2.4. Belanja Jalan, Irigasi dan Bangunan 58.877.701.852

2.2.5. Belanja Aset Tetap Lainnya 835.326.650

2.2.6. Belanja Aset Lainnya

-2.3. BELANJA TAK TERDUGA 1.322.017.000

2.3.1. Belanja Tak Terduga 1.322.017.000

2.4. TRANSFER 87.880.890

2.4.1. Transfer Bagi Hasil ke Desa 87.880.890

2.4.2. Transfer Bagi Hasil Pajak 0

2.4.3. Transfer Bagi Hasil Retribusi 87.880.890

2.4.4. Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0

III. PEMBIAYAAN 84.957.712.603

3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 120.279.639.632

3.1.1 Penerimaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) 114.917.498.182

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0

3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0

3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 2.000.000.000

3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 3.362.141.450

3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah

-3.2 PENGELUARAN DAERAH 35.321.927.029

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 22.800.000.000

3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 3.363.000.000

3.2.3 Pembayaran Pokok Utang 9.158.927.029

3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah 0

PEMBIAYAAN NETTO 84.957.712.603

3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Sumber : Kabupaten Brebes Dalam Angka Tahun 2009

g. Kondisi Keuangan Perusahaan Daerah

Perusahaandaerah air minum Kabupaten Brebes merupakan perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Brebes yang bergerak pada pengelolaan air minum atau air bersih bagi

masyarakat Kabupaten Brebes. Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Brebes

tergolong perusahaan yang memberikan pelayanan dan jasa serta menyelenggarakan

kemanfaatan umum dan meningkatkan pendapatan daerah.

Kondisi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Brebes sebagai

(31)

Tabel 2.23

Laba Rugi PDAM Kabupaten Brebes Tahun 2005-2009 (dalamRibuan Rupiah)

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009

1 Pendapatan usaha

Penjualan Air 6,042,559 8,044,737 10,907,875,276 11,012,359,256 13,253,447,109 Non Air 780,797 682,073 527,574,741 829,525,400 1,374,489,766 Jumlah 6,823,356 8,726,810 11,435,450,017 11,841,884,656 14,627,936,875 2 Biaya Langsung Usaha 3,535,128 4,154,601 5,269,774,747.25 5,616,432,508.00 7,063,340,988.00

Laba ( Rugi ) Usaha 3,288,228 4,572,209 6165675269.75 6,225,452,147.00 7,564,596,306.00 3 Biaya Umum & Administrasi 4,030,728 4,412,647 5,177,421,298.80 5,697,405,011.00 6,412,962,763.00 Laba ( Rugi ) Bersih Usaha -742.5 159,562 988,253,970.95 528,047,136.00 1,151,633,543.00 4 Pendapatan / ( biaya ) lain :

Pendapatan Lain - lain 105,283 23,407 117,483,683 143,023,333 179,918,920 Biaya Lain - lain 72,131 2,242 41,066,639.92 4.309.373. 3,652,798

Kabupaten Brebes mampu memperbaiki kinerja dari defisit pada tahun 2005 menjadi surplus

pada tahun 2009. Perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Brebes dapat

diindikasikan perusahaan yang sehat.

2.2. Kondisi Prasarana Bidang Pekerjaan Umum/ Kecipta Karyaan

2.2.1. Perumahan dan Permukiman

Kondisi perumahan penduduk di Kabupaten Brebes meliputi rumah berdinding batu, setengah

batu, kayu/papan, dan rumah bambu/lainnya. Keadaan Perumahan di Kabupaten Brebes pada

tahun 1993 sebanyak 297.246 rumah, dengan perinciannya sebagai berikut :

a. Bangunan permanen sebanyak 103.196 rumah

b. Bangunan semi permanen sebanyak 75.787 rumah

c. Bangunan dengan dinding kayu atau papan sebanyak 43.146 rumah

d. Bangunan dengan dinding bambu sebanyak 75.117 rumah

Keadaan perumahan tersebut baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya mencerminkan

(32)

diantaranya dibedakan atas kualitas dinding rumah, atap rumah dan lantainya. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.24

Keadaan Perumahan di Kabupaten Brebes

No Kecamatan Jumlah Rumah (buah) Jumlah

Dinding Batu Dinding ½ Batu Dinding Papan Dinding Bambu

1 Salem 4.163 2.396 1.144 3.045 10.748

2 Bantarkawung 5.984 3.166 1.249 6.008 16.407

3 Bumiayu 11.596 2.450 1.289 12.879 28.214

4 Paguyangan 8.322 2.775 1.822 2.784 15.703

5 Sirampog 1.881 2.504 1.886 3.443 9.714

6 Tonjong 8.231 1.082 1.147 2.178 12.638

7 Larangan 5.507 3.854 10.941 5.687 25.989

8 Ketanggungan 5.256 6.529 2.469 4.418 18.672

9 Banjarharjo 5.436 9.452 6.053 3.216 24.157

10 Losari 4.707 5.142 2.956 6.253 19.058

11 Tanjung 3.208 3.711 5.289 1.608 13.816

12 Kersana 2.519 3.236 1.524 2.459 9.738

13 Bulakamba 6.522 6.202 147 10.332 23.203

14 Wanasari 6.956 5.588 2.998 3.921 19.463

15 Jatibarang 6.358 4.795 1.037 1.292 13.482

16 Songgom 9.887 8.915 1.195 3.841 23.838

17 Brebes 6.663 3.990 0 1.733 12.386

Jumlah 103.196 75.787 43.146 75.097 297.226

Sumber : Kabupaten Brebes Dalam Angka 2009

2.2.2. Bidang Air Minum

(33)

Tabel 2.25

Data Penduduk Yang Menikmati Air PDAM Di Kabupaten Brebes Tahun 2009

URAIAN WILAYAH TEKNIS ADMINSTRATIFWILAYAH

A Jumlah penduduk (jiwa)

- Desa 413.408 1.349.067

- Kota 294.329 401.953

Jumlah 707.737 1.751.020

B Penduduk menikmati air

- Desa (jiwa) 132.956 132.956

Persentase (%) 32,16 9,86

- Kota (jiwa) 88.294 88.294

Persentase (%) 30,00 21,97

C - Penduduk menikmati air (jiwa) 221.250 221.250

- Persentase (%) 31.26 12,64

Sumber : Corporate Plan 2011-2015, PDAM Kabupaten Brebes

Grafik 2.1

Perkembangan Cakupan Layanan PDAM Kab Brebes Tahun 2005 – 2009

(34)

Tabel 2.26

Jumlah Penduduk dan Jumlah Desa Yang Terlayani PDAM Di Kabupaten Brebes Tahun 2009

Sumber : Corporate Plan 2011-2015, PDAM Kabupaten Brebes

Jumlah Jumlah Penduduk

No. Kecamatan Jum lah Jum lah Desa Desa Blm Terlayani

(35)

Tabel 2.27

Perkembangan Sambungan Pelanggan PDAM Di Kabupaten Brebes Tahun 2005 - 2009

Sumber : Corporate Plan 2011-2015, PDAM Kabupaten Brebes

(36)

Tabel 2.28

Sumber air Baku yang dimanfaatkan PDAM Kabupaten Brebes

No. Lokasi

1 Brebes 34,35 MA. Kaligiri 750 1987 Beton Baik Tdk

Aktif

2 Jatibarang 28,8 MA. Kaligiri 300 1987 Beton Baik Tdk

Aktif

5 Bumiayu 293 MA. Bulakan 50 2002 Beton Baik Tdk

Aktif

6 Wanasari Cek Sumur Dalam 150 2001 Beton Baik Tdk

Aktif

7 Brebes cek IPA Kedung

Tukang

200 1999 Baja Baik Tdk

Aktif

Sumber : Corporate Plan 2011-2015, PDAM Kabupaten Brebes

(37)

Tabel 2.29

1 M.A. Kaligiri 57,50 1987 PDAB Jateng

2 M.A Kaligiri 30 1994/95

3 SDL Penjalin Banyu 10 1989

4 SDL Jagapura 10 1990

5 SDL Jatibarang Kidul 10 1995

6 SDL Rengas Pendawa 10 1996

7 SDL Jatibarang Kidul II 7 2005 Tidak Dimanfaatkan

8 SDL Jagalempeni 10 2005

14 SDL Kobokan 10 2008 Blm dimanfaatkan

15 SDL Larangan 5 2008 Tidak Dimanfaatkan

16 SDL Jatimakmur 8 2008

17 SDL Tanjung 5 2008 Blm dimanfaatkan

18 SDL Jatimakmur II 8 2009

19 SDL Pemaron 8 2009 Blm dimanfaatkan

Jumlah 170

Total 447,50

Sumber : Corporate Plan 2011-2015, PDAM Kabupaten Brebes

Rencana pembangunan fasilitas air bersih/minum di Kabupaten Brebes direncanakan dilaksanakan secara bertahap, dengan segmentasi sebagai berikut:

(38)

2.2.3. Sistem Jaringan Persampahan

Wilayah kerja Seksi Kebersihan dan Pengelolaan Sampah adalah se-Kabupaten Brebes. Cakupan daerah yang sudah terlayani sekitar 30 %. jenis pelayanan yang mencakup :

a) Melaksanakan pembersihan sampah.

b) Melaksanakan ketertiban pembuangan sampah di tempat pembuangan akhir. c) Melaksanakan pembuatan dan pembangunan Transfer Depo, TPS dan TPA d) Melakukan upaya pengurangan sampah di TPA melalui komposting dan daur ulang. e) Melaksanakan pengangkutan sampah dari TPS / Transfer Depo ke TPA.

Hasil studi EHRA pada bulan Juni 2010 menunjukkan bahwa cakupan 6,3% responden yang sudah mendapatkan pelayanan sampah dari petugas. Sedangkan 14,2% responden saja yang melakukan pemilahan sampah di rumahnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan pemberian pelayanan tersebut, sarana dan prasarana persampahan di Kabupaten Brebes dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.30

Sarana dan Prasarana Persampahan Di Kabupaten Brebes Tahun 2009

Pengelolaan persampahan di Kabupaten Brebes menggunakan dua sistem, yaitu sistem onsite dan sistem offsite. Pada sistem onsite, pengelolaan sampah dilakukan di lokasi sumber sampah dengan cara tradisional yaitu ditimbun dan dibakar. Sedangkan pada sistem offsite, pengelolaan sampah dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Berdasarkan sumbernya, sampah yang dihasilkan di Kabupaten Brebes terdiri dari :

a) Perumahan.

(39)

b) Non Perumahan.

Sampah ini berasal dari perkantoran, pendidikan, pertokoan, pasar, kesehatan, penginapan, tempat rekreasi maupun penyapuan jalan.

Tabel 2.31

Jumlah Timbulan Sampah Di Kabupaten Brebes Tahun 2009

(40)

Tabel 2.32

Pengumpul Sampah Setempat Di Kabupaten Brebes Tahun 2009

Dari TPS maupun kontainer, sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan menggunakan dump truck dan arm roll. Sampah yang diangkut oleh alat angkut dibuang ke TPA Kaliwlingi dan TPA Kalijurang. Kedua TPA tersebut merupakan TPA yang bersifat Open Dumping dengan luas 4 (empat) Hektar untuk TPA Kaliwlingi dan 2 (dua) Hektar untuk TPA Kalijurang. Alat berat yang terdapat di TPA Kaliwlingi adalah Bulldozer dan Excavator. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.33

Kondisi Eksisting TPA di Kabupaten Brebes Tahun 2009

(41)

merupakan tanggung jawab DPUTR. Selain itu pengumpulan dan pengangkutan sampah dari kawasan umum/ fasilitas umum juga diakukan oleh pihak DPUTR.

Dalam rangka meningkatkan efektifitas pengelolaan sampah di Kabupaten Brebes, DPUTR sedang menggalakkan program Reduce, Reuse, dan Recycle (3R), yaitu dengan memanfaatkan sampah organik sebagai bahan baku pupuk kompos. Hingga tahun 2009, telah beroperasi 1 unit yang dikelola sepenuhnya oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang yaitu Unit Komposter di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Kelurahan Gandasuli.

2.2.4. Sistem Jaringan Irigasi

Sistem jaringan irigasi yang ada mencakup 3 DAS yang meliputi DAS Pemali, DAS

Kabuyutan dan DAS Gangsa. Berdasarkan jenis pelayanannya mencakup irigasi teknis, irigasi

setengah teknis dan irigasi sederhana. Secara lebih jelas sistem pelayanan jaringan irigasi

dapat dilihat pada peta jaringan irigasi. Sedangkan prasarana pengairan yang ada meliputi

waduk, dam, kincir dan pompa air, secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.34

Banyaknya Prasarana Pengairan Yang Ada di Kabupaten Brebes

No. Kecamatan Banyaknya

Waduk DAM Kincir Pompa Air Air Terjun

1 Salem - - - 0 0

Gambar

Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 2.7Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Tabel 2.8
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karena U hitung = 65 > U (15,15) = 56, yang berarti tidak cukup bukti untuk menolak Ho, dengan kata lain tidak adanya perbedaan yang signifikan antara efikasi diri

5ada bayi dan anak usia dibaah  atau 6 tahun, jenis pernapasan adalah pernapasan diagragma atau pernapasan abdomen.3olume oksigen yang di ekspirasi oleh bayi dan anak 4

Pengumuman awal mengenai Mesyuarat Agung Tahunan yang menyatakan tarikh, waktu dan tempat, dan panggilan mengemukakan cadangan untuk perbincangan, cadangan untuk meminda

Kekuatan maksimal otot terjadi pada saat usia antara 20 - 29 tahun, dan pada usia mencapai 60 tahun rata-rata kekuatan otot akan menurun sampai 20% dari faktor lain karena

setelah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian tentang “Hubungan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi

Sedangkan dalam penelitian ini, membaca yang dimaksud adalah kemampuan anak dalam mengucapkan bunyi huruf, membedakan huruf, menyebutkan benda yang mempunyai suara

rawat inap kelas II terhadap pelayanan keperawatan di RSUD Sanjiwani Gianyar dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut dari 86 responden secara umum sebagian besar