PENGARUH
WORD OF MOUTH
DAN
PUBLIC
RELATION
TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Disusun Oleh:
Indah Fitriyati
NIM 213 13 130
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
PENGARUH
WORD OF MOUTH
DAN
PUBLIC
RELATION
TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Disusun Oleh:
Indah Fitriyati
NIM 213 13 130
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada dijalan Allah (HR. Turmudzi)
Jalan terbaik untuk bebas dari masalah adalah dengan memecahkannya (Alan Saporta)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan Untuk:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Word of Mouth dan Public Relation terhadap Keputusan Nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.
Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikanprogram strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Penulisan skripsi ini tidak dapat mungkin terselesaikan tanpa adanyabantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasihsebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Agama Islam Negeri Salatiga
3. Fetria Eka Yudiana, M. Si. Ketua Program Studi Perbankan Syariah S1 Institut Agama Islam Negeri Salatiga
4. Dr. Hikmah Endraswati, M. Si. selaku dosen pembimbing skripsi atas segala arahan dan bimbingannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar
ABSTRAK
Fitriyati, Indah. 2017. Pengaruh Word of Mouth dan Public Relation Terhadap Keputusan Nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi S-1 Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dr. Hikmah Endraswati, M. Si.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh word of mouth dan
public relation terhadap keputusan nasabah pada BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran. Variabel independen word of mouth dan public relation sedangkan variabel dependen yaitu keputusan nasabah. Sampel diperoleh sebanyak 144 responden nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran dengan menggunakan teknik sampling purposive. Penelitian ini dilakukan menggunakan model regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dispersion berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keputusan nasabah, volume berpengauh positif signifikan terhadap keputusan nasabah dan public relation berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah.
DAFTAR ISI
HALAMAN AWAL ... i
LEMBAR BERLOGO ... ii
HALAMAN JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
PENGESAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
ABSTRAK ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
A. Telaah Pustaka ... 9
B. Kerangka Teori ... 11
1. Perilaku konsumen ... 12
2. Word of Mouth ... 13
3. Public Relation ... 17
4. Keputusan Pembelian ... 19
C. Kerangka Penelitian ... 22
D. Hipotesis ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A.. Jenis Penelitian ... 27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
C. Populasi dan Sampel ... 27
D. Teknik Pengumpulan Data ... 29
E. Skala Pengukuran ... 29
F. Definisi Konsep dan Operasional ... 30
G. Instrumen Penelitian ... 34
H. Metode Analisis ... 34
1. Uji Instrumen Penelitian... 34
a. Uji Validitas ... 34
b. Uji Reliabilitas ... 35
2. Uji Asumsi Klasik ... 35
b. Uji Heteroskedastisitas ... 35
c. Uji Normalitas ... 36
3. Uji Statistik ... 37
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 37
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 37
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 37
4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 38
I. Alat analisis ... 38
BAB IV ANALISIS DATA ... 39
A. Deskripsi Objek Penelitian ... 39
B. Deskripsi Responden ... 41
C. Analisis Data ... 44
1. Uji Instrumen ... 44
a. Hasil Uji Validitas ... 44
b. Hasil Uji Reliabilitas ... 45
2. Uji Asumsi Klasik ... 43
a. Hasil Uji Multikolonieritas ... 46
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 48
c. Hasil Uji Normalitas ... 49
3. Uji Statistik ... 53
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 53
b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 53
D. Pembahasan Hasil Pengujian ... 56
BAB V PENUTUP ... 60
A. KESIMPULAN ... 60
B. SARAN ... 60
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Nasabah ... 3
Tabel 1.2 Research Gap ... 4
Tabel 2.1 Hipotesis Penelitian ... 26
Tabel 3.1 Definisi Konsep dan Operasional ... 33
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Gender ... 39
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 40
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi ... 41
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas ... 42
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 43
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolonieritas ... 44
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolonieritas ... 44
Tabel 4.8 Hasi Uji Heteroskedastisitas ... 46
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ... 49
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 50
Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikansi Simultas (Uji F) ... 51
Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ... 23
Gambar 2.2 Grafik Normal Histogram ... 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Curriculum Vitae ...
Lampiran 2 Kuesioner ... Lampiran 3 Hasil Kuesioner ... Lampiran 4 Hasil Uji ... Lampiran 6 Kesediaan Publikasi ... Lampiran 7 Declaration ...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keputusan pembelian konsumen merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Tanpa adanya konsumen maka kegiatan operasional perusahaan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya perusahaan akan berupaya untuk memperkenalkan produk mereka kepada konsumen dengan melakukan promosi yang tepat hal ini mempengaruhi keputusan pembelian masyarakat terhadap produk yang ditawarkan pada akhirnya bertujuan meningkatkan laba perusahaan (Robot, 2015: 255). Dalam meningkatkan keputusan pembelian konsumen diperlukan strategi yang tepat diantaranya adalah word of mouth dan public relation.
dibelinya. Pencarian informasi dapat melalui iklan maupun dari rekomendasi orang lain yang sudah terlebih dahulu menggunakan produk/jasa. Word of mouth dalam bidang jasa menyangkut tentang pelayanan kepada konsumennnya, konsumen akan puas jika pelayanan yang diberikan baik sehingga akan menimbulkan word of mouth secara alami, Solomon (Putri dkk, 2016: 88).
Perusahaan akan berupaya untuk memperkenalkan produknya ke masyarakat dengan melakukan promosi yang tepat hal ini mempengaruhi pembelian masyarakat. Public relation adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan ataupun produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan kepentingan bagi para konsumennya. Perilaku konsumen tersebut merupakan fenomena yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran perusahaan, yaitu perilaku konsumen dalam melakukan pembelian (Swasta dan Irawan, 2001: 349).
relatif banyak. Masalah utama yang dihadapi yaitu bagaimana menarik nasabah dan mempertahankan nasabah supaya dapat mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, maka hal tersebut memerlukan strategi pemasaran yang tepat. Promosi yang dilakukan melalui media masih terbatas namun, jumlah nasabah BPR Syariah Artha manah Ummat Ungaran semakin bertambah dari tahun ketahun. Disinilah peran dari word of mouth yang dilakukan oleh konsumen yang sudah menjadi nasabah mengundang keingintahuan konsumen lain yang belum pernah menjadi nasabah sehingga mendorong untuk mengetahuinya.
Tabel 1.1
Jumlah Nasabah BPRS Artha Amanah Ummat
Tahun Jumlah Nasabah
2013 918
2014 1085
2015 1309
2016 1716
2017 1760
Sumber: BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa jumlah nasabah BPRS Artha Amanah Ummat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 sampai tahun 2014 adalah 18,19% nasabah, tahun 2014 sampai tahun 2015 adalah 20,65% nasabah, tahun 2015 sampai tahun 2016 adalah sebesar 31,09% nasabah dan pada tahun 2016 sampai tahun 2017 sebesar 2,56% nasabah.
Terdapat penelitian terdahulu mengenai pengaruh word of mouth
Tabel 1.2
Research Gap Pengaruh Word of Mouth dan Public Relation terhadapKeputusan Nasabah
No Peneliti Variabel Hasil Penelitian 1 Yunita dan Jony
(2012)
1. Word of Mouth (X1) 2. Iklan (X2)
3. Atribut Produk (X3) 4. Keputusan Pembelian (Y)
Penelitian yang dilakukan di Salatiga dengan jumlah sampel 240 responden ditemukan hasil bahwa
word of mouth tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian es krim magnum di Salatiga
2 Wijaya dkk (2012) 1. Public Relation (X1) 2. Keputusan Berkunjung (X2)
Penelitian yang dilakukan di Pantai Pangandaran dengan jumlah sampel 100 responden ditemukan hasil bahwa public relation berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung di Pantai Pangandaran
Penelitian yang dilakukan di Kampung Adat Boti Kabupaten TTS dengan jumlah sampel 60 responden dan ditemukan hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel volume dan dispersion
terhadap keputusan berkunjung wisatawan Kampung Adat Boti Kabupaten TTS
4 Widayat (2015) 1. Store Atmosphere (X1) 2. Word of Mouth (X2) 3. Minat Beli Konsumen (Y)
Penelitian yang dilakukan pada rumah makan
D’Kampoeng Surabaya
dengan jumlah sampel 98 responden ditemukan hasil bahwa word of mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen rumah makan
D’Kampoeng Surabaya 5 Prabela dkk (2016) 1. Integrated Marketing
Communication (X1)
2. Public Relation (X2) 3. Keputusan Pembelian
Penelitian yang dilakukan di HARRIS Hotel dan
(Y) 100 ditemukan hasil bahwa public relation
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di HARRIS Hotel dan
Conventions Malang 6 Setyaningsih (2017) 1. Kualitas Layanan (X1)
2. Word of Mouth (X2) 3. Minat Nasabah (Y1) 4. Keputusan Nasabah (Y2)
Penelitian yang dilakukan di Bank BNI dengan jumlah sampel 330 responden ditemukan hasil bahwa word of mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
2. Kesadaran Merk (X2) 3. Resepsi Masyarakat (X3)
4. Keputusan Pembelian (Y)
Penelitian yang dilakukan pada batik bangkalan di Kabupaten Bangkalan dengan jumlah sampel 100 responden ditemukan hasil bahwa word of mouth tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian batik bangkalan di Kabupaten Bangkalan
Sumber: Data diolah, 2017
Dari beberapa penelitian terdahulu ditemukan perbedaan penelitian yang terletak pada variabel independen dan objek penelitian. Wijaya dkk (2012) menggunakan variabel independen public relation, Paulus (2015) menggunakan variabel independen word of mouth. Widayat (2015) menggunakan variabel independen store atmosphere dan word of mouth
dan Prabela dkk (2016) menggunakan variabel independen integrated marketing communication dan public relation. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen word of mouth dan public relation.
melakukan penelitian terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kampung Adat Boti Kabupaten Timor Tengah Selatan. Widayat (2015) melakukan penelitian terhadap minat beli konsumen pada rumah makan
D’Kampoeng Surabaya dan Prabela dkk (2016) melakukan penelitian pada
pengunjung HARRIS Hotel & Conventions Malang. Pada penelitian ini objek penelitian pada BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.
Dengan adanya latar belakang diatas maka peneliti mengambil judul Pengaruh Word of Mouth dan Public Relation terhadap Keputusan Nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah volume berpengaruh terhadap keputusan nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran ?
2. Apakah dispersion berpengaruh terhadap keputusan nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran?
3. Apakah public relation berpengaruh terhadap keputusan nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran?
4. Apakah volume, dispersion dan public relation secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran?
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui pengaruh dispersion terhadap keputusan nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
3. Untuk mengetahui pengaruh public relation terhadap keputusan nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
4. Untuk mengetahui pengaruh volume, dispersion dan public relation
secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini berguna sebagai tambahan wawasan di bidang perbankan dan menambah pengalaman dibidang pemasaran.
2. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak yang membutuhkan dan menambah informasi dibidang perbankan terutama dalam hal pemasaran.
3. Bagi Perusahaan
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang telaah pustaka yang menguraikan ringkasan penelitian terdahulu, kerangka teori, kerangka penelitian dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian dan alat analisis.
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini menguraikan deskripsi mengenai analisis data. BAB V PENUTUP
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Wijaya pada tahun 2012 melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Program Public Relations terhadap Keputusan Berkunjung di Pantai Pangandaran” dengan jumlah sampel 100 responden dan teknik
systematic random sampling didapatkan hasil bahwa public relation
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung di Pantai Pangandaran.
Penelitian yang dilakukan oleh Paulus dkk (2015) dengan judul
“Pengaruh Word of Mouth (WOM) Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan di Kampung Adat Boti Kabupaten TTS” dengan jumlah sampel
sebanyak 60 responden menggunakan teknik accidental sampling
ditemukan hasil bahwa baik secara secara simultan dan parsial variabel
volume dan dispersion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kampung Adat Boti Kabupaten TTS.
Widayat (2015) melakukan penelitian dengan judul “Pemgaruh
Store Atmosphere dan Word of Mouth terhadap Minat Beli Konsumen”.
Populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang membeli makanan pada
rumah makan D’Kampoeng Surabaya dengan jumlah sampel sebanyak 98
signifikan terhadap minat beli konsumen pada rumah makan D’Kampoeng
Surabaya.
Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha dan Putra pada tahun 2015
dengan judul “Pengaruh Word of Mouth terhadap Keputusan Pembelian pada Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis (Studi Kasus pada Cafe Roti
Gempol dan Kopi Anjis di Bandung)” dengan sampel sebanyak 100
responden dengan menggunakan metode slovin ditemukan hasil bahwa
word of mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis di Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa Cafe Roti Gempol dan Anjis berhasil menerapkan
word of mouth sebagai salah satu strategi marketing untuk mengembangkan usahanya.
Pada tahun 2016 Sari melakukam penelitian tentang “Pengaruh Harga Citra Merek dan Word Of Mouth terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen (Studi Kasus pada Panties Pizza Sidoarjo)” dengan jumlah
sampel sebanyak 100 responden dan menggunakan teknik sampel
Penelitian yang dilakukan oleh Putri dkk pada tahun 2016 dengan judul “Pengaruh Word of Mouth terhadap Minat Beli dan Dampaknya pada Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Legipait Coffeshop
Malang)” dengan jumlah sampel sebanyak 122 responden dan
menggunakan teknik accidental sampling. Minat beli terbukti sebagai variabel intervening dalam hubungan antara word of mouth terhadap keputusan pembelian berdasarkan hasil perhitungan indirect effect yang bernilai 0,354 dan total pengaruh (total effect) word of mouth terhadap keputusan pembelian melalui minat beli sebesar 0,612. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi minat beli maka semakin tinggi pula hubungan antara word of mouth dengan keputusan pembelian.
Penelitian yang dilakukan oleh Prabela dkk pada tahun 2016
dengan judul “Pengaruh Integrated Marketing Communication (IMC) dan Public Relations terhadap Citra Merek dan Keputusan Pembelian (Survei
pada Pengunjung HARRIS Hotel & Conventions Malang”. Jumlah sampel
yang digunakan sebanyak 100 responden dan menggunakan teknik simple random sampling ditemukan hasil bahwa public relation bepengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
B. Kerangka Teori
1. Perilaku Konsumen
jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi (Sumarwan, 2008: 5). Disiplin perilaku konsumen adalah salah satu cabang dari ilmu sosial, ia memanfaatkan metode riset yang berasal dari disiplin psikologi, sosiologi, ekonomi, dan antropologi dalam meneliti perilaku manusia sebagai konsumen. Riset perilaku konsumen terdiri atas tiga perspektif (Sumarwan, 2008: 6).
a. Perspektif Pengambilan Keputusan
Konsumen melakukan serangkaian aktivitas dalam membuat keputusan pembelian. Perspektif ini mengasumsikan bahwa konsumen memiliki masalah dan melakukan proses pengambilan keputusan rasional untuk memecahkan masalah tersebut.
b. Perspektif Ekspresiensial (Pengalaman)
Perpektif ini mengemukakan bahwa konsumen sering kali mengambil keputusan membeli suatu produk tidak selalu berdasarkan proses keputusan rasional untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Konsumen sering kali membeli suatu produk karena alasan untuk kegembiraan, fantasi, ataupun emosi yang diinginkan.
c. Perspektif Pengaruh Behavioral
konsumen dalam perspektif ini menyatakan bahwa perilaku konsumen sangat dipengaruhi faktor luar seperti program pemasaran yang dilakukan oleh produsen, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, faktor ekonomi dan undang-undang serta pengaruh lingkungan yang kuat membuat konsumen melakukan pembelian.
2. Word of Mouth
a. Pengertian
Komunikasi tidak hanya menghubungkan konsumen dengan produsen tetapi juga menghubungkan konsumen dengan lingkungan sosialnya, yaitu komunikasi pemasaran yang berasal dari perusahaan dan berasal dari konsumen. Setiap kegiatan untuk mencapai tujuannya harus melewati sebuah proses atau biasa disebut dengan model jaringan, begitu pula dengan word of mouth
Pelanggan memiliki harapan yang nyata, ketika pertama kali mereka memutuskan untuk membeli, maka seorang pelanggan memulai interaksi dengan penyedia jasa maupun barang dan menemukan kualitas teknik dan fungsional dari jasa/barang yang ditawarkan (Wilson, 2010: 110). Promosi dari mulut ke mulut bisa di anggap sebagai promosi gratis dan juga mendatangkan hasil yang baik bagi penyedia barang/jasa, karena pemasaran melalui mulut ke mulut lebih dipercaya oleh konsumen setelah melihat hasil yang telah diperoleh oleh mereka dan juga konsumen lain yang sudah merasakan produk/jasa tersebut.
b. Ali Hasan (2010: 25) mengemukakan alasan yang membuat word of mouth dapat menjadi sumber informasi yang kuat dalam mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu:
1) Word of mouth adalah sumber informasi yang independen dan jujur, yang artinya ketika informasi datang dari seorang teman itu lebih kredibel karena tidak ada keterkaitan dari orang tersebut dengan perusahaan produk tersebut.
2) Word of mouth sangat kuat karena memberikan manfaat kepada yang bertanya dengan pengalaman langsung tentang produk melalui pengalaman teman.
percakapan, kecuali jika mereka tertarik pada topik yang disukainya.
4) Word of mouth menghasilkan informasi media informal.
5) Word of mouth dapat mulai dari satu sumber tergantung bagaimana kekuatan influencer dan jaringan sosial itu menyebar dengan cepat dan secara luas kepada orang lain.
6) Word of mouth tidak dibatasi oleh ruang atau kendala lainnya, seperti ikatan sosial, waktu, keluarga atau hambatan fisik lainnya.
c. Menurut Wiyono (Robot, 2015: 261) word of mouth terjadi karena : 1) Membicarakan
Seseorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk tertentu atau aktivitas tertentu dan bermaksud membicarakan mengenai hal itu dengan orang lain, sehingga terjadi proses
word of mouth. 2) Mempromosikan
Seseorang mungkin menceritakan yang pernah dikonsumsinya tanpa sadar ia mempromosikan produk kepada orang lain (teman atau keluarganya).
3) Merekomendasikan
4) Menjual
Menjual tidak berarti harus mengubah konsumen menjadi salesmen layaknya agen MLM tetapi konsumen kita berhasil mengubah (transform) konsumen lain yang tidak percaya, memiliki persepsi negatif dan tidak mau mencoba merek kita menjadi percaya, persepsi positif dan akhirnya mencoba.
d. Rosen (2002: 39) enam unsur yang harus dimiliki suatu produk untuk bisa menghasilkan word of mouth secara positif dan terus menerus adalah :
1) Produk harus dapat membangkitkan tanggapan emosional 2) Produk harus memberikan efek sesuai dengan delight dan
excitement
3) Produk harus mempunyai sesuatu yang dapat mengiklankan dirinya sendiri atau memberikan inspirasi seseorang untuk menanyakan hal tersebut
4) Suatu produk lebih powerfull bila penggunanya banyak
5) Produk harus kompatibel dengan produk lainnya, khususnya dapat diaplikasikan di produk yang mengendalikan teknologi 6) Pengalaman konsumen menggunakan produk pertama kali e. Menurut Godes & Mayzlin (Paulus dkk, 2015: 43), terdapat dua
1) Volume
Pada elemen ini akan diukur seberapa banyak WOM yang ada. Selain itu dapat pula dianalogikan sebagai frekuensi yakni seberapa sering oang membicarakan atau merekomendasikan. Semakin banyak percakapan yang terjadi, tentunya akan semakin banyak orang yang mengetahui tentang hal tersebut.
2) Dispersion
Elemen ini mendefinisikan sebagai tingkat dimana percakapan mengenai produk mengambil tempat didalam komunikasi yang luas. Hal ini dapat dian alogikan sebagai jangkauan, yakni berapa banyak orang berbeda yang membicarakan.
3. Public Relation a. Pengertian
kini berubah, banyak perusahaan yang sekarang menginginkan departemen hubungan masyarakat mengelola semua aktivitas
Pemasaran public relation diperkirakan memainkan peran dalam empat dari sekitar lima keputusan konsumen (Wijaya dkk, 2012: 304). Public relation harus mampu untuk membangun hubungan komunikasi yang baik sehingga dapat memberikan pemahaman keperluan ataupun kebutuhan antara suatu perusahaan dengan publik dan sebaliknya publik yang membutuhkan produk ataupun jasa dari suatu perusahaan tersebut. (Elah, 2015: 39) public relation berfungsi untuk menciptakan pasar, menjaga citra produk dan menjalin hubungan dengan konsumen. Public relation tidak hanya berhenti pada hubungan memperkenalkan produk kepada khalayak tetapi berlanjut sampai ke pelayanan pasca penjualan hingga tercipta keputusan pembelian yang nantinya membentuk konsumen yang setia terhadap produk.
b. Strategi Public Relation (Ruslan, 2010: 41)
1) Publications
Setiap fungsi dan tugas public relation adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi. 2) Kegiatan
mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi opini publik.
3) News (Menciptakan Berita)
Berupaya menciptakan berita melalui press relase, news letter, bulletin dan lain-lain. Public relation harus mempunyai kemampuan menulis dan menciptakan publisitas. 4) Community Involvement (Kepedulian pada Komunitas)
Keterlibatan tugas sehari-hari public relation adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakili.
5) Lobbying and Negotiations (Tanggung Jawab Sosial)
Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas public relation menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat.
4. Keputusan Pembelian
a. Keputusan pembelian
1) Pengertian Keputusan Pembelian
produk mereka kepada masyarakat dengan melakukan promosi yang tepat hal ini mempengaruhi keputusan pembelian masyarakat terhadap produk yang ditawarkan pada akhirnya bertujuan meningkatkan laba perusahaan (Robot, 2015: 255).
2) Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Menurut Buchari (2011: 101) faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu:
a) Social factors, yaitu berupa grup-grup yang turut mempengaruhi, dimana seseorang masuk sebagai anggota seperti kelompok keluarga, teman, hobi dan klub.
b) Cultural factors, yaitu faktor budaya yang begitu banyak kelompoknya, mulai dari kelompok negara sampai kelompok etnis/suku memiliki budaya, kebiasaan dan adat sendiri.
c) Psychological factors, menyangkut motivasi seseorang untuk memutuskan apakah mengikuti teori maslow atau dorongan lainnya.
3) Tahap Keputusan Pembelian
a) Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.
b) Pencarian Informasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Melalui pengumpulan informasi, konsumen mengetahui tentang merek-merek yang bersaing dan keistimewaan merek tersebut. Sumber informasi konsumen digolongkan kedalam empat kelompok:
(1) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.
(2) Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, dan tampilan.
(3) Sumber publik: media massa dan organisasi penentu peringkat konsumen.
(4) Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
c) Evaluasi Alternatif
Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
d) Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi alternatif, konsumen membentuk preferensi atas merk dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli suatu produk yang paling disukai. e) Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Yang menentukan pembeli puas atau tidak puas terhadap pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk yang dirasakan.
C. Kerangka Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel dependen yaitu keputusan nasabah
2. Variabel independen yaitu word of mouth (volume dan dispersion)dan
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009: 96) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian, serta kerangka pemikiran yang sudah dijelaskan, dapat diambil hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Pengaruh Volume terhadap Keputusan Nasabah
Pada tahun 2012 Kumala melakukan penelitian dengan jumlah sampel 100 responden menyatakan bahwa volume berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Penelitian yang dilakukan oleh
Widayat (2015) pada rumah makan D’Kampoeng Surabaya dengan
jumlah sampel 98 responden menyatakan bahwa volume berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Paulus dkk pada
Volume (X1)
Dispersion (X2)
Public Relation (X3)
tahun 2015 melakukan penelitian pada kampung adat Boti Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan jumlah sampel 60 responden menyatakan bahwa volume berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan penelitian di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H1: Volume berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah.
2. Pengaruh Dispersion terhadap Keputusan Nasabah
Pada tahun 2012 Kumala melakukan penelitian dengan jumlah sampel 100 responden menyatakan bahwa dispersion berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Penelitian yang dilakukan
oleh Widayat (2015) pada rumah makan D’Kampoeng Surabaya
dengan jumlah sampel 98 responden menyatakan bahwa volume
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Paulus dkk pada tahun 2015 melakukan penelitian pada kampung adat Boti Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan jumlah sampel 60 responden menyatakan bahwa dispersion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Pengaruh Public Relation terhadap Keputusan Nasabah
Penelitian yang dilakukan oleh Andries dkk pada tahun 2016 pada produk samsung di Manado dengan jumlah sampel 100 responden menyatakan bahwa public relation berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Prabela dkk (2016) melakukan penelitian pada pengunjung HARRIS Hotel & Conventions
Malang dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden menyatakan bahwa public relation berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah. Wijaya (2012) melakukan penelitian pada wisatawan yang berkunjung ke destinasi pariwisata pantai pangandaran dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden ditemukan hasil bahwa
public relation berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung.
Berdasarkan penelitian diatas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H3: Public relation berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah.
Tabel 2.1 Hipotesis Penelitian
H1 Volume berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
H2 Dispersion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
H3 Public relation berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini didasarkan hasil pada data kuesioner yang diedarkan kemudian dianalisis menggunakan bantuan program SPSS versi 16 untuk membuktikan adanya hubungan-hubungan antar variabel yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan kegiatan pencarian data dalam skripsi ini dilakukan di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Artha Amanah Ummat Ungaran yang berlokasi di Jl. Hos Cokroaminoto, Komplek Ruko Terminal Sisemut, Ungaran pada bulan Agustus 2017.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2016: 149). Teknik sampling yang digunakan adalah menggunakan metode teknik
purposive sampling. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Nasabah aktif menabung di BPRS Artha Amanah Ummat
Ungaran
b. Nasabah yang berkunjung minimal tiga kali ke BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
c. Nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran yang telah berumur lebih dari 17 tahun
Alasan pemilihan kriteria tersebut agar responden dapat memberikan jawaban yang objektif dan dapat menjawab sesuai dengan pengalamannya. Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus sebagai berikut:
( )
Dimana : S = Sampel N = Populasi
e = Taraf signifikansi (8%) S = 1.760
S = 143,509
Jadi jumlah sampel yang diteliti oleh penulis adalah 144 nasabah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Ada 2 teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini, yakni:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 137).
2. Studi Kepustakaan
Penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian melalui penelitian-penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan. Informasi data didapatkan melalui buku, jurnal, skripsi dan lain-lain.
E. Skala Pengukuran
Menurut Bawono (2006: 31) skala pengukuran dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu: nominal, ordinal, interval dan rasio. Penelitian ini menggunakan pengukuran dengan skala interval atau disebut juga skala likert. Bentuk ini terdiri dari pernyataan tentang suatu karakteristik tertentu yang diukur, diikuti angka 1 sampai 10. Pengisian kuesioner dilakukan dengan cara memberikan tanda centang pada skala 1 sampai dengan 10 yang sudah disiapkan oleh peneliti. Dibawah ini merupakan contoh tabel penilaian untuk setiap jawaban responden.
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variabel Independen
Menurut Sugiyono (2012: 38) variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Penelitian ini menggunakan variabel independen word of mouth (volume (X1), dispersion (X2)) dan public relation (X3).
a. Volume
Menurut Godes dan Mayzlin (Paulus dkk, 2015: 43) volume
dianalogikan sebagai frekuensi, yaitu seberapa sering orang membicarakan atau merekomendasikannya, semakin banyak percakapan yang terjadi maka akan semakin banyak pula orang yang mengetahui tentang hal tersebut.
Indikator dari variabel volume antara lain (Widayat, 2015: 9) 1) Sering mendengar didalam percakapan sehari-hari 2) Sering melakukan diskusi dengan orang lain 3) Sering mendapat rekomendasi dari orang lain 4) Sering mendengar dari orang lain
b. Dispersion
Menurut Godes dan Mayzlin (Paulus dkk, 2015: 43)
berbeda yang membicarakan, semakin banyak orang yang membicarakan diberbagai tempat serta semakin luas penyebaran informasinya maka akan semakin banyak orang yang mengetahuinya.
Indikator variabel dispersion antara lain (Widayat, 2015: 9): 1) Mendengar dari keluarga
2) Mendengar dari teman kampus atau teman kantor 3) Mendengar dari tetangga
4) Mendengar dari orang yang pernah melakukan pembelian
5) Mendengar dari orang yang belum pernah melakukan pembelian
6) Mendengar dari orang lain yang profesinya berbeda 7) Mendengar dari orang yang status sosialnya berbeda
c. Public Relation
Proses perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan yang menghubungkan perusahaan dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen (Kotler dalam Teguh dan Ronny, 2002: 691).
2) Melakukan aktifitas promosi melalui media radio
3) Identitas visual merupakan ciri khas yang dimiliki berupa logo
4) Pemberian bantuan bakti sosial kepada masyarakat 2. Variabel Dependen
Menurut sugiyono (2012: 39) variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu keputusan nasabah.
a. Keputusan nasabah
Keputusan pembelian adalah suatu tindakan konsumen untuk membentuk referensi diantara merek-merek dalam kelompok pilihan dan membeli produk yang paling disukai (Kotler dalam Rachman dan Totok, 2017: 287).
Indikator variabel keputusan pembelian antara lain (Widayat, 2015: 9):
1) Tertarik untuk mencari informasi
2) Ingin mengetahui fasilitas yang diberikan 3) Tertarik untuk mencoba membeli
4) Mempertimbangkan untuk membeli 5) Ingin membeli
Tabel 3.1
Definisi Konsep dan Operasional
Variabel Definisi operasional Pengukuran Variabel
Volume (X1) Menurut Godes dan Mayzlin (Paulus dkk, 2015: 43) volume
dianalogikan sebagai frekuensi, yaitu seberapa sering orang membicarakan atau
merekomendasikannya, semakin banyak percakapan yang terjadi maka akan semakin banyak pula orang yang mengetahui tentang hal tersebut.
1. Sering mendengar didalam percakapan sehari-hari 2. Sering melakukan diskusi dengan orang lain
3. Sering mendapat rekomendasi dari orang lain
4. Sering mendengar dari orang lain
(Widayat, 2015: 9)
Dispersion (X2) Menurut Godes dan Mayzlin (Paulus dkk, 2015: 43) dispersion
sebagai tingkat dimana percakapan mengenai produk mengambil tempat didalam komunikasi yang luas. Hal tersebut dianalogikan sebagai jangkauan, yaitu seberapa banyak orang yang berbeda yang membicarakan, semakin banyak orang yang membicarakan diberbagai tempat serta semakin luas penyebaran informasinya maka akan semakin banyak orang yang mengetahuinya.
1. Mendengar dari keluarga 2. Mendengar dari teman kampus atau teman kantor
3. Mendengar dari tetangga 4. Mendengar dari orang yang pernah melakukan pembelian 5. Mendengar dari orang yang belum pernah melakukan pembelian
6. Mendengar dari orang lain yang profesinya berbeda 7. Mendengar dari orang yang status sosialnya beda
(Widayat, 2015: 9)
Public Relation (X3) Proses perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan yang menghubungkan perusahaan dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen. (Kotler dalam Teguh dan Ronny, 2002: 691)
1. Melakukan aktifitas promosi melalui brosur
3. Melakukan aktifitas promosi melalui media radio
4. Identitas visual merupakan ciri khas yang dimiliki berupa logo 5. Pemberian bantuan bakti sosial kepada masyarakat
(Wijaya, 2012: 301)
Keputusan Nasabah (Y)
Keputusan pembelian adalah suatu tindakan konsumen untuk
membentuk referensi diantara merek-merek dalam kelompok pilihan dan membeli produk yang paling disukai (Kotler dalam Rachman dan Totok, 2017: 287)
1. Tertarik untuk mencari informasi
2. Ingin mengetahui fasilitas yang diberikan
3. Tertarik untuk mencoba membeli
4. Mempertimbangkan untuk membeli
G. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner, yaitu mengumpulkan data dari setiap variabel yang ada. Angket dibuat dengan memperhatikan konsep atau teori yang sudah ada dan disesuaikan dengan kondisi studi kasus. Kemudian setelah jadi, kuesioner disebarkan kepada responden.
H. Metode Analisis
Berdasarkan data dan variabel yang diperoleh, maka peneliti akan menggunakan metode pengujian sebagai berikut :
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013: 52). b. Uji Reliabilitas
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2013: 105).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139). Penelitian ini menggunakan uji white yang dilakukan dengan meregres residual kuadrat (U2t) dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel independen. Tiga variabel independen X1, X2 dan X3, maka persamaan regresinya sebagai berikut:
U2t = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X12 + b5X22 + b6X32 + b7X1X2 + b8X1X3 + b9X2X3
c. Uji Normalitas
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2013: 160). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan statistik.
1) Analisis grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.
2) Uji statistik
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0: Data residual berdistribusi normal HA: Data residual tidak berdistribusi normal 3. Uji Statistik
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
dependen (Ghozali, 2013: 97). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2013: 98).
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Bawono (2006: 84) uji regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis data yang bersifat multivariate. Analisa ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X) yang jumlahnya lebih dari satu.
Penulis menggunakan analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh volume (X1),
dispersion (X2) dan public relation terhadap keputusan nasabah (Y) pada BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.
I. Alat Analisis
merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara cepat dan tepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan.
Y = a +b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = Keputusan Nasabah X1 = Volume
X2 = Dispersion
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
BPR Syariah Artha Amanah Ummat adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah pertama di Kabupaten Semarang yang dalam kegiatan operasionalnya berdasarkan prinsip syariah. BPR Syariah Artha Amanah Ummat terletak di Jl. Hos Cokroaminoto, Komplek Ruko Terminal Sisemut, Ungaran dengan 1 kantor cabang yang beralamat di Jl. S. Parman No. 67B Ungaran. Letaknya yang cukup strategis sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.
1. Sejarah berdirinya BPR Syariah Artha Amanah Ummat
2. Visi dan Misi BPR Syariah Artha Amanah Ummat
BPR Syariah Artha Amanah Ummat berupaya memberikan pelayanan perbankan yang profesonal dan amanah, melalui layanan yang aman, nyaman dan tumbuh sesuai dengan syariat islam.
Visi:
“Ekonomi Syariah jembatan menuju kehidupan berkah dan lebih baik”
Misi:
a. Memberikan pelayanan prima kepada setiap nasabah
b. Menjadikan nasabah sebagai mitra untuk memperoleh keuntungan bersama
c. Menjaga kualitas pembiayaan menuju keberkahan bersama d. Ikut berpartisipasi dalam dakwah berupa penyaluran dana ZIS 3. Tujuan didirikan BPR Syariah Artha Amanah Ummat
a. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat islam, terutama masyarakat golongan ekonomi lemah yang pada umumnya berada di daerah pedesaan.
b. Meningkatkan pendapatan perkapita menuju kulaitas hidup yang memadai.
c. Menambah lapangan kerja terutama tingkat kecamatan. d. Mengurangi urbanisasi.
4. Struktur Organisasi
B. Deskripsi Responden
Pada penelitian ini terdapat karakteristik pada setiap responden. Adapun karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia dan profesi. Berikut ini adalah hasil pengelompokan responden berdasarkan kuesioner yang telah disebar.
KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
KABAG MARKETING KABAG OPERASIONAL
AKUNTING BO
KANTOR KAS
KA KANTOR KAS
CS TELLER AO
AO PEMBIAYAAN
AO DANA & REMIDIAL KABAG SPI
UMUM DAN KEPEG TELLER
CS
KANTOR PUSAT
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
S u
m b e r : D a t a
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah laki-laki yaitu sebanyak 86 responden atau 59,7% dan jumlah responden perempuan sebanyak 58 atau 40,3%.
2. Usia
Nasabah yang menjadi responden selanjutnya berdasarkan usia nasabah yang menjadi nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran. Untuk dapat mengetahui proporsinya dengan jelas maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Gender
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 86 59.7 59.7 59.7
Perempuan 58 40.3 40.3 100.0
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa berdasarkan usia responden paling banyak berusia 41-50 tahun dengan jumlah 50 responden atau 34,7%, urutan kedua terbanyak yaitu berusia 31-40 tahun sebanyak 33 responden atau 22,9%, urutan ketiga terbanyak yaitu usia 51-60 tahun dengan jumlah responden sebanyak 31 atau 21,5%. Dan untuk usia 20-30 tahun sebanyak 30 responden atau 20,8%. 3. Profesi
Nasabah yang menjadi responden selanjutnya dapat dikelompokkan dalam profesi responden yang menjadi nasabah di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran. Untuk mengetahui proporsinya dengan jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 20-30 tahun 30 20.8 20.8 20.8
31-40 tahun 33 22.9 22.9 43.8
41-50 tahun 50 34.7 34.7 78.5
51-60 tahun 31 21.5 21.5 100.0
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Profesi
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan profesi urutan pertama terbanyak yaitu karyawan swasta sebanyak 46 responden atau 31,9%, urutan kedua terbanyak yaitu wiraswasta 38 responden atau 26,4%, urutan ketiga terbanyak yaitu lain-lain yang terdiri dari PNS, pensiun dan pelajar sebanyak 34 responden atau 23,6% dan responden dengan profesi ibu rumah tangga sebanyak 26 atau 18,1%.
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Profesi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Wiraswasta 38 26.4 26.4 26.4
Karyawan swasta 46 31.9 31.9 58.3
Ibu rumah tangga 26 18.1 18.1 76.4
Lain-lain 34 23.6 23.6 100.0
Tabel 4.4 Uji Validitas
Variabel Item Pearson Corelation
Significant
2 Tailed Keterangan
Volume Pernyataan 1 849** 0,000 Valid Pernyataan 2 838** 0,000 Valid Pernyataan 3 842** 0,000 Valid Pernyataan 4 876** 0,000 Valid
Dispersion Pernyataan 5 756** 0,000 Valid Pernyataan 6 689** 0,000 Valid Pernyataan 7 769** 0,000 Valid Pernyataan 8 741** 0,000 Valid Pernyataan 9 779** 0,000 Valid Pernyataan 10 814** 0,000 Valid Pernyataan 11 785** 0,000 Valid
Public Relation
Pernyataan 12 744** 0,000
Valid
Pernyataan 13 813** 0,000 Valid Pernyataan 14 793** 0,000 Valid Pernyataan 15 633** 0,000 Valid Keputusan
Nasabah
Pernyataan 16 803** 0,000
Valid
Pernyataan 17 819** 0,000 Valid Pernyataan 18 798** 0,000 Valid Pernyataan 19 782** 0,000 Valid Pernyataan 20 580** 0,000 Valid Sumber: Data primer diolah, 2017
Dari hasil tampilan output SPSS terlihat bahwa korelasi antar masing-masing indikator (setiap pernyataan dalam variabel) terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pernyataan adalah valid.
b. Hasil Uji Reliabilitas
berbeda. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Conbach Alpha >0,70 Nunally (Ghozali, 2013: 48). Adapun hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap instrumen dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Volume 0.873 Reliabel
Dispersion 0.880 Reliabel
Public relation 0.735 Reliabel Keputusan nasabah 0.814 Reliabel Sumber: Data primer diolah, 2017
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Tabel 4.6
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 23.109 2.818 8.201 .000
Volume .097 .066 .114 1.476 .142 .914 1.094
Dispersion .168 .040 .349 4.230 .000 .801 1.249
Public
Relation .190 .086 .175 2.212 .029 .868 1.151
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah
Sumber: Data primer diolah, 2017
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficient Correlationsa
Model Public Relation Volume Dispersion
1 Correlations Public Relation 1.000 .014 -.352
Volume .014 1.000 -.279
Dispersion -.352 -.279 1.000
Covariances Public Relation .007 7.677E-5 -.001
Volume 7.677E-5 .004 .000
Dispersion -.001 .000 .002
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah Sumber: Data primer diolah, 2017
sekitar 35,2%. Oleh karena itu korelasi ini masih dibawah 95%, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang serius.
Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tollerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Karena cuttof yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
Tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF>10, setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir (Ghozali, 2013: 106). Jadi dapat disimpulkan dari hasil uji diatas bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. b. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.8 Uji White
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .374a .140 .082 18.16466
a. Predictors: (Constant), X2X3, Volume, Public Relation, X22, X12, X1X3, X32, X1X2, Dispersion
Sumber: Data primer diolah, 2017
Dari tabel uji white di atas diketahui nilai R2 sebesar 0,082, maka kita dapat mengetahui besarnya x2 hitung yaitu 0,082 x 144 = 11,808. Sedangkan besarnya x2 tabel adalah 118,498. Karena x2 hitung < x2 tabel maka gejala heteroskedastisitas dalam model persamaan tidak ada.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013: 160). 1. Analisis Grafik
dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Gambar 4.2 Grafik normal plot
Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang seimbang tidak jauh berbeda antara kiri dan kanan dan normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik
menguji normalitas residual adalah uji statistik Non-parametik Komolgorov-Smimov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan pembuatan hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal HA : Data residual tidak berdistribusi normal
Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogorov
Sumber: Data primer dioalah, 2017
Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,593 dan signifikan pada 0,873 lebih dari 0,05 yaitu memenuhi asumsi klasik normalitas residual, hal ini berarti HA ditolak yang berarti data residual berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 144
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.85087809
Most Extreme
Differences
Absolute .049
Positive .033
Negative -.049
Kolmogorov-Smirnov Z .593
Asymp. Sig. (2-tailed) .873
3. Uji Statistik
a. Uji koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.10 Hasil Uji R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .487a .237 .221 3.892
a. Predictors: (Constant), Public Relation, Volume, Dispersion Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas 22,1% keputusan nasabah dapat dijelaskan dari ke-3 variabel independen volume, dispersion dan public relation. Sisanya 77,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lainnya.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.
Tabel 4.11 Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 658.416 3 219.472 14.489 .000a
Residual 2120.584 140 15.147
Total 2779.000 143
a. Predictors: (Constant), Public Relation, Volume, Dispersion
b. Dependent Variable: Keputusan Nasabah
Berdasarkan tabel di atas uji anova menghasilkan angka F sebesar 14,489 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 karena angka probabillitas <0,05 maka model regresi ini sudah layak untuk digunakan dalam memprediksi tingkat keputusan nasabah atau dapat dikatakan bahwa volume, dispersion dan
public relation secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan nasabah.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Tabel 4.12 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 23.109 2.818 8.201 .000
Volume .097 .066 .114 1.476 .142
Dispersion .168 .040 .349 4.230 .000
Public
Relation .190 .086 .175 2.212 .029
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah Sumber: Data primer diolah, 2017
Dari ketiga variabel independen yang dimasukkan kedalam model regresi variabel volume tidak signifikan, hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi sebesar 0,142 jauh diatas 0,05. Sedangkan variabel dispersion dan public relation signifikan pada 0,05. Dari sini dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan nasabah dipengaruhi oleh dispersion dan public relation. Regresi linier berganda adalah:
Keputusan nasabah = 23,109 + 0,097 volume + 0,168
dispersion + 0,190 public relation + e
2. Koefisien regresi volume sebesar 0,097 menyatakan jika terjadi kenaikan sebesar 1000 maka hanya akan terjadi peningkatan keputusan nasabah sebesar 97.
3. Koefisien regresi dispersion sebesar 0,168 menyatakan apabila terjadi kenaikan sebesar 1000, maka akan terjadi peningkatan keputusan nasabah sebesar 168
4. Koefisien regresi public relation sebesar 0,190 menyatakan apabila terjadi kenaikan sebesar 1000, maka akan terjadi peningkatan keputusan nasabah sebesar 190.
d. Pembahasan Pengujian Hipotesis
Penjelasan mengenai pengujian hipotesis akan diuraikan sebagai berikut:
1. Pengaruh Volume terhadap Keputusan Nasabah
Hasil uji statistik ttest (uji secara parsial)
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,142 lebih besar dari 0,05 dengan hasil unstandardized coefficients B positif artinya volume berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keputusan nasabah, sehingga hipotesis (H1) ditolak.
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Alasan tersebut yang menyebabkan volume berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yunita dan Jony (2012) yang berjudul
“Word of Mouth, Iklan dan Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian dan Loyalitas Konsumen” yang
menyatakan bahwa word of mouth tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
2. Pengaruh Dispersion terhadap Keputusan Nasabah
Hasil uji statistik ttest (uji secara parsial)
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan hasil unstandardized coefficients B positif artinya dispersion berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah, sehingga hipotesis (H2) diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Paulus dkk (2015) dengan judul “Pengaruh Word of Mouth (WOM) terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan
di Kampung Adat Boti Kabupaten TTS” yang menyatakan
bahwa word of mouth dengan variabel dispersion
menyatakan bahwa dispersion berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.
3. Pengaruh Public Relation terhadap Keputusan Nasabah Hasil uji statistik ttest (uji secara parsial)
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,021 lebih kecil dari 0,05 dengan hasil unstandardized coefficients B positif artinya public relation berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah, sehingga hipotesis (H3) diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Andries dkk (2016) dengan judul “Pengaruh Public Relation dan Strategi Periklanan terhadap Keputusan
Pembelian Produk Samsung s5 di Manado” yang
menyatakan bahwa public relation berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dan Prabela dkk
(2016) dengan judul “Pengaruh Integrated Marketing Communication (IMC) dan Public Relations terhadap Citra
Merk dan Keputusan Pembelian (Survei pada Pengunjung
HARRIS Hotel & Conventions Malang” yang menyatakan bahwa public relation berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.